Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ervina Oktaviani

NPM : 1814201210021
Mata Kuliah : Disaster Nursing
Pengajar : Muthmainah, Ns., M.Kep
Jurusan/Kelas : S1 Keperawatan Alih Jenis/A
Instansi : FKIK Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Longsor Sukabumi: Daerah rawan bencana dalam sembilan tahun terakhir


https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46726761/1 Januari 2019

Longsor Sukabumi: Pencarian puluhan korban di daerah rawan bencana


Upaya pencarian puluhan korban tanah longsor di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa
(01/01), masih terus berlanjut di kawasan yang rawan bencana dalam sembilan tahun terakhir ini.
Bencana yang menimbun 107 orang dalam 30 rumah sejauh ini menyebabkan setidaknya 15
orang meninggal, 3 luka-luka, sekitar 20 masih dicari dan 60 selamat, menurut juru bicara adan
Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengatakan dalam upaya evakuasi diperlukan alat berat dan bahwa "kondisi akses jalan
dan medan cukup berat menuju lokasi bencana,"
Sementara keterangan dari Basarnas menyebutkan peralatan berat seperti excavator dalam
perjalanan menuju lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian terhadap korban longsor.
Hak atas foto Basarnas Image caption "Untuk evakuasi diperlukan alat berat, namun kondisi
akses jalan dan medan cukup berat menuju lokasi bencana," kata juru bicara BNPB, Sutopo
Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.
Eka Widiawan, dari BPBD Sukabumi menyatakan kawasan Cisolok ini "memang rawan banjir
dan longsor sejak 2010" dan tanah longsor sering terjadi.

Basarnas mengatakan proses pencarian korban pada awalnya dilakukan secara manual oleh tim
SAR gabungan dan relawan sambil menunggu alat-alat berat sampai.
Hak atas foto Basarnas Image caption Tim SAR gabungan dan relawan sampai sekitar pukul
09.45 WIB berusaha "membuka jalan" untuk memudahkan pencarian korban hidup, luka-luka
atau meninggal. Hak atas foto Basarnas Image caption Sampai Selasa (01/01) pukul 02.30 WIB,
jumlah korban meninggal dunia ada dua orang, tiga orang mengalami luka-luka, dan 41 orang
belum ditemukan, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hak atas foto
Basarnas Image caption Proses pencarian korban masih dilakukan secara manual oleh tim SAR
gabungan dan relawan, karena alat-alat berat sampai sekitar pukul 09.00 WIB dilaporkan belum
bisa didatangkan ke lokasi, menurut sejumlah laporan.
'Suara gemuruh'
Masih terjadi longsoran susulan yang menimbulkan "suara gemuruh" pada Selasa (01/01) pagi
saat tim SAR dan relawan berusaha mencari korban, seperti dilaporkan Detikcom.
Hak atas foto Basarnas Image caption "Masih ada longsoran tanah dari bukit setinggi 200 meter,
kondisinya masih labil," kata Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan,
kepada wartawan di lokasi, Selasa pagi.
"Masih ada longsoran tanah dari bukit setinggi 200 meter, kondisinya masih labil," kata Kabid
Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan.
Upaya pertolongan pertama dihadapkan kendala seperti listrik padam, hambatan jaringan
komunikasi.
1. Rehabilitasi wilayah dan waktu pemulihan infrastruktur
Perkiraan waktu pemulihan infrastruktur akibat tanah longsor ini kurang lebih 6-12 bulan
untuk pemulihan/perbaikan jalan yang rusak dan tertutup oleh tanah longsor yang terjadi
pada tebing setinggi 32 meter, membantu untuk perbaikan rumah warga setempat yang
telah rusak dan upaya pemerintah untk memasang kawat bronjong untuk penahan tebing
agar tidak mudah longsor. Rehabilitasi wilayah sedikit terhambat oleh karena kondisi
yang tidak mendukung karena masih sering terjadi hujan deras yang membuat tanah tidak
kokoh dan mudah terjadinya longsor kembali.

2. Angka korban jiwa :


a. Korban meninggal dunia : 15 orang
b. Korban luka-luka : 3 orang
c. Korban dalam pencarian : 20 orang
d. Korban selamat : 60 orang

3. Kerusakan infrastruktur
Kerusakan infastruktur yang terjadi dalam bencana ini sebanyak 30 unit rumah warga
setempat yang mengalami kerusakan diakibatkan oleh tanah longsor pada tebing setinggi
32 meter yang menimpa rumah warga.

4. Berapa waktu evakuasi


Perkiraan waktu yang diperlukan untuk evakuasi korban jiwa diharapkan selesai dalam
waktu ± 1 bulan yang dibantu oleh warga setempat, relawan, tim SAR, tenaga kesehatan,
Polri, TNI, dan pemerintah yang ikut membantu guna meringankan evakuasi. BPBD
Jawa Barat juga segera menyalurkan bantuan logistik terutama bahan pangan dan
kebutuhan hidup lainnya.

5. Mitigasi
Serangkaian upaya untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat tanah longsor susulan
yang kemungkinan muncul kembali karena kondisi cuaca yang mengalami hujan deras
terus menerus yang dapat mengakibatkan tanah basah dan kemungkinan mudah ambruk,
upaya tersebut yaitu mengungsikan warga ketempat yang lebih aman dan jauh dari
lingkungan yang mudah longsor guna mencegah munculnya korban kembali. Kemudian
dari pemerintah mengupayakan untuk memperbaiki jalan yang rusak maupun tertutup
oleh tanah longsor, setelah kondisi wilayah telah aman pemerintah akan memulai untuk
membantu pembangunan rumah penduduk yang telah rusak dan pemerintah berupaya
untuk melakukan pemasangan kawat bronjong untuk penahan tebing agar tidak mudah
longsor. Selain itu para relawan dan pemerintah juga mengupayakan untuk membantu
memperbaiki kondisi psikologis masyarakat yang sempat shock karena bencana tersebut
dan memberikan penyuluhan untuk pengamanan dalam menghadapi bencana longsor ini
apabila sewaktu-waktu akan muncul kembali.

6. Pendapat
Pendapatan saya tentang adanya bantuan pemerintah tersebut sangat bagus untuk
membantu pemulihan wilayah yang terkena dampak dari bencana alam tanah longsor
tersebut. Terutama untuk bantuan logistic berupa pangan dan santunan dana dari relawan
yang sangat bermanfaat untuk membantu korban. Menurut saya akan sangat bagus
apabila warga yang dibantu pemerintah dapat bersama-sama untuk melakukan
penanaman pohon guna mencegah tanah longsor yang rawan terjadi di daerah tersebut
dan untuk kedepannya dalam membangun rumah diupayakan untuk lebih memperhatikan
daerahnya apakah tanah tersebut kuat juga tidak rawan longsor dan bangunan rumah yang
akan datang diupayakan untuk lebih kokoh dalam pembuatannya.

Anda mungkin juga menyukai