Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN BAHAN TAMBAH DAMDEX (WATERPROOFING) PADA

CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Nurmaidah
Staff Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area
Jl Kolam No 1 Medan Estate-Medan. Kampus Universitas Medan Area
Email : nurmaidahmidah@gmail.com

Abstrak
Beton merupakan bahan bangunan yang paling umum digunakan. Banyak berbagai penelitian dan
percobaan di bidang beton dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas beton. Salah satu cara untuk
meningkatkan kekuatan beton adalah pemadatan, yang memperkecil pori-pori atau batal terbentuk dalam
beton. Yang digunakan dari bahan tambahan dapat membantu memecahkan problems.In eksperimen ini
digunakan sebagai bahan tambahan damdex. Dengan bahan penelitian damdex ditambahkan bertujuan
untuk menentukan kekuatan tekan beton normal dengan kuat tekan beton dengan campuran damdex.
Damdex ditambahkan pada rasio 2,5% dan 5% untuk berat kering semen. Setiap variasi dibuat dua puluh
batu dan melemparkan ke pengujian kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm dalam dimensi dengan rencana kuat
tekan adalah K 225 dan batu uji dalam mesin kompresi pada 28 hari. Hasil percobaan, kuat tekan beton
dengan damdex penambahan 2,5% berat semen, kuat tekan beton adalah 257,19 kg / cm2 dengan
peningkatan 8,17% di kuat tekan beton normal. Sementara kuat tekan beton dengan penambahan damdex
5% berat semen dalam jumlah 278,04 kg / cm2 dengan peningkatan 16,12% dalam kekuatan tekan kuat
tekan beton normal. Dengan proporsi semen, pasir, batu hancur, air dan damdex masing-masing 28,34 kg,
50,73 kg, 82,87 kg, 16,70 kg, 1,49 kg.
Kata kunci: kuat tekan, beton, damdex

Abstract
Concrete is a building material most commonly used. Many various studies and experiments in the field
of concrete is done in order to improve the quality of concrete. One way to improve the strength of
concrete is compacting, which minimize pores or void are formed in the concrete. The used of the added
material can help solve these problems.In this experiments is used as an ingredient added damdex. With
the added material damdex research aims to determine the compressive strength of normal concrete with
compressive strength of concrete with mixed damdex. Damdex was added at ratios of 2,5% and 5% to the
dry weight of cement. Each variation made twenty cubes and cast to testing cubes of 15 cm x 15 cm x 15
cm in dimension with compressive strength plan is K 225 and the test cubes in the compression machine
at 28 days. The result experiment, the compressive strength of concrete with damdex addition of 2.5% by
weight of cement, concrete compressive strength was 257.19 kg / cm2 with a 8.17% increase in
compressive strength of normal concrete . While the compressive strength of concrete with the addition
damdex 5 % by weight of cement in the amount of 278.04 kg / cm2 with a 16.12 % increase in
compressive strength of normal concrete compressive strength . With the proportion of cement , sand ,
crushed stone , water and damdex respectively 28.34 kg , 50.73 kg , 82.87 kg , 16.70 kg , 1.49 kg .
Keywords : compressive strength, concrete, damdex
PENDAHULUAN semen. Bentuk paling umum dari beton
Latar Belakang adalah beton semen portland, yang terdiri
Beton merupakan material bangunan dari agregat mineral (biasanya kerikil dan
yang paling umum digunakan. Semakin pasir), semen dan air.
pesatnya pembangunan, kebutuhan akan Beton merupakan hasil dari
mutu beton yang baik akan meningkat. pencampuran bahan-bahan agregat halus
Beton merupakan bahan bangunan yang dan kasar yaitu pasir, kerikil, batu pecah
mudah dibuat. Banyak penelitian yang atau bahan semacam lainnya, dengan
diadakan untuk mendapatkan beton mutu menambahkan semen secukupnya yang
tinggi yang baik. Berbagai penelitian dan berfungsi sebagai perekat bahan susun
percobaan dibidang beton dilakukan sebagai beton, dan air sebagai bahan pembantu guna
upaya untuk meningkatkan kualitas beton, keperluan reaksi kimia selama proses
teknologi bahan dan teknik-teknik pengerasan dan perawatan beton
pelaksanaan yang diperoleh dari hasil berlangsung. Agregat halus dan kasar,
penelitian dan percobaan tersebut disebut sebagai bahan susun kasar
dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang campuran, merupakan komponen utama
semakin tinggi terhadap pemakaian beton beton. Nilai kekuatan serta daya tahan
serta mengatasi kendala-kendala yang sering (durability) beton merupakan fungsi dari
terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di banyak faktor, diantaranya nilai banding
lapangan. Salah satu cara untuk campuran dan mutu bahan susun, metode
meningkatkan kekuatan beton adalah pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan
meningkatkan pemadatannya, yaitu finishing, temperatur dan kondisi perawatan
meminimumkan pori atau rongga yang pengerasannya.
terbentuk di dalam beton. Penggunaan Sifat –sifat dan karakteristik material
bahan tambah (admixture) dapat membantu penyusun beton akan mempengaruhi kinerja
memecahkan permasalahan tersebut. dari beton yang dibuat. Kinerja dari beton-
Pada penelitian ini penulis mencoba beton tersebut berdampak pada kekuatan
bahan tambah bermerk Damdex sebagai yang diinginkan, kemudahan dalam
bahan tambah pada adukan campuran beton. pengerjaannya dan keawetannya dalam
Pemilihan ini didasarkan pada Iklan yang jangka waktu tertentu. Beton yang baik ialah
dibuat di internet, bahwa Damdex jagonya beton yang kuat, tahan lama/awet, kedap air,
dan biangnya additive untuk anti bocor, tahan aus, dan sedikit mengalami perubahan
memperkuat beton dan juga hemat. Untuk volume (kembang susutnya kecil).
itu, penulis ingin menguji apakah Damdex Sebagai bahan konstruksi, beton mempunyai
dapat menaikkan kuat tekan beton selain kelebihan dan kekurangan.
fungsinya sebagai anti bocor pada beton dan Kelebihan beton adalah sebagai berikut:
juga apakah dengan memakai damdex ini 1. Ketersediaan (availability) material dasar.
beton bisa lebih ekonomis sebagai 2. Kemudahan untuk digunakan (versatility).
pencampur semen. 3. Kemampuan beradaptasi (adaptability).
4. Kebutuhan pemeliharaan yang minimal.
Tujuan Penelitian Sedangkan kekurangan beton adalah sebagai
Penelitin ini dilakukan untuk berikut:
mengetahui kuat tekan beton normal dengan 1. Berat sendiri beton yang besar, sekitar
kuat tekan beton dengan menggunakan 2400 kg/m3
bahan tambah damdex dengan persentase 2. Lemah terhadap kuat tarik, meskipun kuat
yang berbeda-beda. tekannya besar.
3. Beton cenderung untuk retak
TINJAUAN PUSTAKA 4.Kualitasnya sangat tergantung cara
Beton pelaksanaan dilapangan.
Dalam konstruksi, beton adalah Struktur beton sulit untuk dipindahkan.
sebuah bahan bangunan komposit yang Pemakaian kembali atau daur ulang sulit dan
terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat tidak ekonomis.
a. Tipe I adalah semen portland untuk tujuan
Bahan Penyusun Beton umum. Jenis ini paling banyak diproduksi
Semen adalah bahan yang memiliki karena digunakan untuk hampir semua jenis
sifat adhesi maupuan kohesif, yaitu bahan konstruksi.
pengikat. Menurut Standar Industri b. Tipe II adalah semen portland modifikasi,
Indonesia , SII 0013-1981, definisi semen adalah tipe yang sifatnya setengah tipe IV
portland adalah semen hidraulis yang dan setengah tipe V (moderat). Belakangan
dihasilkan dengan cara menghaluskan lenih banyak diproduksi sebagai pengganti
klinker yang terutama terdiri dari silikat- tipe IV.
silikat kalsium yang bersifat hidraulis c. Tipe III adalah semen portland dengan
bersama bahan-bahan yang biasa digunakan, kekuatan awal tinggi. Kekuatan 28 hari
yaitu gypsum. umumnya dapat dicapai dalam 1 minggu.
Ada dua macam semen, yaitu semen Semua jenis ini umum dipakai ketika acuan
hidraulis dan semen non-hidraulis. Semen harus dibongkar secepat mungkin atau
non-hidraulis adalah semen yang dapat ketika struktur harus dapat cepat dipakai.
mengeras tetapi tidak stabil dalam air. d. Tipe IV adalah semen portland dengan
Semen hidraulis adalah semen yang akan panas hidrasi rendah, yang dipakai untuk
mengeras bisa bereaksi dengan air, tahan kondisi dimana kecepatan dan jumlah pana
terhadap air (water resistance) dan stabil di yang timbul harus minimum.
dalam air setelah mengeras. e. Tipe V adalah semen portland than sulfat,
Bahan dasar/bahan utama dari pembuatan yang dipakai untuk menghadapi aksi sulfat
semen portland adalah: yang ganas. Umumnya dipakai di daerah di
Kapur (CaO) mana tanah atau airnya memiliki kandungan
: 60% - 65% sulfat yang tinggi.
Silika (SiO2) Agregat halus adalah pengisi yang
: 20% - 25% berupa pasir, agregat yang terdiri dari butir-
Oksida besi dan alumina (Fe2O3 dan butir yang tajam dan keras. Butir-butir
Al2O3) : 7% - 12 agregat halus harus bersifat kekal, artinya
Sedangkan empat senyawa kimia yang tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
utama dari semen portland adalah : pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan. Ukurannya bervariasi antara ukuran
Tabel 1. Empat senyawa utama dari semen No. 4 – No. 100 atau dengan kata lain
portland agregat halus adalah batuan yang ukuran
butirnya lebih kecil dari 4.75 mm (Standar
ASTM).
Agregat halus yang digunakan harus
mempunyai gradasi yang baik, karena akan
mengisi ruang-ruang kosong yang tidak
dapat diisi oleh material lain sehingga
menghasilkan beton yang padat disamping
untuk mengurangi. Kadar Lumpur atau
bagian yang lebih kecil dari 75 mikron
(ayakan no.200), tidak boleh melebihi 5 % (
ternadap berat kering ). Apabila kadar
Lumpur melampaui 5 % maka agregat harus
dicuci. Agregat halus harus bebas dari
pengotoran zat organic yang akan
(Sumber : Paul Nugraha, Antoni 2007) merugikan beton, atau kadar organic jika
Menurut ASTM (American Standard for diuji di laboratorium tidak menghasilkan
Testing Material) menentukan komposisi warna yang lebih tua dari standart percobaan
semen berbagai tipe, yaitu: Abrams – Harder dengan batas standarnya
pada acuan No 3.
Agregat kasar adalah agregat yang ditambahkan sebelum atau selama
terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak pengadukan berlangsung.
berpori. Agregat kasar yang mengandung
butir-butir pipih hanya dapat dipakai, Kuat Tekan Beton
apabila jumlah butir-butir pipih tersebut Kekuatan tekan adalah kemampuan
tidak lebih dari 20% dari berat agregat beton untuk menerima gaya tekan persatuan
seluruhnya, agregat kasar adalah batuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan
yang ukuran butirnya lebih besar dari 4.75 mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi
mm (Standar ASTM). Sifat agregat kasar tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki,
mempengaruhi kekuatan akhir beton keras semakin tinggi pula mutu beton yang
dan daya tahannya terhadap disentegrasi dihasilkan.
beton, cuaca, dan efek – efek perusak Beberapa faktor seperti ukuran dan
lainnya. Agregat kasar ini harus bersih dari bentuk agregat, jumlah pemakaian semen,
bahan – bahan organik, dan harus jumlah pemakaian air, proporsi campuran
mempunyai ikatan yang baik dengan gel beton, perawatan beton (curing), usia beton
semen. ukuran dan bentuk sampel, dapat
Air yang dimaksud disini adalah air mempengaruhi kekuatan tekan beton.
sebagai bahan pembantu dalam konstruksi Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan
bangunan meliputi kegunaannya dalam tekan beton yaitu :
pembuatan dan perawatan beton. Air a. Faktor air semen dan kepadatan
diperlukan pada pembuatan beton untuk Semakin rendah nilai faktor air
memicu proses kimiawi semen, membasahi semen semakin tinggi kuat tekan betonnya,
agregat dan memberikan kemudahan dalam namun kenyataannya pada suatu nilai faktor
pengerjaan beton. Kekuatan dari pasta air semen tertentu semakin rendah nilai
pengerasan semen ditentukan oleh faktor air semen kuat tekan betonnya
perbandingan berat antara semen dan faktor semakin rendah pula, hal ini karena jika
air. Persyaratan Mutu Air menurut PUBI faktor air semen terlalu rendah adukan beton
1982, adalah sebagai berikut: sulit dipadatkan. Dengan demikian ada suatu
a.Air harus bersih nilai faktor air semen tertentu (optimum)
b.Tidak mengandung lumpur, minyak dan yang menghasilkan kuat tekan beton
benda terapung lainnya yang dapat dilihat maksimum.
secara visual dan tidak mengandung benda- b. Umur beton
benda tersuspensi lebih dari 2gr/l. Kekuatan tekan beton akan
c.Tidak mengandung garam yang dapat larut bertambah dengan naiknya umur beton.
dan dapat merusak beton (asam-asam,zat Biasanya nilai kuat tekan ditentukan pada
organik dan sebagainya). waktu beton mencapai umur 28 hari.
Air digunakan untuk mendapatkan Kekuatan beton akan naik secara cepat
kelecakan yang perlu untuk penuangan (linear) sampai umur 28 hari, tetapi setelah
beton. Jumlah air yang diperlukan untuk itu kenaikannya tidak terlalu signifikan.
kelecakan tertentu tergantung pada sifat Umumnya pada umur 7 hari kuat tekan
material yang digunakan. mencapai 65% dan pada umur 14 hari
mencapai 88% - 90% dari kuat tekan umur
Bahan Tambah 28 hari.
Bahan tambah (admixture) adalah c. Jenis semen
suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang Semen Portland yang dipakai untuk
ditambahkan kedalam campuran adukan struktur harus mempunyai kualitas tertentu
beton selama pengadukan, dengan tujuan yang telah ditetapkan agar dapat berfungsi
untuk mengubah sifat adukan atau betonnya. secara efektif. Jenis Portland semen yang
Berdasarkan ACI (American Concrete digunakan ada 5 jenis yaitu : I, II, III, IV, V.
Insitute), bahan tambah adalah material d. Jumlah semen
selain air, agregat dan semen hidrolik yang Jika faktor air semen sama (slump
dicampurkan dalam beton atau mortar yang berubah), beton dengan jumlah kandungan
semen tertentu mempunyai kuat tekan
tertinggi. Pada jumlah semen yang terlalu
sedikit berarti jumlah air juga sedikit
sehingga adukan beton sulit dipadatkan yang
mengakibatkan kuat tekan beton rendah. Derajat kehalusan (kekasaran) suatu agregat
e. Sifat agregat ditentukan oleh modulus kehalusan
Sifat agregat yang paling (Fineness Modulus) dengan batasan-batasan
berpengaruh terhadap kekuatan beton ialah sebagai berikut:
kekasaran permukaan dan ukuran Pasir halus : 2,20 < FM < 2,60
maksimumnya. Pasir sedang : 2,60 < FM < 2,90
Pasir kasar : 2,90 < FM < 3,20
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan dan Peralatan Pembuatan benda 2. Pemeriksaan berat jenis
uji Tujuan dari pemeriksaan berat jenis
Pada pengujian ini dicari nilai kuat dan penyerapan agregat halus adalah untuk
tekan beton pada umur 28 hari. Benda uji menentukan berat jenis agregat halus dalam
dibuat Benda uji dibuat dengan campuran keadaan kering oven, keadaan kering
bahan tambah damdex 0%, 2,5% dan 5% permukaan, dan dalam keadaan SSD.
dari berat semen. Bahan-bahan yang dipakai Pemeriksaan berat jenis untuk agregat halus
dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dan kasar pada dasarnya adalah sama. Untuk
semen portland normal tipe I, agregat halus, pemeriksaan berat jenis agregat halus ini
agregat kasar, air, dan bahan tambah menggunakan alat piknometer. Pasir yang
damdex. telah dicuci bersih ditimbang 500 gr.
Saringan yang dipakai untuk mengetahui Selanjutnya direndam dalam air selama satu
gradasi dan modulus halus butir pasir jam. Pada waktu air ditambahkan akan
(MHB), terdiri dari satu set ayakan timbul gelembung-gelembung udara, untuk
spesifikasi ASTM C33-74a dengan menghilangkannya gelas ukur diguling-
kapasitas 1000 gr, dan diameter lubang gulingkan. Setelah itu dikeringkan untuk
berturut-turut yaitu : 4,75 mm; 2,36 mm; kondisi kering jenuh dan ditimbang. Seluruh
1,18 mm; 0,60 mm; 0,30 mm; 0,15 mm. air yang ditambahkan ditimbang, lalu airnya
Mesin yang digunakan adalah mesin sieve dibuang dan pasirnya dimaksukkan kedalam
shaker. Alat pengujian beton yang dipakai oven selama 24 jam. Selanjutnya pasir
meliputi mesin uji tekan kapasitas 1000 Psi. kering ditimbang.

Pelaksanaan dan Pengujian 3. Pemeriksaan kadar lumpur


1. Rencana gradasi agregat Pasir yang sudah dioven ditimbang
Untuk data-data yang diperlukan, digunakan seberat 500 gr (W1), kemudian masukkan
pemeriksaan spesifikasi bahan dan pasir ke dalam bejana, tuang air bersih
penelitian yang sudah pernah dilakukan kedalam bejana sampai pasir terendam.
untuk agregat halus yaitu berdasarkan atas Aduk-aduk pasir sehingga terpisah dari
persyaratan ASTM 1991. Rencana gradasi bagian halus, kemudian, tuangkan suspensi
agregat halus dapat dilihat pada Tabel 2.. yang kelihatan keruh dengan perlahan-lahan
Rencana gradasi agregat halus kedalam ayakan no. 200. Ulangi beberapa
kali sehingga air cucian terlihat jernih.
Tabel 2. Susunan Besar Butiran Agregat Tampung butiran-butiran yang tertinggal di
Halus (ASTM, 1991) atas ayakan dan didalam bejana. Keringkan
pasir tersebut dalam oven sampai berat tetap
dan kemudian timbang benda uji dan catat
beratnya (W2).Untuk mengetahui kadar
lumpur digunakan rumus sebagai berikut:
W = {(100 – B) / 100} x 100%
4. Pemeriksaan berat satuan volume
a. Cara shovelend 5. Pencetakan dan perawatan benda uji
Pasir atau kerikil yang sudah SSD diisikan Pada pelaksanaan penelitian ini,
dalam bejana, setelah penuh permukaan benda uji dibuat sebanyak 60 buah
bejana diratakan. Kemudian bejana beserta berbentuk kubus yang dibagi menjadi 3
pasir atau kerikil ditimbang beratnya. Berat kelompok. Masing-masing kelompok dibagi
pasir diperoleh dengan mengurangkan berat menjadi 20 sampel benda uji. Kelompok
bejana pasir/kerikil dengan berat bejana pertama adalah benda uji dengan bahan
kosong. penambah 0% (beton normal), kelompok
b. Cara rodded kedua dengan tambahan 2,5% damdex dari
Pasir atau kerikil yang sudah SSD diisikan berat semen, dan kelompok ketiga 5%
kedalam bejana sampai ketinggian 1/3 tinggi damdex dari berat semen. Semuanya diuji
bejana, kemudian ditumbuk ebanyak 25 kali, pada umur 28 hari.
kemudian disi lagi sampai ketinggian 2/3 Setelah pengadukan campuran beton,
tinggi bejana, kemudian ditumbuk sebanyak campuran tersebut dituangkan kedalam
25 kali. Seterusnya bejana diisi sampai cetakan benda uji yang telah dipersiapkan
penuh dan ditumbuk 25 kali lalu diratakan sebelumnya yaitu cetakan berbentuk kubus
permukaannya. Setelah itu bejana dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm.
pasir/kerikil ditimbang beratnya. Untuk Sebelumnya, cetakan diolesi dengan oli
memperoleh berat pasir/kerikil yaitu berat untuk mempermudah saat melepas benda
bejana pasir/kerikil dikurangi berat bejana uji. Penuangan adukan beton dilakukan
kosong. bertahap dan ditusuk-tusuk dengan tongkat
baja berdiameter 16 mm dan panjang benda uji diberi tandasesuai dengan
60 cm, untuk menghindari sangkar kerikil, komposisi campuran yang direncanakan dan
sambil dilakukan pemadatan dengan kemudian direndam dalam bak air selama
menggunakan vibrator agar tidak terjadi pada masa perawatan.
keropos atau porous.
Setelah selesai dituang dan benar- 6. Pengujian
benar padat, permukaannya diratakan Pengujian tekan dilaksanakan setelah
dengan menggunakan cetok. Kemudian benda uji berumur 28 hari. Sebelum
cetakan dipukul-pukul dengan palu agar pengujian benda uji ditimbang beratnya
udara yang terjebak dalam spesi beton dapat masing-masing. Pengujian dilakukan dengan
keluar. Pelepasan cetakan benda uji yang menggunakan mesin kuat tekan beton dan
berbentuk kubus ini dilakukan jangka dicatat gaya tekan maksimumnya disaat
waktu 24 jam. Sesudah itu masing-masing benda uji mulai pecah dan retak-retak.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Perhitungan Campuran Beton
Dari perencanaan campuran beton, maka 0,745
tiap m3 beton terdiri dari:
Semen = 29,83 – 1,49 = 28,34 kg
Semen (kg) : Pasir (kg) : Batu Pecah (kg) : Sehingga campuran beton untuk 20 benda
Air (kg) uji dengan tambahan damdex 5% terdiri
401,78 : 683,32 : 1114,895 : 225 dari:
Semen (kg) : Pasir (kg) : Batu Pecah (kg)
Analisis kebutuhan semen, pasir, batu
:Air (kg) : Damdex 2,5%
pecah, air dan semen untuk 20 kubus beton
dengan ukuran 15 x 15 cm adalah: 28,34 : 50,73 : 82,78 : 16,70 : 1,49
1. Volume 20 kubus = 20 x 0,15 x A. Nilai Slump
0,15 x 0,15 Nilai slump adalah nilai yang
= 0,0675 m3 diperoleh dari hasil uji slump. Besar
2. Untuk pelaksanaanya dilapangan penurunan permukaan beton segar diukur,
volumenya ditambah 10% dan disebut nilai slump. Makin besar nilai
Volume = 0,0675+0,00675 slump, maka beon segar makin encer dan ini
= 0,07425 m3 berarti semakin mudah untuk dikerjakan.
Sehingga untuk kebutuhan 20 kubus beton Nilai slump dipengaruhi beberapa faktor
15 x 15 cm adalah: antara lain:
1. Gradasi dan bentuk permukaan agregat
- Semen = 0,07425 x 401,78 2. Faktor air semen
= 29,83 kg 3. Volume udara pada adukan beton
- Pasir = 0,07425 x 683,32 4. Karakteristik semen
= 50,73 kg 5. Bahan tambahan
- Batu Pecah= 0,07425 x 1114,896
= 82,78 kg Tabel 3. Nilai Slump Berbagai Variasi
- Air = 0,07425 x 225 Campuran Beton
= 16,70 kg
3. Penambahan Damdex 2,5% dan 5% dari Kadar Damdex Nilai Slump (cm)
berat semen
- Damdex 2,5% = 2,5% x 29,83 kg 0% 11
= 0,745 kg
- Damdex 5% = 5% x 29,83 kg 2,50% 12
= 1,49 kg
5% 14
4. Komposisi campuran beton dengan
bahan tambah damdex 2,5%
Dari tabel diatas dapat dilihat, nilai
Berat damdex 2,5 % dari berat semen = slump dari hasil pengujian normal dan beton
0,745 kg dengan penambahan bahan tambah damdex
Semen = 29,83 – 0,745 = 29,085 kg mengalami peningkatan (slump encer), hal
Sehingga campuran beton untuk 20 benda ini dikarenakan damdex adalah
uji dengan tambahan damdex 2,5% terdiri waterproofing yang cair. Grafik di bawah ini
dari: menunjukkan nilai slump dari berbagai
Semen (kg) : Pasir (kg) : Batu Pecah campuran:
(kg) : Air (kg) : Damdex 2,5%
29,085 : 50,73 : 82,78 : 16,70 :
dari beton dengan penambahan 0%, 2,5%,
dan 5% damdex dari berat semen, hal ini
disebabkan karena fungsi damdex yang
sebagai anti bocor pada beton dan daya rekat
yang kuat yang bekerja untuk mengisi pori-
pori pada beton.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisis data
pengujian kuat tekan beton dapat
Gambar 1. Grafik Hubungan Nilai Slump disimpulkan bahwa :
Berbagai Variasi Campuran Beton 1. Kuat tekan beton normal adalah 236,57
B. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton kg/cm2. Sedangkan untuk campuran
dengan bahan tambahan damdex 2,5%
280 dan 5% berturut-turut adalah 257,19
270 kg/cm2 dan 278,04 kg/cm2.
2. Kuat tekan beton tertinggi pada saat
260 umur beton 28 hari adalah pada saat
250 penambahan damdex 5% dari berat
semen yaitu sebesar 278,04 kg/cm2.
240 Penambahannya adalah 41,47 kg/cm2
230 dari kuat tekan beton normal atau
0 2,5 5 17,53% dari beton normal.
Penambahan Damdex (%) 3. Penambahan damdex 2,5% dan 5%
Gambar 2. Grafik Hubungan Kuat Tekan ternyata dapat menaikkan kuat tekan
Beton Dengan Penambahan Damdex beton. Kenaikan kuat tekan ini terjadi
karena berkurangnya pori-pori dalam
Dari hasil uji kuat tekan beton normal beton sehingga beton menjadi lebih
(tanpa bahan tambah), nilai kuat tekan rata- kuat.
rata adalah sebesar 236,57 kg/cm2. Benda uji
dengan penambahan damdex 2,5% kuat Dari penelitian yang telah dilakukan
tekan rata-ratanya adalah sebesar 257,19 ini, maka penulis merasa perlu ada lagi
kg/cm2. Benda uji dengan penambahan orang yang melakukan penelitian lanjutan
damdex 5% kuat tekan rata-ratanya adalah yaitu:
sebesar 278,04 kg/cm2. Bila dilihat dari hasil 1. Penambahan persen damdex yang lebih
uji kuat tekan dan dari grafik, beton dengan besar lagi. Apakah dengan persen yang
penambahan damdex 2,5% dari berat semen lebih besar dari 5% atau lebih kuat
ada peningkatan kuat tekan beton sebesar tekan akan semakin bertambah atau
20,62 kg/cm2 dari beton normal. malah berkurang.
2. Pada penelitian selanjutnya perlu
Begitu juga beton dengan penambahan diselidiki lebih dalam lagi kandungan
damdex 5% dari berat semen menunjukkan kimia yang terkandung dalam damdex
adanya penambahan kuat tekan beton tersebut.
sebesar 41,47 kg/cm2 dari beton normal dan
20,85 kg/cm2 dari beton dengan DAFTAR PUSTAKA
penambahan damdex 2,5% dari berat semen. Diktat Mata Kuliah. 2008. Bahan Bangunan
Bila dilihat dari kenaikan nilai kuat tekan 2. Medan: Politeknik Negeri Medan.
Nugraha, Paul & Antoni. 2007.Teknologi Riki, Armadi. Pemanfaatan Limbah Besi
Beton Dari Material, Pembuatan, Beton Sebagai Komposisi Penyusun Beton. Tugas
Kinerja Tinggi. Surabaya: Penerbit Andi. Akhir Program Sarjana Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Nasution, Amrinsyah. 2009. Analisis Desain
Struktur Beton Bertulang. Bandung: SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan
Penerbit ITB. Rencana Campuran Beton Normal, Badan
Standardisasi Nasional.
PBI – 1971, Peraturan Beton Bertulang
Indonesia, Direktorat Penyelidikan Masalah Siregar, Prdinan. 2011. Pemanfaatan Abu
Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya, Kerak Boiler Cangkang Kelapa
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga SawitSebagai Campuran Semen Pada
Listrik. Beton. Tugas Akhir Program Sarjana Teknik
Sipil Universitas Sumatera Utara. Medan
.

Anda mungkin juga menyukai