PENGECORAN BETON
MENURUT SNI 2847-2019 DAN ACI 311.1R-2007
Ketentuan Pidana
Pasal 113
1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (11 huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahu
dan/atau pidana denda paling banyak
Rp100.000.000 (seratus iuta rupiah).
2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penajra paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin
Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat [1] huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
pada ayat [3] yang dilakukan dalam bentuk pembajakan,
dipidana dengan pidana penjara Paling lama 10 (sepu]uh)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000
000,00 (empat miliar rupiah).
PEDOMAN PRAKTIS
PENGECORAN BETON
MENURUT SNI 2847-2019 DAN ACI 311.1R-2007
Diterbitkan oleh
Penerbit - Sketsa Media
Tahun 2023
PEDOMAN PRAKTIS PENGECORAN BETON
MENURUT SNI 2847-2019 DAN ACI 311.1R-2007
ISBN 978-623-826-332-5
Email : sketsamediaid@gmail.com
Web : www.sketsamedia.id
WA : 085869777792
Buku “Pedoman Praktis Pegecoran Beton Sesuai SNI 2847-2019 dan ACI
311.1R-07” ini merupakan bagian kedua dari rencana penulisan buku
TETRALOGI Buku “PENGAWASAN STRUKTUR GEDUNG TINGGI DI
INDONESIA, yaitu:
1. Detail Penulangan Beton Sesuai SNI 2847-2019 dan ACI 315-18
2. Pengecoran Beton sesuai SNI 2847-2019 dan ACI 311.1R-07
3. Bekisting dan Perancah sesuai ACI 347 dan OSHA 1926
4. Pedoman Praktis Manajemen Mutu Proyek: Pengalaman Indonesia
Tetralogi buku diatas semula disusun untuk memenuhi kebutuhan Konsultan MK
pada Perusahaan PT. Nusapratama Dwikharisma (ND) Periode 2017- 2019
dalam “Pelatihan Site Engineer dan Inpsektor Struktur”, sebelum ditugaskan pada
Proyek Pengawasan Gedung Tinggi dalam Tim Konsultan MK
Setelah uji coba dua tahun (2017-2019) nampaknya buku pedoman internal ini
perlu diteruskan menjadi buku yang dapat dipakai secara umum diluar internal
PT. Nusapratama Dwikharisma
Sebagai Pedoman buku ini di susun berdasarkan tiga prinsip dasar berikut;
(1) Kaidah Ilmu Struktur dan Teknologi Beton
(2) Pengalaman Kerja sebagai Perencana dan Pengawas di Site dan
(3) “Codes and Standards” Struktur dan Teknologi Beton
Selain tiga masalah diatas, ada masalah lain yang menjadi tinjauan walaupun
cukup sulit, yaitu; (1) Interface pelaku Jasa Konstruksi (Perencana, Kontraktor,
Pengawas, Pemilik, dan Pemerintah), (2) Masalah Budaya Konstruksi di
Indonesia.
Target pembaca semula memang buku ini ditulis untuk pedoman bagi Site
Engineer dan Inspektor Struktur dalam pengawasan Gedung tinggi, tapi karena
konten nya sangat terkait dengan Perencanaan dan Pelaksanaan, maka buku ini
juga bermanfaat bagi Perencana Struktur, Kontraktor, dan Wakil Pemilik untuk
mengetahui road map proses pengecoran beton dari awal sampai selesai
v
Penulis mempunyai pengalaman kerja selama 40 tahun (1982-2022); terdiri dari 10
tahun pengalaman dalam bidang Perencanaan Struktur gedung tinggi (1982-
1992),
8 tahun pengalaman dalam bidang Perencanaan Struktur Proyek Oil and Gas,
Petrokimia (1992-2000), dan 22 tahun terakhir pengalaman dalam bidang
Perencanaan dan Pengawasan gedung tinggi (2000-2022)
Pada tahun 2014-2016 penulis sebagai Chief Resident Engineer, dan pada tahun
2018-2022 sebagai Direksi Pengawas pada Proyek Thamrin Nine Jakarta, Tower
dengan ketinggian 71 lantai dan Besmen 6 lantai.
Substansi buku ini lebih menekankan kepada Detail penulangan beton lebih
spesifik untuk struktur bangunan gedung tinggi pada daerah gempa, Seismic
detailing of reinforced concrete dalam Pengawasan Struktur Gedung Tinggi yang
dilengkapi dengan “Kasus yang sering ditemukan dalam praktek pengawasan
gedung tinggi” di Indonesia.
Penulis berharap supaya buku ini dapat berguna bagi Practicing Engineer dalam
Desain, Pelaksanaan dan Pengawasan terutama dalam Pengecoran Beton
sesuai dengan SNI 2847-2019 dan ACI 311.1R- 2007.
Konsultan Perencana bisa mendapatkan gambaran tentang Pengecoran beton
kinerja tinggi pada Gedung Supertinggi, sehingga perlu menyusun Spesifikasi
Teknis Struktur Beton yang sesuai dengan skala proyek.
Kontraktor dan Konsultan MK bisa mendapatkan gambaran tentang Pengecoran
beton kinerja tinggi pada Gedung Supertinggi yang cukup rumit dan menantang
secara Professional, sehingga perlu menyiapkan Tenaga Engineer yang Senoir
dan Kualified dalam bidang Construction and Concrete Technology.
Wakil Pemilik Gedung bisa mendapatkan gambaran tentang Pengecoran beton
kinerja tinggi pada Gedung Supertinggi, sehingga bisa menyusun TOR-Term of
references dalam memilih dan menunjuk Konsulltan Perencana, Kontraktor dan
Konsultan MK yang sesuai dengan kebutuhan proyek.
Seperti kata pepatah: “Tak ada gading yang tidak retak”, dalam artian bahwa buku
ini tentu belum sempurna, maka Saran dan kritik dari Praktisi dan para Ahli
Struktur Gedung untuk perbaikan buku ini diwaktu mendatang sangat diharapkan.
vi
DAFTAR ISI
PRAKATA ………………………………………………………………………….. iv
UCAPAN TERIMAKASIH ………………………………………………………… vii
Daftar Isi …………………………………………………………………………… vii
Daftar Gambar ……………………………………………………………………. x
Daftar Tabel ………………………………………………………………………. xx
1. PENGANTAR
1.1 Tujuan dan lingkup penulisan buku ……………………………………... 1-1
1.2 Proses dan Prosedur Prooduksi Beton ………………………………… 1-6
1.3 Perkembangan Kode Bangunan Teknologi Beton …………………… 1-8
1.4 Tugas Konsultan MK …………………………………………………….. 1-17
1.5 Batas tugas Perencana, Kontraktor, dan Konsultan MK ……………... 1-21
1.6 Permasalahan beton dalam praktek ……………………………………. 1-26
2. Material BETON
2.1 Tinjauan umum …………………………………………………………… 2-1
2.2 Material penyusun beton ………………………………………………… 2-8
2.3 Kuat tekan beton …………………………………………………………. 2-35
2.4 Sifat-sifat Beton Keras …………………………………………………… 2-43
2.5 Klasifikasi Beton dan Perkembangan Terkini (2023) …………………. 2-53
3. Shop drawing
3.1 Field Engineering ………………………………………………………... 3-1
3.2 Standard Operation Procedure – SOP ………………………………… 3-2
3.3 Standar Teknis Shop drawing …………………………………………... 3-7
3.4 Koordinasi gambar antar disiplin ……………………………………….. 3-10
3.5 Contoh shop drawing ……………………………………………………. 3-10
vii
6. Test tarik baja tulangan
6.1 Baja Tulangan (steel reinforcement) ………………………………….… 6-1
6.2 Grade Mutu Baja Tulangan ……………………………………………… 6-4
6.3 Pengujian tarik Baja Tulangan …………………………………………... 6-12
6.4 Karat dan proteksi karat ………………………………………………….. 6-24
6.5 Kasus dalam praktek …………………………………………………….. 6-25
viii
12. Perawatan Beton
12.1 Tinjauan umum …………………………………………………………...12-1
12.2 Metode Perawatan Beton dan Bahan yang Dipakai ………………….12-3
12.3 Kasus dalam praktek ………………………………..…………………...12-8
ix
Halaman ini sengaja kosong
xxiv
DAFTAR REFERENSI
Kode Bangunan
[1] PBI 1971: ”Peraturan Beton Indonesia 1971”, DPMB Bandung, 1979
[2] PBI 1990: ”Peraturan Beton Indonesia 1990”, SKSNI 1990
[3] SNI 2847-2002: “Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung”, BSN,
2002
[4] SNI 2847-2013: “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”, BSN, 2013
[5] SNI 2847-2019: “Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung”, BSN, 2019
[6] ACI 318-19: “Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary”, ACI
Committee 318, 2019
[7] MNL-2(19) - ACI 311.1R-07, “ACI Manual of Concrete Inspection”, ACI – 2019
[8] MNL-15(20) - ACI 301-20, “Specification for Concrete Construction”, ACI – 2020
[9] MNL-5(19), “The Contractor’s Guide to Quality Concrete Construction”, 4th Ed., 2018
Semen Portland
[10] SNI 2049:2020 OPC
[11] SNI 8363: 2017 Portland Composite Cement-PCC
[12] SNI 8912: 2020 Semen Hidrolik
[13] ASTM C 150M-12: Standard Specification for Portland Cement
[14] ASTM C 618: Fly ash
[15] ASTM C 989M: GGBS Semen Slag
[16] ASTM C 1240: Silica-fume
[17] ASTM C 595M: Portland Slag Cement or Blended Cement?
[18] ASTM C 1157: Hydraulic Cement
Pengujian Semen Portland
[19] ASTM C 138: Unit Weight, Yield, and Air Content of Concrete
[20] ASTM C 143: Slump of Hydraulic Cement Concrete
[21] ASTM C 173: Air Content of Freshly Mixed Concrete by the Volumetric Method
[22] ASTM C 231: Air Content of Freshly Mixed Concrete by the Pressure Method
[23] ASTM C 234: Bond Strength of Concrete Developed with Reinforcing Steel
[24] ASTM C 360: Ball Penetration in Freshly Mixed Concrete
[25] ASTM C 469: Static Modulus of Elasticity and Poisson’s Ratio of Concrete in Compression
[26] ASTM C 496: Splitting Tensile Strength of Cylindrical Concrete Specimens
[27] ASTM C 805: Rebound Number of Hardened Concrete
Pengujian AK dan AH
[28] SNI ASTM C136:2012, “Metode uji analisis saringan agregat halus dan agregat kasar
(ASTM C136-06, IDT)”
[29] SNI 2417:2008, “Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles”
[30] SNI ASTM C117: 2012, “Bahan Lebih halus dari 75 μm (Ayakan No. 200) dengan
Pencucian”
[31] SNI 4141:2015, “Metode uji gumpalan lempung dan butiran mudah pecah dalam agregat
(ASTM C 142-04, IDT)”
[32] SNI 3407:2008, “Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan
larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat”
[33] SNI 1969:2008, “Metode uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar”
[34] SNI 4804:1998, “Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga Udara dalam Agregat”
[35] SNI 8287:2016, “Metode uji kuantitas butiran pipih, lonjong, atau pipih dan lonjong dalam
agregat kasar (Mod. ASTM D 4791-10)”
3HQJDODPDQNHUMDPXODLWDKXQVHEDJDL-XUXJDPEDU$UVLWHNWXUGDQ
6WUXNWXUVDPSDLNHPXGLDQGLODQMXWNDQPHQMDGL-XQLRU(QJLQHHU
GDODP3HUHQFDQDDQ6WUXNWXU%DQJXQDQ*HGXQJ7LQJJLVDPSDL
0XODLEHNHUMDSDGDSUR\HNIDVLOLWDVOil and Gas3DGDWDKXQ
EHNHUMDGDODP3HUHQFDQDDQGDQ3HQJDZDVDQ6WUXNWXU
%DQJXQDQ*HGXQJ7LQJJL
'DULSHQJDODPDQNHUMDGLDWDVVHFDUDWHUXVPHQHUXVEHUJHOXWGDQJDQ
3HUHQFDQDDQGDQ3HQJDZDVDQ6WUXNWXU*HGXQJVHKLQJJDPHQGDSDW
SHQJDODPDQ\DQJFXNXSSDQMDQJPHQHODQSDKLWJHWLUQ\DSUR\HN
6HWLDSSUR\HN VNDODEHVDU VHODOXGLKDGDSNDQNHSDGDPDVDODK7HNQLV
GDQ0DQDMHPHQ\DQJUXPLWPDVDODKKXEXQJDQDQWDUSHUVRQDO\DQJ
PDQLVGDQSDKLW
'DULSHQJDODPDQ\DQJSDQMDQJGDQNHELDVDDQPHPEDFDGDQPHQJLNXWL
SHUNHPEDQJDQ,OPX³Structural Engineering´SHUNHPEDQJDQSHUDWXUDQ
WHNQLV Codes PDNDODKLUODKLGHXQWXNPHQXOLVEXNXLQLGHQJDQMXGXO
³3HGRPDQ'HWDLO3HQXODQJDQ6WUXNWXU%HWRQPHQXUXW61,
GDQ$&,´
6HZDNWXNXOLDK7HNQLN6LSLOGL,671&LNLQL-DNDUWDSHULRGHVDPSDL
PDVLKVHPSDWPHQJLNXWLNXOLDKXPXPWXJDVDNKLUGDQVLGDQJ
6DUMDQD6UDWDGHQJDQ3URI'U,U5RRVVHQR6RHUMRKDGLNRHVRHPR
3DGDWDQJJDO$JXVWXV,671-DNDUWDPHQJDGDNDQ6HPLQDU
GHQJDQWHPD8SD\D,QRYDWLIGDODP5HND\DVD6WUXNWXUXQWXN
PHPSHULQJDWL+DUL8ODQJWDKXQNH3URI5RRVVHQR3HQXOLVLNXW
EHUSDUWLVLSDVLVHEDJDLVWHHULQJFRPPLWWHHGDQ0RGHUDWRUSDGD6HPLQDU
WHUVHEXW
6
6HEDJDLPRGHUDWRUSDGDVHPLQDU8ODQJ7DKXQNH
3URI5RRVVHQR
3DGDDFDUDVHPLQDU$JXVWXVGL+RWHO,QGRQHVLD
'LVNXVLULQJDQGHQJDQ3URI6RVURZLQDUVRVHEHOXP
6HPLQDUGLPXODL
7
Halaman ini sengaja dikosongkan