Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Ilmu Dasar Pendidikan
Dosen Pengampu: Durtam Sayidi, M.Pd.I
pada Jurusan Tadris Matematika
Tahun Akademik 2017/2018

Disusun Oleh:
Kelompok 13
Iis Aisah (1608105061)
Lelah Nurlaelah (1608105067)

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, sholawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya,
sahabatnya, dan para pengikutnya yang selalu taat dan patuh terhadap ajaran yang
dibawa oleh Rasullullah saw hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, berkat izin dan pertolongan dari Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Pendidikan.

Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan
semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Aaamiiin

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
terhadap penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan


bisa dimanfaatkan, khususnya bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang
berkepentingan. Semoga Allah SWT meridhoi atas segala usaha hamba-Nya.
Aaamiiin

Cirebon, 3 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1

C. Tujuan Pembahasan ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan Nasional....................................................................... 3

1. Pengertian Pendidikan Nasional ............................................. 3

2. Dasar Pendidikan Nasional ..................................................... 3

3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional ................................ 5

4. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional ....................... 7

B. Pembangunan Nasional ................................................................. 10

1. Pengertian Pembangunan Nasional ......................................... 10

2. Tujuan Pembangunan Nasional ............................................... 10

3. Peranan Manusia dalam Pembangunan ................................... 11

BAB III ANALISIS KRITIS .......................................................................... 13

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan ...................................................................................... 15

iii
B. Rekomendasi ................................................................................... 16

Lampiran:

1. Daftar Pustaka ...................................................................................... 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran atau transfer ilmu dari seseorang
(pendidik) kepada orang lain (penerima) agar menjadi lebih baik lagi. Kata
pendidikan identik dengan pendidikan formal yang ada di sekolah meskipun
sebenarnya proses pendidikan tidak hanya bisa dilakukan di sekolah tetapi juga
bisa berlangsung dimana saja dan kapan saja tanpa terikat dengan sekolah. Di
zaman sekarang ini banyak orang yang mengabaikan tentang pendidikan, pada
kenyataannya di Indonesia sendiri masih banyak anak yang tidak minat terhadap
pendidikan. Padahal pendidikan akan membawa perubahan besar terhadap negara
itu sendiri termasuk ke dalam pembangunannya. Negara yang pendidikannya
berkualitas akan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas pula sehingga
bisa memajukan negara tersebut dari berbagai aspek termasuk aspek
pembangunan. Dengan adanya pendidikan pula tingkat kesejahteraan penduduk
akan semakin meningkat.

Oleh sebab itu, pemakalah berusaha untuk mengkaji lebih dalam tentang
Pendidikan dan Pembangunan Nasional di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan nasional ?

2. Apa dasar pendidikan nasional Indonesia ?

3. Apa tujuan dan fungsi pendidikan nasional Indonesia ?

4. Bagaimana prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia ?

5. Apa yang dimaksud dengan pembangunan nasional ?

6. Apa tujuan pendidikan nasional di Indonesia ?

1
7. Bagaimana peran manusia dalam pembangunan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan nasional;

2. Untuk mengetahui dasar pendidikan nasional Indonesia;

3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan nasional Indonesia;

4. Untuk mengetahui prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional di


Indonesia;

5. Untuk mengetahui pengertian pembangunan nasional;

6. Untuk mengetaahui tujuan pendidikan nasional di Indonesia;

7. Untuk mengetahui peran manusia dalam pembangunan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Nasional
1. Pengertian Pendidikan Nasional

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, lahirlah
pendidikan nasional di Negara Indonesia. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.Untuk mewujudkan semua itu juga perlu yang namanya
system pendidikan yang merupakan satu keseluruhan yang terpadu
dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan
pendidikan nasional tersebut.1

2. Dasar Pendidikan Nasional

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang


menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya,
seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang menjadi
dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang
dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan
penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan
di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

1
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)

3
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis
formal telah dirumuskan antara lain sebagai berikut:

a. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4


tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang
Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-
asas yang termasuk dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar
RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.

b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2


yang berbunyi: Dasar pendidikan adalah falsafah negara
Pancasila.

c. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan


GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan berbunyi:
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab


IV bagian Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional
(yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

e. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem


Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

f. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia


adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN
No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.2

2
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 126.

4
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat


penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang
hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu
juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat
dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini
dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang dialami
bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu
Orde Lama berbeda dengan Orde Baru. Demikian pula sejak Orde
Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu
mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan
negara Indonesia.

Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam


UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang
berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Persoalan dasar dan tujan pendidikan merupakan masalah


yang sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan karena
dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan.Tujuan pendidikan itu pun akan menentukan kearah
mana anak didik dibawa.

5
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan
bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan
nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system
pendidikan yang telah ada sebelumnya yang merupakan warisan
budaya bangsa secara turun temurun.

Ada pun fungsi pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan


pada Pasal 3, yaitu: untuk mengembangkan kemampuam serta
meingkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan
Nasiaonal negara kita jelas termaktub dalam alinea IV Pembukaan
UUD 1945, yaitu:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah


darah Indonesia.

b. Memajukan kesejahteraan umum.

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sementara itu, tujuan akhir pembangunan bangsa dan negara Indonesia


adalah mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

Berikut ini akan dikemukakan tujuan-tujuan pendidikan di Indonesia.

a. Rumusan menurut SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan


Kebudayaan No. 104/Bhg. Tanggal 1 Maret 1946 Tujuan
pendidikan adalah untuk menanamkan jiwa patriotisme

b. Menurut UU No 4 Tahun 1950 (UU Pendidikan dan Pengajaran)

6
Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

c. Menurut penetapan Presiden No 19 Tahun 1965.

Tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan warga negara-


warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang bertanggung
jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia,adil dan
makmur baik spiritual maupun material dan berjiwa pancasila.

d. MPRS Nomor II Tahun 1966.

Tujuan pendidikan ialah mendidik anak kearah terbentuknhya


manusia yang berjiwa Pancasila dan bertamnggung jawab atas
terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan
makmur.

e. Rumusan Tujuan Pendidikan Menurut Ketetapan MPRS No


XXVII Tahun 1966.

Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia Pancasiala sejati


berdasarkanketentuan yang dikehendaki oleh UUD 1945. Tujuan
pendidikan ialah membentuk manusia Pancasiala sejati
berdasarkanketentuan yang dikehendaki oleh UUD 1945.3

4. Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6


(enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4 yang
diuraikan dalam 6 ayat.

a. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadiln


serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak assi

3
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 127.

7
manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.

b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang


sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

c. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses


pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat.

d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,


membangun kemauan, dan mengembangan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran.

e. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya


membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat.

Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua


komonen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Pendidikan nasional
yang ditetapkan dalam Undang-undang no 2 tahun 1989
mengungkapkan prinsip-prinsip sebagai suatu sistem, yaitu:

1. Yang berakar pada kebudayan nasional dan berdasarkan


Pancasila dan UUD 1995, serta melanjutkan dan
maeningkatkan pendidikan P4.

2. Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut


berusaha mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa demi
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.

8
3. Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan
luar sekolah.

4. Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas 3


jenjang utama, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan perguruan tinggi yang masing-masing terbagi pula dalam
tingkatan.

5. Mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga


kependidian, terutama guru, dosen, atau tenaga pengajar
merupakan 3 unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan belajar mengajar.

6. Mengatur secara terpusat, namun penyelenggaraan satuan dan


kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat.

7. Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai


tanggung jawab berrsama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah.

8. Mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang


diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat
berkedudukan serta diperlukan dengan penggunaan ukuran
yang sama.4

B. Pembangunan Nasional
1. Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan

4
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 130.

9
perkembangan global.5 Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa
dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral
dan etikanya.

2. Tujuan Pembangunan Nasional


Tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh
rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus
ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan
profesi dan kemampuan masing-masing. Keikutsertaan setiap warga negara
dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan
hidup, mentaati segala peraturan yang berlaku, menjaga ketertiban dan
keamanan, dan sebagainya.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun
batiniah yang selaras, serasi dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan
nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia
yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin. Pembangunan yang bersifat
lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia,
misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran,
pengairan, sarana dan prasarana transportasi, dan lain-lain. Sedangkan
contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan
prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.6

3. Peranan Manusia dalam Pembangunan


1) Manusia sebagai Produsen

5
S. Sumarsono, Agus Susarso, dkk, Pendidikan Kewarganegaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2002), 146.
6
S. Sumarsono, Agus Susarso, dkk, Pendidikan Kewarganegaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2002), 147.

10
Menusia dalam pembangunan dapat berperan sebagai masukan dalam
pembangunan dan berperan sebagai produsen, yaitu orang-orang yang
secara langsung atau tidak langsung menggerakan proses produksi dalam
pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya,
yang bersifat keagamaan, keilmuan, pendidikan, kesenian, dan sebagainya.
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a. Pencipta rancang bangun atau gagasan-gagasan, baik yang bersifat cita-
cita maupun teknologi baru. Dengan demikian mereka berperanan
sebagai:
a) Peneliti gagasan-gagasan dan teknologi baru.
b) Pengembangan gagasan-gagasan dan teknologi baru.
b. Pengelola operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, mereka
berperanan sebagai:
a) Perencanaan operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
b) Pemimpin operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
c) Pengawas operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
c. Pelaksana operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya. Mereka berperan sebagai:
a) Tenaga kerja teknis administratif yang menunjukkan operasi di
pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial
budaya, politik, pertahanan, keamanan, dan sebagainya.

11
b) Tenaga kerja teknis operasional yang memproduksi barang-barang
atau jasa-jasa yang dihasilkan di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
2) Manusia sebagai Konsumen
Manusia dalam pembangunan dapat pula berperan sebagai konsumen
dari hasil-hasil pembangunan. Mereka berperan sebagai:
a. Pengguna atau penikmat hasil-hasil pembangunan, baik berupa
barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa.
b. Penilai mutu hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-barang
kebutuhan hidup maupun jasa.7

BAB III
ANALISIS KRITIS

Melihat dari pengertian pendidikan itu sendiri sebagaimana yang telah


dijelaskan di atas bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Maka pendidikan nasional masing-masing
bangsa harus berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaannya, kebudayaan
tersebut sarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah.
Akan tetapi pada kenyataannya saat ini pada pelaksanaanya pendidikan nasional
sudah kurang mengacu pada pada Pancasila dan UUD 1945 tersebut. Banyak
kasus yang terjadi dalam pendidikan misalnya saja masalah masuk ke perguruan
tinggi. Bagi orang yang mempunyai uang banyak bisa dengan sesuka hatinya
masuk ke perguruan tinggi favorit tapi bagi orang-orang yang kehidupannya pas-
pasan sangat sulit untuk masuk ke perguruan favorit tersebut msekipun ada
program beasiswa tapi seakan-akan pihak dari perguruan tinggi tersebut
mengabaikan orang-orang seperti ini. Seharusnya tidak ada pemilahan jalur-jalur

7
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 508-510.

12
tersembunyi karena pendidikan berhak didapatkan oleh siapa saja termasuk oleh
orang tak punya. Bisa jadi orang yang tidak punya terrsebut memiliki kemampuan
otak di atas rata-rata dari pada orang yang berlimpah harta karena kebanyakan
dari orang-orang yang berlimpah harta mereka lebih suka bermain dan poya-poya
dari pada belajar. Padahal masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi muda
terutama oleh para pemudanya. Bagaimana bangsa ini mau maju dalam segi
pembangunan jika kebanyakan pemudanya masih berleha-leha dalam
mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang. Pada kenyataannya yang
kita lihat kehidupan ini semakin maju persaingan semakin ketat, siapa cepat dia
dapat dan siapa kuat dia akan berkuasa. Tidak bisa dipungkiri pembangunan
nasional di Indonesia masih ketinggalan dibanding dengan negar-negara lain
seperti Jepang, China, Amerika dan negara-negara maju lainnya. Negara-negara
tersebut bisa maju dengan pesat karena pola pendidikan yang disiplin yang
ditanamkan oleh generasi sebelumnya. Sehingga generasi penerus pada zaman
sekarang dari negara-negara tersebut tidak akan kalah bersaing dengan negara-
negara lain karena sudah siap menghadapi persaingan dalam kehidupan
kedepannya.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional
sebagai pengamalan pancasila dibidang pendidikan, maka pendidikan nasional
mengusahakan:
1. Pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang
tinggi kualitasnya dan dapat berdiri sendiri.
2. Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan Negara
Indonesia yang berwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh dan
mengandung makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkal setiap
ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan pancasila.
Tujuan pendidikan nasional ialah membentuk manusia pancasila seperti
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan
UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Sedangkan pengertian pembangunan nasional adalah usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan

14
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Peranan
manusia dalam pembangunan yaitu:
1. Manusia sebagai Produsen
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a. Pencipta rancang bangun atau gagasan-gagasanPengembangan gagasan-
gagasan dan teknologi baru.
b. Pengelola operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya.
c. Pelaksana operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya.
2. Manusia sebagai Konsumen
a. Pengguna atau penikmat hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-
barang kebutuhan hidup maupun jasa.
b. Penilai mutu hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-barang
kebutuhan hidup maupun jasa.

B. Rekomendasi
Semoga pembuatan makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penyusun pada umumnya.

15
Lampiran:
DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, Reza, Pengantar Pendidikan, PT Radja Grafindo, Jakarta, 2013.
Susarso, Agus, Sumarsono, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Hassbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta 2011

16

Anda mungkin juga menyukai