Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekanan darah merupakan salah satu paramerter hemodinamika yang sederhana dan
mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah menggambarkan situasi hemodinamika
seseorang saat itu. Hemodinamika adalah suatu keadaan dimana tekanan darah dan aliran
darah dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran zat di jaringan tubuh (Muttaqin,
2009). Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah (Sutanto, 2010).
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Mutaqqin,
2009). Menurut WHO, Dalam buku Udjianti (2010), batasan tekanan darah yang masih
dianggap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah = 160/95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut
borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tersebut tidak
membedakan usia dan jenis kelamin (Udjianti, 2010).
Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam menangani penyakit
hipertensi dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit (Sustrani,2007). Karena itu
masyarakat lebih memilih untuk terapi non-farmakologis karena di samping untuk
biayanya murah dan mudah untuk di dapatkan pula terapi-terapinya dan efek yang di
timbulkan relative sedikit di bandingkan dengan terpi farmakologis dengan obat
kimianya.
Belimbing manis yang mengandug flavonoid bisa digunakan untuk terapi tekanan
darah tinggi, karena flafonoid dapat menghamat enzim pengubah angiotensin. Selain itu
juga mengandung kadar kalium yang tinggi, serta natrium yang rendah sebagai obat
hipertensi. Belimbing manis juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh,
melancarkan proses pencernaan karena belimbing memiliki kandungan serat yang baik.
Kandungan nutrisi lain yang terdapat pada buah bintang ini adalah protein, karbohidrat,
mineral, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C (Hernani, 2009).
Pada dasarnya buah belimbing mengandung kadar kalium yang tinggi serta natrium
yang rendah sebagai obat anti hipertensi. Kandungan kalium (potassium) dalam 1 buah
belimbing (127 gram) adalah sebesar 207 mg. Hal ini menunjukkan bahwa kalium dalam
buah belimbing mempunyai jumlah yang paling banyak dari jumlah mineral yang ada
dalam kandungan 1 buah belimbing (Afrianti, 2010).
Menurut data World health organization atau WHO (2012), melaporkan bahwa
sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung coroner
disebabkan oleh hipertensi. Persentase dari populasi yang berumur 18 tahun keatas pada
tahun 2014 yang mengalami peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik = 140
mmHg atau tekanan darah diastolik = 90 mmHg) yaitu 24,0% pada laki-laki dan 20,5%
pada wanita. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksi pada tahun
2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi (WHO, 2015)
Dasar (Riskesdas) Balitbangkes (2013), menyebutkan bahwa penyakit hipertensi
terjadi penurunan dari 31,7 % tahun 2007 menjadi 25,8 % tahun 2013. Asumsi terjadi
penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda sampai
pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
Terjadi peningkatan hipertensi berdasarkan wawancara (apakah pernah didiagnosis nakes
dan minum obat hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% tahun 2013. Untuk
provinsi Sumatera Barat hipertensi mencapai 22,6% (Riskesdas, 2013). Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2016 kejadian hipertensi mencapai 7.880
orang, dengan jumlah penduduk laki-laki berkisar 309.241 orang dan jumlah penduduk
perempuan 313.954 orang.
Menurut data World health organization atau WHO (2012), melaporkan bahwa
sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung coroner
disebabkan oleh hipertensi. Persentase dari populasi yang berumur 18 tahun keatas pada
tahun 2014 yang mengalami peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik = 140
mmHg atau tekanan darah diastolik = 90 mmHg) yaitu 24,0% pada laki-laki dan 20,5%
pada wanita. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksi pada tahun
2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi (WHO, 2015).
Dasar (Riskesdas) Balitbangkes (2013), menyebutkan bahwa penyakit hipertensi
terjadi penurunan dari 31,7 % tahun 2007 menjadi 25,8 % tahun 2013. Asumsi terjadi
penurunan bisa bermacam-macam mulai dari alat pengukur tensi yang berbeda sampai
pada kemungkinan masyarakat sudah mulai datang berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
Terjadi peningkatan hipertensi berdasarkan wawancara (apakah pernah didiagnosis nakes
dan minum obat hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% tahun 2013.
Menurut Gray (2002), Penanganan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan cara
farmakologis (dengan obat) atau terapi non-farmakologis (tanpa obat). Banyak jenis obat
hipertensi yang dapat digolongkan dalam berbagai kelas berdasarkan cara kerjanya.
Untuk setiap kelas juga tersedia beberapa obat sejenis dengan sifat-sifat sama atau
hampir sama antara satu dengan yang lain. Terdapat lima kelompok utama obat
antihipertensi yaitu diuretik tiazid, beta-blocker, ace inhibitor, alfa-blocker,dan calcium
chanel blocker (Nurrahmani, 2014). Obat ini memiliki efek vasodilatasi langsung pada
arteriol yang menyebabkan efek hipotensifberkelanjutan. Hampir 25% pada pria
menderita impotensi sebagai efek samping dan efek samping lainnya adalah banyak
kencing, tubuh kekurangan kalium, gangguan seks pada pria, gangguan tidur, gangguan
fungsi ginjal , pusing, batuk dan lain-lain (Nurhamani, 2014).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan Puskesmas........., Penyakit
hipertensi....... Terapi yang sering di gunakan para penderita hipertensi tersebut adalah
dengan mengkonsumsi obat fitofarmaka, diet rendah rendah karlori dan melakukan olah
raga. Dari hasil survey tersebut peneliti ingin memberikan sebuah intervensi berupa
khasiat perasan buah belimbing manis (Averhoa carambola L) dalam penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi, karena buah belimbing manis yang mengandung
flavonoid bisa digunakan untuk terapi tekanan darah tinggi. Selain itu juga mengandung
kadar kalium yang tinggi, serta natrium yang rendah sebagai obat hipertensi.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang kasus diatas maka penulis merumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah “pengaruh jus belimbing terhadap hipertensi pada kehamilan di
Puskesmas.......? ”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh perasan buah belimbing manis (Averhoa carambola L)
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas....
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas...
2. Untuk mengetahui penderita hipertensi sebelum di berikan perasan buah
belimbing manis di wilayah kerja Puskesmas...
3. Untuk mengetahui penderita hipertensi sesudah di berikan peranan buah
belimbing manis di wilayah kerja Puskesmas...
4. Untuk mengetahui pengaruh perasan buah belimbing manis terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas...

1.4 Manfaat penelitan


1.4.1 Bagi peneliti
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan memperdalam pengalaman peneliti serta
pengembangan wawasan tentang pengobatan tradisional dengan mengkonsumsi
perasan buah belimbing manis (Averhoa carambola L).
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini dapat di gunakan sebagai salah satu refrensi bagi mahasiswa
serta sebagai perbendaharaan kepustakaan di Universitas Nasional.
1.4.3 Bagi penderita
Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih pengobatan
alternatif yang tepat dan praktis dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi yaitu dengan mengkonsumsi perasan buah belimbing manis (Averhoa
carambola L).
1.4.4 Bagi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas....., Kabupaten....
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan salah satu alternatif pengobatan untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai