5. Pada kasus atresia ani pada bayi baru lahir jika dilakukan pemeriksaan radiologi
menurut saudara proyeksi yang tepat adalah:
a. dibuat abdomen tiga posisi
b. AP dan Lateral pasien supine
c. AP supine dan LLD
d. Dibalik kepala di bawah, AP dan lateral “knee chest”
e. Cukup LLD
6. Pada proyeksi parieto akantial metode Water’s kepala ekstensi 37 derajat dengan
tujuan:
a. agar sinus maksilaris tampak benar-benar bulat
b. agar nampak batas udara dan cairan
c. agar tulang petrosum tidak superposisi dengan sinus maksilaris
d. agar memudahkan dan mengenakkan pasien
e. agar dalam positioning tidak mengalami kesulitan
12. Syarat yang harus dipenuhi oleh media kontras agar dapat berdaya guna tinggi
dalam menunjang diagnosa adalah sbb:
a. mudah diserap oleh oleh darah
b. tidak menimbulkan iritasi oleh tubuh
c. dalam tubuh tidak merupakan benda asing
d. jawaban B,C benar
e. Jawaban A,B,C benar
13. Untuk penderita trauma akut, untuk melihat columna vertebrae cervical, proyeksi
yang perlama kali dibuat sebaiknya:
a. Proyeksi ‘pillar’
b. AP dengan ‘open mouth’
c. AP dengan menggerakkan rahang bawah (wagging jaw)
d. Proyeksi lateral sinar horisontal
e. Semua jawaban benar
14. Pada pembuatan radiograf thorax bayi, sebaiknya nilai exposi yang dipilih adalah
a. kV, tinggi, waktu singkat
b. kV rendah, waktu singkat
c. mA besar, waktu singkat
d. Jawaban a dan c benar
C. Jawaban a, b, c benar
15. Radiografi thorax yang dilakukan exposi setelah expirasi berguna untuk
menunjukkan:
a. Pneumothorax
b. Efusi pleura
c. Fraktur iga
d. Empysema
e. Semua jawaban benar
16. Posisi manakah yang berguna untuk menampakkan udara bebas dalam rongga
peritoneum (pneumoparietoneum spontan)?
a. Erect
b. Lateral delcubitus
c. Dorsal dekubitus
d. a,b benar
e. a,b,c benar
17. Untuk mengetahui letak lesi intra thorax secara akurat, posisi yang dilakukan
adalah:
a. LAO, RPO
b. PA dan lateral erect
c. AP dan lateral supine
d. Lateral decubitus kanan kiri
e. PA dan LLD
18. Untuk menampakkan cairan pleura yang jumlahnya sedikit, sebaiknya posisi
pasien
saat pengambilan radiograf adalah:
a. Posisi oblique anterior erect
b. Posisi recumbent dengan daerah yang dicurigai ada diatas dan disinar horisontal
c. Posisi supine
d. LLD dengan sisi yang dicurigai dekat dengan meja
e. Semua jawaban diatas benar
19. Foto thorax supine kadang dilakukan khususnya untuk penderita dengan sakit
yang berat maupun pada penderita yang tidak manipu diposisikan erect. Pernyataan
tentang perbandingan pósisi PA erect dan AP supine foto thorax yang kurang tepat
adalah:
a. Pada thorax AP supine organ dalani thorax akan mengalami kompresi
b. ‘Air fluid level’ tidak tampak dengan proyeksi AP supine
c. Pembesaran jantung tampak lebih besar pada proyeksi erect
d. Pada proyeksi AP supine, clavicula tampak posisinya lebih tinggi
e. Semua jawaban diatas benar
20. Proyeksi left lateral decubitus yang benar yaitu dengan membuat posisi
penderita sebagai berikut:
a. Berbaring miring sisi kiri dibawah sisi kanan diatas dengan sinar vertikal
b. Berbaning miring sisi kiri dibawah sisi kanan diatas dengan sinar honsontal
c. Berbaring supine sisi kiri menempel kaset dengan sinar horisontal
d. Berbaring miring sisi kanan dibawah sisi kiri diatas sinar horisontal
e. Ada dua jawabàn yang benar
21. Tujuan menunggu 10- 20 menit baru dilakukan exposi pada pemotretan
abdomen
LLD adalah:
a. Menilai udara yang berada dalam usus
b. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak dacrah lambung
c. Menilai ada tidaknya udara bebas yang mendesak daerah hepar
d. Memberi waktu agar pasien tenang
e. Semua jawaban diatas benar
22. Untuk penderita dengan suspek obstruksi ileus, foto yang dibuat yang paling
tepat
adalah:
a. Foto abdomen supine, LLD dan RLD
b. Foto abdomen supine, LLD dan lateral recumbent
c. Foto abdomen tegak, supine dan LLD
d. Foto abdomen tegak, lateral recumbent dan LLD
e. Foto abdomen supine
23. Kriteria foto BNO polos dibawah ini yang kurang tepat adalah:
a. Batas atas setinggi processus xipoideus batas bawah sympbisis pubis
b. Ada rotasi pasien ditunjukkan dengan processus spinosus tepat ditengah columna
vertebra lumbal
c. Tampak gambaran soft tissue ‘peritoneal fat’
d. Tampak gambaran soft tissue psoasmuscularis
e. Semua jawaban benar
24. Ketua Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI) periode 2015 – 2019 adalah:
a. Abdul Gamal S, SKM.MKKK
b. Sugiyanto,S.Pd. M. App.Sc (MRI)
c. Letkol CKM Ode U. Bahrudin,SH.MHKes
d. Drs. J. Dahjono,B,Sc
e. Drs. Saleh Mursyid,M.Si
25. Pada Pemeriksaan IVP, Apabila di curigai adanya batu pada buli – buli maka
dilakukan proyeksi :
a. AP Erect
b. LLD
c. Oblique
d. Lateral
e. AP Supine
26. Dosis Radiasi yang diterima seseorang tidak boleh melebihi Nilai Batas Dosis
(NBD) yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang termasuk dalam asas :
a. Limitasi
b. Optimalisasi
c. Legislasi
d. Justifikasi
e. AP Supine
27. Efek radiasi yang keparahannya tidak bergantung pada besarnya dosis dan
probabilitas terjadinya tanpa dosis ambang tertentu disebut
a. Stokastik
b. Deterministik
c. Radiasi
d. Paparan
e. Proteksi Radiasi
a. -1000
b. -100 sampai -40
c. 20-35
d. 30-40
e. 50-80
29. Pada kasus dengan klinis suspek Dengue Syok Syndrom pemeriksaan foto
thoraks yang dilakukan adalah
a. PA dan lateral
b. AP dan LLD
c. AP dan lateral
d. AP dan RLD
e. PA dan LLD