Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PNEUMONIA”

RUANG 6A RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :

Faris Hidayat
Novi Setia Prasiska
Rini Handriani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES MAHARANI MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PNEUMONIA

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RUANG 6A RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PNEUMONIA”

DI RUANG 6A RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh : Faris Hidayat


Novi Setia Prasiska
Rini Handriani
Prodi : Profesi Ners
Program Studi : Profesi Ners

Malang, 28 November 2019

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PNEUMONIA

Pokok Bahasan : Pneumonia

Sasaran : Keluarga pasien di ruang 6A RSSA

Hari/tanggal : 28 November 2019

Tempat : Ruang 6A RSSA

Alokasi Waktu : 30 menit / 09.00 – 10.00 WIB

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu mengetahui tanda dan gejala pencegahan pneumonia sehingga
dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian pneumonia
2. Menyebutkan penyebab pneumonia
3. Menyebutkan manifestasi klinis pneumonia
4. Menyebutkan penatalaksanaan pneumonia
5. Menyebutkan pencegahan pneumonia
B. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
C. METODE
Ceramah dan tanya jawab
D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit


2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan sub topik yang dengan baik
akan dibahas 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan maksud, dengan seksama
tujuan, dan kontrak waktu
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengar 20 menit
pneumonia dengan seksama
2. Menjelaskan penyebab 2. Memperhatikan
pneumonia dengan baik
3. Menjelaskan manifestasi 3. Bertanya
pneumonia
4. Menjelaskan
penatalaksanaan pneumonia
5. Menjelaskan pencegahan
pneumonia

Evaluasi Tanya jawab 10 menit


Audien bertanya dg
aktif

Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan 5 menit


yang telah disampaikan kesimpulan dari
materipenyuluhan
yang telah
disampaikan.
2. Melakukan evaluasi 2. Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
oleh penyuluh.
3. Mengakhiri kegiatan 3. Menjawab salam

E. MATERI
Terlampir

F. EVALUASI
a) Evaluasi Terstruktur
1. Meminta perizinan kepada kepala ruang dan petugas ruang tunggu
untuk mengadakan penyuluhan
2. Meminta keluarga yang ada di ruang tunggu untuk mengikuti proses
penyuluhan.
3. Penyuluh menyiapkan SAP, materi dan media pembelajaran berupa
power point

b) Evaluasi Proses
1. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang
2. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan
3. Pembicara menguasai materi penyuluhan
4. Waktu penyuluhan sesuai kontrak waktu
5. Tempat penyuluhan dilakukan di ruang 6A RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
6. Diharapkan peserta aktif
7. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama
kegiatan penyuluhan berlangsung
c) Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menyebutkan pengertian pneumonia
2. Peserta mampu menyebutkan penyebab pneumonia
3. Peserta mampu menyebutkan manifestasi klinis pneumonia
4. Peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan pneumonia
5. Peserta mampu menyebutkan pencegahan pneumonia
Materi Penyuluhan Pneumonia

1. Pengertian
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh
bakteri, virus, atau jamur. Ketika seseorang bernafas, udara kaya oksigen
mengalir ke tubuh melalui saluran udara (trakea, bronkus, dan bronkhiolus)
di paru-paru. Di ujung saluran udara, oksigen ditukar dengan karbon
dioksida, yang bergerak keluar dari tubuh ketika seseorang bernafas.
Alveoli adalah kantung udara yang sangat kecil di ujung cabang saluran
napas di mana pertukaran gas ini terjadi. Pneumonia menyebabkan alveoli
menjadi meradang dan terisi dengan cairan. Bakteri adalah penyebab
paling umum pneumonia pada orang dewasa, sedangkan virus adalah
penyebab paling umum pada anak-anak yang lebih muda dari 5 tahun. Di
sini, Thompson membahas gejala, pencegahan dan pengobatan pneumonia.
2. Etiologi
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut.
Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan
streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus
influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi
droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama
pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Protozoa yang menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii
pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami
immunosupresi.

3. Manifestasi Klinis
a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
 Nyeri pleuritic
 Nafas dangkal dan mendengkur
 Takipnea
b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi
 Mengecil, kemudian menjadi hilang
 Krekels, ronki, egofoni
c. Gerakan dada tidak simetris
d. Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium
e. Diaforesis
f. Anoreksia
g. Malaise
h. Batuk kental, produktif
 Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi
kemerahanatau berkarat
i. Gelisah
j. Cynosis
 Area sirkumoral
 Dasar kuku kebiruan
k. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
4. Penatalaksanaan
1. Terapi antibiotic
Merupakan terapi utama pada pasien pneumonia dengan
manifestasi apapun, yang dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap
kuman penyebabnya.
a. Antibiotik yang biasanya menjadi pilihan sebagai terapi awal adalah
amoxilin, clarithromycin atau erithromycin untuk beberapa pasien CAP
(Community Acquired Pneumonia).
b. Pada kasus pneumonia CAP yang disebabkan oleh bakteri atypical,
antibiotik yang menjadi pilihan peratama penderita adalah dari
golongan makrolida seperti azithromycin dan clarithromycin,
fluoroquinolol, dan doxycycline.
c. Antibiotik untuk pneumonia HCAP (Hospital Acquired pneumonia)
adalah chepalosporin generasi ketiga dan keempat, carbapenem,
fluoroquinolol, aminoglikosida dan vancomycin.

2. Terapi suportif umum


a. Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-
96 % berdasar pemeriksaan AGD
b. Humidifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang
kental
c. Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran
untuk batuk dan napas dalam
d. Pengaturan cairan: pada pasien pneumonia, paru menjadi lebih
sensitif terhadap pembebanan cairan terutama pada pneumonia
bilateral
e. Pemberian kortikosteroid, diberikan pada fase sepsis
f. Ventilasi mekanis : indikasi intubasi dan pemasangan ventilator
dilakukan bila terjadi hipoksemia persisten, gagal napas yang
disertai peningkatan respiratoy distress dan respiratory arrest
g. Drainase empiema bila ada

5. Pencegahan
a. Berhenti merokok.
b. Hindari orang-orang yang memiliki infeksi yang kadang-kadang
menyebabkan pneumonia.
c. Tinggal jauh dari orang-orang yang sedang flu atau sedang terserang
infeksi saluran pernafasan lainnya.
d. Jika anda belum mengalami campak atau cacar dan belum
mendapatkan vaksin terhadap penyakit ini, hindari orang-orang
tersebut.
e. Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebarab virus dan
bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
f. Vaksinasi
 Vaksin untuk anak-anak disebut vaksin konjugasi pneumokokus
(PVC).
 Vaksin untuk orang dewasa, perokok, dan orang-orang yang
memiliki beberapa jangka panjang kondisi kronir disebut
Polisakarida Vaksin pneumokokus (PPSV).
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Zul. 2011. Buku Ajar Ilmu Pernyakit Dalam. Jakarta: balai penerbit
FKUI
Smeltzer SC, Bare B.G (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,

Volume I, Jakarta : EGC

Syamsudin & Keban, 2013, Buku Ajar Farmakoterapi Gangguan Saluran

Pernafasan, Hal 144-155, Jakarta, Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai