Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

DOSEN :
Tommy Ekamitra S., PhD.

DIBUAT :
Petrus Satria Aji Wicaksana, S. Tr. T
NIM. 226801014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


MAGISTER TERAPAN
REKAYASA PERAWATAN DAN RESTORASI JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA – JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN AJARAN 2022 - 2023
REVIEW JURNAL 1

Judul Evaluasi Kuat Tekan Beton Menggunakan


Hammer Test Dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
pada Jembatan Kuala Samboja
Jurnal Buletin Teknik Sipil
Tahun 2021
Penulis ERNAWATI
Tanggal 5 FEBRUARI 2021

Tujuan Untuk mengetahui mutu beton yang exisisting saat ini


terhadap standar spesifikasi jembatan beton dengan
asumsi mutu beton 250 Kg/cm2 (standar spesifikasi).
Kata kunci: Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity
(UPV), Kuat Tekan Beton Jembatan

Metode
Pengujian ini menggunakan metode yang bersifat non
destructive dengan alat Hammer Test dan Ultrasonic
Pulse Velocity Test.

Tools Schmidt Hammer Test merupakan metode pengujian


kekerasan permukaan beton, pengujian ini termasuk didalam
pengujian yang tidak merusak (Non-Destructive Test) yang
dapat memperkirakan nilai mutu beton. Prinsip kerja alat ini
adalah untuk memberikan beban tumbukan (Impact) pada
permukaan beton
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) adalah salah satu metode
dalam pengujian tidak merusak Non-Destructive Testing (NDT)
untuk mengidentifikasi mutu integritas beton dengan
pendekatan rambatan gelombang ultrasonic pada beton
Daftar Pustaka

1. Apriani, W. (2016). Aplikasi Non Destructive Test Pada Investigasi Keandalan


Struktur Beton (Studi Kasus : Kolom Basement – K4 Pada Bangunan Stadion
Utama Riau). Jurnal Teknik Sipil Siklus, Vol. 2, No. 2, 95
2. Bungey, J.H. (1996) Testing of Concreate in Structure, 4th Edition. University of
Liverpool. England
3. H. Mudhatsir. (2020) Studi Perbandingan Hasil Uji Upv Dan Schmidt Hammer
Test, Universitas Hasanuddin: Makassar.
4. Juarti, Ery Radya; Noorlaelasari, Yullianty;. (2017). Investigasi Keandalan
Struktur Beton Bertulang Dengan Alat Pundit Lab Pada Bangunan Gedung
Penunjang Pendidikan. Potensi, 69.
5. Karundeng, Vilty Stilvan; Wallah, Steenie E.; Pandaleke, Ronny;. (2015).
Penerapan Metode Schmidt Hammer Test Dan Core Drilled Test Untuk Evaluasi
Kuat Tekan Beton Pada Ruang Igd Rsgm Unsrat Guna Alih Fungsi Bangunan.
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4, 224.
6. Ridho, F. & Khoeri, H. (2015). Perbandingan Hasil Mutu Beton Upvt Metode
Indirect Terhadap Mutu Beton Hasil Hammer Test Dan Core Drill. Jurnal
Konstruksia, 37.
7. RSNI 4803 - 2000. (2000). Metode Uji Angka Pantul Beton Keras. Indonesia:
Badan Standardisasi Nasional.
8. SNI 03 - 4430 - 1997. (1997). Metode Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur
Beton Dengan Alat Palu Beton Tipe N dan NR. Indonesia: Badan Standardisasi
Nasional.
9. SNI ASTM C 597 - 2012, (2012). Metode Uji Kecepatan Rambat Gelombang
Melalui Beton. Indonesia: Badan Standardisasi Nasional.
10. Sumajouw, Angga Josua; Pandaleke, Ronny; Wallah, Steenie E.;. (2018).
Perbandingan Kuat Tekan Menggunakan Hammer Test Pada Benda Uji Portal
Beton Bertulang Dan Menggunakan Mesin Uji Kuat Tekan Pada Benda Uji Kubus.
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11, 943.
11. Wijaya, U. (2019). Petunjung Dasar Pemeriksaan Bangunan Existing Metode
Non-Destructive Test: Studi Kasus Bangunan Industri Struktur Baja. Buletin
Profesi Insinyur 2(2) (2019) 063-068, 6.
REVIEW JURNAL 2

Judul ANALISIS KAPASITAS STRUKTUR ATAS


JEMBATAN MAHAKAM IV (TIPE ARCH BRIDGE)
KALIMANTAN TIMUR
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil
Volume & Halaman Volume 19, Nomor 1, Februari 2021
Tahun 2021
Penulis YUNUS NANNA PADUDUNG
Tanggal 13 NOVEMBER 2020

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui gaya-gaya


dalam yang terjadi, serta mengetahui kapasitasi profil
yang digunakan.

Kata Kunci : Jembatan Mahakam IV, Midas Civil,


Gaya

Metode Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data


sekunder berupa gambar soft drawing dan spesifikasi
tekhnis jembatan. Kemudian dilakukan perhitungan
pembebanan sesuai dengan SNI 1725:2016[7], baik
beban mati, hidup, angin maupun gempa. Setelah itu
membuat pemodelan jembatan Mahakam IV
menggunakan program midas civil yang diikuti dengan
input beban sesuai dengan perhitungan ke dalam
program. Setelah itu dilakukan pengecekan keamanan
baik pada rangka utama, ikatan angin, gelagar
memanjang dan gelagar melintang. Persyaratan
keamanan pada jembatan terdapat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Persyaratan Keamanan Jembatan

Tools Aplikasi Midas Civil merupakan sebuah program yang


dibuatuntuk analisastruktur dan desain struktur dalam bidang
ilmu teknik sipil. Program ini dikhususkanpada pengenalan
sistim perencanaan struktur yang termasuk didalamnya analisis
dancara mengoptimalkan suatu desain secara khusus dalam
perencanaan jembatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Y. Pranoto, Perencanaan Jembatan Baja (Jembatan Komposit, Jembatan Rangka


dan Jembatan Pelengkung). Jakarta: PNJ Press, 2018.
2. M. Qosim, I. P. Priyono, I. C. Dewi, and U. Muhammadiyah Jember, “Perencanaan
Struktur Atas Jembatan Jalan Raya Dengan Konstruksi Lengkung Di Sungai
Disanah Desa Marparan Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang,” 2005.
3. S. Mangkoesoebroto, “Keruntuhan Jembatan Gantung Karatanegara Tragedi
Dalam Proses Rancang Bangun Infrastruktur,” J. Tek. Sipil ITB, Vol. 19, no. 3, pp.
207-222.2012.
4. T. Handayani, “Evaluasi Penyebab Kegagalan Dan Perbaikan Struktur Jembatan
Rangka Baja Dengan Bentang 54 M,” J. Mater. Kompon. dan Konstr., vol. 13, no.
1, pp. 17-26-2016.
5. N. Fitrisari, Y. Pranoto, and S. Jepriani, “Desain Jembatan Lamaru-Tritip
menggunakan Tipe Through Arch,” J. Teknol. Sipil, pp. 22-28, 2018.
6. T. Adella Elysa Putri, Yudi Pranoto, “Analisis Perbandingan Struktur Rangka Baja
Bukaka dan SNI dengan Pemodelan TEKLA pada Jembatan Betapus Samarinda,”
in SNITT Politeknik Negeri Balikpapan, 2018, pp. 219-225.
7. Badan standardisasi Nasional, SNI 1725:2016 Pembebanan untuk jembatan.
Jakarta: BSN, 2016.
8. Badan Standarisasi Nasional, RSNI T-03-2005 Perencanaan struktur baja untuk
jembatan. Jakarta, 2005.
REVIEW JURNAL 3

Judul ANALISA STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA


BAJA SEI NAMUQ
DESA LAKAN BILEM KABUPATEN KUTAI BARAT
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil
Volume & Halaman
Tahun 2014
Penulis ALEKSANDER MEIRUDDI INDRILACKSON
Tanggal

Tujuan 1. Untuk dapat menghitung


pembebanan pada jembatan
2. Untuk dapat merencanakan
struktur atas jembatan tipe
Ranka Baja.
3. Berdasarkan metode
Perencanaan Beban dan
Kekuatan Terfaktor (PBKT) atau
Load and Resistance Factor
Design (LRFD).
Metode Metode akan dibahas dengan urutan sebagai berikut:
 Pengimputan Data Skunder dan Primer
 Penghitungan menggunakan Aplikasi

Tools Menghitung perhitungan struktur menggunakan aplikasi


SAP 2000
DAFTAR PUSTAKA

1. Egor P. Popov. (1990). Engineering Mechanics of Solid, Prentice-Hall


International Series in Civil Engineering and Engineering Mechanics.
2. PCA Column Manual, Portland Cemen Association, USA, 2004.
3. Stewart, M. G. dan Val D. V., (2003). “Multiple Limis States and Expected Failure
Costs for Deterorating Reinforced Concrete Bridges”, Journal of Bridge
Engineering, ASCE, Vol. 8, No. 6, pp. 405-415.
4. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung-SNI- 2847, BSN,
2013.
5. Tavio, Kusuma, B. dan Suprobo P. (2012). :Experimental Behavior of Concrete
Columns Confined by Welded Wire Fabric as Transverse Reinforcement under
axial Compression”. ACI Structural Journal, Vol. 109, No. 3, pp. 339-348.
REVIEW JURNAL 4

Judul DETEKSI KERUSAKAN DAN PENEMPATAN SENSOR


PERCEPATAN BERBASIS REPONS DINAMIS
STRUKTUR : KASUS JEMBATAN KA PORONG,
SIDOARJO
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil ISSN. 1907-753X
Volume & Halaman Volume 12, Nomor 2, Hal. 1-11
Tahun 2014
Penulis TRI SUSANTO
Reviewer AGUNG BUDIPRIYANTO
Tanggal AGUSTUS 2014

Tujuan Melakukan monitoring struktur secara periodik sehingga


keruntuhan struktur jembatan dapat dihindari. Penelitian
ini menyajikan hasil studi deteksi kerusakan struktur
jembatan rangka baja kereta api. Jembatan terletak di
Porong, Sidoarjo dan dibangun sejak era kolonial
Belanda. Metode deteksi kerusakan struktur berbasis
getaran diaplikasikan untuk mengidentifikasi kerusakan
yang disimulasikan. Untuk memperoleh karakteristik
dinamisnya akibat beban kereta yang lewat, struktur
tersebut dimodelkan secara numerik dengan perangkat
lunak komputer. Struktur tersebut dimodelkan baik
dalam kondisi utuh atau terdapat kerusakan. Metode
penempatan sensor akselerometer juga diaplikasikan
pada jembatan ini. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
metode yang digunakan mampu mendeteksi pengaruh
kerusakan yang disimulasikan terjadi pada struktur dan
menentukan lokasi penempatan sensor yang optimal.
Metode Metode deteksi kerusakan yang digunakan pada studi ini
adalah metode deteksi berdasarkan respons struktur
jembatan akibat beban dinamis kereta api yang melintas
diatasnya. Metode deteksi kerusakan struktur berbasis
getaran diaplikasikan untuk mengidentifikasi kerusakan
yang disimulasikan. Untuk memperoleh karakteristik
dinamisnya akibat beban kereta yang lewat, struktur
tersebut dimodelkan secara numerik dengan perangkat
lunak komputer. Struktur tersebut dimodelkan baik
dalam kondisi utuh atau terdapat kerusakan. Metode
penempatan sensor akselerometer juga diaplikasikan
pada jembatan ini. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
metode yang digunakan mampu mendeteksi pengaruh
kerusakan yang disimulasikan terjadi pada struktur dan
menentukan lokasi penempatan sensor yang optimal.
Kerusakan disimulasikan terjadi di beberapa lokasi pada
struktur atas jembatan kereta api. Studi kasus dari studi
ini adalah jembatan kereta api Porong-Sidoarjo yang
merupakan salah satu jembatan tua yang dibangun
sejak era colonial Belanda. Sampai sekarang jembatan
tersebut masih digunakan untuk lalu lintas kereta api
dari Surabaya menuju Malang dan kota-kota lain serta
sebaliknya.
Tools Sensor Akselerometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan
mengukur getaran (vibrasi), dan mengukur percepatan
akibat gravitasi (inklinasi)
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdo , M. A. B. dan Hori, M., (2002). A Numerical Study of Structural Damage


Detection Using Changes in The Rotation of Mode Shapes, Journal of Sound and
Vibration, 251(2), 227-239.
2. Anonym, (2009), Pedoman Konstruksi dan Bangunan No. 005/BM/2009-
Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja, Kementerian PU, Direktorat Bina Marga.
3. Cundy, A. L., (2003), Use of Response Surface Metamodels in Damage
Identification of Dynamic Structures, Thesis, Master of Science in Engineering
Science and Mechanics, Los Alamos National Laboraory, Blacsburg, Virginia.
4. Dutta, A. Talukdar, S., (2002), Damage Detection in Bridges Using Accurate
Modal Parameters, Finite Elements in Analysis and Design, 40, 287-304.
5. Ge. M., Lui, E. M., (2005). Structural Damage Identification using System
Dynamic Properties, Journal Computers and Structures, 83, 2185-2196.
6. Gharighoran, A. Daneshjoo, F. Khaji, N., (2008), Use of Ritz Method for Damage
Detection of Reinforces and Pst-Tensioned Concrete Beams, Construction and
Building Materials, 23, 2167-2176.
7. Kammer, D. C., (1991), Sensor Placement for On-Orbit Modal Identification and
Correlation of Large Space Structures, Journal of Guidance, Control, and
Dynamics, 14, 251-259.
8. Lee, L. S. Karbhari, V. M. Sikorsky C., (2004), Investigation of Integrity and
Effectiveness of RC Bridge Deck Rehabilitaion with CFRP Composites,
Departement of Structural Engineering, University of California, San Diego.
9. Sugiono dan Sulandi, (2013), PT. Kereta Api Indonesia (Persero), DAOP 8
Surabaya, Komunikasi personal.
10. Susanto, T., Budipriyanto, A., (2013), Structural Damage Detection of A Steel-
Truss Railway Bridge Using its Dynamic Characteritics Pro-ceedings of the
International Seminar on Applied Technology, Science and Art (4th APTECS),
Surabaya, Indonesia
11. Wahab, M. M. A. Roeck, G. D., (1999), Damage Detection in Bridges Using Modal
Curvatures: Application to A Real Damage Scenario , Journal of Sound and
Vibration, 226(2), 217-235.
12. Wilson, E. L., Kiureghian, A. Der, Bayo, E. R., (1981), A Replacement for the
SRSS Method in Seismic Analysis, Earthquake Engineering and Structural
Dynamics, 9, l87-l92.
13. Xu, Z.D. Wu, Z., (2007), Energy Damage Detection Strategy Based on
Acceleration Responses for Long-Span Bridge Structures, Engineering Structures,
29(4), 609–617.
REVIEW JURNAL 5

Judul ANALISIS ALTERNATIF PERKUATAN JEMBATAN


RANGKA BAJA (STUDI KASUS : JEMBATAN
RANGKA BAJA SOEKARNO – HATTA MALANG)
Jurnal Eureka, Issn 2548-771x
Volume & Halaman Volume 1, Nomor 1, Hal. 1-9
Tahun 2017
Penulis NAWIR RASIDI
Tanggal

Tujuan 1) Mencari alternatif perkuatan jembatan rangka baja


Soekarno Hatta Malang.
2) Mendapatkan desain alternatif perkuatan yang akan
dipakai.
3) Mengetahui alternatif mana yang lebih efisien untuk
perkuatan jembatan rangka baja tersebut.

Metode Analisis Kekuatan Jembatan Sebelum Diberikan


Perkuatan (Eksisting)
Maka lendutan maksimum yang diizinkan jembatan
rangka baja tersebut adalah sebesar:
 Jembatan rangka baja bentang 60 meter = 1/1000 x
6000= 6 cm
 Lendutan Eksisting

1) Uji forensik
Dari hasil uji forensik yang dilaksanakan oleh tim UB
didapatkan kondisi sekarang lendutannya sudah
mencapai 18,7 sentimeter tanpa beban,” Itu artinya,
lengkungan 18,7 sentimeter terjadi karena Jembatan
Suhat itu menahan bebannya sendiri,” Dan jika
Jembatan Suhat berada dalam kondisi macet, maka
lendutannya menjadi 21 sentimeter.

Dari hasil uji forensic tersebut didapatkan satu buah


kesimpulan bahwa kondisi jembatan sudah tidak aman
lagi, dan perlu dilakukan perkuatan untuk mendukung
beban sendiri ataupun beban kendaraan yang melintas.

2) Analisis
Analisis lendutan yang terjadi pada jembatan tersebut
terhadap beban-beban yang ada dilakukan
menggunakan alat bantu komputer menggunakan
software STAAD Pro, dengan hasil sebagai berikut:
Didapatkan lendutan maksimum sebesar 117,2 mm
akibat beban kombinasi (beban mati + beban hidup)
yang terjadi pada titik simpul (node) 13. Maka dari
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa lendutan
yang terjadi sudah melebihi dari batas lendutan,
sehingga perlu dilakukan perkuatan untuk melawan
lendutan tersebut.

Perhitungan gaya perkuatan Model perkuatan


prategang eksternal tanpa batang penyokong.

Model perkuatan prategang eksternal dengan


batang penyokong.

Model Perkuatan Prategang Eksternal Tanpa


Batang Penyokong

Model Perkuatan Prategang Eksternal dengan


Batang Penyokong

Mencari perkuatan yang lebih efisien


Didalam memilih perkuatan yang lebih efisien ditinjau
dari sudut pandang struktur dengan cara
membandingkan antara kedua struktur perkuatan
tersebut seperti yang terlihat pada table dibawah ini:

Tools Software STAAD Pro adalah software desain analisis


struktural untuk menganalisa desain RCC dan struktur
baja. Software ini salah satu yang banyak dipakai dalam
pekerjaan sipil maupun struktural. Staad Pro membantu
mempercepat pembuatan desain struktural. Sehingga
tidak memakan banyak waktu dan prosedur yang
Panjang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonymous. 2009. Pemeriksaan Jembatan Rangka Baja. Bagian Penerbit


Kementerian Pekerjaan Umum Bina Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta.
2. Anonymous. 2005. Standar Pembebanan Untuk Jembatan. RSNI T-02-2005.
Bagian peneribit Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
3. Anonymous. 2005.Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan . RSNI T-03-2005.
Bagian peneribit Pusat Litbang Prasarana Transportasi. Jakarta.
4. Anonymous. 2004. Perkuatan Jembatan Rangka Baja Australia dengan Metode
Prategang Eksternal. Bagian penerbit Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah.
5. Nasution T. 2012. Modul Kuliah Struktur Baja II . Bagian penerbit Departemen
Teknik Sipil FTSP ITM. Makasar.
6. Supriadi B, Muntohar A.S. 2007. Jembatan. Beta Offset. Yogyakarta.
7. Setiawan R.A. 2006. Analisa dan Desain Struktur dengan STAAD Pro 2004 . Andi.
Yogyakarta.
8. Budio S.P, Agoes SMD, Wijaya A. 2010. “Studi Evaluasi Usia Fatik Sisa dan
Lendutan pada Jembatan Soekarno – Hatta di Kota Malang”, Jurnal Rekayasa Sipil,
Volume 4, No.2-2010 ISSN 1978-5658.

Anda mungkin juga menyukai