Anda di halaman 1dari 1

1.

William James dan Perkembangan Pragmatis

William james dilahirkan di New York pada tahun 1842. Setelah belajar ilmu kedokteran di Universitas
Harvrad, ia kemudian pada tahun 1855-1860 belajar di inggris, Prancis, Swiss dan Jerman. Ia kembali di
amerika dan memberi kuliah di Harvard dalam bidang anatomi, fisiologi, psikologi, dan filsafat hingga
tahun 1907. Pada tahun 1910 ia meninggal dunia.

William James selain menamakan filsafatnya dengan “Pragmatisme”, juga menyebutkan dengan
istilah “Radical Empirisme” (emperisme radikal). Yang dimaksud dengan pragmatism adalah suatu aliran
yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan
perantaraan yang akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Aliran ini bersedia menerima segala
sesuatu asal saja membawa akibat prktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistik,
semuanya bisa diterima sebagai kebenaran, dan dasar tindakan asalkan membawa akibat praktis yang
bermanfaat. Dengan demikian, patokan pragmatisme adalah manfaat bagi hidup praktis.

Sedangkan “Emperisme Radikal” adalah suatu emperisme harus tidak menerima suatu unsur
alam bentuk apapun yang tidak dialami secara langsung, atau mengeluarkan dari bentuknya unsur yang
dialami secara langsung. James menganggap hubungan seperti “lebih besar daripada” sebagia salah
satu dari unsur-unsur yang dialami secara langsung.

Untuk memperkokoh dan mengembangkan pragmatism sebagai aliran filsafat baru, James
bekerja ekstra keras untuk mengarang beberapa buku yang isinya memuat ajaran-ajaran pragmatisme.

Anda mungkin juga menyukai