Oleh
ABSTRAK
Dari kejadian- kejadian fenomena alam seperti gempa mengakibatkan kerugian baik asset kepemilikan pribadi,
swasta ataupun pemerintah yang sangat besar sekali. Maka untuk menyelamatkan asset-aset tersebut diperlukan
seorang ahli teknik yang benar-benar independen untuk dapat membantu dan mengambil keputusan untuk
menghadapi bencana, dan yang benar-benar menguasai dalam bidangnya yang dikenal sebagai Forensic
Engineering. Forensic Engineering adalah seseorang atau team yang harus sesuai dengan bidangnya seperti
teknik struktur, teknik geoteknik, teknik hidro, teknik transportasi dan lain sebagainya yang mampu memberikan
saran-saran perbaikan
96
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
nyawa manusia. Seperti kejadian gempa besar Pada bulan september 2007 terjadi gempa
yang terjadi di Sumatera beberapa waktu yang cukup besar dengan kekuatan 6,7 MM dari
lalu pada bulan Desember 2006 didaerah Siberut dan esok harinya dari Bengkulu yang
Nangroe Aceh Darussalam. Gempa dengan berkekuatan hamper sama. Yang
kekuatan 9,3 MM yang diikuti dengan mengakibatkan kota Padang dan sekitarnya
gelombang tsunami akibat dari bencan alam terjadi kerusakan-kerusakan yang cukup berat
meluluhlantakan daerah tersebut dengan pada bangunan yang juga menghilangkan
menelan korban jiwa lebih dari dua ratus ribu nyawa manusia yang berjumlah 12 orang.
orang meninggal dunia. Kejadian yang sama berulang kembali
Pada bulan Maret 2005 terjadi di terjadi gempa yang cukup besar didaerah
Kepulauan Nias dengan kekuatan 8,2 MM, Pariaman dengan kekuatan 7,9 SR yang
yang mengakibatkan kehilangan harta benda meluluhlantakan kota dan kabupaten di
dan nyawa manusia. Kemudian diikuti dengan Sumatera Barat dengan kerusakan bangunan
gempa maret 2007 yaitu gempa vulkanik di dan manusia seperti Table 1 dan Tabel 2.
Singkarak Solok Sumatra Barat juga
berdampak kerusakan bangunan di beberapa
kota Solok, Bukittinggi, Payakumbuh, dan
menghilangkan nyawa manusia berjumlah 52
orang.
Kehidupan Pra-Bencana
Lokasi Rusak Rusak Rusak
No Jumlah Jumlah KK
Kabupaten/Kota Berat Sedang Berat
Rumah
1 Kota Padang 150.421 178.970 33.597 35.816 37.615
2 Kota Pariaman 15.154 17.124 6.514 3.960 2.931
3 Kota Solok 11.234 12.805 2 2 6
4 Kota Padang 9.177 10.941 17 164 413
Panjang
5 Kota Tanah Datar 82.717 89.400 28 115 105
6 Kota Padang 91.069 86.690 57.788 16.430 13.694
Pariaman
7 Kota Kepulauan 16.191 17.188 3 - 136
Mentawai
8 Kab. Agam 97.907 112.029 11.796 3.797 4.353
9 Kab. Solok 80.211 89.863 145 243 357
10 Kab. Pasaman 53.925 59.454 197 13 931
11 Kab. Pasaman Barat 75.580 78.236 3.240 3.046 2.862
12 Kab. Pesisir Selatan 102.903 112.387 1.156 3.596 5.510
Total 786.489 865.087 114.483 67.182 68.913
97
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
Luka-luka
No Lokasi Kabupaten/Kota Meninggal Hilang Pengungsi
Berat Ringan
1 Kota Padang 313 431 771 2 -
2 Kota Pariaman 32 148 278 - -
3 Kota Solok 3 - - - -
4 Kota Padang Panjang - 6 14 - -
5 Kota Tanah Datar - - - - -
6 Kota Padang Pariaman 675 527 528 - -
7 Kota Kepulauan Mentawai - - - - -
8 Kab. Agam 80 90 47 - -
9 Kab. Solok - - 5 - -
10 Kab. Pasaman - - - - -
11 Kab. Pasaman Barat 5 5 25 - 410
12 Kab. Pesisir Selatan 9 7 20 - -
Total 1.117 1.214 1.688 2 410
Dari kejadian- kejadian fenomena alam dari Teknik Forensic dan repair pada bangunan dan
gempa diatas yang telah mengakibatkan konstruksi bangunan yang disebabkan oleh
kerugian baik asset kepemilikan pribadi, swasta kerusakan akibat bencan alam murni ( natural
ataupun pemerintah yang sangat besar sekali. disaster ) atau kerusakan diakibatkan oleh
Maka untuk menyelamatkan asset-aset tangan manusia (artificial disaster ).
tersebut diperlukan seorang ahli teknik yang
benar-benar independen untuk dapat
TUJUAN
membantu dan mengambil keputusan untuk
Tujuan bidang ilmu Forensic ini adalah untuk
menghadapi bencana ini, dan yang benar-
membuka wawasan pemerintah, masyarakat,
benar menguasai dalam bidangnya yang
praktisi dalam bidang asuransi, lembaga
dikenal sebagai Forensic Engineering.
pengambil keputusan dalam permasalahan
yang terjadi berdasarkan teknik Forensic.
Forensic Engineering adalah seseorang atau
team yang harus sesuai dengan bidangnya TINJAUAN PUSTAKA
seperti teknik struktur, teknik geoteknik, teknik
Faktor penyebab kerusakan bangunan
hidro, teknik transportasi dan lain sebagainya Bangunan sejak awal perencana,
yang mampu memberikan saran-saran pelaksana hingga masa pemakaiannya
perbaikan. berkemungkinan untuk mengalami kerusakan
Oleh karena itu agar dapat diperoleh dan akibat beberapa faktor :
diketahui penyebab suatu kerusakan bangunan
ataupun sturktur konstruksinya maka perlu Faktor Umur Bangunan
dikembangkan suatu bidang ilmu yang Dengan bertambahnya usia bangunan
tampaknya sangat diperlukan diamasa-masa terjadi penurunan kualitas dan kemampuan
mendatang yaitu untuk menahan beban, bila tidak dilakukan
pemeliharaan secara teratur, maka secara
98
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
singkat dapat dikatakan bahwa kerusakan getaran yang terjadi dapat menimbulkan
bangunan tergantung pada waktu (time kelelahan atau fatigue, pengaruh radiasi
dependent). matahari dan hujan silih berganti dapat
Penurunan kualitas dapat dipengaruhi oleh menimbulkan dekarbonisasi pada bahan
gaya yang bekerja dari luar atau dari dalam bangunan, pengaruh gaya gempa dapat
komponen itu sendiri. Pengaruh gaya dalam mengakibatkan kerusakan pada komponen non
bentuk jangka panjang dapat menimbulkan struktural dan struktural.
proses rangkak ( Creep ),
Garis Design
Garis Kenyataan
Kualitas Kontruksi
menurut
C2=a+t
Batas Bawah
Masa konstruksi
Faktor Kondisi Tanah dan Air Tanah penurunan yang terjadi dapat dihindari
Penempatan seluruh bangunan berdiri terutama sekali penurunan tidak seragam
diatas tanah, kecuali bangunan tradisional yang (differential settlement) yang menimbulkan
dikenal bangunan panggung atau rumah diatas tegangan ekstra pada komponen bangunan lain
air yang sering dengan pondasi tapak. Sifat
tanah berbeda antara satu lokasi dengan lokasi Air tanah juga dapat memberikan
lainnya walaupun dalam satu lokasi yang permasalahan pada bangunan. Ada beberapa
sekecil apapun prilaku tanahpun berbeda, pengaruh akibat air tanah yang tinggi antara
perbedaan tanah tersebut akibat mekanisme lain : pelumutan, perembesan pada komponen
pembentukannya. Bila hendak mendirikan bangunan dan dapat mengangkat akibatnya
bangunan harus dilakukan penelitian yang terjadi tekanan pada dinding atau lantai
intensif untuk mendapat sifat fisis dan basement terjadinya daya angkat ( up lift ) dan
mekanisnya. ketika terjadi perubahan kadar air tanah akibat
Semua ini tujuan untuk memilih pondasi perubahan musim. Tanah dengan kemampuan
yang tepat untuk bangunan tersebut sehingga mengambang ( swelling ) dan menyusut (
shrinkage ) sangt tinggi dapat menimbulkan
99
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
tegangan ekstra yang besar terhadap Peristiwa longsor dapat terjadi dimana saja bila
komponen struktur bawah ( Sub Structure keseimbangan daya dukung tanah terganggu
Component ). akibat hal-hal tersebut diatas.
100
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
waktu 9.000 s.d 21.000 hari bila penyerang memahami teknologi yang harus digunakan
berasal dari 1 koloni saja. dalam pelaksanaan.
101
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
menghasilkan lebih dari satu tipe kerusakan, creep yang terjadinya dalam waktu cukup
maka secara kelompok besar dapat dibagi lama dan sulit untuk diteksi ( Greenspan
beberapa tipe kerusakan menurut Syafei Amri, dkk, 1989 ).
2006 : Kerusakan yang terjadi berkaitan dengan
- Kerusakan komponen arsitektur membengkaknya biaya, biaya yang
- Kerusakan komponen atas (Upper dikeluarkan terlalu besar untuk kegiatan
Structure) dan struktur bawah (Sub pekerjaan tersebut, kegagalan
Structure ) menyelesaikan pekerjaan proyek tepat
- Kerusakan komponen mekanikal dan waktu. Tampak kegagalan struktur
elektrikal geoteknik dapat masuk kerusakan
Menurut Skempton dan Mc Donald 1956; fungsional dan struktural, namun tidak
Bromhead 1984; Boscardin & Cording 1989; menutup kemungkinan pada kerusakan
Fed & Carper 1997 type kerusakan adalah tersembunyi ( latent ) dan membengkaknya
sebagai berikut : biaya.
Kerusakan arsitektural Keperluan Ahli
Tipe kerusakan ini sangat berkaitan dengan Dari kondisi kerusakan yang terjadi perlu
retak-retak pada bangunan gedung, lantai dicari penyebab kerusakan, siapa yang
dan cat penutup. Retakan pada plester bertanggung jawab, apakah dapat diajukan
dinding > 0,5 mm lebar, retak pada dinding kepengadilan, ganti rugi yang menjadi
pasangan batu > 1 mm lebar, perlu korban. Oleh karena itu dibutuhkan seorang
dipertimbangkan sebagai nilai ambang Ahli sesuai dengan bidan keahliannya guna
untuk bangunan berpenghuni ( Burland dkk, memberikan jawaban tentang sebab
1997 ). terjadinya kerusakan akibat bencana, atau
Kerusakan fungsional sebab-sebab lain, dan siapa yang
Berkaitan dengan penggunaan bangunan bertanggung jawab, serta memberikan
(pintu dan jendela macet, retakan dinding rekomendasi penanggulangan atau
luas dan plester berjatuhan, dinding atau perbaikannya. Ahli ini harus mempunyai
lantai miring). Gerakan tanah dapat sebagai pengalaman, keahlian dalam bidangnya
penyebab kerusakan ini. atau dikeanal sebagai Ahli Teknik Forensic
Kerusakan struktural (Foren-sic Engineer). Seorang Forensic
merupakan kerusakan yang berkaitan Engineer mempunyai tugas :
dengan stabilitas bangunan ( runtuh dalam Menyelidiki kerusakan, kekurangan
mendukung beban ), termasuk kerusakan atau keruntuhan suatu konstruksi,
total dari struktur. Menentukan penyebab masalah
Kerusakan tersembunyi, tersebut (kerusakan, keruntuhan dsb),
Berkaitan dengan tidak dapat dilihat secara Dalam banyak kasus memberikan
visual. Misalnya penurunan mutu material rekomendasi tentang perbaikannya,
pekerjaan. Hal ini baru dapat diketahui Menentukan siapa yang harus
kalau ada review design, uji standar bahan, bertanggung jawab akan kerusakan
dan lain-lain. Contoh pengaruh piping, atau kemunduran suatu konstruksi.
102
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
.
Pedoman
pemeriksaan
Resiko darurat
Keruntuhan
1b
Klasifikasi
kerusakan Pedoman
Penentuan Kriteria
Kerusakan
Kemungkinan untuk
digunakan
Perkuatan selanjutnya
Pedoman
Pemeriksaan intensif
Perlu diperbaiki ?
Perencanaan restorasi
A B C D E
103
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
A B C D E
Restorasi
3
Pedoman Restorasi
Rancangan restorasi
Pelaksanaan restorasi
Bila subject yang diselidiki tidak sesuai Sebagai suatu badan ataupun pribadi yang
dengan bidangnya, pekerjaan tersebut dipercaya mampu memberikan saran ataupun
harus ditolak, solusi menghadapi kerusakan-kerusakan yang
Dan perlu dihindari sebagai seorang
mungkin terjadi dikarenakan natural disaster
Forensic Engineer adalah konflik
kepentingan, prasangka, pembelaan atau artificial disaster
(Carper, 1989)
Seorang Forensic Engineering (FE) harus
Daftar Pustaka
sampai pada final konklusi.
104
Rekayasa Sipil Volume VI, Nomor 2, Oktober 2010 ISSN : 1858-3695
105