Dari grafik pengujian yang kami lakukan dapat dilihat bahwa penambahan penambahan kadar aspal menyebabkan rongga dalam campuran mengecil. Hal ini disebabkan aspal mampu mengisi lebih banyak rongga – rongga yang ada sehingga campuran menjadi lebih rapat atau rongga semakain kecil. Jadi semakin tinggi kadar aspal maka semakin kecil nilai VIM. Nilai VIM maksimum pada kadar aspal 5% dengan nilai 6,02% sedangkan syarat yang ditetapkan antara 3% - 5% sehingga nilai tidak memenuhi syarat. Sedangkan untuk kadar 5,5% dan 6% memenuhi syarat minimum dengan nilai 4,86% dan 4,72%. Nilai VIM lebih dari 5,5% mengakibatkan campuran tidak kedap air dan menyebabkan kadar aspal menjadi tinggi. Hal tersebut dipengaruhi pada saat pencampuran kurang baik atau adanya sejumlah bahan filler yang terlalu tinggi.
B. Hubungan Kadar Aspal dengan VMA
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai VMA memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu dengan nilai minimum 15%. Nilai VMA dapat ditambah dengan menyediakan rongga yang cukup yaitu dengan mengatur gradasi agregat. Nilai VMA yang semakin besar maka semakin baik dikarenakan untuk mencegah terjadinya campuran retak (crack).
C. Hubungan Kadar Aspal dengan VFB
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai VFB pada kadar aspal 5,5% tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Nilai dari VFB yang baik dapat membantu agar campuran tidak mudah rutting (penurunan setempat) terhadap beban lalu lintas. Dan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya keausan lapisan perkerasan jalan. D. Hubungan Kadar Aspal dengan Stability Dari grafik dapat dilihat pada kadar aspal 6% sudah menunjukan nilai tertinggi. Jika nilai stabilitas harus seimbang dengan nilai flow. Nilai stabilitas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perkerasan mudah retak dan nila terlalu rendah mudah terjadi deformasi.
E. Hubungan Kadar Aspal dengan Flow
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar kadar aspal maka semakin besar nilai flow. Pada kadar aspal 5,5% dan 5% tidak memenuhi syarat dapat dikarenakan pada saat pembuatan benda uji kurang teliti dan berhati-hati. Nilai Flow digunakan untuk mencegah terjadi gelombang dan alur pada perkerasan.
F. Hubungan Kadar Aspal dengan MQ
Dari grafik diatas niali MQ telah memenuhi syarat semua. Nilai MQ dapat dijadikan indikator terhadap kelenturan yang berpotensial terhadap keretakan.
Kadar aspal sangat berpengaruh terhadap karakteristik campuran. Pada grafik-
grafik diatas diperoleh kadar aspal optimum sebesar 6%. Campuran pada kadar aspal optimm memungkinkan perkerasan memberikan pelayanan sesuai dengan umur rencana.