Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. E DENGAN DEEP VEIN TROMBOSIS


DI RUANGAN DAHLIA RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU

Oleh :

M. ARIF AL PADRI
YOVE HERIYANTI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Pada Tn. E
Dengan Deep Vein Trombosis Di Ruangan Dahlia Rsud Arifin Ahmad Pekanbaru.
Laporan kasus ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan kasus
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan laporan kasus ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan kasus ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan kasus tentang Laporan Asuhan
Keperawatan Asuhan Keperawatan Pada Tn. E Dengan Deep Vein TrombosisDi
Ruangan Dahlia Rsud Arifin Ahmad Pekanbaru

Pekanbaru, 19 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
a. Latar Belakang ..............................................................................................1
b. Tujuan ...........................................................................................................1
c. Rumusan Masalah .........................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI .....................................................................................3


a. Definisi ..........................................................................................................3
b. Klasifikasi .....................................................................................................3
c. Etiologi ..........................................................................................................4
d. Tanda Dan Gejala ..........................................................................................4
e. Penyebab Deep Vein Trombosis ...................................................................5
f. Komplikasi ....................................................................................................5
g. Pemeriksaan Penunjang ................................................................................6
h. Penatalaksanaan ............................................................................................7
i. Pencegahan ...................................................................................................8

BAB III LAPORAN KASUS ...................................................................................10


a. Pengkajian .....................................................................................................10
b. Diagnosa Dan Perencanaan Keperawatan ....................................................11
c. Pelaksanaa Keperawatan ...............................................................................14
d. Evaluasi .........................................................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes PEKANBARU MEDICAL CENTER

Tanggal pengkajian : 28 Oktober 2019 Jam : 13.00


Tanggal MRS : 2 Oktober 2019 No.RM : 01026188
Diagnosa Masuk : Deep Vein Trombosis
1. Identitas pasien
Nama : Tn. E Penanggung Jawab Biaya : BPJS
Usia : 59 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. H. Arief LR Belida

2. Riwayat penyakit sekarang


a. Keluhan utama
Pasien mennngalami nyeri pada kaki bagian kiri. Nyeri datang secara tiba tiba, ketika
nyeri datang, skala nyeri 7. Nyeri seperti ditusuk tusuk dan panas pada bagian kaki
bagian dalam. Kaki pasien mengalami udem dan kemerahan ditandai dengan adanya
bula pada kaki kiri. Kaki kiri pasien membesar di banding kaki kanan. Kaki pasien
terasa berat saat digerakkan. pasien mengatakan kesuliatan bernapas karna ada dahak
di tenggorokan, pasien perokok berat. bunyi nafas pasien ronchi. TD: 130/90 mmHg
N: 84x/i R: 26x/i S: 36,70C.

b. Riwayat penyakit sekarang


Pasien mengalami sakit terjadi secara tiba-tiba. Kaki terasa kebas dan sulit
digerakkan, kaki pasien mengalami udem derajat. Saat dibawa kerumah sakit baru
diketahui bahwa pasien mengalami penyumbatan pembuluh darak di ekstremitas kiri.

3. Riwayat penyakit dahulu


a. Riwayat penyakit kronik dan menular □ya, jenis: √tidak
b. Riwayat penyakit alergi □ya, jenis: √tidak
c. Riwayat operasi □ya, jenis: √tidak

4. Riwayat penyakit keluarga(Genogram)

: Laki-laki

: Perempuan

: Keluarga yang memiliki masalah


5. Riwayat Alergi: □ ya √ Tidak Jelaskan:

6. ROS (Review of System)


Keadaan umum : □ baik √ sedang □ lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital TD : 130/90 mmHg Nadi: 84x/i Suhu: 36,70C RR: 26x/i
Masalah Keperawatan:

a. Pernapasan
Bentuk dada √ simetris □ asimetris □ barrel chest
□ funnel chest □ Pegeon chest
Pola napas Irama: √ Teratur □ Tidak teratur
Jenis √ Dispnue □ Kusmaul □ Ceyne Stokes □ Lain-lain:
Suara napas □ Vesikuler □ Stridor □ Wheezing √ Ronchi □Lain-lain:
Keluhan □ sesak napas √ batuk □ nyeri waktu bernapas
Lain – lain :

Masalah keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
b. Kardiovaskuler
Irama jantung √ Reguler □ Irreguler
S1/S2 tunggal √ ya □ tidak
Nyeri dada □ ya √ tidak
Bunyi jantung √ Normal □ Murmur □ Gallop □ lain – lain:
CRT □ < 3 dt √ > 3 dt
Akral √ Hangat □ Panas □ Dingin kering □ Dingin basah
Konjungtiva anemis □ ya √ tidak
JVP √ normal □ meningkat □ menurun
Lain – lain :
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
c. Persyarafan dan penginderaan
Kesadaran √ composmentis □ apatis □ somnolen □ sopor □ koma
GCS Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 5 Total: 14
Refleks fisiologis: □ patella □ triceps □ bicep lain-lain
Refleks patologis □ babinsky □ budzinsky □ kernig lain –lain
Istirahat/tidur : jam/hari Gangguan tidur:
Pusing □ ya □ tidak
Nyeri □ tidak √ya, skala nyeri: 7 Lokasi: ekstremitas kiri
Lain – lain:
Masalah keperawatan:
Nyeri Akut

Penglihatan
Pupil √ isokor □ anisokor □ lain-lain
Sclera/konjungtiva □ anemis □ icterus □lain-lain
Lain – lain:
Gangguan pendengaran □ ya √ tidak Jelaskan :
Lain – lain:
Bentuk hidung √ Normal □ tidak Jelaskan:
Gangguan penciuman □ ya √ tidak Jelaskan:
Lain – lain:
Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan

d. Perkemihan
Keluhan: □ urin menetes □ inkontinensia □ Retensi □ gross hematuri
□ disuria □ poliuri □ oliguri □ anuri
Alat bantu: √ kateter □ lain-lain:
Bladder : □ membesar □ nyeri tekan
Produksi urin: ml/hari Warna: Bau:
Intake cairan: □ oral: cc/hr □ parenteral: cc/hr
Lain – lain:
Masalah Keperawatan:
e. Pencernaan
1) TB: 174 cm BB: 89 kg
2) Mukosa mulut: □ lembab √ kering □ merah □stomatitis
□ bersih √ kotor √ berbau
3) Tenggorokan □ nyeri menelan □ sulit menelan □
pembesaran tonsil □ lain – lain:
4) Abdomen: □ supel □ tegang □ kembung □asites □
hepatomegali □splenomegali □ mual □ muntah □terpasang NGT □
nyeri tekan, lokasi:
5) Peristaltik: 12x/i

6) BAB:1x/minggu, konsistensi: □ lunak □ cair √ konstipasi


□ lendir/darah □ inkotinensia □ kolostomi
Bau: Warna:
7) Diet □ padat √ lunak □ cair
Frekuensi: 3x/hr Jumlah: - .Jenis: makanan lunak
8) Lain – lain:
Masalah keperawatan

f. Muskuloskletal/integrumen
1) Pergerakan sendi □ bebas √ terbatas
2) Kekuatan otot: Lemah
3) Temuan □ kelainan ekstremitas/tulang belakang □ fraktur
□ kompartemen sindrom
Jelaskan :
4) Kulit □ ikterik □ sianosis √ kemerahan □ hiperpigmentasi □ pucat
5) Akral √ hangat □ panas □ dingin □ kering □ basah
6) Turgor □ baik □kurang √ jelek
7) Edema: Derajat 3
8) Luka: Dibetis kiri jenis: basah dan bernanah. luas:6cm □ bersih √ kotor
9) Lain – lain:
Masalah Keperawatan:
Kerusakan Integritas Kulit

g. Endokrin
□ tyroid membesar □ hiperglikemia □ hipoglikemia □ luka ganggren
□ pembesaran kelenjar getah bening
Lain – lain:

Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan

7. Pers. Higiene
Mandi : 1x/seminggu Sikat gigi: 1x/seminggu
Keramas : 1x/seminggu kuku:-
Ganti pakaian : 1x/hari

8. Psiko-sosio-spritual
1) Persepsi klien terhadap penyakitnya
√ cobaan tuhan □ hukuman □ lainnya:
2) Ekspresi klien terhadap penyakitnya
□ murung √ gelisah √ tegang □ marah/menangis
3) Reaksi saat interaksi √ kooperatif □ tidak kooperatif
□ curiga
4) Gangguan konsep diri : √ tidak
□ ya, jelaskan:
5) Kebiasaan beribadah □ sering √ kadang – kadang □ tidak pernah
6) Lain – lain:

Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah keperawatan
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 10.5 L 14.0-18.0
Leukosit 12.20 H 4.80-10.80
Eritrosit 3.80 L 4.70-6.10
Hematokrit 32.6 L 42.0-52.0
Limfosit 6.6 L 20.0-40.0
Rotgen Hasil rotgen menunjukkan adanya pneumonia

10. Terapi
Tanggal
Obat Penggun Dosis Kegunaan
aan
NaCl 0.9% 20tpm Cairan saline NaCL 0.9 % merupakan cairan
kristaloid yang sering ditemui. Cairan ini
mengandung natrium dan clorida
Cafoperazone 2x1
CPG 1x75mg untuk mencegah trombosit (platelet) saling
menempel yang berisiko membentuk
gumpalan darah
Aspilet 1x80mg untuk mengencerkan darah dan mencegah
penggumpalan di pembuluh darah.
Simvastatin 1x20mg obat untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah. Obat ini tersedia dalam bentuk
tablet dengan kandungan simvastatin 10 mg
dan 20 mg.
Ketorolac 3x30mg obat dengan fungsi mengatasi nyeri sedang
hingga nyeri berat untuk sementara
Heparin 2x0,08cc/Jam Mencegah pembentukan gumpalan darah

Obat tanpa resep: obat bebas : -


Obat – obat jalanan : - Tembakau : -
Diagnosa keperawatan
1. Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif b.d Penurunan Aliran Darah Vena
2. Nyeri Akut b.d. Agen Pencedera Fisiologis
3. Kerusakan Integritas Kullit b.d. Perubahan Sirkkulasi
4. Ketidakefektifan Bersuhan Jalan Nafas b.d. Obstruksi Jalan Nafas
5. Intoleransi Aktivitas b.d Keterbatasan Mobilitas Fisik
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien: Tn. E Nama Mahasiswa : M. Arif Al Padri


Ruang: Dahlia NIM :
No.MR:
Diagnosa
No Tujuan/Sasaran Intervensi
Keperawatan
1. Perfusi Jaringan
 circulation status  observasi status
Perifer Tidak hidrasi (kelembaban
 electolite and acid
Efektif b.d membran mukosa,
balance
Penurunan Aliran TD, ortostatik, dan
 fluid balance keadekuatan dinding
Darah Vena
 tissue prefusion nadi.
setelah dilakukan asuhan  monitor HMT, ureum,
keperawatan selama..... albumin, total protein,
ketidakefektifan perfusi
jaringan renal teratasi dengan serum osmolalitas dan
kriteria hasil urin

 tekanan sistole dan  observasi tanda -


diastol dalam batas tanda caairan berlebih
normal / retensi (CVP
meningkat, edema,
 tidak ada gangguan
distensi vena leher
mental, orientasi
dan asites.
kognitifdan kekuatan
otot  pertahankan intake
dan output secara
 Na, K, Cl, Ca, Mg,
adekuat
BUN, creatin dan
biknat dalam batas  monitor TTV
normal  kaji temperatur, TD,
 tidak ada bunyi paru denyut jantung
tambahan perifer, RR dan BB

 intake output seimbang  Kaji BUN, creatin pH,


HMT, elektrolit
 tidak ada edema perifer
selama prosedur
dan asites
 monitor adanya
 tidak ada rasa haus respiratori distress
yang abnormal  monitor banyaknya
 membran mukosa dan penampakan
lembab cairan
 warna dan bau urin  monitor tanda - tanda
dalam batas normal infeksi.
2. Nyeri Akut b.d
 tingkat nyeri  lakukan pengkajian
Agen Pencedera nyeri secara
 kontrol nyeri
Fisiologis komprehensif
 tingkat kenyamanan termasuk lokasi,
setelah dilakukan tindakan karakteristik, durasi,
asuhan keperawatan frekuensi, kualitas dan
selama..... pasien tidak faktor presipitasi
mengalami nyeri,  observasi reaksi
dengan kriteria hasil nonverbal dari
 mampu mengontrol ketidaknyamanan
nyeri (tahu penyebab  bantu pasien dan
nyeri, mampu keluarga untuk
menggunakan tehnik mencari dan
non farmakologi untuk menemukan
mengurangi nyeri, dukungan
mencari bantuan)
 kontrol lingkungan
 melaporkan bahwa yang dapat
nyeri berjurang dengan mempengaruhi nyeri
menggunakan seperti suhu ruangan,
manajemen nyeri pencahayaan dan
 mampu mengenali kebisingan
nyeri (skala, intensitas,  kurangi faktor
frekuensi dan tanda presipitasi nyeri
nyeri)
 kaji tipe dan sumber
 tanda vital dalam nyeri untuk
rentang normal menentukan
 tidak mengalami intervensi
gangguan tidur  ajarkan tentang tehnik
non farmakologi :
nafas dalam,
relaksasi, distraksi,
kompres hangat dan
kompres dingin
 berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
 tingkatkan istirahat
 berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
 monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
3. Kerusakan
 tissue integrity : skin  anjurkan pasien untuk
Integritas Kullit and mucous menggunakan pakaian
b.d. Perubahan membranes yang longgar
Sirkkulasi  wound healing : primer  hindari kerutan pada
dan sekunder tempat tidur
setelah dilakukan tindakan  jaga kebersihan kulit
keperawatan
agar tetap bersih dan
selama......kerusakan integritas
kulit pasien teratasi dengan kering
kriteria hasil  mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien )
setiap 2 jam sekali
 integritas kulit yang
 monitor kulit akan
baik bisa dipertahankan
adanya kemerahan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi dan  oleskan lotion atau
pigmentasi) minyak / baby oil
pada daerah yang
 tidak ada luka / lesi
tertekan
pada kulit
 monitor aktivitas dan
 perfusi jaringan yang
mobilisasi pasien
baik
 monitor status nutrisi
 menunjukkan
pasien
pemahaman dalam
proses perbaikan kulit  memandikan pasien
dan mencegah dengan sabun dan air
terjadinya sedera hangat
berulang  kaji lingkungan dan
 mampu melindungi peralatan yang
kulit dan menyebabkan tekanan
mempertahankan  observasi luka :
kelembaban kulit dan lokasi, dimensi,
perawatan alami kedalaman luka,
 menunjukkan karakteristik, warna
terjadinya proses cairan, granulasi,
penyembuhan luka jaringan nekrotik,
tanda - tanda infeksi
lokal, formasi traktus.
 ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
 kolaborasi ahli gizi
pemberian diae TKTP,
vitamin
 cegah kontaminasi
feses dan urin
 lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka.

4. Ketidakefektifan
 respiratory status :  pastikan kebutuhan
Bersuhan Jalan ventilation oral / trachel
Nafas b.d. suctioning
 respiratory status :
Obstruksi Jalan airway patency  berikan oksigen
Nafas  aspiration control : ....l/menit, metode.......

setelah dilakukan tindakan  anjurkan pasien untuk


keperawatan selama......pasien istirahat dan nafas
menunjukkan keefektifan jalan dalam
nafas dibuktikan dengan
kriteria hasil :  posisikan pasien
untuk
 mendemonstrasikan
memaksimalkan
batuk efektif dan suara
ventilasi
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan  lakukan fisioterapi
dyspneu (mampu dada jika perlu
mengeluarkan sputum,  keluarkan sekret
bernafas dengan dengan batuk efektif
mudah, tidak ada atau suction
pursed lips)
 auskultasi suara nafas,
 menunjukkan jalan catat adanya suara
nafas yang paten (klien tambahan
tidak merasa tercekik,
 berikan bronkodilator
irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam  monitor status
rentang normal, tidak hemodinamik
ada suara nafas  berikan pelembab
abnormal) udara kassa basah
 mampu NaCL lembab
mengidentifikasikan  berikan antibiotik
dan mencegah faktor
penyebab  atur intake untuk
cairan
 saturasi oksigen dalam mengoptimalkan
batas normal keseimbangan
 fhoto torak dalam batas  monitor respirasi dan
normal status oksigen
 pertahankan hidrasi
yang adekuat untuk
mengencerkan sekret
 jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang
penggunaan peralatan
: oksigen, suction,
inhalasi

5. Gangguan
 jonit movement :  monitoring vital sign
Mobilitas Fisik b.d. active sebelum dan sesudah
Penurunan latihan dan lihat respon
 mobility level
Kekuatan Otot pasien saat latihan
 self care : ADLs
 konsultasikan dengan
 transfer performance terapi fisik tentang
setelah dilakukan tindakan rencana ambulansi
asuhan keperawatan sesuai dengan
selama..... gangguan mobilitas
fisik teratasi, dengan kriteria kebutuhan
hasil  bantu klien untuk
 klien meningkat dalam menggunakan tongkat
aktivitas fisik saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
 mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas  ajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
 memverbalisasikan
perasaan dalam tentang tehnik
meningkatkan ambulansi
kekuatan dan  kaji kemampuan
kemampuan dalam pasien dalam
berpindah pemenuhan kebutuhan
 memperagakan ADLs secara mandiri
penggunaan alat bantu sesuai kemampuan
untuk mobilisasi  dampingi dan bantu
(walker) pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs klien
 berikan alat bantu jika
klien membutuhkan
 ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
28.10.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda - tanda dilanjutkan
infeksi.
-kontrol cairan tubuh pasien
-cek lab darah lengkap
-edukasi pasien menjaga cairan
pasien
28.10.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri
 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap
 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan
farmakologi : nafas dalam,
relaksasi, distraksi, kompres -kontrol TTV pasien
hangat dan kompres dingin -anjurkan pasien kompres
 monitor vital sign sebelum hangan daerah nyeri
dan sesudah pemberian -ajarkan terapi teknik relaksasi
analgetik pertama kali.

28.10.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien setiap 2 jam
-oleskan lotian atau minyak pada
kulit
28.10.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.
A: ketidakefektifan bersihan
jalan nafas belum teratasi
P: Tindakan keperawatan masih
tetap dilanjutkan
-ajarkan pasien batuk efektif
-Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
28.10.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
29.10.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda – dilanjutkan
 tanda infeksi.
 kontrol cairan tubuh pasien
 cek lab darah lengkap
 -edukasi pasien menjaga
cairan pasien

29.10.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri


 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap

 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan


farmakologi : nafas dalam, -evaluasi nyeri pasien
relaksasi, distraksi, kompres
hangat dan kompres dingin
 monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
 kontrol TTV pasien
 anjurkan pasien kompres
hangan daerah nyeri
 ajarkan terapi teknik
relaksasi

29.10.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien
setiap 2 jam
 oleskan lotian atau minyak
pada kulit
29.10.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.

 ajarkan pasien batuk efektif A: ketidakefektifan bersihan

 Atur posisi pasien jalan nafas belum teratasi


P: Tindakan keperawatan masih
 lakukan teknik perkusi dan
fibrasi tetap dilanjutkan

 anjurkan pasien minum air -ajarkan pasien batuk efektif


hangat -Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
29.10.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
 lakukan ROM pasif
 ajarkan keluara pasien untuk
menggerakkan tubuh pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
30.10.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda – dilanjutkan
 tanda infeksi.
 kontrol cairan tubuh pasien
 cek lab darah lengkap
 -edukasi pasien menjaga
cairan pasien

30.10.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri


 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap

 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan


farmakologi : nafas dalam, -evaluasi nyeri pasien
relaksasi, distraksi, kompres
hangat dan kompres dingin
 monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
 kontrol TTV pasien
 anjurkan pasien kompres
hangan daerah nyeri
 ajarkan terapi teknik
relaksasi

30.10.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien
setiap 2 jam
 oleskan lotian atau minyak
pada kulit
30.10.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.

 ajarkan pasien batuk efektif A: ketidakefektifan bersihan

 Atur posisi pasien jalan nafas belum teratasi


P: Tindakan keperawatan masih
 lakukan teknik perkusi dan
fibrasi tetap dilanjutkan

 anjurkan pasien minum air -ajarkan pasien batuk efektif


hangat -Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
30.10.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
 lakukan ROM pasif
 ajarkan keluara pasien untuk
menggerakkan tubuh pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
31.10.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda – dilanjutkan
 tanda infeksi.
 kontrol cairan tubuh pasien
 cek lab darah lengkap
 -edukasi pasien menjaga
cairan pasien

31.10.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri


 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap

 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan


farmakologi : nafas dalam, -evaluasi nyeri pasien
relaksasi, distraksi, kompres
hangat dan kompres dingin
 monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
 kontrol TTV pasien
 anjurkan pasien kompres
hangan daerah nyeri
 ajarkan terapi teknik
relaksasi

31.10.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien
setiap 2 jam
 oleskan lotian atau minyak
pada kulit
31.10.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.

 ajarkan pasien batuk efektif A: ketidakefektifan bersihan

 Atur posisi pasien jalan nafas belum teratasi


P: Tindakan keperawatan masih
 lakukan teknik perkusi dan
fibrasi tetap dilanjutkan

 anjurkan pasien minum air -ajarkan pasien batuk efektif


hangat -Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
31.10.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
 lakukan ROM pasif
 ajarkan keluara pasien untuk
menggerakkan tubuh pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
01.11.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda – dilanjutkan
 tanda infeksi.
 kontrol cairan tubuh pasien
 cek lab darah lengkap
 -edukasi pasien menjaga
cairan pasien

01.11.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri


 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap

 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan


farmakologi : nafas dalam, -evaluasi nyeri pasien
relaksasi, distraksi, kompres
hangat dan kompres dingin
 monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
 kontrol TTV pasien
 anjurkan pasien kompres
hangan daerah nyeri
 ajarkan terapi teknik
relaksasi

01.11.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien
setiap 2 jam
 oleskan lotian atau minyak
pada kulit
01.11.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.

 ajarkan pasien batuk efektif A: ketidakefektifan bersihan

 Atur posisi pasien jalan nafas belum teratasi


P: Tindakan keperawatan masih
 lakukan teknik perkusi dan
fibrasi tetap dilanjutkan

 anjurkan pasien minum air -ajarkan pasien batuk efektif


hangat -Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
01.11.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
 lakukan ROM pasif
 ajarkan keluara pasien untuk
menggerakkan tubuh pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
(Catatan perkembangan dibuat setiap hari)
Nama Klien : Tn.E
Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Dahlia
Tgl No.DX IMPLEMENTASI SOAP
02.11.19 1. S: Pasien mengatakan kaki
 observasi tanda - tanda
caairan berlebih / retensi masih membengkak dan
(CVP meningkat, edema, membesar
distensi vena leher dan O: kaki pasien mengalami
asites.
edema derajat 3, kaki pasien
 pertahankan intake dan menghitam, ukuran kaki pasien
output secara adekuat
64 cm
 monitor TTV
A: Perfusi jaringan perifer tidak
 kaji temperatur, TD, denyut adekuat belum teratasi
jantung perifer, RR dan BB
P: Tindakan keperawatan
 monitor tanda – dilanjutkan
 tanda infeksi.
 kontrol cairan tubuh pasien
 cek lab darah lengkap
 -edukasi pasien menjaga
cairan pasien

02.11.19 2. S: Pasien mengatakan nyeri


 lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif seperti ditusuk dan panas, nyeri
termasuk lokasi, datang tiba-tiba, nyeri berada di
karakteristik, durasi, paha bagian dalam, nyeri hilang
frekuensi, kualitas dan faktor
timbul, nyeri terus menerus.
presipitasi
P: Pasien tampak meringis,
 observasi reaksi nonverbal
mengaduh kesakitan, meraba
dari ketidaknyamanan
bagian paha kiri. Pasien gelisah,
 kontrol lingkungan yang
tidak tenang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, A: Nyeri akut belum teratasi
pencahayaan dan kebisingan P: Tindakan keperawatan tetap

 ajarkan tentang tehnik non dilanjutkan


farmakologi : nafas dalam, -evaluasi nyeri pasien
relaksasi, distraksi, kompres
hangat dan kompres dingin
 monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
 kontrol TTV pasien
 anjurkan pasien kompres
hangan daerah nyeri
 ajarkan terapi teknik
relaksasi

02.11.19 3 S: Pasien mengatakan luka pada


 jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering betis sebelah kiri, pasien
mengatakan kulit hitam dan
 monitor kulit akan adanya
kemerahan tegang

 observasi luka : lokasi, O: Tampak ada luka pada betis


dimensi, kedalaman luka, pasien, luka kemerahan, berair
karakteristik, warna cairan, dan bernanah, luka mengenai
granulasi, jaringan nekrotik,
epidermis, sekeliling luka sudah
tanda - tanda infeksi lokal,
menghitam
formasi traktus.
A: kerusakan integritas kulit
 lakukan tehnik perawatan
luka dengan steril belum teratasi
P: Tindakan keperawatan tetap
 berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada dilanjutkan
luka. -mobilisasi pasien
setiap 2 jam
 oleskan lotian atau minyak
pada kulit
02.11.19 4 S: Pasien mengatakan batuk
 anjurkan pasien untuk
istirahat dan nafas dalam berdahak dan susah untuk
dikeluarkan, pasien mengalami
 posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi batuk sudah 2 hari yang lalu

 auskultasi suara nafas, catat O: Pasien mengalami batuk, dan


adanya suara tambahan kesulitanuntukmengeluarkannya.

 ajarkan pasien batuk efektif A: ketidakefektifan bersihan

 Atur posisi pasien jalan nafas belum teratasi


P: Tindakan keperawatan masih
 lakukan teknik perkusi dan
fibrasi tetap dilanjutkan

 anjurkan pasien minum air -ajarkan pasien batuk efektif


hangat -Atur posisi pasien
-lakukan teknik perkusi dan
fibrasi
-anjurkan pasien minum air
hangat
02.11.19 5 S: Pasien mengatakan kesulitan
 monitoring vital sign
sebelum dan sesudah latihan untuk bergerak, kaki pasien
dan lihat respon pasien saat terasa berat, selama pasien di
latihan rumah sakit jarang di gerakkan
 konsultasikan dengan terapi O: pasien tampak kesulitan
fisik tentang rencana dalam menggerakkan tubuh, saat
ambulansi sesuai dengan
memiringkan tubuh pasien
kebutuhan
dibantu
 kaji kemampuan pasien
A: gangguan mobilitas fisik
dalam pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri sesuai belum teratasi
kemampuan P: Tindakan keperawatan masih
 dampingi dan bantu pasien tetap dilanjutkan
saat mobilisasi dan bantu -lakukan ROM pasif
penuhi kebutuhan ADLs
-ajarkan keluara pasien untuk
klien
menggerakkan tubuh pasien
 ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
 lakukan ROM pasif
 ajarkan keluara pasien untuk
menggerakkan tubuh pasien

Anda mungkin juga menyukai