Anda di halaman 1dari 185

BAB IV

DATA DAN ANALISA


4.1 Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan menggunakan metode analisis isi atau analisis konten. Analisis ini
mengidentifikasi keterkaitan kebijkan transportasi di Semarang Raya dengan kebijakan-
kebijakan di Provinsi Jawa tengah dan di Kota Semarang. Berikut adalah analisis kebijakan
berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Tengah, RTRW Kota Semarang, RPJPD Kota Semarang,
RPJMD Kota Semarang, dan Tataran Transportasi Lokal Kota Semarang.
4.1.1 RTRW Provinsi Jawa Tengah
Tabel 4. 1 Analisis Kebijakan RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029
Dokumen Kebijakan Analisis

RTRW Provinsi Jawa Kota Semarang ditetapkan PKN yang Fungsi yang diamanatkan oleh
Tengah Tahun 2009-2029 memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan RTRW Provinsi Jawa Tengah
lokal, provinsi, nasional, dan internasional. yaitu Kota Semarang ditetapkan
sebagai PKN dengan fungsi
sebagai pusat pelayanan lokal,
provinsi, nasional dan
internasional serta RTRW Kota
Semarang telah mengakomodasi
fungsi tersebut ke dalam
penetapan struktur ruang Kota
Semarang

Rencana pengembangan jalan arteri primer RTRW Kota Semarang telah


yang meliputi: mengakomodasi rencana
pengembangan jalan arteri primer
a. Perbatasan Jawa Barat – Tegal – tersebut ke dalam rencana sistem
Pekalongan – Semarang – Kudus – jaringan transportasi darat Kota
Pati – Perbatasan Jawa Timur Semarang, yang meliputi :
b. Semarang – Bawen
a. Peningkatan jalan Urip
Sumoharjo – Jalan
Walisongo – Jalan
Jenderal Sudirman –
Jalan RE. Martadinata –
Jalan Yos Sudarso –
Jalan Usman Janatin –
Pertigaan Jalan Mr.
Sutan Syahrir
b. Peningkatan Jalan Mr.
Sutan Syahrir (Pertigaan
Jalan bebas hambatan
seksi C) – Batas kota
Semarang – Demak
c. Pengembangan Jalan
Inspeksi Sungai Babon
– Jalan Brigjend.
Sudiarto – Jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dokumen Kebijakan Analisis

Sendangmulyo –
Pudakpayung –
Perempatan Jalan Raya
Mijen – Jalan Koptu
Suyono
d. Pengembangan ruas
jalan dari Mangkang –
Jalan lingkar utara
Semarang – Pertigaan
Jalan Yos Sudarso
e. Pengembangan Jalan
lingkar luar kota

Rencana pengembangan jalan kolektor RTRW Kota Semarang telah


primer yang meliputi Semarang – Purwodadi mengakomodasi rencana
– Blora pengembangan jalan kolektor
primer tersebut ke dalam rencana
sistem jaringan transportasi darat
Kota Semarang, yang meliputi :

a. Peningkatan Jalan
Pramuka
b. Peningkatan Jalan Mr.
Wurjanto
c. Pengembangan dan
peningkatan jalan dari
perempatan jalan lingkar
luar – jalan RM.
Subagiyono
Tjondrokoesoemo
d. Pengembangan dan
peningkatan jalan dari
pertigaan jalan Mr.
Wurjanto – Jalan
Lingkar Luar
e. Pengembangan dan
peningkatan jalan dari
pertigaan jalan RM. Had
Soebeno Sosrowardoyo
– Sekaran – Jalan
Lingkar Luar
f. Peningkatan Jalan
Brigjend. Sudiarto –
Penggaron

Rencana pengembangan jalan tol yang RTRW Kota Semarang telah


meliputi: mengakomodasi rencana
a. Pemantapan jalan tol Semarang pengembangan jalan tol ke dalam
Seksi A, Seksi B, dan Seksi C rencana sistem jaringan
b. Pengembangan jalan tol sepanjang transportasi darat Kota
Semarang – Solo Semarang, yang meliputi:
c. Pengembangan jalan tol sepanjang
Semarang – Demak – Kudus – Pati 1. Peningkatan jalan bebas
– Perbatasan Jawa Timur hambatan seksi A

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dokumen Kebijakan Analisis

d. Pengembangan jalan tol sepanjang (Jatingaleh – Srondol)


Perbatasan Jawa Barat – Pejagan – 2. Peningkatan jalan bebas
Pemalang – Batang – Semarang hambatan seksi B
(jatingaleh – Krapyak)
3. Peningkatan jalan bebas
hambatan seksi C
(kaligawe – Jangli)
4. Peningkatan jalan bebas
hambatan Semarang –
Solo
5. Pengembangan jalan
bebas hambatan
Semarang – Batang
6. Pengembangan jalan
bebas hambatan
Semarang – Demak

Rencana pengembangan terminal RTRW Kota Semarang telah


penumpang jalan tipe A yang terdapat di mengakomodasi rencana
Kota Semarang pengembangan terminal
penumpang jalan tipe A tersebut
ke dalam rencana sistem jaringan
transportasi darat Kota
Semarang, yang meliputi
peningkatan terminal penumpang
tipe A di Kelurahan Mangkang
Kulon Kecamatan Tugu

Rencana pengembangan terminal RTRW Kota Semarang telah


penumpang jalan tipe B di Kota Semarang mengakomodasi rencana
pengembangan terminal
penumpang jalan tipe B tersebut
ke dalam rencana sistem jaringan
transportasi darat Kota
Semarang, yang meliputi
peningkatan terminal penumpang
tipe B di Kelurahan Terboyo
Kecamatan Genuk dan terminal
tipe B Penggaron di Kecamatan
Pedurungan

Rencana pengembangan kereta api regional RTRW Kota Semarang telah


meliputi: mengakomodasi rencana
a. Jalur utara yang menghubungkan pengembangan kereta api
Semarang – Jakarta, Semarang – regional di Kota Semarang, yang
Surabaya dan Semarang – Bandung meliputi rencana pengembangan
b. Jalur utara – selatan yang jaringan kereta api lintas kota
menghubungkan Semarang – Solo
– Malang – Surabaya
c. Jalur tengah yang menghubungkan
Semarang – Solo
d. Pengembangan rel ganda yang
meliputi jalur Semarang –
Pekalongan – Tegal – Cirebon

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dokumen Kebijakan Analisis

Rencana pengembangan kereta api komuter RTRW Kota Semarang telah


yang meliputi : mengakomodasi rencana
a. Jalur Semarang – Demak pengembangan kereta api
b. Jalur Brumbung – Semarang – komuter ke dalam rencana
Tegal – Slawi pengembangan jaringan kereta
c. Jalur Semarang – Cepu api lintas Kota Semarang, yang
d. Jalur Semarang – Kudus – Pati –
meliputi pengoptimalan
Rembang
pelayanan kereta api komuter
yang menghubungkan kota
dengan daerah sekitar

Rencana pengembangan prasarana RTRW Kota Semarang telah


penunjang yang meliputi peningkatan mengakomodasi rencana
stasiun utama di Semarang pengembangan prasarana
penunjang tersebut ke dalam
rencana sistem jaringan
transportasi darat Kota
Semarang, yang meliputi
peningkatan stasiun kereta api
tawang dan poncol di Kecamatan
Semarang Utara

4.1.2 RTRW Kota Semarang


Tabel 4. 2 Analisis Kebijakan RTRW Kota Semarang
Kebijakan Analisis

RTRW Kota Semarang Rencana sistem jaringan transportasi jalan Sistem jaringan jalan di Kota
Tahun 2011-2031 berupa rencana penetapan fungsi dan sistem Semarang terdiri atas arteri
jaringan jalan berupa sistem jalan primer dan primer, arteri sekunder, kolekter
sekunder, dan pesimpangan jalan yang primer, kolektor sekunder, lokal
meliputi: primer, lokal sekunder dan jalan
a. jalan bebas hambatan lingkungan dengan jenis
b. jalan arteri primer
permukaan 52% aspal dan
c. jalan arteri sekunder
kondisi 44% keadaan baik
d. jalan kolektor primer
e. jalan kolektor sekunder sisanya dengan keadaan sedang
dan sistem persimpangan jalan yang dan rusak. Sistem jaringan jalan
meliputi: wilayah Kota Semarang dilalui
a. persimpangan sebidang jalur utama yang
b. persimpangan tidak sebidang menghubungkan wilayah penting
baik antar provinsi maupun
didalam Provonsi Jawa Tengah.
Pengembangan sistem jaringan
jalan yamg efektif dan efesienn
sesuai dengan hirarki dan fungsi
jalan, dan terwujudnya sistem
jaringan jalan yang terintegrasi
antar moda transportasi darat.
RPJP Kota Semarang
mengakomodasi adanya rencana

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kebijakan Analisis

sebagai berikut:

 Perencanaan jalan lingkar


tengah, jalan lingkar luardan
jalan radial
 Perencanaan kelengkapan
jalan
 Peningkatan kualitas jalan tol

Rencana prasarana pelayanan angkutan Kota Semarang memiliki


jalan berupa pengembangan dan terminal sebagai sarana
peningkatan terminal penumpang dan transportasi yang terbagi menjadi
peningkatan terminal barang yang meliputi: terminal tipe A seperti Terminal
Terboyo, dan terminal
a. peningkatan terminal penumpang Tipe Mangkang. Terminal tipe B yaitu
A di Kelurahan Mangkang terminal Penggaron, dan terminal
tipe c yaitu terminal Gunungpati
b. Peningkatan terminal penumpang Tipe
dan Cangkiran. RPJP Kota
B di kelurahan Terboyo dan terminal
Semarang telah mengakomodasi
tipe B Penggaron di Kecamatan
adanya perencanaan transportasi
Pedurungan
dan pengembangan fasilitas
c. Pengembangan dan peningkatan terminal di Kota Semarang.
terminal penumpang Tipe C di
Kelurahan Cangkiran, Kelurahan
Gunungpati, Keluraha Tanjung Mas,
dan Kelurahan Metesah Kecamatan
Tembalang

Rencana pengembangan sistem transportasi RPJP Kota Semarang


kereta api perkotaan berupa pengembangan mengakomodari adnaya
sistem transportasi kereta api monorail yang perencanaan yang dapat
meliputi: mengembangkan adanya rencana
a. pengembangan jaringan kereta api sistem monorail yaitu :
monorail yang menghubungkan wilayah
sub pusat pelayanan BWK X-pusat  Meningkatkan infrastuktur
pelayanan kota-sub pusat pelayanan kota yang handal sehingga
BWK V-sub pusat pelayanan BWK IV dapat meningkatkan
b. pengembangan fasilitas pemberhentian aksesibilitas dan mobilitas
kereta api monorail yang di sub pusat
barang, jasa dan orang.
pelayanan BWK X, pusat pelayanan
Pengembangan sistem
kota, sub pusat pelayanan BWK V, sub
pusat pelayanan BWK IV transportasi yang efektif dan
efisien dan terwujudnya
sistem integrasi antar moda
transportasi.
 Pengembangan sistem
transportasi diprioritaskan
bagi tersedianya moda
transportasi aman, nyaman,
cepat dan pengembangan
transportasi masal.

Rencana pengembangan jaringan kereta api Kota Semarang memiliki dua


lintas kota yang meliputi: stasiun utama yaitu Stasiun

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kebijakan Analisis

a. peningkatan stasiun kereta api Tawang Tawang dan Stasiun Poncol.


dan Poncol , stasiun kereta api Akas Stasiun Poncol difungsikan
Tuwo, dan stasiun kereta api Tugu sebagai memberikan pelayanan
b. Pengembangan stasiun kereta api Tugu dengan kelas ekonomi dan
sebagai rencana terpadu dengan barang, sedangkan stasiun
pengembangan terminal angkutan Tawang difungsikan untuk
penumpang tipe A di Kelurahan
memberikan pelayanan kelas
Mangkang Kulon
bisnis dan eksekutif. RPJP Kota
c. pengoptimalan pelayanan kereta api
komuter yang menghubungkan kota Semarang telah mengakomodasi
dengan daerah sekitarnya adanya rencana pengembangan
d. pengaktifan kembali jalur kereta api sistem transportasi yang efektif
Semarang-Demak dan efisien dan terwujudnya
e. pengembangan jalur kereta api dalam sistem integrasi antar moda
pelabuhan laut Tanjung Mas transportasi. Pengembangan
f. Pengembangan sistem angkutan kereta sistem transportasi diprioritaskan
api Semarang-Surakarta-Yogyakarta bagi tersedianya moda
transportasi aman, nyaman, cepat
dan pengembangan transportasi
masal

4.1.3 RPJP Kota Semarang


Tabel 4. 3 Analisis Kebijakan RPJPD Kota Semarang
Kebijakan Analisis
RPJPD Kota Pengembangan transportasi masal yang Pengembangan sistem transportasi
Semarang Tahun melayani antar kawasan perkotaan, antar diprioritaskan bagi tersedianya moda
2005-2025 dan intermoda angkutan darat, laut, dan transportasi aman, nyaman, cepat dengan
udara pengembangan transportasi masal guna
mengantisipasi kemacetan yang akan
semakin parah.
Pengembangan sistem jaringan jalan Sistem jaringan jalan di Kota Semarang
yang efektif dan efisien sesuai dengan terdiri atas: arteri primer, arteri sekunder,
hierarki dan fungsi jalan, serta kolektor primer, kolektor sekunder, lokal
terwujudnya sistem jaringan jalan yang primer, lokal sekunder dan jalan
terintegrasi antar moda transporatsi darat lingkungan. Fungsi jalan di Kota Semarang
(jalan raya dan rel kereta api) dengan jaringan jalan arteri primer dilewati
kendaraan dari arah luar Provinsi Jawa
Tengah maupun kendaraan dalam Kota
Semarang
Pengembangan sarana dan prasarana Terminal tipe A di Kota Semarang meliputi
transportasi seperti terminal tipe A, tipe Terminal Mangkang yang masih dalam
B, tipe C, dan pemberhentian akhir/ stop proses pengembangan. Terminal tipe B
station adalah terminal Pengaron dengan pelayanan
angkutan penumpang kota dalam provinsi
dan AK/AP. Terminal tipe C berada di
Gunungpati dan Cangkiran.
Keberadaan fasilitas transportasi sebagai
tempat pemberhentian akhir masih belum
tersedia beberapa dari angkutan masih
memanfaatkan jalan raya sebagai tenpat

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
menaikan dan menurunkan penumpang

4.1.4 RPJMD Kota Semarang


Tabel 4. 4 Analisis Kebijakan RPJMD Kota Semarang
Kebijakan Analisis

RPJMD Kota Peningkatan kualitas infrastruktur kota Pada ruas-ruas jalan di Kota
Semarang Tahun 2016- dengan arahan kebijakan berupa Semarang jarang terjadi
2021 pengembangan sistem jaringan jalan yang kemacetan. Hal tersebut
terpadu dan peningkatan kualitas layanan dikarenakan di Kota Semarang
transportasi umum. dikembangkan sistem jaringan
jalan terpadu dan banyak
penduduknya yang lebih memilih
untuk menggunakan layanan
transportasi umum.

Dalam rencana program pembangunan Prasarana dan fasilitas


prasarana dan fasilitas perhubungan, perhubunga yang dimaksud
indikator kinerja yang menjadi outcome merupakan halte. Sedangkan
diantaranya: rencana pembangunan MRT/LRT
dilakukan untuk mengurangi
a. Tingkat fasilitas transportasi kemacetan di Kota Semarang.
terpantau Saat ini pembangunan MRT/LRT
sedang dalam tahap rencana
b. Studi transportasi lokal

c. Rencana pembangunan MRT/LRT

Rencana pembangunan dan pemeliharaan Sarana dan prasarana wilayah


sarana dan prasarana perhubungan. (infrastruktur) terutama sarana
prasarana perhubungan darat,
belum memadai. Jalur jalan
Pantura 4 lajur yang melewati
Kota Semarang selalu
menghadapi masalah alam yaitu
banjir rob. Sedangkan outter
ringroad selatan sampai saat ini
belum terbangun, sehingga
belum mampu menjadi
penyeimbang pertumbuhan
wilayah serta belum mampu
menjadi penopang jalur distribusi
nasional.

Rencana program peningkatan pelayanan Kinerja eksisting BRT kurang


angkutan, meliputi evaluasi trayek angkutan memuaskan. Hal ini dikarenakan
umum, evaluasi koridor BRT, dan feeder jumlah penumpang BRT di Kota
BRT. Semarang cukup banyak,
Rencana peningkatan pelayanan BRT yang sedangkan jumlah armada BRT

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kebijakan Analisis

sudah ada dan pengembangan jalur baru dan jumlah halte sedikit.
Sehingga untuk membantu
kelancaran lalu lintas, perlu
adanya penambahan jumlah
armada BRT dan halte.

Rencana program pelayanan BLU UPTD Berdasarkan kondisi eksisting,


Terminal Mangkang kinerja pelayanan dan
operasional Terminal Mangkang
cukup buruk. Padahal telah
menjadi keputusan Walikota
Semarang Tahun 2010 bahwa
pengelolaan BRT Trans
Semarang berada di bawah UPT
Terminal Mangkang. Sehingga
perlu untuk meningkatkan
kondisi eksisting terminal agar
sesuai SPM terminal tipe A.

Rencana pengembangan jaringan kereta api Saat ini rencana pengembangan


monorail yang menghubungkan wilayah sub kereta api monorail belum
pusat pelayanan BWK X – pusat pelayanan terealisasikan karena sedang
kota – sub pusat pelayanan BWK V – sub dalam tahap studi 30%
pusat pelayanan BWK IV.

4.1.5 Tataran Transportasi Lokal Kota Semarang


4.1.6 Jaringan Jalan
Tabel 4. 5 Analisis Kebijakan Jaringan Jalan
Muatan Kebijakan Kondisi Eksisting Analisis
Pemberlakuan jalan satu arah yang Pemberlakuan jalan satu arah Rencana pemberlakuan jalan
bersifat permanen dan pengembangan sementara terdapat pada tiga ruas satu arah sudah dilakukan sesuai
jalan satu arah bersifat sementara jalan, meliputi: Jl. A. Yani, Jl. dengan kebijakan yang ada
sebagai langkah untuk mengurangi Brigjen Katamso, dan Jl, Brigjen dalam tataran Transportasi Lokal
konflik lalu lintas di jalan utama Sudiarto Kota Semarang 2014
Pengaturan pertemuan jalan dengan Pada persimpangan jalan di Kota Rencana pengaturan pertemuan
lampu pengaturan lalu lintas Semarang sudah dilengkapi jalan dengan lampu pengaturan
dengan Alat Pengendali Isyarat lalu lintas sudah sesuai dengan
Lalu Lintas (APILL) kebijakan yang ada dalam
tataran Transportasi Lokal Kota
Semarang 2014
Pengaturan keselamatan dengan  Ruas jalan Jl. A. Yani, Jl. Rencana pengaturan keselamatan
penyediaan fasilitas penyeberangan Pandanaran, Jl. majapahit, dan belum sesuai dengan kebijakan
berupa zebracross dan jembatan Jl. brigjen Sudiarto di Kota yang ada dalam tataran
penyeberangan pada Jl. A. Yani, Jl. Semarang sudah dilengkapi Transportasi Lokal Kota
Pandanaran, Jl. Majapahit, dan Jl. dengan fasilitas pelengkap Semarang 2014 karena masih
Brigjen Sudiarto jalan berupa zebracross belum ada jembatan
 Terdapat jembatan penyeberangan pada Jl.
penyeberangan pada Jl. Majapahit, dan Jl. Brigjen
Pandanaran dan Jl. Ahmad Sudiarto
yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengembangan Intelligent Transport Pengendalian simpang dengan Rencana pengembangan
System sistem ATCS sudah diberlakukan Intelligent Transport System
pada simpang yang dilengkapi sudah dilakukan sesuai dengan
dengan APILL yaitu Simpang kebijakan yang ada dalam
Tugu Muda – Simpang Lima tataran Transportasi Lokal Kota
Semarang 2014, yaitu dalam
bentuk penerapan sistem ATCS,
namun masih ada ben
Penataan parkir pada Jl. Pandanaran Kawasan pertokoan di Jl, Rencana penataan parkir pada Jl.
Pandanaran sebagian besar tidak Pandanaran belum sesuai dengan
memiliki lahan parkir sehingga Transportasi Lokal Kota
kendaraan parkir di badan jalan Semarang 2014
Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.2 Struktur Ruang Semarang Raya


Struktur ruang untuk wilayah Semarang Raya ditentukan berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) yang terdapat di wilayah Semarang Raya. RTRW yang digunakan
yaitu RTRW Kota Semarang, RTRW Kabupaten Semarang, RTRW Kabupaten Kendal, dan
RTRW Kabupaten Demak dan juga atas pertimbangan dari perhitungan indeks sentralitas.
Struktur Ruang Semarang Raya dibagi menjadi tiga jenis, yakni Pusat Kegiatan, Sub Pusat
Kegiatan dan Sub Sub Pusat Kegiatan. Berikut adalah hasil penentuan struktur ruang di
wilayah Semarang Raya.
Tabel 4. 6 Struktur Ruang Semarang Raya
No
Struktur Ruang Kecamatan Zona
.
1. Pusat Kegiatan Semarang Tengah 13
Banyumanik 3
Tembalang 7
2. Sub Pusat
Pendurungan 8
Semarang Barat 14
Mijen 1
Gunungpati 2
Gajah Mungkur 4
Semarang Selatan 5
Candisari 6
Genuk 9
Gayamsari 10
Semarang Timur 11
Semarang Utara 12
3. Sub Sub Pusat
Tugu 15
Ngaliyan 16
Ungaran Barat 20
Ungaran Timur 20
Boja 21
Kaliwungu 17
Kaliwungu Selatan 17
Sayung 18
Mranggen 19

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Tabel 4.4 menunjukan bahwa Pusat Kegiatan terletak pada Kecamatan Semarang
Tengah yang berada di Zona 13, yakni kawasan Simpang Lima. Sub Pusat Kegiatan
berjumlah 4 Kecamatan yang terletak pada Zona 3, 7, 8 dan 14. Sub Sub Pusat Kegiatan
berjumlah 18 Zona yang mewakili tiap Kecamatan dengan penentuan zonanya berdasarkan
TATRALOK.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 1 Struktur Ruang Semarang Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 2 Traffic Light Semarang Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.3 Tata Guna Lahan Semarang Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 3 Tata Guna Lahan Semarang Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.4 Penentuan Zona Pergerakan Semarang Raya
Dalam melakukan kajian perencanaan transportasi, terdapat pembagian wilayah studi
yang terdiri dari beberapa zona. Zona-zona tersebut memiliki karakteristik tersendiri, yang
terbagi menjadi zona di dalam daerah kajian (zona internal) dan zona di luar daerah kajian
(zona eksternal). Basis zona yang digunakan yakni basis dengan tingkat agregasi secara
makro untuk melihat karakteristik homogenitas zona sehingga dapat menunjukkan pola
sebaran pergerakan makro dengan mempertimbangkan perjalanan eksternal. Basis zona yang
digunakan adalah wilayah kecamatan yang dikelompokkan menjadi 21 zona yang terdiri atas
16 zona internal untuk wilayah Kota Semarang dan 5 zona eksternal di wilayah luar sekitar
Kota Semarang. Berikut merupakan pembagian zona secara makro bagian internal Kota
Semarang dan eksternal sekitar Kota Semarang.
Tabel 4. 7 Penentuan Zona Internal
Kode Zona Kota / Kabupaten Kecamatan Luas Wilayah (ha)
1 Kota Semarang Mijen 6.215,25
2 Kota Semarang Gunungpati 5.399,09
3 Kota Semarang Banyumanik 2.513,06
4 Kota Semarang Gajah Mungkur 764,98
5 Kota Semarang Semarang Selatan 848,05
6 Kota Semarang Candisari 555,51
7 Kota Semarang Tembalang 4.420
8 Kota Semarang Pedurungan 2.072
9 Kota Semarang Genuk 2.738,44
10 Kota Semarang Gayamsari 549,47
11 Kota Semarang Semarang Timur 770,25
12 Kota Semarang Semarang Utara 1.133,28
13 Kota Semarang Semarang Tengah 604,99
14 Kota Semarang Semarang Barat 2.386,71
15 Kota Semarang Tugu 3.129,34
16 Kota Semarang Ngaliyan 3.269,97
Sumber: Tatralok Kota Semarang, 2014

Tabel 4. 8 Penentuan Zona Eksternal


Kode Zona Kota / Kabupaten Kecamatan Keterangan
17 Kabupaten Kendal Kecamatan Kaliwungu Akses ke Jalan Raya Semarang - Kendal
18 Kabupaten Demak Kecamatan Mranggen Akses ke Jalan Raya Kaligawe
19 Kabupaten Demak Kecamatan Sayung Akses ke Jalan Brigjen Sudiarto
20 Kabupaten Semarang Kecamatan Ungaran Akses ke Jalan Setia Budi
21 Kabupaten Kendal Kecamatan Boja Akses ke Jalan Boja
Sumber: Tatralok Kota Semarang, 2014

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 4 Peta Pergerakan Zona Semarang Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.5 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
Tarikan pergerakan adalah jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan
atau zona tarikan pergerakan (Tamin, 2000). Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata
guna lahan yang menghasilkan arus lalu lintas. Hasil dari perhitungan tarikan lalu lintas
berupa jumlah kendaraan, orang atau angkutan barang per satuan waktu. Bangkitan adalah
adalah suatu model yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona
atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona.
Bangkitan dan tarikan lalu lintas tergantung pada dua aspek tata guna lahan, yaitu
jenis tata guna lahan (jenis penggunaan lahan) dan jumlah aktivitas dan intensitas pada tata
guna lahan tersebut. Jenis tata guna lahan yang berbeda (pemukiman, pendidikan, dan
komersial) mempunyai ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda, yaitu jumlah arus lalu lintas,
jenis lalu lintas (pejalan kaki, truk atau mobil), dan lalu lintas pada waktu tertentu (kantor
menghasilkan lalu lintas pada pagi dan sore, pertokoan menghasilkan arus lalu lintas
sepanjang hari).
Permodelan bangkitan dan tarikan ini diawali dengan membagi wilayah studi menjadi
beberapa zona. Pembagian zona ini berdasarkan batas administratif, tata guna lahan, simpul
pergerakan, dan akses jalan utama yang terdapat di Semarang Raya. Jumlah zona yang
terdapat di wilayah studi antara lain dibagi menjadi 21 zona, dengan 16 zona inti dan 5 zona
eksternal. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah bangkitan setiap zona di
Semarang Raya.
Tabel 4. 9 Jumlah pergerakan bangkitan di Semarang Raya tahun 2018
Luas
Zona Kota/Kabupaten Kecamatan Guna Lahan Bangkitan Tarikan
(ha)
1 Mijen Campuran
perdagangan
133,15
dan jasa,
permukiman
Hutan 1.439,20
Industri dan
83,14
pergudangan
Kebun 135,88
Air
440,34
permukaan
Peribadatan 0,48
Kota Semarang Olahraga dan 11.516 16.184
166,84
rekreasi
Perdagangan
57,31
dan jasa
Pendidikan 20,53
Perkantoran 9,71
Permukiman 1.311,61

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sawah 1.905,21
Kesehatan 1,52
Taman 15,73
TPU 0,26
Terminal 2,16
Campuran
perdagangan
147,83
dan jasa,
permukiman
Air
1.123,46
permukaan
Peribadatan 0,85
Olahraga dan
Kota Semarang 74,63 30.840 34.688
rekreasi
Perdagangan
20,82
dan jasa
Pendidikan 60,46
2 Gunungpati
Permukiman 1.994,59
Sawah 2.473,69
Taman 3,14
Terminal 0,63
Permukiman 1,809,74
Air
690,02
permukaan
Olahraga dan
151,55
rekreasi
Kawasan
101,01
khusus militer
Campuran
perdagangan
47,16
dan jasa
permukiman
3 Kota Semarang Banyumanik 37.106 41.678
Perdagangan
35,44
dan jasa
TPU 27,24
Pendidikan 10,51
Taman 4,76
Kesehatan 5,6
Gardu induk
1,75
PLN
Peribadatan 1,56
Sawah 0,02
Terminal 0,56
Campuran
perdagangan
11,79
Gajah Mungkur dan jasa,
4 permukiman
Peribadatan 1,38
Kawasan
0,17
khusus militer
Air
Kota Semarang 137,99 44.574 45.502
permukaan
Olahraga dan
35,75
rekreasi
Perdagangan 37,13
dan jasa

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pendidikan 150,5
Perkantoran 33,1
Permukiman 486,17
Kesehatan 3,64
Taman 1,96
TPU 2,07
Budaya 1,3
Campuran
perdagangan
12,40
dan jasa,
permukiman
Kawasan
3,21
khusus militer
Air
18,85
permukaan
Peribadatan 3,42 36.896 44.514
5 Kota Semarang Semarang Selatan
Olahraga dan
10,10
rekreasi
Perdagangan
74,34
dan jasa
Pendidikan 29,26
Perkantoran 24,04
Permukiman 310,27
Kesehatan 24,61
Taman 8,02
TPU 30,62
Budaya 13,29
Campuran
perdagangan
10,00
dan jasa,
permukiman
Peribadatan 1,21
Kawasan
24,61
khusus militer
Air
78,45 81.214 81.568
permukaan
6 Kota Semarang Candisari
Olahraga dan
3,33
rekreasi
Perdagangan
38,29
dan jasa
Pendidikan 10,43
Perkantoran 14,26
Permukiman 434,14
Kesehatan 6,68
Taman 9,38
TPU 8,68
7 Tembalang Peribadatan 0,28
Konservasi 211,45
Olahraga dan
45,97
rekreasi
Perdagangan
0,99
dan jasa
Pergudangan 2,97
Perguruan
1,52
tinggi
Perkantoran 0,13 40.008 38.465

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kota Semarang Permukiman 1,62
Pertanian
61,79
Lahan Kering
Kesehatan 1,53
Pendidikan 2,51
Taman 0,18
Tegalan 15, 95
TPU 12,76
TPA 4,57
Terminal 0,42
Waduk 1,28
Terminal 2,32
TPU 5,40
Taman 14,75
Sawah 85,80
Kesehatan 0,46
Permukiman 1.660,82
Perkantoran 9,76
Pendidikan 72,21
Perdagangan
8 Kota Semarang Pedurungan 140,82 92.620 63.502
dan jasa
Olahraga dan
8,92
rekreasi
Air
90,68
permukaan
Industri dan
64,38
pergudangan
Peribadatan 2,86
Tegalan 37,49
Industri dan
525, 92
pergudangan
Instalasi 16,38
Kebun 65,90
Air
Kota Semarang 144,83 23.270 24.250
permukaan
Peribadatan 1,52
Olahraga dan
3
rekreasi
Perdagangan
85, 4
dan jasa
9 Genuk
Pendidikan 28, 33
Permukiman 1.440,68
Pertanian
50,37
lahan basah
Pelabuhan 12,94
Kesehatan 4,34
Stasiun 0,12
Taman 23,15
Tambak 94,79
TPU 0,5
Terminal 5,4
10 Gayamsari Campuran
perdagangan
34,16
dan jasa,
permukiman
Industri dan 37,34

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
pergudangan
Peribadatan 9,59
Air
permukaan 43.382 44.900
Kota Semarang Olahraga dan
0,41
rekreasi
Perdagangan
20,04
dan jasa
Pendidikan
Perkantoran 6,18
Permukiman 394, 35
Kesehatan 0,54
Taman 1,73
Campuran
perdagangan
36,07
dan jasa,
permukiman
Peribadatan 0,43
Industri dan
27,59
pergudangan
Air
53,9
permukaan
Kota Semarang Olahraga dan 67.916 68.444
11 Semarang Timur 3,19
rekreasi
Perdagangan
72,81
dan jasa
Pendidikan 7,9
Perkantoran 2,73
Permukiman 251,45
PLTU 0,11
Kesehatan 3,25
Stasiun 40,15
Taman 1,14
Peribadatan 224,67
Industri dan
301,75
pergudangan
Kesehatan 0,83
Air
60,66
permukaan
Olahraga dan
2,72
rekreasi
12 Kota Semarang Semarang Utara Perdagangan 83.488 87.914
58,97
dan jasa
Pelabuhan laut 74,56
Perkantoran 24,74
Permukiman 327,73
PLTU 35,10
Pendidikan 8,38
Stasiun 51,79
Taman 19,54
Peribadatan 2,40
13 Semarang Tengah Air
7,74
permukaan
Olahraga dan
2,72
rekreasi
Perdagangan 197,16

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kota Semarang dan jasa 62.294 60.514
Perkantoran 40,39
Permukiman 197,95
Kesehatan 3,29
Pendidikan 12,62
Taman 3,13
Bandar udara 337,82
Budaya 1,32
Kawasan
9,81
khusus militer
Air
198,86
permukaan
Olahraga dan
80,07
rekreasi
Kota Semarang Pelabuhan laut 2,05 78.556 77.506
14 Semarang Barat
Perdagangan
135,26
dan jasa
Perkantoran 26,95
Permukiman 1.142,03
Kesehatan 3,82
Pendidikan 19,38
Taman 19,73
TPU 12,14
Pendidikan 3,71
Bandar udara 57,40
Campuran
perdagangan
24,43
dan jasa,
permukiman
Peribadatan 1,74
Industri dan
1.210,09
pergudangan
Konservasi 215,77
Olahraga dan
105,89
rekreasi
Perdagangan
15 Kota Semarang Tugu 12,07 14.760 12.624
dan jasa
Perkantoran 7,91
Permukiman 492,59
Pertanian
207,06
lahan basah
Rencana jalan 0,98
Pendidikan 1,38
Stasiun 0,69
Taman 1,89
Tambak 614,35
TPU 2,78
Terminal 6,50
16 Ngaliyan Hutan 777,04
Industri dan
351,37
pergudangan
Air
481,08
permukaan
Peribadatan 4,35
Olahraga dan 5,52
rekreasi 26.062 29.336

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kota Semarang Perdagangan
128,76
dan jasa
Pendidikan 14,94
Perkantoran 12,83
Permukiman 1.553,11
Sawah 955,39
Taman 30,32
TPU 0,64
Belukar/semak 26,87
Tegalan 989,20
Kebun 19.428,16
Pemukiman 9,26
Kabupaten Sawah Irigasi 291,70 3.693 3.622
Kendal Tambak 53,46
17 Kaliwungu
Industri
0,13
pergudangan
Hutan 19.428,17
Sawah 4.505,38
Air
18,66
permukaan
Industri 3.693 2.606
Kabupaten 41,13
18 Mranggen pergudangan
Demak Permukiman 2.220,31
Tegalan 2,08
Rumput 5,54
Kebun 1.150,78
Air
422,91
permukaan
Semak/belukar 12,87
Tambak 695,80
Industri
Kabupaten 219,17 2.722 2.734
pergudangan
19 Demak Sayung
Kebun 356,16
Tegalan 161,88
Rumput 17,02
Rawa 9,51
Permukiman 1.217,88
Sawah 5.520,79

Kebun 17,71
Permukiman 7,12
Air tawar 20,38
Belukar/semak 4,63
Gedung 0,10
20 Kabupaten Sawah irigasi 3,06 5.952 8.844
Semarang Ungaran
Sawah tadah
191,54
hujan
Tegalan 1189,30
Hutan 1099,48
Rumput 23,18
Instalasi 0,07
21 Boja Semak/belukar 34,75
Tambak 4,71
Industri dan 7,42
pergudangan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kabupaten Hutan 529,53 1.464 1.522
Kendal Kebun 2.217,47
Permukiman 1.072,81
Sawah 2.291,38
Tegalan 70,71
Sumber: Hasil Analisis, 2018

4.6 Sebaran Pergerakan


Model sebaran pergerakan bertujuan untuk memperkirakan besarnya pergerakan dari
setiap zona asal ke setiap zona tujuan yang dipengaruhi oleh besarnya bangkitan setiap zona
asal dan tarikan setiap zona tujuan serta tingkat aksesibilitas sistem jaringan antarzona yang
biasanya dinyatakan dengan jarak, waktu, atau biaya (biaya gabungan). Manfaat dari model
sebaran pergerakan yaitu permodelan pola pergerakan antar zona dengan mempertimbangkan
pengaruh dari tingkat aksesibilitas sistem jaringan antar zona dan tingkat bangkitan dan
tarikan setiap zona. Sebaran pergerakan merupakan salah satu tahap dari four step models.
Hasil dari model sebaran pergerakan tersebut berupa peta desire line yang menunjukkan
jumlah pergerakan moda antar zona serta mengetahui asal dan tujuan dari zona yang memiliki
pergerakan terbanyak dan terendah, selain itu juga dapat diketahui dengan Matriks Asal
Tujuan (MAT).
Matriks Asal Tujuan (MAT) di kawasan Semarang Raya diperoleh dari Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok) Kota Semarang untuk zona internal Semarang Raya.
Sedangkan untuk zona eksternal di kawasan Semarang Raya diperoleh dari Tatralok
Kabupaten Demak untuk zona di Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten
Semarang. Hasil dari data Matriks Asal Tujuan masing-masing kawasan tersebut
dikumpulkan atau digabung sehingga dapat menghasilkan Matriks Asal Tujuan kawasan
Semarang Raya.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 10 Matriks Asal Tujuan Kawasan Semarang Raya
Asal/ Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Asal (Oi)
2.0 1.5 7.9 12 22 14
1 0 600 528 144 480 168 168 24 96 168 456 264 984 24 24 16.184
40 36 92 4 0 4
1.4 4.9 4.6 1.2 4.8 1.7 1.9 1.3 2.0 1.8 4.6 1.8 24 25
2 0 216 696 504 56 48 72 34.688
40 20 56 96 00 52 68 20 64 24 80 72 8 6
4.5 3.4 1.2 6.3 11. 5.6 1.4 1.3 1.3 1.9 17 53
3 384 0 432 936 120 432 64 48 54 41.678
36 32 72 36 184 88 16 68 44 20 6 6
4.0 3.2 2.5 8.4 1.8 3.8 1.5 3.1 4.0 3.9 6.1 17 28
4 312 0 528 336 936 64 78 48 45.502
80 40 20 72 96 16 12 20 08 12 68 6 0
1.2 1.3 2.8 7.8 1.6 5.7 2.8 4.7 5.0 5.3 3.8 10 13
5 96 0 888 168 360 78 92 40 44.514
96 68 56 48 08 84 08 28 16 76 64 8 2
4.0 5.7 8.1 6.6 6.7 13. 1.5 4.4 7.4 7.1 6.9 7.3 11 15 18 16
6 288 0 288 744 52 81.568
32 84 36 00 20 488 36 16 16 28 36 92 2 4 4 2
1.3 9.5 1.7 1.2 6.2 10. 1.1 1.5 1.2 1.3 1.0 18 21 32
7 96 0 648 48 168 51 34 38.465
92 76 04 72 88 176 28 60 24 20 56 6 2 6
1.1 3.6 2.5 3.3 9.4 7.5 5.6 7.3 8.3 5.4 4.7 2.8 10 20 23 41
8 72 0 120 240 52 63.502
52 00 44 84 08 60 64 68 52 24 76 32 2 0 4 8
1.4 7.8 2.5 3.5 3.0 1.3 1.0 23 18 22
9 24 192 384 480 720 672 0 48 72 54 50 24.250
88 24 44 28 72 68 80 4 8 8
1.4 2.3 4.3 1.1 10. 2.6 8.4 5.4 3.6 2.3 17 15 56
10 48 576 840 0 96 168 94 64 44.900
40 04 20 76 368 16 48 96 00 52 6 0 8
1.0 1.2 2.9 3.8 7.2 1.6 11. 3.6 8.4 11. 8.1 5.3 18 12 14 59
11 96 0 240 408 60 68.444
80 72 28 88 96 32 784 00 48 232 36 04 6 0 4 0
1.8 1.3 4.0 4.4 7.4 1.3 8.1 3.3 5.8 12. 12. 21. 1.3 39 13 13 67
12 288 0 864 92 87.914
24 20 56 16 88 92 84 60 80 024 432 624 44 2 4 0 0
1.4 1.2 3.6 4.4 6.7 1.3 6.7 1.3 3.5 8.1 11. 8.0 15 59
13 168 0 336 600 90 98 80 60.514
88 00 72 16 92 92 20 92 76 12 544 88 2 8
4.0 1.8 6.1 3.3 7.6 1.1 4.2 1.1 2.4 5.6 21. 8.5 3.2 4.9 31 17
14 960 0 82 90 96 77.506
80 00 44 84 80 52 24 76 72 16 336 92 16 20 4 2
3.1 4.9 52 12 10
15 576 432 120 312 144 312 72 192 48 96 240 840 336 0 42 46 12.624
20 44 6 6 0
6.2 2.0 1.1 1.0 1.7 6.3 6.5 62 10
16 504 408 240 456 96 240 552 840 0 48 52 60 29.336
88 88 76 08 04 12 28 8 8
19 11
17 84 168 124 124 90 102 56 128 44 88 176 366 156 312 624 624 0 24 30 3.622
2 0
18 24 48 56 56 68 134 234 286 204 200 186 186 154 102 54 54 28 0 28 19 52 2.606
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
8 2
30 14
19 30 54 62 78 76 140 240 292 210 206 202 216 160 108 60 56 50 0 52 2.734
0 2
46 54 10
20 120 230 262 176 434 760 820 992 536 604 678 724 688 610 28 20 48 0 8.844
6 4 4
12
21 122 52 74 76 60 62 42 82 52 68 74 84 80 96 98 108 42 42 84 0 1.522
4
Jumlah
11. 30. 37. 44. 36. 81. 40. 92. 23. 43. 67. 83. 62. 78. 14. 26. 3.6 2.5 2.7 5.9 1.4
Tujuan
516 840 106 574 896 214 008 620 270 382 916 488 294 556 760 062 93 84 22 52 64
(Dj)

Keterangan:
Zona 1 – 16 : Kota Semarang
Zona 17 dan 21 : Kabupaten Kendal
Zona 18 – 19 : Kabupaten Demak
Zona 20 : Kabupaten Semarang

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 5 Desire Line

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 6 Desire Line

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.7 Pembebanan Jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 7 Peta Pembebanan Traffic Jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.8 Karakteristik Jaringan Jalan Semarang Raya
4.8.1 Kota Semarang
Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang strategis karena diapit
oleh Provinsi Jawa Timur . Provinsi Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal
tersebut mengakibatkan Kola Semarang menjadi perlintasan arus barang maupun orang yang
berasal atau menuju ketiga provinsi tersebut (Tatralok Kota Semarang). Berdasarkan
Keputusan Walikota Semarang Nomor 621/97272016 tentang Penetapan Status Ruas-ruas
Jalan sebagai Jalan Kota dan Fungsinya sebagai Jalan Lokal dan Jalan Lingkungan di
Wilayah Semarang, panjang total jalan di Kota Semarang yaitu 839,902 km. Tabel 4.x
merupakan karakteristik jalan Kota Semarang.

Tabel 4. 11 Karakteristik Jaringan Jalan Kota Semarang


No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
1 Jl. Abimanyu Kolektor Sekunder 0,24
2 Jl. Ade Irma Suryani Nasution Lokal Primer 0,53
3 Jl. Alun-alun Barat Kolektor Sekunder 0,22
4 Jl. Alun-alun Timur Kolektor Sekunder 0,17
5 Jl. Anggrek Lokal Primer 0,34
6 Jl. Arief Rahman Hakim Kolektor Sekunder 0,16
7 Jl. Arjuna Kolektor Sekunder 0,51
8 Jl. Batan Selatan Kolektor Sekunder 0,39
9 Jl. Bedagan Kolektor Sekunder 0,4
10 Jl. Beringin Lokal Primer 0,2
11 Jl. Beteng Kolektor Sekunder 0,41
12 Jl. Bima Lokal Primer 0,71
13 Jl. Brumbungan Kolektor Sekunder 0,56
14 Jl. Cendrawasih Kolektor Sekunder 0,46
15 Jl. Dahlia Selatan Kolektor Sekunder 0,078
16 Jl. Dahlia Utara Kolektor Sekunder 0,079
17 Jl. Depok Kolektor Sekunder 0,46
18 Jl. Gajahmada Arteri Sekunder 1,72
19 Jl. Gang Baru Lokal Primer 0,42
20 Jl. Gang Belakang Lokal Primer 0,34
21 Jl. Gang Besen Lokal Primer 0,4
22 Jl. Gang Gambiran Lokal Primer 0,31
23 Jl. Gang lombok Kolektor Sekunder 0,38
24 Jl. Gang Mangkok Lokal Primer 0,08
25 Jl. Gang Pinggir Kolektor Sekunder 0,48
26 Jl. Gang Tengah Lokal Primer 0,37
27 Jl. Gang Warung Kolektor Sekunder 0,36

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
28 Jl. Gelatik Kolektor Sekunder 0,096
29 Jl. Gendingan Kolektor Sekunder 0,29
30 Jl. Imam Bonjol Arteri Sekunder 2,39
31 Jl. Indraprasta Arteri Sekunder 1,09
32 Jl. Inspeksi Kali Semarang Kolektor Sekunder 7,25
33 Jl. Jagalan Barat Kolektor Sekunder 0,22
34 Jl. Jagalan Timur Kolektor Sekunder 0,28
35 Jl. Jalak Kolektor Sekunder 0,09
36 Jl. K. H. Agus Salim Kolektor Sekunder 0,9
37 Jl. K. H. Wahid Hasyim Kolektor Sekunder 0,53
38 Jl. K. H. A. Dahlan Kolektor Sekunder 0,7
39 Jl. K. S. Tubun Lokal Primer 0,18
40 Jl. Kanjengan Kolektor Sekunder 0,36
41 Kl. Kapten Piere Tendean Kolektor Sekunder 0,49
42 Jl. Karanganyar Kolektor Sekunder 0,62
43 Jl. Karangsaru Kolektor Sekunder 0,28
44 Jl. Karangwulan Kolektor Sekunder 0,23
45 Jl. Kauman Kolektor Sekunder 0,4
46 Jl. Kemuning Kolektor Sekunder 0,26
47 Jl. Kenari Kolektor Sekunder 0,23
48 Jl. Kepodang Kolektor Sekunder 0,33
49 Jl. Ki Mangunsarkoro Kolektor Sekunder 1,81
50 Jl. Kokrosono Kolektor Sekunder 3,05
51 Jl. Kol Sugiyono Kolektor Sekunder 0,63
52 Jl. Letjen Suprapto Arteri Sekunder 0,67
53 Jl. Mayjend D. I. Panjaitan Kolektor Sekunder 1,55
54 Jl. Mayjend Sutoyo Siswomiharjo Kolektor Sekunder 1,55
55 Jl. Melati Selatan Kolektor Sekunder 0,23
56 Jl. Melati Timur Kolektor Sekunder 0,16
57 Jl. Melati Utara Kolektor Sekunder 0,22
58 Jl. M. H. Thamrin Kolektor Sekunder 1,09
59 Jl. Moch. Sayudi Kolektor Sekunder 0,46
60 Jl. Pandanaran I Kolektor Sekunder 0,3
61 Jl. Pandanaran II Kolektor Sekunder 0,54
62 Jl. Pasar Baru Lokal Primer 0,08
63 Jl. Pedamaran Kolektor Sekunder 0,4
64 Jl. Pekojan Kolektor Sekunder 0,43
65 Jl. Pekunden Kolektor Sekunder 0,36
66 Jl. Pekunden Tengah Kolektor Sekunder 0,39
67 Jl. Pekunden Timur Lokal Primer 0,63
68 Jl. Pemuda Arteri Sekunder 2,76
69 Jl. Petolongan Kolektor Sekunder 0,33
70 Jl. Petudungan Kolektor Sekunder 0,32

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
71 Jl. Plampitan Kolektor Sekunder 0,36
72 Jl. Pringgading Kolektor Sekunder 0,29
73 Jl. Pungukuran Kolektor Sekunder 0,11
74 Jl. Sadewa 3 Kolektor Sekunder 0,05
75 Jl. Saida Lokal Primer 0,23
76 Jl. Sebandaran Kolektor Sekunder 0,14
77 Jl. Seroja 1 Kolektor Sekunder 0,24
78 Jl. Seroja Dalam Kolektor Sekunder 0,35
79 Jl. Seroja Selatan Lokal Primer 0,57
80 Jl. Seroja Timur Kolektor Sekunder 0,6
81 Jl. Seteran Barat Kolektor Sekunder 0,28
82 Jl. Seteran Dalam Kolektor Sekunder 0,1
83 Jl. Seteran Serut Kolektor Sekunder 0,31
84 Jl. Seteran Tengah Kolektor Sekunder 0,39
85 Jl. Simpang Kolektor Sekunder 0,25
86 Jl. Stadion Barat Kolektor Sekunder 0,3
87 Jl. Stadion Selatan Kolektor Sekunder 0,38
88 Jl. Stadion Timur Kolektor Sekunder 0,26
89 Jl. Stadion Utara Kolektor Sekunder 0,27
90 Jl. Suari Kolektor Sekunder 0,27
91 Jl. Taman Seteran Baru Kolektor Sekunder 0,37
92 Jl. Tanjung Kolektor Sekunder 0,48
93 Jl. Wot Gandul Timur Kolektor Sekunder 0,41
94 Jl. Wot Gandul Dalam Kolektor Sekunder 0,32
95 Jl. Yudistira Kolektor Sekunder 0,27
96 Jl. Bandarharjo Kolektor Sekunder 0,44
97 Jl. Boom Lama Kolektor Sekunder 0,97
98 Jl. Boom Lama Tanggul 1 Kolektor Sekunder 0,33
99 Jl. Boom Lama Tanggul 2 Kolektor Sekunder 1,1
100 Jl. Branjangan Kolektor Sekunder 0,27
101 Jl. Brotojoyo Kolektor Sekunder 1,1
102 Jl. Brotojoyo 2 Kolektor Sekunder 1,05
103 Jl. Brotojoyo 5 Kolektor Sekunder 0,28
104 Jl. Brotojoyo Timur Kolektor Sekunder 0,26
105 Jl. Brotojoyo Utara Kolektor Sekunder 1,03
106 Jl. Bundaran Bubaan Arteri Sekunder 0,25
107 Jl. Cumi-cumi Lokal Primer 0,8
108 Jl. Dorang Kolektor Sekunder 0,61
109 Jl. Empu Tantular Arteri Sekunder 1,35
110 Jl. Garuda Kolektor Sekunder 0,16
111 Jl. Gondomoro Kolektor Sekunder 0,56
112 Jl. Hassanudin Kolektor Sekunder 2,03
113 Jl. Hassanudin Rusunawa Kolektor Sekunder 0,53

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
114 Jl. Kakap Kolektor Sekunder 0,85
115 Jl. Kali Baru Kolektor Sekunder 0,85
116 Jl. Kalimas Barat Kolektor Sekunder 0,62
117 Jl. Kapten Wiratno Kolektor Sekunder 0,88
118 Jl. Kebonharjo Kolektor Sekunder 1,11
119 Jl. Kedasih Kolektor Sekunder 0,28
120 Jl. Kuala Mas Kolektor Sekunder 0,57
121 Jl. Kuala Mas 2 Kolektor Sekunder 0,1
122 Jl. Kutilang Kolektor Sekunder 0,13
123 Jl. Layur Kolektor Sekunder 0,43
124 Jl. Layur 1 Kolektor Sekunder 0,2
125 Jl. Lodan Kolektor Sekunder 2,08
126 Jl. Merak Arteri Sekunder 0,58
127 Jl. Muara Mas Kolektor Sekunder 0,62
128 Jl. Mujahir Kolektor Sekunder 0,21
129 Jl. Nuri Kolektor Sekunder 0,15
130 Jl. Pasir Mas Kolektor Sekunder 0,63
131 Jl. Patriot Kolektor Sekunder 0,32
132 Jl. Peres Kolektor Sekunder 0,5
133 Jl. Perkutut Kolektor Sekunder 0,25
134 Jl. Petek Kolektor Sekunder 0,79
135 Jl. Poncol Kolektor Sekunder 0,13
136 Jl. Ronggowarsito Arteri Sekunder 1,66
137 Jl. Ronggowarsito 2 Kolektor Sekunder 0,35
138 Jl. Satria Utara Kolektor Sekunder 0,46
139 Jl. Selo Mas Kolektor Sekunder 0,36
140 Jl. Sendowo Barat Kolektor Sekunder 0,22
141 Jl. Sendowo Timur Kolektor Sekunder 0,31
142 Jl. Sleko Kolektor Sekunder 0,69
143 Jl. Sumber Mas Kolektor Sekunder 0,54
144 Jl. Taman Garuda Kolektor Sekunder 0,2
145 Jl. Taman Hasanudin Kolektor Sekunder 0,59
146 Jl. Tambak Mas Kolektor Sekunder 0,37
147 Jl. Tambakmulyo Tanjungmas Kolektor Sekunder 0,86
148 Jl. Tambakrejo Makam Kolektor Sekunder 1,42
149 Jl. Tambakrejo Tanggul Kolektor Sekunder 1,45
150 Jl. Tambra Kolektor Sekunder 0,29
151 Jl. Tanggul Mas Kolektor Sekunder 0,48
152 Jl. Tanjungmas Kolektor Sekunder 1,62
153 Jl. Tawang 1 Arteri Sekunder 0,55
154 Jl. Telaga Mas Kolektor Sekunder 0,3
155 Jl. Yos Sudarso Kalibaru Barat Lokal Primer 1,17
156 Jl. Barito Kolektor Sekunder 4,15

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
157 Jl. Bugangan Kolektor Sekunder 0,59
158 Jl. Bugangan Regol Kolektor Sekunder 0,38
159 Jl. Cilosari Kolektor Sekunder 1,08
160 Jl. Citandui Kolektor Sekunder 0,54
161 Jl. Citandui 3 Kolektor Sekunder 0,23
162 Jl. Citandui 4 Kolektor Sekunder 0,15
163 Jl. Citandui Selatan Kolektor Sekunder 0,55
164 Jl. Citarum Arteri Sekunder 1,31
165 Jl. Dargo Kolektor Sekunder 0,41
166 Jl. Halmahera Kolektor Sekunder 0,58
167 Jl. Hawa Kolektor Sekunder 0,49
168 Jl. Indragiri Kolektor Sekunder 1,7
169 Jl. Inspeksi Barat Kolektor Sekunder 0,77
170 Jl. Inspeksi Timur Kolektor Sekunder 0,46
171 Jl. Karimata Kolektor Sekunder 0,53
172 Jl. Kartini Kolektor Sekunder 1,86
173 Jl. Krakatau Kolektor Sekunder 0,47
174 Jl. Labuan Kolektor Sekunder 0,47
175 Jl. Ligu Tengah Kolektor Sekunder 0,37
176 Jl. M. T. Haryono Arteri Primer 3,5
177 Jl. Maluku Kolektor Sekunder 0,5
178 Jl. Manisharjo Kolektor Sekunder 0,23
179 Jl. Mlaten Tenggulun Lokal Primer 0,6
180 Jl. Mlatiharjo Kolektor Sekunder 0,35
181 Jl. Musi Kolektor Sekunder 0,36
182 Jl. Panca Karya Kolektor Sekunder 0,62
183 Jl. Pattimura Arteri Sekunder 0,62
184 Jl. Pengapon Arteri Sekunder 0,32
185 Jl. Pondok Pati Kolektor Sekunder 1,15
186 Jl. Progo 1 Kolektor Sekunder 0,24
187 Jl. Progo 5 Kolektor Sekunder 0,14
188 Jl. Purwosari Kolektor Sekunder 0,25
189 Jl. Raden Patah Arteri Sekunder 1,09
190 Jl. Rejo Leksono 1 Kolektor Sekunder 0,24
191 Jl. Rejomulyo Barat Kolektor Sekunder 0,24
192 Jl. Rejomulyo Timur Kolektor Sekunder 0,26
193 Jl. Rejosari Kolektor Sekunder 0,25
194 Jl. Sedompyong Kolektor Sekunder 0,88
195 Jl. Senjoyo Lokal Primer 1,25
196 Jl. Sidodadi Barat Kolektor Sekunder 0,51
197 Jl. Sidodadi Timur Kolektor Sekunder 0,29
198 Jl. Sidorejo Kolektor Sekunder 0,28
199 Jl. Taman Progo Kolektor Sekunder 0,44

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
200 Jl. Tirpo Purwosari Kolektor Sekunder 0,08
201 Jl. Tirtoyoso Tengah Kolektor Sekunder 0,52
202 Jl. Badak Kolektor Sekunder 0,54
203 Jl. Badak 5 Kolektor Sekunder 0,48
204 Jl. Banteng Kolektor Sekunder 0,7
205 Jl. Beruang Kolektor Sekunder 0,58
206 Jl. Gajah Kolektor Sekunder 0,74
207 Jl. Gajah Timur 4 Kolektor Sekunder 2,52
208 Jl. Gayamsari 1 Kolektor Sekunder 0,29
209 Jl Gempolsari 3 Kolektor Sekunder 0,22
210 Jl. Jolotundo Lokal Primer 0,98
211 Jl. Kali Sodor Kolektor Sekunder 0,75
212 Jl. Kanguru Kolektor Sekunder 0,27
213 Jl. Kelinci Kolektor Sekunder 1,03
214 Jl. Kijang Selatan Kolektor Sekunder 0,54
215 Jl. Kijang Utara Kolektor Sekunder 0,36
216 Jl. Komplek Pasar Waru Kolektor Sekunder 0,31
217 Jl. Medoho Kolektor Sekunder 0,59
218 Jl. Medoho 1 Kolektor Sekunder 0,74
219 Jl. Medoho Permai Kolektor Sekunder 1,12
220 Jl. Pasar Waru Kolektor Sekunder 0,46
221 Jl. Pati Unus 7 Kolektor Sekunder 1,45
222 Jl. Perum Ganesha Kolektor Sekunder 0,31
223 Jl. Sawah Besar Kolektor Sekunder 0,26
224 Jl. Slamet Riyadi Kolektor Sekunder 1,46
225 Jl. Tambakan Kolektor Sekunder 0,99
226 Jl. Tambakboyo Kolektor Sekunder 0,52
227 Jl. Tanggul Kolektor Sekunder 0,76
228 Jl. Tanggungrejo Kolektor Sekunder 0,79
229 Jl. Tanggungrejo IPLT Kolektor Sekunder 1,17
230 Jl. Unta Kolektor Sekunder 0,99
231 Jl. Babon Inspeksi Barat Lokal Primer 3,5
232 Jl. Babon Inspeksi Timur Kolektor Sekunder 8,12
233 Jl. Babon Inspeksi Utara Kolektor Sekunder 3,96
234 Jl. Banget Prasetya Kolektor Sekunder 0,24
235 Jl. Banget Prasetya 4 Kolektor Sekunder 0,18
236 Jl. Bangetayu Wetan Kolektor Primer 4,83
237 Jl. Bugen Polaman Kolektor Sekunder 0,79
238 Jl. Cemara Kolektor Sekunder 0,74
239 Jl. Dong Biru Lokal Primer 1,07
240 Jl. Gebanganom Lokal Primer 1,6
241 Jl. Jempono Kolektor Sekunder 0,71
242 Jl. K. H. Zainuddin Kolektor Sekunder 2,23

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
243 Jl. Kapas Kolektor Sekunder 0,6
244 Jl. Kapas Tengah Kolektor Sekunder 0,5
245 Jl. Kapas Utara Kolektor Sekunder 0,21
246 Jl. Ki Senari Kolektor Sekunder 1,9
247 Jl. Kudu Kolektor Sekunder 2,66
248 Jl. Kudu Baru Kolektor Sekunder 1,18
249 Jl. Kyai Ahmad Kolektor Sekunder 1,88
250 Jl. Muktiharjo Kolektor Primer 4,03
251 Jl. Padi Lokal Primer 1,51
252 Jl. Padi Tengah Kolektor Sekunder 0,45
253 Jl. Ratan Cilik Kolektor Sekunder 1,43
254 Jl. Saleh Kolektor Sekunder 0,35
255 Jl. Sapi Watu Kolektor Sekunder 0,46
256 Jl. Sedayu Sawo Kolektor Sekunder 0,62
257 Jl. Sedayu Sawo 1 Kolektor Sekunder 0,57
258 Jl. Sedayu Tugu Kolektor Sekunder 0,07
259 Jl. Sembungharjo Kolektor Sekunder 0,28
260 Jl. Sembungharjo Masjid Lama Kolektor Sekunder 0,72
261 Jl. Sendang Indah Kolektor Sekunder 0,32
262 Jl. Sumur Adem Kolektor Sekunder 1,03
263 Jl. Terboyo Kolektor Sekunder 1,34
264 Jl. TPU Banjardowo Kolektor Sekunder 0,37
265 Jl. Trimulyo Lokal Primer 0,62
266 Jl. Widuri Kolektor Sekunder 0,33
267 Jl. Widuri 1 Kolektor Sekunder 0,65
268 Jl. Widuri 2 Kolektor Sekunder 0,63
269 Jl. Widuri 3 Kolektor Sekunder 0,79
270 Jl. Widuri Krajan Lokal Primer 0,36
271 Jl. Wolter Monginsidi Arteri Sekunder 7,92
272 Jl. Wolter Monginsidi Lama Arteri Sekunder 0,4
273 Jl. Arya Mukti Kolektor Sekunder 0,87
274 Jl. Arya Mukti Utara Kolektor Sekunder 0,72
275 Jl. Blancir Kolektor Sekunder 2,45
276 Jl. Bugin Lokal Primer 0,41
277 Jl. Dempel Kidul Lokal Primer 0,4
278 Jl. Dempel Lor Lokal Primer 1,38
279 Jl. Fatmawati Arteri Sekunder 2,81
280 Jl.Gajah Birowo Lokal Primer 0,36
281 Jl. Gemah Kolektor Sekunder 0,49
282 Jl. Gemah 5 Kolektor Sekunder 0,23
283 Jl. Gemah Selatan 2 Kolektor Sekunder 0,21
284 Jl. Gemah Timur Kolektor Sekunder 0,24
285 Jl. Graha Mukti Kolektor Sekunder 0,39

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
286 Jl. Isbaryadi Kolektor Sekunder 0,69
287 Jl. K. H. Thohir Kolektor Sekunder 1,25
288 Jl. Kalicari Barat Kolektor Sekunder 0,31
289 Jl. Kalicari Timur Kolektor Sekunder 0,29
290 Jl. Karanganyar Barat Kolektor Sekunder 0,44
291 Jl. Karanganyar Timur Kolektor Sekunder 0,45
292 Jl. Karangingas Lokal Primer 0,62
293 Jl. Karanglo Kolektor Sekunder 0,44
294 Jl. Karanglo 1 Kolektor Sekunder 0,61
295 Jl. Kudan Kolektor Sekunder 0,81
296 Jl. Kukilo Mukti Kolektor Sekunder 0,25
297 Jl. Kyai Abdul Manan Kolektor Sekunder 0,83
298 Jl. Kyai Morang Kolektor Sekunder 2,18
299 Jl. Kyai Syakir Lokal Primer 0,93
300 Jl. Letjend. Sarwo Edhie Wibowo Kolektor Sekunder 1,34
301 Jl. Liman Mukti Kolektor Sekunder 0,13
302 Jl. Lumbungsari Kolektor Sekunder 0,37
303 Jl. Malangsari Lokal Primer 0,65
304 Jl. Margisari Kolektor Sekunder 0,19
305 Jl. Margisari Utara Kolektor Sekunder 0,1
306 Jl. Muktiharjo Kidul Kolektor Sekunder 0,75
307 Jl. Muwardi Kolektor Sekunder 0,75
308 Jl. Muwardi Timur Kolektor Sekunder 0,45
309 Jl. Nogososro Lokal Primer 0,74
310 Jl. Palebon Kolektor Sekunder 0,85
311 Jl. Parang Baris Kolektor Sekunder 0,22
312 Jl. Parang Barong Kolektor Sekunder 0,49
313 Jl. Parang Kembang Kolektor Sekunder 0,34
314 Jl. Parang Kesit Kolektor Sekunder 0,21
315 Jl. Parang Klitik Kolektor Sekunder 0,21
316 Jl. Parang Kusumo Kolektor Sekunder 0,39
317 Jl. Parang Sarpo Kolektor Sekunder 0,23
318 Jl. Pedurungan Tengah Kolektor Sekunder 0,77
319 Jl. Pedurungan Tengah 4 Kolektor Sekunder 0,38
320 Jl. Plamongan Kolektor Sekunder 0,28
321 Jl. Plamongan Elok Kolektor Sekunder 0,33
322 Jl. Plamongan Elok 7 Kolektor Sekunder 0,26
323 Jl. Plamongan Indah Kolektor Sekunder 0,67
324 Jl. Plamongan Permai 4 Kolektor Sekunder 0,26
325 Jl. Plamongan Sari Kolektor Sekunder 1,74
326 Jl. Plamongsari Kolektor Sekunder 0,25
327 Jl. Purwomukti Kolektor Sekunder 0,87
328 Jl. Sapen Kolektor Sekunder 0,86

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
329 Jl. Sapta Prasetya Kolektor Sekunder 0,39
330 Jl. Sapta Prasetya Barat 1 Kolektor Sekunder 0,44
331 Jl. Sapta Prasetya Selatan Kolektor Sekunder 0,23
332 Jl. Sapta Prasetya Utara Kolektor Sekunder 0,38
333 Jl. Satrio Wibowo 1 Kolektor Sekunder 0,61
334 Jl. Sendang Sari Utara Kolektor Sekunder 0,28
335 Jl. Sendang Sari Utara 1 Kolektor Sekunder 0,17
336 Jl. Sendang Utara Kolektor Sekunder 0,32
337 Jl. Sendang Utara 3 Kolektor Sekunder 1,42
338 Jl. Sendangguwo Kolektor Sekunder 0,36
339 Jl. Sendangguwo Baru Kolektor Sekunder 0,37
340 Jl. Sendangmulyo - TVRI Kolektor Sekunder 0,54
341 Jl. Sidodrajat 1 Kolektor Sekunder 0,04
342 Jl. Sidomulyo 1 Kolektor Sekunder 0,04
343 Jl. Singa Kolektor Sekunder 0,22
344 Jl. Singa Utara Kolektor Sekunder 0,6
345 Jl. Soekarno - Hatta Arteri Sekunder 5,24
346 Jl. Suhada Lokal Primer 2
347 Jl. Sunan Kalijaga Kolektor Sekunder 1,55
348 Jl. Supriyadi Kolektor Sekunder 1,68
349 Jl. Taman Liman Mukti 2 Kolektor Sekunder 0,14
350 Jl. Taman Majapahit Kolektor Sekunder 0,94
351 Jl. Taman Suryo Kusumo Kolektor Sekunder 0,1
352 Jl. Taman Suryo Kusumo 1 Kolektor Sekunder 0,38
353 Jl. Taman Suryo Kusumo 2 Kolektor Sekunder 0,08
354 Jl. Taman Suryo Kusumo 4 Kolektor Sekunder 0,38
355 Jl. Taman Tlogomulyo Kolektor Sekunder 0,5
356 Jl. Tanggul Asri Kolektor Sekunder 0,94
357 Jl. Tanjungsari 1 Kolektor Sekunder 0,14
358 Jl. Terminal Penggaron Kolektor Sekunder 0,96
359 Jl. Tirto Mukti Timur Kolektor Sekunder 0,16
360 Jl. Tirto Mukti Timur 3 Kolektor Sekunder 0,1
361 Jl. Tlogo Berlian Kolektor Sekunder 0,09
362 Jl. Tlogo Intan Kolektor Sekunder 0,19
363 Jl. Tlogo Putri Kolektor Sekunder 0,22
364 Jl. Tlogo Sarangan Kolektor Sekunder 0,3
365 Jl. Tlogomulyo Kolektor Sekunder 1,14
366 Jl. Tlogosari Lokal Primer 3,7
367 Jl. Tlogotimun Kolektor Sekunder 0,39
368 Jl. Turangga Timur Kolektor Sekunder 0,18
369 Jl. Udan Riris 1 Kolektor Sekunder 0,39
370 Jl. Wanara Timur Kolektor Sekunder 0,16
371 Jl. Zebra Tengah Kolektor Sekunder 0,53

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
372 Jl. Zebra Tengah 4 Kolektor Sekunder 0,16
373 Jl. A. Yani Arteri Sekunder 1,23
374 Jl. Admodirono 1 Kolektor Sekunder 0,26
375 Jl. Atmodirono Kolektor Sekunder 0,39
376 Jl. Basudewo Arteri Sekunder 1,06
377 Jl. Bendungan Arteri Sekunder 0,58
378 Jl. Bergota Mayat (Atas) Kolektor Sekunder 0,27
379 Jl. Bergota Mayat (Bawah) Kolektor Sekunder 0,3
380 Jl. Bergota Talang Kolektor Sekunder 0,88
381 Jl. Brigjend Katamso Arteri Sekunder 0,59
382 Jl. Bunderan Simpang Lima Arteri Sekunder 0,77
383 Jl. Cempedak Kolektor Sekunder 0,22
384 Jl. Cempedak Utara Kolektor Sekunder 0,49
385 Jl. Cerme Kolektor Sekunder 0,25
386 Jl. Cerme Utara Kolektor Sekunder 0,18
387 Jl. Dr. Kariadi Kolektor Sekunder 0,73
388 Jl. Durian Barat Kolektor Sekunder 0,37
389 Jl. Erlangga Kolektor Sekunder 0,68
390 Jl. Erlangga Barat 1 Kolektor Sekunder 0,2
391 Jl. Erlangga Barat 7 Kolektor Sekunder 0,44
392 Jl. Erlangga Selatan Kolektor Sekunder 0,3
393 Jl. Erlangga Tengah Kolektor Sekunder 0,6
394 Jl. Gayam Kolektor Sekunder 0,17
395 Jl. Gergaji Kolektor Sekunder 0,38
396 Jl. Gergaji 5 Kolektor Sekunder 0,11
397 Jl. Gisik Sari Lokal Primer 0,24
398 Jl. Hayam Wuruk Kolektor Sekunder 0,57
399 Jl. HOS. Cokroaminoto Kolektor Sekunder 0,69
400 Jl. HOS. Cokroaminoto - Kesdam Lokal Primer 0,25
401 Jl. Imam Barjo Kolektor Sekunder 0,92
402 Jl. Jayengan Kolektor Sekunder 0,22
403 Jl. Jeruk Kolektor Sekunder 0,4
404 Jl. Jeruk 8 Kolektor Sekunder 0,24
405 Jl. Karigarang Arteri Sekunder 1,27
406 Jl. Karisari Baru Lokal Primer 0,36
407 Jl. Kanal Kolektor Sekunder 0,69
408 Jl. Kedondong Dalam 6 Kolektor Sekunder 0,25
409 Jl. Kedondong Utara Kolektor Sekunder 0,39
410 Jl. Kedungjati Kolektor Sekunder 0,43
411 Jl. Kertanegara Selatan Kolektor Sekunder 0,55
412 Jl. Kusumanegara Kolektor Sekunder 0,65
413 Jl. Kusumanegara 1 Kolektor Sekunder 0,15
414 Jl. Kusumawardani Kolektor Sekunder 0,32

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
415 Jl. Kyai Saleh Kolektor Sekunder 1,04
416 Jl. Lamper Krajan Kolektor Sekunder 0,18
417 Jl. Lamper Mijen Kolektor Sekunder 0,39
418 Jl. Lamper Mijen Baru Kolektor Sekunder 0,32
419 Jl. Lamper Mijen Utara Kolektor Sekunder 0,51
420 Jl. Lamper Tengah Kolektor Sekunder 1,25
421 Jl. Lamper Tengah 9 Kolektor Sekunder 0,72
422 Jl. Lamper Tengah 10 Kolektor Sekunder 0,6
423 Jl. Lamper Tengah 12 Kolektor Sekunder 0,64
424 Jl. Lamper Tengah 14 Kolektor Sekunder 0,42
425 Jl. Lampersari Kolektor Sekunder 1,01
426 Jl. Manggis Kolektor Sekunder 0,21
427 Jl. Manggis 2 Kolektor Sekunder 0,33
428 Jl. Menteri Supeno Kolektor Sekunder 0,87
429 Jl. Menteri Supeno 1 Kolektor Sekunder 0,23
430 Jl. Mugas Barat 4 Kolektor Sekunder 0,17
431 Jl. Mugas Dalam Kolektor Sekunder 0,56
432 Jl. Mugas Dalam 10 Kolektor Sekunder 0,19
433 Jl. Nangka Timur Kolektor Sekunder 0,37
434 Jl. Pahlawan Arteri Sekunder 1,53
435 Jl. Pandanaran Arteri Sekunder 1,52
436 Jl. Penaton Lokal Primer 0,17
437 Jl. Penaton Karangasem Lokal Primer 0,16
438 Jl. Peterongan Kolektor Sekunder 0,5
439 Jl. Pisang 1 Kolektor Sekunder 0,43
440 Jl. Pleburan Barat Kolektor Sekunder 0,59
441 Jl. Pleburan Tengah Kolektor Sekunder 0,2
442 Jl. Rambutan Kolektor Sekunder 0,44
443 Jl. Singosari Kolektor Sekunder 0,93
444 Jl. Singosari 1 Kolektor Sekunder 0,47
445 Jl. Singosari 2 Kolektor Sekunder 0,22
446 Jl. Singosari Timur Kolektor Sekunder 0,51
447 Jl. Siwalan Kolektor Sekunder 0,31
448 Jl. Solo Kolektor Sekunder 0,19
449 Jl. Sompok Kolektor Sekunder 0,82
450 Jl. Sompok 2 Kolektor Sekunder 0,53
451 Jl. Sompok Baru Kolektor Sekunder 0,39
452 Jl. Suyudono Arteri Sekunder 1,06
453 Jl. Taman Menteri Supeno Kolektor Sekunder 0,46
454 Jl. Tri Lomba Juang Kolektor Sekunder 0,51
455 Jl. Wonodri Baru Kolektor Sekunder 0,62
456 Jl. Wonodri Krajan Kolektor Sekunder 0,58
457 Jl. Wonodri Sendang Kolektor Sekunder 0,46

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
458 Jl. Yogya Kolektor Sekunder 0,29
459 Jl. Candi Golf Boulevard Kolektor Sekunder 0,89
460 Jl. Cinde Kolektor Sekunder 0,48
461 Jl. Cinde Barat 5 Kolektor Sekunder 0,02
462 Jl. Cinde Barat 7 Kolektor Sekunder 0,13
463 Jl. Cinde Barat 9 Kolektor Sekunder 0,52
464 Jl. Cinde Selatan Kolektor Sekunder 0,42
465 Jl. Diponegoro Arteri Sekunder 1,59
466 Jl. Dr. Wahidin Dalam Kolektor Sekunder 0,35
467 Jl. Genuk Sari Kolektor Sekunder 0,27
468 Jl. Jangli Kolektor Sekunder 1,63
469 Jl. Jatingaleh 3 Kolektor Sekunder 0,79
470 Jl. Kagok Kolektor Sekunder 0,24
471 Jl. Kasipah Kolektor Sekunder 1,63
472 Jl. Kawi Kolektor Sekunder 1,16
473 Jl. Kawi 1 Kolektor Sekunder 0,91
474 Jl. Kesatrian Kolektor Sekunder 1,16
475 Jl. Kesatrian RW 07 Kolektor Sekunder 0,81
476 Jl. Sanggung Barat Kolektor Sekunder 0,13
477 Jl. Singotoro Lokal Primer 0,64
478 Jl. Sisimangaraja Kolektor Sekunder 2,38
479 Jl. Sriwijaya Kolektor Sekunder 1,74
480 Jl. Tabanan Kolektor Sekunder 0,23
481 Jl. Tambora Kolektor Sekunder 0,43
482 Jl. Tandang Kolektor Sekunder 0,54
483 Jl. Tegalsari Kolektor Sekunder 0,7
484 Jl. Telomoyo Kolektor Sekunder 0,22
485 Jl. Tentara Pelajar Arteri Sekunder 1,02
486 Jl. Ungaran Kolektor Sekunder 0,14
487 Jl. Wilis Kolektor Sekunder 0,92
488 Jl. Argopuro Kolektor Sekunder 0,95
489 Jl. Dempo Kolektor Sekunder 0,57
490 Jl. Dieng Kolektor Sekunder 0,25
491 Jl. Gajahmungkur Selatan Kolektor Sekunder 0,7
492 Jl. Gubernur Budiono Kolektor Sekunder 0,3
493 Jl. Guntur Kolektor Sekunder 0,54
494 Jl. Gunung Sawo Kolektor Sekunder 0,52
495 Jl. Indrapura Kolektor Sekunder 0,53
496 Jl. Jatidir Kolektor Sekunder 0,83
497 Jl. Karangrejo Kolektor Sekunder 1,07
498 Jl. Kelud Arteri Sekunder 1,86
499 Jl. Kendeng Kolektor Sekunder 1,28
500 Jl. Kesambi Kolektor Sekunder 0,19

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
501 Jl. Lamongan Kolektor Sekunder 0,81
502 Jl. Lawu Kolektor Sekunder 0,19
503 Jl. Lempongsari Kolektor Sekunder 0,55
504 Jl. Lempongsari 1 Kolektor Sekunder 0,7
505 Jl. Lempongsari Barat Kolektor Sekunder 0,22
506 Jl. Lempongsari Barat 3 Kolektor Sekunder 0,11
507 Jl. Malabar Kolektor Sekunder 0,26
508 Jl. Menoreh Arteri Sekunder 1,64
509 Jl. Merapi Kolektor Sekunder 0,48
510 Jl. Muria Kolektor Sekunder 0,26
511 Jl. Papandayan Kolektor Sekunder 1,64
512 Jl. Pawiyatan Luhur Kolektor Sekunder 2,74
513 Jl. Rajabasa Kolektor Sekunder 0,42
514 Jl. Raung Kolektor Sekunder 0,54
515 Jl. Rinjani Kolektor Sekunder 1,68
516 Jl. Semboja Kolektor Sekunder 0,61
517 Jl. Semeru Kolektor Sekunder 0,78
518 Jl. Sindoro Kolektor Sekunder 0,19
519 Jl. Slamet Riyadi Kolektor Sekunder 0,62
520 Jl. Sumbing Kolektor Sekunder 0,87
521 Jl. Taman Diponegoro Arteri Sekunder 0,37
522 Jl. Taman Gajahmungkur Kolektor Sekunder 0,42
523 Jl. Telaga Bodan Kolektor Sekunder 1,07
524 Jl. Tugu Suharto Kolektor Sekunder 0,22
525 Jl. Tumpang Kolektor Sekunder 1,26
526 Jl. Veteran Kolektor Sekunder 1,11
527 Jl. Watu Lawang 4 Kolektor Sekunder 1,2
528 Jl. Wungkal Kolektor Sekunder 0,53
529 Jl. Afa Permai Kolektor Sekunder 0,7
530 Jl. Al Imran 2 Kolektor Sekunder 0,21
531 Jl. Amposari Kolektor Sekunder 0,52
532 Jl. Amposari Barat Kolektor Sekunder 0,27
533 Jl. Amposari Tengah Kolektor Sekunder 0,56
534 Jl. Banjarsari Barat Kolektor Sekunder 0,62
535 Jl. Banteng Kolektor Sekunder 1,24
536 Jl. Banteng 3 Kolektor Sekunder 0,68
537 Jl. Banyuputih Kolektor Sekunder 1,08
538 Jl. Bayem Kolektor Sekunder 0,24
539 Jl. Berlian Kolektor Sekunder 0,38
540 Jl. Bukit Bougenvile Kolektor Sekunder 1,29
541 Jl. Bukit Cemara Mustika Kolektor Sekunder 0,25
542 Jl. Bukit Cemara Mustika 6 Kolektor Sekunder 0,18
543 Jl. Bukit Kelapa Sawit 8 Kolektor Sekunder 0,38

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
544 Jl. Bukit Mrican Kolektor Sekunder 0,46
545 Jl. Bukit Permata Hijau Kolektor Sekunder 1,7
546 Jl. Bulusan Utara Kolektor Sekunder 0,48
547 Jl. Dadapan Kolektor Sekunder 1,01
548 Jl. Deliksari Kolektor Sekunder 0,72
549 Jl. Durenan Kolektor Sekunder 0,78
550 Jl. Durenan Baru Kolektor Sekunder 0,33
551 Jl. Elang Kolektor Sekunder 1,5
552 Jl. Elangsari Kolektor Sekunder 0,28
553 Jl. Elangsari Timur Kolektor Sekunder 0,76
554 Jl. Gayam Sari Selatan Kolektor Sekunder 0,45
555 Jl. Gemah Jaya Kolektor Sekunder 0,2
556 Jl. Gemah Jaya 1 Kolektor Sekunder 0,25
557 Jl. Gemah Sari Kolektor Sekunder 0,26
558 Jl. Gemah Sari 13 Kolektor Sekunder 0,1
559 Jl. Gemah Sari 8 Kolektor Sekunder 0,24
560 Jl. Gemahsari Permai Kolektor Sekunder 0,46
561 Jl. Genting 1 Kolektor Sekunder 0,6
562 Jl. Genting 2 Kolektor Sekunder 0,55
563 Jl. Gerung Sari 1 l 0,24
564 Jl. Gondang Kolektor Sekunder 1,19
565 Jl. Jangli Gabeng Kolektor Sekunder 1,56
566 Jl. Jangli Gabeng 3 Kolektor Sekunder 0,37
567 Jl. Juwono Baru Kolektor Sekunder 0,73
568 Jl. K. H. Sirajudin Arteri Sekunder 0,43
569 Jl. Kampung Batik Kolektor Sekunder 0,23
570 Jl. Kampung Dadapan Kolektor Sekunder 0,93
571 Jl. Karanggawang Kolektor Sekunder 1,07
572 Jl. Karanggawang Barat Kolektor Sekunder 0,6
573 Jl. Kedung Winong Kolektor Sekunder 0,83
574 Jl. Kedungmundu Arteri Sekunder 3,88
575 Jl. Kedungsari Kolektor Sekunder 0,72
576 Jl. Ketileng Indah Kolektor Sekunder 1,28
577 Jl. Ketileng Indah 1 Kolektor Sekunder 0,43
578 Jl. Ketileng Indah Blok M Kolektor Sekunder 0,24
579 Jl. Ketileng Indah Blok N Kolektor Sekunder 0,17
580 Jl. Ketileng Kencana Kolektor Sekunder 0,29
581 Jl. Ketileng Puspita Kolektor Sekunder 0,24
582 Jl. Klipang Kolektor Sekunder 2,49
583 Jl. Klipang Golf Kolektor Sekunder 0,95
584 Jl. Klipang Lama Kolektor Sekunder 0,26
585 Jl. Klipang PDAM Kolektor Sekunder 0,51
586 Jl. Klipang Timur Kolektor Sekunder 1,32

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
587 Jl. Kokosan Kolektor Sekunder 0,2
588 Jl. Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda, SH Arteri Sekunder 4,21
589 Jl. Kompol R. Soekanto Arteri Sekunder 4,05
590 Jl. Krajan Kolektor Sekunder 0,77
591 Jl. Krasak Kolektor Sekunder 0,92
592 Jl. Lembayung Kolektor Sekunder 0,28
593 Jl. Lobak Kolektor Sekunder 0,41
594 Jl. Lobak 2 Kolektor Sekunder 0,25
595 Jl. Mangunharjo 1 Kolektor Sekunder 1,81
596 Jl. Muharom Kolektor Sekunder 0,27
597 Jl. Mulawarman Kolektor Sekunder 1,4
598 Jl. Mulawarman 5 Kolektor Sekunder 0,27
599 Jl. Mulawarman Barat 2 Kolektor Sekunder 0,47
600 Jl. Mundu Baru 3 Kolektor Sekunder 0,13
601 Jl. Mundu Baru 4 Kolektor Sekunder 0,16
602 Jl. Mundu Baru 7 Kolektor Sekunder 0,18
603 Jl. Muntuksari Kolektor Sekunder 0,75
604 Jl. Ngemplak Kolektor Sekunder 0,22
605 Jl. Nilam Kolektor Sekunder 0,26
606 Jl. Pekuncen Kolektor Sekunder 0,86
607 Jl. Pengkol Kolektor Sekunder 2,13
608 Jl. Pengkol 1 Kolektor Sekunder 0,35
609 Jl. Perum Dinar Mas Kolektor Sekunder 1,46
610 Jl. Perum Diponegoro Kolektor Sekunder 0,97
611 Jl. Perum Wana Mukti Kolektor Sekunder 0,67
612 Jl. Prof. H. . Sudharto, SH Arteri Sekunder 2,34
613 Jl. Prof Suharso Arteri Sekunder 2,77
614 Jl. Rejosari Kolektor Sekunder 0,71
615 Jl. Rejosari 2 Kolektor Sekunder 0,25
616 Jl. Rogojembangan Kolektor Sekunder 0,63
617 Jl. Rowo Tengah Kolektor Sekunder 0,41
618 Jl. Rowo Tengah 5 Kolektor Sekunder 0,42
619 Jl. Rowosari Kolektor Sekunder 1,74
620 Jl. Rowosari Asri Kolektor Sekunder 2,53
621 Jl. Rowosari Asri Selatan Kolektor Sekunder 0,79
622 Jl. Salak Kolektor Sekunder 0,32
623 Jl. Salak 1 Kolektor Sekunder 0,34
624 Jl. Sambiroto 3 Kolektor Sekunder 0,6
625 Jl. Sambiroto 4 Kolektor Sekunder 0,61
626 Jl. Sambiroto 5 Kolektor Sekunder 0,45
627 Jl. Sambiroto 7 Kolektor Sekunder 0,23
628 Jl. Sambiroto Asri Barat Kolektor Sekunder 0,99
629 Jl. Sambung Kolektor Sekunder 0,46

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
630 Jl. Sambung Krajan Kolektor Sekunder 2,43
631 Jl. Saputan Kolektor Sekunder 0,64
632 Jl. Sawi Kolektor Sekunder 0,52
633 Jl. Sawi 9 Kolektor Sekunder 0,29
634 Jl. Sekip 3 Kolektor Sekunder 0,44
635 Jl. Sendangguwo 10 Kolektor Sekunder 0,71
636 Jl. Sendangguwo Selatan Kolektor Sekunder 0,7
637 Jl. Sendangguwo Selatan 9 Kolektor Sekunder 0,5
638 Jl. Sinar Agung Kolektor Sekunder 0,24
639 Jl. Sinar Gemah Timur Kolektor Sekunder 0,37
640 Jl. Sinar Mukti Kolektor Sekunder 0,27
641 Jl. Sinar Mulyo Kolektor Sekunder 0,28
642 Jl. Sinar Rembulan Kolektor Sekunder 0,13
643 Jl. Sinar Waluyo Kolektor Sekunder 0,68
644 Jl. Sinar Waluyo Utara Kolektor Sekunder 0,34
645 Jl. Sipodang Lokal Primer 0,36
646 Jl. Skip Saptamarga Kolektor Sekunder 0,88
647 Jl. Taman Baru Asri Kolektor Sekunder 0,78
648 Jl. Tampirejo 1 Kolektor Sekunder 0,37
649 Jl. Tampirejo 2 Kolektor Sekunder 0,41
650 Jl. Tamtama Timur Kolektor Sekunder 0,31
651 Jl. Tamtama Timur Dalam Kolektor Sekunder 0,32
652 Jl. Telumpak Kolektor Sekunder 2,18
653 Jl. Telumpak 1 Kolektor Sekunder 0,33
654 Jl. Tembalang Baru Kolektor Sekunder 0,3
655 Jl. Tembalang Baru 4 Kolektor Sekunder 0,36
656 Jl. Tembalang Selatan 7 Kolektor Sekunder 0,22
657 Jl. Tembalang Selatan 9 Kolektor Sekunder 0,2
658 Jl. Timoho 1 Kolektor Sekunder 0,39
659 Jl. Timoho Barat 3 Kolektor Sekunder 0,17
660 Jl. Timoho Timur 4 Kolektor Sekunder 0,12
661 Jl. Tulus Kolektor Sekunder 0,92
662 Jl. Tunggu Kolektor Sekunder 0,38
663 Jl. Ace Lokal Primer 0,42
664 Jl. Banjarsari Selatan Kolektor Sekunder 0,68
665 Jl. Blimbing Kolektor Sekunder 0,46
666 Jl. Bukit Kusuma Kolektor Sekunder 0,4
667 Jl. Bukit Raya Lokal Primer 1,79
668 Jl. Bukit Umbul Kolektor Sekunder 0,41
669 Jl. Bumirejo Lokal Primer 1,57
670 Jl. Cemara Kolektor Sekunder 0,73
671 Jl. Damar Kolektor Sekunder 0,53
672 Jl. Durian Kolektor Sekunder 1,89

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
673 Jl. Durian Selatan Kolektor Sekunder 0,45
674 Jl. Durian Selatan 2 Kolektor Sekunder 0,37
675 Jl. Durian Utara 2 Kolektor Sekunder 0,42
676 Jl. Empu Sendok Kolektor Sekunder 1,61
677 Jl. Gaharu Kolektor Sekunder 0,65
678 Jl. Gaharu Utara Kolektor Sekunder 0,23
679 Jl. Gedawang Kolektor Sekunder 0,79
680 Jl. Gombel Indah Kolektor Sekunder 0,32
681 Jl. Gombel Lama Kolektor Primer 1,27
682 Jl. Gotong Royong Lokal Primer 1,28
683 Jl. Grafika Kolektor Sekunder 1,14
684 Jl. Grafika Utama Kolektor Sekunder 0,48
685 Jl. H. Suradi Kolektor Sekunder 0,71
686 Jl. Jambu Lokal Primer 0,28
687 Jl. Jangli Baoulevard Kolektor Sekunder 0,18
688 Jl. Jangli Perbalan Lokal Primer 0,32
689 Jl. Jati Kolektor Sekunder 1,08
690 Jl. Jati Utara Kolektor Sekunder 0,17
691 Jl. Jatiluhur Lokal Primer 0,45
692 Jl. Jatiluhur 1 Kolektor Sekunder 0,68
693 Jl. Jatimulyo Kolektor Sekunder 0,63
694 Jl. Jatingaleh 1 Kolektor Sekunder 0,57
695 Jl. Jatingaleh 2 Lokal Primer 0,28
696 Jl. Jrobang Lokal Primer 0,56
697 Jl. Kalijaten Kolektor Sekunder 0,66
698 Jl. Kalipepe Lokal Primer 0,47
699 Jl. Kalipepe 1 Lokal Primer 0,39
700 Jl. Kalipepe 4 Lokal Primer 0,8
701 Jl. Kanfer Kolektor Sekunder 0,61
702 Jl. Kanfer Utara Kolektor Sekunder 0,17
703 Jl. Karangrejo Kolektor Sekunder 1,14
704 Jl. Ki Narto Sabdo Kolektor Sekunder 2,25
705 Jl. Klentengsari Kolektor Sekunder 0,76
706 Jl. Kp. Pentul 1 Kolektor Sekunder 0,22
707 Jl. Kruing Kolektor Sekunder 0,53
708 Jl. Kyai Mojo Lokal Primer 0,83
709 Jl. Kyai Mojo 1 Kolektor Sekunder 1,77
710 Jl. Meranti Kolektor Sekunder 0,67
711 Jl. Merbau Kolektor Sekunder 0,61
712 Jl. Mr. Abdul Madjid Djojodiningrat Kolektor Sekunder 3,56
713 Jl. Mulawarman 1 Kolektor Sekunder 0,34
714 Jl. Mulawarman 2 Kolektor Sekunder 0,41
715 Jl. Murbei Lokal Primer 0,72

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
716 Jl. Murbei Timur Kolektor Sekunder 0,18
717 Jl. Muteran Lokal Primer 1,09
718 Jl. Nangka Lokal Primer 0,44
719 Jl. Ngasem Lokal Primer 1,08
720 Jl. Ngasrep Barat 3 Lokal Primer 0,61
721 Jl. Ngasrep Timur 2 Kolektor Sekunder 0,25
722 Jl. Ngasrep Timur 3 Kolektor Sekunder 0,23
723 Jl. Ngasrep Timur 4 Kolektor Sekunder 0,36
724 Jl. Ngasrep Timur 6 Kolektor Sekunder 0,45
725 Jl. Ngasrep Timur Dalam 2 Kolektor Sekunder 0,23
726 Jl. Ngasrep Timur Dalam 3 Kolektor Sekunder 0,14
727 Jl. Nusa Indah Kolektor Sekunder 0,5
728 Jl. Payung Mas Kolektor Sekunder 0,81
729 Jl. Potrosari 1 Lokal Primer 0,2
730 Jl. Potrosari 2 Lokal Primer 0,21
731 Jl. Potrosari 3 Lokal Primer 0,26
732 Jl. Potrosari BD Lokal Primer 0,43
733 Jl. Potrosari Lapangan Lokal Primer 0,44
734 Jl. Potrosari Tengah Lokal Primer 0,62
735 Jl. Pramuka Arteri Sekunder 2,35
736 Jl. Puri Asri Perdana Kolektor Sekunder 0,47
737 Jl. Rasamala Kolektor Sekunder 0,56
738 Jl. Rasamala Timur Kolektor Sekunder 0,12
739 Jl. Rengas Kolektor Sekunder 0,26
740 Jl. Rumpun Diponegoro Lokal Primer 0,71
741 Jl. Sapta Marga Kolektor Sekunder 0,45
742 Jl. Sapta Prasetya Kolektor Sekunder 0,16
743 Jl. Sawunggaling Kolektor Sekunder 0,25
744 Jl. Sawunggaling 4 Kolektor Sekunder 0,29
745 Jl. Sawunggaling 5 Kolektor Sekunder 0,29
746 Jl. Sawunggaling Selatan Kolektor Sekunder 0,37
747 Jl. Sendang Pakel Kolektor Sekunder 0,35
748 Jl. Sendang Pentul Kolektor Sekunder 0,36
749 Jl. Setuk Lokal Primer 0,52
750 Jl. Srondol Bumi Indah Kolektor Sekunder 0,2
751 Jl. Sukun Kolektor Sekunder 0,68
752 Jl. Suren Kolektor Sekunder 0,43
753 Jl. Taman Setia Budi Kolektor Sekunder 0,19
754 Jl. Taman Teuku Umar Kolektor Sekunder 0,72
755 Jl. Tanjung Sari Kolektor Sekunder 0,4
756 Jl. Tanjung Sari 1 Kolektor Sekunder 0,22
757 Jl. Tanjung Sari 2 Kolektor Sekunder 0,3
758 Jl. Tanjung Sari 3 Kolektor Sekunder 0,23

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
759 Jl. Tanjung Sari 4 Kolektor Sekunder 0,34
760 Jl. Tembalang Selatan Kolektor Sekunder 0,2
761 Jl. Tirto Agung Kolektor Sekunder 1,32
762 Jl. Tirto Husodo Barat 1 Kolektor Sekunder 0,17
763 Jl. Tirto Husodo Timur Kolektor Sekunder 0,4
764 Jl. Trunojoyo Kolektor Sekunder 0,33
765 Jl. Tusam Kolektor Sekunder 0,72
766 Jl. Tusam Timur Kolektor Sekunder 0,55
767 Jl. Ulin Kolektor Sekunder 0,26
768 Jl. Ulin Utara Kolektor Sekunder 68,96
769 Jl. Waru Kolektor Sekunder 0,23
770 Jl. Waru Baru Kolektor Sekunder 0,17
771 Jl. Waru Timur Kolektor Sekunder 0,38
772 Jl. Waru Timur 1 Kolektor Sekunder 0,43
773 Jl. Watu Kaji Kolektor Sekunder 1,14
774 Jl. Wisma Prasetya Kolektor Sekunder 0,27
775 Jl. Ampel Gading Kolektor Sekunder 2,26
776 Jl. Ampel Gading 3 Kolektor Sekunder 2,02
777 Jl. Bangkong Kolektor Sekunder 1,76
778 Jl. Bendosari Kolektor Sekunder 0,79
779 Jl. Cepoko Kolektor Sekunder 3,1
780 Jl. Cepoko 1 Kolektor Sekunder 0,23
781 Jl. Cepoko 2 Kolektor Sekunder 0,22
782 Jl. Cepoko 3 Kolektor Sekunder 0,72
783 Jl. Cerme 2 Kolektor Sekunder 0,3
784 Jl. Dampyak Kolektor Sekunder 0,88
785 Jl. Dewi Sartika Kolektor Sekunder 1,71
786 Jl. Dukuh Kolektor Sekunder 1,8
787 Jl. Gribig Kolektor Sekunder 0,56
788 Jl. Jatirejo Kolektor Sekunder 1,18
789 Jl. Jedung Kolektor Sekunder 1,26
790 Jl. Jedung Timur Kolektor Sekunder 1,25
791 Jl. Jedung Utara Kolektor Sekunder 0,71
792 Jl. Kalialang Lama Kolektor Sekunder 0,68
793 Jl. Kalisegoro Kolektor Sekunder 1,59
794 Jl. Kalisegoro 1 Kolektor Sekunder 0,5
795 Jl. Kandri Barat Kolektor Sekunder 1,1
796 Jl. Kliwonan Selatan Lokal Primer 0,11
797 Jl. Kliwonan Utara Lokal Primer 0,31
798 Jl. Kol. R. Warsito Soegiarto Arteri Sekunder 9,78
799 Jl. Kol. H. R. Hadijianto Arteri Sekunder 4,65
800 Jl. Kyai Bancak Kolektor Sekunder 0,86
801 Jl. Kyai Sudak Kolektor Sekunder 0,53

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
802 Jl. Mangunsari Kolektor Sekunder 2,18
803 Jl. Masjid Kolektor Sekunder 0,1
804 Jl. Morokono Kolektor Sekunder 1,48
805 Jl. Mr. Koesoebiyono Tjondro Wibowo Arteri Sekunder 6,47
806 Jl. Mudal Kolektor Sekunder 0,6
807 Jl. Muntal Kolektor Sekunder 2,97
808 Jl. Nongko Sawit Kolektor Sekunder 1,4
809 Jl. Pakintelan Kolektor Sekunder 2,6
810 Jl. Pakintelan Baru Kolektor Sekunder 1,07
811 Jl. Pengkol Kolektor Sekunder 1,1
812 Jl. Perbalan Lokal Primer 0,41
813 Jl. Plalangan Kolektor Sekunder 3,41
814 Jl. Pongangan Kolektor Sekunder 1,39
815 Jl. Randusari Kolektor Sekunder 1,76
816 Jl. Salakan Kolektor Sekunder 0,61
817 Jl. Sekalongan Kolektor Sekunder 1,25
818 Jl. Sekar Gading Barat Kolektor Sekunder 0,74
819 Jl. Sengkuyung Kolektor Sekunder 1,24
820 Jl. Sibayan Kolektor Sekunder 0,5
821 Jl. Sikrangkeng Lokal Primer 0,52
822 Jl. Sikuwuk Kolektor Sekunder 1,06
823 Jl. Siwogo Kolektor Sekunder 1,59
824 Jl. Sumur Gunung Kolektor Sekunder 1,09
825 Jl. Sumur Jurang Kolektor Sekunder 0,36
826 Jl. Talang Bengkok Kolektor Sekunder 0,62
827 Jl. Talun Kacang Kolektor Sekunder 1,18
828 Jl. Taman Siswa Kolektor Sekunder 1,87
829 Jl. Tinjomoyo Kolektor Sekunder 1,91
830 Jl. Watusari Kolektor Sekunder 1,28
831 Jl. Abdurrachman Saleh Arteri Sekunder 3,6
832 Jl. Akses Bandara Kolektor Primer 1,19
833 Jl. Amarta Lokal Primer 0,39
834 Jl. Anjasmoro Kolektor Sekunder 2,35
835 Jl. Anjasmoro 1 Kolektor Sekunder 0,23
836 Jl. Anjasmoro 4 Lokal Primer 0,21
837 Jl. Aribuana Kolektor Sekunder 0,45
838 Jl. Ariloka Kolektor Sekunder 0,8
839 Jl. Bojong Salaman Arteri Sekunder 1,27
840 Jl. Borobudur Kolektor Sekunder 1,1
841 Jl. Borobudur Selatan Kolektor Sekunder 0,56
842 Jl. Cakrawala Lokal Primer 0,23
843 Jl. Cempolrejo Kolektor Sekunder 0,36
844 Jl. Cokrokembang Lokal Primer 0,34

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
845 Jl. Condro Kusumo Kolektor Sekunder 0,36
846 Jl. Condro Kusumo 1 Lokal Primer 0,36
847 Jl. Damar Wulan 2 Kolektor Sekunder 0,63
848 Jl. Damarwulan Lokal Primer 0,41
849 Jl. Dr. Ismangil Kolektor Sekunder 0,83
850 Jl. Dr. Suratmo Kolektor Sekunder 2,31
851 Jl. Gedongsongo Kolektor Sekunder 0,45
852 Jl. Gedongsongo Timur Kolektor Sekunder 0,62
853 Jl. Hanoman Arteri Sekunder 1,02
854 Jl. Hilir Lokal Primer 1,01
855 Jl. Jembawan Lokal Primer 0,65
856 Jl. Kali Semarang Indah Kolektor Primer 1,17
857 Jl. Kenconowungu Kolektor Sekunder 0,87
858 Jl. Kenconowungu 1 Kolektor Sekunder 0,42
859 Jl. Kenconowungu Selatan 3 Kolektor Sekunder 0,1
860 Jl. Kenconowungu Tengah 1 Kolektor Sekunder 0,42
861 Jl. Kumudasmoro Lokal Primer 0,97
862 Jl. Kumudasmoro Tengah Kolektor Sekunder 0,41
863 Jl. Madukoro Kolektor Sekunder 2,7
864 Jl. Madukoro Blok A Kolektor Sekunder 0,56
865 Jl. Madukoro Blok AA-BB Kolektor Sekunder 0,75
866 Jl. Menuju Maron Kolektor Primer 3,66
867 Jl. Mintojiwo Lokal Primer 0,64
868 Jl. Mintojiwo Dalam Kolektor Sekunder 0,3
869 Jl. Muradi Arteri Sekunder 1,14
870 Jl. Ngemplak Simongan Arteri Sekunder 0,51
871 Jl. Pamularsih Arteri Sekunder 1,92
872 Jl. Pangk. Puad. A. Yani Kolektor Primer 0,78
873 Jl. Puspanjolo Barat Kolektor Sekunder 1,3
874 Jl. Puspanjolo Selatan Kolektor Sekunder 0,74
875 Jl. Puspanjolo Tengah Kolektor Sekunder 0,7
876 Jl. Puspanjolo Timur Arteri Sekunder 0,74
877 Jl. Puspogiwang Lokal Primer 0,39
878 Jl. Puspogiwang Barat Kolektor Sekunder 0,49
879 Jl. Puspogiwang Timur Lokal Primer 0,5
880 Jl. Pusponjolo Barat 14 Kolektor Sekunder 0,85
881 Jl. Puspowarno Kolektor Sekunder 0,96
882 Jl. Puspowarno 1 Kolektor Sekunder 0,26
883 Jl. Puspowarno Selatan Kolektor Sekunder 0,98
884 Jl. Puspowarno Selatan 3 Kolektor Sekunder 0,47
885 Jl. Puspowarno Tengah Kolektor Sekunder 0,68
886 Jl. Puspowarno Tengah 1 Kolektor Sekunder 0,36
887 Jl. Puspowarno Tengah 2 Kolektor Sekunder 0,34

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
888 Jl. Ronggolawe Kolektor Sekunder 0,49
889 Jl. Ronggolawe Selatan Kolektor Sekunder 0,33
890 Jl. Ronggolawe Timur Lokal Primer 0,47
891 Jl. Rorojonggrang Kolektor Sekunder 0,69
892 Jl. Rorojonggrang 1 Kolektor Sekunder 0,64
893 Jl. Sawojajar Lokal Primer 0,39
894 Jl. Semarang Indah Blok D-E Kolektor Sekunder 0,43
895 Jl. Semarang Indah Blok D-V Kolektor Sekunder 0,39
896 Jl. Semarang Indah Blok C Kolektor Sekunder 0,38
897 Jl. Simongan Arteri Sekunder 2,41
898 Jl. Simongan Ringin Telu Kolektor Sekunder 0,98
899 Jl. Sri Kuncoro Kolektor Sekunder 0,62
900 Jl. Sri Kuncoro Utara 3 Kolektor Sekunder 0,2
901 Jl. Sri Rejeki Kolektor Sekunder 0,58
902 Jl. Sri Rejeki 1 Kolektor Sekunder 0,36
903 Jl. Sri Rejeki Dalam Kolektor Sekunder 0,69
904 Jl. Sri Rejeki Utara Kolektor Sekunder 0,32
905 Jl. Srinindito Kolektor Sekunder 0,5
906 Jl. Srinindito Selatan Kolektor Sekunder 0,22
907 Jl. Sriwibowo Kolektor Sekunder 0,28
908 Jl. Subali Kolektor Primer 0,79
909 Jl. Taman Condro Kusumo Lokal Primer 0,38
910 Jl. Tri Tunggal Kolektor Sekunder 0,65
911 Jl. W. R. Supratman Arteri Sekunder 2,12
912 Jl. Wologito Tengah Kolektor Sekunder 0,46
913 Jl Amarta Kolektor Sekunder 1,62
914 Jl. Arjuna Semanding Lokal Primer 1,15
915 Jl. Bandung Sari Kolektor Sekunder 2,73
916 Jl. Banjarsari Kolektor Sekunder 0,77
917 Jl. Bentur Lokal Primer 0,91
918 Jl. Bubakan Kliris Kolektor Sekunder 1,62
919 Jl. Dawung Lokal Primer 1,39
920 Jl. Dudak Lokal Primer 1,04
921 Jl. Duduhan Arteri Sekunder 0,83
922 Jl. Gabu Lokal Primer 2,21
923 Jl. Gang Musholla Lokal Primer 0,47
924 Jl. Internal Pemerintahan Kota Semarang Kolektor Sekunder 0,82
925 Jl. Jatibarang Kolektor Primer 5,76
926 Jl. Jatikalangan Kolektor Sekunder 1,47
927 Jl. Jatisari Kolektor Sekunder 1,61
928 Jl. Kali Getas Kolektor Primer 1,78
929 Jl. Kampung Jambon Kolektor Sekunder 1,91
930 Jl. Karangmalang Kolektor Sekunder 1,67

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
931 Jl. Kebonroto Kolektor Sekunder 1,68
932 Jl. Kedung Begal Kolektor Sekunder 0,72
933 Jl. Kedung Jangan Lokal Primer 1,35
934 Jl. Kemantren Kolektor Sekunder 2,93
935 Jl. Kongkong Kolektor Sekunder 2,08
936 Jl. Kuripan Kolektor Primer 2,92
937 Jl. Kyai Aji Lokal Primer 1,71
938 Jl. Palapa Kolektor Sekunder 0,8
939 Jl. Perkebunan Pesantren Arteri Sekunder 3,42
940 Jl. Purwosari Lokal Primer 2,42
941 Jl. R. M. Hadi Subeno Sasrowardoyo Arteri Sekunder 10,01
942 Jl. Robyong Kolektor Sekunder 3,05
943 Jl. Robyong 1 Kolektor Sekunder 0,6
944 Jl. Sapen Kolektor Primer 1,31
945 Jl. Sidodadi Arteri Sekunder 1,21
946 Jl. Sikretek Kolektor Sekunder 0,49
947 Jl. Sodong Kolektor Primer 1,57
948 Jl. Taman Durian (Sabara Polda) Kolektor Sekunder 0,77
949 Jl. Untung Suropati Kolektor Primer 3,88
950 Jl. Wonolopo Kolektor Sekunder 1,77
951 Jl. Wonolopo 1 Kolektor Sekunder 0,82
952 Jl. Wonosoyo Kolektor Sekunder 0,72
953 Jl. Banjaran Kolektor Sekunder 1,65
954 Jl. Candi Pawon Selatan 10 Kolektor Sekunder 0,15
955 Jl. Candi Pawon Selatan 9 Kolektor Sekunder 0,2
956 Jl. Candi Panataran Kolektor Sekunder 0,55
957 Jl. Candi Prambanan Kolektor Sekunder 0,77
958 Jl. Gatot Subroto Kolektor Sekunder 2,98
959 Jl. Gondorio Kolektor Sekunder 4,45
960 Jl. Gondorio - Beringin (Bukit Gondorio) Kolektor Sekunder 1,61
961 Jl. Grujukan Kolektor Sekunder 1,23
962 Jl. Honggowongso Kolektor Sekunder 1,91
963 Jl. Jambu Kolektor Sekunder 0,55
964 Jl. Jludang Kolektor Sekunder 1,48
965 Jl. Kaliancar Kolektor Sekunder 0,92
966 Jl. Kalikangkung Kolektor Sekunder 2,12
967 Jl. Kampung Palir Arteri Sekunder 1,21
968 Jl. Karonsih Kolektor Sekunder 0,44
969 Jl. Karonsih Selatan Kolektor Sekunder 0,25
970 Jl. Karonsih Selatan 9 Kolektor Sekunder 0,49
971 Jl. Kemantren Kolektor Sekunder 0,47
972 Jl. Koptu Suyono Arteri Sekunder 3,24
973 Jl. KRT Wongsonegoro Lokal Primer 3,12

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
No
Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (km)
.
974 Jl. Kyai Padak Kolektor Sekunder 2,29
975 Jl. Letkol Soeparno Kolektor Sekunder 1,37
976 Jl. Menuju Mapolsek Kolektor Sekunder 0,21
977 Jl. Mr. Moch Ichsan Arteri Sekunder 3,03
978 Jl. Palir Arteri Sekunder 2,64
979 Jl. Panembahan Senopati Kolektor Sekunder 1,26
980 Jl. Plumbon 3 Kolektor Sekunder 0,79
981 Jl. Prof. Dr. Hamka Arteri Sekunder 2,5
982 Jl. Pucung Kolektor Sekunder 0,56
983 Jl. Purwoyoso 1 Kolektor Sekunder 0,46
984 Jl. Rowosari 1 Lokal Primer 0,96
985 Jl. Selo Kretek Kolektor Sekunder 0,76
986 Jl. Srikaton Kolektor Sekunder 0,42
987 Jl. Srikaton Barat 2 Kolektor Sekunder 0,07
988 Jl. Srikaton Tengah Kolektor Sekunder 0,31
989 Jl. Srikaton Timur 1 Kolektor Sekunder 0,58
990 Jl. Srikaton Utara 4 Kolektor Sekunder 0,07
991 Jl. Sriwidodo Selatan Kolektor Sekunder 0,53
992 Jl. Tambak Aji Lokal Primer 1,01
993 Jl. Wates Kolektor Sekunder 1,74
994 Jl. Wisma Sari Kolektor Sekunder 0,39
995 Jl. Wisma Sari Selatan Kolektor Sekunder 0,48
996 Jl. Wisma Sari Utara Kolektor Sekunder 0,22
997 Jl. Cisadane Kolektor Sekunder 0,2
998 Jl. Gerbang Pintu Semarang Kolektor Primer 0,46
999 Jl. Irigasi Kolektor Primer 1,85
1000 Jl. Irigasi Utara (Mangkang Kulon) Kolektor Primer 2,27
1001 Jl. Karanganyar Lokal Primer 0,75
1002 Jl. Kauman Mangkang Wetan Kolektor Sekunder 1,56
1003 Jl. Kauman Randugarut Lokal Primer 0,67
1004 Jl. Kyai Gilang Kolektor Sekunder 0,96
1005 Jl. Mangunharjo (Mangkang Wetan) Kolektor Primer 2,62
1006 Jl. Mekar Kolektor Sekunder 0,78
1007 Jl. Panggung Kolektor Sekunder 0,88
1008 Jl. Pulau Tirang Tapak Lokal Primer 2,03
1009 Jl. Stasiun Jrakah Lokal Primer 0,71
1010 Jl. Stasiun Mangkang Kolektor Primer 0,25
1011 Jl. Tapak Lokal Primer 0,86
1012 Jl. Tugurejo Lokal Primer 0,82
Sumber: Hasil Analisis, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.8.2 Kabupaten Semarang
Jaringan jalan yang menghubungkan Kabupaten Semarang ke Kota Semarang
terbentang sepanjang 18,81 km. Jaringan jalan tersebut menghubungkan Kecamatan Ungaran
Barat dan Kecamatan Ungaran Timur di Kabupaten Semarang dengan Kecamatan
Banyumanik dan Tembalang di Kota Semarang. Penjabaran jaringan jalan Kabupaten
Semarang pada tabel 4.
Tabel 4. 12 Karakteristik Jaringan Jalan Kabupaten Semarang
No Nama Jalan Hierarki Panjang (km)
1 Jl. Perintis Kemerdekaan Arteri Primer 11,15
2 Jl. Gatot Subroto (Ungaran) Arteri Primer 2,56
3 Jl. Diponegoro (Ungaran) Arteri Primer 2,82
4 Jl Kartini - Perbatasan Kota Semarang Arteri Primer 2,28
Sumber: Studi Pengembangan

Jaringan jalan di atas merupakan jalan dengan status jalan propinsi yang
menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang. Jaringan jalan tersebut ialah
Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Gatot Subroto, Jl. Diponegoro, Jl. Kartini (Perbatasan Kota
Semarang). Keempat jaringan jalan memiliki hierarki arteri primer dengan Jl. Perintis
Kemerdekaan memiliki panjang jalan terbesar yaitu 11,15 km.
4.8.3 Kabupaten Demak
Kabupaten Demak berada di sekitar Jalur Pantura sehingga terdapat jaringan jalan
yang terletak pada jalur utama pergerakan nasional. Kabupaten Demak berada pada batas
timur Kota Semarang, sehingga terdapat jalan utama penghubung antara Kota Semarang dan
Kabupaten Demak. Rencana prasarana jaringan jalan Kabupaten Demak yang berhubungan
dengan Kota Semarang yaitu adanya pembangunan jalan Semarang-Rembang beserta
interchange yang melalui Kecamatan Sayung-Karang Tengah-Wonosalam-Gajah-
Karanganyar. Kabupaten Demak dan Kota Semarang juga termasuk kawasan strategis
provinsi dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi Kedungsepur, dimana Kota Semarang
termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan memiliki potensi besar untuk
pengembangan pelayanan nasional dan Kabupaten Demak merupakan gerbang masuk
menuju Kota Semarang dari arah timur, baik yang berada di provinsi Jawa Timur maupun
pulau lain di Indonesia bagian timur, sehingga menimbulkan pergerakan yang sangat tinggi
menuju Kota Semarang, juga didukung oleh jaringan sekunder yang berfungsi sebagai
pengumpul yang terhubung oleh persimpangan-persimpangan antara jalan utama dan
pengumpul, sehingga akan terakumulasi dan tidak jarang terjadi kemacetan pada jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
penghubung antar kota/kabupaten tersebut. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan
Kota Semarang yaitu Kecamatan Sayung yang merupakan zona tarikan karena termasuk
bagian dari kawasan industri Semarang dan Sekitarnya, sehingga aktivitas pergerakan relatif
tinggi baik pergerakan orang maupun barang. Tingginya volume lalu lintas juga
menimbulkan kualitas jaringan jalan yang semakin menurun karena meningkatnya jumlah
kendaraan melintas dengan muatan besar, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan
memicu permasalahan lain seperti kecelakaan lalu lintas.

Gambar 4. 1 Perbaikan Jalur Pantura yang Berada pada Kabupaten Demak


Sumber : Survey Primer, 2018
Rencana terbaru pada isu transportasi Demak-Semarang adalah pembangunan jalan
tol yang menghubungkan kedua Kabupaten/kota tersebut, yaitu jalan Tol Semarang-Demak
guna mengurangi penumpukan arus kendaraan pada jalur pantura dari dan menuju ke
Kabupaten Demak. Ruas utama pada jalan Tol Semarang-Demak yaitu
1. Genuk km 453+000 dengan tujuan Terminal Terboyo, R.S. Sultan Agung,
Kaligawe
2. Sayung km 462+000 dengan tujuan Sayung, Onggorawe, Mranggen, Perum.
Pucang Gading
3. Karangtengah km 471+000 dengan tujuan Karangawen, Tegowanu, Grobogan,
Kedungjati, Salatiga

4. Kadilangu km 478+000 dengan tujuan Makam Sunan Kalijaga, Purwodadi, Solo,


Blora
Menurut identifikasi dan analisis yang terdapat pada Tatralok Demak, jaringan jalan
yang berada di Kabupaten Demak memiliki pola feeder line atau sebagai pengumpul arus lalu
lintas dari zona-zona yang berada di wilayah Kabupaten Demak dan kemudian
mendistribusikan arus dari dan menuju ke pusat-pusat kegiatan yang terdapat di Ibukota

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi. Berikut merupakan data jaringan jalan yang
menghubungkan antara Kabupaten Demak dengan Kota Semarang.
Tabel 4. 13 Karakteristik Jaringan Jalan Kabupaten Demak
No Nama Jalan Hierarki Panjang Jalan (Km)
1 Jalan Raya Semarang-Demak Arteri Primer 10
2 Jalan Raya Semarang-Purwodadi Kolektor Primer 19,4
3 Jalan Kalisari Lokal Primer 2,7
4 Jalan Kudu Raya Lokal Primer 3,9
Sumber : Hasil survei dan Peta RTRW Kabupaten Demak
Jaringan jalan lokal primer Genuksari-Karangroto dan Jalan Kudu Raya dapat
menjadi jalur alternatif bagi para pengendara dari dan menuju ke Kabupaten Demak atau
Kota Semarang agar mengurangi penumpukan jalan pada Jalan Raya Semarang-Demak.
4.8.4 Kabupaten Kendal
Berdasarkan Tataran Trans portasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Kendal terdapat isu
rencana sistem prasarana utama di wilayah Kabupaten Kendal yakni rencana jaringan
transportasi darat, perkeretapian dan transportasi laut. Untuk rencana sistem jaringan
transportasi darat meliputi jalan bebas hambatan, jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal.
Adapun isu rencana pengembangan pelayanan angkutan umum. Rencana jaringan jalan bebas
hambatan pada ruas jalan bebas hambatan (jalan tol) Semarang – Kendal – Batang.
Berdasarkan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Kendal jaringan jalan
di Kabupaten Kendal menuju Kota Semarang terbentang sepanjang 15,52 km. Karakteristik
jaringan jalan Kabupaten Kendal membahas mengenai hierarki jalan dan panjang jalan.
Hirarki jalan mencakup jalan yang menghubungkan Kabupaten Kendal ke Kota Semarang.
Berikut Karakteristik Jaringan Jalan Kabupaten Kendal.
Tabel 4. 14 Karakteristik Jaringan Jalan Kabupaten Kendal
No Nama Jalan Hierarki Panjang (km)
1 Jl. Raya Pantura Arteri Primer 8,76
2 Jl. Walisongo Arteri Primer 1,92
3 Jl. Siliwangi Arteri Primer 1,89
4 Jl. Jenderal Sudirman Arteri Primer 2,06
5 Jl. Mgr Sugiyopranoto Arteri Sekunder 0,89
Sumber : Tatralok Kabupaten Kendal, 2014

Jaringan jalan Kabupaten Kendal menuju Kota Semarang memiliki status jalan
nasional, yang mencakup Jl. Raya Pantura, Jl. Walisongo, Jl. Siliwangi, Jl. Jenderal
Sudirman, Jl. Mgr Sugiyopranoto. Jalan yang mneghubungkan Kabupaten Kendal menuju
Kota Semarang memiliki hirarki jalan berupa arteri primer dan arteri sekunder. Ateri Primer
untuk jalan Jl. Raya Pantura, Jl. Walisongo, Jl. Siliwangi, dan Jl. Jenderal Sudirman,

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
sedangkan arteri sekunder untuk jalan Jl. Mgr Sugiyopranoto. Dari kelima jalan tersebut,
yang memiliki panjang jalan tertinggi yaitu Jl Raya Pantura dengan panjang 8,76 km.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 8 Peta Hirarki Jalan Semarag Raya

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.9 Karakteristik Sampel Jaringan Jalan
4.9.1 Karakteristik Jaringan Jalan Pandanaran
Jaringan Jalan Pandanaran bedasarkan Tataran Transportasi Lokal (Tratalok)
Semarang memiliki panjang jalan 0,7 km. Jalan Pandanaran terbagi atas 3 segmen, dilengkapi
dengan masing masing tipe jalan berupa 6/2 D dan 4/2 D. Berikut adalah karakteristik Jalan
Pandanaran yang terbagi atas 3 segmen.
Tabel 4. 15 Karakteristik Jalan Pandanaran
Kualitas
No Segmen Jalan Hirarki Jalan Tipe Jalan Perkerasan Jalan
Jalan
1 Segmen I Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
2 Segmen II Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
3 Segmen III Arteri Sekunder 6/2 D Aspal Baik
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 9 Peta Kualitas Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 10 Peta Tipe
Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Geometri
Jaringan Jalan Pandaran terbagi atas 3 segmen dengan tipe jalan yang berbeda, yakni
segmen 3 dengan tipe jalan 6/2 D dan segmen 1 dan 2 dengan tipe jalan 4/2 D. Namun,
Jalan Pandanaran memiliki lebar jalan yang berbeda. Segmen 1 hingga segmen 3 memiliki
pemisah berupa median jalan dan marka jalan. Berikut tabel geometri Jalan Pandanaran.
a) Segmen 1
Tabel 4. 16 Geometri Jalan Pandanaran Segmen 1
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 4,5 9 1 9 1 2 10 14 12
Barat 4,5 9 1 9 1 2 10 16 12
Media 1
n
Jumlah 9 18 2 19 2 4 20 30 24
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Gambar 4. 2 Penampang Jalan Pandanaran Segmen 1


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

b) Segmen 2
Tabel 4. 17 Geometri Jalan Pandanaran Segmen 2
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 4,5 9 1 9 1 2 10 15 12
Barat 4,5 9 1 9 1 2 10 15 12
Media 1
n
Jumlah 9 18 2 19 2 4 20 30 24
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 3 Penampang Jalan Pandanaran Segmen 2
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

c) Segmen 3
Tabel 4. 18 Geometri Jalan Pandanaran Segmen 3
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 3 9 1 9 1 2 10 15 12
Barat 3 9 1 9 1 2 10 15 12
Media 1
n
Jumlah 6 18 2 19 2 4 20 30 24
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Gambar 4. 4 Penampang Jalan Pandanaran Segmen 3


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

1. Jalur Hijau
Pada Jalan Pandanaran, jalur hijau berada pada median jalan serta ada pula yang
berada pada sisi pejalan kaki di beberapa titik. Jalur hijau tersebut ditanami oleh
tanaman tanaman yang mudah tumbuh, seperti rerumputan dan pohon pohon
kecil.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 5 Jalur Hijau di Median Jalan Pandanaran
Sumber : Survey Primer, 2018

Gambar 4. 6 Jalur Hijau di sisi pejalan kaki Jalan Pandanaran


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

2. Median Jalan
Jalan Pandanaran memiliki pemisah jalan berupa median jalan yang dilengkapi
dengan jalur hijau. Segmen 1 berupa median jalan dan marka jalan. Untuk segmen
2 dan 3 pemisahnya berupa jalur hijau, median jalan

Gambar 4. 7 Median Jalan di Jalan Pandanaran


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 11 Peta Dimensi Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
B. Guna Lahan
Guna lahan yang ada pada Jalan Pandanaran dibagi atas 3 segmen. Pembagian
segmennya menjelaskan tentang jenis sarana, guna lahan dan jumlah guna lahan dari tiap
segmen. Berikut penjelasan guna lahan yang ada pada masing masing segmen di Jalan
Pandanaran.
Tabel 4. 19 Penggunaan Lahan Jalan Pandanaran
Jumla
Segmen Jenis Sarana Guna Lahan
h
Peribadatan Masjid 1
ruko, hotel, bank, toko peralatan tulis, dealer,
Perdagangan dan Jasa 21
Segmen I restaurant, toko pakaian, salon
Pendidikan TK-SD 1
Perkantoran Notaris, kantor bu ser, cv 3
Total 10
Restaurant, bank, ruko,hotel, pusat
Perdagangan dan Jasa perbelanjaan 26
RTH Taman 1
Segmen II
Perkantoran CV 1
RTH RTH Privat 1
Kesehatan Dinas Kesehatan Semarang 1
Total 30
Kesehatan apotek, optik, rumah sakit 3
Segmen III Perdagangan dan Jasa toko, bank, restaurant 6
Perkantoran lembaga agama 1
Total 10
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa segmen I didominasi oleh


perdagangan dan jasa dengan jumlah 21. Untuk segmen II, juga di dominasi oleh
perdagangan dan jasa dengan jumlah 26. Dan segmen III di dominasi oleh perdagangan
dan jasa dengan jumlah 6 unit. Jadi, Jalan Pandanaran di dominasi oleh perdagangan dan
jasa.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 12 Peta Guna Lahan Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
C.

Fasilitas Pelengkap
Fasilitas pelengkap merupakan fasilitas guna melengkapi kegiatan atau aktivitas yang
ada di jalan, dimana fasilitas pelengkap dapat berupa, lampu penerangan jalan, papan
nama jalan, trotoar, rambu lalu lintas, zebra cross, bak sampah, parkir, jalur hijau, median
jalan, traffic light, dan halte. Berikut adalah masing masing jumlah fasilitas pelengkap
yang ada di Jalan Pandanran.
Tabel 4. 20 Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran
Segmen
No Nama Faspel
I II III
1 Lampu penerangan jalan 53 20 37
2 Papan nama jalan 1 2 1
3 Trotoar Ada Ada Ada

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4 Rambu Lalu Lintas 22 5 22
5 Zebra Cross 3 1 1
6 Bak Sampah - - 5
7 Parkir Ada Ada Ada
8 Traffic Light 3 3 1
9 Halte 3 3 3
10 Jembatan Penyebrangan 1 - -
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Fasilitas pelengkap Jalan Pandanaran terbagi atas 3 segmen, dengan jumlah lampu
penerangan jalan tertinggi di segmen 1 sebanyak 53 buah, papan nama jalan terbanyak di
segmen 2 dengan jumlah 2 buah, trotoar yang berada di semua segmen, rambu lalu lintas
terbanyak di segmen 1 dan 3 dengan jumlah 22 buah, zebra cross terbanyak di segmen 1
dengan jumlah 3 buah, bak sampah yang hanya ada di segmen 3 sebanyak 5 buah, parkir
yang ada pada tiap segmen, traffic light terbanyak di segemn 1 dan 2 sebanyak 3 buah,
halte yang sama rata di ketiga segmen dengan jumlah masing masing 3 buah dan 1
jembatan penyebrangan di segmen 1.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 13 Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 14 Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran Segmen 1

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 15 Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran Segmen 2

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 16 Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran Segmen 3

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 17 Traffic Light Jalan Pandanaran

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D.

Persimpangan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Persimpangan yang ada pada Jalan Pandanaran terdapat 3 persimpangan, yakni
simpang bersinyal dan bersinyal. Persimpangan 1 merupakan simpang tidak bersinyal,
simpang 2 dan 3 merupakan simpang bersinyal. Persimpangan 1 berada di antara Jalan
Jalan Simpang Lima. Persimpangan 2 berada di antara Jalan MH Thamrin – Jalan Tri
Lomba Juang. Persimpangan 3 Jalan Pekunden – Jalan Kyai Saleh seperti gambar
geometri simpang sebagai berikut.
Tabel 4. 21 Geometri Persimpangan 1 (Jalan Simpang Lima)
Kondisi Hambata Jarak Lebar Pendekat
Tipe
Lingkunga n Median Kendaraa Wmasu WLTO Wkelua
Pendekat Wa
n Samping n Parkir k R r
Utara
(Jalan
COM Rendah Tidak 9 9 - 9
Simpang
Lima)
Selatan
(Jalan
COM Rendah Tidak 9 9 - 9
Simpang
Lima)
Barat
(Jalan
COM Rendah Ya 16 16 - 16
Pandanaran
)
Sumber : Hasil Survey, 2018

Gambar 6. 1 Penampang Persimpangan Jalan Jalan Simpang Lima

Tabel 4. 22 Geometri Persimpangan 2 (Jalan MH Thamrin – Jalan Tri Lomba Juang)


Belok Lebar Pendekat
Kondisi Hambata Jarak
Tipe Media Kiri W W
Ling- n Kendaraan
Pendekat n Langsun Wa masu WLTOR kelua
kungan Samping Parkir
g k r
Utara
(Jalan MH COM Rendah Tidak Ya 4 7 3.5 3.5 9
Thamrin)

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Selatan 1
(Jalan Tri
COM Rendah Tidak Ya 2 6 3 3 9
Lomba
Juang)
Barat (Jalan
Pandanaran COM Rendah Ada Ya 4 9 6 3 9
)
Timur
(Jalan
COM Rendah Ada Ya 4 9 6 3 9
Pandanaran
)
Sumber : Hasil Survey, 2018

Gambar 6. 2 Penampang Persimpangan Jalan MH Thamrin – Jalan Tri Lomba Juang

Tabel 4. 23 Geometri Persimpangan 3 (Jalan Pekunden – Jalan Kyai Saleh)


Kondisi Belok Jarak Lebar Pendekat
Tipe Hambatan
Ling- Median Kiri Kendaraan W W
Pendekat Samping Wa WLTOR
kungan Langsung Parkir masuk keluar
Utara (Jalan
COM Rendah Tidak Ya 2 2.5 1.5 1 3
Pekunden)
Selatan
(Jalan Kyai COM Rendah Tidak Ya 2 6 3 3 2
Saleh)
Barat (Jalan
Pandanaran COM Rendah Ada Ya 4 9 6 3 9
)
Timur
(Jalan
COM Rendah Ada Ya 4 9 6 3 9
Pandanaran
)

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 6. 3 Penampang Persimpangan Jalan Pekunden – Jalan Kyai Saleh

4.9.2 Karakteristik Jaringan Jalan Majapahit


Jaringan Jalan Majapahit memiliki panjang jalan .. km, yang terbagi atas 1 segmen,
dilengkapi dengan tipe jalan 4/D. Berikut karakteristik Jalan Pandanaran pada 1 segmen.
Tabel 4. 24 Karakteristik Jalan Majapahit
Kualitas
No Segmen Jalan Hirarki Jalan Tipe Jalan Perkerasan Jalan
Jalan
1 Segmen I Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 18 Peta Kualitas Jalan Majapahit

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 19 Peta Tipe Jalan Majapahit

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Geometri

Jaringan Jalan Majapahit yang menjadi sampel jalan terdiri atas satu segmen dengan
tipe jalan 6/2D. Jalan Majapahit terdiri dari dua jalur yang dipisahkan oleh median berupa
beton di sepanjang jalan. Jalur hijau berupa pohon setiap 10 meter ditanam di jalur barat
Jalan Majapahit. Berikut merupakan penjabaran geometri segmen di Jalan Majapahit:
a) Segmen 1
Tabel 4. 25 Geometri Jalan Majapahit Segmen 1
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 3,75 11,25 0.5 11.25 1 1 12,25 14,25 12,25
Barat 3,75 11,25 0.5 11.25 1 1 12,25 15,25 14,25
Media 0,5
n
Jumla 7.5 22.5 1 23 2 2 24,5 29,5 26,5
h
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Gambar 4. 8 Penampang Geometri Jalan Majapahit Segmen 1


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Lebar tiap jalur pada Jalan Majapahit sebesar 11,25 meter yang terdiri atas 3 lajur.
Masing-masing lajur memiliki lebar 3,75 meter. Pada Jalan Majapahit terdapat trotoar
dengan lebar 1 meter. Lebar Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) pada Jalan Majapahit selebar
24,5 meter.
1) Jalur Hijau
Jalur hijau pada Jalan Majapahit terletak pada sisi barat jalur pejalan kaki. Jalur
hijau berupa pohon yang ditanam setiap 10 meter sepanjang Jalan Majapahit. Jalur

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
hijau menjadi peneduh bagi pejalan kaki dan penyerap karbondioksida di Jalan
Majapahit. Berikut merupakan gambar jalur hijau di Jalan Majapahit

Gambar 4. 9 Jalur Hijau Jalan Majapahit


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
2) Median Jalan
Jalan majapahit terdiri atas dua jalur yang terpisahkan oleh sebuah median.
Median pada jalan majapahit berupa beton pemisah yang dipasang di sepanjang
Jalan Majapahit kecuali pada persimpangan jalan dengan APILL. Median jalan di
sepanjang Jalan Majapahit juga menjadi tempat bersangga lampu penerangan
jalan.

Gambar 4. 10 Jalur Hijau Jalan Majapahit


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 20 Peta Dimensi Jalan Majapahit

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
B. Guna Lahan
Jalan Majapahit-Exit Tol Gayamsari terdapat 1 segmen. Guna lahan di koridor jalan
majapahit beragam seperti perdagangan dan jasa, kesehatan, pendidikan, serta industri dan
pergudangan. Mayoritas yaitu perdagangan dan jasa. Tabel berikut merupakan penjabaran
guna lahan di sepanjang koridor Jalan Majapahit
Tabel 4. 26 Guna Lahan Jalan Majapahit-Exit Tol Gayamsari
No Jumlah
Jenis Sarana Guna Lahan
Segmen (Unit)
Perdagangan Dan Jasa Warung, Toko, Dealer, Pom Bensin, Bengkel 34
Kesehatan Rumah Sakit 1
Segmen I
Peribadatan Masjid, Gereja 2
Pendidikan Sd 1
Total 38
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas penggunaan lahan di koridor Jalan
Majapahit-Exit Tol Gayamsari berupa perdagangan dan jasa. Selain perdagangan dan jasa,
terdapat 1 unit sarana kesehatan berupa rumah sakit yaitu Rumah Sakit Bayangkara
Semarang.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 21 Peta Guna Lahan Jalan Majapahit

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
C. Fasilitas Pelengkap

Fasilitas pelengkap merupakan fasilitas guna melengkapi kegiatan atau aktivitas yang
ada di jalan, dimana fasilitas pelengkap dapat berupa, lampu penerangan jalan, papan
nama jalan, trotoar, rambu lalu lintas, zebra cross, bak sampah, parkir, jalur hijau, median
jalan, traffic light, halte dan jembatan penyebrangan. Berikut adalah masing masing
jumlah fasilitas pelengkap yang ada di Jalan Majapahit
Tabel 4. 27 Fasilitas Pelengkap Jalan Majapahit
Segmen
No Nama Faspel
I
1 Lampu penerangan jalan 10
2 Papan nama jalan -
3 Trotoar Ada
4 Rambu Lalu Lintas 10
5 Zebra Cross 2
6 Bak Sampah -
7 Parkir Ada
8 Traffic Light 2
9 Halte -
10 Jembatan Penyebrangan
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 22 Fasilitas Pelengkap Jalan Majapahit

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D. Persimpangan
4.9.3 Karakteristik Jaringan Jalan Brigjen Katamso
Jaringan Jalan Brigjen Katamso memiliki panjang jalan … meter. Jalan Brigjen Katamso
terbagi atas 3 segmen beserta tipe jalannya 4/2 UD dan 4/2 D. Berikut adalah karakteristik Jalan
Brigjen Katamso yang terbagi atas 3 segmen.
Tabel 4. 28 Karakteristik Jalan Brigjen Katamso
Kualitas
No Segmen Jalan Hirarki Jalan Tipe Jalan Perkerasan Jalan
Jalan
1 Segmen I Arteri Sekunder 4/2 UD Aspal Baik
2 Segmen II Arteri Sekunder 4/2 UD Aspal Baik
3 Segmen III Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 23 Peta Kualitas Jalan Brigjen Katamso

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 24 Peta Tipe Jalan Brigjen Katamso

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Geometri

Jaringan Jalan Brigjen Katamso terbagi atas 3 segmen dengan tipe jalan yang
berbeda , yakni tipe jalan 4/2 UD dan 42 D. Jalan Brigjen Katamso memiliki lebar jalan 20
meter, dengan masing masing lajur memiliki lebar 10 meter. Berikut tabel geometri Jalan
Brigjen Katamso.
a) Segmen 1
Tabel 4. 29 Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 1
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 5 10 1 10 1 2 21 31 26
Barat 5 10 1 10 1 2 21 31 26
Jumlah 10 20 2 40 2 4 42 62 52
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 11 Penampang Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 1


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
b) Segmen 2
Tabel 4. 30 Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 2
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 5 10 1 20 1 2 21 31 26
Barat 5 10 1 20 1 2 21 31 26
Jumlah 10 20 2 40 2 4 42 62 52
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 12 Penampang Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 2
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
c) Segmen 3
Tabel 4. 31 Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 3
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 5 10 1 20 1 2 21 31 26
Barat 5 10 1 20 1 2 21 31 26
Jumlah 10 20 2 40 2 4 42 62 52
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 13 Penampang Geometri Jalan Brigjen Katamso Segmen 3


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
1) Jalur Hijau
Jalan Brigjen Katamso, memiliki jalur hijau pada jalur pejalan kaki, namun tidak
memiliki jalur hijau pada median jalan. Jalur hijau yang ada di Jalan Brigjen
Katamso berada di sepanjang jalan, namun tidak menggangu pejalan kaki.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 14 Jalur Hijau di Pejalan Kaki Jalan Brigjen Katamso
Sumber : Survey Primer, 2018

2) Median Jalan

Jalan Brigjen Katamso memiliki median jalan, namun hanya berada di segmen 3
dan memiliki batas berupa marka jalan di sepanjang jalannya semnen 1 dan 2.

Gambar 4. 15 Median Jalan di Jalan Brigjen Katamso


Sumber : Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 25 Peta Dimensi Jalan Brigjen Katamso

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
B. Guna Lahan
Guna lahan yang ada pada Jalan Brigjen Katamso dibagi atas 3 segmen. Pembagian
segmennya meliputi jumlah saran dan jumlah guna lahan yang ada pada tiap segmen.
Berikut penjelasan guna lahan yang ada pada masing masing segmen di Jalan Brigjen
Katamso.
Tabel 4. 32 Penggunaan Lahan Jalan Brigjen Katamso
Segmen Jenis Sarana Guna Lahan Jumlah
Perdagangan dan Jasa ruko, hotel, toko. 7
Segmen I Pendidikan TK-SD 1
Kesehatan RSIA Bunda 1
Perkantoran Notaris 1
Total 10
Perdagangan dan Jasa ruko, supermarket, warung makan. 13
Pendidikan SD-SMP 2
Segmen II
RTH Taman 1
Peribadatan Gereja dan Vihara 2
Total 18
Segmen III Perdagangan dan Jasa restaurant, toko pakaian, salon, bank 11
Perkantoran kantor buser, cv 2
Total 13
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa segmen I didominasi oleh


perdagangan dan jasa dengan jumlah 7 unit. Untuk segmen II, di dominasi oleh
perdagangan dan jasa dengan jumlah 13 unit. Dan segmen III di dominasi oleh
perdagangan dan jasa dengan jumlah 11 unit. Jadi, Jalan Brigjen Katamso di dominasi oleh
perdagangan dan jasa.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 26 Peta Guna Lahan Jalan Brigjen Katamso

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
B. Fasilitas Pelengkap

Fasilitas pelengkap merupakan fasilitas guna melengkapi kegiatan atau aktivitas yang
ada di jalan, dimana fasilitas pelengkap dapat berupa, lampu penerangan jalan, papan
nama jalan, trotoar, rambu lalu lintas, zebra cross, bak sampah, parkir, jalur hijau, median
jalan, traffic light, halte dan jembatan penyebrangan. Berikut adalah masing masing
jumlah fasilitas pelengkap yang ada di Jalan Brigjen Katamso.
Tabel 4. 33 Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Katamso
Segmen
No Nama Faspel
I II III
1 Lampu penerangan jalan 3 15 4
2 Papan nama jalan - 2 -
3 Trotoar Ada Ada Ada
4 Rambu Lalu Lintas 6 9 -
5 Zebra Cross 2 2 -
6 Bak Sampah 2 4 -
7 Parkir Ada Ada -
8 Traffic Light 2 1 -
9 Halte - 2 -
10 Jembatan Penyebrangan - 1 -
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 27 Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Katamso

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
C. Persimpangan

4.9.4 Karakteristik Jaringan Jalan Ahmad Yani


Jaringan Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu sampel jalan yang ada di
wilayah studi dikarenakan berdasarkan RTRW Kota Semarang dan Tataran
Transportasi Lokal (Tatralok) Kota Semarang, pemantapan hierarki jaringan jalan
arteri sekunder pada sistem jaringan jalan di dalam pusat perkotaan (ibukota Provinsi
Jawa Tengah). Panjang ruas Jalan Ahmad Yani sepanjang 1.018 meter. Jaringan Jalan
Ahmad Yani terbagi menjadi 4 segmen. Jalan Ahmad Yani memiliki beberapa tipe
jalan berdasarkan 4 segmen. Berikut karakteristik Jalan Ahmad Yani yang terbagi
menjadi 4 segmen.
Tabel 4. 34 Karakteristik Jaringan Jalan Ahmad Yani
N Kualitas
Segmen Jalan Hirarki Jalan Tipe Jalan Perkerasan Jalan
o Jalan
1 Segmen I Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Sangat Baik
2 Segmen II Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Sangat Baik
3 Segmen III Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
4 Segmen IV Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 28 Peta Kualitas Jalan Ahmad Yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 29 Peta Tipe Jalan Ahmad Yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Geometri
Jaringan Jalan Ahmad Yani terbagi atas empat segmen dengan tipe jalan yang sama,
sehingga keduanya memiliki geometri jalan yang mirip, yang membedakan hanya jenis
median yang membagi jalan. Segmen 1 memiliki tipe jalan 4/2 D dengan pemisah di
sepanjang segmen berupa 20 m median jalan, kerucut lalu lintas, dan marka jalan, sedangkan
segmen 2 dibatasi oleh kereb dan dilanjutkan oleh median sebelum persimpangan
selanjutnya, sedangkan segmen 3 dan segmen 4 juga sama-sama memiliki tipe jalan 4/2 D
dengan pemisah berupa median pada 20 meter awal dari persimpangan di ujung segmen,
sedangkan selanjutnya pembatas berupa marka jalan. Geometri jalan Ahmad Yani dapat
dilihat pada tabel dan ilustrasi berikut
a. Segmen 1

Tabel 4. 35 Geometri Jalan Ahmad Yani Segmen 1


Dimensi (m)
Segme Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Rumaja Ruwasja Rumija
n Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Barat 3 6 2 6 0,5 1,2 8,7 0,5-15 0,5
Media 0,5
n
Jumlah 6 12 2 12,5 1 2,4 15,4 10-30 1
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 16 Penampang Jalan Ahmad Yani Segmen 1


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
b. Segmen 2

Tabel 4. 36 Geometri Jalan Ahmad Yani Segmen 2


Segme Dimensi (m)
n Lebar Leba Bahu Bada Salura Ambang Rumaj Ruwasj Rumij
Lajur r Jalan n n Tepi Pengaman a (m) a (m) a (m)

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jalur Jalan
(m) (m) (m) (m)
(m) (m)
Timur 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Barat 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Media 0,5
n
Jumlah 6 12 0 12,5 1 2,4 13,4 10-30 1
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 17 Penampang Jalan Ahmad Yani Segmen 2


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
c. Segmen 3

Tabel 4. 37 Geometri Jalan Ahmad Yani Segmen 3


Dimensi (m)
Segme Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Rumaja Ruwasja Rumija
n Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Barat 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Media 0,5
n
Jumlah 6 12 0 12,5 1 2,4 13,4 10-30 1
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 18 Penampang Jalan Ahmad Yani Segmen 3


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
d. Segmen 4

Tabel 4. 38 Geometri Jalan Ahmad Yani Segmen 4


Dimensi (m)
Segme Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Rumaja Ruwasja Rumija
n Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 5-15 0,5
Barat 3 6 0 6 0,5 1,2 6,7 1-15 0,5
Media 0,5
n
Jumlah 6 12 0 12,5 1 2,4 13,4 2-30 1
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 19 Penampang Jalan Ahmad Yani Segmen 4

Gambar 4. 20 Penampang Jalan Ahmad Yani Segmen 4


Sumber: Hasil Survei Primer, 2018
1) Jalur Hijau
Pada Jalan Ahmad Yani, jalur hijau jalan berada baik pada median jalan maupun
pada sisi-sisi jalur pejalan kaki di sepanjang Jalan Ahmad Yani, jalur hijau pada
sisi-sisi jalan terdiri atas tanaman-tanaman peneduh bagi pejalan kaki dan juga
pengguna jalan, serta juga ada tanaman rambat pada halte kecil tempat menunggu
kendaraan umum, sedangkan jalur hijau pada median jalan berupa tanaman-
tanaman kecil atau semak yang disusun berjajar sepanjang 20m. Jalur hijau Jalan
Ahmad Yani pada Gambar 4.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 21 Jalur Hijau Jalan Ahmad Yani
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
2) Median Jalan
Jalan Ahmad Yani memiliki median dalam bentuk jalur hijau, Traffic Cone atau
kerucut lalu lintas, kereb dan marka jalan. Median jalan berupa jalur hijau hanya
sepanjang 20 meter dari persimpangan yang kemudian selanjutnya dibatasi oleh
marka jalan. Median jalan terdiri atas semak pendek yang disusun berjajar
sepanjang median. Median jalan Ahmad Yani hanya memiliki lebar 0,5 meter.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 30 Peta Dimensi Jalan Ahmad Yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D. Guna Lahan
Guna Lahan pada Jalan Ahmad Yani Segmen 1 didominasi oleh kegiatan perdagangan
dan jasa termasuk perhotelan , perbankan, dan ritel, penggunaan lahan terbesar selanjutnya
disusul oleh kegiatan pemerintahan dan pelayanan umum. Sedangkan penggunaan lahan
pada Jalan Ahmad Yani Segmen 2 didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa yang
disusul oleh sektor pendidikan. Secara detail, porsi penggunaan lahan pada Jalan Ahmad
Yani dapat dilihat pada Tabel 4.x
Tabel 4. 39 Penggunaan Lahan Jalan Ahmad Yani
No Nama
Guna Lahan Jumlah
Segmen Sarana
Counter, Taman Jajan, Toko, Alfamart, Cafe, Butik, Wedding 16
Perjas
Segmen 1 Organizer, Asuransi, Biro Perjalanan, Ruko, Bank
PPU Dirjen Bea Cukai 1
Total 17
ATM Center, Bank, Radio, Pom Bensin, Rumah Makan, Bank, 10
Perjas
Bengkel
Segmen 2
Pendidikan TK, Lembaga Bimbel 2
PPU Kantor swasta, Kantor BUMN 5
Total 17
Toko Buah, Dealer Automotif, Bank, Agen Properti, Retail, 12
Perjas
Rumah Makan , Ruko, Cafe
Segmen 3
PPU Bakesbangpol Jateng 1
Kesehatan Klinik Mata 1
Total 14
Toko buah, Bank, Retail, Butik, Dealer Automotif, Bank, Toko 11
Segmen 4 Perjas
Mobil Bekas, Apartment
Total 11
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Dengan kondisi guna lahan yang berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani yang berupa
perdagangan dan jasa, pemerintahan dan pelayanan umum, pendidikan, dan kesehatan,
maka dapat disimpulkan bahwa guna lahan Jalan Ahmad Yani berupa tarikan pergerakan
yang artinya menarik para pengguna jalan untuk menuju lokasi tersebut dan menyebabkan
arus lalu lintas cukup tinggi, terlebih Jalan Ahmad Yani terhubung dengan Simpang Lima
sebagai simpang pusat jalan-jalan besar di Kota Semarang.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 31 Peta Guna Lahan Jalan Ahmad Yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
E. Fasilitas Pelengkap
Fasilitas pelengkap jalan adalah fasilitas yang dipakai untuk memperlancar fungsi
jalan yang digunakan sebagai pelengkap untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan
pengguna jalan. Selain itu fasilitas pelengkap jalan merupakan sebuah fasilitas untuk
memberikan informasi kepada pengguna jalan tentang peraturan dan petunjuk yang
diperlukan untuk mencapai arus lalu lintas dengan selamat serta berfungsi dengan optimal
maupun efisien. Fasilitas pelengkap jalan yang terdapat di sepanjang ruas jaringan Jalan
Ahmad Yani berjumlah 10 jenis fasilitas pelengkap jalan berupa Penerangan Jalan Umum,
Papan Nama Jalan, Trotoar/Pedestrian Way, Lampu Lalu Lintas, Rambu Lalu Lintas,
Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Tempat Sampah, Halte, dan Jembatan
Penyebrangan.
Tabel 4. 40 Fasilitas Pelengkap Jalan Ahmad Yani
Segmen
No Nama Faspel
I II III IV
1 Lampu penerangan jalan 14 12 15 3
2 Papan nama jalan 1 2 2 1
3 Trotoar Ada Ada Ada Ada
4 Rambu Lalu Lintas 3 3 6 2
5 Zebra Cross 1 1 2 1
6 Bak Sampah 14 5 0 1
7 Parkir Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
8 Traffic Light 1 1 2 1
9 Halte 2 2 2 Tidak Ada
10 Jembatan Penyebrangan 1 - - -
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018
Fasilitas pelengkap jalan Ahmad Yani sudah cukup baik karena sudah ada traffic
light atau lampu lalu lintas pada setiap persimpangan, baik persimpangan antar jalan besar
maupun yang menghubungkan dengan jalan lokal dan lingkungan. Selain itu juga sudah
dilengkapi oleh jalan pejalan kaki dan terdapat fasilitas penyebrangan yang
mengakomodasi pejalan kaki yaitu zebra cross dan jembatan penyebrangan. Fasilitas
parkir hanya terdapat pada segmen 1 dengan tersedianya bahu jalan, namun pada segmen
2, 3, dan 4 tidak tersedia bahu jalan. Rambu lalu lintas pada Jalan mendukung
keberlangsungan lalu lintas yang terdiri dari rambu dilarang parkir, dilarang stop, serta
rambu titik penyebrangan atau zebra cross. Halte pada Jalan Ahmad Yani sudah cukup
memadai dengan adanya halte di 6 titik yaitu segmen 1, 2, dan 3 bagian barat dan timur,
sehingga masyarakat yang ingin menggunakan angkutan umum tidak perlu berjalan terlalu

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
jauh untuk dapat mencapai titik pengangkutan atau halte. Hal yang masih kurang pada
fasilitas pelengkap Jalan Ahmad Yani adalah keberadaan tempat sampah yang masih
sedikit pada segmen 2, 3, dan 4 sedangkan jarak ideal penempatan tempat sampah adalah
setiap 15-20 m. Jika tempat sampah yang disediakan terlalu sedikit dan memiliki jarak
terlalu jauh, maka akan menyulitkan pejalan kaki yang ingin membuang sampah pada
tempat sampah dan dikhawatirkan pejalan kaki dapat membuang sampah sembarangan
sehingga mengganggu kebersihan lingkungan.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 32 Fasilitas Pelengkap Jalan Ahmad Yani

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D. Persimpangan
Tabel 4. 41 Geometri Persimpangan 1 Jalan Simpang Lima
Kondisi Belok Jarak Lebar
Hambatan Pendekat
Tipe Pendekat Ling- Median Kiri Kendaraan
Samping
kungan Langsung Parkir Wx
Utara (Jalan
COM Rendah Tidak Ya 4 12
Simpang Lima)
Selatan (Jalan
COM Rendah Tidak Tidak 4 12
Simpang Lima)
Timur (Jalan
COM Rendah Ada Tidak 2 5
Ahmad Yani)

Tabel 4. 42 Geometri Persimpangan 2 Jalan MT Haryono


Kondisi Belok Jarak Lebar Pendekat
Tipe Hambatan
Ling Median Kiri Kendaraan W WLT W
Pendekat Samping Wa
kungan Langsung Parkir masuk OR keluar
Barat
(Jalan
COM Rendah Ada Ya 3 9 6 3 9
Ahmad
Yani)
Timur
(Jalan
COM Rendah Tidak Tidak 3 9 9 - 9
Brigjen
Katamso)
Utara
(Jalan MT COM Rendah Tidak Tidak 3 14 14 - 14
Haryono)
Selatan
(Jalan MT COM Rendah Tidak Ya 3 14 10 4 9
Haryono)

4.9.5 Karakteristik Jaringan Jalan Brigjen Sudiarto


Jaringan Jalan Brigjen Sudiarto memiliki panjang jalan … meter. Jalan Brigjen
Sudiarto terbagi atas 2 segmen beserta tipe jalannya. Berikut adalah karakteristik Jalan
Brigjen Sudiarto yang terbagi atas 2 segmen.
Tabel 4. 43 Karakteristik Jalan Brigjen Sudiarto
Kualitas
No Segmen Jalan Hirarki Jalan Tipe Jalan Perkerasan Jalan
Jalan
1 Segmen I Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
2 Segmen II Arteri Sekunder 4/2 D Aspal Baik
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 33 Peta Kualitas Jalan Brigjen Sudiarto

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 34 Peta Tipe Jalan Brigjen Sudiarto

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
A. Geometri
a) Segmen 1
Tabel 4. 44 Geometri Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 5 10 1 10 1 2 11 13 11
Barat 5 10 1 10 1 2 11 15,5 13
Media 1
n
Jumlah 10 20 2 20 2 4 22 28,5 24
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Gambar 4. 22 Penampang Geometri Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
b) Segmen 2
Tabel 4. 45 Geometri Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2
Dimensi (m)
Lebar Lebar Bahu Badan Saluran Ambang
Sisi Rumaja Ruwasja Rumija
Lajur Jalur Jalan Jalan Tepi Pengaman
(m) (m) (m)
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
Timur 5 10 1 10 1 1 11 13 11
Barat 5 10 1 10 1 2 11 15,5 13
Media 1
n
Jumlah 10 20 2 20 2 3 22 28,5 24
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 23 Penampang Geometri Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018
1) Jalur Hijau
Jalan Brigjen Sudiarto memiliki jalur hijau yang berada pada median jalan. Jalur
hijaunya juga ada pada beberapa titik tertentu di jalur pejalan kaki. Jalur hijau
yanag ada di Brigjen Sudiarto ditanami oleh tanaman- atanaman yang mudah
tumbuh dan tidak terlalu besar, sehingga tidak mengganggu pengendara dan
pejalna kaki.

Gambar 4. 24 Jalur Hijau Jalan Brigjen Sudiarto


Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

2) Median Jalan
Jalan Brigjen Sudiarto memiliki pemisah jalan berupa median jalan. Median
jalannya ada yang di lengkapi jalur hijau dan ada yang tidak.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 25 Median Jalan Brigjen Sudiarto
Sumber : Hasil Survey Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 35 Peta Dimensi Jalan Brigjen Sudiarto

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
E. Guna Lahan

Guna lahan yang ada pada Jalan Brigjen Sudiarto dibagi atas 2 segmen. Pembagian
segmennya menjelaskan tentang jenis sarana, guna lahan dan jumlah guna lahan dari tiap
segmen. Berikut penjelasan guna lahan yang ada pada masing masing segmen di Jalan
Brigjen Sudiarto.
Tabel 4. 46 Penggunaan Lahan Jalan Brigjen Sudiarto
Segmen Jenis Sarana Guna Lahan Jumlah
Industri dan Pergudangan Gudang dan Industri Jamu 3
Warung, bahan bangunan, kredit, indomaret,
Segmen I
Perdagangan dan Jasa took listrik, pusat kerajinan batik, kantor pos, 20
restaurant,took kue, tiki
Total 23
CV, Studio foto, BCA, toko bangunan, warung,
Perdagangan dan Jasa jasa CCTV, restaurant, toko pakaian 31
Segmen II PPU Notaris 1
Kesehatan Klinik Bhakti Medika 1
Pendidikan SDN Padean Lampera 01 1
Total 34
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa segmen I didominasi oleh


perdagangan dan jasa dengan jumlah 20 unit. Dan segmen II di dominasi oleh
perdagangan dan jasa dengan jumlah 31 unit. Jadi, Jalan Brigjen Sudiarto di dominasi oleh
perdagangan dan jasa.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 36 Peta Guna Lahan Jalan Brigjen Sudiarto

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
C. Fasilitas Pelengkap
Fasilitas pelengkap merupakan fasilitas guna melengkapi kegiatan atau aktivitas yang
ada di jalan, dimana fasilitas pelengkap dapat berupa, lampu penerangan jalan, papan
nama jalan, trotoar, rambu lalu lintas, zebra cross, bak sampah, parkir, jalur hijau, median
jalan, traffic light, dan halte. Berikut adalah masing masing jumlah fasilitas pelengkap
yang ada di Jalan Brigjen Sudiarto.
Tabel 4. 47 Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Sudiarto
Segmen
No Nama Faspel
I II
1 Lampu penerangan jalan 12 20
2 Papan nama jalan - 1
3 Trotoar Ada Ada
4 Rambu Lalu Lintas - 11
5 Zebra Cross 1 1
6 Bak Sampah - 12
7 Parkir Ada Ada
8 Traffic Light 1 1
9 Halte - 2
10 Jembatan Penyebrangan - -
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 37 Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Sudiarto

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
D. Persimpangan
Tabel 4. 48 Geometri Persimpangan 1 Jalan Dr. Cipto – Jalan Kompol Maksum
Kondisi Belok Jarak Lebar Pendekat
Tipe Hambatan
Ling- Median Kiri Kendaraan W W
Pendekat Samping Wa WLTOR
kungan Langsung Parkir masuk keluar
Barat
(Jalan
COM Rendah Tidak Ya 3 9 6 3 9
Brigjen
Katamso)
Utara
(Jalan Dr. COM Rendah Tidak Ya 3 9 6 3 9
Cipto)
Selatan
(Jalan
COM Rendah Tidak Ya 3 9 6 3 9
Kompol
Maksum)
Timur
(Jalan
COM Rendah Ada Ya 3 9 6 3 9
Brigjen
Katamso)

Tabel 4. 49 Geometri Persimpangan 2 Jalan Lamper Tengah – Jalan Gajah Raya


Kondisi Belok Jarak Lebar Pendekat
Hambatan
Tipe Pendekat Ling- Median Kiri Kendaraan W WLT W
Samping Wa
kungan Langsung Parkir masuk OR keluar
Barat (Jalan
Brigjen COM Rendah Tidak Ya -
Sudiarto
Timur (Jalan
COM Rendah Tidak Ya -
Majapahit)
Selatan (Jalan
COM Rendah Tidak Ya -
Lamper Tengah)
Utara (Jalan
COM Rendah Ada Ya
Gajah Raya)

4.10 Karakeristik Lalu Lintas


Karakteristik lalu lintas di Kota Semarang dapat dijelaskan menggunakan data Lalu-
lintas Harian Rata-rata (LHR) (kend/jam).
4.10.1 Data LHR
Data LHR diperoleh dari pengamatan secara langsung di lapangan dengan
menghitung jumlah kendaraan yang melewati jaringan jalan. Jemlah kendaraan tersebut
kemudian diklasifikasikan menjadi kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda
motor (MC), dan Non Motorized. Tabel 4.x merupakan data LHR pada weekdays dan Tabel
4.x merupakan data LHR pada weekend.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 50 Lalulintas Harian Rata-rata Jalan Pandanaran (Weekday)
U
Segmen Arus Waktu Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Mikrobis LV Bus Truk 2 As Truk 3 As HV Motor
M
06.00 - 08.00 825 60 63 0 0 948 53 0 0 53 2915 0
Masuk 11.00 - 13.00 838 63 64 1 0 966 55 0 0 55 2923 3
17.00 - 19.00 832 61 62 0 0 955 53 0 0 53 2916 8
Segmen 1
06.00 - 08.00 842 64 65 3 0 974 56 0 0 56 1802 9
Keluar 11.00 - 13.00 835 68 63 2 0 968 55 0 0 55 1918 11
17.00 - 19.00 821 66 60 1 0 948 53 0 0 53 1906 5
06.00 - 08.00 822 66 64 0 0 952 53 0 0 53 2911 0
Masuk 11.00 - 13.00 836 64 68 1 0 969 55 0 0 55 2922 3
17.00 - 19.00 833 62 66 0 0 961 53 0 0 53 2918 7
Segmen 2
06.00 - 08.00 644 66 68 1 0 779 56 0 0 56 1762 9
Keluar 11.00 - 13.00 649 69 67 2 0 787 55 0 0 55 1781 11
17.00 - 19.00 636 65 63 2 0 766 53 0 0 53 1792 22
06.00 - 08.00 844 68 66 0 0 978 53 0 0 53 2917 0
Masuk 11.00 - 13.00 849 61 69 1 0 980 55 0 0 55 2924 2
17.00 - 19.00 853 69 67 0 0 989 53 0 0 53 2919 9
Segmen 3
06.00 - 08.00 842 66 64 3 0 975 56 0 0 56 2910 12
Keluar 11.00 - 13.00 844 61 63 2 0 970 55 0 0 55 2918 18
17.00 - 19.00 840 69 65 2 0 976 53 0 0 53 2908 23
Sumber: Survei Primer (2018)

Tabel 4. 51 Lalu-lintas Harian Rata-rata Jalan Pandanaran (Weekend)


Bu H
Segmen Arus Waktu Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Mikrobis LV Truk 2 As Truk 3 As Motor UM
s V
06.00 - 08.00 831 61 64 18 0 974 45 0 0 45 2916 21
Masuk 11.00 - 13.00 878 63 65 16 0 1022 43 0 0 43 2948 32
Segmen 1
17.00 - 19.00 874 62 63 9 2 1010 56 0 0 56 2946 47
Keluar 06.00 - 08.00 812 64 67 0 0 943 2 0 0 2 2918 0
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Bu H
Segmen Arus Waktu Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Mikrobis LV Truk 2 As Truk 3 As Motor UM
s V
11.00 - 13.00 823 66 63 2 0 954 5 0 0 5 2937 0
17.00 - 19.00 818 0 61 0 0 879 7 0 0 7 2931 0
06.00 - 08.00 846 64 24 18 0 952 45 0 0 45 2927 21
Masuk 11.00 - 13.00 852 64 35 16 0 967 43 0 0 43 2955 32
17.00 - 19.00 894 61 32 9 2 998 56 0 0 56 2953 47
Segmen 2
06.00 - 08.00 635 45 7 0 0 687 2 0 0 2 1732 2
Keluar 11.00 - 13.00 682 46 23 0 0 751 5 0 0 5 1756 7
17.00 - 19.00 679 48 21 0 0 748 7 0 0 7 1749 21
06.00 - 08.00 631 64 24 18 0 737 45 0 0 45 2939 6
Masuk 11.00 - 13.00 658 64 27 16 0 765 43 0 0 43 2944 8
17.00 - 19.00 654 61 32 9 2 758 56 0 0 56 2942 1
Segmen 3
06.00 - 08.00 512 44 7 0 0 563 2 0 0 2 2922 5
Keluar 11.00 - 13.00 523 41 21 2 0 587 5 0 0 5 2945 0
17.00 - 19.00 518 40 18 0 0 576 7 0 0 7 2947 0
Sumber: Survei Primer (2018)

Tabel 4. 52 Lalu-lintas Harian Rata-rata Jalan A. Yani (Weekday)


Moto
Segmen Arus Waktu Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Mikrobis LV Bus Truk 2 As Truk 3 As HV UM
r
06.00 - 08.00 815 81 44 25 6 971 24 0 0 24 2931 15
Masuk 11.00 - 13.00 824 85 45 27 10 991 27 0 0 27 2952 18
Segmen 17.00 - 19.00 821 75 46 22 9 973 25 0 0 25 2940 14
1 06.00 - 08.00 825 85 34 17 13 974 26 18 3 47 2921 15
Keluar 11.00 - 13.00 827 87 40 19 18 991 29 22 6 57 2932 8
17.00 - 19.00 826 76 39 10 13 964 21 20 4 45 2917 0
Segmen 06.00 - 08.00 822 82 45 24 4 977 24 0 0 24 2948 9
2 Masuk 11.00 - 13.00 856 84 50 29 7 1026 27 0 0 27 2965 7
17.00 - 19.00 849 83 48 22 0 1002 25 0 0 25 2954 8
Keluar 06.00 - 08.00 378 37 24 11 3 453 0 0 0 0 1765 8
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Moto
Segmen Arus Waktu Mobil Angkot Pick Up Truk Kecil Mikrobis LV Bus Truk 2 As Truk 3 As HV UM
r
11.00 - 13.00 382 38 26 13 5 464 0 0 0 0 1793 5
17.00 - 19.00 379 35 22 9 9 454 0 0 0 0 1766 9
06.00 - 08.00 831 82 45 26 0 984 24 0 0 24 2958 8
Masuk 11.00 - 13.00 842 84 46 25 0 997 27 0 0 27 2964 4
Segmen 17.00 - 19.00 842 83 43 19 0 987 25 0 0 25 2950 7
3 06.00 - 08.00 578 33 27 0 0 638 0 0 0 0 1665 5
Keluar 11.00 - 13.00 588 37 29 0 0 654 0 0 0 0 1679 7
17.00 - 19.00 573 32 26 0 0 631 0 0 0 0 1674 4
06.00 - 08.00 834 78 37 16 6 971 24 18 3 45 2935 11
Masuk 11.00 - 13.00 845 80 42 23 8 998 27 22 6 55 2947 16
Segmen 17.00 - 19.00 823 80 42 25 9 979 25 20 4 49 2938 14
4 06.00 - 08.00 825 82 44 24 14 989 26 0 0 26 2934 8
Keluar 11.00 - 13.00 826 84 45 22 17 994 29 0 0 29 2933 12
17.00 - 19.00 812 80 40 27 8 967 21 0 0 21 2936 10
Sumber: Survei Primer (2018)

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.10.2 Arus Pergerakan Lokal (Arus masuk dan arus keluar)

Analisis arus pergerakan lokal bertujuan untuk mengetahui arus pergerakan di suatu
jalan. Dimana arus arus pergerakan yang dihitung yaitu arus pergerakan menerus dan arus
pergerakan local. Arus pergerakan menerus dilihat dengan kendaraan yang tanpa berhenti dari
suatu titik utama ke titik terakhir, sedangkan arus pergerakan local dilihat dengan kendaraan
yang berhenti atau berbelok di suatu simpang, sehingga tidak terlihat di titik terakhir.
A. Jalan Pandanaran
a) Jalan Pandanaran (Weekday)
Tabel 4. 53 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekday Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3953
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2950
Arus lokal 1003

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday pagi sebanyak 3953 kendaraan masuk, 2950 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1003 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 54 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekday Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3961
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2620
Arus lokal 1341

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday siang sebanyak 3961 kendaraan masuk, 2620 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1341 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 55 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekday Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3960
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2344
Arus lokal 1616

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday sore sebanyak 3960 kendaraan masuk, 2344 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1616 adalah kendaraan arus lokal.
b) Jalan Pandanaran (Weekend)
Tabel 4. 56 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekend Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3727
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2306
Arus lokal 1421
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend pagi sebanyak 3727 kendaraan masuk, 2306 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1421 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 57 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekend Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3760
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2200
Arus lokal 1560

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend siang sebanyak 3760 kendaraan masuk, 2200 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1560 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 58 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Pandanaran Weekend Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3757
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2021
Arus lokal 1736

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend sore sebanyak 3757 kendaraan masuk, 2021 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1736 adalah kendaraan arus lokal.

B. Jalan Majapahit
a) Jalan Majapahit (Weekday)
Tabel 4. 59 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekday Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2196
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1790
Arus lokal 406

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday pagi sebanyak 2196 kendaraan masuk, 1790 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 406 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 60 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekday Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2397
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1932
Arus lokal 465

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday siang sebanyak 2397 kendaraan masuk, 1932 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 465 adalah kendaraan arus lokal. 12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 61 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekday Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2320
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2000
Arus lokal 320

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday sore sebanyak 2320 kendaraan masuk, 2000 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 320 adalah kendaraan arus lokal.
b) Jalan Majapahit (Weekend)
Tabel 4. 62 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekend Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2977
Kendaraan keluar (Arus menerus) 435
Arus lokal 2542

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend pagi sebanyak 2977 kendaraan masuk, 435 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2542 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 63 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekend Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2782
Kendaraan keluar (Arus menerus) 498
Arus lokal 2284

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend siang sebanyak 2782 kendaraan masuk, 498 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2284 adalah kendaraan arus local.
Tabel 4. 64 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Majapahit Weekend Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2615
Kendaraan keluar (Arus menerus) 444
Arus lokal 2171

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend sore sebanyak 2615 kendaraan masuk, 444 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2171 adalah kendaraan arus local.

C. Jalan Brigjen Katamso


a) Jalan Brigjen Katamso (Weekday)
Tabel 4. 65 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekday Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3102
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1234
Arus lokal 1868

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday pagi sebanyak 3102 kendaraan masuk, 1234 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1868 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 66 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekday Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3432
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1549
Arus lokal 1883

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday siang sebanyak 3432 kendaraan masuk, 1549 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1883 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 67 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekday Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3542
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1623
Arus lokal 1919

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday siang sebanyak 3542 kendaraan masuk, 1623 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1919 adalah kendaraan arus lokal.

b) Jalan Brigjen Katamso (Weekend)


Tabel 4. 68 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekend Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 2936
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1943
Arus lokal 993

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend pagi sebanyak 2936 kendaraan masuk, 1943 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 993 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 69 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekend Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3111
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1966
Arus lokal 1145

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend siang sebanyak 3111 kendaraan masuk, 1966 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1145 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 70 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Katamso Weekend Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3057
Kendaraan keluar (Arus menerus) 1564
Arus lokal 1493

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend sore sebanyak 3057 kendaraan masuk, 1564 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1493 adalah kendaraan arus lokal.
D. Jalan Ahmad Yani
a) Jalan Ahmad Yani (Weekday)
Tabel 4. 71 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekday Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3957
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2876
Arus lokal 1081

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekeday pagi sebanyak 3957 kendaraan masuk, 2876 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1081 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 72 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekday Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3968
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2933
Arus lokal 1035

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekeday siang sebanyak 3968 kendaraan masuk, 2933 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1035 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 73 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekday Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3934
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2653
Arus lokal 1281

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekeday sore sebanyak 3934 kendaraan masuk, 2653 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1281 adalah kendaraan arus lokal.
b) Jalan Ahmad Yani (Weekend)
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 74 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekend Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3502
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2341
Arus lokal 1161

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend pagi sebanyak 3502 kendaraan masuk, 2341 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1161 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 75 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekend Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3612
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2534
Arus lokal 1078

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend siang sebanyak 3612 kendaraan masuk, 2534 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1161 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 76 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Ahmad Yani Weekend Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 3533
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2441
Arus lokal 1092

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend sore sebanyak 3612 kendaraan masuk, 2534 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 1161 adalah kendaraan arus lokal.
E. Jalan Brigjen Sudiarto
a) Jalan Brigjen Sudiarto (Weekday)
Tabel 4. 77 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekday Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 5758
Kendaraan keluar (Arus menerus) 3637
Arus lokal 2121

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday pagi sebanyak 5758 kendaraan masuk, 3637 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2121 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 78 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekday Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 5929
Kendaraan keluar (Arus menerus) 3588
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Arus lokal 2341

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday siang sebanyak 5929 kendaraan masuk, 3588 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2341 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 79 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekday Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 5632
Kendaraan keluar (Arus menerus) 3001
Arus lokal 2631

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekday sore sebanyak 5632 kendaraan masuk, 3001 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2631 adalah kendaraan arus lokal.
b) Jalan Brigjen Sudiarto (Weekend)
Tabel 4. 80 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekend Pagi
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 5194
Kendaraan keluar (Arus menerus) 3075
Arus lokal 2119

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend pagi sebanyak 5194 kendaraan masuk, 3075 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2119 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 81 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekend Siang
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 5055
Kendaraan keluar (Arus menerus) 3049
Arus lokal 2006

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend siang sebanyak 5055 kendaraan masuk, 3049 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2006 adalah kendaraan arus lokal.
Tabel 4. 82 Jumlah kendaraan keluar dan masuk Jalan Brigjen Sudiarto Weekend Sore
Jenis Arus Jumlah Kendaraan
Kendaraan masuk 4849
Kendaraan keluar (Arus menerus) 2418
Arus lokal 2431

Dari tabel tersebut dapat diketahui jumlah kendaraan masuk dan keluar di Jalan
Pandanaran weekend sore sebanyak 4849 kendaraan masuk, 2418 kendaraan keluar (arus
menerus) dan 2431 adalah kendaraan arus lokal.
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.11 Analisis Hierarki Jalan
Tabel 4. 83 Kriteria Klasifikasi Fungsi Jaringan Jalan
Lebar
Batas
Badan
Kecepatan
Hierarki Jalan Jalan Kondisi Lalu-lintas Penghubung
Minimal
Minimal
(km/jam)
(m)
Akses masuk dan keluar
Primer 60 11 dibatasi, minimal setiap 500 PKN-PKN
m
Arteri
Akses masuk dan keluar
Sekunder 30 11 dibatasi, minimal setiap 250 PKN-PKW
m
Akses masuk dan keluar
Primer 40 9 dibatasi, minimal setiap 400 PKW-PKW
m
Kolektor Besarnya lalu lintas harian
rata-rata pada umumnya lebih
Sekunder 20 9 PKW-PKL
rendah dari sistem primer
dan arteri sekunder
Besamya lalu lintas harian
rata-rata pada umumnya
Primer 20 7,5 PKL-PKL
paling rendah pada sistem
primer
Lokal
Besamya lalu lintas harian
rata-rata pada umumnya PKL-
Sekunder 10 7,5
paling rendah dibandingkan PKLLingkungan
dengan fungsi jalan lain
PKL
Diperuntukkan bagi
Lingkungan-
Primer 15 6,5 kendaraan bermotor beroda
PKL
tiga atau lebih.
Lingkungan Lingkungan
Diperuntukkan bagi
Sekunder 10 6,5 kendaraan bermotor beroda Persil-Persil
tiga atau lebih.
Sumber: Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 84 Klasifikasi Fungsi Jalan Kota Semarang
Lebar Badan Jalan
No. Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
(m)
1 Jalan tol A Jatingaleh-Srondol Provinsi Arteri Primer
2 Jalan tol B Jatingaleh-Krapyak Provinsi Arteri Primer
3 Jalan tol C Jangli-Kaligawe Provinsi Arteri Primer
4 Jalan Siliwangi Nasional Arteri Primer
5 Jalan Yos Sudarso Kota Arteri Primer
6 Jalan Usman Janatin Kota Arteri Primer
7 Jalan Kaligawe Raya - Jalan Genuk Raya Kota Arteri Primer
8 Jalan Semarang – Demak Nasional Arteri Primer
9 Jalan Walisongo Kota Arteri Primer
10 Jalan Brigjen Sudiarto Nasional Arteri Primer
11 Jalan Pengapon Kota Arteri Sekunder
12 Jalan Raden Patah Kota Arteri Sekunder
13 Jalan Kaligawe Kota Arteri Sekunder
14 Jalan Indraprasta Kota Arteri Sekunder
15 Jalan Pahlawan Kota Arteri Sekunder
16 Jalan Imam Bonjol Kota Arteri Sekunder
17 Jalan Widoharjo Kota Arteri Sekunder
18 Jalan Dr. Cipto Kota Arteri Sekunder
19 Jalan Kompol Maksum Kota Arteri Sekunder
20 Jalan Dr. Wahidin Kota Arteri Sekunder
21 Jalan Dr. Sutomo Kota Arteri Sekunder
22 Jalan Soegijopranoto Nasional Arteri Sekunder
23 Jalan Pandanaran Arteri Sekunder
24 Jalan Jenderal A. Yani Arteri Sekunder
25 Jalan Brigjen Katamso Nasional Arteri Sekunder
26 Jalan Soekarno – Hatta Kota Arteri Sekunder
27 Jalan Tentara Pelajar Kota Arteri Sekunder
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebar Badan Jalan
No. Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
(m)
28 Jalan Teuku Umar Kota Arteri Sekunder
29 Jalan Sultan Agung Kota Arteri Sekunder
30 Jalan Letjen S. Parman Kota Arteri Sekunder
31 Jalan Sisingamangraja Kota Arteri Sekunder
32 Jalan Sendangmulyo Kota Arteri Sekunder
33 Jalan Kaligarang Kota Arteri Sekunder
34 Jalan Kelud Raya Kota Arteri Sekunder
35 Jalan Menoreh Raya Kota Arteri Sekunder
36 Jalan Papandayan Kota Arteri Sekunder
37 Jalan Papandayan Bendungan Kota Arteri Sekunder
Jalan AKPOL - Gajahmungkur - Bendan Ngisor
38 Kabupaten Arteri Sekunder
- Ngemplak Simongan
39 Jalan Abdurrahman Saleh Kota Arteri Sekunder
40 Jalan Pamularsih Kota Arteri Sekunder
41 Jalan Jenderal Sudirman Kota Arteri Sekunder
42 Jalan Merak Kota Arteri Sekunder
43 Jalan Mpu Tantular Kota Arteri Sekunder
44 Jalan Ronggowarsito Kota Arteri Sekunder
45 Jalan lingkungan Arteri Utara Kota Arteri Sekunder
46 Jalan Raya Kaligawe Kota Arteri Sekunder
47 Jalan Rogojembangan - Jalan Kedungmudu Kabupaten Arteri Sekunder
Jalan Kedungmundu - Jalan Fatmawati - Jalan
48 Kabupaten Arteri Sekunder
Sambiroto
49 Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Setiabudi Kabupaten Arteri Sekunder
50 Jalan Raya Gunungpati - Manyaran Kabupaten Arteri Sekunder
51 Jalan Sumurejo - Sampangan Kabupaten Arteri Sekunder
52 Jalan Raya Semarang Boja Nasional Arteri Sekunder
53 Jalan Brigjen Sudiarto Nasional Kolektor Primer
54 Jalan Kelurahan Jabugan - Ungaran Nasional Kolektor Primer
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebar Badan Jalan
No. Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
(m)
55 Jalan Raya Gunungpati - Ungaran Nasional Kolektor Primer
56 Jalan Raya Gunungpati Kota Kolektor Primer
Jalan Kuripan - Jalan Kyai Padak ke Kelurahan
57 Kabupaten Kolektor Primer
Wonoplumbon
59 Jalan Mayjen Sutoyo Kota Kolektor Sekunder
60 Jalan Pekunden Kota Kolektor Sekunder
61 Jalan Kartini Kota Kolektor Sekunder
62 Jalan Bunguharjo Kota Kolektor Sekunder
63 Jalan MT Haryono Kota Kolektor Sekunder
64 Jalan Mataram Kota Kolektor Sekunder
65 Jalan Seteran Selatan Kota Kolektor Sekunder
66 Jalan Brigjen DI Panjaitan Kota Kolektor Sekunder
67 Jalan Letjen Soeprapto Kota Kolektor Sekunder
68 Jalan Kapten Piere Tendean Kota Kolektor Sekunder
69 Jalan Depok Kota Kolektor Sekunder
70 Jalan Ahmad Dahlan Kota Kolektor Sekunder
71 Jalan Pemuda Kota Kolektor Sekunder
72 Jalan Sriwijaya Kota Kolektor Sekunder
73 Jalan Veteran Kota Kolektor Sekunder
74 Jalan Gendingan Kota Kolektor Sekunder
75 Jalan Gajahmada Kota Kolektor Sekunder
76 Jalan Lamper Tengah Raya Kota Kolektor Sekunder
77 Jalan MH. Thamrin Kota Kolektor Sekunder
78 Jalan Manyaran ke Gatot Subroto Kota Kolektor Sekunder
79 Jalan Suratmo Kota Kolektor Sekunder
80 Jalan Pamularsih Kota Kolektor Sekunder
81 Jalan Simongan Kota Kolektor Sekunder
82 Jalan Condrokusumo Dalam Kota Kolektor Sekunder

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebar Badan Jalan
No. Nama Jalan Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
(m)
83 Jalan Madukoro Kota Kolektor Sekunder
84 Jalan Hasanuddin Kota Kolektor Sekunder
85 Jalan Mpu Tantular Kota Kolektor Sekunder
86 Jalan Wr Supratman Kota Kolektor Sekunder
87 Jalan Gebangsari Kota Kolektor Sekunder
88 Jalan Waltemongisidi Kota Kolektor Sekunder
89 Jalan Banjardowo - Karangroto Kota Kolektor Sekunder
90 Jalan Sembungharjo - Karangroto Kota Kolektor Sekunder
91 Jalan Gajahmada Kota Kolektor Sekunder
92 Jalan Supriyadi Kota Kolektor Sekunder
93 Jalan Fatmawati Kota Kolektor Sekunder
94 Jalan Banjarsari Kota Kolektor Sekunder
95 Jalan Bulusan - Meteseh Kota Kolektor Sekunder
96 Jalan Meteseh - Sembiroto Raya Kota Kolektor Sekunder
97 Jalan Sambiroto Raya Kota Kolektor Sekunder
98 Jalan Prof Sudarto Kota Kolektor Sekunder
99 Jalan KH. Sirojudin Kota Kolektor Sekunder
100 Jalan Srondol Kulon - Jalan Sekaran Kota Kolektor Sekunder
101 Jalan Bonbin Kota Kolektor Sekunder
102 Jalan Tinjomoyo Kota Kolektor Sekunder
103 Jalan Ngresep Barat III Kota Kolektor Sekunder
Jalan Penghubung Ngresep Barat III dengan
104 Kota Kolektor Sekunder
Jalan Perintis Kemerdekaan
105 Jalan Durian Kota Kolektor Sekunder
106 Jalan Pramuka Kota Kolektor Sekunder

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 85 Klasifikasi Fungsi Jalan Kabupaten Semarang
Lebar Badan Jalan
Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
No Nama Jalan (m)
1 Jl. Perintis Kemerdekaan Provinsi Arteri Primer
2 Jl. Gatot Subroto (Ungaran) Kabupaten Arteri Primer
3 Jl. Diponegoro (Ungaran) Kabupaten Arteri Primer
4 Jl Kartini - Perbatasan Kota Semarang Kabupaten Arteri Primer

Tabel 4. 86 Klasifikasi Fungsi Jalan Kabupaten Demak


No Nama Jalan Lebar Badan Jalan (m) Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
1 Jalan Raya Semarang-Demak Nasional Arteri Primer
2 Jalan Raya Semarang-Purwodadi Kabupaten Kolektor Primer
3 Jalan Kalisari Kota Lokal Primer
4 Jalan Kudu Raya Kota Lokal Primer

Tabel 4. 87 Klasifikasi Fungsi Jalan Kabupaten Kendal


Lebar Badan Jalan
Status Jalan Fungsi Jalan Analisis
No Nama Jalan (m)
1 Jl. Raya Pantura Nasional Arteri Primer
2 Jl. Walisongo Kabupaten Arteri Primer
3 Jl. Siliwangi Kabupaten Arteri Primer
4 Jl. Jenderal Sudirman Kabupaten Arteri Primer
5 Jl. Mgr Sugiyopranoto Kabupaten Arteri Sekunder

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.12 Analisis Kualitas Jalan
Kualitas jalan memiliki peranan penting untuk menentukan ruas jalan yang perlu
mendapatkan perbaikan dan penanganan. Kualitas jalan berpengaruh pada mobilitas dijalan
tersebut. Kualitas jalan dapat digunakan untuk menentukan kenyamanan pengguna jalan dan
menentukan kemungkinan ruas jalan yang dapat menyebabkan kecelakaan karena
kerusakannya. Kualitas suatu jalan dapat dilihat dari jenis perkerasan yang digunakan dan
persentase kerusakan yang dialami. Terdapat empat klasifikasi kualitas jalan yang digunakan
yaitu baik, sedang, rusak, dan rusak berat.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 88 Analisis Kualitas Jalan
Persentase
Kualitas Panjang Jalan Panjang Jalan Rusak
Nama Jalan Segmen Perkerasan Panjang Jalan Analisis
Jalan (m) (m)
Rusak
Sepanjang 1.459 m jalan dengan
Segmen I Aspal Baik 456 m 0 0%
perkerasan aspal di Jalan
Pandanaran memiliki kualitas baik.
Jl. Pandanaran Segmen II Aspal Baik 403 m 0 0% Hal ini dilihat dari tidak adanya
jalan rusak yang berada di Jalan
Segmen III Aspal Baik 600 m 0 Pandanaran. hirarki jalan pada Jalan
Pandanaran berupa arteri sekunder.
Segmen I Aspal Baik 350 m 0 0% Sepanjang 995 m jalan dengan
perkerasan aspal di Jalan Ahmad
Segmen II Aspal Baik 247 m 0 0% Yani memiliki kualitas baik. Hal ini
Jl. Ahmad Yani dilihat dari tidak adanya jalan rusak
Segmen III Aspal Baik 292 m 0 0% yang berada di Jalan Ahmad Yani.
hirarki jalan pada Jalan Ahmad Yani
Segmen IV Aspal Baik 106 m 0 0%
berupa arteri sekunder.
Sepanjang 867 m jalan dengan
Segmen I Aspal Baik 221 m 0 0% perkerasan aspal di Jalan Brigjend
Katamso memiliki kualitas baik. Hal
Jl. Brigjend ini dilihat dari tidak adanya jalan
Segmen II Aspal Baik 525 m 0 0%
Katamso rusak yang berada di Jalan Brigjend
Katamso. hirarki jalan pada
Segmen III Aspal Baik 121 m 0 0% Brigjend Katamso berupa arteri
sekunder.
Sepanjang 681 m jalan dengan
perkerasan aspal di Jalan Brigjend
Segmen I Aspal Baik 251 m 0 0%
Sudiarto memiliki kualitas baik. Hal
Jl. Brigjend ini dilihat dari tidak adanya jalan
Sudiarto rusak yang berada di Jalan Brigjend
Sudiarto. hirarki jalan pada Jalan
Segmen II Aspal Baik 430 m 0 0% Brigjend Sudiarto berupa arteri
sekunder.
Jl. Majapahit Segmen I Aspal Baik 536 m 0 0% Sepanjang 536 m jalan dengan
perkerasan aspal di Jalan Majapahit
memiliki kualitas baik. Hal ini
dilihat dari tidak adanya jalan rusak
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
yang berada di Jalan Majapahit.
hirarki jalan pada Jalan Majapahit
berupa arteri sekunder.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.13 LOS Jalan
4.13.1 LOS Jalan Pandanaran

A. Weekday

a. Segmen 1

Tabel 4. 89 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 1(Weekday)


Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk 2 Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil As 3 As
1667 124 128 3 0 130.8 0 0 1179.25 7.2
1673 131 127 3 0 132 0 0 1210.25 11.2
1653 127 122 1 0 127.2 0 0 1205.5 10.4

Tabel 4. 90 LOS Jalan Pandanaran Segmen 1(Weekday)


Total FC FCs FCs FCc
Jam HV LV M UM Co C LOS
Volume w p f s
06.00 - 192 480
08.00 130.08 2 1179.3 7.5 3238.9 6600 0.92 1 0.88 0.9 9 0.67 C
11.00 - 193 1210. 480
13.00 132 4 3 11.2 3287.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 9 0.68 C
17.00 - 190 1205. 480
19.00 127.2 3 5 10.4 3246.1 6600 0.92 1 0.88 0.9 9 0.68 C

b. Segmen 2
Tabel 4. 91 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 2 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
130.
1466 132 132 1 0 0 0 1168.25 7.2
8
1485 133 135 3 0 132 0 0 1175.75 11.2
127.
1469 127 129 2 0 0 0 1177.5 23.2
2

Tabel 4. 92 LOS Jalan Pandanaran Segmen 2 (Weekday)


Total FC
Jam HV LV M UM Co FCsp FCsf FCcs C LOS
Volume w
06.00 - 130.0 173 1168. 480 0.6
7.2 3036.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 C
08.00 8 1 3 9 3
11.00 - 175 1175. 480 0.6
132 11.2 3075 6600 0.92 1 0.88 0.9 C
13.00 6 8 9 4
17.00 - 172 1177. 480 0.6
127.2 23.2 3054.9 6600 0.92 1 0.88 0.9 C
19.00 7 5 9 4

c. Segmen 3
Tabel 4. 93 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 3 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
1686 134 130 3 0 130.8 0 0 1456.75 9.6
1693 122 132 3 0 132 0 0 1460.5 16
1693 138 132 2 0 127.2 0 0 1456.75 25.6

Tabel 4. 94 LOS Jalan Pandanaran Segmen 3 (Weekday)


Total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
Volume
06.00 - 1456. 0.7
130.08 1953 9.6 3549.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 C
08.00 8 4
11.00 - 1460. 0.7
132 1950 16 3558.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 C
13.00 5 4
17.00 - 1456. 0.7
127.2 1965 25.6 3574.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 C
19.00 8 4

B. Weekend
a. Segmen 1

Tabel 4. 95 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 1 (Weekend)


Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk 3
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As As
1643 125 131 18 0 56.4 0 0 1458.5 16.8
1701 129 128 18 0 57.6 0 0 1471.25 25.6
1692 62 124 9 2 75.6 0 0 1469.25 37.6

Tabel 4. 96 LOS Jalan Pandanaran Segmen 1 (Weekend)


total
FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co FCw FCsp C LOS
f s
e
06.00 - 56. 191 1458. 660 480 0.7
16.8 3448.7 0.92 1 0.88 0.9 C
08.00 4 7 5 0 9 2
11.00 - 57. 197 1471. 660 480 0.7
25.6 3530.5 0.92 1 0.88 0.9 C
13.00 6 6 3 0 9 3
17.00 - 75. 188 1469. 660 480 0.7
37.6 3471.5 0.92 1 0.88 0.9 C
19.00 6 9 3 0 9 2

b. Segmen 2

Tabel 4. 97 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 2 (Weekend)


Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk 3
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As As
1481 109 31 18 0 56.4 0 0 1164.75 18.4
1534 110 58 16 0 57.6 0 0 1177.75 31.2
1573 109 53 9 2 75.6 0 0 1175.5 54.4

Tabel 4. 98 LOS Jalan Pandanaran Segmen 2 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
06.00 - 18.
56.4 1639 1164.8 2878.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.60 C
08.00 4
11.00 - 31.
57.6 1718 1178.8 2985.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.62 C
13.00 2
17.00 - 54.
75.6 1746 1175.5 3051.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.63 C
19.00 4

c. Segmen 3

Tabel 4. 99 Volume Rata Rata Jalan Pandanaran Segmen 3 (Weekend)


Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
56.
1143 108 31 18 0 0 0 1465.25 8.8
4
57.
1181 105 48 18 0 0 0 1472.25 6.4
6
75.
1172 101 50 9 2 0 0 1472.25 0.8
6

Tabel 4. 100 LOS Jalan Pandanaran Segmen 3 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
06.00 -
56.4 1300 1465.3 8.8 2830.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.59 C
08.00
11.00 -
57.6 1352 1472.3 6.4 2888.3 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.60 C
13.00
17.00 -
75.6 1334 1472.3 0.8 2882.7 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.60 C
19.00

4.13.2 LOS Jalan Majapahit

A. Weekday

a. Segmen 1

Tabel 4. 101 Volume Rata Rata Jalan Majapahit Segmen 1 (Weekday)


Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
2510 68 250 217 0 44.2 14.2 0 1595.75 65
2636 109 671 252 0 50.8 12.8 2.2 1746 40.4
2422 48 442 188 0 46.6 6.4 0 1586.25 32.2
Tabel 4. 102 LOS Jalan Majapahit Segmen 1 (Weekday)
total
JAM HV LV M UM volum Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
e
06.00 - 1595.
58.4 3045 65 4764.2 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 0.61 C
08.00 8
11.00 -
65.8 3668 1746 40.4 5520.2 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 0.71 C
13.00
17.00 - 1586.
53 3100 32.2 4771.5 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 0.61 C
19.00 3
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
B. Weekend
a. Segmen 1

Tabel 4. 103 Volume Rata Rata Jalan Majapahit Segmen 1 (Weekend)


Volume (Smp/Jam)
Pic
Angko Truk Truk Truk
Mobil k Mikrobis Bus Motor Um
t Kecil 2 As 3 As
Up
2525 67 413 46 0 78.2 37.8 20.6 1969.5 38.2
1614.7
2315 49 466 127 0 97.2 69.4 29 20
5
101.
2465 35 353 69 0 64.4 19.2 1701 19.4
4

Tabel 4. 104 LOS Jalan Majapahit Segmen 1 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
06.00 - 7783.
136.6 3051 1969.5 38.2 5195.3 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.67 C
08.00 8
11.00 - 7783.
195.6 2957 1614.8 20 4787.4 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.62 C
13.00 8
17.00 - 7783.
185 2922 1701 19.4 4827.4 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.62 C
19.00 8

4.13.3 LOS Jalan Brigjen Katamso


A. Weekday

a. Segmen 1
Tabel 4. 105 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 1 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
1511 70 64 25 0 109.2 0 0 1142.25 5.6
1724 97 51 34 0 132 0 0 1333.25 20
1516 91 33 26 4 132 19.2 9.6 1170.75 12.8

Tabel 4. 106 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 1 (Weekday)


total
FCs
Jam HV LV M UM volum Co FCw FCsf FCcs C LOS
p
e
06.00 - 109. 167 5645.3 0.5
1142.3 5.6 2927.1 6600 1.08 1 0.88 0.9 C
08.00 2 0 8 2
11.00 - 190 1333. 5645.3 0.6
132 20 3391.3 6600 1.08 1 0.88 0.9 C
13.00 6 3 8 0
17.00 - 160. 167 5645.3 0.5
1170.8 12.8 3014.4 6600 1.08 1 0.88 0.9 C
19.00 8 0 8 3

b. Segmen 2

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 107 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk 3
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As As
1371 50 47 23 0 78 0 0 738.75 21.6
82.
1391 65 55 35 0 0 0 882.75 24
8
64.
1325 61 45 35 2 19.2 9.6 863 24
8

Tabel 4. 108 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 (Weekday)


total
FC FCs FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co C LOS
w p f s
e
06.00 - 738.7 660 5645.3 0.4
78 1491 21.6 2329.4 1.08 1 0.88 0.9 C
08.00 5 0 8 1
11.00 - 82. 660 5645.3 0.4
1546 82.75 24 2535.6 1.08 1 0.88 0.9 C
13.00 8 0 8 5
17.00 - 93. 660 5645.3 0.4
1468 863 24 2448.6 1.08 1 0.88 0.9 C
19.00 6 0 8 3

c. Segmen 3
Tabel 4. 109 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 3 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
1533 116 71 40 5 124.8 0 0 1112.25 15.2
1699 112 85 39 0 79.2 0 0 1182.25 24
1530 108 67 28 9 79.2 19.2 9.6 1201.75 17.6

Tabel 4. 110 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 3 (Weekday)


total
FC FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co FCsf C LOS
w p s
e
06.00 - 124. 176 15. 5645.3
1112.3 3017.3 6600 1.08 1 0.88 0.9 0.53 C
08.00 8 5 2 8
11.00 - 193 1182. 5645.3
79.2 24 3220.5 6600 1.08 1 0.88 0.9 0.57 C
13.00 5 3 8
17.00 - 174 1201. 17. 5645.3
108 3069.4 6600 1.08 1 0.88 0.9 0.54 C
19.00 2 8 6 8

B. Weekend
a. Segmen 1

Tabel 4. 111 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 1 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
1089.2
1303 53 29 19 0 12 0 0 11.2
5
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
33.
1492 72 24 29 0 0 0 1125.75 3.2
6
1453 64 10 20 0 7.2 0 0 1117.25 0

Tabel 4. 112 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 1 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
06.00 - 1089.
12 1404 11.2 2516.5 6600 1.08 1 0.88 0.9 5645.38 0.45 C
08.00 3
11.00 -
33.6 1617 1125.8 3.2 2779.6 6600 1.08 1 0.88 0.9 5645.38 0.49 C
13.00
17.00 -
7.2 1547 1117.3 0 2671.5 6600 1.08 1 0.88 0.9 5645.38 0.47 C
19.00

b. Segmen 2

Tabel 4. 113 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
919 41 19 32 0 12 0 0 735 3.2
1021 53 23 38 0 33.6 0 0 803.75 4.8
993 94 12 23 0 7.2 0 0 788.75 0

Tabel 4. 114 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 (Weekend)


total
FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co FCw FCsf C LOS
p s
e
06.00 - 5645.3 0.3
12 1011 735 3.2 1761.2 6600 1.08 1 0.88 0.9 B
08.00 8 1
11.00 - 33. 803.7 5645.3 0.3
1135 4.8 1977.2 6600 1.08 1 0.88 0.9 B
13.00 6 5 8 5
17.00 - 788.7 5645.3 0.3
7.2 1122 0 1918 6600 1.08 1 0.88 0.9 B
19.00 5 8 4

c. Segmen 3

Tabel 4. 115 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Katamso Segmen 3 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
1362 50 25 31 0 12 0 0 1099.25 0
1505 58 26 37 0 33.6 0 0 1138.5 3.2
1475 45 12 32 0 7.2 0 0 1130 0

Tabel 4. 116 LOS Jalan Brigjen Katamso Segmen 3 (Weekend)


total
FC FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co FCsf C LOS
w p s
e
06.00 - 12 146 1099. 0 2579.3 6600 1.08 1 0.88 0.9 5645.3 0.46 C
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
08.00 8 3 8
11.00 - 33. 162 1138. 5645.3
3.2 2801.3 6600 1.08 1 0.88 0.9 0.50 C
13.00 6 6 5 8
17.00 - 156 5645.3
7.2 1130 0 2701.2 6600 1.08 1 0.88 0.9 0.48 C
19.00 4 8

4.13.4 LOS Jalan Ahmad Yani


A. Weekday

a. Segmen 1
Tabel 4. 117 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 1 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Mobi Pick Truk Truk Truk
Angkot Mikrobis Bus Motor Um
l Up Kecil 2 As 3 As
1640 166 78 42 19 60 21.6 3.6 1463 24
67. 20.
1651 172 85 46 28 26.4 26.4 1471
2 8
55. 1464.2
1647 151 85 32 22 24 24 11.2
2 5

Tabel 4. 118 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 1 (Weekday)


total FCs
Jam HV LV M UM Co FCw FCsf FCcs C LOS
volume p
06.00 -
85.2 1945 1463 24 3517.2 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.73 C
08.00
11.00 -
120 1982 1471 20.8 3593.8 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.75 D
13.00
17.00 -
103.2 1937 1464.3 11.2 3515.7 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.73 C
19.00

b. Segmen 2
Tabel 4. 119 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 2 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
1200 119 69 35 7 28.8 0 0 1178.25 13.6
1238 122 76 42 12 32.4 0 0 1189.5 9.6
1228 118 70 31 9 30 0 0 1180 13.6

Tabel 4. 120 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 2 (Weekday)


total
FC FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co FCsf C LOS
w p s
e
06.00 - 143 117.8 13.
28.8 1590.2 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.33 C
08.00 0 3 6
11.00 - 149 1189.
32.4 9.6 2721.5 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.57 C
13.00 0 5
17.00 - 145 13.
30 1180 2679.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.56 C
19.00 6 6
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
c. Segmen 3
Tabel 4. 121 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 3 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
28. 10.
1409 115 72 26 0 0 0 1155.75
8 4
32.
1430 121 75 25 0 0 0 1160.75 8.8
4
1415 115 69 19 0 30 0 0 1156 8.8

Tabel 4. 122 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 3 (Weekday)


total
FC FCs FCs
Jam HV LV M UM volum Co FCcs C LOS
w p f
e
06.00 - 28. 660 4590.
1622 1155.8 10.4 2817 0.92 1 0.84 0.9 0.61 C
08.00 8 0 4
11.00 - 32. 660 4590.
1651 1160.8 8.8 2853 0.92 1 0.84 0.9 0.62 C
13.00 4 0 4
17.00 - 660 4590.
30 1618 1156 8.8 2812.8 0.92 1 0.84 0.9 0.61 C
19.00 0 4

d. Segmen 4
Tabel 4. 123 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 4 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
1659 160 81 40 20 60 21.6 3.6 1467.25 15.2
1671 164 87 45 25 67.2 26.4 0 1470 22.4
1635 160 82 52 17 55.2 24 0 1468.5 19.2

Tabel 4. 124 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 4 (Weekday)


total FCs
Jam HV LV M UM Co FCw FCsf FCcs C LOS
volume p
06.00 - 85.
1960 1467.3 15.2 3527.7 6600 0.92 1 0.84 0.9 4590.4 0.77 D
08.00 2
11.00 - 93.
1992 1470 22.4 3578 6600 0.92 1 0.84 0.9 4590.4 0.78 D
13.00 6
17.00 - 79.
1946 1468.5 19.2 3512.9 6600 0.92 1 0.84 0.9 4590.4 0.77 D
19.00 2

B. Weekend
a. Segmen 1
Tabel 4. 125 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 1 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
22.
1529 59 67 49 20 48 13.2 3.6 1252.5
4
61. 39.
1645 117 72 40 59 24 0 1312
2 2
52. 21.
1646 72 71 35 21 12 0 1181.75
8 6

Tabel 4. 126 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 1 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
06.00 - 22.
64.8 1724 1252.5 3063.7 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.64 C
08.00 4
11.00 - 39.
85.2 1933 1312 3369.4 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.70 C
13.00 2
17.00 - 21.
64.8 1845 1181.8 31132 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.64 C
19.00 6

b. Segmen 2
Tabel 4. 127 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 2 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
21. 1023.7
1187 56 69 35 17 0 0 11.2
6 5
28. 1028.2
1218 65 75 33 41 0 0 9.6
8 5
27. 1024.2
1196 51 59 25 22 0 0 4
6 5

Tabel 4. 128 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 2 (Weekend)


total
Jam HV LV M UM Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
volume
06.00 -
21.6 1364 1023.8 11.2 2420.6 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.50 C
08.00
11.00 -
28.8 1432 1028.3 9.6 2498.7 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.52 C
13.00
17.00 -
27.6 1353 1024.3 4 2408.9 6600 0.92 1 0.88 0.9 4809 0.50 C
19.00

c. Segmen 3
Tabel 4. 129 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 3 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
1414 69 71 28 17 21.6 0 0 1068 10.4
1406 70 70 32 23 28.8 0 0 1064.25 7.2
1379 52 69 37 21 27.6 0 0 1051.25 6.4

Tabel 4. 130 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 3 (Weekend)


Jam HV LV M UM total Co FCw FCs FCsf FCcs C LOS
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
volume p
06.00 - 4590.
21.6 1599 1068 10.4 2699 6600 0.92 1 0.84 0.9 0.59 C
08.00 4
11.00 - 4590.
28.8 1601 1064.3 7.2 2701.3 6600 0.92 1 0.84 0.9 0.59 C
13.00 4
17.00 - 4590.
27.6 1558 1051.3 6.4 2643.3 6600 0.92 1 0.84 0.9 0.58 C
19.00 4

d. Segmen 4
Tabel 4. 131 Volume Rata Rata Jalan Ahmad Yani Segmen 4 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
12.
1643 67 71 43 12 48 13.2 3.6 1283.75
8
61. 13.
1673 74 75 53 21 24 24 1299.25
2 6
52. 15.
1657 65 66 39 4 12 12 1290
8 2

Tabel 4. 132 LOS Jalan Ahmad Yani Segmen 4 (Weekend)


total FCs FCs FCc
Jam HV LV M UM Co FCw C LOS
volume p f s
06.00 - 183 1283. 12. 660 4590. 0.7
64.8 3197.4 0.92 1 0.84 0.9 C
08.00 6 8 8 0 4 0
11.00 - 109. 189 1299. 13. 660 4590. 0.7
3318.1 0.92 1 0.84 0.9 C
13.00 2 6 3 6 0 4 2
17.00 - 183 15. 660 4590. 0.7
76.8 1290 3213 0.92 1 0.84 0.9 C
19.00 1 2 0 4 0

4.13.5 LOS Jalan Brigjen Sudiarto

A. Weekday

a. Segmen 1
Tabel 4. 133 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Mobi Pick Truk Mikrobi Truk Truk
Angkot Bus Motor Um
l Up Kecil s 2 As 3 As
1974.2 109.
3102 95 57 11 17 7.2 15.6 2.4
5 6
22.
3048 90 87 41 0 0 0 1849 34.4
8
33. 1744.2
2943 106 35 8 10 0 0 27.2
6 5

Tabel 4. 134 LOS Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1 (Weekday)


total
FC FCs
Jam HV LV M UM volum Co FCsf FCcs C LOS
w p
e
06.00 - 25.2 3282 1974. 109.6 5391.1 990 1.04 1 0.84 0.9 7783. 0.69 C
12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
08.00 3 0 8
11.00 - 990 7783.
22.8 3266 1849 34.4 5171.2 1.04 1 0.84 0.9 0.66 C
13.00 0 8
17.00 - 1744. 990 7783.
33.6 3102 27.2 4907.1 1.04 1 0.84 0.9 0.63 C
19.00 3 0 8

b. Segmen 2
Tabel 4. 135 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2 (Weekday)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
13. 67.
3376 103 46 27 12 19.2 4.8 1950
2 2
43. 34.
3566 96 47 21 2 10.8 0 1971
2 4
46. 1877. 19.
3543 92 45 14 7 4.8 0
8 5 2

Tabel 4. 136 LOS Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2 (Weekday)


total
Jam HV LV M UM volum Co FCw FCsp FCsf FCcs C LOS
e
06.00 - 0.7
37.2 3564 1950 67.2 5618.4 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 C
08.00 2
11.00 - 0.7
54 3732 1971 34.3 5791.3 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 C
13.00 4
17.00 - 0.7
51.6 3701 1877.5 19.2 5649.3 9900 1.04 1 0.84 0.9 7783.8 C
19.00 4

B. Weekend
a. Segmen 1
Tabel 4. 137 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Pick Truk Truk Truk
Mobil Angkot Mikrobis Bus Motor Um
Up Kecil 2 As 3 As
3391 57 54 9 0 33.6 2.4 0 1595.75 68.8
3512 67 44 25 0 26.4 0 0 1837.25 52.8
3442 62 33 15 16 19.2 0 0 1592.75 19.2

Tabel 4. 138 LOS Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 1 (Weekend)


total
FC FCs FCs FCc
Jam HV LV M UM volum Co C LOS
w p f s
e
06.00 - 351 1595. 7783. 0.6
36 68.8 5211.6 9900 1.04 1 0.84 0.9 C
08.00 1 8 8 7
11.00 - 364 1837. 7783. 0.7
26.4 52.8 5564.5 9900 1.04 1 0.84 0.9 C
13.00 8 3 8 1
17.00 - 356 1592. 7783. 0.6
19.2 19.2 5199.2 9900 1.04 1 0.84 0.9 C
19.00 8 8 8 7

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
b. Segmen 2
Tabel 4. 139 Volume Rata Rata Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2 (Weekend)
Volume (Smp/Jam)
Angko Pick Truk Truk Truk
Mobil Mikrobis Bus Motor Um
t Up Kecil 2 As 3 As
19.
3375 45 51 17 0 2.4 0 1811 35.2
2
14.
3587 51 46 43 0 0 0 1765.25 16
4
38.
3543 36 43 27 16 0 0 1527.75 14.4
4

Tabel 4. 140 LOS Jalan Brigjen Sudiarto Segmen 2 (Weekend)


total
FC FCs FCs
Jam HV LV M UM volum Co FCcs C LOS
w p f
e
06.00 - 21. 7783.
3488 1811 35.2 5355.8 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.69 C
08.00 6 8
11.00 - 14. 1765. 7783.
3727 16 5522.7 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.71 C
13.00 4 3 8
17.00 - 38. 1527. 7783.
3665 14.4 5245.6 9900 1.04 1 0.84 0.9 0.67 C
19.00 4 8 8

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 38 Peta Los Weekday Jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 39 Peta Los Weekend Jalan

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.14 Karakteristik Pergerakan Persimpangan
4.14.1 LOS Persimpangan

4.15 Analisis Fasilitas Pelengkap Jalan


4.15.1 Lampu Penerangan Jalan
Lampu penerangan jalan dipasang untuk menerangi jalan-jalan umum, PJU dipasang
agar masyarakat pengguna jalan dapat melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyamann
sekaligus untuk membuat suasana jalan terlihat terang dan indah di malam hari. Pemasangan
PJU harus mengikuti kaidah instalasi kelistrikan yang berlaku sehingga terjamin keselamatan
dalam pemakaiannya.

12
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. 141 Analisis Fasilitas Pelengkap Lampu Penerangan Jalan Umum
Jumlah Lampu
Nama Jalan Penerangan Jalan Analisis
Eksisting
Lampu penerangan jalan yang ada di Jalan
Segmen 1 53 Pandanaran memiliki penataan di kiri jalan, kanan
jalan dan bahkan ada juga yang di median jalan.
Tingginya juga tidak lebih dari 4 meter, yakni 1,5
Jalan Pandanaran Segmen 2 20 meter. Jumlahnya juga sudah merata di setiap
segmen. Jadi, lampu peneranag jalan, di Jalan
Pandanaran sudah sesuai dengan SNI 7391 Tahun
Segmen 3 37 2008 tentang Spesifikasi Penerangan Jalan di
Kawasan Perkotaan.
Lampu penerangan jalan yang ada di Jalan Majapahit
memiliki penataan di kiri jalan, kanan jalan dan
bahkan ada juga yang di median jalan. Tingginya juga
tidak lebih dari 4 meter, yakni 1,75 meter. Jumlahnya
Jalan Majapahit Segmen 1 10 juga sudah merata di satu segmen tersebut. Jadi,
lampu penerangan jalan, di Jalan Majapahit sudah
sesuai dengan SNI 7391 Tahun 2008 tentang
Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan
Perkotaan.
Lampu penerangan jalan yang ada di Jalan Brigjen
Segmen 1 3 Katamso memiliki penataan di kiri jalan, kanan jalan
dan bahkan ada juga yang di median jalan. Tingginya
juga tidak lebih dari 4 meter, yakni 1,75 meter.
Segmen 2 15 Jumlahnya juga sudah merata di semua segmen,
Jalan Brigjen Katamso
karena di segmen 1 dan segmen 3 memiliki panjang
jalan yang pendek. Jadi, lampu penerangan jalan, di
Segmen 3 4 Jalan Brigjen Katamso sudah sesuai dengan SNI
7391 Tahun 2008 tentang Spesifikasi Penerangan
Jalan di Kawasan Perkotaan.
Lampu penerangan jalan yang ada di Jalan Ahmad
Segmen 1 14
Yani memiliki penataan di kiri jalan, kanan jalan dan
bahkan ada juga yang di median jalan. Tingginya
Segmen 2 12 juga tidak lebih dari 4 meter, yakni 1,5 meter.
Jumlahnya juga sudah merata di semua segmen,
Jalan Ahmad Yani
Segmen 3 15 karena di segmen 4 memiliki panjang jalan yang
pendek. Jadi, lampu penerangan jalan, di Jalan
Ahmad Yani sudah sesuai dengan SNI 7391 Tahun
Segmen 4 3 2008 tentang Spesifikasi Penerangan Jalan di
Kawasan Perkotaan.
Lampu penerangan jalan yang ada di Jalan Ahmad
Yani memiliki penataan di kiri jalan, kanan jalan dan
Segmen 1 12 bahkan ada juga yang di median jalan. Tingginya juga
tidak lebih dari 4 meter, yakni 1,75 meter. Jumlahnya
Jalan Brigjen Sugiarto
juga sudah merata di semua segmen, Jadi, lampu
penerangan jalan, di Jalan Majapahit sudah sesuai
Segmen 2 20 dengan SNI 7391 Tahun 2008 tentang Spesifikasi
Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan
Sumber: Hasil Analisis, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 26 Lampu Penerangan Jalan
Sumber : Survey Primer, 2018
4.15.2 Papan Nama Jalan
Papan nama jalan merupakan identitas dari sebuah jalan. Papan nama jalan ini dapat
memudahkan seseorang untuk menemukan sebuah tempat atau alamat dalam sebuah wilayah.
Di Semarang fasilitas papan nama jalan sudah terpenuhi, hal ini dapat dilihat dari ada nya
penunjuk atau papan nama jalan yang tersebar di ruas jalan Kota Semarang. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan No 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas, maka papan
nama jalan harus berwarna dasar hijau dengan tulisan putih dan ditempatkan pada bagian
permulaan suatu ruas jalan dan diulang apabila bagian ruas jalan tersebut berpotongan dengan
ruas jalan lainnya.
Tabel 4. 142 Analisis Fasilitas Pelengkap Papan Nama Jalan Umum
Jumlah Papan Nama
Nama Jalan Analisis
Jalan Eksisting
Bentuk sudah memenuhi
Segmen 1 1 standar, namun beberapa
papan nama jalan kurang
Jalan Pandanaran Segmen 2 2 terawat serta jumlah
masih kurang dari standar
yang ditetapkan pada
Segmen 3 1
segmen 1 dan 3
Tidak ada papan nama
jalan pada segmen 1 Jalan
Majapahit sehingga
Jalan Majapahit Segmen 1 -
menyulitkan pengendara
yang akan menuju jalan
tersebut
Tidak ada papan nama
Jalan Brigjen Katamso Segmen 1 - jalan pada segmen 1 dan
3 Jalan Brigjen Katamso,

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
sehingga menyulitkan
Segmen 2 2 pengendara yang akan
menuju jalan tersebut.
Secara fisik segmen 2
Segmen 3 - sudah memenuhi standar
Bentuk sudah memenuhi
Segmen 1 1
standar, namun jumlah
masih kurang dari standar
Segmen 2 2 yang ditetapkan pada
Jalan Ahmad Yani segmen 1 karena terdapat
Segmen 3 2 persimpangan, untuk
segmen 4 memang hanya
dibutuhkan 1 pada
Segmen 4 1
persimpangan ujung.
Papan nama jalan pada
Segmen 1 - Brigjen Sudiarto belum
memenuhi standar secara
Jalan Brigjen Sugiarto
jumlah, dimana
Segmen 2 1 seharusnya diperlukan 4
papan nama jalan

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Gambar 4. 27 Papan Nama Jalan


Sumber : Survey Primer, 2018
Papan nama jalan pada sampel jalan belum memenuhi standar yaitu harus
terdapat papan nama jalan pada setiap ruas jalan baik di pangkal maupun ujung jalan.
Pada Jalan Pandanaran segmen 1 dan 3, Jalan Ahmad Yani segmen 1 dan 4, serta Jalan
Brigjen Sudiarto segmen 2 hanya terdapat 1 papan nama jalan yang terletak hanya pada
salah satu pangkal atau ujung segmen. Kondisi fisik papan nama jalan pun perlu
perbaruan atau pembersihan pada beberapa ruas karena sudah terlalu lama maka tulisan
semakin sukar terbaca.

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.15.3 Trotoar
Berdasarkan hasil pengamatan pada survei primer di wilayah studi, terdapat 2 jenis
trotoar. Pertama ada pada sepanjang ruas Jalan Mgr. Sugiyopranoto menuju ke arah Simpang
Tugu Muda, Jalan Pandanaran menuju ke arah Simpang Lima dan Simpang Lima menuju ke
arah Jalan Ahmad Yani. Pada jenis pertama ini, trotoar tersebut memang dirancang untuk
menunjang pejalan kaki khususnya yang melintas dari Cagar Budaya Lawang Sewu menuju
Simpang Lima hingga seterusnya.
Tabel 4. 143 Analisis Fasilitas Pelengkap Trotoar
Kondisi Trotoar
Nama Jalan Analisis
Eksisting

Kondisi jalur pejalan kaki


pada Jalan Pandanaran
sudah cukup baik dan
Segmen 1 Ada
tersedia guiding blocks
seperti pada Gambar 4.
untuk memudahkan
penyandang disabilitas
melintasi jalan tersebut,
namun pada beberapa
Segmen 2 Ada titik masih tidak tersedia
ramp yang landai
Jalan Pandanaran
sehingga juga
menyulitkan penyandang
disailitas terutama
pengguna kursi roda
untuk dapat melintas.
Selain itu juga terdapat
Segmen 3 Ada penghalang pada jalur
pejalan kaki sehingga
tidak memungkinkan
pengguna kursi roda
untuk melewatinya.

Jalan Majapahit Segmen 1 Ada Hanya sebagian Jalan


Majapahit yang terdapat
jalur pejalan kaki,
sedangkan sisanya
terputus hanya berupa
bebatuan yang juga
ditempati oleh pedagang
kaki lima untuk
berjualan. Kondisi ini
sekaligus tidak
memungkinkan
penyandang disabilitas
untuk melewatinya
karena berbahaya
sehingga membutuhkan

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
perbaikan agar membuat
pejalan kaki nyaman
melintasi jalur ini

Jalur pejalan kaki pada


Jalan Brigjen Katamso
Segmen 1 Ada memiliki lebar yang
belum memenuhi standar
dan terdapat berbagai
penghalang yang tidak
seharusnya ditempatkan
Segmen 2 Ada
Jalan Brigjen Katamso di jalur pejalan kaki
seperti yang terlihat pada
Gambar 6. Kondisi ini
memerlukan perbaikan
dan pembenahan akan
Segmen 3 Ada penghalang-penghalang
tersebut agar diletakkan
pada posisi seharusnya

Segmen 1 Ada Kondisi jalur pejalan kaki


pada Jalan Ahmad
Segmen 2 Ada Yani sudah cukup baik,
Jalan Ahmad Yani Segmen 3 Ada namun tetap perlu
perbaikan pada jalan
yang tidak terdapat
Segmen 4 Ada
ramps

Jalan Brigjen Sudiarto


memiliki jalur pejalan
kaki yang terputus-putus
Segmen 1 Ada dan kurang baik karena
mayoritas pemilik lahan
menggunakan lahannya
sebagai tempat parkir
sehingga lahan yang
Jalan Brigjen Sudiarto seharusnya menjadi hak
pejalan kaki menjadi
terganggu, serta terdapat
banyak lampu
Segmen 2 Ada penerangan jalan dan
lampu lalu lintas yang
berada di tengan jalur
pejalan kaki seperti pada
Gambar 6.

Sumber: Hasil Analisis, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 28 Trotoar
Sumber : Survey Primer, 2018

Gambar 4. 29 Ketidakadaan ramps Menjadi Penghalang


Sumber : Survey Primer, 2018

Gambar 4. 30 PJU Menghalangi Jalur Pejalan Kaki yang Sempit


Sumber : Survey Primer, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 31 Lampu Lalu Lintas yang Menghalangi Jalur Pejalan Kaki
Sumber : Survey Primer, 2018
Secara umum, jalur pejalan kaki pada jalan sampel belum sepenuhnya memenuhi
standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2014/2011 termasuk
ketersediaan jalur hijau sebagai peneduh pada jalur pejalan kaki hanya tersedia pada Jalan
Ahmad Yani, Jalan Pandanaran, dan Jalan Brigjen Katamso. Padahal, fungsi jalur hijau
sangat penting selains sebagai daerah resapan, juga sebagai peneduh dan memiliki nilai
estetika. Jalur pejalan kaki harus dapat diakses oleh semua orang terlepas dari keterbatasan
fisiknya sehingga lebar jalur pejalan kaki harus memenuhi minimal 1,5 m. Sedangkan masih
banyak jalur pejalan kaki pada jalan sampel yang tidak memenuhi lebar minimal standar,
sehingga diperlukan penataan kembali jalur pejalan kaki agar pengguna nyaman dalam
mengaksesnya.
4.15.4 Rambu Lalu Lintas
Tabel 4. 144 Analisis Fasilitas Pelengkap Rambu Lalu Lintas
Jumlah Rambu Lalu
Nama Jalan Analisis
Lintas Eksisting
Segmen 1 22
Jalan Pandanaran Segmen 2 5
Segmen 3 22
Jalan Majapahit Segmen 1 10
Segmen 1 6
Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 9
Segmen 3 -
Segmen 1 3
Segmen 2 3
Jalan Ahmad Yani
Segmen 3 6
Segmen 4 2
Segmen 1 -
Jalan Brigjen Sugiarto
Segmen 2 11
Sumber: Hasil Analisis, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 32 Rambu Lalu Lintas
Sumber : Survey Primer, 2018

4.15.5 Zebra Cross


Tabel 4. 145 Analisis Fasilitas Pelengkap Zebra Cross
Kondisi Zebra Cross
Nama Jalan Analisis
Eksisting
Segmen 1 3
Jalan Pandanaran Segmen 2 1
Segmen 3 1
Jalan Majapahit Segmen 1 2
Segmen 1 2
Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 2
Segmen 3 -
Segmen 1 1
Segmen 2 1
Jalan Ahmad Yani
Segmen 3 2
Segmen 4 1
Segmen 1 1
Jalan Brigjen Sugiarto
Segmen 2 1
Sumber: Hasil Analisis, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 33 Zebra Cross
Sumber : Hasil Survey Primer,2018

4.15.6 Bak Sampah


Jumlah fasilitas tempat sampah pada sampel jalan masih banyak yang tidak sesuai
dari standar yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
03/PRT/M/2014/2011 yaitu minimal terletak setiap 20 m pada jalur pejalan kaki. Kondisi ini
menyebabkan pejalan kaki kesulitan jika ingin membuang sampah dan berpotensi membuat
lingkungan menjadi kumuh karena ada kemungkinan masyarakat membuang sampah
sembarangan.

Tabel 4. 146 Analisis Fasilitas Pelengkap Bak Sampah


Jumlah Bak Sampah
Nama Jalan Analisis
Eksisting
Segmen 1 - Diperlukan penambahan
Segmen 2 - tempat sampah terutama
Jalan Pandanaran
pada segmen 1, 2, dan
Segmen 3 5
beberapa pada segmen 3.
Diperlukan penambahan
tempat sampah pada
Jalan Majapahit Segmen 1 - sepanjang Jalan
Majapahit dengan jarak
minimal setiap 20 m.
Segmen 1 2 Diperlukan penambahan
tempat sampah terutama
Jalan Brigjen Katamso Segmen 2 4 pada segmen 3 dan
beberapa pada segmen 1
Segmen 3 - dan 2.
Segmen 1 14 Jumlah tempat sampah
pada segmen 1 sudah
Segmen 2 5 cukup. Diperlukan
Jalan Ahmad Yani penambahan tempat
Segmen 3 - sampah terutama pada
segmen 3 dan 4, serta
Segmen 4 1
beberapa pada segmen 2.
Jumlah tempat sampah
Segmen 1 -
pada segmen 2 sudah
Jalan Brigjen Sugiarto cukup, diperlukan
Segmen 2 12 penambahan tempat
sampah pada segmen 1.
Sumber: Hasil Analisis, 2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 4. 34 Bak Sampah
Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Belum semua sampel jalan menyediakan bak sampah sesuai pemilahannya,


kebanyakan bak sampah hanya berjumlah 1 sehingga sampah tercampur dan akan
menyulitkan pemilahan di TPS atau TPA, sehingga dibutuhkan bak sampah yang memiliki
fungsi pemilahan seperti pada Gambar 4. Sehingga masyarakat terlatih untuk membuang
sampah sesuai dengan pemilahannya. Bak sampah terpilah juga harus mencantumkan label
atau keterangan jenis sampah yang dapat diterima oleh bak tersebut sebagai fungsi sosialisasi
dan edukasi masyarakat.

4.15.7 Parkir
Berdasarkan penempatannya, jenis parkir di sampel jalan Semarang Raya terbagi atas
parkir off street dan on street. Berikut merupakan kondisi parkir di sampel jalan Semarang
Raya.
A. Off Street
Sampel jalan Semarang Raya didominasi oleh guna lahan perdagangan dan jasa,
pemerintahan dan pelayanan umum, serta pendidikan, dan kesehatan. Mayoritas dari
bangunan tersebut telah meluangkan lahan sebagai tempat parkir dalam kavling atau
parkir off street. Pada jalan-jalan raya seperti jalan sampel, parkir off street dinilai
lebih efektif karena tidak menggunakan bahu maupun badan jalan sebagai tempat
parkir. Berikut merupakan data bangunan yang menyediakan parkir off street di
sampel jalan.
Tabel 4. 147 Jumlah Bangunan yang Menyediakan Parkir Off-Street
No Nama Jalan Bangunan Penyedia Total Bangunan

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1 Jalan Ahmad Yani 58 59
2 Jalan Brigjend Katamso 38 41
3 Jalan Brigjend Sudiarto - -
4 Jalan Majapahit 35 38
5 Jalan Pandanaran 46 50
Sumber : Hasil Survei, 2018
Dengan banyaknya bangunan yang telah menyediakan lahan pribadi untuk parkir,
maka diharapkan kendaraan dapat parkir dengan tertib pada gedung-gedung yang
dituju, walaupun hanya akan berkunjung dalam waktu yang relatif sebentar. Parkir off
street juga diperlukan agar lebar efektif jalan tidak berkurang.

Gambar 4. 35 Parkir Off Street


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

B. On Street
Pada sampel jalan Semarang Raya yang terdiri dari Jalan Majapahit, Jalan
Pandanaran, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Brigjen Sugiarto
tidak semuanya memiliki bahu jalan untuk parkir on street. Berikut merupakan data
segmen jalan yang menyediakan bahu jalan untuk parkir on street
Tabel 4. 148Jumlah Bangunan yang Menyediakan Parkir On-Street
No Nama Jalan Segmen Panjang Bahu Jalan (m)
1 Jalan Ahmad Yani 1 140
2 Jalan Brigjend Katamso - -
3 Jalan Brigjend Sudiarto 2 750
4 Jalan Majapahit 1 850
5 Jalan Pandanaran 1-3 1400
Sumber : Hasil Survei Primer, 2018

Pada Jalan Ahmad Yani, hanya segmen 1 yang menyediakan bahu jalan pada guna
lahan pertokoan kecil semi permanen dan guna lahan sepanjang segmen 1, parkir on
street bagi sepeda motor dan low vehicle seperti kendaraan pribadi diizinkan di

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
segmen 1 guna lahan pertokoan kecil dengan pola parkir kendaraan tegak lurus untuk
sepeda motor dan tegak lurus untuk low vehicle seperti kendaraan roda empat pribadi.
Lebar efektif Jalan Ahmad Yani pada segmen 1 yaitu 12 meter sama seperti pada
segmen 2,3, dan 4. Pada Jalan Brigjend Sudiarto dan Jalan Pandanaran, juga terdapat
bahu jalan untuk kendaraan parkir atau berhenti, namun berbeda dengan Segmen1
Jalan Ahmad Yani, Jalan Brigjend Sudiarto dan Jalan Pandanaran memperbolehkan
pola parkir on street paralel. Parkir on street paralel dapat diilustrasikan pada
Gambar 4.x

Gambar 4. 36 Ilustrasi Parkir Paralel


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Sedangkan pada Jalan Brigjend Katamso, tidak terdapat bahu jalan untuk parkir
atau berhenti, sehingga jika terdapat kendaraan parkir di pinggir jalan, maka akan
berpotensi menghambat arus lalu lintas. Salah satu bentuk pelanggaran yaitu terdapat
pada Jalan Ahmad Yani Segmen 2 yang tidak memiliki bahu jalan dan terdapat halte
di pinggir jalan, namun beberapa kendaraan parkir di pinggir jalan sehingga
berpotensi menghambat arus lalu lintas dan menghalangi BRT atau angkutan umum
untuk dapat mengangkut penumpang dari halte.

Gambar 4. 37 Pelanggaran Parkir di Pinggir Jalan Tanpa Bahu Jalan


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kendaraan yang terparkir juga banyak yang berupa transportasi umum seperti
taksi yang sedang menunggu penumpang. Dengan adanya fenomena yang
menghambat arus lalu lintas ini, maka diperlukan langkah tegas karena bangunan-
bangunan di sepanjang jalan tersebut pun sudah menyediakan lahan parkir sendiri
atau off-street, terlebih sudah terdapat rambu dilarang stop pada jalan tersebut.
Permasalahan lain akan muncul karena parkir on street ilegal tersebut mengurangi
lebar efektif jalan.
4.15.8 Traffic Light
Traffic Light merupakan lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk
mengatur lalu lintas orang dan/atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan. Berikut
kondisi traffic light yang ada di sampel jaringan jalan Semarang.
Tabel 4. 149 Analisis Fasilitas Pelengkap Traffict Light Jalan Umum
Jumlah Traffict Light
Nama Jalan Analisis
Eksisting
Traffict Light yang ada di Jalan Pandanaran
Segmen 1 3 memiliki lampu dengan 3 warna,
pengoperasiannya berjalan dengan baik dan sudah
Segmen 2 3 merata pada bagian setiap segmennya. Jadi, traffic
Jalan Pandanaran
light di Jalan Pandanaran telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Segmen 3 1 Indonesia Nomor PM 49 Tahun 2014 Tentang
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Traffict Light yang ada di Jalan Majapahit
memiliki lampu dengan 3 warna,
pengoperasiannya berjalan dengan baik dan sudah
merata di segmennya. Jadi, traffic light di Jalan
Jalan Majapahit Segmen 1 2
Majapahit telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 49 Tahun 2014 Tentang Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Traffict Light yang ada di Jalan Brigjen Katamso
Segmen 1 2
memiliki lampu dengan 3 warna,
pengoperasiannya berjalan dengan baik. Namun
Segmen 2 1 pada segmen 3 tidak ditemukan traffic light. Jadi,
Jalan Brigjen Katamso
traffic light di Jalan Brigjen Katamso telah belum
sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Segmen 3 - Republik Indonesia Nomor PM 49 Tahun 2014
Tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Segmen 1 1 Traffict Light yang ada di Jalan Ahmad Yani
memiliki lampu dengan 3 warna,
Segmen 2 1 pengoperasiannya berjalan dengan baik dan sudah
merata di segmennya. Jadi, traffic light di Jalan
Jalan Ahmad Yani
Segmen 3 2 Ahmad Yani telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Segmen 4 1 Nomor PM 49 Tahun 2014 Tentang Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Traffict Light yang ada di Jalan Brigjen Sugiarto
Segmen 1 1 memiliki lampu dengan 3 warna,
pengoperasiannya berjalan dengan baik dan sudah
merata di segmennya. Jadi, traffic light di Jalan
Jalan Brigjen Sugiarto
Brigjen Sugiarto telah sesuai dengan Peraturan
Segmen 2 1 Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 49 Tahun 2014 Tentang Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Gambar 4. 38 Traffic Light


Sumber : Hasil Survey Primer,2018
4.15.9 Halte
Halte merupakan tempat pemberangkatan dan pemberhentian untuk BRT (Bus Rapid
Transit). Dimana halte dianggap sebagai hal penting bagi pengguna BRT, berikut kondisi
halte yang ada di jaringan jalan sampel Semarang.
Tabel 4. 150 Analisis Fasilitas Pelengkap Halte Jalan Umum
Nama Jalan Jumlah Halte Eksisting Analisis
Jumlah halte di Jalan
Segmen 1 3 Pandanaran sudah
mencukupi dan sesuai
dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor
Segmen 2 3 03/PRT/M/2014/2011
Jalan Pandanaran
bahwa maksimum
panjang jalur pejalan kaki
400 meter untuk
Segmen 3 3 kemudian dihubungkan
dengan fasilitas
transportasi lainnya
Jalan Majapahit Segmen 1 - Jalan Majapahit masih
kekurangan halte dan
tidak sesuai standar
sehingga masyarakat
sekitar perlu berjalan atau
mengendarai kendaraan
sampai ke halte di jalan
lain untuk dapat
mengakses BRT atau

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
angkutan umum lainnya
Segmen 1 - Jalan Brigjen Katamso
hanya memiliki 2 halte
Segmen 2 2 pada segmen 2 sehingga
Jalan Brigjen Katamso
menyulitkan masyarakat
Segmen 3 - yang akan mengakses
angkutan umum
Jalan Ahmad Yani
Segmen 1 2
memiliki jumlah halte
yang cukup, pada segmen
Segmen 2 2
4 memang halte tidak
Jalan Ahmad Yani
terlalu diperlukan karena
Segmen 3 2 penggunaan lahan yang
tidak terlalu banyak dan
Segmen 4 - terdapat lahan kosong.
Jalan Brigjen Sudiarto
Segmen 1 - memerlukan halte pada
segmen 1 agar tidak perlu
Jalan Brigjen Sugiarto berjalan terlalu jauh
Segmen 2 2 menuju segmen 2 untuk
dapat mengakses
transportasi umum
Sumber: Hasil Analisis, 2018

Kondisi fisik halte pada sampel jalan Kota Semarang tidak semuanya memiliki
kondisi yang baik, banyak halte yang akhirnya memiliki kesan kumuh karena ulah manusia
tidak bertanggung jawab yang melakukan aksi vandalism dan kondisi halte kurang terawat.

Gambar 4. 39 Halte
Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Menurut wawancara kepada pengguna angkutan umum, responden menilai bahwa


halte memiliki kondisi yang kurang baik dan cukup sempit pada jalan-jalan yang padat guna
lahan, sehingga harus merasakan kondisi kurang nyaman bersama penumpang lainnya,
sedangkan di beberapa titik lain, halte dalam kondisi sepi tidak ada orang yang menunggu
pada halte tersebut. Pada halte di jalan sampel tidak terdapat papan informasi yang
menunjukkan waktu keberangkatan BRT selanjutnya sehingga masyarakat tidak mengetahui

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
pasti jadwal keberangkatan. Maka perbaikan halte perlu dilakukan untuk meningkatkan rasa
nyaman dan aman pengguna transportasi umum.

4.15.10 Jembatan Penyebrangan


Pada sampel jalan yang dipilih, hanya terdapat 3 jalan yang memiliki jembatan
penyebrangan bagi pejalan kaki dengan kualitas baik dan memudahkan pejalan kaki untuk
menyebrangi jalan, yaitu Jalan Brigjend Katamso, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Pandanaran.
Berikut merupakan data letak dan jumlah jembatan penyebrangan pada sampel jalan.

Tabel 4. 151 Analisis Fasilitas Pelengkap Jembatan Penyebrangan Jalan Umum


Jumlah Jembatan
Nama Jalan Analisis
Penyabrangan Eksisting

Jalan Pandanaran sudah


Segmen 1 1 memiliki fasilitas
penyebrangan yang cukup,
Segmen 2 1 namun kondisi di jembatan
segmen 1 membahayakan
Jalan Pandanaran
dan tidak sesuai dengan
Peraturan Menteri
Segmen 3 1 Pekerjaan Umum Nomor
03/PRT/M/2014/2011
sehingga perlu pembenahan

Jalan Majapahit merupakan


tarikan pergerakan dimana
level of service mencapai C
dan arus kendaraan cukup
tinggi, namun fakta di
lapangan menunjukkan
Jalan Majapahit Segmen 1 - bahwa tidak terdapat
jembatan penyebrangan di
jalan ini sehingga proses
penyebrangan yang tidak
teratur berpotensi
mengganggu arus lalu lintas
dan membahayakan.

Jumlah jembatan
Segmen 1 1
penyebrangan di Jalan
Brigjen Katamso hanya 1,
Segmen 2 - sedangkan terdiri dari 3
Jalan Brigjen Katamso
segmen dengan guna lahan
yang beragam, sehingga
Segmen 3 - dibutuhkan fasilitas
penyebrangan tambahan

Jalan Ahmad Yani Segmen 1 1 Seperti Jalan Brigjen


Katamso, jumlah jembatan
Segmen 2 - penyebrangan di Jalan

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Segmen 3 - Ahmad Yani hanya 1,
sedangkan terdiri dari 4
segmen dengan guna lahan
Segmen 4 - yang beragam, sehingga
dibutuhkan fasilitas
penyebrangan tambahan

Jalan Brigjen Sudiarto


didominasi guna lahan
perdagangan dan jasa, yang
Segmen 1 - berarti banyak orang
memiliki kepentingan
transaksi di bangunan
sekitar jalan tersebut,
terlebih terdapat jalur
Jalan Brigjen Sugiarto
pejalan kaki, namun fakta di
lapangan menunjukkan
bahwa tidak terdapat
jembatan penyebrangan di
Segmen 2 -
jalan ini sehingga proses
penyebrangan yang tidak
teratur berpotensi
mengganggu arus lalu lintas

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Jembatan penyebrangan jalan disediakan di dekat halte maupun di posisi jalan yang
tidak terdapat zebra cross. Pada Jalan Brigjend Katamso, jembatan penyebrangan diletakkan
dekat dengan persimpangan pada segmen 1, hal ini dinilai baik karena arus lalu lintas pada
persimpangan jalan cukup padat sehingga dapat mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas
antara pejalan kaki dengan pengendara motor di persimpangan jalan, serta memudahkan
manajemen lalu lintas. seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. 40 Jembatan Penyebrangan Brigjend Katamso


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Pada Jalan Brigjend Katamso, jembatan penyebrangan didesain menghadap dua sisi,
dengan disediakan dua sisi tangga, sehingga pejalan kaki dari arah utara dan selatan dapat

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
langsung menaiki tangga dari kedua arah. Selain sebagai fungsi penyebrangan jalan,
jembatan juga memiliki fungsi advertising dengan disediakannya kolom iklan. Fasilitas
jembatan penyebrangan lain berada pada Jalan Pandanaran segmen 1, 2, dan 3. Gambar 4.
merupakan jembatan yang berada pada segmen 3

Gambar 4. 41 Jembatan Penyebrangan Jalan Pandanaran


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Berbeda dengan jembatan pada Jalan Brigjen Katamso, jembatan pada jalan ini berada
cukup jauh dari persimpangan, namun jembatan penyebrangan segmen 1 dinilai mengganggu
dan membahayakan penggunanya karena terdapat kabel melintang pada jembatan seperti
pada Gambar 4.

Gambar 4. 42 Permasalahan pada Jembatan Penyebrangan Jalan Pandanaran


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Selain gangguan kabel juga terdapat banyak pedagang kaki lima pada trotoar di
bawah jembatan penyebrangan, sehingga pejalan kaki yang ingin menyebrang melalui
jembatan penyebrangan harus berjalan di luar jalur pejalan kaki dan berpotensi mengganggu
lalu lintas. Sedangkan jembatan penyebrangan pada Jalan Ahmad Yani yang berada pada
segmen 1 berada pada area pertokoan dan Plasa Simpang Lima Semarang serta perhotelan.
Tidak ada hambatan atau pengganggu pada jembatan penyebrangan Jalan Ahmad Yani

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
segmen 1 sehingga sudah cukup baik, Gambar 4. Menunjukkan kondisi jembatan
penyebrangan Jalan Ahmad Yani segmen 1

Gambar 4. 43 Jembatan Penyebrangan Jalan Ahmad Yani


Sumber : Hasil Survey Primer,2018

Jembatan pada Jalan Ahmad Yani memiliki kondisi yang cukup baik dan dapat
mengakomodasi kebutuhan penyebrangan pejalan kaki, terutama yang akan menuju ke pusat
perbelanjaan.
Secara umum, fasilitas jembatan penyebrangan orang di sampel jalan Kota Semarang
jumlahnya masih kurang dan seluruh jembatan belum sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2014/2011 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan,
dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan dimana
penyebrangan harus dapat diakses oleh seluruh pejalan kaki termasuk yang memiliki
keterbatasan fisik. Jembatan penyebrangan hanya terdiri dari tangga tanpa ramp yang landai
sehingga tidak mungkin bagi pengguna kursi roda dapat menggunakan fasilitas jembatan
penyebrangan tersebut.

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 40 Analisa Fasilitas Pelengkap Jalan Pandanaran

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 41 Analisa Fasilitas Pelengkap Jalan Majapahit

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 42 Analisa Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Katamso

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 43 Analisa Fasilitas Pelengkap Jalan Ahmad Yani

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Peta 4. 44 Analisa Fasilitas Pelengkap Jalan Brigjen Sudiarto

18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
18
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai