Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Ilmu Dasar Pendidikan
Dosen Pengampu: Durtam Sayidi, M.Pd.I
pada Jurusan Tadris Matematika
Tahun Akademik 2017/2018
Disusun Oleh:
Kelompok 13
Iis Aisah (1608105061)
Lelah Nurlaelah (1608105067)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, sholawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya,
sahabatnya, dan para pengikutnya yang selalu taat dan patuh terhadap ajaran yang
dibawa oleh Rasullullah saw hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat izin dan pertolongan dari Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Pendidikan.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan
semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt. Aaamiiin
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
terhadap penulisan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan Nasional....................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan ...................................................................................... 15
iii
B. Rekomendasi ................................................................................... 16
Lampiran:
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran atau transfer ilmu dari seseorang
(pendidik) kepada orang lain (penerima) agar menjadi lebih baik lagi. Kata
pendidikan identik dengan pendidikan formal yang ada di sekolah meskipun
sebenarnya proses pendidikan tidak hanya bisa dilakukan di sekolah tetapi juga
bisa berlangsung dimana saja dan kapan saja tanpa terikat dengan sekolah. Di
zaman sekarang ini banyak orang yang mengabaikan tentang pendidikan, pada
kenyataannya di Indonesia sendiri masih banyak anak yang tidak minat terhadap
pendidikan. Padahal pendidikan akan membawa perubahan besar terhadap negara
itu sendiri termasuk ke dalam pembangunannya. Negara yang pendidikannya
berkualitas akan menghasilkan generasi penerus yang berkualitas pula sehingga
bisa memajukan negara tersebut dari berbagai aspek termasuk aspek
pembangunan. Dengan adanya pendidikan pula tingkat kesejahteraan penduduk
akan semakin meningkat.
Oleh sebab itu, pemakalah berusaha untuk mengkaji lebih dalam tentang
Pendidikan dan Pembangunan Nasional di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1
7. Bagaimana peran manusia dalam pembangunan ?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Nasional
1. Pengertian Pendidikan Nasional
1
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
3
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis
formal telah dirumuskan antara lain sebagai berikut:
2
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 126.
4
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
5
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah menegaskan
bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan
nasional pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system
pendidikan yang telah ada sebelumnya yang merupakan warisan
budaya bangsa secara turun temurun.
6
Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
3
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 127.
7
manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa.
8
3. Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan
luar sekolah.
B. Pembangunan Nasional
1. Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan
4
Hassbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 130.
9
perkembangan global.5 Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa
dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral
dan etikanya.
5
S. Sumarsono, Agus Susarso, dkk, Pendidikan Kewarganegaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2002), 146.
6
S. Sumarsono, Agus Susarso, dkk, Pendidikan Kewarganegaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka,
2002), 147.
10
Menusia dalam pembangunan dapat berperan sebagai masukan dalam
pembangunan dan berperan sebagai produsen, yaitu orang-orang yang
secara langsung atau tidak langsung menggerakan proses produksi dalam
pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya,
yang bersifat keagamaan, keilmuan, pendidikan, kesenian, dan sebagainya.
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a. Pencipta rancang bangun atau gagasan-gagasan, baik yang bersifat cita-
cita maupun teknologi baru. Dengan demikian mereka berperanan
sebagai:
a) Peneliti gagasan-gagasan dan teknologi baru.
b) Pengembangan gagasan-gagasan dan teknologi baru.
b. Pengelola operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini, mereka
berperanan sebagai:
a) Perencanaan operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
b) Pemimpin operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
c) Pengawas operasi-operasi yang berlangsung di pabrik-pabrik,
perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
c. Pelaksana operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya. Mereka berperan sebagai:
a) Tenaga kerja teknis administratif yang menunjukkan operasi di
pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial
budaya, politik, pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
11
b) Tenaga kerja teknis operasional yang memproduksi barang-barang
atau jasa-jasa yang dihasilkan di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik,
pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
2) Manusia sebagai Konsumen
Manusia dalam pembangunan dapat pula berperan sebagai konsumen
dari hasil-hasil pembangunan. Mereka berperan sebagai:
a. Pengguna atau penikmat hasil-hasil pembangunan, baik berupa
barang-barang kebutuhan hidup maupun jasa.
b. Penilai mutu hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-barang
kebutuhan hidup maupun jasa.7
BAB III
ANALISIS KRITIS
7
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), 508-510.
12
tersembunyi karena pendidikan berhak didapatkan oleh siapa saja termasuk oleh
orang tak punya. Bisa jadi orang yang tidak punya terrsebut memiliki kemampuan
otak di atas rata-rata dari pada orang yang berlimpah harta karena kebanyakan
dari orang-orang yang berlimpah harta mereka lebih suka bermain dan poya-poya
dari pada belajar. Padahal masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi muda
terutama oleh para pemudanya. Bagaimana bangsa ini mau maju dalam segi
pembangunan jika kebanyakan pemudanya masih berleha-leha dalam
mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang. Pada kenyataannya yang
kita lihat kehidupan ini semakin maju persaingan semakin ketat, siapa cepat dia
dapat dan siapa kuat dia akan berkuasa. Tidak bisa dipungkiri pembangunan
nasional di Indonesia masih ketinggalan dibanding dengan negar-negara lain
seperti Jepang, China, Amerika dan negara-negara maju lainnya. Negara-negara
tersebut bisa maju dengan pesat karena pola pendidikan yang disiplin yang
ditanamkan oleh generasi sebelumnya. Sehingga generasi penerus pada zaman
sekarang dari negara-negara tersebut tidak akan kalah bersaing dengan negara-
negara lain karena sudah siap menghadapi persaingan dalam kehidupan
kedepannya.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional
sebagai pengamalan pancasila dibidang pendidikan, maka pendidikan nasional
mengusahakan:
1. Pembentukan manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang
tinggi kualitasnya dan dapat berdiri sendiri.
2. Pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa, dan Negara
Indonesia yang berwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh dan
mengandung makna terwujudnya kemampuan bangsa menangkal setiap
ajaran, paham, dan ideologi yang bertentangan dengan pancasila.
Tujuan pendidikan nasional ialah membentuk manusia pancasila seperti
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan
UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Sedangkan pengertian pembangunan nasional adalah usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
14
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Peranan
manusia dalam pembangunan yaitu:
1. Manusia sebagai Produsen
Sebagai produsen, mereka berperan sebagai:
a. Pencipta rancang bangun atau gagasan-gagasanPengembangan gagasan-
gagasan dan teknologi baru.
b. Pengelola operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya.
c. Pelaksana operasi-operasi yang terjadi di pabrik-pabrik, perusahaan-
perusahaan, dan lembaga-lembaga sosial budaya, politik, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya.
2. Manusia sebagai Konsumen
a. Pengguna atau penikmat hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-
barang kebutuhan hidup maupun jasa.
b. Penilai mutu hasil-hasil pembangunan, baik berupa barang-barang
kebutuhan hidup maupun jasa.
B. Rekomendasi
Semoga pembuatan makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penyusun pada umumnya.
15
Lampiran:
DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, Reza, Pengantar Pendidikan, PT Radja Grafindo, Jakarta, 2013.
Susarso, Agus, Sumarsono, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Hassbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta 2011
16