Occupational hazard adalah bahaya yang dialami saat bekerja/ ditempat kerja.

Bahaya pekerjaan
dapat mencakup bahaya fisik, biologi, kimia, dan psicososial. Di amerika terdapa badan khusus
yang melakukan investigasi ditempat kerja disebut national institute for occupational safety and
healt (NIOSH) dan menghasilkan pedoman yang disebut administrasi keselamatan dan kesehatan
kerja yang disebut The Occupational safety and health administration (OSHA) yang menetapkan
standar untuk mencegah cedera dan penyakit di tempat kerja.
1. Fisik hazard: Bahaya fisik meliputi, electricity, getaran, kebisingan, dan temperature baik
dingin maupun panas
 Electricity : Listrik menimbulkan bahaya bagi banyak pekerja. Cidera listrik
dapat dibagi menjadi TIGA jenis: sengatan listrik yang fatal, luka bakar, dan
jatuh yang disebabkan oleh kontak dengan energi listrik. Koneksi listrik yang
salah dan peralatan listrik yang rusak dapat menyebabkan sengatan listrik bagi
pekerja dan orang lain di atau dekat tempat kerja. Cidera listrik dapat dicegah
melalui praktik kerja yang aman seperti menjaga peralatan listrik dirawat dengan
baik. Memakai APD
 Getaran : Pemaparan berulang yang terus menerus ke tingkat getaran yang tinggi
menghasilkan cedera atau penyakit. Eksposur getaran diklasifikasikan menjadi
dua jenis umum: getaran tangan-lengan dan seluruh tubuh. [41] Getaran tangan-
lengan menyebabkan cedera langsung pada jari dan tangan dan memengaruhi
perasaan, ketangkasan, dan genggaman tangan. Berkaitan dengan peralatan
seperti penggiling, bor, gergaji mesin. Getaran seluruh tubuh adalah salah satu
penyebab paling umum dari kehilangan waktu dan hasil produksi dan
menyebabkan nyeri punggung bawah dan cedera dan karena tingkat getaran yang
lebih tinggi dari yang diharapkan. Biasanya berkaitan dengan kendaraan offroad
 Kebisingan: Dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Biasanya berkaitan
dengan pekerja dibidang music, pekerja tambang, dan konstruksi.
 Temprature (panas): biasanya pekerja yang berdekatan dengan panas seperti
tukang masak, pabrik kaca, pabrik baja. Meningkatnya resiko heat stroke,
dehidrasi, heat exhaustion, heat cramps. Untuk temperature dingin biasa pada
pekerja penyelamat di pegunungan, dan pekerjaan yang berhubungan dengan
suhu dingin. Meningkatkan resiko frost bite, chill blain.
2. Biologi: hal yang mengancam kesehatan manusia yang berasal dari mahluk hidup seperti
virus, bakteri, jamur, dan parasite. Ada 4 level pada biohazard yaitu menurut NIOSH:
 Biohazard lvl 1 : Bakteri dan virus seperti E coli, varicela. Pada tingkat ini hanya
butuh ppencegahan yang minimal
 Biohazaard lvl 2: bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit ringan pada
manusia atau tidak bisa menyebar melalui aerosol seperti virus hepatitis A,B,C,D,
salmonella, gondok.
 Biohazard lvl 3: Bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit parah hingga fatal
pada manusia dan ada vaksin atau perawatannya seperti virus SARS, MERS,
coronavirus
  Biohazard lvl 4: Virus yang menyebabkan penyakit parah hingga fatal pada
manusia namun tidak ada vaksin, seperti ebola
3. Chemical hazard
Bahaya bahan kimia adalah jenis bahaya akibat pekerjaan yang disebabkan oleh paparan
bahan kimia di tempat kerja, exposurenya bisa dari ingesti,inhalasi, expotion, absorption.
Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan efek kesehatan yang akut atau
jangka Panjang. Ada banyak jenis bahan kimia yang berbahaya teermasuk Ammonia,
hydrogen peroxide (H2O2), Nitrous oxide (N2o), phenol (C6H6O6 or C6H5OH)
 Ammonia(NH3) : dapat ditemukan diseluruh lingkungan udara, tanah, dan air,
dan pada tumbuhan dan hewan termasuk manusia. Amonia juga ditemukan di
banyak pembersih rumah tangga dan industry. Kadar ammonia yang tinggi dapat
mengiritasi dan membakar kulit, mulut, paru-paru, dan mata. Tingkat pajanan
tergantung pada dosis, durasi, dan pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang
mungkin banyak terpapar seperti pertanian yang menggunakan pupuk tanah,
pekerja di penyulingan minyak, pekerja di pabrik pupuk
 Hydrogen peroxide (H2O2) : merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau
sedikit tajam. Menyebabkan iritasi pada mata, hidung, kulit, dan tenggorokan.
Tingkat paparan tergantung pada dosis, durasi, dan pekerjaan yang dilakukan.
Dalam industry hydrogen peroxide berlebih digunakan sebagai pemutih, untuk
tekstil dan kertas, itu juga dapat obat untuk memutihkan pakaian dan rambut.
Pekerja terpapar melalui inhalasi atau kontak dengan kulit. Pekerja yang beresiko
adalah penata gaya disalon kecantikan
 Nitrous oxide(N20): Gas yang tidak berwarna yang disimpan dalam bentuk
cairan. Menghirup nitrous oxide dapat menyebabkan pusing, tidak sadar, dan
bahkan kemmatian. Paparan jangka Panjang dapat menyebabkan infertilitas.
Tingkat paparan tergantung dosis, durasi, dan jenis pekerjaan. Banyak digunakan
pada peralatan anastesi, pasien bedah, dan tabung penyimpanan. Beberapa
pekerja yang beresiko yaitu : tenaga medis diruang bedah yang menggunakan gas
nitrous oxide sebagai obat bius
 Phenol (C6H6O or C6H6OH) padatan kristalin yang tidak berwarna sampai
merah muda, dengan bau yang manis dan tajam. Paparan fenol dapat
menyebabkan iritasi pada kulit, mata, hidung, tenggorokan, dan sistem saraf.
Tingkat bahaya tergantung pada dosis, durasi, dan pekerjaan yang dilakukan.
Phenol digunakan sebagai antiseptic dan disinfektan. Pekerja beresiko tinggi
ppekerja pabrik produksi herbisida

4. Psikososial : egala bahaya pekerjaan yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan

fisik pekerja, termasuk kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam lingkungan kerja
di antara orang lain. Mencakup ketegangan saat bekerja, effort reward balance (jadi antar
kerja dan gaji tidak seimbang), waktu kerja yang lama, work life balance (tidak bisa
mengatur antar kerja dan kehidupan pribadi).