Anda di halaman 1dari 113

PERBANDINGAN KINERJA SEISMIK BANGUNAN TINGGI - LANGSING

DENGAN GEOMETRI PENAMPANG STRUKTUR SEGI ENAM DAN PERSEGI


PANJANG MELALUI PEMBENTUKAN KURVA KERAPUHAN BERBASIS
PUSHOVER ANALYSIS

COMPARISON OF SEISMIC PERFORMANCE OF TALL - SLENDER BUILDING TO


THE HEXAGONAL AND RECTANGULAR CROSS SECTION STRUCTURE
GEOMETRY THROUGH THE FORMATION OF A FRAGILITY CURVE BASED OF
PUSHOVER ANALYSIS

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Disusun oleh :

ANGGA DESTYA NAVARA NOOR


I 0116134

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PERBANDINGAN KINERJA SEISMIK BANGUNAN TINGGI DAN


LANGSING DENGAN GEOMETRI PENAMPANG STRUKTUR SEGI
ENAM DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PEMBENTUKAN KURVA
KERAPUHAN BERBASIS PUSHOVER ANALYSIS

COMPARISON OF SEISMIC PERFORMANCE OF TALL - SLENDER


BUILDING TO THE HEXAGONAL AND RECTANGULAR CROSS SECTION
STRUCTURE GEOMETRY THROUGH THE FORMATION OF A FRAGILITY
CURVE BASED OF PUSHOVER ANALYSIS

Disusun Oleh :

ANGGA DESTYA NAVARA NOOR


NIM. I0116134

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pendadaran


Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret

Disetujui :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

20 Oktober 2020 20 Oktober 2020


Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T. Erik Wahyu Pradana, S.T., M.Eng.
NIP. 197208072000031002 NIP. 199109022019031010

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PERBANDINGAN KINERJA SEISMIK BANGUNAN TINGGI DAN
LANGSING DENGAN GEOMETRI PENAMPANG STRUKTUR SEGI
ENAM DAN PERSEGI PANJANG MELALUI PEMBENTUKAN KURVA
KERAPUHAN BERBASIS PUSHOVER ANALYSIS

COMPARISON OF SEISMIC PERFORMANCE OF TALL - SLENDER


BUILDING TO THE HEXAGONAL AND RECTANGULAR CROSS SECTION
STRUCTURE GEOMETRY THROUGH THE FORMATION OF A FRAGILITY
CURVE BASED OF PUSHOVER ANALYSIS

Disusun Oleh:
ANGGA DESTYA NAVARA NOOR
NIM. I0116134

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran Program Studi Teknik


Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Selasa
tanggal 15 September 2020

Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T. ………………………………


…………………………….
NIP . 19720807 200003 1 002 .

Erik Wahyu Pradana, S.T., M.Eng. ………………………………


…………………………….
NIP. 199109022019031010 .

Prof. S.A. Kristiawan, S.T, M.Sc, Ph.D. ………………………………


NIP. 19690501 199512 1 001 …………………………….
.
Dr. Endah Safitri, S.T., M.T. ………………………………
NIP. 19701212 200003 2 001

Disahkan, 20 Oktober 2020


Kepala Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS

Dr. Niken Silmi Surjandari S.T., M.T.


NIP. 196909031997022001

iii
MOTTO

“Tak ada yang tahu kapan kau mencapai tuju dan percayalah bukan urusanmu
untuk menjawab itu, bersender pada waktu dan katakan pada dirimu besok
mungkin kita sampai”
Hindia

Tidak apa-apa untuk menjadi biasa biasa saja

iv
PERSEMBAHAN
Terimakasih kepada…

Tuhan Yang Maha Esa


Segala Puji dan Syukur Saya ucapkan atas segala berkah dan limpahan rahmat
Tuhan, sehingga Saya dapat menjalani masa perkuliahan Saya hingga selesai.

Bapak, Ibu, dan Adik


Terimakasih untuk kedua orangtua yang selalu mendukung, mendoakan, dan
mengingatkan untuk tetap berada dijalan yang benar. Terimakasih juga untuk Adik
yang selalu mendukung, mendoakan, Saya.

Dr. Senot Sangadji, S.T. M.T., Erik Wahyu Pradana, S.T., M.Eng. dan
Dosen-dosen Teknik Sipil FT UNS
Terimakasih banyak untuk semua bantuan, bimbingan, kesempatan dan ilmu -ilmu
yang diberikan kepada saya.

Administrasi Fakultas Teknik UNS dan Administrasi UNS


Terimakasih telah memberikan berbagai hal dalam mempersiapkan segala berkas
dari awal kuliah hingga akhirnya saya lulus saat ini.

Teman-teman “NDL16Ik” dan KKN


Terimakasih untuk segala bantuan dan dukungan serta dinamika canda tawa yang
telah diberikan selama masa perkuliahan dan KKN, semoga dikemudian hari dapat
berjumpa dan berbincang lagi

HINDIA, .feast, dan Podcast Retropus


Terimakasih telah menemani di setiap malam saat mengejakan skripsi ini, semoga
karya kalian menjadi legenda.

Untuk Semua Orang yang Telah Membantu dan Tidak Dapat Disebutkan
Satupersatu.

v
ABSTRAK

Angga Destya Navara Noor, 2020. Perbandingan Kinerja Seismik Bangunan


Tinggi-Langsing Dengan Geometri Penampang Struktur Segi Enam dan
Persegi Panjang Melalui Pembentukan kurva Kerapuhan Berbasis Pushover
Analysis. Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Kondisi geografis di Indonesia yang dikelilingi oleh banyak gunung berapi aktif
(The Ring of Fire) dan berada di atas tiga lempeng tektonik, menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara dengan risiko bencana yang tinggi terutama gempa bumi.
Sebagian besar bangunan di Indonesia rentan terhadap gempa sehingga penting
untuk mengevaluasi bangunan struktur berdasarkan kinerjanya dan menemukan
performa geometri penampang struktur mana yang lebih baik. Analisis kerapuan
seismik adalah salah satu analisis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
bangunan akibat resiko seismik. Dalam penelitian ini, analisis kerapuhan dilakukan
dengan memodelkan struktur menara existing dengan geometri penampang struktur
segi enam dan struktur Menara hipotesis dengan geometri penampang struktur segi
empat dengan menggunakan analisis pushover pada Seismostruct.
Lebih lanjut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui geometri penampang
struktur mana yang lebih baik diantara penampang struktur segi enam dan segi
empat dalam mereduksi kerapuhan. Seismostruct, perangkat lunak elemen hingga
yang mampu melakukan analisis deformasi besar, digunakan untuk
mengembangkan model 3D bangunan dan menganalisis pushover di bawah beban
seismik. Kurva histeris atau kurva kapasitas yang dihasilkan oleh analisis Pushover
kemudian diubah menjadi kurva kerapuhan dengan menentukan batas kerusakan
pada kurva gaya lawan perpindahan. Pada penelitian ini menggunakan prosedur
HAZUS MH MR5 untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan bangunan menjadi
empat tingkat kerusakan: kerusakan ringan (slight), kerusakan sedang (moderate),
kerusakan ekstrim (extensive), dan kerusakan total (Complete) yang ditentukan
berdasarkan dua parameter; tingkat regangan (strain level) dan gaya geser dasar
maksimum (maximum base shear).
Hasil penelitian menunjukkan probabilitas kerapuhan berdasarkan tingkat tegangan
regangan adalah 37,55% untuk struktur Menara hipotesis dengan geometri
penampang struktur segi empat dan 70,5% untuk struktur Menara existing Dengan
Geometri Penampang Struktur Segi Enam untuk perpindahan spektral 0,5 m. Dan
probabilitas biaya perbaikan berdasarkan gaya geser dasar maksimum (maximum
base shear) adalah 53,55 % untuk struktur Menara exisiting Dengan Geometri
Penampang Struktur Segi Enam dan 80 % untuk struktur Menara hipotesis dengan
geometri penampang struktur segi empat untuk perpindahan spektral 0,5 m

Kata kunci: analisis kerapuhan, pushover, kurva kerapuhan, menara, bangunan


tinggi-langsing, Seismostruct

vi
ABSTRACT

Angga Destya Navara Noor, 2020. Comparison Of Seismic Performance Of Tall


- Slender Building To The Hexagonal And Rectangular Cross Section Structure
Geometry Through The Formation Of A Fragility Curve Based Of Pushover
Analysis. Thesis of Civil Engineering Study Program, Faculty of Engineering,
Sebelas Maret University, Surakarta.
Geographical conditions in Indonesia, which are surrounded by many active
volcanoes (The Ring of Fire) and are located on three tectonic plates, make
Indonesia one of the countries with a high risk of disasters, especially earthquakes.
Most of the buildings in Indonesia are prone to earthquakes so it is important to
evaluate structural buildings based on their performance and find out which
geometric cross-section performance is better. Seismic frequency analysis is an
analysis that can be used to evaluate building performance due to seismic risk. In
this study, the fragility analysis was carried out by modelingstructure existing tower
with the cross-sectional geometry of hexagon structures and structures Tower
Hypothesis with the cross-sectional geometry of the rectangular structure using
pushover analysis on the Seismostruct.
Furthermore, this study was conducted to determine which cross-sectional
geometry of the structure is better between hexagon and rectangular structural
sections in reducing friability. Seismostruct, a finite element software capable of
performing large deformation analysis, is used to develop 3D models of buildings
and analyze pushovers under seismic loads. The hysterical curve or capacity curve
generated by the Pushover analysis is then converted into a fragility curve by
determining the limit of damage to the force-displacement curve. This study uses
the HAZUS MH MR5 procedure to classify the level of building damage into four
levels of damage: slight damage, moderate damage, extreme damage and complete
damage which is determined based on two parameters; strail level and maximum
base shear
The results showed that the probability of brittleness based on the stress-strain level
was 37.55% for the hypothesis tower structure with a rectangular cross-sectional
geometry and 70.5% for the structure Existing tower With the cross-sectional
geometry of the hexagon structure for a spectral displacement of 0.5 m. And the
probability of repair costs based on the maximum base shear is 53,55 % for the
structureExisiting tower With the cross-sectional geometry of hexagon structures
and 80 % for structures Tower hypothesis with a rectangular cross-sectional
geometry for a spectral displacement of 0.5 m

Keywords: fragility analysis, pushovers, fragility curves, towers, tall-slender


buildings, Seismostructs

vii
PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang maha pengasih
dan penyayang atas limpahan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Perbandingan Kinerja Seismik Bangunan
Tinggi Dan Langsing Dengan Geometri Penampang Struktur Segi Enam Dan
Persegi Panjang Melalui Pembentukan Kurva Kerapuhan Berbasis Pushover
Analysis Menengah guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik di
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar tidak lepas dari bimbingan, dukungan
dan motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Senot Sangadji, S.T, M.T selaku dosen pembimbing I
4. Erik Wahyu Pradana, S.T., M.Eng. selaku dosen Pembimbing II.
5. Prof. S. A. Kristiawan, S.T., MSc., Ph.D selaku dosen Penguji.
6. Dr. Endah Safitri S.T., M.T. selaku dosen Penguji.
7. Ir. Sunarmasto, M.T selaku dosen pembimbing kerja praktik.
8. Segenap bapak dan ibu dosen pengajar di Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
dengan tulus dan ikhlas.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis


mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa
mendatang. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca umumnya.

Surakarta, 3 September 2019

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................. v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
ABSTRACT.................................................................................................... vii
PRAKATA .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv
DAFTAR NOTASI ........................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.4 Maanfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI............................ 6


2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 6
2.2 Ketentuan Umum Bangunan Gedung Dalam Pengaruh Gempa ................... 7
2.2.1 Faktor Keutamaan......................................................................... 7
2.2.2 Koefisien Modifikasi Respons....................................................... 9
2.2.4 Jenis Tanah Setempat.................................................................. 14
2.2.5 Kategori Desain Gempa .............................................................. 15
2.2.6 Waktu Getar Alami..................................................................... 16

ix
2.2.7 Arah Pembebanan Gempa ........................................................... 18
2.2.8 Analisis Gaya Statik.................................................................... 19
2.3 Analisis Kerapuhan (Fragility Analysis) .................................................. 19
2.4 Struktur Bangunan .................................................................................. 20
2.5 Tingkat Kerusakan (Damage State) ......................................................... 23
2.6 Jenis Perhitungan dan Analisis ................................................................ 28
2.7 Analisis Kerapuhan Seismik.................................................................... 29

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................... 35


3.1 Model Struktur yang Ditinjau .................................................................. 35
3.2 Tahapan Analisis .................................................................................... 35
3.2.1 Studi literatur.............................................................................. 35
3.2.2 Pemodelan Tiga Dimensi ............................................................ 35
3.2.3 Perhitungan Pembebanan Struktur ............................................... 35
3.2.4 Pembebanan Pushover ................................................................ 35
3.3 Analisis Data .......................................................................................... 36
3.3.1 Analisis Output Pushover............................................................ 36
3.3.2 Analisis Spektrum Kapasitas ....................................................... 36
3.3.3 Analisis Kerapuhan..................................................................... 36
3.4 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 37

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 39


4.1 Pemodelan Desain Struktur Menara......................................................... 39
4.1.1 Spesifikasi Material .................................................................... 40
4.2 Perhitungan Pembebanan ........................................................................ 41
4.2.1 Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup................................... 42
4.2.2 Beban Gempa (lateral) ................................................................ 44
4.3 Hasil Analisis Pushover .......................................................................... 50
4.4 Pembentukan Spektrum Kapasitas ........................................................... 53
4.5 Penentuan Nilai Batas Kinerja Struktur.................................................... 59
4.6 Perhitungan Standar Deviasi Ketidaktentuan (β) ...................................... 61
4.7 Pembentukan Kurva Kerapuhan .............................................................. 63

x
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 69
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 69
5.2 Saran ...................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung untuk beban gempa
.......................................................................................................... 7
Tabel 2.2 Faktor keutamaan gempa................................................................... 9
Tabel 2.3 Parameter daktilitas struktur gempa ................................................... 9
Tabel 2.4 Koefisien situs (Fv) untuk menentukan nilai S1.................................. 13
Tabel 2.5 Koefisien situs (Fv) untuk menentukan nilai Ss.................................. 13
Tabel 2.6 Jenis jenis tanah ............................................................................... 15
Tabel 2.7 Kategori desain gempa berdasarkan parameter percepatan periode
pendek ............................................................................................. 15
Tabel 2.8 Kategori desain gempa berdasarkan parameter percepatan peride 1,0
detik ................................................................................................ 16
Tabel 2.9 Kategori desain gempa dan resiko kegempaan .................................. 16
Tabel 2.10 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung .................... 17
Tabel 2.11 Nilai parameter periode pendekatan Ct dan x................................... 17
Tabel 2.12 Klasifikasi tingkat kerusakan bangunan HAZUZ-MH ..................... 23
Tabel 4.1 Mutu beton bangunan menara........................................................... 38
Tabel 4.2 Rekapitulasi beban struktur per lantai ............................................... 40
Tabel 4.3 Periode dan percepatan respon spektrum rencana .............................. 44
Tabel 4.4 Faktor R, Ωo, dan Cd untuk sistem penahan gempa............................ 45
Tabel 4.5 Rekapitulasi spektrum kapasitas struktur menara geometri segi enam
dan segi empat ................................................................................. 54
Tabel 4.6 Rekapitulasi median spectra displacement untuk struktur menara
geometri segi enam .......................................................................... 57
Tabel 4.7 Rekapitulasi median spectra displacement untuk struktur menara
geometri segi empat ......................................................................... 57
Tabel 4.8 Nilai standar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi
kerusakan Struktur menara geometri segi enam (βds) ........................ 59
Tabel 4.9 Nilai standar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi
kerusakan Struktur menara geometri segi empat (βds) ....................... 60

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Ring Of Fire Dunia (USGS Team, 1999) ................................. 1
Gambar 1.2 Peta Lempeng Tektonik di Indonesia (Peta Sumber dan Bahaya
Gempa Indinesua Tahun 2017)....................................................... 2
Gambar 2.1 Pembagian Wilayah Gempa di Indonesia untuk S1 (Tata Cara
Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012) .................................. 11
Gambar 2.2 Pembagian Wilayah Gempa di Indonesia untuk S1 (Tata Cara
Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012)................................... 12
Gambar 2.3 Desain Respon Spectrum (Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa
Bumi Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung SNI
1726-2012).................................................................................. 12
Gambar 2.4 Jenis Core Wall a semi-open core wall system by floor slabs, b
semi-open core wall system by link beams and c open core wall
system (Stafford smith and coull, 1991)........................................ 20
Gambar 2.5 Contoh Model 3D Struktur Banguna Beton Bertulang dengan Sistem
Core Wall (Bayraktar, Alemdar. 2008) ......................................... 22
Gambar 2.6 Lima Structural Damage State (a) No Damage, (b) Slight, (c)
Moderate, (d) Near Collapse, (e) Collapse (Porter, K. 2014) ........ 24
Gambar 2.7 Ilustrasi Penentuan Nilai Batas Kerusakan.................................... 25
Gambar 2.8 Prosedur untuk mengestimasi kerusakan dengan metode Hazus-MH
(Duan, X, 2008)........................................................................... 27
Gambar 2.9 Kurva Kapasitas .......................................................................... 28
Gambar 2.10 Konversi Kurva Kapasitas menjadi Spektrum Kapasitas (Applied
Technology Council, Seismic Evaluation and Retrofit Of Concrete
Buildings, Report ATC-40, (Redwood City: ATC, 1996), p 8-12) ... 28
Gambar 2.10 kurva kerapuhan Seismik (S. Ghosh and S. Chakraborty.2002) ... 31
Gambar 3.1 Diagram Alir ............................................................................... 35
Gambar 4.1 Denah Struktur Menara Masjid Sriwedari Surakarta (a) Menara
Existing dan (b) Menara Hipotesis................................................ 37

xiii
Gambar 4.2 Model 1 Struktur Menara (a) Konfigurasi Segi enam (b) Konfigurasi
Segi empat .................................................................................. 38
Gambar 4.3 Respon Spektrum Tanah Lokasi Bangunan................................... 44
Gambar 4.4 Input Nominal Base Shear pada Program Seismostruct ................. 48
Gambar 4.5 Kurva Kapasitas Model Struktur dengan konfigurasi geometri segi
enam .......................................................................................... 49
Gambar 4.6 Kurva Kapasitas Model Struktur dengan konfigurasi geometri segi
empat .......................................................................................... 50
Gambar 4.7 Spektrum Kapasitas Struktur Menara Geometri Segi Enam ........... 52
Gambar 4.8 Spektrum Kapasitas Struktur Menara Geometri Segi Empat.......... 52
Gambar 4.9 Contoh Visualisasi Kerusakan Pada Struktur Bangunan Berdasarkan
Performa Kriteria Seismostruct Menurut HAZUZ-MH.................. 53
Gambar 4.10 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam .. 63
Gambar 4.11 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Empat.. 63
Gambar 4.12 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam dan
Empat Berdasarkan Performa Kriteria Seismosruct..................... 64
Gambar 4.13 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam dan
Empat Berdasarkan Max Base Shear.......................................... 65

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A DESAIN
LAMPIRAN B OUTPUT SOFTWARE SEISMOSTRUCT 2020,
KERAPUHAN SEISMIK

xv
DAFTAR NOTASI

c = consequence
dsi = damage state i
g = percepatan gravitasi
m = rata-rata dari kapasitas percepatan spektra struktur yang ditinjau,
N = jumlah tingkat
n = jumlah kerusakan yang dipertimbangkan,

P (dsi | im) = probabilitas bangunan yang mengalami damage state i dsi yang

diberikan oleh intensitas im;


s = standar deviasi dari kapasitas percepatan spektra struktur yang
ditinjau.
Sa = percepatan spektra (spectral accceleration)
S̅a , 𝑑𝑠 = nilai tengah percepatan spektra pada kondisi kerusakan
Sd = perpindahan spektra (spectral displacement)
= standar deviasi dari kapasitas percepatan spektra struktur yang
ditinjau
̅̅̅
Sd , 𝑑𝑠 = nilai tengah perpindahan spektra pada kondisi kerusakan
T = periode fundamental struktur
V = gaya geser dasar seismik
W = berat seismik efektif total struktur
Wx = berat seismik efektif total struktur sampai tingkat x
Δ𝑚 = target simpangan atap maksimum
Δroof = simpangan atap
Φ = fungsi kumulatif probabilitas
𝛽𝑐 = standar deviasi dari ketidaktentuan kapasitas struktur
𝛽𝑑 = standar deviasi dari ketidaktentuan spektrum demand
𝛽𝑑𝑠 = standar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi kerusakan
𝛽𝑀(𝑑𝑠) = standar deviasi dari ketidaktentuan nilai batas kondisi kerusakan,
diambil sebesar 0,4
μ = faktor simpangan daktilitas
ϕ = sudut geser dalam

xvi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi,
dikarenakan letak geografis negara Indonesia berada di jalur gunung api aktif atau
jalur cincin api (Ring of Fire) seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 dan terletak
pada pertemuan empat lempeng tektonik dunia yaitu: lempeng Ausralia; lempeng
Eurasia; lempeng Filipina; dan lempeng Pasifik seperti yang terlihat pada Gambar
1.2. Lempeng Eurasia berjenis lempeng benua yang bersifat rigid dan kaku,
sedangkan lempeng Australia dan lempeng Pasifik merupakan jenis lempeng
samudera yang bersifat lentur. Pertemuan lempeng tektonik tersebut menyebabkan
terjadinya subduksi serta patahan aktif di dasar lautan dan di daratan. Aktifitas zona
tumbukan dan patahan-patahan tersebut berpotensi memicu terjadinya gempa bumi.
(Krishna S. Pribadi, dkk,2008 pendidikan siaga bencana ITB)

Gambar 1.1 Peta ring of Fire Dunia


Sumber: USGS Team, 1999

1
2

Gambar 1.2 Peta Lempeng Tektonik di Indonesia


Sumber: Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017

Saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengedepankan sektor pembangunan


infrastruktur dalam skala yang besar dengan harapan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional. Indonesia juga dihadapkan dengan persoalan
kependudukan yang tinggi dan harus didukung dengan terpenuhinya kebutuhan
infrastruktur seperti hunian, infrastruktur transportasi, infrastruktur publik, dan
bangunan industri untuk mendukung aktivitas dan produktivitas penduduk. Namum
demikian, pembangunan insfrastruktur tetap harus dilakukan secara cermat dan
mempertimbangan tingginya resiko kegempaan di Indonesia, khususnya pada
bangunan tinggi dan langsing.

Bangunan tinggi dan langsing banyak dijumpai di Indonesia, salah satunya berupa
bangunan masjid. Struktur Menara masjid pada umumnya memiliki geometri
penampang persegi ataupun lingkaran. Pemilihan geometri penampang struktur
tersebut pada umumya hanya mempertimbangkan estetika arsitektural
dibandingkan aspek struktural dan kinerja seismiknya. Permasalahan tersebut akan
dibahas oleh penulis di penelitian ini dengan mengambil studi kasus pada Menara
Utama Masjid Sriwedari Surakarta.
3

Dalam Hazus-MH disebutkan bahwa tingkat kerusakan struktural maupun non


struktural dibedakan menjadi empat tingkat kerusakan yaitu kerusakan ringan,
kerusakan sedang, kerusakan berat, dan hancur. Tingkat kerusakan yang ada
bergantung pada tipe bangunan. Adanya perbedaan tipe bangunan menyebabkan
perbedaan dalam hal kapasitas dan respon seismik seperti yang dijelaskan dalam
ATC-13 dan Hazuz 99, yaitu material bangunan, sistem penahan beban lateral
bangunan, tinggi bangunan, dan kegunaan dari bangunan itu sendiri.

Salah satu upaya pengurangan resiko bencana gempa pada bangunan adalah dengan
melakukan evaluasi kinerja seismik menggunakan kurva kerapuhan (fragility
curve) pada setiap bangunan yang ada. Kurva kerapuhan (fragility curve) adalah
kurva yang menunjukan besarnya probabilitas kerusakan bangunan pada berbagai
kondisi kerusakan (ringan, sedang, berat, dan sangat berat) bila diberikan beban
gempa. Kurva kerapuhan (fragility curve) didapat dari hasil konversi kurva
kapasitas bangunan setelah dianalisis dengan metode pushover.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam skripsi ini penulis bermaksud untuk
melakukan evaluasi perbandingan kinerja sesimik struktur Menara eksisting dan
Menara hipotesis bangunan tinggi dan langsing dengan dengan geometri
penampang struktur segi enam dan persegi Panjang dengan menggunakan kurva
kerapuhan. Skripsi ini menyajikan analisis kerapuhan lengkap melalui dari model
elemen hingga 3D yang menggunakan pushover analysis. Puncak drift interstorey
dianggap sebagai parameter permintaan teknik untuk pengembangan fungsi
kerapuhan (fragility), yang mewakili kemungkinan melebihi satu set status
kerusakan, dikondisikan pada intensitas tanah bergetar.

Hasil dari analisis ini berupa kurva kerapuhan sebuah bangunan yang menunjukan
hubungan antara probabilitas kerusakan bangunan yang dapat terjadi dengan besar
percepatan gelombang di permukaan tanah. Kurva kerapuhan selanjutnya akan
digunakan untuk mengevaluasi penampang geometri struktur apa yang memiliki
kinerja seismik yag lebih baik sehingga dikemudian hari perencana dapat
menentukan jenis penampang yang paling efektif.
4

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana cara menghasilkan kurva kerapuhan (fragility curve) bangunan
dengan sistem struktur Shear Wall pada Menara eksisting (penampang segi
enam) dan Menara hipotetik (penampang persegi Panjang) sebagai
probabilitas bersyarat fungsi konsekuensi terhadap intensitas gempa?
2. Bagaimana perbedaan kinerja seismik struktur Menara eksisting (penampang
segi enam) dan Menara hipotetik (penampang persegi Panjang) berdasarkan
kurva kerapuhan (fragility curve)?
3. Geometri penampang struktur yang manakah yang memberikan kontribusi
terbesar untuk mereduks kerapuhan (fragility)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Menggambarkan kurva kerapuhan seismik pada berbagai kondisi kegagalan
struktur.
2. Menentukan perbedaan hasil kurva kerapuhan (fragility curve) bangunan
Menara eksisting (penampang segi enam) dan Menara hipotetik (penampang
persegi Panjang) untuk mengetahui geometri penampang struktur mana yang
memiliki kinerja seismik yang lebih baik
3. Memahami kontribusi perbedaan geometri penampang struktur dalam
mereduksi kerapuhan (fragility)

1.4 Maanfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


a) Manfaat Teoritis
1. Menambah pengetahuan dalam membuat kurva kerapuhan struktur untuk
mengetahui nilai probabilitas kerusakan struktur akibat adanya gempa.
2. Membantu mengetahui keefektifan core wall mereduksi kerusakan
struktur.
3. Membantu mengetahui pengaruh jenis penampang pada core wall
terhadap kinerja sesimik struktur tersebut.
5

b) Manfaat Praktis
Sebagai salah satu bentuk rekomendasi evaluasi terhadap desain bangunan
mengenai kerapuhan bangunan terhadap gempa bumi yang berpotensi mengalami
resiko.

1.5 Batasan Masalah

Pada penelitian ini permasalahan yang diangkat dibatasi pada lokasi penelitian, tipe
bangunan, dan jumlah populasi dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Bangunan yang akan di analisis adalah model Bangunan Menara eksisting
(penampang segi enam) Menara Masjid Sriwedari Surakarta dan Menara
hipotetik (penampang persegi Panjang).
2. Bangunan yang akan dianalisis dipotong 10,8 meter dari tinggi total struktur,
yang semula 109,5 meter menjadi 98,7 meter dikarenakan perangkat computer
tidak cukup mampu untuk menjalankan analisis dengan tinngi struktur
sebenarnya.
3. Kurva kerapuhan (fragility curve) merupakan pengembangan dari kurva
kapasitas yang didapat dengan memodelkan bangunan dalam program
Seismostruct 2020 dengan analisis pushover analysis.
4. Fungsi konsekuensi yang digunakan merupakan data sekunder yang
didapatkan dari hasil analisis faktor kerusakan di Negara lain.
5. Tidak dilakukan peninjauan terhadap struktur pondasi dan pengaruh beban
angin pada bangunan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada tahap perencanan suatu struktur bangunan perlu memperhatikan kinerja


seismik untuk mengetahui batas kondisi bangunan yang akan direncanakan.
Evaluasi kinerja seismik suatu bangunan dapat ditentukan dengan kurva kerapuhan.
Fungsi dari kurva kerapuhan yaitu memperkirakan kemungkinan resiko secara
menyeluruh dari suatu struktur terhadap potensi gempa. Dengan diketahuinya nilai
kerapuhan dari suatu bangunan, maka dapat dilakukan antisipasi perkuatan struktur
pada sebuah bangunan yang memiliki nilai kerapuhan yang tinggi.

Prosedur analisis nonlinear static atau pushover analysis digunakan untuk


memprediksi respon struktur dari suatu bangunan akibat beban dinamik dari gempa.
Proses analisis dilakukan dengan memberikan beban lateral static pada tiap joint
struktur dan akan ditingkatkan dengan factor pengali pada setiap step atau tahap
sampai satu target perpindahan lateral atau target kerusakan pada titik acuan
tertentu. Hasil dari analisis pushover adalah kurva kapasitas yang selanjutnya
menentukan kerapuhan (fragility) struktur untuk ditentukan performa seismik dari
bangunan tersebut.

Pada tahap perencanaan bangunan tinggi-langsing perlu juga memerhatikan


geometri dan keseimbangan elemen dari bangunan tersebut. Menurut penelitian
Ahmed Abdulraheem Farghaly (2016) yang menganalisa performa seismik
bangunan tinggi langsing dengan berbagai konfigurasi penahan lateral. Pada
penelitian ini penahan lateral yang digunakan yaitu Dinding Geser (Shear Wall)
dengan berbagai konfigurasi lokasi, dimensi dan susunan. Hasil Analisa pada
penelitian ini menunjukan bahwa susunan, lokasi, dan dimensi dari dinding geser
bisa berefek pada perpindahan atap (Roof Displacement) dan gaya geser dasar (Base
Shear) dari bangunan tersebut. Selanjutnya hasil dari penelitian tersebut yaitu
Dinding geser dengan dua strip kolom pada setiap ujungnya memiliki efek yang
besar pada gaya geser dasarnya. Selain itu perpindahan atap (Roof Displacement)

6
7

sangat dipengaruhi dari posisi atau arah dari dinding geser tersebut, jika semakin
banyak elemen dinding geser yang searah dengan arah beban dinamik gempa, maka
semakin kecil nilai perpindahan atap (Roof Displacement) dari struktur tersebut.

Disisi lain, menurut E. Cakti, O. Saygili, JV Lemos, CS Oliveira (2014) yang


menganalisa perilaku gempa pada menara masjid dengan struktur bata dengan
meninjau menara masjid Hagia Sophia. Pada penelitian ini ditemukan perilaku
umum menara dibawah gerak input yang terkontrol yaitu konsentrasi tegangan
diamati terjadi di dekat bagian transisi perubahan dimensi geometri penampang,
Blok atau yang disini didefinisikan sebagai elemen dinding antar story akan terpisah
satu sama lain Ketika gaya inersia di arah luar bidang melebihi kekuata geser
mortar, kerusakan blok yang terjadi karena deformasi geser keringgian terletak pada
tubuh bagian tengah, dan frekuensi getar alami dan pergeseran puncak sangat
dipengaruhi oleh ketebalan dinding menara. Semakin besar ketebalan dinding
menara maka semakin besar frekuensi getar alamainya dan semakin kecil
pergeseran puncaknya.

2.2 Ketentuan Umum Bangunan Gedung Dalam Pengaruh Gempa

2.2.1 Faktor Keutamaan

Untuk berbagai kategori fungsi bergantung pada probabilitas terjadinya keruntuhan


struktur Gedung selama umur Gedung yang diharapkan. Pengaruh gempa rencana
terhadap struktur Gedung harus dikalikan dengan suatu factor keutamaan Ie.

Tabel 2.1 Kategori resiko bangunan Gedung dan non Gedung untuk beban gempa
Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk, antara lain: I
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
8

Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam


kategori risiko I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit III
gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo

Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV,
yang memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang
besar dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat
sehari-hari bila terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:

- Pusat pembangkit listrik biasa


- Fasilitas penanganan air
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi
III
Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko
IV, (termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur,
proses, penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat
pembuangan bahan bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah
berbahaya, atau bahan yang mudah meledak) yang mengandung
bahan beracun atau peledak di mana jumlah kandungan b ahannya
melebihi nilai batas yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang
dan cukup menimbulkan bahaya bagi masyarakat jika terjadi
kebocoran.
9

Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang


penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi,
serta garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai,
dan tempat perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan
fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
IV
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah
atau struktur pendukung air atau material atau peralatan
pemadam kebakaran ) yang disyaratkan untuk beroperasi
pada saat keadaan darurat

Gedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan


fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko
IV.
Sumber : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Stuktur Bangunan Gedung Dan Non
Gedung Sni 1727-2012

Tabel 2.2 Faktor Keutamaan Gempa

Kategori risiko Faktor keutamaan gempa, Ie


I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Sumber : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Stuktur Bangunan Gedung Dan Non
Gedung Sni 1727-2012

2.2.2 Koefisien Modifikasi Respons


Koefisien modifikasi respons, antara beban gempa maksimum akibat pengaruh
gempa rencana pada struktur Gedung elastic penuh dan beban gempa nominal
akibat pengaruh gempa rencana pada strukutr Gedung daktail, bergantung pada
faktor daktilitas sturktur Gedung tersebut, faktor reduksi gempa representative
Gedung tidak beraturan.
10

Tabel 2.3 Parameter daktilitas struktur gempa

Faktor Faktor
Koefisien kuat- pembesa
modifika si lebih ran
Sistem penahan-gaya seismik respons, sistem, defleksi,
Ra Ὼ0 Cbd

A. Sistem dinding penumpu 7.1.1 7.1.2 7.1.3


1. Dinding geser beton bertulang 5 2½
5
khusus
2. Dinding geser beton bertulang 4 2½
4
biasa
3. Dinding geser beton polos didetail 2 2½ 2
4. Dinding geser beton polos biasa 1½ 2½ 1½
5. Dinding geser pracetak menengah 4 2½ 4
6. Dinding geser pracetak biasa 3 2½ 3
7. Dinding geser batu bata bertulang 5 2½

khusus
8. Dinding geser batu bata bertulang 3½ 2½

menengah
9. Dinding geser batu bata bertulang 2 2½

biasa
Sumber : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Stuktur Bangunan Gedung Dan Non
Gedung Sni 1727-2012

2.2.3 Wilayah Gempa

Menurut peta gempa Hazard gempa Indonesia 2010 Wilayah Indonesia meliputi
peta percepatan puncak (PGA) dan respons spectra percepatan di batuan dasar (SB)
untuk periode pendek 0,2 detik (Ss) dan untuk periode 1,0 detik (S1) dengan
redaman 5% mewakili tiga level hazard gempa yaitu 500, 1000, dan 2500 tahun
atau memiliki kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun dan 10% dalam 100
tahun, dan 2% dalam 50 tahun, Definisi batuan dasar (SB) adalah lapisan batuan di
bawah permukaan tanah yang memiliki kecepatan rambat gelombang geser (V s)
mencapai 750 m/s dan tidak ada lapisan batuan lain di bawahnya yang memiliki
nilai kecepatan rambat gelombang geser kurang dari itu. Pada perencanaan menara
ini di gunakan wilaya gempa yang disusun berdasarkan peta respons spectrum
percepatan untuk periode 0,2 detik di batuan (SB) untuk probabilitas terlampaui.
11

Gambar 2.1 Pembagian Wilayah Gempa di Indonesia untuk S1


Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung SNI 1726 -2012
12

Gambar 2.2 Pembagian Wilayah Gempa di Indonesia untuk SS.


Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012
13

S1 adalah parameter respons spectra percepatan pada periode 1 detik, sedangkan


Ss adalah parameter respons spectra percepatan pada periode pendek, untuk
menentukan nilai Ss dan S1 dapat dilihat di table berikut ini.

Tabel 2.4 Koefisien situs (Fv) Untuk Menentukan Nilai S1


Kelas Parameter respons spectra gempa tertimbang maksimum
Situs untuk periode 1,0 detik, S1
S1 ≤ 0,1 S1 =0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 ≥ 0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 1,8 2,4 2,4
SF SSb
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012
Catatan :
a. Untuk nilai-nilai antara S1 dapat dilakukan interpolasi linier
b. SS= Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons
situs spesifik, lihat SNI 1726-2012 pasal 6.10.1

Tabel 2.5 Koefisien situs (Fv) Untuk Menentukan Nilai Ss


Kelas Parameter respons spectra gempa tertimbang maksimum
Situs untuk periode 1,0 detik, S1
S1 ≤ 0,25 S1 =0,5S1 = 0,75 S1 = 1 S1 ≥ 1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0
SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9
SF SS b

Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012
14

Catatan :
a. Untuk nilai-nilai antara Ss dapat dilakukan interpolasi linier
b. SS = Situs yang memerlakukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis
respons situs spesifik, lihat SNI 1726-2012 pasal 6.10.1
𝑆𝐷1
𝑇0 = 0,2 ............................................................................................ (2.1)
𝑆𝐷𝑆
𝑆𝐷1
𝑇1 = .................................................................................................. (2.2)
𝑆𝐷𝑆

Gambar 2.3 Desain Respons Spectrum


Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

Keterangan :
SDS = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda pendek;
SD1 = parameter respons spektral percepatan desain pada perioda 1 detik;
T = perioda getar fundamental struktur

2.2.4 Jenis Tanah Setempat


Perambatan gelombang Percepatan Puncak Efektif Batuan Dasar (PPEBD)
melalui lapisan tanah di bawah bangunan diketahui dapat memperbesar
gempa rencana di muka tanah tegantung pada jenis lapisan tanah. Pengaruh
gempa rencana di muka tanah harus ditentukan dari hasil analisis
perambatan gelombang gempa dari kedalaman batuan dasar ke muka tanah
15

dengan menggunakan gerakan gempa masukan dengan perepatan puncak


untuk batuan dasar.

Tabel 2.6. Jenis-Jenis Tanah


Sifat tanah rata-rata untuk 30 m teratas
Kecepatan
Profil Tanah N SPT
Kelas rambat Kuat geser
(Deskripsi (cohesionies soil
situs gelombang (KPa)
umum) layers)
(m/s)
SA Batuan keras >1500
Diasumsikan tidak ada di
SB Batuan 750-1500 Indonesia
Tanah keras,
SC sangat padat dan 350-750 > 50 > 100
batuan lunak
SD Tanah sedang 175-350 15-50 50-100
SE Tanah lunak < 175 < 15 < 50
SF Tanah khusus yang membutuhkan investigasi geoteknik spesifik
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

2.2.5 Kategori Desain Gempa


Pengklasifikasian ini dikenakan pada struktur berdasarkan kategori resiko
bangunan dan tingkat kekuatan gerakan tanah akibat gempa yang
diantisipasi dilokasi struktur bangunan. Kategori desain gempa dievaluasi
berdasarkan parameter respons percepatan periode pendek dan berdasarkan
parameter respons percepatan periode 1,0 detik.

Tabel 2.7. Kategori Desain Gempa berdasarkan parameter percepatan


periode pendek.
Kategori Resiko
Nilai SDS I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,33 B B
0,330 ≤ SDS < 0,50 C C
0,500 ≤ SDS D D
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012
16

Tabel 2.8. Kategori Desain Gempa berdasarkan parameter percepatan


periode 1,0 detik.
Kategori Resiko
Nilai SD1 I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B B
0,1330 ≤ SD1< 0,200 C C
0,200 ≤ SD1 D D
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

Tabel 2.9. Kategori Desain Gempa dan resiko kegempaan.


Tingkat Resiko Kegempaan
Rendah Menengah Tinggi
Kategori desain Gempa Kategori desain Gempa Kategori desain Gempa
A dan B C D,E dan F

SRPMB/MM/K SRPMM /K SRPMK

Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

2.2.6 Waktu Getar Alami


Perhitungan waktu getar alami diatur dalam SNI 1726-2012 dengan
ketentuan sebagai berikut:
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 . ℎ𝑛𝑥 ........................................................................................... (2.3)
dimana :
Ta = Periode fundamentalpendekatan, dalam detik
Ct dan x = Koefisien parameter periode pendekatan
hn = Ketinggian struktur, dalam meter
17
18

Tabel 2.10. Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung
Parameter percepatan respons spectra
Koefisien
desain pada 1,0 detik, SD1 Cu
> 0,40 1,4
0,30 1,4
0,20 1,5
0,15 1,6
≤ 0,10 1,7
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

Tabel 2.11. Nilai parameter periode pendekatan Ct dan x


Tipe Ct x
Struktur
Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,80
Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,90
Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731 0,75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 0,75
Semua sistem struktur lainnya 0,0488 0,75
Sumber : Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung SNI 1726-2012

2.2.7 Arah Pembebanan Gempa


Dalam perencanaan struktur gedung, arah utama pengaruh gempa rencana harus
ditentukan sedemikian rupa, sehingga memberi pengaruh terbesar terhadap unsur-
unsur subsistem dan sistem struktur gedung secara keseluruhan.Untuk
mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur
gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan harus
dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh
pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi,
tetapi dengan efektifitas hanya 30%.
19

2.2.8 Analisis Gaya Statik


Menurut Tata cara perencanaan ketahanan gempa struktur untuk bangunan gedung
dan non gedung (SNI 1726-2012), dalam perencanaan struktur gedung arah
pembebanan gempa harus ditentukan sedemikian rupa agar memberikan pengaruh
terhadap struktur gedung secara keseluruahan. Pengaruh pembebanan gempa harus
efektif 100% pada arah sumbu utama dan bersamaan dengan arah tegak lurus sumbu
utama sebesar 30%. Gaya gempa yag timbul di semua tingkat harus ditentukan dari
persamaan berikut :
𝐹𝑥 = 𝐶𝑣𝑥 . 𝑉 ............................................................................................ (2.4)

Dan

𝑊𝑥 .ℎ𝑥𝑘
𝐶𝑣𝑥 = ∑𝑛 𝑘
................................................................................... (2.5)
𝑖=1 𝑊𝑖.ℎ𝑖

Keterangan :
Cvx = faktor distribusi vertikal
V = gaya lateral atau gayageser struktur
Wi dan Wx = berat tingkat struktur
h i dan h x = tinggi dasar sampai tingkat i
k = eksponen terkait dengan periode, T ≤ 0,5 maka k = 1
T ≥ 2,5 maka k = 2
2.3 Analisis Kerapuhan (Fragility Analysis)

Analisis kerapuhan adalah analisis untuk mengestimasi kerugian akibat kerusakan


bangunan yang menerima beban seismik. Analisis ini mewakili kemungkinan dari
suatu intensitaas gempa menyebabkan perubahan pada struktur bangunan yang
mekebihi keadaan batas kerusakan untuk jenis struktur yang diberikan eksitasi
beban gempa (Shinozuka dkk., 2000, Ellingwood dkk,. 1980). Dari analisis ini
dihasilkan kurva yang menggambarkan hubungan antara probabilitas terjadinya
kerusakan struktur yang melebihi batas (limit state) terhadap parameter intensitas
seismik atau bisa disebut sebagai kurva kerapuhan (fragility) struktur.
20

2.4 Struktur Bangunan

Ruang Lingkup harus ditentukan sebelum menentukan fungsi kerentanan, ruang


lingkup itu berupa struktur atau kategori struktur yang d igunakan dan dalam
pengimplementasiannya dibatasi oleh letak geografis atau waktu. Taksonomi
umum mendefinisikan kategori struktur dengan berbagai kombinasi penggunaan,
konstruksi, bahan konstruksi, sistem menahan gaya lateral, ketinggian, dan kualitas.
Dua contoh disajikan di sini yaitu ATC-13 dan HAZUZ.

HAZUS 99 [1999] menghadirkan sabuah taksonomi terbaru yang mengkategorikan


36 kelas structural yang berasal dari pekerjaan ATC-13 yang disebut dengan model
building types. Model building types di kategorikan berdasarkan material bangunan,
sistem struktur, ketinggian, tingkat dan bentuk desain seismik, dan tingkat kinerja
seismik atau kualitas.
Dari taksonomi bangunan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat tiga atribut dasar, yaitu:

1. Material Bangunan
Material bangunan dapat berupa batu bata, beton bertulang, beton prategang, kayu,
baja dan baja ringan. Material konstruksi suatu bangunan adalah salah satu penentu
utama terhadap kerentanan suatu bangunan. Sebagai contoh, sebua h bangunan
beton bertulang dengan dinding pasangan batu bata sebagai pengisi diharapkan
akan jauh lebih kuat dari pada bangunan rangka baja.

2. Sistem penahan beban lateral


Besar Beban lateral yang terjadi pada suatu bangunan seperti beban gempa, dan
beban angin, sangat mempengaruhi kerapuhan struktural bangunan tersebut.
Semakin baik sistem penahan beban lateral yang digunakan, maka semakin baik
pula struktur bangunan tersebut dalam menahan beban lateral sehingga kerapuhan
bangunan tersebut akan semakin rendah. Sistem penahan beban lateral dapat berupa
sistem moment resisting frame, sistem breced frame, sistem walled frame, sistem
post frame, dan sistem shear wall.

Core wall adalah merupakan kumpulan dari shear wall yang membentuk sistem
dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang
21

kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi untuk memenuhi
kekakuan lateral yang diperlukan oleh struktur bangunan. Dan dalam aplikasi
konstsruksi di lapangan kita dapat mengenal struktur core wall ini sebagai struktur
ruang lift, shaft atau service duct.

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, core wall dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis
yaitu (Stafford Smith dan Coull, 1991) :

a. Sistem Dinding Inti (Core Wall) semi terbuka dengan pelat lantai
b. Sistem Dinding Inti (Core Wall) semi terbuka dengan balok penghubung
c. Sistem Dinding Inti (Core Wall) terbuka

Ilustrasi jenis jenis core wall seperti pada Gambar 2.1

Gambar 2.4 Jenis Core Wall a semi-open core wall system by floor slabs, b semi-
open core wall system by link beams and c open core wall system
Sumber: Stafford smith and Coull ,1991

Struktur gedung dengan dinding geser sebagai elemen penahan gaya lateral pada
umumnya memiliki performa yang cukup baik pada saat menahan gempa. Hal ini
dibuktikan dengan sedikitnya kegagalan yang terjadi pada sistem struktu r pada
dinding geser di kejadian-kejadian gempa yang lalu (Fintel, 1991). Beberapa
kerusakan yang terjadi akibat gempa pada umumnya berupa cracking, yang terjadi
pada dasar dinding dan juga pada bagian coupling beam, khususnya untuk sistem
dinding berangkai. Perilaku batas pada dinding geser menurut Pantazopoulou dan
Imran, 1992 dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu Flexural behavior (perilaku
22

lentur), Shear behavior (perilaku geser), Sliding shear behavior (perilaku geser
luncur). Flexural-shear behavior (perilaku lentur-geser),

3. Ketinggian
Berdasarkan ketinggian bangunan, jenis bangunan dibagi menjdi 3 tipe, yaitu
bangunan bertingkat rendah, bangunan bertingkat menengah, dan bangunan
bertingkat tinggi. Hal ini di lihat dari banyaknya lantai (story) bangunan. Bangunan
bertingkat rendah didefinisikan memiliki jumlah lantai 1-3. Bangunan bertingkat
menengah didefinisikan memiliki jumlah lantai 3-7. Sedangkat bangunan
bertingkat tinggi didefinisikan memiliki jumlah lantai lebih dari 8. Ketinggian
bangunan juga berpengaruh pada kekutan bangunan tersebut. Bangunan bertingkat
rendah lebih aman dibandingkan dengan bangunan bertingkat tinggi terhadap
gempa berfrekuensi tinggi. Karena semakin tinggi bangunan maka semakin besar
beban lateral yang diterima bangunan tersebut.

Pemodelan Struktur bangunan 3D yang detail, juga termasuk elemen untuk setiap
komponen penahan beban lateral yang terdapat dalam Gedung seperti kolom, balok,
pelat lantai, dinding geser, dll. Tingkat pemodelan yang detail dari setiap komponen
struktural akan mempengaruhi pada pilihan jenis analisis yang dipilih. Jika analisis
statik non-linier dilakukan, komponen harus dimodelkan di seluruh rentang respon
deformasi yang diharapkan berdasarkan data uji.
23

Gambar 2.5 Contoh Model 3D Struktur Bangunan Beton Bertulang dengan


Sistem Core Wall
Sumber: Bayraktar, Alemdar. (2008)
2.5 Tingkat Kerusakan (Damage State)

Tingkat kerusakan bangunan akibat beban seismik yang terjadi terus menerus
merupakan jumlah kondisi kerusakan yang tidak terbatas. Seperti yang disampaikan
Akkar et al. (2005), ada berbagai pilihan kriteria batas kondisi kerusakan bangunan
yaitu berdasarkan the maximum roof displacement, interstorey drift ratio, steel or
concrete strain level, maximum base shear, dll. Menurut Priestley (1998) setiap
kriteria akan menghasilkan damage distributions yang berbeda, dan mengakibatkan
perbedaan fungsi kerapuhan (fragility functions).
Kondisi kerusakan didefinisikan secara terpisah untuk sistem struktural dan non
struktural suatu bangunan. Tingkat kerusakan struktural dijelaskan dibedakan
menjadi empat tingkat kerusakan: kerusakan ringan, kerusakan sedang, kerusakan
berat, dan hancur sebagai bagian dari kerusakan struktural Lengkap. Tentu saja,
kerusakan Gedung sebenarnya bervariasi bergantung fungsi permintaan gempa
yang berkelanjutan. Rentang kerusakan digunakan untuk menggambarkan
24

kerusakan bangunan, karena tidak praktis untuk memiliki skala berkelanjutan, dan
kondisi kerusakan memberi pengguna pemahaman tentang kondisi fisik bangunan.
Fungsi kerugian menghubungkan kondisi fisik bangunan dengan berbagai
parameter kerugian (mis., kerugian ekonomi langsung, korban, dan kehilangan
fungsi). Misalnya, kerugian ekonomi langsung karena kerusakan sedang
diasumsikan sesuai dengan nilai penggantian 10% komponen struktural dan
nonstruktural, pada rata-rata.
Keempat tingkat kerusakan dari metodologi FEMA / NIBS serupa dengan tingkat
kerusakan yang didefinisikan dalam Kinerja Seismik Bangunan yang diusulkan
oleh HAZUS-MH, Kecuali yang mengalami kerusakan itu deskripsi bervariasi
untuk setiap model jenis bangunan berdasarkan jenis sistem struktural dan material.
Tabel 2.12 memberikan kondisi tingkat kerusakan struktural untuk bangunan.

Tabel 2.12 Klasifikasikan tingkat kerusakan bangunan HAZUZ-MH

Damage State Damage Factor


None 0%
Slight 0–5%
Moderate 5–20%
Extensive 20–50%
Complete 50–100%
Sumber: Seligson, Hope. Tahun 2013

Empat kapasitas Engineering Demand Parameters (EDP) diperlukan untuk


membedakan antara lima damage state. Hubungan kerusakan tersebut didefinisikan
sebagai berikut:

1. ds1: menggambarkan pencapaian tingkat Kerusakan Ringan (SD), biasanya


sesuai dengan batas perilaku elastis dari tiap elemen.
2. ds2: menggambarkan pencapaian tingkat kerusakan Sedang (MD), biasanya
sesuai dengan kapasitas dukung lateral puncak di luar dari struktur yang
kehilangan Sebagian kekuatannya atau perubahan bentuknya pada tingkat
beban konstan.
3. ds3:mewakili pencapaian tingkat Kerusakan Ekstensif (ED), biasanya
berhubungan dengan tingkat deformasi terkontrol maksimum yang
25

ditentukan nilai keuletannya. Hingga saat ini, struktur ini mampu


mempertahankan kapasitas beban gravitasi tanpa mengalami keruntuhan.
4. ds4: mewakili pencapaian tingkat Kerusakan Lengkap (Runtuh) (CD)

Gambar 2.6 Lima Structural Damage State (a) No Damage, (b) Slight, (c)
Moderate,(d) Near Collapse, (e) Collapse

Sumber: Porter, K. 2014

Pada penelitian ini, akan digunakan dua kriteria kondisi batas kerusakan bangunan
(damage state) yaitu berdasarkan steel or concrete strain level dan berdasarkan
maximum base shear.

Kriteria kerusakan berdasarkan steel or concrete strain level ditentukan dari nilai
batasan strain untuk material beton dan baja tulangan, yaitu:
Damage State HAZUZ-MH Seismostruct
Retakan plester kecil di Yielding of steel; Hal ini dapat
sudut bukaan pintu dan diidentifikasi dengan memeriksa
jendela serta persimpangan regangan baja yang lebih besar
dinding; retakan kecil di dari rasio antara kekuatan luluh
cerobong asap batu dan dan modulus elastisitas bahan
Slight
pasangan bata. Retakan baja. Pada umumnya nilai
kecil diasumsikan terlihat regangan maksimum yang
dengan lebar maksimum digunakan adalah 0,0025.
kurang dari 1/8 inci
(retakan yang lebih lebar
26

dari 1/8 inci disebut


sebagai "besar" retak).
Retakan pada plester besar Spalling of cover concrete; Hal
atau papan gipsum di sudut tersebut dapat dikenali dengan
pintu dan jendela bukaan; memeriksa regangan selimut
retakan diagonal kecil di beton yang lebih besar dari
Moderate panel dinding geser yang regangan penghancur akhir dari
(Crush dipamerkan oleh retakan bahan beton tidak terikat. Pada
Unconfined) kecil pada panel dinding umumnya nilai regangan
semen dan gipsum; retakan maksimum yang digunakan
besar di batu bata cerobong adalah -0,0035.
asap; menjatuhkan
cerobong asap batu tinggi.
Retakan diagonal besar Crushing of core concrete; Ini
pada panel dinding geser dapat diverifikasi dengan
atau retakan besar pada memilih kotak "periksa hanya
sambungan; pergerakan bagian Inti" dan memeriksa
lateral permanen lantai dan regangan beton bagian inti yang
Extensive
atap; menjatuhkan lebih besar dari regangan
(Crush
sebagian besar cerobong penghancur maksimum dari
confined)
asap batu bata; retakan bahan beton bertulang yang
pada fondasi; pemisahan nilainya adalah -0,008.
pelat ambang kayu dan /
atau struktur yang
tergelincir di atas fondasi.
Struktur mungkin memiliki Chord rotation capacity;
perpindahan lateral Program secara otomatis
permanen atau berada menghitung kapasitas elemen
Complete dalam bahaya dari selama analisis, sesuai dengan
keruntuhan karena persamaan yang dipilih dari
kegagalan dinding yang Kode yang tersedia (Eurocodes,
lumpuh atau kegagalan ASCE 41-17, NTC-18, NTC-08,
27

sistem penahan beban KANEPE dan TBDY),dan


lateral. memeriksanya berdasarkan
permintaan yang sesuai. Pada
kali ini penulis memilih
berdasarkan kode Eurocode 8
(Part 3. A.3.2.2. : equation A.1).

Pada batas kerusakan complete yang didefinisikan dengan chord rotation capacity
pada program Seismostruct digunakan basis kode Eurocode 8 part 3. Menurut
lampiran A dari EN1998-3 kapasitas rotasi sumbu elemen juga sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor-faktor seperti jenis tulangan longitudinal. Jika baja cold-
worked brittle digunakan , maka bagian plastis dari rotasi sumbu dibagi dengan 2,
sedangkan jika tulangan polos longitudinal diterapkan, maka equasi pa da bagian
A.3.2.2 (5) Eurocode 8 part 3 dari lampiran A akan diterapkan sehingga menjadi
pertimbangan apakah tulangan longitudinal akan diterapkan atau tidak. Sehingga
dengan menggunakan basis code Eurocode pada program Seismostruct adalah yang
paling memungkinkan.

Sedangkan menurut Silva et al. [2012] nilai batas kerusakan ditentukan melalui
gaya geser dasar maksimum atau maximum base shear yang diperoleh dari kurva
histerisis masing-masing model yang dianalisa. Kriteria kerusakan pertama (DS1)
ditentukan pada saat gaya geser dasar mencapai 75% dari nilai maksimumnya. (DS2)
ditentukan pada saat struktur mengalami retak geser pertama. nilai ini berasal dari hasil uji
coba eksperimnetal. DS3 ditentukan dari nilai maksimum gaya geser dasar yang diterima.
Sedangkan DS4 ditentukan pada saat gaya geser dasar mengalami penurunan sebesar 20%
dari nilai maksimumnya. Namun pada penelititan ini akan dimodifikasi sehingga kedua
struktur memiliki parameter yang sama sehingga pemilaian tingkat kerusakan antar kedua
struktur menjadi adil, dengan didefinisikan kriteria kerusakan pertama (DS1) ditentukan
pada saat gaya geser dasar struktrur terjadi pada nilai 2600 KN. DS2 ditentukan terjadi
pada saat gaya geser dasar struktrur terjadi pada nilai 5200 KN. Sedangkan DS3 ditentukan
pada saat gaya geser dasar struktrur terjadi pada nilai 7300 KN.
28

Gambar 2.7 Ilustrasi Penentuan Nilai Batas Kerusakan

2.6 Jenis Perhitungan dan Analisis

Analisis struktural dapat mengambil salah satu dari empat bentuk umum: linier,
nonlinier, pseudostatik/statis, atau dinamis. Dua pendekatan analitik dijelaskan,
yaitu: nonlinear Static, dan nonlinear dynamic. Tetapi terdapat perbedaan pada
metode dua lainnya. Pemilihan metode untuk menganalisis model struktural yang
diberikan untuk mengevaluasi median dan dispersi respon strukturalnya, yaitu
Engineering Demand Parameters (EDP), untuk tingkat tertentu dari intensity
measure (IM) seismik.

Langkah ini memberikan Pilihan analisis sebagai berikut (dua tingkat dalam
rangka mengurangi kompleksitas) :

1. Analisis Non-linear Dynamic (NLD): membutuhkan serangkaian catatan


gerakan tanah untuk melakukan analisis riwayat respons dinamis dari model
matematika (model 3D atau 2D).
2. Analisis Non-linear Static (NLS): ini didasarkan pada penggunaan pola beban
lateral untuk melakukan analisis pushover dari struktur 3D/2D, dan kemudian
menyesuaikan kurva kapasitas yang dihasilkan dengan elastis-plastik. Evaluasi
kinerja seismik kemudian dilakukan menggunakan salah satu opsi berikut:
a. Analisis statis non-linier dengan informasi dispersi: prosedur
menggunakan serangkaian catatan gerakan tanah untuk memperkirakan
29

baik median dan pencatatan rekor dari tanggapan yang didistribusikan


secara log-normal.
b. Analisis statis non-linear tanpa informasi dispersi: prosedur menggunakan
spektrum respon desain yang diperhalus yang hanya memberikan
tanggapan median.

Pada pemodelan 3D struktur bangunan yang akan dilakukan untuk menentukan


kerentanan seismik adalah pemodelan analisis non-linear statik (NLS) yang akan
mendapatkan kurva kapasitas dengan analisis pushover. Pemodelan ini merupakan
hasil dari Hazus-MH dalam menentukan kerentanan seismik.

Ada beberapa opsi untuk pemilihan pemodelan matematika dan jenis analisis.
Sangat jelas untuk dicatat bahwa akurasi dan tingkat ketidakpastian akan secara
langsung bergantung pada tingkat kompleksitas atau penyederhanaan yang akan
dipilih untuk dianalis dalam melakukan penilaian kerentanan. Meslem dan D'Ayala
(2013) menyadari bahwa mengurangi salah satu komponen atau tidak dalam
mengukur ketidakpastian yang terkait, tidak selalu berarti meningkatkan keandalan
dan kekokohan keseluruhan hasil.

2.7 Analisis Kerapuhan Seismik

Salah satu metode untuk membuat kurva kerapuhan pada setiap kerusakan struktur
yaitu dengan menggunakan metode HAZUS (Hazards United States). Metode ini
mampu digunakan sebagai salah satu cara untuk mengestimasi kerusakan pada
struktur akibat beban lateral gempa. Pendekatan analitis untuk menciptakan fungsi
kerentanan seismik memiliki dua Langkah umum: analisis struktural dan analisis
kerusakan. langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan gerakan tanah pada
berbagai tingkat intensitas. Analisis struktural digunakan untuk memperkirakan
respon struktural terhadap gerakan tanah, dalam hal gaya dalam dan perpindahan.
Respon struktural kemudian dimasukkan ke sebuah fungsi kerapuhan komponen
guna menentukan status kerusakan pada setiap komponen.

Hasil dari kurva kerapuhan adalah hubungan dari probabilitas dari tiap kondisi
kerusakan pada tingkat percepatan tanah tententu. Kurva kerentanan disusun dari
30

nilai tengah dan parameter potensu bahaya yag dapat berupa perpindahan spektrea
dan percepatan spectra yang mewakili kondisi kerusakan tertentu.

Prosedur untuk mengestimasi kerusakan akibat gempa dengan menggunakan


Hazus-MH MR5 secara skematis diilustrasikan pada Gambar 2.3 berikut ini :

Gambar 2.8 Prosedur untuk mengestimasi kerusakan dengan metode Hazus-MH


Sumber: Duan, X, 2008

2.7.1 Kurva Kapasitas

Hasil dari analisis pushover adalah kurva hubungan antara gaya geser dasar (Base
Shear) dengan perpindahan atap (Roof Dispalcement) akibat beban lateral atau bisa
disebut dengan kurva kapasitas.
Menurut Henuk (2012) kurva kapasitas akan menunjukan suatu ko ndisi linier
sebelum mencapai kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku nonlinier. Perubahan
perilaku struktur dari linier menjadi nonlinier berupa penurunan kekakuan yang
diindikasikan dengan penurunan kemiringan kurva akibat terbentuknya sendi
plastis pada balok dan kolom.
31

Gambar 2.9 Kurva Kapasitas


Sumber: Porter, 2002

2.7.2 Spektrum Kapasitas

Metode Spektrum Kapsitas atau Capacity Spectrum Method (CSM) dapat


digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur. Spektrum Kapasitas
merupakan kurva yang memperlihatkan hubungan antara spectral acceleration (Sa)
dengan spectral displacement (Sd). Spektrum kapasitas diperoleh dengan
mengubah kurva kapasitas menjadi spektrum kapasitas dalam format ADRS
(Acceleration Displacement Response Spectrum).

Kurva Kapasitas Spektrum Kapasitas

a. Kurva Kapasitas (format standar) b. Spektrum Kapasitas (format ADRS)

Gambar 2.10 Konversi Kurva Kapasitas menjadi Spektrum Kapasitas


Sumber : Applied Technology Council, Seismic Evaluation and Retrofit Of
Concrete Buildings, Report ATC-40, (Redwood City: ATC, 1996), p 8-12

Pada Metode Hazus-MH dijelaskan cara menkonversi Kurva kapasitas dari hasil
adaptive pushover menjadi Spektrum Kapasitas sesuai dengan ATC-40 seperti
persamaan berikut:
32

∑𝑁 (𝑤𝑖𝜙𝑖1)⁄
𝑖=1 𝑔
𝑃𝐹1 = [ (𝑤𝑖𝜙𝑖12)⁄ ] ............................................................................. (2.6)
∑𝑁
𝑖=1 𝑔

(𝑤𝑖𝜙𝑖1)⁄ 2
[∑𝑁
𝑖=1 𝑔]
∝1 = (𝑤𝑖)⁄ ∑𝑁 (𝑤𝑖𝜙𝑖12)⁄ ............................................................... (2.7)
[∑𝑁
𝑖=1 𝑔 ][ 𝑖=1 𝑔]

1×𝐻𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦
𝑆𝑎 = ...................................................................................... (2.8)
𝐶𝑚×𝑊/𝐺

∆𝑟𝑜𝑜𝑓
𝑆𝑑 = 𝑃𝐹 𝜙𝑟𝑜𝑜𝑓,1........................................................................................ (2.9)
1

Sumber : ATC-40, 1996


dimana :
𝑃𝐹1 = Faktor modal partisipasi untuk modal alami pertama
𝐴1 = koefisien modal massa untuk modal alami pertama
𝑤𝑖⁄ = berat struktur pada level i
𝑔
𝜙 𝑖1 = amplitude of first untuk level 1
𝑁 = jumlah tingkat
𝑉 = gaya geser dasar seismik
W = berat seismik efektif total struktur
∆𝑟𝑜𝑜𝑓 = simpangan atap
𝑆𝑎 = percepatan spektra
𝑆𝑑 = perpindahan spectra

2.7.3 Kurva Kerapuhan (Fragility Curve)

Definisi nonteknis mengenai kerapuhan adalah “kualitas mudah rusak atau hancur.”
Konsep fungsi kerapuhan pada rekayasa gempa oleh Kennedy dkk. (1980), yang
mendefinisikan fungsi kerapuhan sebagai hubungan probabilistik antara fre kuensi
kegagalan komponen bangunan dan percepatan tanah puncak dalam gempa bumi.
Secara lebih luas, seseorang dapat mendefinisikan fungsi kerapuhan sebagai fungsi
matematis yang menyatakan probabilitas bahwa beberapa kejadian yang tidak
diinginkan terjadi (biasanya bahwa asset, fasilitas, atau komponen mencapai atau
33

melampaui beberapa keadaan yang ditentukan dengan jelas) sebagai fungsi


beberapa ukuran eksitasi lingkungan (biasanya ukuran akselerasi, deformasi, atau
gaya dalam gempa bumi, angin topan, atau kondisi pembebanan ekstrem lainnya).

Kurva kerapuhan struktur menurut Hazus-MH adalah fungsi log normal yang
menggambarkan probabilitas terlampauinya kondisi kerusakan struktural tertentu
dengan memperhitungkan ketidaktentuan yang terkait dengan kapasitas, demand,
dan kondisi kerusakan. Hasil dari kurva kerapuhan adalah hubungan dari
probabilitas kumulatif dari tiap kondisi kerusakan pada tingkat percepatan tanah
tertentu. Kurva kerapuhan disusun oleh nilai tengah dan parameter potensi bahaya
yang dapat berupa perpindahan spektra dan percepatan spektra yang mewakili
kondisi kerusakan tertentu.

Berikut merupakan bertuk matematis persamaan probabilitas yang terjadi pada


sebuah kondisi kerusakan :

1 𝑆𝑎 (𝑇)
𝑃(𝐷𝑆 ≥ 𝑑𝑠𝑖 |𝑠𝑎) = Φ (𝛽 𝑙𝑛 (𝑆̅ )) ............................................ (2.10)
𝑎.𝑑𝑠 (𝑇𝑖 )
𝑖

Dengan,

Φ = fungsi kumulatif probabilitas,


𝛽 = stadar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi kerusakan,
Sa = percepatan spektra,
𝑆̅𝑎.𝑑𝑠𝑖 = nilai tengah percepatan spektra pada saat struktur mengalami kerusakan.

Standar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi kerusakan (𝛽)
merupakan gabungan dari ketidaktentuan pada nilai batas kondisi kerusakan,
ketidaktentuan dalam properti kapasitas struktur yang ditinjau, dan ketidaktentuan
pada demand yang berupa gerakan tanah. Ketidaktentuan total dari tiap kondisi
kerusakan dapat dihitung dengan persamaan berikut :

2
𝛽 = √(𝐶𝑂𝑁𝑉[𝛽𝑐, 𝛽𝑑 , ̅̅̅̅̅̅̅
𝑆𝑑,𝑆𝑑𝑠 ]) + (𝛽𝑑𝑠 )2 ...................................... (2.11)

dengan:
βc = standar deviasi dari ketidaktentuan kapasitas struktur,
34

βd = standar deviasi dari ketidaktentuan spektrum demand (βd = 0,45 untuk


periode pendek dan β d = 0,5 untuk periode panjang),
𝛽𝑑𝑠 = standar deviasi dari ketidaktentuan nilai batas kondisi kerusakan, diambil
sebesar 0,4.
Nilai standar deviasi yang menggambarkan ketidaktentuan dari kapasitas struktur
dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :

𝑠2
𝛽𝑐 = √ln ( + 1) ........................................................................... (2.12)
𝑚2

Dengan,
m = rata-rata dari kapasitas percepatan spektra struktur yang ditinjau,
s = standar deviasi dari kapasitas percepatan spektra struktur yang ditinjau.

Gambar 2.11 Kurva Kerapuhan Seismik


Sumber: Seismic performance of reinforced concrete building in Guwahati city,
northeast India (S. Ghosh and S. Chakraborty, 2017)
BAB 3
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan untuk penelitian ini berupa metode pemodelan dengan cara
memodelkan struktur bangunan lengkap dengan data-data penunjang lainnya ke
dalam program Seismostruct v.20, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan
tujuan penelitian ini. Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yang dapat dilihat pada
keterangan berikut.

3.1 Model Struktur yang Ditinjau

Model struktur bangunan yang akan dianalisis kerentanan seismiknya adalah model
bangunan rangka beton bertulang, dengan sistem struktur Core Wall pada Menara
eksisting (penampang segi enam) dan Menara hipotetik (penampang persegi
Panjang). Struktur tersebut dimodelkan menggunakan software seismostruct
menggunakan analisis pushover analysis.

3.2 Tahapan Analisis

Pada tahapan ini penulis melakukan analisis terhadap kurva kerapuhan, guna
mendapatkan hasil dari nilai kerapuhan yang akan digunakan untuk mengestimasi
nilai kerugian terhadap kerusakan bangunan yang ditinjau akibat beban seismik.
Kurva kerapuhan diperoleh dari mentransformasikan kurva kapasitas yang
diperoleh dari hasil memodelkan struktur bangunan tersebut kedalam program.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka terdapat beberapa langkah analisis yang
dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

3.2.1 Studi literatur


Langkah pertama yang dilakukan adalah studi literature, dengan cara membaca dan
mempelajari landasan teori tentang kurva kerapuhan (fragility) menggunakan
analisis kerapuhan dari beberapa jurnal dan buku. Buku acuan yang digunakan
antara lain:

35
35

1. Hazus-MH MR5 Technical Manual,


2. “A Beginner’s Guide to Fragility, Vulnerability, and Risk” dari University of
Colorado Boulder,
3. FEMA P-58 volume 1 dan volume 2 (Federal Emergency Management Agency
2003), dan
4. SNI 1726-2012 Tata Cara Perencanan Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur
Bangunan Gedung Dan Non Gedung
5. Jurnal-jurnal penelitian lainnya yang berkaitan dengan evaluasi kerapuhan
bangunan rangka beton bertulang.

3.2.2 Pemodelan Tiga Dimensi


Pemodelan bangunan dilakukan secara tiga dimensi sesuai dengan data -data dan
kelengkapan yang ada dari bangunan yang akan dianalisis untuk mendapatkan
perkiraan reaksi dari struktur bangunan tersebut.

3.2.3 Perhitungan Pembebanan Struktur


Beberapa beban yang diperhitungkan dalam proses analisis adalah beban mati,
beban hidup, dan beban gempa. Beban mati terdiri dari berat sendiri struktur gedung
dan beban mati tambahan. Pada proses pemodelan beban sendiri struktur dimasukan
dalam kategori load pattern DEAD, sedangkan beban mati tambahan dimasukan
dalam kategori load pattern SUPERDEAD. Beban hidup dalam pemodelan struktur
dimasukkan dalam load pattern LIVE. Besarnya beban hidup disesuaikan dengan
peraturan SNI 1727-2013. Beban gempa menggunakan data empiris target
perpindahan dengan menginput beban statik secara progresif dengan harapan
mendapatkan nilai drift interstory dan rotasi sendi plastis elemen.

3.2.4 Pembebanan Pushover


Pembebanan Pushover dilakukan dengan menggunakan software seismostruct dan
dihitung secara otomatis oleh software berdasarkan beban statik ekivalen yang di
input atas dasar kriteria pada SNI 1726-2012 tentang Tata Cara Perencanan
Ketahanan Gempa Bumi Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung. Pada
proses pembebanan pola pembebanan pada metode Pushover akan diperbaharui
pada setiap tahapan analisis, Sehingga Penulis perlu menentukan letak beban pada
36

struktur, menentukan besarnya pembebanan, dan menentukan target perpindahan


atap (roof displacement) maskimal.

3.3 Analisis Data

3.3.1 Analisis Output Pushover

Hasil dari analisis statik non-linier pushover adalah kurva kapasitas yang
menunjukkan hubungan antara gaya geser dasar (base shear) dan simpangan atap
(roof displacement). Kurva ini merupakan gambaran respon struktur bangunan saat
dikenakan gaya base shear pada besaran tertentu. Dari hasil analisis statik non-
linier, didapatkan data lokasi sendi-sendi plastis yang ada pada elemen struktur
bangunan tersebut.

Analisis terhadap spektrum kapasitas diperlukan untuk memperoleh nilai median


spectral displacement sebagai nilai batas kinerja struktur pada beberapa kondisi
kerusakan sesuai dengan metode HAZUS dan ATC-40.

3.3.2 Analisis Spektrum Kapasitas

Setelah menentukan nilai batas kinerja struktur dalam bentuk spectral displacement
maka dapat diperoleh nilai median spectral acceleration pada spektrum kapasitas
yang diperlukan untuk membentuk kurva kerapuhan. Metode yang digunakan
untuk melakukan analisis harus sesuai dengan yang tercantum pada BAB 2
Landasan Teori menggunakan persamaan (2.1) dimana bertujuan untuk
memperoleh nilai probabilitas pada setiap kondisi kerusakan.

Nilai standar deviasi ditetapkan berdasarkan metode HAZUS sedangkan untuk


variabel acak spectral acceleration harus disimulasikan hingga mendapatkan nilai
probabilitas yang mampu mewakili kurva kerapuhan untuk setiap damage state.
Untuk membentuk kurva kerapuhan seismik (fragility) dibutuhkan korelasi antara
probabilitas yang diperoleh dengan nilai spectral acceleration.

3.3.3 Analisis Kerapuhan

Kurva Kerapuhan seismik (fragility) kemudian ditransformasikan menggunakan


metode analisis sesuai dengan yang tercantum dalam BAB 2 Landasan Teori
37

persamaan (2.10). Nilai probabilitas tingkat kerugian yang diperoleh digunakan


sebagai sumbu ordinat (y) pada kurva kerentanan dan nilai intensitas ground motion
digunakan sebagai sumbu aksis (x). Setelah itu titik-titik koordinat tersebut
dihubungkan untuk membentuk kurva kerapuhan. Diagram Alir Penelitian

3.4 Diagram Alir Penelitian


Langkah-langkah mencapai tujuan penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir
Gambar 3.1 berikut:

Mulai

Data dan informasi struktur Menara berupa :


- Gambar struktur Menara
- Dimensi elemen struktur Menara
- Properti material yang digunakan

Memodelkan struktur Gedung secara tiga dimensi, dengan dengan


sistem struktur Core Wall pada Menara eksisting (penampang segi
enam) dan Menara hipotetik (penampang persegi Panjang)

Beban Gravitasi berupa beban mati (berat sendiri dan beban mati
tambahan) dan beban hidup.

Melakukan analisis pushover

Didapatkan hasil analisi berupa drift /


displacement, kurva kapasitas, dan
kurva spektrum kapasitas

Dilakukan penetapan limit sate kerusakan menurut HAZUS-MH


dan Maximum Base Shear

A
38

Dilakukan analisis kerapuhan seismik dengan metode HAZUS


pada tiap model struktur

Menggambarkan kurva kerapuhan seismik (Fragility Curve)


masing masing model struktur

Membandingkan kinerja seismik struktur pada tiap model struktur


dengan menggunakan kurva kerapuhan seismik masing-masing

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir


BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemodelan Desain Struktur Menara

Struktur menara yang diteliti merupakan struktur Gedung existing dan hipotesis
Menara Masjid Sriwedari Surakarta yang bertinggi total dengan atapnya 114 meter.
Struktur yang dimodelkan dengan analisis Pushover dalam program Seismostruct.
Struktur yang dimodelkan berupa menara utama dengan Tinggi total 94,5 meter
dengan dua tipe geometri penampang struktur, yaitu penampang segi enam sebagai
bangunan existing dan segi empat sebagai bangunan hipotesis. Pemodelan struktur
beracuan kepada detail engineering design yang didapat dengan bantuan program
AutoCAD, seperti contoh denah pada Gambar 4.1. Struktur menara ini seperti
yang terlihat pada Gambar 4.2. Detail engineering design menara secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran A.1.

(a) (b)
Gambar 4.1 Denah Struktur Menara Masjid Sriwedari Surakarta (a) Menara
Existing dan (b) Menara Hipotesis

39
40

(a) (b)

Gambar 4.2 Model 1 Struktur Menara (a) Konfigurasi Segi enam (b) Konfigurasi
Segi empat
4.1.1 Spesifikasi Material
a Mutu Beton

Mutu beton yang digunakan dalam bangunan ini untuk struktur atas adalah mutu
beton f’c 30. Untuk detail mutu beton struktur dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Mutu Beton Bangunan Menara


Mutu Beton untuk Bangunan Menara
Fungsi
F’c (MPa) Ec (MPa)
Balok
Balok Induk 30 25743
Balok di Dalam Core 30 25743
Balok Bordes 30 25743
Link Beam 30 25743
Kolom
Kolom Struktur 30 25743
Kolom di Dalam Core 30 25743
41

Tabel 4.1 (Lanjutan)


Wall
Core Wall 30 25743
Pelat
Pelat Lantai 30 25743
Pelat Bordes 30 25743
Pelat Atap 30 25743
Pondasi
Bored Pile 30 25743

Contoh Perhitungan konversi

Ec = 4700 √𝑓′𝑐
Ec = 4700 √30
Ec = 25743 Mpa

b Mutu Baja Tulangan

Baja Tulangan yang digunakan terdiri dari baja tulamgan ulir (deform) dan baja
tulangan polos. Mutu baja tulangan antara baja tulangan ulir dengan baja tulangan
polos berbeda.

Mutu baja tulangan pada bangunan menara adalah

Fy = 390 MPa (untuk tulangan ulir, D > 12mm)


= 235 MPa (untuk tulangan polos, D ≤ 12mm)
Modulus Elastisitas baja Es = 200.000 MPa

4.2 Perhitungan Pembebanan

Beban yang bekerja pada struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup ses uai
dengan Peraturan Pembebanan SNI 1727-2013 untuk Gedung pertemuan.Distribusi
beban gempa (lateral) berupa beban statik nonlinear yang bekerja pada noda di tiap
elemen struktr tersebut.
42

4.2.1 Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup


Pada Struktur bangunan yang diteliti, beban mati berupa kolom, balok, plat,
Corewall, dan tangga diperhitungkan secara otomatis dalam SeismoStruct dan di
bagi per lantai bangunan. Hasil perhitungan berat menara semua lantai
direkapitulasi pada table berikut ini :

Contoh Perhitungan Berat Struktur Lantai 1 Menara Geometri Segi enam

Tabel 4.2 Rekapitulasi Beban Struktur per Lantai

Menara Geometri Segi enam Menara Geometri Segi empat


Beban Mati Beban Mati
No Lantai no Lantai
(Ton) (ton)
1 Lantai dasar 16.42963 1 Lantai dasar 15.27887
2 Lantai 1 176.2514 2 Lantai 1 163.422
3 Lantai 2 201.8743 3 Lantai 2 201.6778
4 Lantai 3 66.16611 4 Lantai 3 60.93832
5 Lantai 4 66.22695 5 Lantai 4 61.28023
6 Lantai 5 89.8748 6 Lantai 5 84.14136
7 Lantai 6 66.16973 7 Lantai 6 60.93794
8 Lantai 7 66.16851 8 Lantai 7 62.74739
9 Lantai 8 100.5336 9 Lantai 8 84.10213
10 Lantai 9 66.16807 10 Lantai 9 60.93794
11 Lantai 10 66.16857 11 Lantai 10 61.28788
12 Lantai 11 89.81642 12 Lantai 11 84.12972
13 Lantai 12 55.21669 13 Lantai 12 50.86106
14 Lantai 13 35.0335 14 Lantai 13 32.49637
15 Lantai 14 82.47411 15 Lantai 14 90.8986
16 Lantai 15 41.43521 16 Lantai 15 50.7219
17 Lantai 16 55.26076 17 Lantai 16 50.71436
18 Lantai 17 55.25738 18 Lantai 17 50.71425
19 Lantai 18 55.2599 19 Lantai 18 50.7219
20 Lantai 19 55.26072 20 Lantai 19 50.71654
21 Lantai 20 55.25774 21 Lantai 20 50.71695
22 Lantai 21 55.25761 22 Lantai 21 50.71836
23 Lantai 22 55.2622 23 Lantai 22 50.7219
24 Lantai 23 55.25732 24 Lantai 23 50.71654
25 Lantai 24 55.2599 25 Lantai 24 50.71695
26 Lantai 25 55.26072 26 Lantai 25 50.71836
27 Lantai 26 55.25774 27 Lantai 26 50.7219
28 Lantai 27 55.25761 28 Lantai 27 50.71654
29 Lantai 28 55.2622 29 Lantai 28 50.71695
43

30 Lantai 29 55.25732 30 Lantai 29 50.71836


31 Lantai 30 55.2599 31 Lantai 30 50.7219
32 Lantai 31 55.26072 32 Lantai 31 50.71654
33 Lantai 32 55.25774 33 Lantai 32 50.71695
34 Lantai 33 55.25761 34 Lantai 33 50.71836
35 Lantai 34 55.2622 35 Lantai 34 50.7219
36 Lantai 35 55.25732 36 Lantai 35 50.71654
37 Lantai 36 55.2599 37 Lantai 36 50.71695
38 Lantai 37 55.26072 38 Lantai 37 50.39942
39 Lantai 38 113.4175 39 Lantai 38 108.7736
40 Lantai 39 46.7971 40 Lantai 39 42.10753
41 Lantai 40 70.10965 41 Lantai 40 64.4363
42 Lantai 41 46.7971 42 Lantai 41 42.10753
43 Lantai 42 53.61278 43 Lantai 42 48.40905
44 Lantai 43 46.63836 44 Lantai 43 42.10753
45 Lantai 44 46.7971 45 Lantai 44 42.11145
46 Lantai 45 46.63848 46 Lantai 45 42.1082
47 Lantai 46 46.63876 47 Lantai 46 42.12058
48 Lantai 47 46.7971 48 Lantai 47 42.10753
49 Lantai 48 46.63848 49 Lantai 48 42.11145
50 Lantai 49 46.63836 50 Lantai 49 42.1082
51 Lantai 50 46.7971 51 Lantai 50 42.12058
52 Lantai 51 46.63848 52 Lantai 51 42.10753
53 Lantai 52 46.63876 53 Lantai 52 42.11145
54 Lantai 53 46.7971 54 Lantai 53 42.1082
55 Lantai 54 46.63848 55 Lantai 54 42.12058
56 Lantai 55 46.63836 56 Lantai 55 42.10753
57 Lantai 56 46.7971 57 Lantai 56 40.85332
58 Lantai 57 46.63848 58 Lantai 57 42.1082
59 Lantai 58 46.63876 59 Lantai 58 43.55648
60 Lantai 59 95.6385 60 Lantai 59 88.78211
61 Lantai 60 46.43205 61 Lantai 60 42.05102
62 Lantai 61 68.63105 62 Lantai 61 62.37659
63 Lantai 62 46.43205 63 Lantai 62 42.12058
64 Lantai 63 52.77734 64 Lantai 63 47.7173
65 Lantai 64 46.43205 65 Lantai 64 41.96578
66 Lantai 65 46.43178 66 Lantai 65 41.96842
67 Lantai 66 46.43178 67 Lantai 66 41.96842
68 Lantai 67 46.43166 68 Lantai 67 41.97234
69 Lantai 68 46.59039 69 Lantai 68 41.96578
70 Lantai 69 46.43178 70 Lantai 69 41.9613
71 Lantai 70 46.43205 71 Lantai 70 41.96842
72 Lantai 71 46.59039 72 Lantai 71 41.97234
44

73 Lantai 72 46.43178 73 Lantai 72 41.96578


74 Lantai 73 46.43166 74 Lantai 73 41.9613
75 Lantai 74 46.59039 75 Lantai 74 41.96842
76 Lantai 75 46.96859 76 Lantai 75 41.97234
77 Lantai 76 85.15591 77 Lantai 76 78.53256
78 Lantai 77 46.59039 78 Lantai 77 41.9613
79 Lantai 78 46.43178 79 Lantai 78 43.46236
80 Lantai 79 112.6474 80 Lantai 79 103.4198
81 Lantai 80 46.59039 81 Lantai 80 41.96578
82 Lantai 81 46.43178 82 Lantai 81 42.56049
83 Lantai 82 112.2276 83 Lantai 82 115.5282
Total 4943.637 Total 4575,229

Beban hidup yang diberikan pada struktur diinput pada bagian bordes struktur
yaitu sebesar 4,79 KN/m 2.

4.2.2 Beban Gempa (lateral)


Beban lateral pada sturktur menara yang didistribusikan tidak dijaga konstan ,
namun terus menerus diperharui selama analisis, sesuai dengan bentuk modal dan
faktor pasrtisipasi yang diperoleh oleh analisis nilai eigen yang dilakuka n pada
setiap Langkah analisis. Pembebanan dihentikan apabila Target Displacement yang
telah ditentukan.

4.2.2.1 Data Gempa


Fungsi bangunan : Rekreasi/Tempat Pertemuan
Lokasi : Surakarta
Tanah Dasar : Tanah Sedang (SD)
Kategori Resiko Bangunan : III
Faktor Keutamaan ( Ie ) : 1,25
Nilai S1 : 0,315
Nilai Ss : 0,754
Nilai Fa
Nilai Ss = 0,754
Pada Tabel …, Nilai Fa harus diinterpolasi antara nilai 1,2 (Ss = 0.75) dengan nilai
1,1 (Ss = 1). Hasil Interpolasi nilai Fa adalah 1,2

Nilai Fv
Nilai S1 = 0,315
45

Pada Tabel …, Nilai Fv harus diinterpolasi antara nilai 1,8 (S1 = 0.3) dengan nilai
1,6 (S1 = 0,4). Hasil Interpolasi nilai Fv adalah 1,77

Perhitungan Nilai SDS dan SD1


2 2
SDS = × 𝐹𝑎 × 𝑆𝑠 = × 1,2 × 0,754 = 0,6
3 3
2 2
SD1 = × 𝐹𝑣 × 𝑆1 = × 1,77 × 0,315 = 0,37
3 3

Penentuan Respon Spektra


− Nilai T0
T0 = 0,2 (𝑆𝐷1/𝑆𝐷𝑆)
= 0,2 (0.37/0.6)
= 0,124
− Nilai Ts
Ts = (𝑆𝐷1/𝑆𝐷𝑠)
= (0.37/0.6)
= 0.602
− Sa untuk saat di T0 ≤ T ≤ Ts
Sa = Sds
= 0,6
− Sa untuk nilai T < T0
Sa = 𝑆𝐷𝑆 (0,4 + 0,6 (𝑇/𝑇0)
= 0,6 ( 0,4 + 0,6 + (0/0,124)
= 0.24
− Sa untuk nilai T > Ts
Sa = (𝑆1 /𝑇)
= (0,37/0.71794)
= 0.518149
Dari Perhitungan di atas selanjutnya di plot pada grafik dengan sumbu a dalah
periode (T) dan sumbu y adalah percepatan respons spektrum (Sa). Grafik yang
sudah di plotkan dapat dilihat di Gambar 4.3
46

Tabel 4.3 Periode dan perceptan respon spektrum rencana


T Sa T Sa
0 0.2408 2.21794 0.167723
0.123588 0.60 2.31794 0.160487
0.61794 0.60 2.41794 0.15385
0.71794 0.518149 2.51794 0.14774
0.81794 0.454801 2.61794 0.142096
0.91794 0.405255 2.71794 0.136868
1.01794 0.365444 2.81794 0.132011
1.11794 0.332755 2.91794 0.127487
1.21794 0.305434 3.01794 0.123263
1.31794 0.282259 3.11794 0.11931
1.41794 0.262352 3.21794 0.115602
1.51794 0.245069 3.31794 0.112118
1.61794 0.229922 3.41794 0.108837
1.71794 0.216538 3.51794 0.105744
1.81794 0.204627 3.61794 0.102821
1.91794 0.193958 3.71794 0.100055
2.01794 0.184346 3.81794 0.097435
2.11794 0.175642 4 0.093

Grafik Desain Respon Spektrum

Gambar 4.3 Respon Spektrum Tanah Lokasi Bangunan


47

4.2.2.2 Faktor Reduksi Gempa

Faktor reduksi gempa diambil dari table nilai R = 7, Ωo = 2,5 dan C d = 5,5

Tabel 4.4 Faktor R, Ωo, dan Cd untuk sistem penahan gempa

R Ωo Cd

Sumber : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Stuktur Bangunan Gedung Dan Non
Gedung Sni 1727-2012

4.2.2.3 Analisis Statik Ekivalen


a Periode Getar

Berdasarkan SNI 1726-2012 periode getar suatu bangunan dibatasi nilai maksimum
dan nilai minimum dimana nilai-nilai tersebut berbeda antara arah x dan arah y
bangunan sesuai dengan parameternya

1. Periode getar arah X


- Nilai periode getar minimum
Ta minimum = Ct . h nx
Ct = 0,0488
X = 0,75
hn = 94,5 m (Ketinggian Gedung dari elevasi dasar sampai atap)
48

Ta minimum = Ct . h nx
= 0,0488 × 94,50,75
= 1,4791 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
- Nilai periode getar maksimum
Ta maksimum = Cu . Ta
Cu = 1,4
Ta min = 1,4791 detik
Ta maksimum = Cu . Ta
= 1,4 × 1,4791
= 2,0707 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
- Nilai periode getar berdasarkan Seismostruct
Ta SEISMO = 2,29 detik
- Periode getar arah x dan y
Ta min < Ta maks < Ta SEISMO
Ta min = 1,4791 detik
Ta maks = 2,0707 detik
Ta SEISMO = 2,29 detik
Maka Ta yang digunakan adalah Ta maks yaitu 2,0707 detik

b Koefisien Respon Seismik (Cs)

Penentuan koefisien respin seismik suatu bangunan sama seperti penentuan periode
getar bangunan yaitu terdapat Batasan nilai minimum dan maksimum berdasarkan
arah bangunannya. Menurut SNI 172-2012 penentuan nilai Cs adalah sebagai
berikut:
- Koefisien respon seismik (Cs) minimum
Cs minimum = 0,044 𝑆𝐷𝑆 𝐼𝑒 ≥ 0,01
SDS = 0,6
Ie = 1,25
Cs min = 0,044 𝑆𝐷𝑆 𝐼𝑒 ≥ 0,01
= 0,044 × 0,6 × 1,25
= 0,03311
49

- Koefisien respon seismik (Cs) maksimum


𝑆𝐷1
Cs maksimum = 𝑅
𝑇( )
𝐼𝑒

SD1 = 0,37
R =7
T = 2,0707 detik
𝑆𝐷1
Cs maks = 𝑅
𝑇( )
𝐼𝑒
0,37
= 7
2,0707( )
1,25

= 0,03207991
- Koefisien respon seismik (Cs) hitungan
𝑆𝐷𝑠
Cs hitungan = 𝑅
( )
𝐼𝑒
0,6
= 7
( )
1,25

= 0.1075
- Koefisien respon seismik (Cs)
Cs min < Cs maks < Cs hitungan
Cs min = 0,03311
Cs maks = 0,03208
Cs hitungan = 0,1075
Makas Cs yang digunakan nilai Cs Maks yaitu 0,03208

c Gaya Geser Dasar Seismik

Berdasarkan SNI 1726-2012 gaya geser seismik ditentukan dengan persamaan


berikut

𝑉 = 𝐶𝑠 × 𝑊𝑡

Keterangan:
Cs = Koefisien respon seismik
Wt = Berat total gedung

Wt geometri Segi enam = 4943,64 ton


Wt geometri Segi empat = 4575,23 ton
50

Vgeometri segi 6 = 𝐶𝑠 × 𝑊𝑡
= 0,03208 × 4943,637
= 158,59144 𝑡𝑜𝑛
= 1555,78 𝐾𝑁

V geometri segi 4 = 𝐶𝑠 × 𝑊𝑡
= 0,03208 × 4575,23
= 146,77297 𝑡𝑜𝑛
= 1439,84 𝐾𝑁

Gambar 4.4 Input Nominal Base Shear pada Program Seismostruct

4.3 Hasil Analisis Pushover

Berdasarkan model struktrur yang telah dimodelkan pada program SeismoStruct


dengan menggunakan analisis pushover didapatkan kurva kapasitas berupa kurva
histerisis yang menggambarkan hubungan antara roof displacement /perpindahan
atap (arah X) dalam satuan meter dengan gaya base shear/geser dasar (arah Y)
dengan satuan KN. Kurva kapasitas hasil analisis pushover untuk model dengan
konfigurasi geometri segi enam dan geometri segi empat dengan batas kerusakan
berdasarkan performa kriteria strain level berdasar pada material performance atau
steel or concrete strain level dan maximum base shear dapat dilihat pada Gambar
4.5 dan Gambar 4.6 Output hasil software SeismoStruct kurva kapasitas model
struktur dengan konfigurasi geometri segi enam dan geometri segi empat tiap tipe
dapat dilihat pada Lampiran B.1
51

Based on Strain Level

(a) Batas Kerusakan Berdasarkan Performa Kriteria Strain level

Based on Max Base Shear

(b) Batas Kerusakan Berdasarkan Maximum Base Shear

Gambar 4.5 Kurva Kapasitas Model Struktur dengan konfigurasi geometri segi
enam
52

Based on Strain Level

(a) Batas Kerusakan Berdasarkan Performa Kriteria Strain level

Based on Max Base Shear

(b) Batas Kerusakan Berdasarkan Maximum Base Shear

Gambar 4.6 Kurva Kapasitas Model Struktur dengan konfigurasi geometri segi
empat
53

Berdasarkan Kurva kapasitas pada Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa nilai
maksimum struktur geometri segi enam terjadi saat Base Shear sebesar 7549,6912
KN, dengan displacement sebesar 2,2326 m. Dan pada Gambar 4.6 dapat diketahui
bahwa nilai maksimum struktur geometri segi empat terjadi saat Base Shear
9246,4637 KN, dengan displacement 1,4166 m. Kurva kapasitas struktur geometri
segi empat lebih curam dibandingkan dengan kurva Kurva kapasitas struktur
geometri segi enam karena struktur geometri segi empat lebih Kaku (rigid)
dibandungkan dengan struktur geometri segi enam Rekapitulasi kurva kap asitas
model struktur geometri segi enam dan segi empat tiap tipe dapat dilihat pada
Lampiran B.2

4.4 Pembentukan Spektrum Kapasitas

Setelah kurva kapasitas hasil pushover dianalisis, kurva kapasitas tersebut


dikonversi menjadi spektrum kapasitas dengan format ADSR. Spektrum kapasitas
menggambarkan hubungan antara spectral displacement (Sd) arah X dan spectral
acceleration (Sa) arah Y yang terjadi saat struktur menerima percepatan tanah
tertentu. Tabel 4.5 adalah spektrum kapasitas hasil pushover yang diubah dengan
format ADSR. Spektrum kapasitas untuk struktur menara geometri segi enam dan
segi empat dapat dilihat Gambar 4.7 dan Gambar 4.8.
54

Gambar 4.7 Spektrum Kapasitas Struktur Menara Geometri Segi Enam

Gambar 4.8 Spektrum Kapasitas Struktur Menara Geometri Segi Empat

Berdasarkan spectrum kapasitas pada Gambar 4.7, dapat diketahui bahwa nilai
dengan Sa sebesar 0,2583 g dan Sd sebesar 1,4711 m pada base shear maksimum
struktur menara geometri segi enam. Berdasarkan spektrum kapasitas pada
Gambar 4.8, dapat diketahui bahwa nilai dengan Sa sebesar 0.36587 g dan Sd
sebesar 0.94015 m pada base shear maksimum struktur menara geometri segi
55

empat. Damage state (batas kerusakan), dapat dilihat pada struktur bangunan pada
software Seismostruct seperti contoh Gambar 4.9 berikut ini.

Slight Damage Moderate Damage

Extensive Damage Complete Damage

Gambar 4.9 Contoh Visualisasi Kerusakan Pada Struktur Bangunan Berdasarkan


Performa Kriteria Seismostruct Menurut HAZUZ-MH
56

Tabel 4.5 Rekapitulasi Spektrum Kapasitas Struktur Menara Geometri Segi Enam
dan Segi Empat

Geometri Segi enam Geometri Segi empat


Step Step
Sd Sa Sd Sa
(m) (g) (m) (g)
1 0,000179 2,87E-05 1 0.000030 0.000594

2 0,035522 0,030099 2 0.035699 0.047793

3 0,071035 0,060253 3 0.071381 0.095194

4 0,106538 0,083986 4 0.107049 0.107317

5 0,142573 0,097413 5 0.143034 0.162197

6 0,178772 0,129715 6 0.179150 0.162211

7 0,214596 0,113001 7 0.215375 0.225126

8 0,250481 0,124489 8 0.251512 0.207434

9 0,286461 0,137141 9 0.287741 0.219442

10 0,322185 0,153844 10 0.324033 0.239146

11 0,357935 0,160638 11 0.359784 0.248721

12 0,39364 0,172598 12 0.395809 0.264647

13 0,429235 0,182954 13 0.431668 0.279041

14 0,464836 0,192512 14 0.467630 0.292365

15 0,500516 0,20127 15 0.503714 0.302842

16 0,53626 0,209 16 0.539790 0.313565

17 0,57214 0,216149 17 0.575778 0.319978

18 0,60764 0,222394 18 0.611928 0.324038

19 0,643465 0,228242 19 0.648080 0.335020

20 0,679332 0,233164 20 0.684399 0.358073

21 0,715151 0,237208 21 0.720718 0.354072

22 0,751083 0,240762 22 0.757221 0.344175

23 0,787127 0,244002 23 0.793807 0.350719

24 0,823008 0,24681 24 0.830401 0.344095


57

25 0,859097 0,24942 25 0.867043 0.357992

26 0,895216 0,251735 26 0.903645 0.354306

27 0,931352 0,253944 27 0.940148 0.365870

28 0,967481 0,25582 28 0.976782 0.361820

29 1,003597 0,257169 29 1.013458 0.359259

30 1,039456 0,258575 30 1.050163 0.358661

31 1,075528 0,25972 31 1.086807 0.357579

32 1,111532 0,26039 32 1.123397 0.342959

33 1,147509 0,260974 33 1.155902 0.351781

34 1,183413 0,261182 34 1.192066 0.350087

35 1,219371 0,261233 35 1.228230 0.345286

36 1,255323 0,261037 36 1.264395 0.342821

37 1,291267 0,260623 37 1.300560 0.340068

38 1,32721 0,260476 38 1.336726 0.337281

39 1,363161 0,259436 39 1.372891 0.335169

40 1,399133 0,259355 40 1.409057 0.334149

41 1,435108 0,25884 41 1.445222 0.330042

42 1,471086 0,258264 42 1.481388 0.327487

43 1,50705 0,257435 43 1.517554 0.325378

44 1,542997 0,2562 44 1.553721 0.322923

45 1,578882 0,254821 45 1.589887 0.320492

46 1,614754 0,252168 46 1.626053 0.317995

47 1,650808 0,246902 47 1.662220 0.315351

48 1,686838 0,245402 48 1.698386 0.312698

49 1,722885 0,242088 49 1.734553 0.310476

50 1,759103 0,23698 50 1.770720 0.307976

51 1,795222 0,235971 51 1.806887 0.305408

52 1,8314 0,233866 52 1.843054 0.302895


58

53 1,867762 0,229588 53 1.879221 0.300388

54 1,903915 0,22819 54 1.915388 0.297906

55 1,940219 0,22596 55 1.951555 0.295444

56 1,976579 0,223154 56 1.987723 0.292959

57 2,007279 0,232711 57 2.023890 0.290417

58 2,0434 0,230161 58 2.060057 0.287926

59 2,079506 0,227713 59 2.096225 0.285444

60 2,115575 0,225408 60 2.132392 0.282954

61 2,151612 0,223313 61 2.168560 0.280461

62 2,18768 0,221344 62 2.204728 0.277961

63 2,223795 0,219147 63 2.240895 0.275461

64 2,259928 0,217172 64 2.277063 0.272967

65 2,29607 0,215214 65 2.313231 0.270481

66 2,332222 0,21296 66 2.349399 0.267986

67 2,368354 0,21091 67 2.385566 0.265489

68 2,404459 0,208979 68 2.421734 0.262994

69 2,44053 0,206857 69 2.457902 0.260500

70 2,476548 0,204877 70 2.494070 0.258008

71 2,512521 0,202962 71 2.530238 0.255515

Keterangan :
: Performance Kriteria Stain level, first yield (DS1)
: Performance Kriteria Stain level, first crush uncof (DS2)
: Performance Kriteria Stain level, first crush cofined (DS3)
: Performance Kriteria Stain level, first chord rot (Ds4)
: Performance Kriteria Maximum Base Shear (DS1)
: Performance Kriteria Maximum Base Shear (DS2)
: Performance Kriteria Maximum Base Shear (DS3)
59

4.5 Penentuan Nilai Batas Kinerja Struktur

Nilai batas kinerja (limit state) struktur ditentukan berdasarkan performa kriteria
dari hasil output kurva kapasitas program Seismostruct untuk menetapkan nilai
median spectra displacement untuk masing-masing batas kerusakan, Nilai ̅𝑆𝑑
̅̅̅ , 𝑑𝑠

merupakan hasil dari struktur gedung pada masing-masing model open frame dan
shear wall untuk setiap batas kerusakannya, Rekapitulasi ̅̅̅̅
𝑆𝑑, 𝑑𝑠 dapat dilihat pada
Tabel 4.6 untuk struktur gedung model open frame Struktur Menara Geometri Segi
Enam dan pada Tabel 4.7 untuk struktur gedung model Struktur Menara Geometri
Segi Empat,

Tabel 4.6 Rekapitulasi Median Spectra Displacement Untuk Struktur Menara


Geometri Segi Enam
Based Strain Level Based Max base Shear

Slight Moderate Extensive Complete DS1 DS2 DS3

Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd

̅̅̅ 0,1065
̅𝑆𝑑 0,3222 0,5005 1,1475 0,143 0,465 1,039

Tabel 4.7 Rekapitulasi Median Spectra Displacement Untuk Struktur Menara


Geometri Segi Empat
Based Strain Level Based Max base Shear

Slight Moderate Extensive Complete DS1 DS2 DS3

Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd

̅̅̅ 0,2154
̅𝑆𝑑 0,6481 0,9401 1,37292 0,107 0,252 0,468

Nilai median ̅𝑆𝑑


̅̅̅ , 𝑑𝑠 menurut performance kriteria seismostruct atau Strain Level
pada struktur menara adalah sebagai berikut:
60

a. Menentukan titik saat terjadi leleh pertama dari spektrum kapasitas yang telah
dianalisis secara otomatis oleh program, Titik leleh pertama ini merupakan
nilai median dari ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑠𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡, Dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat diperoleh nilai
Sd saat leleh pertama yang terjadi, sehingga diperoleh nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑠𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡
sebesar 0,1065 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam dan median
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑠𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡 sebesar 0,2154 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Empat,
b. Menentukan nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat
diperoleh nilai Sd saat keruntuhan struktur non-structural pertama yang
terjadi dari spectrum kapasitas yang dianalisis secara otomatis oleh program,
sehingga diperoleh nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 adalah sebesar 0,3222 m untuk
Struktur Menara Geometri Segi Enam dan nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 adalah
sebesar 0,6481 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Empat,
c. Nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑒𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒 diperoleh dengan cara menentukan keruntuhan
struktur penahan gedung pertama yang terjadi dari spektrum kapasitas, Dari
Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 didapatkan nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑒𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒 yang diperoleh
sebesar 0,5005 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam dan nilai
median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑒𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒 yang diperoleh sebesar 0,9401 m untuk Struktur Menara
Geometri Segi Empat,
d. Menentukan titik saat dimana komponen pertama terjadi rotasi pada struktur
utama dari spektrum kapasitas, Titik ini merupakan nilai median dari
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒, Dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat diperoleh nilai median
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒 sebesar 1,1475 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam
dan nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑡𝑒 adalah sebesar 1,3729 m untuk Struktur Menara
Geometri Segi Empat,

Nilai median ̅𝑆𝑑


̅̅̅ , 𝑑𝑠 menurut performance kriteria Maximum Base Shear pada
struktur menara adalah sebagai berikut:

a. Menentukan titik kerusakan ringan struktur berdasarkan base shear sebesar


2600 KN, Titik kerusakan ringan pertama ini merupakan nilai median dari
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑆𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡, Dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat diperoleh nilai rata-rata Sd saat
kerusakan ringan terjadi, sehingga diperoleh nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑆𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡 sebesar
61

0,143 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam dan median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑆𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡
sebesar 0,107 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Empat,
b. Menentukan nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑀𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat
diperoleh nilai Sd saat kerusakan bangunan sedang terjadi pada base shear
sebesar 5200 KN, sehingga diperoleh nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑀𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 adalah sebesar
0,465 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam dan nilai median
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝑀𝑜𝑑𝑒𝑟𝑎𝑡𝑒 adalah sebesar 0,252 m untuk Struktur Menara Geometri Segi
Empat,
c. Menentukan titik saat dimana bangunan mengalami keruskan berat atau hancur
pada base shear sebesar 7300 KN, Titik ini merupakan nilai median dari
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝐸𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒, Dari Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 dapat diperoleh nilai median
̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝐸𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒 sebesar 1,039 m untuk Struktur Menara Geometri Segi Enam dan
nilai median ̅̅̅
𝑆𝑑 , 𝐸𝑥𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑣𝑒 adalah sebesar 0,468 m untuk Struktur Menara
Geometri Segi Empat,

4.6 Perhitungan Standar Deviasi Ketidaktentuan (β)

Ukuran dispersi dari nilai kurva kapasitas diperhitungkan secara eksplisit sebagai
nilai standar deviasi ketidaktentuan (β) untuk membentuk suatu kurva kerapuhan,
Menentukan nilai standar deviasi untuk ketidaktentuan total dari tiap kondisi
kerusakan (β ds) dipengaruhi oleh tiga standar deviasi ketidaktentuan kapasitas
struktur (β C), ketidaktentuan spektrum demand (β d), dan ketidaktentuan nilai batas
kondisi kerusakan (β M(ds)) dengan menggunakan Persamaan (2,2) pada BAB 2
Landasan Teori, Berikut merupakan hasil perhitungan nilai standar deviasi
ketidaktentuan total pada setiap kondisi kerusakan (β ds),

Tabel 4.8 Nilai Standar Deviasi Untuk Ketidaktentuan Total dari Tiap Kondisi
kerusakan Struktur Menara Geometri Segi Enam (β ds),

Damage 𝑆̅̅̅
𝑑 ,𝑑𝑠 Parameter
State (g) βC βD β M(ds) β ds
Slight 0,1065 0,551133364 0.45 0,4 0,81624
Based
Strain Moderate 0,3222 0,551133364 0.45 0,4 0,81624
Level
Extensive 0,5005 0,551133364 0.45 0,4 0,81624
62

Complete 1,1475 0,551133364 0.45 0,4 0,81624


Based DS1 0,143 0,551133364 0.45 0,4 0,81624
Max,
DS2 0,465 0,551133364 0.45 0,4 0,81624
Base
Shear DS3 1,039 0,551133364 0.45 0,4 0,81624

Contoh perhitungan nilai standar deviasi ketidaktentuan total (β ds) pada struktur
menara geometri segi enam dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini,

s2
βC = √ln ( + 1)
m2

(0,533894) 2
= √ln ( + 1)
(0,896157) 2

= 0,551133364
βD = 0,45 (karena struktur yang ditinjau termasuk dalam struktur periode
pendek dengan nilai periode kurang dari 3,5 detik)
β M(ds) = 0,4 (berdasarkan ketentuan HAZUS)

2
β ds = √[(𝐶𝑂𝑁𝑉 [𝛽𝐶 , 𝛽𝐷 ])]2 + [(𝛽𝑀(𝑑𝑠))]

= √[(𝐶𝑂𝑁𝑉 [0,551133364, 0,45])] 2 + [(0,4)]2

= 0.8162402

Tabel 4.9 Nilai Standar Deviasi Untuk Ketidaktentuan Total dari Tiap Kondisi
kerusakan Struktur Menara Geometri Segi Empat (β ds),

Damage 𝑆̅̅̅
𝑑 , 𝑑𝑠 Parameter
State (g) βC βD β M(ds) β ds
Slight 0,2154 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
Based Moderate 0,6481 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
Strain
Level Extensive 0,9401 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
Complete 1,3729 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
DS1 0,107 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
Based
Max, DS2 0,252 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
63

Base
DS3 0,468 0,551104352 0,45 0,4 0,816221
Shear

Contoh perhitungan nilai standar deviasi ketidaktentuan total (β ds) pada struktur
menara geometri segi empat dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini,

s2
βC = √ln ( + 1)
m2

(0,53783) 2
= √ln ( + 1)
(0,90282) 2

= 0,551104352
βD = 0,45 (karena struktur yang ditinjau termasuk dalam struktur periode
pendek dengan nilai periode kurang dari 3,5 detik)
β M(ds) = 0,4 (berdasarkan ketentuan HAZUS)

2
β ds = √[(𝐶𝑂𝑁𝑉 [𝛽𝐶 , 𝛽𝐷 ])]2 + [(𝛽𝑀(𝑑𝑠))]

= √[(𝐶𝑂𝑁𝑉 [0,551104352, 0,45])] 2 + [(0,4)]2

= 0,816221

4.7 Pembentukan Kurva Kerapuhan

Dalam penelitian ini pembentukan kurva kerapuhan dilakukan dengan


menggambarkan hubungan antara nilai probabilitas dengan spectral displacement
(Sd), Perhitungan probabilitas ini dilakukan untuk empat tahap damage state
berdasarkan steel or concrete strain level yaitu slight damage (DS1), moderate
damage (DS2), extensive damage (DS3), dan complete damage (DS4), dan tiga
damage state berdasarkan maximum base shear yaitu DS1, DS2, dan DS3,
Perhitungan nilai probabilitas terjadinya tingkat kerusakan saat suatu struktur
menerima beban gempa pada intensitas percepatan tanah tertentu menggunakan
Persamaan (2.10) pada BAB 2 Landasan Teori, Perhitungan tersebut dilakukan
berulang pada beberapa nilai spectral displacement mulai dari 0,0 m hingga 2,0 m
64

sehingga diperoleh titik-titik probabilitas yang kemudian digunakan untuk


membentuk kurva kapasitas.

Contoh perhitungan probabilitas kerusakan untuk struktur menara geometri segi


enam pada kondisi slight damage saat Sd = 0,04 m dapat dilihat di bawah ini.
β ds = 0.81624
Sd = 0,04 m
̅̅̅ , 𝑠𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑑𝑎𝑚𝑎𝑔𝑒
Sd = 0,1065 m (Tabel 4.8)
1 S
P(Slight | 0,4 g) = Φ( ) ln ( ̅̅̅̅ a )
βds Sa,ds
1 0,04
= Φ( ) ln ( )
0,81624 0,1065

= 0,11504

Contoh perhitungan probabilitas kerusakan untuk struktur menara geometri segi


empat pada kondisi slight damage saat Sd = 0,04 m dapat dilihat di bawah ini,
β ds = 0,816221
Sd = 0,04 m
̅̅̅
Sd , 𝑠𝑙𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑑𝑎𝑚𝑎𝑔𝑒 = 0,2154 m (Tabel 4.9)
1 S
P(Slight | 0,4 g) = Φ( ) ln ( ̅̅̅̅ a )
βds Sa,ds
1 0,04
= Φ( ) ln ( )
0,816221 0,2154

= 0,019577
Rekapitulasi perhitungan nilai probabilitas kerusakan dapat dilihat pada Lampiran
B.3, Kurva fragility general dari struktur menara geometri segi empat dan segi enam
hasil perhitungan probabilitas kerusakan berdasarkan batas kerusakan dari kriteria
performa seismostruct dan maximum base shear secara berurutan dapat dilihat pada
Gambar 4.10 dan Gambar 4.11 berikut ini.
65

Sd (m)

Gambar 4.10 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam

Sd (m)

Gambar 4.11 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Empat
66

Sd (m)

Gambar 4.12 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam dan
Empat Berdasarkan Performa Kriteria Strain level

Gambar 4.12 memperlihatkan bahwa probabilitas terjadinya kerusakan pada


struktur Menara dengan geometri segi empat lebih kecil dibandingkan dengan
probabilitas kerusakan struktur Menara dengan geometri segi enam. Sebagai
contoh, dari Gambar 4.12, pada saat Sa sebesar 0,50 g probabilitas terjadi
kerusakan moderate pada struktur Menara dengan geometri segi empat sebesar
37,5%, dan pada struktur struktur Menara dengan geometri segi enam sebesar
70,5%. Terlihat jelas bahwa adanya perbedaan sebesar 37-70% diantara kerusakan
moderate struktur Menara dengan geometri segi enam dan segi empat.

Kurva fragility untuk struktur Menara dengan geometri segi empat pada kerusakan
berat dan hancur lebih kecil dibandingkan kurva struktur Menara dengan geometri
segi enam. Hal ini terjadi karena karakteristik dari bangunan Menara dengan
geometri segi empat dan segi enam yang berbeda. struktur Menara dengan geometri
segiempat yang berbeda karena momen inersia yang berbeda. Contohnya pada
kerusakan rotasi pada joint utama struktur (chord rotation) yang terjadi terlebih
dahulu pada struktur Menara dengan geometri segi enam dibandingkan struktur
struktur Menara dengan geometri segi empat.
67

Sd (m)

Gambar 4.13 Kurva Fragility General Struktur Menara Geometri Segi Enam dan
Empat Berdasarkan Max Base Shear

Gambar 4.13 memperlihatkan bahwa probabilitas terjadinya kerusakan pada


struktur Menara dengan geometri segi enam lebih kecil dibandingkan dengan
probabilitas kerusakan struktur Menara dengan geometri segi empat. Sebagai
contoh, dari Gambar 4.13, pada saat Sa sebesar 0,50 g probabilitas terjadi
kerusakan moderate pada struktur Menara dengan geometri segi empat sebesar
80%, dan pada struktur struktur Menara dengan geometri segi enam sebesar
53,55%. Terlihat jelas bahwa adanya perbedaan sebesar 53,55-80% diantara
kerusakan moderate struktur Menara dengan geometri segi enam dan segi empat.

Kurva kerapuhan berdasarkan Maximum Base Shear menunjukan struktur menara


dengan geometri segi empat lebih cepat mencapai batas kerusakan extensive
dibandingkan dengan kurva struktur menara dengan geometri segi enam. Tetapi
pada kenyataannya, bagunan dengann struktur Menara dengan geometri segi empat
lebih kuat dari bangunan dengan struktur Menara dengan geometri segi enam
karena adanya kontribusi distribusi gaya dalam akibat kombinasi geometri
penampang yang berbeda. Kurva kerapuhan struktur menara dengan geometri segi
empat lebih lama mencapai batas kerusakan extensive dikarenakan batas kerusakan
68

pada bangunan Menara dengan geometri segi empat dianggap sama dengan batas
kerusakan bangunan Menara dengan geometri segi enam. Sedangkan karakteristik
kerusakan antara struktur Menara dengan geometri segi enam dan segi empat
berbeda. Contohnya batas kerusakan extensive (DS3) pada struktur Menara dengan
geometri segi enam dipastikan terjadi kerusakan pada banyak elemen bangunan.
Bisa jadi kerusakan kolaps pada struktur Menara dengan geometri segi enam terjadi
pada 90% Maximum Base Shear, atau terjadi pada 60% Maximum Base Shear.
Seharusnya penentuan batas kerusakan pada struktur Menara dengan geometri segi
enam dan segi empat didasarkan pada banyaknya elemen yang rusak (secara
global).
69

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Serangkaian studi literatur, analisis, dan pembahasan mengenai pengembangan kurva


kapasitas berbasis analisis pushover untuk evaluasi kinerja seismik Menara dengan
geometri segi enam sebagai bangunan existing dan geometri segi empat sebagai bangunan
hipotesis pada bab-bab sebelumnya menghasilkan dua kesimpulan yang menjawab
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Untuk membentuk kurva kerapuhan, berdasarkan HAZUZ-MH hal yang perlu


dilakukan adalah mengkonversi kurva kapasitas hasil dari pembebanan static non
linear menjadi kurva spektrum kapasitas berdasarkan format ADRS, kemudian
dilakukan penetapan batas-batas kerusakan sesuai kriteria kerusakan yaitu
berdasarkan kriteria strain level dan max. base shear. Kemudian hasil diubah menjadi
kurva kapasitas dengan telah ditentukan standar deviasi ketidak tentuan totalnya.
2. Hasil dari kurva kerapuhan berdasarkan strain level dan max. base shear
memperlihatkan bahwa probabilitas terjadinya kerusakan pada struktur Menara
dengan geometri segi empat lebih kecil dibandingkan dengan probabilitas
kerusakan strukutr Menara dengan geometri segi enam. Sebagai contoh, dari
saat Sd sebesar 0,50 m probabilitas terjadi kerusakan moderate pada struktur
Menara dengan geometri segi empat sebesar 37,5% dan 80%, dan pada struktur
Menara dengan geometri segi enam sebesar 70,5% dan 53,55%. Terlihat jelas
bahwa adanya perbedaan sebesar 37,5-70,5% dan 53,55-80% diantara
kerusakan moderate struktur Menara dengan geometri segi enam dan geometri
segi empat.
3. Hasil dari kurva kerapuhan berdasarkan strain level dan max. base shear
memperlihatkan bahwa struktur Menara dengan geometri segi empat lebih
memiliki kontribusi yang lebih besar dalam mereduksi beban seismik
dibandingkan struktur Menara dengan geometri segi enam.
70

5.2 Saran

Analisis kerapuhan bangunan struktur Menara dengan geometri segi enam dan
Menara dengan geometri segi empat dengan metode pushover telah dilakukan dan
untuk menyempurnakan penelitian ini keedepannya perlu adanya beberapa saran
sebagai berikut:

1. Perlu penelitian lebih lanjut pada model struktur menara dengan geometri
penampang struktur lainnya seperti geometri segi delapan, lingkaran, dll untuk
mendapatkan kurva kerapuhan yang dapat digunakan sebagai rekom endasi
dalam penentuan variasi geometri dalam aspek struktural bagi perencana di
masa yang akan datang.
2. Perlu penelitian lebih lanjut dengan menentukan nilai kerentanan dan analisis
kerugian pada model struktur menara dengan geometri segi enam dan segi
empat
71

DAFTAR PUSTAKA

Bal, I.E., Crowley, H. and Pinho, R., (2008), Detail assessment of structural
characteristics of Turkish RC buildings stock for loss assessment models,
Soil Dynamic and Earthquake Engineering, 28, 914-932.
D’Ayala, D., and Meslem, A. (2013a), Guide for selection of existing fragility
curves and compilation of the database”, GEM Technical Report 2013-X,
GEM Foundation.
Federal Emergency Management Agency (FEMA P-274) (1997), Building Seismic
Safety Council, ATC-33, Applied Technology Council, Washington, D.C.
Federal Emergency Management Agency (FEMA P-58) (2012), Seismic
Performance Assessment of Buildings, ATC-58, Applied Technology
Council, Washington, D.C.
Farghaly, Ahmed, A., 2016. Seismic Assessment Of Slender High Rise Buildings
With Different Shear Walls Configurations
HAZUS 99, 1999. Earthquake Loss Estimation Methodology, HAZUS99 Service
Release 1 (SR1) Technical Manual, developed by the Federal Emergency
Management Agency, Washington, D.C. through agreements with the
National Institute of Building Sciences, Washington, D.C.
Kheyroddin, A., Abdollahzadeh, D. and Mastali, M., 2014. Improvement Of Open
And Semi-Open Core Wall System In Tall Buildings By Closing Of The
Core Section In The Last Story. International Journal of Advanced
Structural Engineering (IJASE), 6(3), p.67.
Marwanto, Ary., 2014. Evaluasi Kinerja Struktur Gedung 10 Lantai Dengan
Analisis Pushover Terhadap Drift Dan Displacement Menggunakan
Software Etabs
Porter, K., 2018. A Beginner’s Guide to Fragility, Vulnerability, and Risk.
University of Colorado Boulder, 110 pp.,
Porter, K. 2013. Earthquake Engineering Handbook Chapter 21 “Seismic
Vulnerability”. Pasadena, California
Prastiwi, Suci. 2018. Analisis Kerapuhan Struktur Portal Beton Bertulang dengan
dan Tanpa Pengisi Batu Bata
72

Rifki, Muhammad. 2019. Evaluasi Kerapuhan Seismik Pada Struktur Gedung


Kuliah Twin Building Umy Menurut Sni 1726-2012
Setiabudi B, Adi. 2016, Studi Kerentanan Bangunan Akibat Gempa: Studi Kasus
Perumahan di Bantul
Silva, V., Varum, H., Crowley, H., Sousa, R., Pinho, R., n.d. Evaluation of
Analytical Methodologies to Derive Vulnerability Functions 10. 15 WCEE
LISBOA 2012
SNI 1726. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Stuktur
Bangunan Gedung Dan Non Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
USGS Team. Ring of Fire Maps. 1999.
E. Cakti., O.Saygili., J. V. Lemos., C. S. Oliveira., 2008, A Parametric Study On
Earthquake Behavior Of Masonry MinaretS
73

LAMPIRAN A

1. Denah Struktur Menara Masjid Sriwedari Surakarta


a. Denah Tie Beam Elevasi -4,50
74

b. Denah Elevasi ±0,00 - +14,00


75

c. Denah Elevasi +14,00


76

d. Denah Elevasi +15,2


77

e. Denah Elevasi Bordes 1 Elevasi +47,1


78

f. Denah Elevasi Bordes 2 Elevasi +72,3


79

g. Denah Bordes 3 Elevasi +92,7


80

h. Denah Bordes 3 Elevasi +95.7


81

i. Denah Bordes 3 Elevasi +98,7


82

LAMPIRAN B

1. Output Software Seismostruct


a. Kurva Kapasitas Pada Menara Existing Geometri Segi Enam

b. Kurva Kapasitas Pada Menara Hipotesis Geometri Segi Empat


83

2. Hasil Base Shear dan Displacement


a. Hasil Base Shear dan Displacement Pada Menara Existing Geometri Segi
Enam

Step Displacement Base Shear


0 0.000264543 0.861614179
1 0.054531 809.046738
2 0.10905268 1619.41405
3 0.163530804 2285.05348
4 0.218027958 2672.8707
5 0.272525579 3565.995757
6 0.326980082 3120.125619
7 0.38145321 3425.678574
8 0.435925445 3755.708098
9 0.490407693 4207.424944
10 0.544884852 4389.293952
11 0.599345759 4713.465946
12 0.65382032 4991.397484
13 0.708293369 5254.346284
14 0.762771032 5500.360338
15 0.817253216 5719.491193
16 0.871746387 5926.302397
17 0.926194369 6105.255715
18 0.980668888 6279.815539
19 1.035140223 6430.954052
20 1.089592137 6558.070476
21 1.144032491 6673.06881
22 1.1984926 6779.888263
23 1.252935256 6872.007527
24 1.307398916 6959.83291
25 1.361844913 7039.714465
26 1.416298362 7116.734864
27 1.470741998 7184.786527
28 1.525189444 7239.232175
29 1.579586662 7294.859557
30 1.634043778 7346.27538
31 1.688475023 7385.524306
32 1.742921991 7423.706264
33 1.797351875 7452.216945
34 1.851770512 7476.98961
35 1.906188019 7494.690829
36 1.960599685 7506.575804
37 2.015003468 7525.764006
84

38 2.06941835 7518.090317
Lanjutan
39 2.123826234 7537.978576
40 2.178221662 7544.880926
41 2.232626753 7549.691133
42 2.287020158 7547.884323
43 2.341376081 7534.649055
44 2.395771529 7520.013192
45 2.450280305 7475.843361
46 2.50485231 7358.240738
47 2.559431558 7345.070648
48 2.613973611 7273.448109
49 2.668533674 7147.614811
50 2.723083688 7140.619138
51 2.777632539 7099.331757
52 2.832153431 6994.754393
53 2.886681619 6970.084136
54 2.94121473 6920.757469
55 2.995753454 6854.249538
56 3.049725957 6811.657048
57 3.104179 6743.809656
58 3.15863262 6678.626921
59 3.213085952 6616.851769
60 3.267539283 6560.663121
61 3.321992614 6508.142267
62 3.376445946 6448.726432
63 3.430899277 6395.639984
64 3.485352609 6342.420374
65 3.53980594 6279.71874
66 3.594259272 6222.192107
67 3.648713 6167.25839
68 3.703165935 6105.817674
69 3.757619266 6047.663679
70 3.812072598 5990.731784

b. Hasil Base Shear dan Displacement Pada Menara Hipotesis Geometri


Segi Empat

Step Displacement Base Shear


0 4.99E-05 15.75653297
1 0.05455567 1174.486505
2 0.10908297 2340.854129
3 0.1636019 2655.142006
4 0.21811183 4087.856168
85

5 0.27263558 4120.270966
Lanjutan
6 0.32714108 5734.252398
7 0.3816393 5288.382259
8 0.43613713 5575.720202
9 0.49062332 6058.222797
10 0.54504521 6231.612336
11 0.59953747 6622.252901
12 0.65402825 6963.452407
13 0.70851472 7286.34412
14 0.76300039 7550.195025
15 0.8174759 7826.95983
16 0.87194881 7999.173235
17 0.92641477 8116.048166
18 0.9808697 8400.496998
19 1.0353311 8987.64458
20 1.08978847 8894.791678
21 1.14423758 8656.199815
22 1.19870099 8831.541159
23 1.2531672 8674.405612
24 1.30763534 9033.602225
25 1.36210759 8948.537741
26 1.41659973 9246.46371
27 1.47105414 9151.024481
28 1.52554926 9093.678445
29 1.57999158 9084.249587
30 1.63444798 9062.17068
31 1.68893988 8697.066895
32 1.74340859 8870.487802
33 1.79787936 8827.995446
34 1.85235013 8707.134562
35 1.9068209 8645.178623
36 1.96129167 8575.939436
37 2.01576244 8505.809222
38 2.0702332 8452.707781
39 2.12470397 8427.144396
40 2.17917474 8323.707299
41 2.23364551 8259.406885
42 2.28811628 8206.364048
43 2.34258705 8144.555393
44 2.39705782 8083.369274
45 2.45152859 8020.50002
46 2.50599936 7953.925002
47 2.56047013 7887.095094
86

48 2.6149409 7831.161462
Lanjutan
49 2.66941167 7768.181621
50 2.72388244 7703.520193
51 2.7783532 7640.215458
52 2.83282397 7577.059965
53 2.88729474 7514.51096
54 2.94176551 7452.481574
55 2.99623628 7389.873817
56 3.05070705 7325.820438
57 3.10517782 7263.037781
58 3.15964859 7200.514676
59 3.21411936 7137.759206
60 3.26859013 7074.910615
61 3.3230609 7011.916794
62 3.37753167 6948.888848
63 3.43200243 6886.042952
64 3.4864732 6823.370558
65 3.54094397 6760.467639
66 3.59541474 6697.524798
67 3.64988551 6634.627658
68 3.70435628 6571.761053
69 3.75882705 6508.922171
70 3.81329782 6446.074936

3. Hasil Perhitungan Fragility


a. Hasil Fragility Menara Existing Geometri Segi Enam Berdasarkan Strain
Level

STRAIN LIMIT
SLIGHT MODERATE EXTENSIVE COMPLETE
Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob
0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000
0.02 -2.0494 0.0202 0.02 -3.4051 0.0003 0.02 -3.9448 0.0000 0.02 -4.9613 0.0000
0.04 -1.2002 0.1150 0.04 -2.5559 0.0053 0.04 -3.0956 0.0010 0.04 -4.1121 0.0000
0.06 -0.7034 0.2409 0.06 -2.0592 0.0197 0.06 -2.5989 0.0047 0.06 -3.6154 0.0001
0.08 -0.3510 0.3628 0.08 -1.7067 0.0439 0.08 -2.2464 0.0123 0.08 -3.2629 0.0006
0.10 -0.0776 0.4691 0.10 -1.4333 0.0759 0.10 -1.9730 0.0242 0.10 -2.9895 0.0014
0.12 0.1458 0.5579 0.12 -1.2100 0.1131 0.12 -1.7497 0.0401 0.12 -2.7662 0.0028
0.14 0.3346 0.6310 0.14 -1.0211 0.1536 0.14 -1.5608 0.0593 0.14 -2.5773 0.0050
0.16 0.4982 0.6908 0.16 -0.8575 0.1956 0.16 -1.3972 0.0812 0.16 -2.4137 0.0079
0.18 0.6425 0.7397 0.18 -0.7132 0.2379 0.18 -1.2529 0.1051 0.18 -2.2694 0.0116
0.20 0.7716 0.7798 0.20 -0.5842 0.2796 0.20 -1.1238 0.1305 0.20 -2.1403 0.0162
0.22 0.8884 0.8128 0.22 -0.4674 0.3201 0.22 -1.0071 0.1570 0.22 -2.0236 0.0215
87

0.24 0.9950 0.8401 0.24 -0.3608 0.3591 0.24 -0.9005 0.1839 0.24 -1.9170 0.0276
0.26 1.0930 0.8628 0.26 -0.2627 0.3964 0.26 -0.8024 0.2112 0.26 -1.8189 0.0345
0.28 1.1838 0.8818 0.28 -0.1719 0.4317 0.28 -0.7116 0.2384 0.28 -1.7281 0.0420
0.30 1.2683 0.8977 0.30 -0.0874 0.4652 0.30 -0.6271 0.2653 0.30 -1.6436 0.0501
0.32 1.3474 0.9111 0.32 -0.0083 0.4967 0.32 -0.5480 0.2918 0.32 -1.5645 0.0588
0.34 1.4217 0.9224 0.34 0.0659 0.5263 0.34 -0.4737 0.3178 0.34 -1.4903 0.0681
0.36 1.4917 0.9321 0.36 0.1360 0.5541 0.36 -0.4037 0.3432 0.36 -1.4202 0.0778
0.38 1.5580 0.9404 0.38 0.2022 0.5801 0.38 -0.3375 0.3679 0.38 -1.3540 0.0879
0.40 1.6208 0.9475 0.40 0.2650 0.6045 0.40 -0.2746 0.3918 0.40 -1.2911 0.0983
0.42 1.6806 0.9536 0.42 0.3248 0.6273 0.42 -0.2149 0.4149 0.42 -1.2314 0.1091
0.44 1.7376 0.9589 0.44 0.3818 0.6487 0.44 -0.1579 0.4373 0.44 -1.1744 0.1201
0.46 1.7920 0.9634 0.46 0.4363 0.6687 0.46 -0.1034 0.4588 0.46 -1.1199 0.1314
0.48 1.8442 0.9674 0.48 0.4884 0.6874 0.48 -0.0513 0.4796 0.48 -1.0678 0.1428
0.50 1.8942 0.9709 0.50 0.5384 0.7049 0.50 -0.0013 0.4995 0.50 -1.0178 0.1544
0.52 1.9422 0.9739 0.52 0.5865 0.7212 0.52 0.0468 0.5187 0.52 -0.9697 0.1661
0.54 1.9885 0.9766 0.54 0.6327 0.7365 0.54 0.0930 0.5371 0.54 -0.9235 0.1779
0.56 2.0330 0.9790 0.56 0.6773 0.7509 0.56 0.1376 0.5547 0.56 -0.8789 0.1897
0.58 2.0760 0.9811 0.58 0.7203 0.7643 0.58 0.1806 0.5716 0.58 -0.8359 0.2016
0.60 2.1175 0.9829 0.60 0.7618 0.7769 0.60 0.2221 0.5879 0.60 -0.7944 0.2135
0.62 2.1577 0.9845 0.62 0.8020 0.7887 0.62 0.2623 0.6034 0.62 -0.7542 0.2254
0.64 2.1966 0.9860 0.64 0.8409 0.7998 0.64 0.3012 0.6184 0.64 -0.7153 0.2372
0.66 2.2343 0.9873 0.66 0.8786 0.8102 0.66 0.3389 0.6326 0.66 -0.6776 0.2490
0.68 2.2709 0.9884 0.68 0.9151 0.8199 0.68 0.3754 0.6463 0.68 -0.6411 0.2607
0.70 2.3064 0.9895 0.70 0.9506 0.8291 0.70 0.4110 0.6594 0.70 -0.6055 0.2724
0.72 2.3409 0.9904 0.72 0.9852 0.8377 0.72 0.4455 0.6720 0.72 -0.5710 0.2840
0.74 2.3745 0.9912 0.74 1.0187 0.8458 0.74 0.4790 0.6840 0.74 -0.5375 0.2955
0.76 2.4072 0.9920 0.76 1.0514 0.8535 0.76 0.5117 0.6956 0.76 -0.5048 0.3069
0.78 2.4390 0.9926 0.78 1.0832 0.8606 0.78 0.5435 0.7066 0.78 -0.4730 0.3181
0.80 2.4700 0.9932 0.80 1.1142 0.8674 0.80 0.5746 0.7172 0.80 -0.4419 0.3293
0.82 2.5002 0.9938 0.82 1.1445 0.8738 0.82 0.6048 0.7273 0.82 -0.4117 0.3403
0.84 2.5298 0.9943 0.84 1.1740 0.8798 0.84 0.6343 0.7371 0.84 -0.3822 0.3512
0.86 2.5586 0.9947 0.86 1.2028 0.8855 0.86 0.6632 0.7464 0.86 -0.3533 0.3619
0.88 2.5868 0.9952 0.88 1.2310 0.8908 0.88 0.6913 0.7553 0.88 -0.3252 0.3725
0.90 2.6143 0.9955 0.90 1.2585 0.8959 0.90 0.7189 0.7639 0.90 -0.2976 0.3830
0.92 2.6412 0.9959 0.92 1.2855 0.9007 0.92 0.7458 0.7721 0.92 -0.2707 0.3933
0.94 2.6676 0.9962 0.94 1.3118 0.9052 0.94 0.7721 0.7800 0.94 -0.2444 0.4035
0.96 2.6934 0.9965 0.96 1.3376 0.9095 0.96 0.7979 0.7875 0.96 -0.2186 0.4135
0.98 2.7186 0.9967 0.98 1.3629 0.9135 0.98 0.8232 0.7948 0.98 -0.1933 0.4234
1.00 2.7434 0.9970 1.00 1.3876 0.9174 1.00 0.8479 0.8018 1.00 -0.1686 0.4331
1.02 2.7676 0.9972 1.02 1.4119 0.9210 1.02 0.8722 0.8084 1.02 -0.1443 0.4426
1.04 2.7914 0.9974 1.04 1.4357 0.9245 1.04 0.8960 0.8149 1.04 -0.1205 0.4520
1.06 2.8148 0.9976 1.06 1.4590 0.9277 1.06 0.9193 0.8210 1.06 -0.0972 0.4613
1.08 2.8377 0.9977 1.08 1.4819 0.9308 1.08 0.9422 0.8270 1.08 -0.0743 0.4704
1.10 2.8601 0.9979 1.10 1.5044 0.9338 1.10 0.9647 0.8327 1.10 -0.0518 0.4793
88

1.12 2.8822 0.9980 1.12 1.5265 0.9366 1.12 0.9868 0.8381 1.12 -0.0297 0.4881
1.14 2.9039 0.9982 1.14 1.5481 0.9392 1.14 1.0085 0.8434 1.14 -0.0080 0.4968
1.16 2.9252 0.9983 1.16 1.5695 0.9417 1.16 1.0298 0.8484 1.16 0.0133 0.5053
1.18 2.9461 0.9984 1.18 1.5904 0.9441 1.18 1.0507 0.8533 1.18 0.0342 0.5136
1.20 2.9667 0.9985 1.20 1.6110 0.9464 1.20 1.0713 0.8580 1.20 0.0548 0.5219
1.22 2.9870 0.9986 1.22 1.6312 0.9486 1.22 1.0916 0.8625 1.22 0.0750 0.5299
1.24 3.0069 0.9987 1.24 1.6512 0.9506 1.24 1.1115 0.8668 1.24 0.0950 0.5378
1.26 3.0265 0.9988 1.26 1.6708 0.9526 1.26 1.1311 0.8710 1.26 0.1146 0.5456
1.28 3.0458 0.9988 1.28 1.6901 0.9545 1.28 1.1504 0.8750 1.28 0.1339 0.5532
1.30 3.0648 0.9989 1.30 1.7090 0.9563 1.30 1.1694 0.8789 1.30 0.1529 0.5607
1.32 3.0835 0.9990 1.32 1.7278 0.9580 1.32 1.1881 0.8826 1.32 0.1716 0.5681
1.34 3.1019 0.9990 1.34 1.7462 0.9596 1.34 1.2065 0.8862 1.34 0.1900 0.5753
1.36 3.1201 0.9991 1.36 1.7643 0.9612 1.36 1.2246 0.8896 1.36 0.2081 0.5824
1.38 3.1380 0.9991 1.38 1.7822 0.9626 1.38 1.2425 0.8930 1.38 0.2260 0.5894
1.40 3.1556 0.9992 1.40 1.7998 0.9641 1.40 1.2602 0.8962 1.40 0.2437 0.5962
1.42 3.1730 0.9992 1.42 1.8172 0.9654 1.42 1.2775 0.8993 1.42 0.2610 0.6030
1.44 3.1901 0.9993 1.44 1.8344 0.9667 1.44 1.2947 0.9023 1.44 0.2782 0.6096
1.46 3.2070 0.9993 1.46 1.8513 0.9679 1.46 1.3116 0.9052 1.46 0.2951 0.6160
1.48 3.2237 0.9994 1.48 1.8679 0.9691 1.48 1.3282 0.9079 1.48 0.3117 0.6224
1.50 3.2401 0.9994 1.50 1.8844 0.9702 1.50 1.3447 0.9106 1.50 0.3282 0.6286
1.52 3.2563 0.9994 1.52 1.9006 0.9713 1.52 1.3609 0.9132 1.52 0.3444 0.6347
1.54 3.2724 0.9995 1.54 1.9166 0.9724 1.54 1.3769 0.9157 1.54 0.3604 0.6407
1.56 3.2882 0.9995 1.56 1.9324 0.9733 1.56 1.3927 0.9181 1.56 0.3762 0.6466
1.58 3.3038 0.9995 1.58 1.9480 0.9743 1.58 1.4083 0.9205 1.58 0.3918 0.6524
1.60 3.3192 0.9995 1.60 1.9634 0.9752 1.60 1.4237 0.9227 1.60 0.4072 0.6581
1.62 3.3344 0.9996 1.62 1.9787 0.9761 1.62 1.4390 0.9249 1.62 0.4225 0.6637
1.64 3.3494 0.9996 1.64 1.9937 0.9769 1.64 1.4540 0.9270 1.64 0.4375 0.6691
1.66 3.3643 0.9996 1.66 2.0085 0.9777 1.66 1.4688 0.9291 1.66 0.4523 0.6745
1.68 3.3790 0.9996 1.68 2.0232 0.9785 1.68 1.4835 0.9310 1.68 0.4670 0.6798
1.70 3.3935 0.9997 1.70 2.0377 0.9792 1.70 1.4980 0.9329 1.70 0.4815 0.6849
1.72 3.4078 0.9997 1.72 2.0520 0.9799 1.72 1.5123 0.9348 1.72 0.4958 0.6900
1.74 3.4220 0.9997 1.74 2.0662 0.9806 1.74 1.5265 0.9366 1.74 0.5100 0.6950
1.76 3.4360 0.9997 1.76 2.0802 0.9812 1.76 1.5405 0.9383 1.76 0.5240 0.6999
1.78 3.4498 0.9997 1.78 2.0940 0.9819 1.78 1.5544 0.9400 1.78 0.5379 0.7047
1.80 3.4635 0.9997 1.80 2.1077 0.9825 1.80 1.5680 0.9416 1.80 0.5515 0.7094
1.82 3.4770 0.9997 1.82 2.1213 0.9831 1.82 1.5816 0.9431 1.82 0.5651 0.7140
1.84 3.4904 0.9998 1.84 2.1347 0.9836 1.84 1.5950 0.9446 1.84 0.5785 0.7185
1.86 3.5037 0.9998 1.86 2.1479 0.9841 1.86 1.6082 0.9461 1.86 0.5917 0.7230
1.88 3.5168 0.9998 1.88 2.1610 0.9847 1.88 1.6213 0.9475 1.88 0.6048 0.7274
1.90 3.5297 0.9998 1.90 2.1740 0.9851 1.90 1.6343 0.9489 1.90 0.6178 0.7316
1.92 3.5426 0.9998 1.92 2.1868 0.9856 1.92 1.6471 0.9502 1.92 0.6306 0.7359
1.94 3.5552 0.9998 1.94 2.1995 0.9861 1.94 1.6598 0.9515 1.94 0.6433 0.7400
1.96 3.5678 0.9998 1.96 2.2121 0.9865 1.96 1.6724 0.9528 1.96 0.6559 0.7440
1.98 3.5803 0.9998 1.98 2.2245 0.9869 1.98 1.6848 0.9540 1.98 0.6683 0.7480
89

2.00 3.5926 0.9998 2.00 2.2368 0.9874 2.00 1.6971 0.9552 2.00 0.6806 0.7519

b. Hasil Fragility Menara Existing Geometri Segi Enam Berdasarkan


Maximum Base Shear

MAX BASE SHEAR


SLIGHT MODERATE EXTENSIVE
Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob
0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000
0.02 -4.0293 0.0000 0.02 -5.2656 0.0000 0.02 -5.9038 0.0000
0.04 -3.1801 0.0007 0.04 -4.4164 0.0000 0.04 -5.0546 0.0000
0.06 -2.6834 0.0036 0.06 -3.9197 0.0000 0.06 -4.5578 0.0000
0.08 -2.3309 0.0099 0.08 -3.5672 0.0002 0.08 -4.2054 0.0000
0.10 -2.0575 0.0198 0.10 -3.2939 0.0005 0.10 -3.9320 0.0000
0.12 -1.8342 0.0333 0.12 -3.0705 0.0011 0.12 -3.7086 0.0001
0.14 -1.6453 0.0500 0.14 -2.8816 0.0020 0.14 -3.5198 0.0002
0.16 -1.4817 0.0692 0.16 -2.7181 0.0033 0.16 -3.3562 0.0004
0.18 -1.3374 0.0905 0.18 -2.5738 0.0050 0.18 -3.2119 0.0007
0.20 -1.2083 0.1135 0.20 -2.4447 0.0072 0.20 -3.0828 0.0010
0.22 -1.0916 0.1375 0.22 -2.3279 0.0100 0.22 -2.9660 0.0015
0.24 -0.9850 0.1623 0.24 -2.2213 0.0132 0.24 -2.8594 0.0021
0.26 -0.8869 0.1876 0.26 -2.1232 0.0169 0.26 -2.7614 0.0029
0.28 -0.7961 0.2130 0.28 -2.0324 0.0211 0.28 -2.6706 0.0038
0.30 -0.7116 0.2384 0.30 -1.9479 0.0257 0.30 -2.5861 0.0049
0.32 -0.6325 0.2635 0.32 -1.8689 0.0308 0.32 -2.5070 0.0061
0.34 -0.5583 0.2883 0.34 -1.7946 0.0364 0.34 -2.4327 0.0075
0.36 -0.4882 0.3127 0.36 -1.7246 0.0423 0.36 -2.3627 0.0091
0.38 -0.4220 0.3365 0.38 -1.6583 0.0486 0.38 -2.2964 0.0108
0.40 -0.3592 0.3597 0.40 -1.5955 0.0553 0.40 -2.2336 0.0128
0.42 -0.2994 0.3823 0.42 -1.5357 0.0623 0.42 -2.1738 0.0149
0.44 -0.2424 0.4042 0.44 -1.4787 0.0696 0.44 -2.1168 0.0171
0.46 -0.1879 0.4255 0.46 -1.4242 0.0772 0.46 -2.0624 0.0196
0.48 -0.1358 0.4460 0.48 -1.3721 0.0850 0.48 -2.0102 0.0222
0.50 -0.0858 0.4658 0.50 -1.3221 0.0931 0.50 -1.9602 0.0250
0.52 -0.0377 0.4850 0.52 -1.2740 0.1013 0.52 -1.9122 0.0279
0.54 0.0085 0.5034 0.54 -1.2278 0.1098 0.54 -1.8659 0.0310
0.56 0.0531 0.5212 0.56 -1.1833 0.1184 0.56 -1.8214 0.0343
0.58 0.0961 0.5383 0.58 -1.1403 0.1271 0.58 -1.7784 0.0377
0.60 0.1376 0.5547 0.60 -1.0987 0.1359 0.60 -1.7369 0.0412
0.62 0.1778 0.5705 0.62 -1.0586 0.1449 0.62 -1.6967 0.0449
0.64 0.2167 0.5858 0.64 -1.0197 0.1539 0.64 -1.6578 0.0487
0.66 0.2544 0.6004 0.66 -0.9820 0.1631 0.66 -1.6201 0.0526
0.68 0.2909 0.6144 0.68 -0.9454 0.1722 0.68 -1.5835 0.0567
0.70 0.3264 0.6280 0.70 -0.9099 0.1814 0.70 -1.5480 0.0608
90

0.72 0.3610 0.6409 0.72 -0.8754 0.1907 0.72 -1.5135 0.0651


0.74 0.3945 0.6534 0.74 -0.8418 0.2000 0.74 -1.4799 0.0694
0.76 0.4272 0.6654 0.76 -0.8091 0.2092 0.76 -1.4472 0.0739
0.78 0.4590 0.6769 0.78 -0.7773 0.2185 0.78 -1.4154 0.0785
0.80 0.4900 0.6879 0.80 -0.7463 0.2277 0.80 -1.3844 0.0831
0.82 0.5203 0.6986 0.82 -0.7160 0.2370 0.82 -1.3542 0.0878
0.84 0.5498 0.7088 0.84 -0.6865 0.2462 0.84 -1.3246 0.0926
0.86 0.5786 0.7186 0.86 -0.6577 0.2554 0.86 -1.2958 0.0975
0.88 0.6068 0.7280 0.88 -0.6295 0.2645 0.88 -1.2676 0.1025
0.90 0.6343 0.7371 0.90 -0.6020 0.2736 0.90 -1.2401 0.1075
0.92 0.6613 0.7458 0.92 -0.5751 0.2826 0.92 -1.2132 0.1125
0.94 0.6876 0.7542 0.94 -0.5487 0.2916 0.94 -1.1868 0.1176
0.96 0.7134 0.7622 0.96 -0.5229 0.3005 0.96 -1.1610 0.1228
0.98 0.7387 0.7699 0.98 -0.4977 0.3094 0.98 -1.1358 0.1280
1.00 0.7634 0.7774 1.00 -0.4729 0.3181 1.00 -1.1110 0.1333
1.02 0.7877 0.7846 1.02 -0.4486 0.3268 1.02 -1.0868 0.1386
1.04 0.8115 0.7915 1.04 -0.4249 0.3355 1.04 -1.0630 0.1439
1.06 0.8348 0.7981 1.06 -0.4015 0.3440 1.06 -1.0396 0.1493
1.08 0.8577 0.8045 1.08 -0.3786 0.3525 1.08 -1.0167 0.1546
1.10 0.8802 0.8106 1.10 -0.3561 0.3609 1.10 -0.9943 0.1600
1.12 0.9023 0.8165 1.12 -0.3341 0.3692 1.12 -0.9722 0.1655
1.14 0.9239 0.8222 1.14 -0.3124 0.3774 1.14 -0.9505 0.1709
1.16 0.9453 0.8277 1.16 -0.2911 0.3855 1.16 -0.9292 0.1764
1.18 0.9662 0.8330 1.18 -0.2701 0.3935 1.18 -0.9083 0.1819
1.20 0.9868 0.8381 1.20 -0.2495 0.4015 1.20 -0.8877 0.1874
1.22 1.0070 0.8430 1.22 -0.2293 0.4093 1.22 -0.8674 0.1929
1.24 1.0270 0.8478 1.24 -0.2094 0.4171 1.24 -0.8475 0.1984
1.26 1.0466 0.8523 1.26 -0.1898 0.4247 1.26 -0.8279 0.2039
1.28 1.0659 0.8568 1.28 -0.1705 0.4323 1.28 -0.8086 0.2094
1.30 1.0849 0.8610 1.30 -0.1515 0.4398 1.30 -0.7896 0.2149
1.32 1.1036 0.8651 1.32 -0.1328 0.4472 1.32 -0.7709 0.2204
1.34 1.1220 0.8691 1.34 -0.1143 0.4545 1.34 -0.7525 0.2259
1.36 1.1401 0.8729 1.36 -0.0962 0.4617 1.36 -0.7343 0.2314
1.38 1.1580 0.8766 1.38 -0.0783 0.4688 1.38 -0.7164 0.2369
1.40 1.1756 0.8801 1.40 -0.0607 0.4758 1.40 -0.6988 0.2423
1.42 1.1930 0.8836 1.42 -0.0433 0.4827 1.42 -0.6814 0.2478
1.44 1.2102 0.8869 1.44 -0.0262 0.4896 1.44 -0.6643 0.2533
1.46 1.2271 0.8901 1.46 -0.0093 0.4963 1.46 -0.6474 0.2587
1.48 1.2437 0.8932 1.48 0.0074 0.5030 1.48 -0.6307 0.2641
1.50 1.2602 0.8962 1.50 0.0238 0.5095 1.50 -0.6143 0.2695
1.52 1.2764 0.8991 1.52 0.0401 0.5160 1.52 -0.5981 0.2749
1.54 1.2924 0.9019 1.54 0.0561 0.5224 1.54 -0.5820 0.2803
1.56 1.3082 0.9046 1.56 0.0719 0.5287 1.56 -0.5662 0.2856
1.58 1.3238 0.9072 1.58 0.0875 0.5349 1.58 -0.5506 0.2909
91

1.60 1.3392 0.9098 1.60 0.1029 0.5410 1.60 -0.5352 0.2963


1.62 1.3545 0.9122 1.62 0.1181 0.5470 1.62 -0.5200 0.3015
1.64 1.3695 0.9146 1.64 0.1332 0.5530 1.64 -0.5050 0.3068
1.66 1.3843 0.9169 1.66 0.1480 0.5588 1.66 -0.4901 0.3120
1.68 1.3990 0.9191 1.68 0.1627 0.5646 1.68 -0.4754 0.3172
1.70 1.4135 0.9212 1.70 0.1772 0.5703 1.70 -0.4609 0.3224
1.72 1.4278 0.9233 1.72 0.1915 0.5759 1.72 -0.4466 0.3276
1.74 1.4420 0.9253 1.74 0.2057 0.5815 1.74 -0.4324 0.3327
1.76 1.4560 0.9273 1.76 0.2197 0.5869 1.76 -0.4184 0.3378
1.78 1.4698 0.9292 1.78 0.2335 0.5923 1.78 -0.4046 0.3429
1.80 1.4835 0.9310 1.80 0.2472 0.5976 1.80 -0.3909 0.3479
1.82 1.4971 0.9328 1.82 0.2608 0.6029 1.82 -0.3774 0.3529
1.84 1.5105 0.9345 1.84 0.2741 0.6080 1.84 -0.3640 0.3579
1.86 1.5237 0.9362 1.86 0.2874 0.6131 1.86 -0.3507 0.3629
1.88 1.5368 0.9378 1.88 0.3005 0.6181 1.88 -0.3376 0.3678
1.90 1.5498 0.9394 1.90 0.3135 0.6230 1.90 -0.3247 0.3727
1.92 1.5626 0.9409 1.92 0.3263 0.6279 1.92 -0.3118 0.3776
1.94 1.5753 0.9424 1.94 0.3390 0.6327 1.94 -0.2991 0.3824
1.96 1.5879 0.9438 1.96 0.3515 0.6374 1.96 -0.2866 0.3872
1.98 1.6003 0.9452 1.98 0.3640 0.6421 1.98 -0.2741 0.3920
2.00 1.6126 0.9466 2.00 0.3763 0.6467 2.00 -0.2618 0.3967

c. Hasil Fragility Menara Hipotesis Geometri Segi Empat Berdasarkan


Strain Level

STRAIN LIMIT
SLIGHT MODERATE EXTENSIVE COMPLETE
Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob
0 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000
0.02 -2.9118 0.0018 0.02 -4.2614 0.0000 0.02 -4.7172 0.0000 0.02 -5.1811 0.0000
0.04 -2.0626 0.0196 0.04 -3.4122 0.0003 0.04 -3.8680 0.0001 0.04 -4.3319 0.0000
0.06 -1.5658 0.0587 0.06 -2.9155 0.0018 0.06 -3.3713 0.0004 0.06 -3.8352 0.0001
0.08 -1.2133 0.1125 0.08 -2.5630 0.0052 0.08 -3.0188 0.0013 0.08 -3.4827 0.0002
0.10 -0.9400 0.1736 0.10 -2.2896 0.0110 0.10 -2.7454 0.0030 0.10 -3.2093 0.0007
0.12 -0.7166 0.2368 0.12 -2.0663 0.0194 0.12 -2.5220 0.0058 0.12 -2.9859 0.0014
0.14 -0.5277 0.2988 0.14 -1.8774 0.0302 0.14 -2.3332 0.0098 0.14 -2.7971 0.0026
0.16 -0.3641 0.3579 0.16 -1.7138 0.0433 0.16 -2.1696 0.0150 0.16 -2.6335 0.0042
0.18 -0.2198 0.4130 0.18 -1.5695 0.0583 0.18 -2.0253 0.0214 0.18 -2.4892 0.0064
0.20 -0.0907 0.4638 0.20 -1.4404 0.0749 0.20 -1.8962 0.0290 0.20 -2.3601 0.0091
0.22 0.0260 0.5104 0.22 -1.3236 0.0928 0.22 -1.7794 0.0376 0.22 -2.2433 0.0124
0.24 0.1326 0.5528 0.24 -1.2170 0.1118 0.24 -1.6728 0.0472 0.24 -2.1367 0.0163
0.26 0.2307 0.5912 0.26 -1.1190 0.1316 0.26 -1.5748 0.0577 0.26 -2.0387 0.0207
0.28 0.3215 0.6261 0.28 -1.0282 0.1519 0.28 -1.4840 0.0689 0.28 -1.9479 0.0257
0.30 0.4060 0.6576 0.30 -0.9437 0.1727 0.30 -1.3994 0.0808 0.30 -1.8633 0.0312
92

0.32 0.4851 0.6862 0.32 -0.8646 0.1936 0.32 -1.3204 0.0934 0.32 -1.7843 0.0372
0.34 0.5594 0.7120 0.34 -0.7903 0.2147 0.34 -1.2461 0.1064 0.34 -1.7100 0.0436
0.36 0.6294 0.7355 0.36 -0.7203 0.2357 0.36 -1.1761 0.1198 0.36 -1.6400 0.0505
0.38 0.6956 0.7567 0.38 -0.6540 0.2565 0.38 -1.1098 0.1335 0.38 -1.5737 0.0578
0.40 0.7585 0.7759 0.40 -0.5912 0.2772 0.40 -1.0470 0.1476 0.40 -1.5109 0.0654
0.42 0.8183 0.7934 0.42 -0.5314 0.2976 0.42 -0.9872 0.1618 0.42 -1.4511 0.0734
0.44 0.8752 0.8093 0.44 -0.4744 0.3176 0.44 -0.9302 0.1761 0.44 -1.3941 0.0816
0.46 0.9297 0.8237 0.46 -0.4200 0.3373 0.46 -0.8758 0.1906 0.46 -1.3396 0.0902
0.48 0.9818 0.8369 0.48 -0.3678 0.3565 0.48 -0.8236 0.2051 0.48 -1.2875 0.0990
0.50 1.0319 0.8489 0.50 -0.3178 0.3753 0.50 -0.7736 0.2196 0.50 -1.2375 0.1080
0.52 1.0799 0.8599 0.52 -0.2698 0.3937 0.52 -0.7256 0.2341 0.52 -1.1894 0.1171
0.54 1.1262 0.8699 0.54 -0.2235 0.4116 0.54 -0.6793 0.2485 0.54 -1.1432 0.1265
0.56 1.1707 0.8791 0.56 -0.1790 0.4290 0.56 -0.6348 0.2628 0.56 -1.0986 0.1360
0.58 1.2137 0.8876 0.58 -0.1360 0.4459 0.58 -0.5918 0.2770 0.58 -1.0557 0.1456
0.60 1.2552 0.8953 0.60 -0.0944 0.4624 0.60 -0.5502 0.2911 0.60 -1.0141 0.1553
0.62 1.2954 0.9024 0.62 -0.0543 0.4784 0.62 -0.5101 0.3050 0.62 -0.9739 0.1650
0.64 1.3343 0.9089 0.64 -0.0154 0.4939 0.64 -0.4712 0.3188 0.64 -0.9350 0.1749
0.66 1.3720 0.9150 0.66 0.0223 0.5089 0.66 -0.4335 0.3323 0.66 -0.8973 0.1848
0.68 1.4086 0.9205 0.68 0.0589 0.5235 0.68 -0.3969 0.3457 0.68 -0.8608 0.1947
0.70 1.4441 0.9256 0.70 0.0944 0.5376 0.70 -0.3614 0.3589 0.70 -0.8253 0.2046
0.72 1.4786 0.9304 0.72 0.1289 0.5513 0.72 -0.3269 0.3719 0.72 -0.7907 0.2145
0.74 1.5122 0.9348 0.74 0.1625 0.5645 0.74 -0.2933 0.3847 0.74 -0.7572 0.2245
0.76 1.5448 0.9388 0.76 0.1952 0.5774 0.76 -0.2606 0.3972 0.76 -0.7245 0.2344
0.78 1.5767 0.9426 0.78 0.2270 0.5898 0.78 -0.2288 0.4095 0.78 -0.6927 0.2443
0.80 1.6077 0.9460 0.80 0.2580 0.6018 0.80 -0.1978 0.4216 0.80 -0.6617 0.2541
0.82 1.6379 0.9493 0.82 0.2883 0.6134 0.82 -0.1675 0.4335 0.82 -0.6314 0.2639
0.84 1.6675 0.9523 0.84 0.3178 0.6247 0.84 -0.1380 0.4451 0.84 -0.6019 0.2736
0.86 1.6963 0.9551 0.86 0.3466 0.6356 0.86 -0.1092 0.4565 0.86 -0.5731 0.2833
0.88 1.7245 0.9577 0.88 0.3748 0.6461 0.88 -0.0810 0.4677 0.88 -0.5449 0.2929
0.90 1.7520 0.9601 0.90 0.4023 0.6563 0.90 -0.0535 0.4787 0.90 -0.5174 0.3025
0.92 1.7789 0.9624 0.92 0.4292 0.6661 0.92 -0.0265 0.4894 0.92 -0.4904 0.3119
0.94 1.8053 0.9645 0.94 0.4556 0.6757 0.94 -0.0002 0.4999 0.94 -0.4641 0.3213
0.96 1.8311 0.9665 0.96 0.4814 0.6849 0.96 0.0256 0.5102 0.96 -0.4383 0.3306
0.98 1.8563 0.9683 0.98 0.5066 0.6938 0.98 0.0509 0.5203 0.98 -0.4130 0.3398
1.00 1.8811 0.9700 1.00 0.5314 0.7024 1.00 0.0756 0.5301 1.00 -0.3883 0.3489
1.02 1.9053 0.9716 1.02 0.5557 0.7108 1.02 0.0999 0.5398 1.02 -0.3640 0.3579
1.04 1.9291 0.9731 1.04 0.5795 0.7189 1.04 0.1237 0.5492 1.04 -0.3402 0.3668
1.06 1.9525 0.9746 1.06 0.6028 0.7267 1.06 0.1470 0.5584 1.06 -0.3169 0.3757
1.08 1.9754 0.9759 1.08 0.6257 0.7342 1.08 0.1699 0.5675 1.08 -0.2940 0.3844
1.10 1.9978 0.9771 1.10 0.6482 0.7416 1.10 0.1924 0.5763 1.10 -0.2715 0.3930
1.12 2.0199 0.9783 1.12 0.6702 0.7486 1.12 0.2145 0.5849 1.12 -0.2494 0.4015
1.14 2.0416 0.9794 1.14 0.6919 0.7555 1.14 0.2361 0.5933 1.14 -0.2277 0.4099
1.16 2.0629 0.9804 1.16 0.7132 0.7622 1.16 0.2575 0.6016 1.16 -0.2064 0.4182
1.18 2.0839 0.9814 1.18 0.7342 0.7686 1.18 0.2784 0.6096 1.18 -0.1855 0.4264
93

1.20 2.1044 0.9823 1.20 0.7548 0.7748 1.20 0.2990 0.6175 1.20 -0.1649 0.4345
1.22 2.1247 0.9832 1.22 0.7750 0.7808 1.22 0.3192 0.6252 1.22 -0.1447 0.4425
1.24 2.1446 0.9840 1.24 0.7949 0.7867 1.24 0.3392 0.6328 1.24 -0.1247 0.4504
1.26 2.1642 0.9848 1.26 0.8145 0.7923 1.26 0.3588 0.6401 1.26 -0.1051 0.4581
1.28 2.1835 0.9855 1.28 0.8338 0.7978 1.28 0.3781 0.6473 1.28 -0.0858 0.4658
1.30 2.2025 0.9862 1.30 0.8528 0.8031 1.30 0.3971 0.6543 1.30 -0.0668 0.4734
1.32 2.2212 0.9868 1.32 0.8715 0.8083 1.32 0.4158 0.6612 1.32 -0.0481 0.4808
1.34 2.2396 0.9874 1.34 0.8900 0.8133 1.34 0.4342 0.6679 1.34 -0.0297 0.4881
1.36 2.2578 0.9880 1.36 0.9081 0.8181 1.36 0.4523 0.6745 1.36 -0.0116 0.4954
1.38 2.2757 0.9886 1.38 0.9260 0.8228 1.38 0.4702 0.6809 1.38 0.0063 0.5025
1.40 2.2933 0.9891 1.40 0.9436 0.8273 1.40 0.4878 0.6872 1.40 0.0240 0.5096
1.42 2.3107 0.9896 1.42 0.9610 0.8317 1.42 0.5052 0.6933 1.42 0.0413 0.5165
1.44 2.3278 0.9900 1.44 0.9781 0.8360 1.44 0.5224 0.6993 1.44 0.0585 0.5233
1.46 2.3447 0.9905 1.46 0.9950 0.8401 1.46 0.5393 0.7051 1.46 0.0754 0.5300
1.48 2.3614 0.9909 1.48 1.0117 0.8442 1.48 0.5559 0.7109 1.48 0.0920 0.5367
1.50 2.3778 0.9913 1.50 1.0282 0.8481 1.50 0.5724 0.7165 1.50 0.1085 0.5432
1.52 2.3941 0.9917 1.52 1.0444 0.8518 1.52 0.5886 0.7219 1.52 0.1247 0.5496
1.54 2.4101 0.9920 1.54 1.0604 0.8555 1.54 0.6046 0.7273 1.54 0.1407 0.5560
1.56 2.4259 0.9924 1.56 1.0762 0.8591 1.56 0.6204 0.7325 1.56 0.1565 0.5622
1.58 2.4415 0.9927 1.58 1.0918 0.8625 1.58 0.6360 0.7376 1.58 0.1721 0.5683
1.60 2.4569 0.9930 1.60 1.1072 0.8659 1.60 0.6514 0.7426 1.60 0.1876 0.5744
1.62 2.4721 0.9933 1.62 1.1225 0.8692 1.62 0.6667 0.7475 1.62 0.2028 0.5803
1.64 2.4872 0.9936 1.64 1.1375 0.8723 1.64 0.6817 0.7523 1.64 0.2178 0.5862
1.66 2.5020 0.9938 1.66 1.1523 0.8754 1.66 0.6965 0.7570 1.66 0.2327 0.5920
1.68 2.5167 0.9941 1.68 1.1670 0.8784 1.68 0.7112 0.7615 1.68 0.2473 0.5977
1.70 2.5312 0.9943 1.70 1.1815 0.8813 1.70 0.7257 0.7660 1.70 0.2618 0.6033
1.72 2.5455 0.9945 1.72 1.1958 0.8841 1.72 0.7400 0.7704 1.72 0.2762 0.6088
1.74 2.5597 0.9948 1.74 1.2100 0.8869 1.74 0.7542 0.7746 1.74 0.2903 0.6142
1.76 2.5737 0.9950 1.76 1.2240 0.8895 1.76 0.7682 0.7788 1.76 0.3043 0.6196
1.78 2.5875 0.9952 1.78 1.2378 0.8921 1.78 0.7821 0.7829 1.78 0.3182 0.6248
1.80 2.6012 0.9954 1.80 1.2515 0.8946 1.80 0.7957 0.7869 1.80 0.3319 0.6300
1.82 2.6147 0.9955 1.82 1.2651 0.8971 1.82 0.8093 0.7908 1.82 0.3454 0.6351
1.84 2.6281 0.9957 1.84 1.2785 0.8995 1.84 0.8227 0.7947 1.84 0.3588 0.6401
1.86 2.6414 0.9959 1.86 1.2917 0.9018 1.86 0.8359 0.7984 1.86 0.3720 0.6451
1.88 2.6545 0.9960 1.88 1.3048 0.9040 1.88 0.8490 0.8021 1.88 0.3851 0.6499
1.90 2.6674 0.9962 1.90 1.3178 0.9062 1.90 0.8620 0.8057 1.90 0.3981 0.6547
1.92 2.6803 0.9963 1.92 1.3306 0.9083 1.92 0.8748 0.8092 1.92 0.4109 0.6594
1.94 2.6930 0.9965 1.94 1.3433 0.9104 1.94 0.8875 0.8126 1.94 0.4236 0.6641
1.96 2.7055 0.9966 1.96 1.3559 0.9124 1.96 0.9001 0.8160 1.96 0.4362 0.6686
1.98 2.7180 0.9967 1.98 1.3683 0.9144 1.98 0.9125 0.8193 1.98 0.4486 0.6731
2.00 2.7303 0.9968 2.00 1.3806 0.9163 2.00 0.9248 0.8225 2.00 0.4609 0.6776
94

d. Hasil Fragility Menara Hipotesis Geometri Segi Empat Berdasarkan


Maximum Base Shear

MAX BASE SHEAR


SLIGHT MODERATE EXTENSIVE
Sa φ Prob Sa φ Prob Sa φ Prob
0 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000 0.00 0.0000 0.0000
0.02 -3.7636 0.0001 0.02 -4.7172 0.0000 0.02 -5.6345 0.0000
0.04 -2.9144 0.0018 0.04 -3.8680 0.0001 0.04 -4.7853 0.0000
0.06 -2.4176 0.0078 0.06 -3.3713 0.0004 0.06 -4.2885 0.0000
0.08 -2.0652 0.0195 0.08 -3.0188 0.0013 0.08 -3.9361 0.0000
0.10 -1.7918 0.0366 0.10 -2.7454 0.0030 0.10 -3.6627 0.0001
0.12 -1.5684 0.0584 0.12 -2.5220 0.0058 0.12 -3.4393 0.0003
0.14 -1.3795 0.0839 0.14 -2.3332 0.0098 0.14 -3.2505 0.0006
0.16 -1.2159 0.1120 0.16 -2.1696 0.0150 0.16 -3.0869 0.0010
0.18 -1.0716 0.1419 0.18 -2.0253 0.0214 0.18 -2.9426 0.0016
0.20 -0.9426 0.1730 0.20 -1.8962 0.0290 0.20 -2.8135 0.0025
0.22 -0.8258 0.2045 0.22 -1.7794 0.0376 0.22 -2.6967 0.0035
0.24 -0.7192 0.2360 0.24 -1.6728 0.0472 0.24 -2.5901 0.0048
0.26 -0.6211 0.2673 0.26 -1.5748 0.0577 0.26 -2.4921 0.0064
0.28 -0.5303 0.2979 0.28 -1.4840 0.0689 0.28 -2.4013 0.0082
0.30 -0.4458 0.3279 0.30 -1.3994 0.0808 0.30 -2.3167 0.0103
0.32 -0.3667 0.3569 0.32 -1.3204 0.0934 0.32 -2.2377 0.0126
0.34 -0.2925 0.3850 0.34 -1.2461 0.1064 0.34 -2.1634 0.0153
0.36 -0.2224 0.4120 0.36 -1.1761 0.1198 0.36 -2.0934 0.0182
0.38 -0.1562 0.4379 0.38 -1.1098 0.1335 0.38 -2.0271 0.0213
0.40 -0.0933 0.4628 0.40 -1.0470 0.1476 0.40 -1.9643 0.0247
0.42 -0.0336 0.4866 0.42 -0.9872 0.1618 0.42 -1.9045 0.0284
0.44 0.0234 0.5093 0.44 -0.9302 0.1761 0.44 -1.8475 0.0323
0.46 0.0779 0.5310 0.46 -0.8758 0.1906 0.46 -1.7930 0.0365
0.48 0.1300 0.5517 0.48 -0.8236 0.2051 0.48 -1.7409 0.0409
0.50 0.1800 0.5714 0.50 -0.7736 0.2196 0.50 -1.6909 0.0454
0.52 0.2281 0.5902 0.52 -0.7256 0.2341 0.52 -1.6428 0.0502
0.54 0.2743 0.6081 0.54 -0.6793 0.2485 0.54 -1.5966 0.0552
0.56 0.3189 0.6251 0.56 -0.6348 0.2628 0.56 -1.5520 0.0603
0.58 0.3619 0.6413 0.58 -0.5918 0.2770 0.58 -1.5090 0.0656
0.60 0.4034 0.6567 0.60 -0.5502 0.2911 0.60 -1.4675 0.0711
0.62 0.4436 0.6713 0.62 -0.5101 0.3050 0.62 -1.4273 0.0767
0.64 0.4825 0.6853 0.64 -0.4712 0.3188 0.64 -1.3884 0.0825
0.66 0.5202 0.6985 0.66 -0.4335 0.3323 0.66 -1.3507 0.0884
0.68 0.5568 0.7112 0.68 -0.3969 0.3457 0.68 -1.3142 0.0944
0.70 0.5923 0.7232 0.70 -0.3614 0.3589 0.70 -1.2787 0.1005
0.72 0.6268 0.7346 0.72 -0.3269 0.3719 0.72 -1.2441 0.1067
95

0.74 0.6604 0.7455 0.74 -0.2933 0.3847 0.74 -1.2106 0.1130


0.76 0.6930 0.7559 0.76 -0.2606 0.3972 0.76 -1.1779 0.1194
0.78 0.7248 0.7657 0.78 -0.2288 0.4095 0.78 -1.1461 0.1259
0.80 0.7559 0.7751 0.80 -0.1978 0.4216 0.80 -1.1151 0.1324
0.82 0.7861 0.7841 0.82 -0.1675 0.4335 0.82 -1.0848 0.1390
0.84 0.8156 0.7926 0.84 -0.1380 0.4451 0.84 -1.0553 0.1456
0.86 0.8445 0.8008 0.86 -0.1092 0.4565 0.86 -1.0265 0.1523
0.88 0.8726 0.8086 0.88 -0.0810 0.4677 0.88 -0.9983 0.1591
0.90 0.9002 0.8160 0.90 -0.0535 0.4787 0.90 -0.9708 0.1658
0.92 0.9271 0.8231 0.92 -0.0265 0.4894 0.92 -0.9438 0.1726
0.94 0.9534 0.8298 0.94 -0.0002 0.4999 0.94 -0.9175 0.1794
0.96 0.9792 0.8363 0.96 0.0256 0.5102 0.96 -0.8917 0.1863
0.98 1.0045 0.8424 0.98 0.0509 0.5203 0.98 -0.8664 0.1931
1.00 1.0293 0.8483 1.00 0.0756 0.5301 1.00 -0.8417 0.2000
1.02 1.0535 0.8539 1.02 0.0999 0.5398 1.02 -0.8174 0.2068
1.04 1.0773 0.8593 1.04 0.1237 0.5492 1.04 -0.7936 0.2137
1.06 1.1006 0.8645 1.06 0.1470 0.5584 1.06 -0.7703 0.2206
1.08 1.1235 0.8694 1.08 0.1699 0.5675 1.08 -0.7474 0.2274
1.10 1.1460 0.8741 1.10 0.1924 0.5763 1.10 -0.7249 0.2343
1.12 1.1681 0.8786 1.12 0.2145 0.5849 1.12 -0.7028 0.2411
1.14 1.1898 0.8829 1.14 0.2361 0.5933 1.14 -0.6811 0.2479
1.16 1.2111 0.8871 1.16 0.2575 0.6016 1.16 -0.6598 0.2547
1.18 1.2320 0.8910 1.18 0.2784 0.6096 1.18 -0.6389 0.2614
1.20 1.2526 0.8948 1.20 0.2990 0.6175 1.20 -0.6183 0.2682
1.22 1.2729 0.8985 1.22 0.3192 0.6252 1.22 -0.5980 0.2749
1.24 1.2928 0.9020 1.24 0.3392 0.6328 1.24 -0.5781 0.2816
1.26 1.3124 0.9053 1.26 0.3588 0.6401 1.26 -0.5585 0.2882
1.28 1.3317 0.9085 1.28 0.3781 0.6473 1.28 -0.5392 0.2949
1.30 1.3507 0.9116 1.30 0.3971 0.6543 1.30 -0.5202 0.3015
1.32 1.3694 0.9146 1.32 0.4158 0.6612 1.32 -0.5015 0.3080
1.34 1.3878 0.9174 1.34 0.4342 0.6679 1.34 -0.4831 0.3145
1.36 1.4060 0.9201 1.36 0.4523 0.6745 1.36 -0.4650 0.3210
1.38 1.4239 0.9228 1.38 0.4702 0.6809 1.38 -0.4471 0.3274
1.40 1.4415 0.9253 1.40 0.4878 0.6872 1.40 -0.4294 0.3338
1.42 1.4589 0.9277 1.42 0.5052 0.6933 1.42 -0.4121 0.3401
1.44 1.4760 0.9300 1.44 0.5224 0.6993 1.44 -0.3949 0.3464
1.46 1.4929 0.9323 1.46 0.5393 0.7051 1.46 -0.3780 0.3527
1.48 1.5096 0.9344 1.48 0.5559 0.7109 1.48 -0.3614 0.3589
1.50 1.5260 0.9365 1.50 0.5724 0.7165 1.50 -0.3449 0.3651
1.52 1.5422 0.9385 1.52 0.5886 0.7219 1.52 -0.3287 0.3712
1.54 1.5583 0.9404 1.54 0.6046 0.7273 1.54 -0.3127 0.3773
1.56 1.5741 0.9423 1.56 0.6204 0.7325 1.56 -0.2969 0.3833
1.58 1.5897 0.9440 1.58 0.6360 0.7376 1.58 -0.2813 0.3893
96

1.60 1.6051 0.9458 1.60 0.6514 0.7426 1.60 -0.2658 0.3952


1.62 1.6203 0.9474 1.62 0.6667 0.7475 1.62 -0.2506 0.4011
1.64 1.6353 0.9490 1.64 0.6817 0.7523 1.64 -0.2356 0.4069
1.66 1.6502 0.9505 1.66 0.6965 0.7570 1.66 -0.2207 0.4126
1.68 1.6649 0.9520 1.68 0.7112 0.7615 1.68 -0.2061 0.4184
1.70 1.6794 0.9535 1.70 0.7257 0.7660 1.70 -0.1916 0.4240
1.72 1.6937 0.9548 1.72 0.7400 0.7704 1.72 -0.1772 0.4297
1.74 1.7079 0.9562 1.74 0.7542 0.7746 1.74 -0.1631 0.4352
1.76 1.7219 0.9575 1.76 0.7682 0.7788 1.76 -0.1491 0.4407
1.78 1.7357 0.9587 1.78 0.7821 0.7829 1.78 -0.1352 0.4462
1.80 1.7494 0.9599 1.80 0.7957 0.7869 1.80 -0.1215 0.4516
1.82 1.7629 0.9610 1.82 0.8093 0.7908 1.82 -0.1080 0.4570
1.84 1.7763 0.9622 1.84 0.8227 0.7947 1.84 -0.0946 0.4623
1.86 1.7896 0.9632 1.86 0.8359 0.7984 1.86 -0.0814 0.4676
1.88 1.8027 0.9643 1.88 0.8490 0.8021 1.88 -0.0683 0.4728
1.90 1.8156 0.9653 1.90 0.8620 0.8057 1.90 -0.0553 0.4780
1.92 1.8285 0.9663 1.92 0.8748 0.8092 1.92 -0.0425 0.4831
1.94 1.8412 0.9672 1.94 0.8875 0.8126 1.94 -0.0298 0.4881
1.96 1.8537 0.9681 1.96 0.9001 0.8160 1.96 -0.0172 0.4931
1.98 1.8662 0.9690 1.98 0.9125 0.8193 1.98 -0.0048 0.4981
2.00 1.8785 0.9698 2.00 0.9248 0.8225 2.00 0.0075 0.5030

Anda mungkin juga menyukai