Anda di halaman 1dari 6

Investigasi Keandalan Struktur Beton Bertulang

Dengan Alat Pundit Lab Pada Bangunan Gedung


Penunjang Pendidikan

Ery Radya Juarti , Yullianty Noorlaelasari

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung


Jl.Gegerkalong Hilir Ds.Ciwaruga Bandung 40012,
1E-mail: ery_rj@yahoo.com, E-mail: nr_yullianty@yahoo.co.id

ABSTRAK

Politeknik memiliki bangunan fisik yang fungsinya sangat strategis dalam melayani kepentingan
pendidikan vokasi. Namun demikian usia bangunan yang cukup tua,pemanfaatan bangunan untuk
bengkel dan laboratorium serta pemeliharaan yang ala kadarnya, mengakibatkan bangunan banyak
mengalami kerusakan. Perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap material pembentuk
struktur bangunan gedung untuk mengetahui ketahanan kontruksi bangunan gedung selama masa
layan tertentu. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tidak merusak dengan Metode Ultrasonic
Pulse Velocity (UPV), dengan menggunakan alat “Proceq Pundit Lab”untuk mengetahui kualitas mutu
material beton pada elemen kolom dan balok bangunan gedung. Lokasi pengambilan data di
Politeknik Pos dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi, yaitu pada bangunan Gedung Rektorat dan Gedung
Pendidikan masing-masing terdiri dari 3 lantai. Pada bangunan gedung Politeknik Manufaktur
dilaksanakan di 1 (satu) lokasi, yang terdiri dari Gedung Rektorat, Gedung Kuliah dan Gedung
Administrasi. Sedangkan pada bangunan gedung Politeknik Negeri Bandung dilaksanakan pada 2
(dua) lokasi, yaitu pada bangunan Gedung Direktorat dan Gedung A. Kegiatan yang dilakukan
meliputi : studi pustaka, pengujian lapangan, pengumpulan data dan pembuatan laporan. Hasilnya
dapat disimpulkan bahwa gradasi kualitas mutu beton pada bangunan-bangunan gedung penunjang
pendidikan di 3 (tiga) Politeknik tersebut masih memenuhi standar sehingga dapat dikatakan bahwa
keandalan struktur bangunan masih memenuhi untuk laik fungsi.

Kata Kunci
Politeknik, struktur, bangunan, gedung, pemeriksaan, pengujian, beton

1. PENDAHULUAN bangunan untuk bengkel dan laboratorium


(yang berarti beban yang diterima bangunan
Bangunan gedung merupakan bangunan fisik
cukup besar) serta pemeliharaan yang ala
yang mempunyai peranan penting dalam
kadarnya, mengakibatkan bangunan untuk
menunjang aktivitas penggunanya. Bangunan
pendidikan politeknik banyak mengalami
gedung di suatu Politeknik (Gedung
kerusakan (Marlailana, E.RR, Juarti, E.R dan
Laboratorium, Gedung Perkuliahan, Gedung
Noorlaelasari, Y., 2016) [1]. Menurut
Rektorat), merupakan contoh bangunan fisik
Kristianto, Usman (2009) [2], terdapat 3 (tiga)
yang berperan penting untuk menunjang
klasifikasi kerusakan bangunan yaitu,
pendidikan vokasi. Politeknik Pos, Politeknik
kerusakan ringan, kerusakan sedang ataupun
Manufaktur dan Politeknik Negeri Bandung
kerusakan berat. Kerusakan bangunan ini
merupakan 3 (tiga) Politeknik yang memiliki
sebetulnya masih dapat ditolerir sampai batas
bangunan fisik yang fungsinya sangat strategis
umur rencana, namun sebelum suatu bangunan
dalam melayani kepentingan pendidikan
sampai pada batas umur pakai, biasanya telah
vokasi, yaitu terselenggaranya proses belajar-
terjadi kerusakan. Oleh karena itu, agar
mengajar mahasiswa politeknik secara
bangunan dapat berfungsi dengan baik, maka
memadai. Bangunan di 3 politeknik tersebut
perlu diidentifikasi besarnya tingkat kerusakan
umumnya dibangun pada tahun 1980-an,
yang terjadi (baik terkait material/bahan
sehingga sudah berumur sekitar 30 tahunan.
pembentuknya maupun struktur penopangnya),
Usia bangunan yang relatif sudah cukup tua
salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah
dibandingkan dengan usia pakainya (50 tahun
dengan melakukan pemeriksaan dan pengujian
untuk konstruksi beton) dan pemanfaatan

59
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari
terhadap material/bahan pembentuknya untuk 3. TUJUAN PENELITIAN
mengetahui ketahanan kontruksi bangunan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
gedung selama masa layan tertentu. Salah satu
disampaikan beberapa tujuan penelitian sebagai
material pembentuk struktur bangunan gedung
berikut :
adalah beton. Untuk mengetahui kekuatan
beton pada suatu struktur bangunan, maka
1. Melakukan pengujian tidak merusak
perlu dilakukan pengujian dan evaluasi
dengan Metode Ultrasonic Pulse Velocity
terhadap kuat tekan dari beton yang digunakan.
(UPV) atau kecepatan pulsa ultrasonik
pada Bangunan Gedung Penunjang
2. TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan di Politeknik Pos, Politeknik
Didalam mengevaluasi kekuatan beton, Manufaktur dan Politeknik Negeri
compression test menjadi standar untuk Bandung.
mengetahui kualitas suatu struktur secara 2. Mengetahui kualitas mutu beton pada
keseluruhan (Setjo, R., 2012) [3]. Kualitas elemen kolom dan balok pada Bangunan
beton dapat dilakukan dengan dua metode Gedung Penunjang Pendidikan di
pengujian yaitu metode dengan merusak benda Politeknik Pos, Politeknik Manufaktur dan
uji (Destructive Test/DT) dan metode tanpa Politeknik Negeri Bandung.
merusak benda uji (Non Destructive
Test/NDT). Metode NDT sangatlah bervariasi
di dalam sistem kerja maupun alat yang 4. METODE PENELITIAN
digunakan untuk uji kekuatan beton, untuk 4.1 Lokasi Pengambilan Data dan Alat Uji
mengevaluasi keandalan struktur digunakan yang Digunakan
Metode Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) atau
kecepatan pulsa ultrasonik. Peralatan yang
Lokasi pengambilan data dilaksanakan di 3
digunakan untuk pengujian tersebut adalah
(tiga) Politeknik, yaitu Politeknik Pos,
dengan alat PUNDIT (Portable Ultrasonic
Politeknik Manufaktur dan Politeknik Negeri
Non-destructive Digital Indicator Tester).
Bandung. Pada bangunan gedung di Politeknik
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) adalah
Pos dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi, yaitu
metode yang digunakan untuk mengukur
pada bangunan Gedung Rektorat dan Gedung
kecepatan hantaran dari gelombang (pulse
Pendidikan masing-masing terdiri dari 3 lantai.
velocity) ultrasonik yang melewati suatu beton.
Pada bangunan gedung Politeknik Manufaktur
Menurut Saja, S (2008) [4], alat uji PUNDIT dilaksanakan pada satu lokasi, yang terdiri dari
(Portable Ultrasonic Non-destructive Digital Gedung Rektorat, Gedung Kuliah dan Gedung
Indicator Tester) direncanakan untuk Administrasi. Pada bangunan gedung
mengukur waktu rambatan yang dinyatakan Politeknik Negeri Bandung dilaksanakan pada
dalam micro detik dari rambatan gelombang 2 (dua) lokasi, yaitu pada bangunan Gedung
ultrasonik melalui beton. Pengukuran besaran Direktorat dan Gedung A. Kegiatan meliputi :
ini ternyata sangat penting untuk memperoleh studi pustaka, pengujian lapangan,
informasi mengenai kondisi fisik dan mekanik pengumpulan data dan pembuatan laporan.
dari bangunan melalui prosedur-prosedur Proceq Pundit Lab merupakan jenis alat yang
penyelidikan Non Destructive, seperti indikasi digunakan untuk penelitian ini dengan standar
adanya : patahan-patahan (retak mikro, cacat yang diacu adalah EN 12504-4, ASTM C597-
sarang tawon, rongga udara); pertumbuhan 02, BS 1881 : Part 203, ISO 1920-7:2004,
kerusakan akibat api; kandungan bahan lain IS13311 dan CECS21.
(seperti : serpihan kayu, polystyrene atau
kertas); kekuatan tekan beton; modulus
elastisitas beton dan keseragaman pengecoran 4.2 Proses Pengujian di Lapangan
beton. Standar atau prosedur dalam
menggunakan metode pengujian ini dapat Pengujian pada bangunan gedung di 3 (tiga)
dilihat pada ASTM C 597 [5]. Kriteria dari Politeknik tersebut dilaksanakan pada elemen
hasil pengukuran kecepatan pulsa ultrasonik kolom dan balok. Tahap pengujian terdiri dari
dapat dilihatpada tabel1 di bawah ini. persiapan alat dan bidang uji yang akan diuji.
Bidang uji pada elemen struktur harus
Tabel 1. Kriteria Kecepatan Pulsa
No Pulse Velocity Concrete Quality
merupakan permukaan yang padat, kering dan
(Km/sec) Grading halus, bebas dari tonjolan-tonjolan atau lubang-
1 Above 4.5 Excellent lubang, serta lokasi-lokasi bidang uji harus
2 3.5 – 4.5 Good ditentukan sesuai dengan dimensi elemen
3 3.0 – 3.5 Medium struktur dan jumlah nilai uji yang diperlukan
4 Below 3.0 Doubtful
untuk perhitungan perkiraan kecepatan
Sumber: IS 13311 (Part 1) : 1992

60
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari
hantaran dari gelombang (kecepatan rambat 5.50
5.01 5.03
5.36
5.00
gelombang/ pulse velocity). 4.50
4.00
Alat ini bekerja berdasarkan pengukuran waktu 3.50
tempuh gelombang ultrasonik yang menjalar 3.00
2.50
dalam struktur beton. Langkah yang pertama 2.00
Kolom

dilakukan adalah dengan menempelkan unit 1.50

sensor ke permukaan beton, yang akan 1.00


0.50
memancarkan gelombang dari transmitter 0.00
menuju ke receiver. Karena kecepatan rambat Lantai Dsr Lantai 1 Lantai 2

gelombang adalah merupakan fungsi dari


kepadatan material, maka dengan diketahuinya Gambar 1. Gedung Rektorat - Politeknik Pos
cepat rambat gelombang (pulse velocity) 5.50
ultrasonik di dalam beton, kecepatan tersebut 5.00

dapat dikorelasikan ke nilai kepadatan beton, 4.50


3.93 3.94
4.00
yang selanjutnya dikorelasikan lagi ke mutu 3.50 3.13
beton, berdasarkan grafik empiris hubungan 3.00
2.50
kecepatan rambat gelombang dengan mutu 2.00
Kolom

beton. Kecepatan rambat gelombang (pulse 1.50


velocity)ini, akan ditampilkan dan bisa dibaca 1.00
0.50
pada display. Setelah itu dengan merujuk pada 0.00
Tabel 1, maka kriteria kualitas mutu beton pada
Lantai Dsr Lantai 1 Lantai 2
elemen bangunan yang diuji dapat diketahui.
Gambar 2. Gedung Pendidikan - Politeknik Pos

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.2 Bangunan Gedung Politeknik


Manufaktur
5.1 Bangunan Gedung Politeknik Pos
Pengujian struktur beton bertulang pada
Pengujian struktur beton bertulang dengan bangunan gedung di Politeknik Manufaktur
Proceq Pundit Lab pada bangunan gedung di dilaksanakan pada satu lokasi, yang terdiri
Politeknik Pos dilaksanakan pada 2 (dua) dari Gedung Rektorat, Gedung Kuliah dan
lokasi, yaitu pada bangunan Gedung Rektorat Gedung Administrasi. Pengujian pada
dan Gedung Pendidikan masing-masing terdiri bangunan gedung-gedung tersebut
dari 3 lantai. Pengujian pada kedua bangunan dilaksanakan pada elemen kolom dan
gedung tersebut hanya dapat dilaksanakan pada balok, kecuali balok di lantai 2 pada gedung
elemen kolom, karena elemen yang lainya kuliah tidak dapat dilaksanakan pengujian
(seperti balok) tertutup atau terhalang oleh karena tertutup atau terhalang oleh plafon.
plafon.
Pada Gambar 3, menunjukan nilai Pulse
Pada Gambar 1, menunjukan nilai Pulse Velocity kolom dan balok dari hasil
Velocity kolom dari hasil pengujian pada lantai pengujian pada lantai 1 dan 2 bangunan
1, 2, dan 3 bangunan Gedung Rektorat. Dari Gedung Rektorat. Dari gambar tersebut
gambar tersebut terlihat bahwa nilai Pulse terlihat bahwa nilai Pulse Velocity kolom
Velocity kolom, nilainya di atas 4.5 Km/sec. pada lantai 1, nilainya di atas 3.0 Km/sec.
Hal ini menunjukan bahwa mutu beton pada Hal ini menunjukan bahwa mutu beton
elemen kolom tersebut mutunya sangat baik. pada elemen kolom tersebut memenuhi
standar. Sedangkan untuk kolom pada
Sementara pada Gambar 2, menunjukan nilai
lantai 2 dan balok pada lantai 1 dan 2,
Pulse Velocity kolom dari hasil pengujian pada
menunjukan bahwa mutu beton pada
lantai 1, 2, dan 3 bangunan Gedung
elemen tersebut, mutunya pada katergori
Pendidikan. Dari gambar tersebut terlihat
baik karena nilainya diantara 3.5 - 4.5
bahwa nilai Pulse Velocity kolom pada lantai
Km/sec.
dasar dan lantai 1, nilainya diantara 3.5 - 4.5
Km/sec. Hal ini menunjukan bahwa mutu
beton pada elemen kolom pada lantai tersebut,
mutunya pada kategori baik. Sedangkan kolom
pada lantai 2, nilainya diantara 3.0 - 3.5
Km/sec yang menunjukan masih memenuhi
standar.

61
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari
5. 5.3 Bangunan Gedung Politeknik Negeri
5.00
4.50
Bandung
4.00
3.50 3.07 Pengujian struktur beton bertulang pada
3.00
2.50
bangunan gedung di Politeknik Negeri
2.00 Bandung dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi,
1.50 yaitu pada bangunan Gedung Direktorat dan
1.00
Gedung A. Pengujian pada bangunan gedung-
0.50
0.00 gedung tersebut dilaksanakan pada elemen
Lantai 1 Lantai 2 kolom dan balok.

Gambar 3. Gedung Rektorat – Politeknik Pada Gambar 6, menunjukan nilai Pulse


Manufaktur Velocity kolom dan balok dari hasil pengujian
pada lantai dasar, 1 dan 2 bangunan Gedung
Pada Gambar 4, menunjukan nilai Pulse
Direktorat. Dari gambar tersebut terlihat bahwa
Velocity kolom dan balok dari hasil
nilai Pulse Velocity elemen kolom dan balok
pengujian pada lantai dasar sampai lantai 3
pada masing-masing lantai, nilainya diantara
bangunan Gedung Kuliah. Dari gambar
3.5 - 4.5 Km/sec. Hal ini menunjukan bahwa
tersebut terlihat bahwa nilai Pulse Velocity
mutu beton pada elemen kolom dan balok pada
kolom dan balok pada masing-masing
lantai tersebut, mutunya pada kategori baik.
lantai, nilainya di atas 3.0 Km/sec, kecuali
balok pada lantai 2. Hal ini menunjukan
bahwa mutu beton pada elemen kolom dan 5.50
balok tersebut memenuhi standar. 5.00
4.50
4.50
4.04 3.92
4.50 4.00 3.76 3.67
3.58
4.00 3.87 3.50
3.74 3.70 3.61
3.50 3.41 3.00
3.15 3.25
Kolom
2.50
3.00 Balok
2.00
2.50 1.50
Ko
2.00 1.00
Ba 0.50
1.50
0.00
1.00
Lantai Dsr Lantai 1 Lantai 2
0.50
0.00
0.00
Lantai Dsr Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
Gambar 6. Gedung Direktorat – Politeknik
Negeri Bandung
Gambar 4. Gedung Kuliah – Politeknik
Pada Gambar 7, menunjukan nilai Pulse
Manufaktur
Velocity kolom dan balok dari hasil pengujian
Pada Gambar 5, menunjukan nilai Pulse pada lantai dasar sampai lantai 2 bangunan
Velocity kolom dan balok dari hasil Gedung A. Dari gambar tersebut terlihat bahwa
pengujian pada lantai dasar bangunan nilai Pulse Velocity balok pada lantai dasar,
Gedung Administrasi. Dari gambar tersebut kolom lantai 1 dan lantai 2, nilainya diantara
terlihat bahwa nilai Pulse Velocity kolom 3.0 - 3.5 Km/sec yang menunjukan bahwa
dan balok, nilainya di atas 3.0 Km/sec. Hal mutu beton masih memenuhi standar.
ini menunjukan bahwa mutu beton pada Sedangkan untuk kolom lantai 1, balok lantai 1
elemen kolom dan balok tersebut dan lantai 2, nilainya diantara 3.5 - 4.5 Km/sec.
memenuhi standar. Hal ini menunjukan bahwa mutu beton pada
elemen kolom dan balok tersebut, mutunya
4.50
4.00
pada kategori baik.
3.40 3.50
3.50
3.00
2.50
Kolom
2.00
Balok
1.50
1.00
0.50
0.00

Gedung Administras Lantai Dasar

Gambar 5. Gedung Administrasi – Politeknik


Manufaktur

62
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari
Tabel 2. Hasil pengujian struktur beton
5.00
bertulang dengan Metode Ultrasonic
4.50 4 Pulse Velocity (UPV)
4.00
3
3.50 Gradasi mutu beton
3.00 Nama pada elemen kolom
No
2.50 Gedung Lantai
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
2.00 Dasar
1.50 Politeknik
1.00 Pos:
a. Ged
0.50
1 Excellent Excellent Excellent 
0.00 Rektorat
Lantai Dsr Lantai 1 Lantai 2 b. Ged Medium
Good Good 
Pendidikan
Gambar 7. Gedung A – Politeknik Negeri Politeknik
Manufaktur:
Bandung a. Ged
 Medium Good 
Rektorat
2
b. Ged Kuliah Medium
6. KESIMPULAN DAN SARAN Good Medium Good
c. Ged Medium
6.1 Kesimpulan   
Rektorat
Standar IS 13311 (Part 1) : 1992 menjelaskan Politeknik
Negeri
bahwa kualitas mutu beton sangat tergantung Bandung:
dari kecepatan rambat gelombang (Tabel 1), 3 a. Ged
Good Good Good 
yang dibagi menjadi 4 kriteria yaitu Excellent, Direktorat
Good, Medium dan Doubtful. Kecepatan pulsa b. Gedung A Good Medium Good 
tidak tergantung pada geometri dari bahan
beton dan hanya bergantung pada sifat Gradasi mutu beton
elastisitasnya. Kualitas mutu beton yang baik, Nama pada elemen balok
No
dalam hal ini kepadatan, homegenitas dan Gedung Lantai
Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3
keseragam, akan diperoleh nilai kecepatan Dasar
rambat gelombang (Pulse Velocity) yang lebih Politeknik
Pos:
tinggi. Tetapi sebaliknya, bila kualitas mutu a. Ged
beton rendah akan diperoleh nilai kecepatan 1    
Rektorat
rambat gelombang (Pulse Velocity) yang b. Ged
Pendidikan    
rendah.
Politeknik
Manufaktur:
Pada tabel di bawah ini merupakan a. Ged
ringkasan dari hasil-hasil pengujian  Good Good 
Rektorat
2
struktur beton bertulang dengan Metode b. Ged
Good Good  Medium
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) atau Kuliah
c. Ged Medium
kecepatan rambat gelombang ultrasonik   
Rektorat
sebagai berikut: Politeknik
Negeri
Bandung:
3 a. Ged
Good Excellent Good 
Direktorat
b. Gedung A Medium
Good Good 

Dapat disimpulkan bahwa gradasi kualitas


mutu beton pada bangunan-bangunan gedung
penunjang pendidikan di 3 (tiga) Politeknik,
yaitu Politeknik Pos, Politeknik Manufaktur
dan Politeknik Negeri Bandung,
masih memenuhi standar sehingga dapat
dikatakanbahwa keandalan struktur
bangunan masih memenuhi untuk laik fungsi

63
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari
6.2 Saran
[5] ASTM 1997 C 597–83, 1991, Standard
Meskipun hasil pengujian menunjukkan bahwa Test Method For Pulse Velocity Through
keandalan struktur bangunan masih memenuhi Concrete.
untuk laik fungsi, namun diperlukan [6] Apriani W., 2016. Aplikasi Non
serangkaian prosedur pengujian lain dengan Destructive Test pada Investigasi
tujuan mengevaluasi struktur secara Keandalan Struktur Beton (Studi Kasus :
menyeluruh, tidak hanya kekuatan struktur Kolom Basement – K4 Pada Bangunan
betonnya saja tetapi juga mendeteksi Stadion Utama Riau), Jurnal Teknik Sipil
keberadaan tulangan yang ada pada beton Siklus, Vol 2 (No. 2), Oktober 2016.
terpasang meliputi jumlah tulangan, dimensi [7] Juarti, E.R. dan Rahmitasari., Buku Ajar
tulangan, serta tata letak tulangannya. Perawatan Bangunan 1 (NDT Series),
Sebaiknya dilakukan juga pengujian “Hammer Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri
Test” dan “Rebar Locator” untuk melengkapi Bandung, 2013.
evaluasi struktur bangunan secara menyeluruh. [8] Marlailana, E.RR, Juarti, E.R dan
Mengingat usia bangunan politeknik yang Noorlaelasari, Y., Bahan Aajar
relatif cukup tua (sekitar 30 tahunan), maka Pemeriksaan dan Pengujian untuk
proses pemeliharaan dan perawatan juga perlu
Mendeteksi Kerusakan Bangunan
mendapat perhatian utama. Dari hasil
pengujian beberapa bagian bangunan dengan Gedung. Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
kriteria “Good”, perlu mandapat perhatian Negeri Bandung, 2014.
khusus. Karena jika tidak dilakukan [9] Ruslan, U. dan Kasyanto. Heri., Buku 1
pemeliharaan dan perawatan yang intensif, Bahan Ajar Perawatan Bangunan 2 (NDT
maka lama-kelamaan kualitas mutu beton akan Series), Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
semakin menurun, yang berimbas pada Negeri Bandung, 2013.
menurunnya fungsi layan dan banyaknya
kerusakan komponen material dari bangunan
itu sendiri, hal ini mengakibatkan bangunan HAK CIPTA
tidak dapat lagi berfungsi lagi dan umurnya Semua makalah yang diajukan haruslah asli,
tidak sesuai lagi dengan usia pakai yang karya yang dipublikasikan tidak dalam
direncanakan (biasanya 50 tahun untuk pertimbangan untuk dipublikasikan di
konstruksi beton). prosiding atau jurnal ilmiah lainnya. Penulis
bertangung jawab untuk mendapatkan semua
DAFTAR PUSTAKA izin yang diperlukan untuk menampilkan
kembali tabel, gambar dan citra. Makalah tidak
[1] Marlailana, E.RR, Juarti, E.R dan berisi fitnahan, dan tidak melanggar hak-hak
Noorlaelasari, Y., Kajian Indikator lainnya dari pihak ketiga.
Kinerja Bangunan Gedung Akibat
Para penulis setuju bahwa keputusan dewan
Kerusakan Fisik dan Pengaruh Umur redaksi terkait kesempatan pemaparan makalah
Bangunan. Laporan adalah final. Para penulis dilarang melakukan
PenelitianFundamental, Politeknik Negeri bujukan pada tim teknis dalam usaha untuk
Bandung,2016. menerbitkan makalahnya.
[2] Usman, K.,Kajian Manajemen Sebelum penerimaan akhir makalah, penulis
Pemeliharaan Gedung (Building diminta untuk mengkonfirmasi secara tertulis
Maintenance) di Universitas Lampung, bahwa penulis adalah pemegang semua hak
Universitas Lampung,2009. cipta makalahnya dan menyerahkan hak cipta
tersebut pada organizer pelaksana seminar.
[3] Setjo R., Perkiraan Kekuatan Beton
Pasca Gempa Dengan Metode Uji Tak
Rusak, Prosiding Seminar BPPT,
Yogyakarta, 2012.
[4] Saja S., Investigasi Keandalan dan
Perbaikan Struktur Beton Bertulang.
Studi Kasus : Oxy Hydro Chlorine
Reaktor Plant PT. Asahimas Chemical,
Anyer Cilegon, Tugas Akhir Universitas
Mercu Buana, Jakarta, 2008.

64
INVESTIGASI KEANDALAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN ALAT
PUNDIT LAB PADA BANGUNAN GEDUNG PENUNJANG PENDIDIKAN
Ery Radya Juarti, Yullianty Noorlaelasari

Anda mungkin juga menyukai