Anda di halaman 1dari 5

DERMATOFITOSIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman :

Dr. Liawaty Tarigan


UPT. PUSKESMAS
SALAM NIP.197410012006042
002

1. Pengertian Dermatofitosis adalah infeksi jamur dermatofita yang


memiliki sifat mencernakan keratin di jaringan yang
mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada
epidermis, rambut dan kuku. Sumber penularan dapat
berasal dari manusia ( jamur antropofilik), binatang (jamur
zoofilik) atau dari tanah (geofilik)
Klasifikasi dermatofitosis yang praktis adalah berdasarkan
lokasi yaitu:
A. Tinea kapitis , dermatofiosis pada kulit dan rambut
kepala
B. Tinea barbae , dermatofiosis pada dagu dan jenggot
C. Tinea kruris , dermatofiosis pada genitokrural, sekitar
anus , bokong dan perut bagian bawah.
D. Tinea pedis et manum , dermatofiosis pada kaki dan
tangan.
E. Tinea unguium , dermatofiosis pada kuku jari tangan
dan kaki.
F. Tinea korporis , dermatofiosis pada bagian lain yang
tidak termasuk bentuk diatas.

2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan


yang tepat pada pasien dengan dermatofitosis
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Salam Nomor

Tentang Dermatofitosis.
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1, Hal 476-480.
 Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI
,dirjen pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien

c. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, apakah


terdapat bercak merah bersisik pada kulit yang gatal dan
apakah terdapat riwayat kontak dengan orang dengan
keluhan yang sama.

d. Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor


yang mencetuskan keluhan, riwayat penyakit keluarga dan
riwayat alergi, higine pasien.

e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah

f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien

g. Perugas mengukur nadi pasien

h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah


terdapat lesi berbentuk infiltrat eritematosa , berbatas tegas
, dengan tepi aktif daripada bagian tengah, dan konfigurasi
polisiklik.

i. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil


pemeriksaan.

j. Petugas menginstruksikan pasien untuk menjaga


kebersihan tubuh, pemakaian handuk dan pakaian secara
bersamaan harus dihindari.

k. Petugas menulis resep untuk pengobatan dermatofitosis:

 Untuk lesi terbatas diberikan pengobatan topikal yaitu


dengan:

 Krim klotrimazol, mikonazol, atau


terbinafsin yang diberikan hingga lesi
hilang dan dianjurkan 1-2 minggu
kemudian untuk mencegah rekurensi

Untuk penyakit tersebar luas atau resisten terhadap


pengobatan topikal dapat dilakukan pengobatan sistemik
dengan:

 Griseofulvin 0,5-1 g/hari untuk dewasa


dan 0,25-0,5/hari untuk anak atau 10-25
mg/kgBB trbagi dalam 2 dosis.

 Golongan azol, ketokenazole 200 mg/hari ;


itrakonazol100mg/hari ; terbinafin
250mg/ hari

Pengobatan sistemik dilakukan 10-14 hari dan diminum


setelah makan

l. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi


pada rekam medic pasien

m. Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register.

6. Ruangterkait Ruang Tindakan

7. Rekaman Historis Perubahan

NO Yang dirubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


DERMATOFITOSIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
DAFTAR Halaman :
TILIK

Dr. Liawaty Tarigan


UPT. PUSKESMAS
SALAM
NIP.197410012006042002
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1. Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut?
2. Apakah petugas melakukan anamnesa pada
pasien?
3. Apakah petugas menanyakan keluhan utama
pasien, apakah terdapat bercak merah bersisik
pada kulit yang gatal dan apakah terdapat riwayat
kontak dengan orang dengan keluhan yang sama.?
4. Apakah petugas menanyakan perjalanan penyakit,
faktor-faktor yang mencetuskan keluhan, riwayat
penyakit keluarga dan riwayat alergi, higine
pasien?
5. Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan
darah?
6. Pe Apakah petugas mengukur nadi pasien?

7. Apakah petugas mengukur suhu tubuh pasien?

8. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik


pasien, apakah apakah terdapat lesi berbentuk
infiltrat eritematosa , berbatas tegas , dengan tepi
aktif daripada bagian tengah, dan konfigurasi
polisiklik.?
9. Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan
hasil pemeriksaan?
10. Apakah petugas menginstruksikan pasien untuk
menjaga kebersihan tubuh, pemakaian handuk
dan pakaian secara bersamaan harus dihindari?
11. Apakah petugas menulis resep untuk pengobatan
dermatofitosis:
Untuk lesi terbatas diberikan pengobatan
topikal yaitu dengan:
1. Krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafsin
yang diberikan hingga lesi hilang dan
dianjurkan 1-2 minggu kemudian untuk
mencegah rekurensi
2. Untuk penyakit tersebar luas atau resisten
terhadap pengobatan topikal dapat dilakukan
pengobatan sistemik dengan:
Griseofulvin 0,5-1 g/hari untuk dewasa dan
0,25-0,5/hari untuk anak atau 10-25
mg/kgBB trbagi dalam 2 dosis.
Golongan azol, ketokenazole 200 mg/hari ;
itrakonazol100mg/hari ; terbinafin 250mg/
hari
Pengobatan sistemik dilakukan 10-14 hari dan
diminum setelah makan
12. Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi pada rekam medic pasien?
13. Apakah petugas menulis hasil diagnosa pada buku
register?

CR: …………………………………………%.

Bandung,……………………

Pelaksana/ Auuditor

Anda mungkin juga menyukai