Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Edy Suko Dwi wardoyo, 08.54251.0.0252. Analisis Kondisi Sifat – Sifat Tanah
Pada Daerah Hulu Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Dibimbing oleh Muli Edwin
dan Iin Sumbada Sulistyorini.

Jumlah lahan kritis di Kalimantan Timur terus bertambah, termasuk pada


daerah Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS Sangatta merupakan salah satu DAS
yang terletak di dalam wilayah administratif Propinsi Kalimantan Timur.
Kawasan hulu DAS Sangata dicirikan dengan karakteristik penggunaan lahan
kawasan lindung berupa hutan dan sebagian merupakan bagian dari kawasan
Taman Nasional Kutai dengan fungsi sebagai kawasan resapan air untuk
menjamin ketersediaan air tanah serta menahan laju limpasan air hujan untuk
mencegah erosi. Kondisi hulu DAS Sangatta yang awalnya berupa hutan
mengalami penggundulan sebagai akibat dari aktifitas penebangan hutan,
pertambangan liar, pertanian dan permukiman. Hal ini membawa dampak di
daerah DAS Sangatta bagian hilir dimana kawasan tangkapan hujan banyak yang
beralih fungsi. Kondisi tanah di suatu DAS adalah merupakan salah satu dari
kunci kualitas sistem DAS. Dengan demikian maka mengetahui kondisi sifat-sifat
tanah pada daerah hulu sungai Sangatta sangat diperlukan. Tingkat kesuburan
fisik tanah diketahui dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan
hingga menghasilkan deskripsinya. Kesuburan kimia tanah diketahui dengan cara
uji laboratorium melalui pengambilan contoh tanah komposit dan tanah utuh
dilokasi penelitian. Analisis kondisi sifat fisik dan kimia tanah dihulu sungai
Sangatta dilakukan pada 2 titik lokasi penelitian yaitu titik lokasi I pada koordinat
N 00° 33ʹ 27,9ʺ dan E 117° 28ʹ 02,6ʺdengan elevasi 26 mdpl dan titik lokasi II
berada pada koordinat N 00° 33ʹ 27,9ʺ dan E 117° 28ʹ 02,5ʺ dengan elevasi 22
mdpl. Pengambilan titik lokasi masing-masing dilakukan pada lahan potensial
dengan kemiringan lereng ˂25 % ( 15 % dan 10 %). Kondisi fisik tanah di hulu
sungai Sangatta secara umum memiliki ketebalan/ kedalaman horizon yang
bervariasi antar lokasi penelitian, perakaran tergolong “kasar, banyak” hingga
“sangat halus, sedikit”, memiliki konsistensi teguh, gembur, sangat gembur dan
lepas. Drainase tanah tergolong baik hingga lambat dan jumlah fragmen batuan
sedikit. Tekstur L (Loam)/ lempung hingga SiL (Silty Loam)/ lempung berdebu.
Struktur tergolong gumpal, porositas sangat tinggi, nilai Kerapatan Lindak 1,22
g/cm³ hingga 1,41 g/cm³ dan permeabilitas tergolong sangat lambat. Kondisi
kimia tanah di hulu sungai Sangatta secara umum memiliki pH tergolong masam,
N total, K dan KTK tergolong rendah, kejenuhan basa tergolong rendah hingga
sangat rendah, C-Organik tergolong rendah hingga sedang, Ca, Na dan kejenuhan
basa tergolong rendah hingga sangat rendah, Mg tergolong sedang, kejenuhan
Aluminium tergolong rendah hingga tinggi. Tingkat kesuburan tanah di daerah
hulu sungai Sangatta adalah tergolong rendah hingga sangat rendah dengan faktor
pembatas umumnya yaitu pH, N Total, Ca, K, Na, KTK dan Kejenuhan Basa.

Kata kunci: Analisis, Sifat Tanah, Hulu Sungai Sangatta.

v
ABSTRACT

Edy Suko Dwi wardoyo, 08.54251.0.0252. Nature Condition Analysis Soil Properties In
The Upper Region Sangatta, East Kutai. Supervised by Muli Edwin and Iin Sumbada
Sulistyorini.
The number of critical land in East Kalimantan continues to grow, including the
Watershed Area (WA). Sangatta watershed is one of the watershed, located in the
administrative region of East Kalimantan Province. Sangata watershed upstream region is
characterized by the characteristics of land use in the form of forest protected areas and
some are part of the Kutai National Park has to function as a water catchment area to
ensure the availability of groundwater and rainwater runoff curb to prevent erosion.
Sengata watershed upstream conditions are initially in the form of forest are cleared as a
result of the activity logging, illegal mining, agriculture and settlement. This had an
impact on the watershed area Sangatta downstream of where the catchment area of a lot
of the switching function. Soil conditions in a watershed is one of the key qualities WA
system. Thus, knowing the condition of soil properties on the upstream Sangatta
indispensable. Soil physical fertility rate determined by direct observation in the field to
produce a description. Soil chemical fertility determined by laboratory testing through
soil sampling and soil composite whole research location. Analysis of the condition of the
soil physical and chemical properties upstream Sangatta conducted at 2 locations of
research that points to the location of the first coordinates N 00 ° 33' 27,9" and E 117 °
28' 02,6"dengan elevation 26 meters above sea level and the location of the second point
is at coordinates N 00 27,9" ° 33' and 117 ° 28' E 02,5" with elevation of 22 meters above
sea level. Taking the location of each point made on potential land with slope ˂25% (15%
and 10%). The physical condition of the soil in the river upstream Sangatta generally
have a thickness / depth horizon varies between study sites, rooting classified as "rough,
many" to "very smooth, a little", has a firm consistency, friable, very friable and loose.
Relatively good soil drainage to slow and a little amount of rock fragments. Texture L
(Loam) / clay up to SIL (Silty Loam) / clay dusty. Relatively blocky structure, very high
porosity, density value lindak 1.22 g / cm³ to 1.41 g / cm³ and permeability as very slow.
Soil chemical conditions in the upstream Sangatta generally have a relatively sour pH,
total N, K and relatively low CEC, base saturation is low to very low, the C-Organic is
low to moderate, Ca, Na and base saturation is low to very low , Mg is classified,
Aluminum saturation is low to high. Soil fertility Sangatta upstream region is relatively
low to very low by limiting factor generally is pH, total N, Ca, K, Na, CEC and Base
Saturation.
.
Keywords: Analysis, Soil properties, River Upstream Sengata.

vi
vii

Anda mungkin juga menyukai