Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa , Allah SWT atas segala berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, yang berjudul INDONESIA
KELUAR DARI PBB dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembacanya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk-bentuk kesalahan maupun isi makalah ini
yang masih jauh dari kata sempurna. .
Makalah ini kami akui dan percayai masih banyak kekurangan maka dari itu maklumkanlah
segala kesalahan yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk dapat memberikan masukan-masukan yang bersifat membantu dalam kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan teriama kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT
senantiasa memberkati dan memberi rahmat dan kebijaksanaan dalam segala usaha kami. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PBB diharapkan dapat menggantikan LBB dalam rangka untuk memelihara perdamaian
Internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial,
dan kemanusiaan Internasional.
Berdirinya organisasi Internasional PBB sangat dekat dengan tanggal merdekanya bangsa
Indonesia yang terpaut hanya beberapa bulan dari negara Indonesia yakni yang merdeka
pada 17 Agustus 1945. Indonesia pada saat baru merdeka tentu saja membutuhkan
pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannya. Maka dari itu Indonesia harus melakukan
aktualisasi diri terhadap dunia internasional dengan jalan bergabung dalam organisasi
internasional seperti PBB yang pada masa itu menjadi organisasi internasional yang sangat
berpengaruh di dunia Internasional.
iii
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke
60. Dengan demikian, secara tidak langsung kemerdekaan Indonesia telah diakui oleh negara-
negara lain yang juga berada di PBB dan memiliki kedudukan yang sama dengan 59 negara
anggota lainnya, setelah sang Saka Merah Putih dikibarkan di depan Gedung Markas Besar PBB.
Indonesia memiliki hak yang sama dengan negara lainnya untuk ikut menciptakan dan
melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia serta dapat turut serta memecahkan
permasalahan-permasalahan dunia.
Soekarno menganggap bahwa Malaysia sebagai negara boneka bentukan Inggris yang
mampu mengancam perdamaian di Indonesia. Benar saja, Federasi Malaya, yang dikenal dengan
nama Persekutuan Tanah Melayu sempat ingin menggabungkan Borneo Utara, Sarawak, dan
Singapura menjadi satu negara baru. Indonesia sudah curiga hal itu sebagai bentuk memecah
v
belah Asia Tenggara. Sukarno pun geram, ia mengancam Indonesia akan keluar dari PBB jika
Malaysia benar-benar dimasukkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK)
PBB. Ketika pada awal 1965 Malaysia benar-benar diangkat sebagai anggota tidak tetap DK
PBB, Sukarno hilang kesabaran, dan melayangkan surat pengunduran.
Indonesia bergabung kembali dengan PBB pada masa pemerintahan Soeharto sebab
setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia menjadi
terasingkan dari pergaulan negara-negara dunia. Keluarnya Indonesia dari keanggotan PBB
membuat ruang gerak Indonesi menjadi sempit. Hal ini membuat Indonesia tidak dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya yang dapat tidak dapat dipenuhi sendiri,
melainkan membutuhkan bantuan asing atau negara lain dalam pemenuhannya. Keinginan
Indonesia itu disambut hangat pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966. Indonesia
kembali menjadi anggota PBB untuk melanjutkan kerjasama penuh dengan PBB. Indonesia juga
kembali melanjutkan partisipasinya dalam sesi ke-21 sidang Majelis Umum PBB. Perubahan
sikap politik luar negeri Indonesia pada masa itu dipusatkan pada perbaikan citra Indonesia
dimata dunia dan pembangunan ekonomi Indonesia yang terpuruk pada masa pemerintahan
Presiden Soekarno.
vi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke
60. Lima belas tahun setelah bergabung dengan PBB, Indonesia melalui surat resmi menteri luar
negeri, Dr. Soebandrio tertanggal 20 Januari 1965, menyatakan bahwa Indonesia keluar dari
PBB sejak tanggal 1 januari 1965. Keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB adalah karena
terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga merupakan puncak
kekecewaan Indonesia terhadap PBB. Setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari
keanggotaan PBB, Indonesia menjadi terasingkan dari pergaulan negara-negara dunia. Keluarnya
Indonesia dari keanggotan PBB membuat ruang gerak Indonesi menjadi sempit. Hal ini membuat
Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya yang dapat tidak dapat
dipenuhi sendiri, melainkan membutuhkan bantuan asing atau negara lain dalam pemenuhannya.
Keinginan Indonesia itu disambut hangat pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
kedepannya akan lebih baik dari segi penyusunan teks rekaman percobaan dan memperbaiki tata
bahasa kami. Kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca agar kami jauh lebih baik lagi
dalam membuat makalah selanjutnya.
vii
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/gara-gara-malaysia-indonesia-keluar-dari-pbb-cCpg
https://www.asumsi.co/post/7-januari-soekarno-mengeluarkan-indonesia-dari-ketidaktegasan-pbb
viii