Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FIQIH

JINAYAH DAN QISHASH

DISUSUN OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK :
• AGUS DWI KHARISMA SARI
• BELIA SARITA SARI
• ASTI AFRIANA ANGGITA RAHAYU

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BANYUMAS


TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji hanya milik Allah SWT. Nikmat-Nya yang begitu “deras” mengalir mengantarkan
manusia pada “hilir” kesadaran bahwa kasih sayang yang Dia limpahkan sangatlah adil kepada
mereka yang patuh maupun ingkar dan semoga kita selalu berada dalam lindungan dan petunjuk-
Nya serta mengharapkan selalu syafa’at Rasul-Nya.
Pada kesempatan kali ini kami kelas XI IPA 1 membuat makalah fiqih tentang Jinayah dan
Qishash untuk dapat dipelajari dengan mudah dalam bentuk makalah ini.
Kami tak membebaskan diri kami dari segala kekeliruan dan mengakui sepenuh kekurangan.
Untuk itu, kami memohon kepada Allah SWT dan pembaca semoga berkenan memaafkan kekeliruan
yang ada dalam kliping ini.
Semoga kliping ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya untuk menambah
pengetahuan dan dapat menyimpulkan tentang Jinayah dan Qishash.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sumpiuh, 20 Oktober 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.…..…………………………………………………………………….....i

KATA PENGANTAR………….…………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..………......iii

BAB 1 – JINAYAH………...………………………………………………………………………1

BAB 2 – QISHASH…………………………………………………………………………….......2

BAB 3 - KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………3

DAFTAR PUSTAKA……….……………………………………………………………………..4
JINAYAH

A. Pembunuhan
Secara bahasa, pembunuhan adalah menghilangkan nyawa seseorang. Sedangkan
secara istilah pembunuhan adalah perbuatan manusia yang menghilangkan nyawa seseorang
baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja baik dengan alat mematikan maupun tidak.

B. Macam-macam pembunuhan
1. Pembunuhan sengaja
Yaitu pembunuhan yang telah direncanakan menggunakan alat mematikan. Dikatakan
membunuh apabila pembunuh tersebut baligh dan mempunyai niat atau rencana
melakukan pembunuhan.
2. Pembunuhan seperti disengaja
Adalah pembunuhan yang dilakukan seseorang tanpa niat dan menggunakan alat yang
biasanya tidak mematikan, namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Misalnya
dengan senjata memukul orang lain dengan cambuk ringan akan tetapi yang terkena pukul
kemudian meninggal.
3. Pembunuhan bersalah
Yaitu pembunuhan yang terjadi karena salah satu dari 3 kemungkinan.
 Pertama : perbuatan tanpa maksud melakukan kejahatan tapi mengakibatkan
kematian
 Kedua : perbuatan yang mempunyai niat membunuh namun ternyata orang tersebut
tidak boleh dibunuh
 Ketiga : perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tetapi akibat
kelalaiannnya menyebabkab kematian sesorang

C. Dasar hukum larangan membunuh


Firman Allah SWT dalam QS Al Isra’ : 33

َ ‫ّللاُ َح َّر َم الَّتِي ت َ ْقتُلُ ْواالنَّ ْف‬


َ‫س َول‬ َّ ‫ق‬ِ ‫ِإلَّبِ ْال َح‬
Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu alasan yang benar”

D. Hukuman bagi pelaku pembunuhan


1. Pembunuhan sengaja
Hukuman bagi pelaku pembunuhan sengaja adalah qishash yaitu pelaku harus diberi
sanksi yang berat. Jika keluarga korban memaafkan, maka hukumannya adalah membayar
diyat mughaladzah (denda berat). Selain itu pembunuh harus menunaikan kaffarah.
2. Pembunuhan seperti disengaja
Hukumannya tidak diqishash, ia dihukum dengan membayar diyat mughaladzah
(denda berat) yang diambilkan dari harta keluarganya dan dapat dibayar secara bertahap
selama 3 th
3. Pembunuhan tersalah
Hukumannya adalah membayar diyat mukhaffafah (denda ringan) yang diambilkan dari
harta pembunuh dan dapat dibayarkan secara bertahap selama 3 th

E. Hikmah larangan membunuh


Firman Allah SWT QS An-Nisa : 93

‫ب َج َهنَّ ُم ُمؤْ ِمنًا ُمت َ َع ِمدًافَ َجزَ ا ُؤهُ قَت َ َل َم ْن‬ َّ ‫ع َذابًا َع ِظي َما لَهُ َوأ َ َع َّد َولَ َعنَهُ َعلَ ْي ِه‬
َ ‫ّللاُ َخا ِلدًافِي َها َو َغ‬
َ ‫ض‬ َ
Artinya : “Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya
adalah neraka jahanam, ia kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, mengutuknya dan
menyediakan adzab yang besar baginya”
QISHASH

A. Pengertian Qishash
Menurut syara’ qishash adalah melakukan pembalasan yang sama (serupa) terhadap
perbuatan/pembunuhan/melukai/perusakan anggota badan /menghilangkan manfaat anggota
badan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

B. Hukum Qishash
Hukuman mengenai qishash baik qishash pembunuhan maupun qishash anggota
badan, dijelaskan dalam Al Quran surat Al Maidah : 45

َ‫وَكَتَبَناعَلَيَهَمََفَيَهَاأنَالنفسَوالعينَباَلعينَواالنفَباالنفَواالذنَباالذنَوالسنَبالسنَوالجروحَوصاص‬

Artinya : “Dan kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa
(dibalas) jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, dan gigi dengan
gigi dan luka-lukaَpun dengan qishashnya. Barang siapa melepaskan (hak qishashnya) akan
melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa yang tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah SWT, maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim”

c. Syarat-syarat qishash
Berdasarkan pengertian diatas maka qishash dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Qishash pembunuhan yaitu qishash yang merupakan hukuman bagi pembunuh
2. Qishasah Anggota badan yaitu qishashyang merupakan hukuman bagi pelaku tindak pidana
melukai,merusak/menghilangkan fungsi anggota badan

d. Syarat-syarat qishash
Hukuman qishash wajib dilakukan apabila memenuhi syarat berikut
1. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya (orang yang benar-benar baik). Jika seorang
mukmin membunuh orang kafir, orang murtad, pezina yang sudah menikah/seorang
pembunuh, maka dalam hal ini hukuman qishash tidak berlaku.
2. Pembunuh sudah baligh/berakal
3. Pembunuhan bukan bapak (orang tua) dari terbunuh
4. Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang membunuh, seperti muslim dengan
muslim, merdeka dengan merdeka, dan hamba dengan hamba
5. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, mata dengan mata dan lain
sebagainya

Anda mungkin juga menyukai