Anda di halaman 1dari 3

Golongan bentuk sediaan obat

Ruang lingkup No Bentuk Sediaan Fasilitas Kegiatan


Sediaan Padat 1 Tablet  Tablet
 Tablet hisap
 Kaplet
2 Tablet salut  Tablet salut
 Kapsul lepas lambat
3 Gummi Chewable Gummi Chewable
4 Tablet Effervesen Tablet effervesen
5 Tablet obat luar Tablet obat luar
6 Serbuk oral  Serbuk
 Serbuk instan
7 Serbuk effervesen Serbuk effervesen
8 Serbuk obat luar Mangir / masker / lulur
9 Kapsul Kapsul
10 Film strip / edible Film strip / edible film
film
11 Pil pil
12 Granul  Granul instan
 Granul butiran
13 Cone (inhaler) Cone (inhaler)
14 Suppositoria Suppositoria (untuk wasir)
15 Rajangan Rajangan
16 Pilis / Parem / Pilis / Parem / Tapel
Tapel
Sediaan setengah 1 Setengah padat  Salep
padat  Balsam
 Krim
 Gel
Sediaan cairan 1 Cairan obat dalam  Suspensi
 Emulsi
 Elixir
 Tincture
 Cairan kental
 Cair
2 Cairan obat luar  Suspensi
 Emulsi
 Inhaler
 Cair
3 Plester Koyo
Keuntungan dan kerugian sediaan oral dan parenteral

1. Sediaan oral
Obat dengan sediaan oral merupakan obat paling sering digunakan. Walaupun beberapa
obat yang digunakan secara oral dimaksudkan larut dalam mulut, sebagian besar dari obat
yang digunakan secara oral dimaksudkan untuk efek sistemik dari obat, yang dihasilkan
setelah terjadi absorpsi pada berbagai permukaan sepanjang saluran cerna. Beberapa obat
ditelan untuk kerja local pada daerah yang terbatas dalam saluran cerna, yang
dimungkinkan karena tidak larut dan atau daya absorpsi yang tidak baik melalui cara ini.

Keuntungan :
- Dalam cara pemberian dianggap paling alami, tidak sulit, meyenangkan dan aman.

Kerugian :

- Respon obat lambat ( bila dibandingkan dengan obat obat yang diberikan secara
parenteral)
- Obat setelah diresorpsi harus melalui hati, dimana dapat terjadi inaktivasi sebelum
diedarkan kelokasi kerjanya (first pass effect)
- Kemungkinan absorpsi obat yang tidak teratur (yang tergantung pada factor-faktor
seperti perbaikan yang mendasar, jumlah atau jenis makanan dalam saluran cerna)
- Kemungkinan dapat mengalami perusakan beberapa obat oleh reaksi dari lambung atau
oleh enzim-enzim dari saluran cerna.

2. Sediaan parenteral
Istilah parenteral berasal dari bahasa Greek yaitu para yang berarti di samping, dan enteron
yag berarti usus, dimana keduanya menunjukan sesuatu yang diberikan diluar dari usus dan
tidak melalui sistem saluran makanan. Obat yang diberikan dengan cara parenteral adalah
sesuatu yang disuntikan melalui lubang jarum yang runcing kedalam tubuh pada berbagai
tempat dan dengan bermaca-acam kedalaman. Tiga cara utama dari pemberian parenteral
adalah subkutan, intramuscular (IM) dan intravena (IV) walaupun ada yang lain seperti
trakardiak dan intraspinal.
Keuntungan :
- Absorbsi obat cepat
- Kadar obat dalam darah yang dihasilkan dapat di ramalkan
- Pada pemberian subkutan dan intramuscular hanya sedikit obat yang mungkin hilang
sesudah penyuntikan
- Pada pemberian intravena benar-benar tidak ada obat yang hilang pada sesuadah
penyuntikan
- Memungkinkan pemberian dosis yang lebih kecil

Kerugian :

- Nyeri
- Sukar digunakan oleh pasien dengan sendiri
- Obat yang sudah disuntikan tidak bisa ditarik lagi. Ini berarti, sekali zat berada dalam
jaringan atau ditempatkan langsung ke dalam aliran darah, pemusnahan obat yang
diperlukan karena efek yang tidak baik atau toksis atau suatu kelebihan dosis karena
ketidakhati-hatian adalah paling sukar.
- Adanya bahaya terjadi infeksi kuman (harus steril) dan bahaya merusak pembuluh atau
saraf jika tempat suntikan tidak dipilih dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai