Anda di halaman 1dari 6

2.

Prioritas Masalah
Prioritas masalah ditentukan dengan menggunakan metode Hanlon Kualitatif dan Hanlon Kuantitatif.

A. Hanlon Kuantitatif
Kriteria yang digunakan pada Hanlon Kuantitatif meliputi:
 A = Besarnya masalah, yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan
instansi terkait. Skor 0-10 (kecil –besar )
 B = Kegawatan masalah, yiatutingginya angka morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya dari waktu ke waktu. Skor 0-10
(tidak gawat – sangat gawat)
 C = Efektivitas atau kemudahan penanggulangan masalah, dilihat dari perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat
penyelesaian masalah yang akan diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana dan cara) untuk menyelesaikan masalah. Skor -
10 (sulit – mudah)
 D = PEARL. Skor pertimbangan dalam kemungkinan pemecahan masalah yaitu skor 0 artinya tidak dan 1 artinya ya.

KRITERIA A : BESARNYA MASALAH


 Jumlah Kelas
K = 1 + 3,3 Log N

K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log 14
K = 4,795
K=5

2
 Interval Kelas
I = R(nilai besar- niali kecil)
Jumlah Kelas

I = 100-7
5
I = 18,6
I = 19

Besarnya Masalah
No. Masalah 26-44 64-82 83-101 Nilai
7-25 (2) 45-63 (6)
(4) (8) (10)
1 Prevalensi tekanan darah tinggi X 10
2 Prevalensi merokok pada penduduk umur < 18 th X 10
3 Penemuan insiden TB Paru (+) X 4
4 Penemuan angka mortalitas TB Paru X 10
5 Pengobatan penderita TB Paru BTA- Rq+ X 10
Penemuan penderita TB meninggal 0,003 / 1000
X
6 penduduk 10
Penemuan tersangka penderita kusta baru/tahun 0.9 /
X
7 100.000 penduduk 10
8 Pengobatan penderita kusta X 10
9 Pemeriksaan sediaan darah (SD) X 10

3
10 Penderita malaria klinis yang diobati X 10
11 Jumlah kasus PNB dengan tanda bahaya dirujuk X 10
12 BCG X 2
13 Polio 1 X 2
14 Polio 2 X 2

KRITERIA B : KEGAWATAN MASALAH

Tingkat Biaya yang


No. Masalah Keganasan Nilai
Urgensi Dikeluarkan
1 Prevalensi tekanan darah tinggi 8 7 9 24
2 Prevalensi merokok pada penduduk umur < 18 th 8 6 9 23
3 Penemuan insiden TB Paru (+) 8 8 7 23
4 Penemuan angka mortalitas TB Paru 7 9 9 25
5 Pengobatan penderita TB Paru BTA- Rq+ 6 7 7 20
Penemuan penderita TB meninggal 0,003 / 1000
6 penduduk 5 3 2 10
Penemuan tersangka penderita kusta baru/tahun 0.9 /
7 100.000 penduduk 8 2 2 12
8 Pengobatan penderita kusta 5 2 3 10
9 Pemeriksaan sediaan darah (SD) 2 5 3 10
10 Penderita malaria klinis yang diobati 5 5 5 15
11 Jumlah kasus PNB dengan tanda bahaya dirujuk 4 5 3 12
12 BCG 1 5 4 10
13 Polio 1 1 2 3 6

4
14 Polio 2 2 3 1 6

KRITERIA C : KEMUDAHAN DALAM PENANGGULANGAN

Makin sulit penanggulangan, maka skor akan semakin kecil


(Makin sulit 1> 2> 3> 4> 5> Makin Mudah )

Kemudahan dalam
No. Masalah
Penanggulangan
1 Prevalensi tekanan darah tinggi 2.29
2 Prevalensi merokok pada penduduk umur < 18 th 3.71
3 Penemuan insiden TB Paru (+) 2.71
4 Penemuan angka mortalitas TB Paru 3.57
5 Pengobatan penderita TB Paru BTA- Rq+ 4.86
6 Penemuan penderita TB meninggal 0,003 / 1000 penduduk 3.14
7 Penemuan tersangka penderita kusta baru/tahun 0.9 / 100.000 penduduk 3.57
8 Pengobatan penderita kusta 3.86
9 Pemeriksaan sediaan darah (SD) 3.86
10 Penderita malaria klinis yang diobati 3.86
11 Jumlah kasus PNB dengan tanda bahaya dirujuk 3.43
12 BCG 5
13 Polio 1 5
14 Polio 2 5

KRITERIA D : PEARL FAKTOR

5
- P: Propiety (Kesesuaian)
- E: Economic (Ekonomi murah)
- A: Acceptability (Dapat diterima)
- R: Resources availability (Tersedianya sumber daya)
- L: Legality (Legalitas Terjamin)

(Skor 0= Tidak; Skor 1=ya)

Hasil
No. Masalah P E A R L
Kali
1 Prevalensi tekanan darah tinggi 1 0 1 1 1 0
2 Prevalensi merokok pada penduduk umur < 18 th 0 0 0 0 1 0
3 Penemuan insiden TB Paru (+) 1 1 1 1 1 1
4 Penemuan angka mortalitas TB Paru 0 0 1 1 1 0
5 Pengobatan penderita TB Paru BTA- Rq+ 0 0 1 1 1 0
Penemuan penderita TB meninggal 0,003 / 1000
6 penduduk 0 0 1 1 1 0
Penemuan tersangka penderita kusta baru/tahun 0.9
7 / 100.000 penduduk 0 0 0 1 1 0
8 Pengobatan penderita kusta 1 1 0 1 0 0
9 Pemeriksaan sediaan darah (SD) 1 1 1 1 1 1
10 Penderita malaria klinis yang diobati 1 1 1 0 1 0
11 Jumlah kasus PNB dengan tanda bahaya dirujuk 1 1 1 1 1 1
12 BCG 1 1 1 1 1 1
13 Polio 1 1 1 1 1 1 1
14 Polio 2 1 1 1 1 1 1

6
PENETAPAN NILAI

 Nilai Prioritas Dasar (NPD) = (A + B) x C


 Nilai Prioritas Total (NPT) = (A + B) x C x D

Nilai
No. Masalah NPD NPT PRIORITAS
PEARL
1 Prevalensi tekanan darah tinggi 77.86 0 0 -
2 Prevalensi merokok pada penduduk umur < 18 th 122.43 0 0 -
3 Penemuan insiden TB Paru (+) 73.17 1 73.17 III
4 Penemuan angka mortalitas TB Paru 124.95 0 0 -
5 Pengobatan penderita TB Paru BTA- Rq+ 145.8 0 0 -
6 Penemuan penderita TB meninggal 0,003 / 1000 penduduk 62.8 0 0 -
Penemuan tersangka penderita kusta baru/tahun 0.9 / 100.000
7 penduduk 78.54 0 0 -
8 Pengobatan penderita kusta 77.2 0 0 -
9 Pemeriksaan sediaan darah (SD) 77.2 1 77.2 I
10 Penderita malaria klinis yang diobati 77.2 0 0 -
11 Jumlah kasus PNB dengan tanda bahaya dirujuk 75.46 1 75.46 II
12 BCG 60 1 60 IV
13 Polio 1 40 1 40 V
14 Polio 2 40 1 40 V

Dari metode Hanlon Kualitatif, didapatkan prioritas masalah yaitu kurangnya ketersediaan sarana pemeriksaan darah untuk
penyakit malaria.

Anda mungkin juga menyukai