TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Selain lapisan
ini. Pendapat lain mengatakan,, reumatoid artritis adalah gangguan kronik yang
menyerang berbagai sistem organ. Penyakit ini adalah salah satu dari
7
8
Reumatoid Artritis adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau
persendian pada jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Keadaan ini
biasanya sebagai akibat aktivitas yang berlebihan atau trauma berulang yang
dialami sendi sehingga terjadi aus pada tulang rawan (kartilago) sendi yang
menjadi bantal bagi tulang. Akibatnya, akan terasa nyeri apabila sendi
seperti rangsang cedera baik fisik, kimia, maupun protein lain (antingen).
jaringan.
2.1.2 Etiologi
banyak hal mengenai patologis penyakit ini telah terungkap. Penyakit ini
(Price, 1995), keturunan (Price, 1996), dan lingkungan (Noer S, 1996). Dari
dua, yakni faktor usia dan jenis kelamin serta faktor genetik. Semakin
bertambah usia, semakin tinggi resiko untuk terkena reumatoid artritis. Wanita
lebih rawan terkena reumatoid artritis dibandingkan pria, dengan faktor resiko
Faktor infeksi sebagai penyebab reumatoid artritis atau pegal linu timbul
karena umumnya onset penyakit ini terjadi secara mendadak dan timbul dengan
dugaan kuat bahwa penyakit ini sangat mungkin disebabkan oleh tercetusnya
suatu proses autoimun oleh suatu antigen tunggal atau beberapa antigen
tertentu saja. Agen infeksius yang diduga sebagai penyebabnya adalah bakteri,
2.1.3 Epidemiologi
tersebar luas di seluruh dunia serta melibatkan semua ras dan kelompok etnik.
infeksi, dan heat shock protein (HPS) telah diketahui berpengaruh kuat dalam
sekelompok protein yang berukuran sedang (60-90 kDa) yang dibentuk oleh sel
11
antara sel T dengan HPS belum diketahui dengan jelas. (Nurna Ningsih, 2012)
perbaikan penyakit.
humoral (Th2) dan menghambat respons imun selular (Th1). Oleh karena
pada reumatoid artritis respons Th1 lebih dominan sehingga estrogen dan
Faktor infeksi beberapa viruss dan bakteri diduga sebagai agen penyebab
penyakit seperti tampak pada organisme ini diduga menginfeksi sel induk
12
semang (host) dan merubah reaktivitas atau respons sel sehingga mencetuskan
2.1.4 Insiden
wanita daripada pria. Menurut Noer S 1996 perbandingan antara wanita dan
dan pria 3 : 1, dan pada wanita usia subur perbandingan mencapai 5 : 1. Jadi
yang terjadi pada wanita dan wanita subur diperkirakan karena adanya
penyakit ini. Penyakit ini biasanya pertama kali muncul pada usia 25-50 tahun,
orang-orang di seluruh dunia, dari berbagai suku bangsa. Sekitar satu persen
orang dewasa menderita reumatoid artritis yang jelas, dan dilaporkan bahwa
amerika serikat setiap tahun timbul kira-kira 750 kasus baru per satu juta
2.1.5 Patofisiologi
matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dan kolagen) maka terjadi kerusakan
setempat secara progresif dan memicu terbentuknya tulang baru pada dasar lesi
13
zat yang membentuk daya lentur tulang rawan, sedangkan kolagen adalah
fungsi sendi atau tulang dan menyebabkan nyeri jika sendi atau tulang tersebut
menghilangkan permukaan sendi yang akan menggangu gerak sendi. Otot akan
turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan generatif dengan
akan membentuk jaringan granulasi yang disebut dengan pannus. Pannus akan
karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago. Kondisi ini akan
Jika kerusakan kartilago sangat luas, maka akan terjadi adhesi diantara
14
setempat.
Lama proses reumatoid artritis berbeda pada setiap orang. Hal ini
ditandai dengan adanya serangan dan tidak adanya serangan lagi, sedangkan
dialaminya akan menjadi kronis yang progresif. (M. Asikin dkk, 2014)
dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan reumatoid
artritis Non antikular. Reumatoid artritis artikular atau artritis (radang sendi)
Reumatoid artritis non artikular atau ekstra artikular yaitu gangguan rematik
a. Osteoartritis.
b. Artritis rematoid
lelah.
c. Olimialgia reumatik
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar
50 tahun ke atas.
khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengah, sedangkan pada
keruskan pada rawan sendi dan tulang sekitarnya. Kerusakan ini terutama
16
mengenai sendi perifer pada tangan dan kaki yang umumnya bersifat simetris.
Secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita lihat, antara lain:
b. Pada umumnya terjadi pada sendi penopang beban tubuh, seperti panggul,
(perubahan bentuk).
e. Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari-
jari.
(Priyatno, 2009)
2.1.8 Penatalaksanaan
maksimal dari klien, serta mencegah dan memperbaiki deformitas yang terjadi
tujuan itu meliputi pendidikan, istirahat, latihan fisik dan termoterapi, gizi,
serta obat-obatan.
sembuh. Oleh karena itu, pengobatan dapat dumulai secara lebih dini. Klien
17
Nyeri dikurangi atau bahkan dihilangkan, reaksi inflamasi harus ditekan, fungsi
berguna bila tidak ada destruksi sendi yang luas. Bila terdapat destruksi sendi
pemberian diet yang ada belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk
memperoleh diet seimbang sangat penting. Penyakit ini dapat juga menyerang
sulit. Sejumlah obat-obat tertentu dapat menyebabkan rasa tidak enak pada
18
lambung dan mengurangi nutrisi yang diperlukan. Pengaturan berat badan dan
aktivitas klien haruslah seimbang karena kebiasaan klien akan mudah menjadi
terlalu gemuk disebabkan aktivitas klien dengan penyakit ini relatif rendah.
pemberin obat.
2.1.9 Komplikasi
a. Anemia
besi.
b. Kanker
leukemia 2-3 kali lebih sering terjadi pada penderita reumatoid artritis,
c. Pembentukan fistula
f. Nodul reumatoid
lainnya, tetapi bisa juga ditemukan pada daerah sklera, pita suara, sakrum
atau vetebra.
atau jantung. Nyeri, kaku dan kerusakan pada sendi akan menyebabkan
gangguan fungsi pada sendi sehingga aktivitas sehari-hari akan terganggu dan
Sedangkan nyeri akut disebkan oleh stimulasi noxious akibat trauma, proses
suatu penyakit atau akibat fungsi otot atau visceral yang terganggu.nyeri akut
nyeri tidak dapat ditafsirkan dan tidak dapat diukur, namun tidak dapat
menyakitkan adalah suatu sesasi yang unik. Keunikannya karena derajat berat
dan ringan nyeri yang dirasakan tidak ditentukan hanya oleh intensitas stimulus
stimulus penyebab sudah tidak ada, berarti telah terjadi perubahan patofiologis
yang justru merugikan tubuh. Sebagai contoh, nyeri karena pembedahan, masih
tetap dirasakan pada masa pasca bedah ketika pembedahan sudah selesai. Nyeri
semacam ini tidak saja menimbulkan perasaan tidak nyaman, tetapi juga reaksi
stres, yaitu rangkaian reaksi fisik maupun biologis yang dapat menghambat
bagi tubuh, nyeri timbul bilamana jaringan rusak dan menyebabkan individu
2.2.2 Patofisiologi
Serabut saraf ini disebutkan dengan serabut nyeri, sedangkan jaringan tersebut
pada jenis jaringan yang sirangsang, jenis serta sifat rangsangan, jenis serta
sifat rangsangan, serta pada kondisi mental dan fisiknya. (Giri Wiarto, 2017)
2. Nyeri sematik adalah nyeri yang timbul pada organ non viseral, misal
nyeri pasca bedah, nyeri metastatik, nyeri metastatik, nyeri tulang, nyeri
artritik.
3. Nyeri viseral adalah nyeri yang berasal dari organ viseral, biasanya akibat
jantung. Nyeri viseral sering kali diikuti reffered pain dan sensasi otonom,
4. Nyeri neuropatik, timbul akibat iritasi atau trauma pada saraf. Nyeri
5. Nyeri psikogenik, yaitu nyeri yang tidak memenuhi krteria nyeri somatik
dan nyeri neuropatik, dan memenuhi kriteria untuk depresi atau kelainan
transmisi, nyeri berdasarkan bumber atau asal nyeri, dan penyebab nyeri.
hilang.
5.
Dikatagorikan sebagai :
b. Berdasarkan intensitas
dapat digunakan alat bantu yaitu dengan skala nyeri. Skala nyeri yang umum
digunakan adalah cara Mc.Gill dengan menggunakan skala 0-5 (0 = tidak ada
present pain intensity” pengkajian yang lebih sederhana dan mudah dilakukan
adalah menggunakan skala 0-10, yaitu analog visual skala dengan cara
c. Berdasarkan transmisi
a. Nyeri menjalar
Terjadi pada bidang yang luas dan pada struktur yang terbentuk dari
a. Skala numerical
rasa nyeri yang hebat dan tidak tertahankan oleh pasien. Pengukuran ini
26
lebih mudah dipahami pasien baik bila kepada pasien tersebut dimintakan
dalam berbagai studi klinis dan diterapkan terhadap berbagai jenis nyeri.
Terdiri dari garis lurus sepanjang 10 cm. Garis paling kiri menunjukan
tidak ada rasa nyeri sama sekali, sedangkan garis paling kanan
4 dikatakan sebagai nyeri ringan; nilai antara 2-7 dinyatakan sebagai nyeri
sedang dan diatas 7 dianggap sebagai nyeri hebat. (Siti Setiati, 2014)
27
Respons simpatis
a. Pucat
c. Peningkatan nadi
d. Kekakuan otot
e. Dilatasi pupil
f. Diaforosis
Resrpons parasimpatis
b. Penurunan nadi
c. Mual, muntah
d. Kesakitan
e. Pucat
Respons perilaku
h. Rigid: kaku tubuh pada lengan/kaki dan tidak fleksibel. (Ana zakiyah,
2014)
28
2.3.1 Pengkajian
ini tahap ini sangat penting dan menentukan taha-tahap selanjutnya. Data yang
dengan tepat dan benar, serta selanjutnya akan berpengaruh dalam perencanaan
Ningsih,2012:
a. Aktivitas Istirahat
dengan stres pada sendi kekauan pada pagi hari. Biasanya yang terjadi
b. Kardiovaskuler
c. Integritas Ego
ketidakberdayaan.
29
d. Makanan / cairan
untuk mengunyah.
e. Higiene
f. Neurosensori
jari tangan.
g. Nyeri/Kenyamanan
h. Interaksi Sosial
dan isolasi.
adalah:
kekuatan otot.
2.3.3 Intervensi
Kriteria hasil:
Rencana Intervensi :
a. Kaji keluhan nyeri, kualitas, lokasi, intensitas (skala 0-10), dan waktu
b. Berikan matras atau kasur lembut dan bantal kecil. Tinggikan linen tempat
tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan dibawah, serta hindari gerakan
yang menyentak
f. Anjurkan mandi air hangat pada pagi hari. Sediakan waslap hangat untuk
kompres sendi yang sakit. Pantau suhu air kompres, air mandi dan
sebagainya
Rasional :
dihilangkan
kekuatan otot.
Ditandai dengan :
Kriteria hasil :
bagian tubuh
aktivitas
Rencana intervensi :
d. Ubah posisi setiap dua jam dengan bantuan personel yang cukup,
mobilitas
serta berjalan
Rasiona :
a. Respons verbal terhadap perubahan struktur atau fungsi dari bagian tubuh
yang sakit
Kriteria hasil :
keterbatasan
Rencana intervensi :
depan
keterbatasan
koping
Rasional :
konseling lanjut
memandang dirinya
pemusuhan
2.3.4 Implementasi
2.3.5 Evaluasi
tujuan atau kriteria hasil yang telah diterapkan (Tarwoto, Wartonah, 2015)
2.4.1 Pengertian
dilakukan 1 kali dalam seminggu yang gunanya menurunkan rasa nyeri pada
A. Gerakan duduk
selama 8 kali
38
5) Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan
dan hembuskan
4) Tukuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan kedua tangan tarik
dan kebawah
Nyeri ≤ 3
Nyeri ≥ 4