MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :
2
Ditetapkan di : Ponorogo
Disampaikan kepada
1.Direktur Utama PT. Darmayu Puri Kencana. Pada Tanggal 02 Januari 2016
2.Pertinggal :
3.Arsip
RUMAH SAKIT UMUM“Darmayu”
4. Rumah sakit mengacu pada pelayanan yang bersifat preventif, kuratif dan
rehabilitative
1. Preventif
Pelayanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan usaha yang dilakukan pemeriksaan secara berkala imunisasi,
pemberin vitamin, dll
4
2. Kuratif
Pelayanan yang berguna untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
usaha yang dilakukan perawatan orang sakit, perawatan ibu hamil, perawatan
ibu bersalin, dll
3. Rehabilitatif
Merupakan upaya peulihan kesehatan bagi penderita bagi yang menderita
dirumah, usaha yang dilakukan:
a. latihan fisik bagi yang penderita fisik, dan patah tulang.
b. Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, missal : TBC
(Latihan batuk) , Latihan nafas, stroke (fisioterapi)
4. Faliatif
Pelayanan yang berkonsentrasi pada keparahan gejala penyakit, yang
berfokus pada penyakit serius dan mengancam jiwa, pada pelayanan kasus ini
tidak tersedia di Rumah sakit, maka pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit lain
yang bisa melayani setelah mendapat persetujuan pasien / keluarga.misal :
pelayanan kemoterapi
6. PENUNDAAN PELAYANAN
1) Memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau penundaan
untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan
2) Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan
3) Memberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan informasi
tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik mereka ( SPO
Pemberian Informasi Penundaan Pelayanan )
5
c) Thorax foto
d) ECG
e) Dan atau sesuai dengan permintaan dokter
3) Pasien Febris
Febris lebih dari 3 hari
a) Darah rutin + hematokrit, trombosit.
b) widall.
Febris lebih dari 5 hari
c) Darah rutin + hematokrit, trombosit
d) SGPT.
e) SGOT.
f) Widal
g) Urin Lengkap.
Febris lebih dari 1 minggu.
h) Darah rutin + hematokrit, trombosit.
i) Fungsi hati (SGPT, SGOT).
j) Widal.
k) Urin Lengkap.
4) Pasien GE
a) Darah rutin.
b) Elektrolit.
c) Faeces rutin.
d) Fungsi ginjal, apabila ada indikasi.
5) Pasien operasi .
Paket operasi anak.
a) Darah rutin, CT / BT.
b) OT / PT .
c) Gol. Darah,
d) HBSAg .
e) Pemeriksaan radiologi (thorak PA )
f) Konsul anestesi.
6) Paket operasi dewasa.
a) Darah lengkap , PT (khusus pre op bedah syaraf),APTT(khusus pasien pre
op bedah syaraf) , GDS
b) Ureum,Creatinine ,Asam Urat
c) SGOT/SGPT,.
d) Gol. Darah
e) HBSAg
f) ECG dan thorax foto di atas 40 tahun.
g) Konsul Dokter Spesialis jantung dan atau Dokter Penyakit Dalam.
h) Konsul dokter anasthesi.
i) Konsul dokter kebidanan (jika hamil atau kelainan obstetri).
7) Pasien stroke.
CT Scan kepala sesuai indikasi.
Laboratorium :
a) Darah rutin
b) Ureum, creatinin, asam urat
c) GDS
d) SGOT, SGPT (sesuai indikasi)
e) Cholestrerol, Trigliserida
f) ECG
g) CT Scan
8) Pasien nyeri dada
ECG
Laboratorium :
a) Ureum, creatinin, asam urat
b) GDS
6
c) SGOT, SGPT.
d) Cholestrerol, HDL, LDL, Trigliserida.
e) ECG.
f) Thorak foto AP
g) Dan atas sesuai dengan permintaan dokter.
9) Pasien gangguan ginjal.
a) Darah lengkap
b) Elektroloit.
c) Ureum Cretinine,asam urat.
d) Urine lengkap.
e) GDS.
f) ECG
g) RO Thorak
h) Dan atau sesuai dengan permintaan dokter
10) Pasien cedera kepala.
i) Darah lengkap .
j) Gula Darah sewaktu
k) Ureum creatinine asam urat
l) Urine lengkap
m) CT Scan Kepala sesuai indikasi.
n) Elektrolit
o) RO Thorak
p) ECG
q) Dan sesuai dengan permintaan dokter
11) Pasien anak:
Laboratorium:
a) Darah rutin.
b) GDS, elektrolit ( bila kejang)
c) Elektrolit ,feaces rutin (bila GE)
d) Urine rutin.
e) ureum, creatinin (bila ada gejala ISK)
Hasil standing order minimal separuh dari pemeriksaan sudah dapat diakses di IGD
sebelum pasien pindah ke Rawat Inap, ruang intensif, atau dirujuk.
7
20) Febris
21) Dyspepsia
22) DM
23) Diare
24) COR , COS, COB
25) Dan kasus – kasus lain yang memerlukan tindakan medis
Anak :
a) Tidak ada ancaman sumbatan jalan nafas, bila ada sudah di atasi.
b) SPO 2 > 90 %
TTV:
Capillary Reffil time kurang dari 2 detik
Frekwensi jantung
a) New born 90-180x/mnt
b) 1 thn 80-160 x/mnt
8
c) 1-4 thn 80-120x/mnt
d) 5- 12 thn 70-110x/mnt
e) Tekanan Darah :
Respirasi :
a) New born = 30 - 60x/mnt
b) 1 thn = 25 - 40x/mnt
c) 1-4 thn = 20 - 30x/mnt
d) 5-12 thn = 16 - 20 x/mnt
9
6) Pasien post op dengan kondisi hemodinamik belum stabil dgn gamgguan airway
kemungkinan memburuk.
b) Pemeriksaan Fisik
1) Pasien sadar dengan kondisi tidak stabil (Misal: gangguan jantung, hiperglikemi)
2) Kesadaran : GCS < 8
3) Pupil anisokor (yang tidak sama besar kanan / kiri sesuai dengan penyakit)
4) Anuria tidak B A K ± 45 cc / hari
5) Kejang terus menerus setelah 30 menit setelah diberi therapy
6) Luka bakar luas > 50 %
CT-Scan.
a) Perdarahan serebral atau subarachnoid atau kontusio disertai perubahan status
mental atau tanda-tanda neurologis fokal
b) Rupture uteri, varises oesofhagus, hati, atau organ dalam lainnya
EKG.
a) Miocard infark akut dengan aritmia, hemodinamik tidak stabil dan gagal jantung
kongestif
b) Ventrikel tachicardi dan ventrikel fibrilasi
10
12 TIDAK PERLU RAWAT ICU
1) Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan laboratorium) kecuali
keberadaannya diperlukan sebagai donor organ
2) Pasien menolak terapi bantuan hidup
3) Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan lagi (contoh: karsinoma
stadium akhir, kerusakan susunan saraf pusat dengan keadaan vegetatif)
11
14. PASIEN CUTI RAWAT INAP
a. Krteria Pasien Cuti Rawat Inap :
1. Untuk melakukan second opinion.
2. Untuk keperluan pribadi atau keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.
(Mengikuti ujian, menikah atau menikahkan, ada keluarga yang meninggal)
3. Pasien mendapat ijin dari DPJP.
4. Pasien diijinkan cuti rawat inap apabila dalam kondisi hemodinamik stabil:
a) Nadi : 60-100x/mnt
b) TD stabil selama masa perawatan.
c) Pernapasan Dewasa Frekuensi 12 -16x/mnt, anak frekuensi: 16-20x/menit.
d) Pasien dan keluarga sudah menandatangani form cuti.
e) Alat kesehatan Infus dan Oksigen yang di gunakan harus di lepas dan akan
di pasang kembali setelah pasien kembali ke ruang rawat Inap Yang
tidak perlu dilepas adalah NGT dan DC.
f) Batasan izin cuti adalah 1x 8 jam, Satu Jam sebelum waktu Cuti selesai
Perawat Rawat Inap menghubungi Keluarga/Pasien via telpon dan
mengingatkan bahwa waktu cuti akan berakhir.
g) Jika pasien melebihi batasan cuti selama 8 jam dan sebelum batasan cuti
pasien/keluarga sudah dihubungi namun belum kembali ke rawat inap,
maka pasien akan dianggap pulang atau PAPS (pulang atas permintaan
sendiri).
h) Keluarga untuk segera menyelesaikan administrasi pasien pulang.
Pindah Rawat :
1) Pasien pindah rawat ke RS lain karena alasan permintaan pasien atau
Keluarga dan tempat penuh.
2) Pasien yang tidak ada indikasi rawat dan minta dirawat di RS lain, RS
“Darmayu” tidak perlu memberikan pendampingan petugas.
12
dan luas; pasien dengan penyakit jantung, paru, gagal ginjal ,GBS, Fraktur
servical,, miastenia gravis, dll)
3) Pasien dapat hanya di dampingi oleh perawat jika :
a. Pasien dalam kondisi stabil yang tidak menderita penyakit yang
beresiko dapat mengancam jiwa mis: febris, gastritis, DM tanpa
asidosis, Hipertensi ringan – sedang dll)
b. Pasien yang dirujuk untuk menjalani prosedur diagnosis atau
tindakan medis ke RS lain dengan kondisi stabil.
c. Pasien tidak dikategorikan sebagaimana kriteria 1.1 dan 1.2 (indikasi
sosial )
13
19. RUJUKAN TIDAK MUNGKIN DILAKSANAKAN APABILA:
1) Pasien terminal
2) Pasien tidak stabil yang tidak berhasil dalam proses stabilisasi
Critical Care Unit penuh disemua Rumah Sakit saat dihubungi.
14