Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa , Allah SWT atas segala berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, yang berjudul INDONESIA
KELUAR DARI PBB dalam bentuk yang sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembacanya.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk-bentuk kesalahan maupun isi makalah ini
yang masih jauh dari kata sempurna. .

Makalah ini kami akui dan percayai masih banyak kekurangan maka dari itu maklumkanlah
segala kesalahan yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk dapat memberikan masukan-masukan yang bersifat membantu dalam kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan teriama kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT
senantiasa memberkati dan memberi rahmat dan kebijaksanaan dalam segala usaha kami. Amin.

Palangka Raya, 21 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

A.Bergabungnya Indonesia dengan PBB .............................................................................2

B. Indonesia Keluar dari PBB ............................................................................................ 3

C. Kekecewaan Indonesia Terhadap PBB ...........................................................................3

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 8

B. Kritik dan Saran ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan organisasi Internasional yang secara
resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945, melalui ratifikasi piagam 5 negara anggota tetap
dewan keamanaan PBB yakni Perancis, Republik China, Uni Soviet, Inggris dan Amerika
Serikat. Organisasi Internasional PBB didirikan sebagai organisasi Internasional yang
berwujud perserikatan negara – negara di dunia yang dianggap sebagai organisasi yang
menggantikan posisi organisasi sebelumnya yakni Liga Bangsa Bangsa (LBB).

PBB diharapkan dapat menggantikan LBB dalam rangka untuk memelihara perdamaian
Internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial,
dan kemanusiaan Internasional.

Berdirinya organisasi Internasional PBB sangat dekat dengan tanggal merdekanya bangsa
Indonesia yang terpaut hanya beberapa bulan dari negara Indonesia yakni yang merdeka
pada 17 Agustus 1945. Indonesia pada saat baru merdeka tentu saja membutuhkan
pengakuan dari negara lain atas kemerdekaannya. Maka dari itu Indonesia harus melakukan
aktualisasi diri terhadap dunia internasional dengan jalan bergabung dalam organisasi
internasional seperti PBB yang pada masa itu menjadi organisasi internasional yang sangat
berpengaruh di dunia Internasional.

Dengan bergabungnya Indonesia dalam keanggotaan organisasi internasional PBB pada


tanggal 28 September 1950 ini menunjukkan upaya bangsa Indonesia selain untuk
aktualisasi diri ke dunia internasional yang tujuannya mendapatkan lebih banyak pengakuan
atas kemerdekaan negara Indonesia, bergabungnya Indonesia dalam organisasi internasional
PBB juga bertujuan agar dapat menjalin kerjasama dengan sesama negara anggota dalam
segala bidang. Dengan kerjasama tersebut tentu saja diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi pembangunan negara Indonesia itu sendiri serta dapat aktif dalam
mewujudkan perdamaian dunia.
Namun pada tanggal 7 Januari 1945 Indonesia menyatakan keputusannya untuk keluar
dari keanggotaan organisasi Internasional PBB melalui pidato langsung dari Presiden
Soekarno dalam rapat umum Anti Pangkalan Militer Asing di Kalakrta.
Berdasarkan persepsi tungal dan keputusan tegas dari Presiden Soekarno itu sendiri untuk
keluar dari keanggotaan organisasi Internasional pada masa itu. Keputusan itu diambil
berdasarkan pandangan serta sikap kurang baik terhadap organisasi Internasional PBB.
Terdapat faktor utama pertama yang menyebabkan Presiden Soekarno mengambil
kebijakan tersebut yakni terkait perselisihan Negara Indonesia dengan Negara Malaysia.

iii
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Termasuk organisasi seperti apakah PBB? Apakah merupakan organisasi yang


independen ataupun memihak?
2. Apa peran PBB terhadap Indonesia?
3. Apa alasan Indonesia keluar dari PBB pada saat itu?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui organisasi jenis apakah PBB.


2. Mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai Indonesia keluar dari PBB.
3. Mengetahui dan memahami peranan PBB terhadap Indonesia.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Indonesia Bergabung dengan PBB


Pada tahun 1945 saat kemerdekaan Indonesia diumumkan, Indonesia masih dalam
kondisi belum stabil baik dari segi politik, ekonomi, dan keamanan. Dalam keadaan yang baru
saja merdeka, Indonesia membutuhkan bantuan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan
yang tidak dapat diperoleh dari dalam negeri sendiri dan juga dalam mencapai kepentingan
nasionalnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepentingan nasionalnya, tujuan
lain Indonesia bergabung dengan organisasi seperti PBB ataupun kerja sama lainnya adalah
untuk menunjukkan keberadaannya di dunia internasional serta diakui sebagai negara yang
merdeka. Oleh karena itu, Indonesia menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain, baik
dalam bentuk bilateral, multilateral, maupun melalui organisasi internasional, sejak
memproklamasikan kemerdekaannya. Salah satu diantara berbagai kerjasama dan 15 hubungan
yang dilakukan Indonesia adalah kerjasama dan hubungan dengan PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa).

Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke
60. Dengan demikian, secara tidak langsung kemerdekaan Indonesia telah diakui oleh negara-
negara lain yang juga berada di PBB dan memiliki kedudukan yang sama dengan 59 negara
anggota lainnya, setelah sang Saka Merah Putih dikibarkan di depan Gedung Markas Besar PBB.
Indonesia memiliki hak yang sama dengan negara lainnya untuk ikut menciptakan dan
melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia serta dapat turut serta memecahkan
permasalahan-permasalahan dunia.

B. Indonesia Keluar dari PBB


Lima belas tahun setelah bergabung dengan PBB, Indonesia melalui surat resmi menteri
luar negeri, Dr. Soebandrio tertanggal 20 Januari 1965, menyatakan bahwa Indonesia keluar dari
PBB sejak tanggal 1 januari 1965. Keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB adalah karena
terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga merupakan puncak
kekecewaan Indonesia terhadap PBB.

Soekarno menganggap bahwa Malaysia sebagai negara boneka bentukan Inggris yang
mampu mengancam perdamaian di Indonesia. Benar saja, Federasi Malaya, yang dikenal dengan
nama Persekutuan Tanah Melayu sempat ingin menggabungkan Borneo Utara, Sarawak, dan
Singapura menjadi satu negara baru. Indonesia sudah curiga hal itu sebagai bentuk memecah

v
belah Asia Tenggara. Sukarno pun geram, ia mengancam Indonesia akan keluar dari PBB jika
Malaysia benar-benar dimasukkan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK)
PBB. Ketika pada awal 1965 Malaysia benar-benar diangkat sebagai anggota tidak tetap DK
PBB, Sukarno hilang kesabaran, dan melayangkan surat pengunduran.

C. Kekecewaan Indonesia Terhadap PBB


Keluarnya Indonesia dari keanggotaan PBB juga dikarenakan kekecewaan Indonesia
dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno terhadap PBB. Harapan Indonesia yang tinggi
terhadap PBB tidak sejalan dengan kenyataannya. Presiden Soekarno menganggap PBB terlalu
condong kepada negaranegara barat, PBB juga menerapkan sistem yang berasal dari negara
barat, serta ketidakmampuan PBB untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan negara.
Presiden Soekarno kecewa terhadap PBB yang dianngap terlalu condong kepada negara-negara
barat. Kekecewaannya ini juga disampaikan Presiden Soekarno melalui pidatonya yang berjudul
To Build The World A New atau Membangun Dunia Kembali dalam Sidang Umum PBB ke-15.
Dalam pidatonya tersebut Presiden Soekarno mengkritisi PBB.

Indonesia bergabung kembali dengan PBB pada masa pemerintahan Soeharto sebab
setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia menjadi
terasingkan dari pergaulan negara-negara dunia. Keluarnya Indonesia dari keanggotan PBB
membuat ruang gerak Indonesi menjadi sempit. Hal ini membuat Indonesia tidak dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya yang dapat tidak dapat dipenuhi sendiri,
melainkan membutuhkan bantuan asing atau negara lain dalam pemenuhannya. Keinginan
Indonesia itu disambut hangat pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966. Indonesia
kembali menjadi anggota PBB untuk melanjutkan kerjasama penuh dengan PBB. Indonesia juga
kembali melanjutkan partisipasinya dalam sesi ke-21 sidang Majelis Umum PBB. Perubahan
sikap politik luar negeri Indonesia pada masa itu dipusatkan pada perbaikan citra Indonesia
dimata dunia dan pembangunan ekonomi Indonesia yang terpuruk pada masa pemerintahan
Presiden Soekarno.

vi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai anggota ke
60. Lima belas tahun setelah bergabung dengan PBB, Indonesia melalui surat resmi menteri luar
negeri, Dr. Soebandrio tertanggal 20 Januari 1965, menyatakan bahwa Indonesia keluar dari
PBB sejak tanggal 1 januari 1965. Keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB adalah karena
terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga merupakan puncak
kekecewaan Indonesia terhadap PBB. Setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari
keanggotaan PBB, Indonesia menjadi terasingkan dari pergaulan negara-negara dunia. Keluarnya
Indonesia dari keanggotan PBB membuat ruang gerak Indonesi menjadi sempit. Hal ini membuat
Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya yang dapat tidak dapat
dipenuhi sendiri, melainkan membutuhkan bantuan asing atau negara lain dalam pemenuhannya.
Keinginan Indonesia itu disambut hangat pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
kedepannya akan lebih baik dari segi penyusunan teks rekaman percobaan dan memperbaiki tata
bahasa kami. Kami berharap adanya kritik dan saran dari pembaca agar kami jauh lebih baik lagi
dalam membuat makalah selanjutnya.

vii
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/gara-gara-malaysia-indonesia-keluar-dari-pbb-cCpg

https://www.asumsi.co/post/7-januari-soekarno-mengeluarkan-indonesia-dari-ketidaktegasan-pbb

viii

Anda mungkin juga menyukai