FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
Diajukan oleh:
YUSTINA TAMBUNAN
040501077
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
ABSTRACT
The aim of this research is to analyze the factors which influence to the
time deposit interest rate at public bank in Indonesia. Data used for this research is
time series data from 1986-2005. Independent variable are LIBOR, SBI, and
inflation rate. The method used is OLS ( Ordinary Least Square ) by using
econometric model.
The result shows that LIBOR, SBI, and inflation rate have positively
influenced on time deposit interest rate. The LIBOR and inflation rate are
respectively influenced to time deposit interest rate at α = 5%. Mean while, SBI is
significantly at α = 1%.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Kata kunci: suku bunga deposito berjangka, suku bunga LIBOR, suku bunga SBI,
dan tingkat inflasi.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur bagi
Tuhan Allah yang sangat baik yang telah melimpahkan berkat kasih-Nya sehingga
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul skripsi ini
adalah: “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga LIBOR, Tingkat Suku Bunga
SBI, dan Tingkat Inflasi terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat menambah wawasan dan
pihak baik dalam bentuk moril, material, terutama doa. Maka pada kesempatan
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec sebagai ketua Departemen
3. Bapak Irsyad Lubis, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah
bimbingan yang baik mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi
ini.
4. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji I yang telah
Pembangunan.
7. Seluruh Staff Pegawai Bank Indonesia Cabang Medan yang telah banyak
skripsi penulis.
dukungan dan doanya serta juga buat teman-teman EP’04 terima kasih atas
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Secara khusus skripsi ini penulis persembahkan buat mamaku tercinta
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena
itu sangat diharapkan saran maupun kritikan yang membangun sehingga penulis
Medan, Desember
2007
( Yustina Tambunan )
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRACT........................................................................................................................i
ABSTRAK..........................................................................................................................
i
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
i
i
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................
v
i
DAFTAR TABEL..............................................................................................................
v
i
i
i
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................
i
x
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................
4
1.3 Hipotesa...................................................................................................
5
1.4 Tujuan dan Mamfaat Penelitian............................................................
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
5
7
2.1.2 Jenis–Jenis Suku Bunga................................................................
7
2.1.3 Teori Suku Bunga..........................................................................
9
2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga...................
1
4
2.1.5 Tingkat Suku Bunga Keseimbangan...........................................
1
7
2.2 Suku Bunga Deposito
Berjangka............................................................20
2.3 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)......................................
2
1
2.3.1 Pengertian Suku Bunga SBI.........................................................
2
1
2.3.2 Karakteristik SBI...........................................................................
2
3
2.3.3 Tata Cara Penjualan SBI..............................................................
2
3
2.4 Suku Bunga
LIBOR.................................................................................24
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2.5 Inflasi.......................................................................................................
2
5
2.5.1 Pengertian
Inflasi............................................................................25
2.5.2 Teori Inflasi.....................................................................................
2
7
2.5.3 Jenis – Jenis Inflasi.........................................................................
3
2
2.5.4 Kebijakan dalam Mengendalikan Inflasi.....................................
3
4
5.1 Kesimpulan...............................................................................................
78
5.2 Saran..........................................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
No. Tabel Judul Hal
Bank Umum.......................................................................... 61
Tahun 1986-2005................................................................... 62
Tahun 1986-2005................................................................... 65
70
DAFTAR GAMBAR
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2.1 Teori Klasik tentang Suku Bunga................................. 10
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
implikasi dari resesi global yang terjadi pada negara-negara maju. Kondisi sektor
intensitasnya. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan neraca pembayaran luar negeri
yang mencapai hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar US$
6.280 juta. Nilai yang sangat buruk untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
27,6% yang ditetapkan pada tanggal 30 Maret 1983 dengan patokan kurs yang
berlaku menjadi Rp.970; per US$ 1. Devaluasi ini disusul dengan beberapa
PAKJUN’83. Salah satu inti dari kebijakan 1 Juni 1983 yang memiliki relevansi
Pasar Terbuka (OPT), fasilitas diskonto dan moral suasion serta diberikannya
Sebelumnya, suku bunga deposito ini masih diatur oleh Bank Indonesia.
Selanjutnya, untuk keperluan Operasi Pasar Terbuka (OPT), sejak Februari 1984
Indonesia (Bank Indonesia, 2000:111), kenaikan suku bunga deposito pada bank-
bank umum, baik deposito dalam bentuk rupiah maupun deposito yang
dinominasi dalam bentuk dollar AS, dipicu oleh meningkatnya suku bunga SBI
terhadap jumlah uang beredar (M1) yang terdapat di masyarakat. Bila jumlah
pemerintah akan menaikkan tingkat suku bunga SBI. Apabila tingkat suku bunga
SBI naik maka bank-bank umum akan menaikkan tingkat suku bunga deposito
guna memperoleh likuiditas dari masyarakat dalam jumlah besar. Karena tingkat
suku bunga deposito yang tinggi maka masyarakat akan lebih cenderung untuk
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
jumlah uang beredar dalam masyarakat akan mengalami penurunan, sehingga
makin terbatas. Hal ini terkait dari faktor-faktor risiko, baik risiko eksternal
maupun internal. Dari sisi eksternal, risiko yang muncul terkait dengan
tingkat suku bunga internasional. Dalam kondisi tersebut penurunan suku bunga
bunga internasional agar tetap menarik bagi penanam modal asing. Di sisi
internal, risiko yang muncul terkait dengan ekspektasi masyarakat terhadap inflasi
permintaan agregat.
Dalam upaya tetap mempertahankan level suku bunga pada tingkat yang
positif, ruang bagi penurunan suku bunga diperkirakan akan semakin sempit. Hal
ini dikarenakan oleh pergerakan suku bunga juga diarahkan untuk tetap memberi
oleh pemerintah dalam upaya menarik modal investasi asing, maka perbedaan
pergerakan suku bunga simpanan pada perbankan, dalam hal ini adalah suku
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
bunga deposito, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Dari sisi eksternal dikaitkan dengan suku bunga internasional yaitu suku bunga
London Inter Bank Offered Rate (LIBOR), dan dari sisi internal dikaitkan dengan
suku bunga SBI dan tingkat inflasi. Berdasarkan uraian pada latar belakang di
Pengaruh Suku Bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan Inflasi terhadap Tingkat
rumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang
dilakukan, yaitu:
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1.3 Hipotesa
2. Suku bunga SBI mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat suku bunga
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Adapun yang menjadi manfaat daripada penulisan ini adalah:
faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka
keputusan di masa yang akan datang dan juga sebagai bahan referensi.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga bank dapat dikatakan sebagai balas jasa yang diberikan kepada
nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga dapat juga dikatakan
sebagai biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa karena telah menggunakan
uang orang lain. Namun dalam dunia perbankan, suku bunga dapat dikatakan
sebagai harga yang harus dikeluarkan oleh bank kepada nasabah yang menyimpan
Ada berbagai jenis suku bunga yang dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis yaitu:
Suku bunga dasar adalah tingkat suku bunga yang ditentukan oleh
bank sentral atas kredit yang diberikan oleh perbankan, dan tingkat
surat berharga yang ditarik atau diambil oleh bank sentral. Pasar
perhitungan tingkat suku bunga ini juga dipakai oleh bank komersial
nasabahnya.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2. Suku Bunga Efektif (Effective Rate)
Suku bunga efektif adalah tingkat suku bunga yang dibayar atas harga
Suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang dibayarkan tanpa
Suku bunga padanan adalah suku bunga yang besarnya dihitung setiap
hari (bunga harian), setiap bulan (bunga bulanan), dan setiap tahun
dari masyarakat maka suku bunga dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:
a. Bunga Simpanan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Bunga pinjaman adalah biaya atau harga yang harus dibayar oleh
1. Teori Klasik
Funds atau merupakan nilai balas jasa modal dalam suatu waktu, ada anggota
masyarakat yang menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk
akan loanable funds. Di lain pihak, dalam periode yang sama ada anggota
pendapatan yang diterima selama periode tersebut. Dengan kata lain, mereka
usahanya.
Demikian para penabung dan investor ini akan bertemu di pasar Loanable
Funds dan dari proses tawar menawar antara mereka akhirnya akan dihasilkan
Tingkat bunga
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
s
i1
i0 i1
i0
Gambar 2.1
Teori Klasik Tentang Suku Bunga
2. Teori Keynes
tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang. Uang akan
Ada tiga motif mengapa orang menghendaki untuk memegang uang tunai,
dimana ketiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan akan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Keynes mengemukakan bahwa alasan masyarakat memegang uang
tingkat bunga.
sebuah perusahaan persediaan kas yang ditahan atas dasar motif ini
kerugian.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan apabila tingkat
mengukur jumlah dan permintaan uang dengan sumbu vertikal untuk tingkat
bunga.
suatu tingkat bunga yang normal. Jika mereka memegang surat berharga di waktu
suku bunga naik, maka harganya akan turun dan mereka akan menderita kerugian
(capital loss). Mereka akan menghindari kerugian ini dengan mengurangi surat
ongkos memegang uang kas (Opportunity Cost of Holding Money). Makin tinggi
tingkat bunga, makin tinggi pula ongkos memegang uang kas (dalam bentuk
tingkat bunga yang tidak diperoleh karena kekayaan diwujudkan dalam bentuk
uang kas), sehingga keinginan memegang uang kas juga turun. Sebaliknya jika
tingkat bunga turun berarti ongkos memegang uang kas juga makin rendah
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
3. Teori Paritas Tingkat Bunga
Teori paritas tingkat bunga adalah salah satu teori yang paling penting
mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem devisa bebas, yaitu apabila
pokoknya mengatakan bahwa dalam sistem devisa bebas tingkat bunga di negara
yang satu akan cenderung sama dengan tingkat bunga di negara lain, setelah
diperhitungkan perkiraan mengenai laju depresiasi mata uang negara yang satu
Secara aljabar:
Rn = Rf + E*
E* = laju depresiasi mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing
terbuka kecil, sama dengan dunia, tingkat bunga Rn = 1. Namun demikian karena
tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil ditentukan oleh tingkat bunga
dunia sedang diterapkan hukum satu harga. Jika tingkat suku bunga domestik
berada di atas tingkat bunga dunia, masyarakat dari luar negeri akan memberikan
pinjaman pada negara itu yang membuat tingkat bunga domestik turun. Jika bunga
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
lebih tinggi, yang mendorong tingkat bunga domestik naik. Akhirnya tingkat
bunga domestik akan sama dengan tingkat bunga dunia. Dalam prakteknya ada
biaya transaksi untuk memudahkan dana dari luar dan dalam negeri. Oleh sebab
itu teori paritas tingkat bunga ini lebih tepat jika berbunyi: bahwa tingkat bunga
antara dua negara cenderung sama, setelah dikoreksi dengan laju depresiasi
yang diperkirakan dari mata uang yang satu terhadap yang lain dan biaya
transaksi. Dalam sistem devisa bebas biaya transaksi itu rendah, tetapi dalam
sistem devisa yang kurang bebas biaya transaksi tersebut bisa tinggi. Oleh karena
itu dalam sistem devisa yang tidak bebas ada kemungkinan tingkat bunga dalam
negeri sangat berbeda dengan tingkat bunga di luar negeri, meskipun telah
Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan suku bunga
pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya artinya baik bunga simpanan maupun
lain.
1) Kebutuhan Dana
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
apabila dana simpanan yang ada banyak, sementara permohonan
2) Persaingan
arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% maka jika hendak
3) Kebijakan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun untuk bunga pinjaman
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan
5) Jangka Waktu
6) Kualitas Jaminan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga
perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan, yaitu apabila kredit
deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk
7) Reputasi Perusahaan
produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
9) Hubungan Bank
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Pihak ketiga dalam hal ini adalah pihak yang memberikan jaminan kepada
Tingkat suku bunga keseimbangan adalah titik dimana jumlah uang yang
diminta sama dengan jumlah uang yang ditawarkan. Gambar di bawah ini
menjelaskan tentang kurva penawaran uang vertikal dan kurva permintaan uang
yang melengkung ke bawah. Hanya pada tingkat suku bunga r* jumlah uang
beredar (penawaran uang) sama dengan jumlah uang yang diminta. Untuk
Tingkat bunga
Kelebihan
Penawaran
r1 uang
Titik keseimbangan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
r*
r2
Kelebihan
permintaan uang
Md
0 M1 d Ms M2 d
Gambar 2.2
Tingkat Suku Bunga Keseimbangan
Pada r 1 , jumlah uang yang diminta adalah M 1 d dan jumlah uang yang
ditawarkan melebihi jumlah uang yang diminta. Artinya ada lebih banyak uang
beredar dibandingkan yang ingin dipegang oleh rumah tangga dan perusahaan.
Pada r 1 perusahaan dan rumah tangga akan berusaha mengurangi uang yang
mereka pegang dengan membeli obligasi untuk mendapatkan tingkat suku bunga
yang tinggi. Jika tingkat suku bunga pada awalnya cukup tinggi sehingga
menciptakan penawaran uang yang berlebih, tingkat suku bunga langsung jatuh
mendapatkan obligasi.
penawaran uang yang sekarang beredar, dimana perusahaan dan rumah tangga
tidak memiliki uang yang cukup untuk melakukan transaksi. Jika tingkat suku
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
bunga pada awalnya cukup rendah maka akan mengakibatkan permintaan uang
Tingkat bunga
s s
0 M0 M1
Uang
(M)
Gambar 2.3
Dampak Kenaikan Penawaran Uang
Terhadap Tingkat Suku Bunga
Pada tingkat suku bunga 14% ada penawaran uang yang berlebihan dan
kelebihan itu langsung menekan tingkat suku bunga ke bawah, karena rumah
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
tangga dan perusahaan berupaya membeli obligasi untuk mendapatkan tingkat
suku bunga yang tinggi. Maka ketika itu terjadi, tingkat suku bunga turun dan
sebesar 7%.
dalam bentuk Rupiah atau Dollar AS. Tabungan deposito berjangka memiliki
berjangka.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2. Memberikan kemudahan-kemudahan perpajakan bagi pemegang deposito
berjangka.
kredit kepada semua bank, terutama memberikan pengaruh yang sangat baik
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga atas unjuk dalam
berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Bagi Bank Indonesia, Sertifikat
moneter dalam operasi pasar terbuka (Open Market Operation). Sebagai otoritas
paradigma yang dianut, jumlah uang primer (uang kartal + uang giral) di Bank
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Indonesia yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk
Bila jumlah uang beredar ingin dikurangi, maka Bank Indonesia akan
menaikkan tingkat suku bunga SBI, agar minat membeli SBI semakin tinggi.
Sebaliknya, jika ingin menambah jumlah uang beredar, maka Bank Indonesia
akan menurunkan tingkat suku bunga SBI agar minat membelinya semakin
berkurang.
Mengingat resiko SBI sangat kecil, biasanya tingkat suku bunga SBI
paling rendah di antara instrumen pasar uang lainnya. Makanya apabila Bank
Indonesia menaikkan tingkat suku bunga SBI akibatnya tingkat suku bunga
tabungan juga akan naik agar nasabah perbankan tidak memindahkan depositonya
Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai salah satu operasi pasar
pada Bank Indonesia melainkan harus melalui bank umum serta pialang pasar
uang dan pialang pasar modal yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
• Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai yang diperoleh dari rumus
berikut:
• Pajak penghasilan (PPh) atas diskonto dikenakan secara final sebesar 15%.
kelipatan Rp 50 juta.
- Lelang SBI dilakukan setiap hari Rabu dan dapat diikuti oleh seluruh
bank umum, pialang pasar uang dan pialang pasar modal dengan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Simpanan sebagai bukti atas penyimpanan fisik warkat SBI pada Bank
Suku bunga London Inter Bank Offered Rate (LIBOR) merupakan suku
negara yang berbeda. Suku bunga ini memiliki jangka waktu 1, 3, 6 bulan dan 1
tahun. Pergerakan suku bunga ini sesuai dengan pergerakan pasar uang yang
digunakan oleh bank-bank di dunia, jika jenis surat berharga atau jenis tabungan
yang digunakan didominasi oleh mata uang asing atau dalam bentuk US$. Suku
bunga yang diberikan atas jenis tabungan atau surat berharga ini, juga akan diukur
dipengaruhi oleh laju inflasi, juga dipengaruhi oleh suku bunga internasional.
Penurunan dan peningkatan suku bunga di dalam negeri ini sejalan dengan
suku bunga domestik dengan suku bunga internasional berada pada tingkat yang
wajar, guna mengurangi ekspansi moneter yang berasal dari aliran modal masuk,
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
perekonomian dan perbedaan suku bunga dalam negeri (interest rate) yang cukup
tinggi.
2.5 Inflasi
harga secara tajam (absolute) yang berlangsung terus menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama. Pengertian inflasi juga banyak ragamnya. Ini terjadi
Hubungan yang erat dan luas antara inflasi dan berbagai sektor perekonomian
merosotnya nilai mata uang suatu negara. Jadi inflasi merupakan suatu keadaan
dimana terjadi kenaikan harga secara tajam (absolute) yang berlangsung terus
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Seirama dengan kenaikan harga-
harga tersebut, nilai uang turun secara tajam pula sebanding dengan kenaikan
harga-harga tersebut.
masing barang dan jasa ditentukan dengan banyak cara. Dalam pasar bersaing,
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
interaksi banyak pembeli dan penjual yakni bekerjanya penawaran dan permintaan
menentukan harga. Dalam pasar yang tidak terlalu bersaing harga ditetapkan oleh
keputusan produsen.
Ketika harga semua barang naik, kenaikan itu bisa atau tidak menjadi
bagian dari inflasi pada kelompok barang yang lebih besar. Inflasi adalah
kenaikan tingkat harga keseluruhan. Itu terjadi ketika harga naik secara serempak.
Inflasi dapat diukur dengan melihat sejumlah barang dan jasa dan menghitung
menurunnya tingkat harga secara keseluruhan. Itu terjadi ketika harga turun secara
serempak.
barang maupun karena pengaruh ketika menjelang hari raya, tetapi karena adanya
pengaruh inflasi yang pada umumnya berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik
meningkat.
) yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, akan tetapi bisa
• Bahwa tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum
yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu, bukan hanya pada
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
satu atau beberapa komoditi saja akan tetapi untuk harga barang secara
umum.
dampak inflasi adalah orang yang hidup berdasarkan pendapatan tetap. Jika
pendapatan tetap dan harga naik, maka kemampuan untuk membeli barang dan
a. Teori Kuantitas
Teori kuantitas merupakan teori yang paling tua mengenai inflasi, namun
zaman modern terutama di negara sedang berkembang. Teori ini menyoroti proses
inflasi dari jumlah uang beredar dan harapan masyarakat terhadap harga- barang
dan jasa.
dimana kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh (full
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Jika kondisi produksi sudah berada pada kesempatan kerja penuh maka
tetapi hanya mendorong kenaikan harga yang juga biasa disebut sebagai
`
AS
P4 AD 4
P3
AD 3
P2
AD 2
P1
AD 1
0 Q Qfe Q
Gambar 2.4
Kurva Demand Full Inflation
Inflasi yang terjadi akibat pergeseran kurva agregat disebut cost push
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
kenaikan harga faktor produksi sehingga produsen terpaksa harus
resesi.
menaikkan harga.
Tingkat harga
AS 3
P3
AS 2
P2 AS 1
P1
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
AD
0 Q2 Q1 Qfe
Produksi
Gambar 2.5
Kurva Cost Push Inflation
b. Aliran Klasik
oleh jumlah uang beredar, yang dapat dijelaskan melalui hubungan antara nilai
dan jumlah uang serta nilai uang dengan harga. Bila jumlah uang bertambah lebih
cepat dari pertambahan barang, maka nilai uang akan merosot dan ini sama
dengan kenaikan harga. Jadi menurut klasik, inflasi berarti terlalu banyak uang
beredar atau terlalu banyak kredit dibandingkan dengan volume transaksi maka
c. Aliran Keynes
menyoroti aspek lain selain inflasi. Menurut teori ini, inflasi terjadi karena
yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang dapat disediakan oleh
masyarakat tersebut.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
permintaan total, karena suatu perekonomian dapat mengalami inflasi walaupun
tingkat kuantitas uang konstan. Jika uang beredar bertambah maka harga akan
transaksi, dengan demikian akan menaikkan suku bunga. Hal ini mencegah
d. Aliran Monetarisme
permintaan barang dan jasa di sektor riil. Inflasi dapat diturunkan dengan cara
moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif atau melebihi kontrol terhadap
peningkatan upah serta penghapusan terhadap subsidi atas dasar nilai tukar valuta
asing.
e. Teori Ekspektasi
semua informasi yang ada. Pengertian rasional adalah suatu tindakan yang logik
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2.5.3 Jenis-Jenis Inflasi
1. Berdasarkan Asal
a) Domestic Inflation
Adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri. Kenaikan harga disebabkan
karena adanya kenaikan harga dari dalam negeri baik karena perilaku
b) Imported Inflation
Adalah inflasi yang terjadi dalam negeri karena adanya pengaruh kenaikan
2. Berdasarkan Intensitas
a. Creeping Inflation
Adalah inflasi yang terjadi dalam negeri karena adanya pengaruh kenaikan
b. Hyper Inflation
Adalah inflasi yang sangat berat dan terjadi karena kenaikan harga yang
3. Berdasarkan Bobot
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
a. Inflasi Ringan
Ini disebut juga creeping inflation yaitu inflasi dengan laju pertumbuhan
secara perlahan dan berada pada posisi satu digit atau di bawah 10% per
tahun.
b. Inflasi Sedang
Adalah inflasi dengan tingkat laju pertumbuhan berada antara 10-30% per
tahun atau melebihi dua digit dan sangat mengancam struktur dan
c. Inflasi Berat
Inflasi berat merupakan inflasi dengan laju pertumbuhan berada antara 30-
Inflasi sangat berat disebut juga hyper inflation yaitu inflasi dengan laju
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Ada 4 cara atau kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan
mengendalikan laju inflasi hingga ke tingkat yang paling rendah dan paling aman
1) Kebijakan Moneter
uang yang beredar dan jumlah output secara nasional. Untuk mengendalikan
tingkat inflasi dan jumlah uang beredar, bank sentral menggunakan instrumen-
Indonesia, salah satu alat yang sering digunakan Bank Indonesia untuk
bunga. Jika Bank Indonesia ingin mengurangi jumlah uang beredar maka
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
membeli. Agar semakin banyak SBI yang dijual, maka akan diturunkan
bank sentral kepada bank umum disebut juga fasilitas diskonto. Tingkat
bunga pinjaman uang dari bank sentral sehingga pertambahan jumlah uang
beredar. Jika bank sentral menurunkan giro wajib minimum maka daya
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
daya ekspansi kredit bank umum menurun dan jumlah uang beredar juga
berkurang.
Bank sentral dapat juga melakukan imbauan moral. Instrumen ini sangat
2. Kebijakan Fiskal
mengurangi jumlah uang beredar agar inflasi dapat ditekan, yaitu sebagai berikut:
• Meningkatkan Pajak
menekan tingkat konsumsi, hal ini dapat juga menekan jumlah uang yang
beredar.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
penjadwalan kembali proyek-proyek yang dianggarkan dalam APBN atau
barang jadi turun atau paling tidak tetap, sehingga perekonomian tidak
3. Kebijakan Output
Jika output meningkat maka dampaknya akan menekan laju inflasi. Untuk
Mengurangi pungutan yang berdampak pada biaya tinggi, menurunkan bea masuk
dapat ditekan menjadi lebih murah. Jumlah uang beredar harus sebanding dengan
Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara menentukan harga dasar atau
kebutuhan hidup. Jika index harga naik maka gaji naik. Tindakan demikian dapat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
berikut:
mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum, yaitu:
Suku bunga LIBOR yaitu suku bunga internasional yang berlaku pada
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yaitu suku bunga yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat serta jatuhnya nilai riil mata
uang.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang bersifat
kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sedangkan sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan
yang ada hubungannya dengan topik yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan melakukan pencatatan langsung berupa data time series
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Penulis mempergunakan program komputer E-Views 4.1 untuk mengolah
matematis, yaitu suatu pernyataan hubungan yang berlaku di antara suku bunga
LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi terhadap suku bunga deposito.
Keterangan:
α = Intercept
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
μ = Error Term
∂Y
> 0, artinya apabila suku bunga LIBOR (X1) mengalami kenaikan, maka (Y)
∂X 1
paribus.
∂Y
> 0, artinya apabila suku bunga SBI (X2) mengalami kenaikan, maka (Y)
∂X 2
paribus.
∂Y
> 0, artinya apabila tingkat inflasi (X3) mengalami kenaikan, maka (Y) suku
∂X 3
2. Uji F-Statistik
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh
tabel. Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 ditolak. Artinya, variabel independen
R2 / k −1
F* =
(1 − R 2 ) /(n − k )
Dimana:
R 2 = koefisien determinasi
persamaan
n = jumlah sampel
3. Uji t-statistik
Ho : bi = b
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Ha : bi ≠ b
terhadap Y.
Bila t-hitung > t-tabel, maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini
(bi − b)
t* =
Sbi
Dimana:
a. Multikolinerity
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
b) Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 5%, α = 10%, α =
1%.
d) R 2 sangat tinggi.
b. Autokorelasi
Autokorelasi terjadi bila error term (μ) dari waktu yang berbeda
serial apabila:
autokorelasi.
diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk nilai α.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Inconclusive Inconclusive
Autokorelasi (-)
Autokorelasi (+)
Ho: Accept
0 dl du 2 4-du 4-dl 4
0 dl du 2 4-du 4-dl 4
Gambar 3.1
Uji Durbin-Watson
Dimana:
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1. Suku bunga deposito berjangka adalah harga yang harus dibayar oleh
2. Suku bunga LIBOR adalah suku bunga internasional yang berlaku pada
3. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah suku bunga yang
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
BAB IV
yang diterapkan pemerintah sampai dengan tahun 2000, untuk perbaikan ekonomi
nasional, nampaknya mulai membuahkan hasil meskipun masih jauh dari harapan.
Secara lebih nyata, hasil pembangunan telah berhasil memajukan desa yang
arah perbaikan mulai tampak di tahun 1999 dan berlanjut tahun 2000, setelah
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
sebelumnya pada pertengahan tahun 1997 sampai 1998 dilanda krisis yang sangat
serius.
Ekonomi Indonesia hingga triwulan III 2000, dilihat dari Produk Domestik
Bruto (PDB) 2000 atas harga konstan 1993, diperkirakan tumbuh sebesar 4,54%.
Sedangkan menurut dasar harga berlaku Produk Domestik Bruto per kapita tahun
1999 tercatat sebesar Rp 5.436,4 ribu sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun
Laju inflasi tahun 2000 mencapai 9,40% jauh lebih tinggi dibandingkan
dari tahun 1999 yaitu sebesar 2,01%. Namun bila dibandingkan dengan laju
inflasi tahun1998, masih jauh lebih rendah. Seiring dengan menurunnya laju
inflasi tersebut, suku bunga deposito pun mulai membaik, dalam arti pada tingkat
menembus angka hampir 50%. Kembalinya suku bunga pada tingkat kewajaran
investasi di Indonesia.
Presiden keempat 20 Oktober 1999, menunjukkan masih di atas 7.832 rupiah per
atas 8.000 rupiah. Sepanjang tahun 2000, praktis nilai tukar rupiah selalu berada
di atas angka 7000. Keberadaan nilai tukar di atas 7.000 rupiah per dolar
dipengaruhi oleh kondisi sosial politik. Faktor-faktor sosial politik ternyata tidak
kemerosotan 161 poin hingga menjadi 7.575 rupiah per dolar AS di minggu
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
pertama Februari 2000. Selama Februari pergerakan nilai tukar rupiah terus
keempat Maret 2000 pun rupiah masih goyah, meski belum memasuki kategori
under valued dari taksiran APBN 2000 yang mematok 7.500 rupiah per dolar AS.
Sampai minggu terakhir April kemerosotan tidak dapat dihindari. Pada minggu
tersebut rupiah mulai memasuki ambang batas nilai 8.000 rupiah per dolar AS.
Diperkirakan apabila sudah melewati batas ini, rupiah akan sulit diperbaiki
2001 lebih rendah dibandingkan pada tahun 2000. Tingkat inflasi Indonesia
selama tahun 2001 telah mencapai 12,55%, padahal untuk tahun sebelumnya
hanya sebesar 9,40%. Tingginya tingkat inflasi tersebut dipacu oleh kenaikan
harga bahan bakar minyak pada pertengahan Juni 2001 yang diikuti oleh kenaikan
bulan pada bank umum juga mengalami kenaikan. Suku bunga tersebut pada
bulan September 2001 dicatat sebesar 15,49% lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tahun 2000 yang hanya mencapai 11,96%. Namun jika dibandingkan
dengan tahun 1999, angka tersebut masih jauh berada di bawah, yakni pada angka
23,57%. Kembalinya suku bunga pada tingkat yang wajar diharapkan dapat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Pada tahun 2004 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan
sebesar 5,13% dibanding tahun 2003. Pertumbuhan PDB ini lebih tinggi dari
lokomotif kegiatan ekonomi nasional. Peningkatan investasi tahun 2004 ini, lebih
Indonesia. Penurunan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dimana
pergerakan suku bunga ini diikuti oleh suku bunga domestik lainnya berdampak
bagi penurunan investasi, baik yang berasal dari dalam negeri (PMDN) maupun
Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi ekonomi makro secara umum
yang tidak bagus, bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak dapat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
melakukan serangkaian kebijakan berupa deregulasi di sektor riil dan moneter.
Pada awal tahun 1980-an diluncurkan deregulasi perbankan yang pertama kali
memperbaiki sektor keuangan dan sektor produktif riil yang berorientasi ekspor.
pertumbuhan bank baik dari segi jumlah bank, volume usaha, kredit yang
konsekuensi dari misi dan tujuan kebijakan itu sendiri, yakni ”pasarisasi” lembaga
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
pertumbuhannya makin menurun dan tidak secepat pada saat diberlakukannya
kebijakan tersebut.
Paket kebijakan ini selain memberi fasilitas kemudahan kepada bank untuk
mendirikan bank campuran, dengan persyaratan bahwa bank asing tersebut telah
Hasil dari proses ini, yakni kehadiran kelembagaan yang tidak cukup kuat untuk
mencapai tujuan ”pasarisasi” sektor keuangan atau perbankan itu sendiri, yakni
efesiensi dan harga modal yang lebih rendah. Yang justru terjadi sebaliknya, yakni
harga modal makin tinggi, seperti ditunjukkan oleh tingginya tingkat suku bunga
sebesar 85%, dan bank nasional sebagai mitranya sebesar 15%. Syarat untuk bank
campuran pun tidak terlalu ketat sehingga begitu mudah untuk masuk ke dalam
bahwa Pakto’88 telah berhasil mengundang para pemilik modal untuk mendirikan
banyak pemilik modal yang tidak berpengalaman masuk ke sektor ini. Tetapi yang
terjadi kemudian, kaitan yang erat antara pengusaha yang terlibat dalam bisnis
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Tabel 4.1
Perkembangan Jumlah Bank Umum dan Jumlah Kantor
JB JK JB JK JB JK JB JK
JB JK
1988 7 1034 27 270 66 631 11 22 111
1957
6026
6590
7314
7860
7661
7113
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
6547
6765
7001
7730
7939
8132
pertumbuhan yang cepat dialami oleh bank umum swasta nasional, bank asing dan
kecuali jumlah kantor operasionalnya. Pada tahun 2000-2005 jumlah bank umum
pembangunan daerah, bank swasta nasional, bank asing dan campuran. Secara
mencapai 111 bank. Pada tahun 1995 penambahan jumlah bank umum mencapai
angka tertinggi, yaitu 240 bank. Jumlah ini kemudian berlahan-lahan mengalami
penurunan, sehingga pada tahun 2005 jumlah bank sebanyak 131 bank dengan
sebanyak 66 bank dan jumlah kantor operasionalnya sebanyak 631 kantor. Sampai
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
akhir tahun 1995 jumlahnya meningkat menjadi 165 bank dengan jumlah kantor
operasionalnya sebanyak 3458 kantor. Sejak saat itu jumlah bank swasta
pada 1 November 1997. Sementara jumlah bank asing dan campuran sebelum
Pakto’88 hanya sebelas bank dan jumlah kantor operasionalnya 22 bank. Jumlah
ini meningkat menjadi masing-masing 44 bank dengan 100 kantor, pada tahun
1997. Jumlah itu berlahan mengalami penurunan hingga tahun 2005 mencapai 29
Sejak tahun 1997 tidak ada penambahan jumlah bank baru yang mencolok.
digabung menjadi bank yang kuat. Alasan penggabungan ini agar bank-bank
pemerintah mampu menghadapi persaingan global yang sudah mulai terasa pada
tahun 1997.
Juni 1983 itu, suku bunga hanya mengikuti tabel yang dikeluarkan Bank
Deregulasi itu, bank-bank mulai menetapkan suku bunganya sendiri. Dalam masa
itu, hingga Oktober 1988 dapat dilihat belum terjadi gejolak yang cukup berarti,
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
sebab selama itu bank-bank pemerintah masih sangat dominan mempengaruhi
pasar.
selalu digunakan kalangan perbankan adalah suku bunga. Sejumlah bank dan
bahkan sebagian besar bank menggunakan suku bunga sebagai strategi untuk
mengumpulkan dana dari masyarakat. Jadi, penurunan suku bunga tidak bisa
dilihat sebagai efesiensi suatu bank, tetapi karena pengaruh bank-bank pesaing.
Dalam situasi normal, kondisi seperti ini tidaklah menjadi masalah, namun
nasabah tertentu dengan jumlah dana tertentu pula. Ada bank yang selalu likuid
dan ada bank yang kesulitan likuiditasnya. Kondisi ini menyebabkan bank-bank
sekaligus menaikkan suku bunga ke tingkat yang tidak wajar. Seluruh aktivitas
ekonomi terhenti akibat kenaikan suku bunga, tidak terkecuali dunia perbankan
sendiri. Pada saat itu suku bunga melambung sampai 30% untuk simpanan dana
setelah ekonomi nasional yang semakin panas akibat pengaruh tingkat inflasi.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
terpaksa menaikkan suku bunga kredit dan suku bunga simpanan, seperti deposito
berjangka. Pengaruh tingginya tingkat inflasi dan dengan adanya suku bunga yang
uangnya ke bank. Jadi untuk mengimbangi inflasi, suku bunga bank menjadi
pengaman agar dana-dana bisa masuk dan tidak lari keluar dari perbankan.
Kebijakan uang ketat terus berlanjut hingga akhir tahun 1992, walaupun
saat itu suku bunga SBI sudah mengalami penurunan. Dengan dimotori oleh suku
bunga pada bank pemerintah, suku bunga berlahan turun kendati pada saat yang
tinggi. Pada tahun 1993 hingga awal 1994 kondisi suku bunga benar-benar turun.
Tabel 4.2
Suku Bunga SBI dan Suku Bunga Rata-Rata
Deposito Berjangka pada Bank Umum
(%)
Tahun Suku bunga SBI 3 bulan Suku bunga deposito berjangka 3 bulan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2003 8,34 7,14
perilaku pergerakan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini
jenis suku bunga kredit dan suku bunga simpanan seperti simpanan deposito
berjangka.
perubahan suku bunga SBI cenderung diikuti oleh pergerakan suku bunga
Pada tahun 2005, suku bunga hasil lelang SBI baik untuk 1 bulan dan 3 bulan
tercermin dari kenaikan suku bunga BI rate, yang diperkuat pula dengan kenaikan
beberapa indikator suku bunga, seperti suku bunga SBI. Suku bunga SBI
meningkat menjadi 12,83%, sedangkan pada tahun 2004 suku bunga SBI sebesar
7,29%. Kenaikan suku bunga SBI mulai diikuti oleh perubahan suku bunga
deposito berjangka, yaitu pada tahun 2004 tingkat suku bunganya sebesar 6,71%
Kebijakan kenaikan suku bunga instrumen moneter (SBI) pada tahun 2005
menjadi 12,83% dipengaruhi oleh peningkatan laju inflasi akibat pasca kenaikan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini mengakibatkan kenaikan harga-harga.
Tabel 4.3
Jumlah Deposito Berjangka 3 Bulan
pada Bank Umum
( Juta Rupiah )
Tahun Bank Bank Pembangunan Bank Swasta Bank Asing Total
Persero Daerah Nasional dan
Campuran
2000 42.281 783 25.075 4.995 73.132
2001 51.743 1.320 24.389 6.580 83.131
2002 46.838 2.305 26.676 4.631 80.449
2003 31.267 1.908 30.455 6.192 69.822
2004 22.260 1.668 22.031 6.165 52.155
2005 29.080 4.152 26.968 7.752 67.953
Sumber : Bank Indonesia Medan
juta rupiah. Jumlah itu mengalami peningkatan menjadi 67.953 juta rupiah pada
Juli 2005, dimana tingkat suku bunga deposito pada bulan itu sebesar 7,03%.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Di samping faktor suku bunga, peningkatan dana deposito tersebut juga
reksa dana. Hal ini sejalan dengan semakin baiknya pemahaman pemilik dana
penambahan deposito milik perorangan yang naik mencapai 66,5 triliun rupiah
dananya dalam jangka pendek, penanaman uang untuk jangka waktu 1 bulan akan
akan adanya kenaikan suku bunga deposito berjangka benar ada akan
Tabel 4.4
Jumlah Dana Deposito Berjangka 1 bulan
pada Bank Umum ( Juta Rupiah )
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
4.5 Perkembangan Suku Bunga LIBOR
Tingkat bunga dalam suatu perekonomian yang relatif kecil dan terbuka
hubungan ekonomi dunia, akan cenderung sama dengan tingkat bunga di pasar
internasional. Perekonomian yang kecil dan terbuka seperti ini tidak dapat secara
bunga LIBOR harus ikut diperhitungkan sebagai faktor yang ikut berperan dalam
bergantung pada tingkat bunga internasional. Tingkat bunga domestik ini tidak
dapat secara umum berada lebih rendah di tingkat bunga internasional, sebab hal
Tabel 4.5
Perkembangan Tingkat Suku Bunga LIBOR
Tahun 1986-2005
(%)
Tahun Suku Bunga LIBOR
1986 4,825
1987 7,540
1988 9,310
1989 8,390
1990 9,332
1991 4,250
1992 3,637
1993 3,375
1994 6,520
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1995 5,752
1996 5,685
1997 5,952
1998 5,025
1999 6,122
2000 6,299
2001 1,880
2002 1,400
2003 1,170
2004 2,500
2005 3,375
Tingkat bunga LIBOR menunjukkan fluktuasi yang naik turun, hal ini
disebabkan perekonomian dunia yang terus berfluktuasi, hal ini dapat dilihat dari
tahun 1990 sampai dengan 1993 mengalami penurunan, dan mulai naik kembali
hingga tahun 2000. Pada tahun 2001-2003 menunjukkan nilai yang cukup stabil,
hal ini terjadi karena perekonomian dunia mulai membaik, dan tingkat bunga
berada pada posisi yang normal. Pada tahun 2005 mulai menaik kembali karena
dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia, sehingga suku bunga LIBOR juga
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 telah membuat kegiatan
mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kebijakan ini
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
dilakukan melalui pengendalian pertambahan jumlah uang beredar agar sesuai
kebutuhan riil perekonomian. Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai
salah satu piranti operasi pasar terbuka, penjualan SBI diprioritaskan kepada
lembaga perbankan.
melalui penggunaan SBI. Kebijakan uang ketat dilakukan oleh BI salah satunya
berkurang.
Perkembangan yang terjadi setiap bulan atau tiga bulan bahkan pertahun
prospek inflasi sehingga membuka ruang gerak bagi BI untuk memberikan sinyal
penurunan suku bunga secara bertahap melalui penurunan suku bunga instrumen
dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan suku bunga riil dan suku bunga
Pada tabel dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga SBI tahun 1998
meningkat cukup tajam sekitar 37,84%. Persentase ini lebih dari tahun
sebelumnya. Hal ini terjadi karena inflasi yang mencapai 77% akibat dari krisis
moneter. Makanya sangat diperlukan penyesuaian tingkat suku bunga SBI yang
jumlah uang beredar. Dan pada tahun 1999 tingkat suku bunga SBI mengalami
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
penurunan, ini juga sangat berpengaruh terhadap suku bunga deposito berjangka.
Namun pada tahun selanjutnya, tingkat suku bunga SBI mengalami penurunan,
yaitu pada tahun 2004 sekitar 7,30% dan pada tahun berikutnya SBI kembali
mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2005 SBI berada pada posisi
12,83%.
Tabel 4.6
Perkembangan Suku Bunga SBI
Tahun 1986-2005
(%)
Tahun Tingkat Suku Bunga SBI
1986 13,98
1987 11,54
1988 15,30
1989 11,64
1990 17,87
1991 18,03
1992 13,79
1993 9,08
1994 11,59
1995 13,34
1996 13,10
1997 17,37
1998 37,84
1999 12,64
2000 14,31
2001 17,63
2002 13,12
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
2003 8,34
2004 7,29
2005 12,83
Sumber: Bank Indonesia Medan
Setiap negara pasti akan mengalami apa yang dikatakan dengan inflasi.
oleh kenaikan harga BBM, kenaikan tarif jasa publik, berlimpahnya kredit
konsumtif, spekulasi tanah, dan ekspansi APBN. Negara Indonesia yang memiliki
tahun 1996. Namun perubahannya tidak begitu tajam. Akan tetapi pada tahun
1997-1999 tingkat inflasi di Indonesia relatif tinggi. Hal ini disebabkan antara
lain, kondisi moneter yang sangat buruk. Krisis yang melanda Indonesia
saat nilai tukar rupiah sangat rendah, bahkan sampai titik terendah yaitu: Rp
16.000 per US$. Hal ini juga mengakibatkan harga barang impor menjadi sangat
produksi dari luar negeri. Dengan demikian maka biaya produksi akan sangat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
meningkat, sehingga harga produk yang dihasilkan juga naik yang pada akhirnya
meningkatkan inflasi.
laju inflasi pada tahun 1998 sebesar 77,63% melalui penekanan jumlah uang
beredar di masyarakat dengan menaikkan suku bunga SBI. Pada saat itu
diharapkan uang yang beredar di masyarakat akan terserap oleh bank-bank umum
akibat dari tingkat suku bunga perbankan yang juga ikut naik. Sehingga pada
tahun berikutnya, tahun 1999, laju inflasi sudah dapat dikendalikan. Pada tahun
2000 dan tahun 2001 inflasi kembali meningkat menjadi 9,40% dan 12,55% yang
kemudian turun menjadi 10,04% pada tahun 2002. Tahun 2003 tingkat inflasi
Tabel 4.7
Perkembangan Laju Inflasi Tahun 1986-2005
(%)
Tahun Inflasi
1986 4,31
1987 6,25
1988 8,90
1989 5,47
1990 5,97
1991 9,52
1992 4,94
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1993 9,77
1994 9,24
1995 8,64
1996 6,47
1997 11,05
1998 77,63
1999 2,01
2000 9,40
2001 12,55
2002 10,04
2003 5,16
2004 6,40
2005 17,11
LIBOR, suku bunga Sertifikat Bank Indonsia (SBI), dan tingkat inflasi terhadap
suku bunga deposito berjangka, digunakan analisa regresi linier berganda, dimana
variabel terikat (dependen variabel) adalah tingkat suku bunga deposito berjangka
bunga LIBOR, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan tingkat
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Y= α + β1X1 +β 2X2 + β3X3 + μ
Dimana:
α = Intercept
μ = Error Term
Eview 4.1 dengan metode Ordinary Least Squre (OLS) diperoleh hasil estimasi
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Estimasi Tingkat Suku Bunga LIBOR (X 1 ), Tingkat Suku Bunga
SBI (X 2 ), dan Tingkat Inflasi (X 3 ) Terhadap Tingkat Suku Bunga
Deposito Berjangka.
Keterangan:
(**) : signifikan pada α = 5%
(***) : signifikan pada α = 1%
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1. Koefisien Determinasi (R 2 )
0.950. Artinya, variabel tingkat suku bunga LIBOR (X1), tingkat suku bunga SBI
(X2), dan tingkat inflasi (X3) secara bersama menjelaskan variabel suku bunga
2. Uji F- Statistik
bunga LIBOR (X1), tingkat suku bunga SBI (X2), dan tingkat inflasi (X3) mampu
berjangka.
tabel
tingkat suku bunga LIBOR (X1), tingkat suku bunga SBI (X2), dan tingkat inflasi
(X3) berpengaruh nyata terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka, pada
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Ho diterima Ha diterima
101.38
Gambar 4.1
Uji F-statistik
3. Uji t- statistik
dibuat suatu interpretasi model yang diambil pada metode penelitian, sebagai
berikut:
tingkat suku bunga deposito berjangka, dengan koefisien sebesar 0.554. Hal ini
berarti jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga LIBOR sebesar 1%, ceteris
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga LIBOR
signifikan pada α = 5%, dengan t-hitung > t-tabel (2.520 > 2.120). Dengan
nyata terhadap suku bunga deposito berjangka pada tingkat kepercayaan 95%.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila terjadi kenaikan pada
tingkat suku bunga LIBOR, maka suku bunga deposito berjangka akan meningkat,
ceteris paribus.
tingkat suku bunga deposito berjangka, dengan koefisien sebesar 1.057. Hal ini
berarti jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI sebesar 1%, ceteris paribus
maka tingkat suku bunga deposito berjangka akan mengalami peningkatan sebesar
1.057 %.
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga SBI
signifikan pada α = 1%, dengan t-hitung > t-tabel (5.778 > 2.921). Dengan
nyata terhadap suku bunga deposito berjangka pada tingkat kepercayaan 99%.
Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila terjadi kenaikan pada
tingkat suku bunga SBI, maka suku bunga deposito berjangka akan meningkat,
ceteris paribus.
c. Inflasi (X3)
bunga deposito berjangka, dengan koefisien sebesar 0.109. Hal ini berarti jika
terjadi kenaikan tingkat inflasi sebesar 1%, ceteris paribus maka tingkat suku
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat inflasi signifikan pada α =
5%, dengan t-hitung > t-tabel (2.295 > 2.210). Dengan demikian, Ho ditolak.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Artinya, variabel tingkat inflasi berpengaruh nyata terhadap suku bunga deposito
Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan apabila terjadi kenaikan pada
tingkat inflasi , maka suku bunga deposito berjangka akan meningkat, ceteris
paribus.
Multikolinearity
independen di antara satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini tidak
ini dapat terlihat dari setiap koefisien masing-masing variabel sesuai dengan
sebagai berikut:
suku bunga SBI (X2), dan tingkat inflasi (X3) mampu memberi penjelasan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
sebesar 18% terhadap variabel suku bunga LIBOR. R 2 Y, X1, X2, X3 >
R 2 X2, X3
1).
suku bunga LIBOR (X1) dan tingkat inflasi (X3) mampu memberi
penjelasan sebesar 82% terhadap variabel suku bunga SBI. R 2 Y, X1, X2,
X3 > R 2 X1, X3
1).
suku bunga LIBOR (X1) dan variabel suku bunga SBI (X2) memberi
X1, X2
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
(0.95 > 0.81). Dengan demikian tidak terdapat gejala multikolinearity
1).
Autocorrelation terjadi apabila error term (μ) dari periode waktu yang
a. Hipotesa
k = 3, dan n = 20
α = 5%
du = 1.616
dl = 0.993
4-du = 2.384
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
4-dl = 3.007
c. Kesimpulan
dimana du < dw < 4-du (1.616 < 1.673 < 2.384). Artinya, tidak terdapat
Inconclusive Inconclusive
Autokorelasi ( + ) Autokorelasi (
-)
Ho diterima
1.673
Gambar 4.2
Uji Dw-statistik
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
BAB V
5.1 Kesimpulan
tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum, maka penulis dapat
• Variabel tingkat suku bunga LIBOR (X1), tingkat suku bunga SBI (X2),
terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien regresi (X1) yaitu sebesar 0.554. Artinya, setiap terjadi kenaikan
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
tingkat suku bunga LIBOR sebesar 1%, ceteris paribus maka tingkat suku
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga LIBOR
signifikan pada α = 5%, dengan t-hitung > t-tabel (2.520 > 2.120). Dengan
kepercayaan 95%.
terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka. Hal ini ditunjukkan oleh
koefisien regresi (X2) yaitu sebesar 1.057. Artinya, setiap terjadi kenaikan
tingkat suku bunga SBI sebesar 1%, ceteris paribus maka tingkat suku
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga SBI
signifikan pada α = 1%, dengan t-hitung > t-tabel (5.778 > 2.921). Dengan
kepercayaan 99%.
tingkat suku bunga deposito berjangka. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien
regresi (X3) yaitu sebesar 0.109. Artinya, setiap terjadi kenaikan tingkat
inflasi sebesar 1%, ceteris paribus maka tingkat suku bunga deposito
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Dari hasil probabilitas dapat diketahui bahwa tingkat inflasi signifikan
pada α = 5%, dengan t-hitung > t-tabel (2.295 > 2.210). Dengan demikian,
suku bunga LIBOR (X1), tingkat suku bunga SBI (X2), dan tingkat inflasi
bahwa diperoleh F-hitung > F-tabel (101.38 > 3.24 ), dengan demikian Ho
tingkat suku bunga SBI (X2), dan tingkat inflasi (X3) berpengaruh nyata
95%.
5.2 Saran
menurunkan pergerakan tingkat suku bunga domestik, dalam hal ini adalah
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
dibayarkan si peminjam itu sendiri. Pengaruhnya bagi perbankan adalah
direspon secara cepat oleh suku bunga dalam negeri akan mempengaruhi
aliran modal, baik aliran modal masuk atau modal keluar. Aliran modal
dana pada perbankan, yang dalam hal ini adalah dana yang berhasil
lebih tinggi maka banyak pemilik dana lebih senang menanamkan dananya
ke dalam bentuk investasi atau membeli surat berharga. Jika suku bunga
resikonya kecil. Oleh karena itu, tingkat suku bunga deposito berjangka
harus lebih menarik agar dapat menarik dana dari sipemilik dana.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Persada.
Gujarati, Damodar, Alih Bahasa oleh Sumarno Zain, 1995. Ekonometrika Dasar,
Jakarta: Erlangga.
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Iswara, A. Gian dan Nopirin, 1986. Ringkasan Bacaan Pilihan, Edisi Pertama,
Yogyakarta: BPFE.
Kasmir, 1990. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Khalwati, Tajul, 2000. Inflasi dan Solusinya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Mankiw, Gregori, 2003. Teori Makro Ekonomi, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga.
Nasution, Mulia, 1998. Ekonomi Moneter : Uang dan Bank. Jakarta: Djambatan.
Rindjin, Ketut, 2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank,
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Lampiran : 1
Tabel
Tingkat Suku Bunga Depposito Berjangka, Suku Bunga LIBOR,
Suku Bunga SBI, dan Inflasi
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
1998 49,23 5,025 37,84 77,63
1999 12,95 6,122 12,64 2,01
2000 13,24 6,299 14,31 9,40
2001 17,24 1,880 17,63 12,55
2002 13,64 1,400 13,12 10,04
2003 7,14 1,170 8,34 5,16
2004 6,71 2,500 7,29 6,40
2005 13,03 3,375 12,83 17,11
Sumber : Bank Indonesia Medan*
Keterangan:
Lampiran : 2
Hasil Estimasi Tingkat Suku Bunga LIBOR (X1), Tingkat Suku Bunga SBI
(X2), dan Tingkat Inflasi (X3) Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito
Berjangka
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 11/22/07 Time: 08:35
Sample: 1986 2005
Included observations: 20
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -2.296677 1.865714 -1.230991 0.2361
X1 0.554227 0.219855 2.520878 0.0227
X2 1.057662 0.183035 5.778453 0.0000
X3 0.109935 0.071368 1.540390 0.1430
R-squared 0.950022 Mean dependent var 17.17750
Adjusted R-squared 0.940652 S.D. dependent var 8.674455
S.E. of regression 2.113231 Akaike info criterion 4.511170
Sum squared resid 71.45193 Schwarz criterion 4.710316
Log likelihood -41.11170 F-statistic 101.3810
Durbin-Watson stat 1.673977 Prob(F-statistic) 0.000000
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Hasil Estimasi Tingkat Suku Bunga SBI (X2), dan Tingkat Inflasi (X3)
Terhadap Tingkat Suku Bunga LIBOR (X1)
Dependent Variable: X1
Method: Least Squares
Date: 11/22/07 Time: 08:36
Sample: 1986 2005
Included observations: 20
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.477508 2.026752 0.729003 0.4759
X2 0.356395 0.182481 1.953051 0.0675
X3 -0.133389 0.071777 -1.858389 0.0805
R-squared 0.186398 Mean dependent var 5.116950
Adjusted R-squared 0.090680 S.D. dependent var 2.444718
S.E. of regression 2.331240 Akaike info criterion 4.668159
Sum squared resid 92.38959 Schwarz criterion 4.817519
Log likelihood -43.68159 F-statistic 1.947370
Durbin-Watson stat 0.897059 Prob(F-statistic) 0.173181
Hasil Estimasi Tingkat Suku Bunga LIBOR (X1) dan Tingkat Inflasi (X3)
Terhadap Tingkat Suku Bunga SBI (X2)
Dependent Variable: X2
Method: Least Squares
Date: 11/22/07 Time: 08:36
Sample: 1986 2005
Included observations: 20
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 7.832671 1.582072 4.950895 0.0001
X1 0.514200 0.263280 1.953051 0.0675
X3 0.352441 0.040452 8.712544 0.0000
R-squared 0.820887 Mean dependent var 14.53150
Adjusted R-squared 0.799815 S.D. dependent var 6.258518
S.E. of regression 2.800188 Akaike info criterion 5.034731
Sum squared resid 133.2979 Schwarz criterion 5.184091
Log likelihood -47.34731 F-statistic 38.95611
Durbin-Watson stat 1.307239 Prob(F-statistic) 0.000000
Hasil Estimasi Tingkat Suku Bunga LIBOR (X1) dan Tingkat Suku Bunga
SBI (X2) Terhadap Tingkat Inflasi (X3)
Dependent Variable: X3
Method: Least Squares
Date: 11/22/07 Time: 08:37
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
Sample: 1986 2005
Included observations: 20
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -15.66795 5.075468 -3.086997 0.0067
X1 -1.265853 0.681156 -1.858389 0.0805
X2 2.318189 0.266075 8.712544 0.0000
R-squared 0.817728 Mean dependent var 11.54150
Adjusted R-squared 0.796284 S.D. dependent var 15.91130
S.E. of regression 7.181556 Akaike info criterion 6.918390
Sum squared resid 876.7707 Schwarz criterion 7.067750
Log likelihood -66.18390 F-statistic 38.13350
Durbin-Watson stat 1.659549 Prob(F-statistic) 0.000001
SURAT PERNYATAAN
NIM : 040501077
Fakultas : Ekonomi
Adalah benar telah membuat skripsi dengan judul ”Analisis Pengaruh Suku
Bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan Inflasi terhadap Tingkat Suku Bunga
Deposito Berjangka pada Bank Umum ”, guna memenuhi salah satu syarat untuk
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Yustina Tambunan
NIM: 040501077
Yustina Tambunan : Analisis Pengaruh Suku Bunga Libor, Suku Bunga Sbi, Dan
Inflasi Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum,
2007.
USU Repository © 2009