Disusun Oleh:
Muthiah Nur Afifah C014182058
Diah Nurul Islami Muchsin C014182059
Andi Radiah Permatasari C014182060
Nurul Ishla Ardy A C014182071
Lady Maria C014182097
Pembimbing Residen :
dr. Suci Iriani
Supervisor :
Dr. dr. Tenri Esa, Msi, Sp.PK
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Lady Maria C014182097
Nurul Ishla Ardy A C014182071
Muthiah Nur Afifah C014182058
Diah Nurul Islami Muchsin C014182059
Andi Radiah Permatasari C014182060
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
I. PENDAHULUAN .................................................................................1
iii
I. PENDAHULUAN
Hepatitis B dapat dideteksi pada semua sekret dan cairan tubuh manusia,
diperkirakan telah terinfeksi oleh Virus Hepatitis B dan sekitar 400 juta
45- 49 tahun (11,92%), umur >60 13 tahun (10.57%) dan umur 10-14 tahun
1
(10,02%), selanjutnya HBsAg positif pada kelompok laki-laki dan
perempuan hampir sama (9,7% dan 9,3%). Hal ini menunjukkan bahwa 1
Kontak seksual
hari. Selama rentang waktu tersebut, virus masih dapat menyebabkan infeksi
jika memasuki tubuh seseorang yang tidak dilindungi oleh vaksin. Masa
dari 30 hingga 180 hari. Virus dapat dideteksi dalam waktu 30 hingga 60
2
hari setelah infeksi dan dapat bertahan dan berkembang menjadi hepatitis B
kronis.7
yang endemis.
peralatan rumah tangga yang bisa terkena darah seperti pisau cukur dan
sikat gigi.
dokter gigi
8. Orang yang memberi terapi akupuntur atau orang yang menerima terapi
akupuntur.
endemis hepatits B.
kesehatan pasangan.
3
11. Kaum homoseksual.
Paparan yang sering dan rutin terhadap darah atau serum adalah
denominator umum dari kesehatan kerja. Oleh karena itu, ahli bedah,
4
Virus hepatitis B adalah virus dsDNA-RT Grup VII family
pada manusia. Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan
nukleokapsid bagian dalam yang terdiri dari 180 protein inti hepatitis B
kecil partikel turunan HBV. Sejumlah besar partikel subviral yang lebih
kecil juga hadir, yang biasanya melebihi jumlah virion dengan rasio 100: 1.
(HBsAg).16
Ada tiga jenis antigen hepatitis b yang dikodekan oleh genom HBV :
5
dan Antigen permukaan hepatitis B besar (LHBsAg). HBsAg adalah
diproduksi oleh virus dalam jumlah tinggi. Ini juga mengandung epitop
6
2 Hepatitis B Core Antigen (HBcAg) - Satu-satunya antigen HBV yang
tidak dapat dideteksi secara langsung dengan tes darah, antigen ini
nukleokapsid.18
struktur inti molekul virus, antigen ini dapat dideteksi dengan tes
yang beredar.9,18
IV. PATOGENESIS
(cccDNA).9
7
Gambar 2. Replikasi virus hepatitis B dalam hati.10
untuk membentuk kromosom kecil yang memiliki waktu paruh sangat lama
dan berfungsi sebagai templat transkripsi utama untuk virus. Kromosom ini
Melalui kromosom ini, genom dan subgenom RNA virus ditranskripsi, dan
8
(antigen inti VHB (HBV core antigen), HBcAg; soluble hepatitis B e
mRNA terpanjang yaitu 3,5 kb. Protein inti dan HBeAg keduanya berasal
Replikasi dari VHB terjadi selama 3-4 hari setelah infeksi saat level
dari IL-6 mulai mencapai baseline. Selama fase awal dari infeksi virus akut,
Sel Natural Killer (NK) / NKT diaktivasi dan berfungsi untuk mengurangi
IFNg dan TNFa, interleukin-6, -8, dan -1b dilepaskan dari persinyalan sel
Kupffer dan persinyalan dari Toll Like Receptor. Selama fase aktif dari
infeksi VHB yang kronis, respon CD8+ T cells (limfosit T sitotoksik (CTL))
penurunan viral load dan kerusakan hati. Karena tanggapan CTL yang
terkait dengan infeksi VHB kronis lemah dan tidak efisien, siklus
diproduksi dan mencegah penyebaran virus dari satu hepatosit ke yang lain
9
Gambar 3. Respon Imun Terhadap Virus Hepatitis B.14
Hilangnya sebagian besar DNA VHB dari darah dan hati diikuti oleh
anti-HBs, dan serum dengan tingkat anti-HBs yang tinggi yang kemudian
10
dapat mengendalikan atau mencegah infeksi VHB. Peran protektif dari
gen yang sama, HBcAg dan HBeAg, memiliki homologi asam amino yang
cukup besar dan reaktivitas silang imun pada tingkat sel T. Antibodi
terhadap HBcAg (anti-HBc) muncul pada awal hepatitis klinis, tak lama
inilah yang dikenal dengan “window period”. Selama hepatitis B akut, anti-
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah Rutin
11
patognomonik. Pada beberapa penelitian juga didapatkan adanya
Stadium akut VHB ditandai dengan AST dan ALT meningkat >10
kali nilai normal, serum bilirubin normal atau hanya meningkat sedikit,
peningkatan Alkali Fosfatase (ALP) >3 kali nilai normal, dan kadar
VHB ditandai dengan AST dan ALT kembali menurun hingga 2-10 kali
meningkat.20
3. Tes Serologis
Marker Karakteristik
• Marker serologi infeksi HBV yang terdeteksi pertama
kali
HBsAg
• Kuantifikasi HBsAg dapat menjadi marker dari
viremia dan monitor respon pengobatan antiviral
• Antibodi terhadap HBsAg
• Muncul setelah HbsAg sudah tidak terdeteksi
• Dihasilkan setelah imunisasi dan digunakan untuk
monitor respon pasca-imunisasi
Anti HBs
• Dapat muncul ketika HbsAg masih terdeteksi
sehingga Anti HBs tidak dapat dijadikan standar
bahwa infeksi telah selesai.
12
• Satu - satunya penanda infeksi akut saat window
periode
• Digunakan sebagai pembeda infeksi akut dan kronik
pada infeksi HBV, tetapi dapat muncul kembali ketika
“Flares” pada infeksi HBV kronik terjadi sehingga
menjadikannya indikator yang tidak spesifik terhadap
infeksi akut primer.
• Antibodi terhadap HBcAg yang tidak dapat terdeteksi
di dalam darah
• Terdeteksi sekitar 3 bulan setelah infeksi dan penanda
Anti HBc
paling konstan dari infeksi
• Bersama dengan anti HBs menjadi indikator bahwa
infeksi telah selesai
• Muncul ketika virus sedang aktif bereplikasi di hepar
karena bersamaan dnengan dihasilkannya DNA
polimerase virus
HBeAg
• Dihubungkan dengan kadar tinggi viraemia HBV dan
merupakan penanda “infektivitas yang tinggi”
• Berhubungan dengan penyakit hepar yang progresif
• Merupakan respon host terhadap HBeAg dan
Anti HBe biasanya menungjukkan penurunan kadar HBV DNA
• Dapat muncul bersamaan dengan HBeAg
• Digunakan sebagai mengukuran yang lebih akurat
pada replikasi aktif HBV, yang dihubungkan dengan
progresifitas dari penyakit
• Digunakan untuk menentukan perlu tidaknya
pemberian terapi antiviral yang dinilai bersamaan
HBV DNA
dengan peningkatan kadar ALT dan derajat fibrosis
hepar
• Juga digunakan sebagai monitor respon terhap terapi
• Muncul dalam kadar rendah ketika HBsAg belum
muncul pada infeksi okult.
(Sumber: WHO guideline on hepatitis B and C testing. February 2017) 21
13
Gambar 4. Skema tampakan laboratorium pada infeksi akut hepatitis B. 21
14
EIA dan PCR tergolong mahal dan hanya tersedia pada laboratorium yang
memiliki peralatan lengkap. Peralatan rapid diagnostic ICT adalah pilihan
yang tepat digunakan karena lebih murah dan tidak memerlukan peralatan
kompleks.23
VI. PENATALAKSANAAN
pada sekitar 40% pasien HBeAg positif dan 60-70% pasien negatif HBeAg.
kuat. Ini mirip dengan lamivudine dalam mekanisme aksi dan profil
dalam menekan DNA HBV (20-50%) dan menormalkan fungsi hati (50-
15
Tenofovir adalah analog nukleotida yang awalnya disetujui untuk
HBV dicapai pada 80-90% dan normalisasi ALT pada 70-80% pasien.25
stadium akhir hepatitis B kronis. Namun, risiko infeksi ulang pada cangkok
dalam tubuh.15,25
16
DAFTAR PUSTAKA
4. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Pusat data dan informasi. Prevalensi
hepatitis B virus using transcriptional repressors that target the viral DNA.
10. Inoue, T., & Tanaka, Y. (2019). The Role of Hepatitis B Core-Related
17
11. Lazarevic, I., Banko, A., Miljanovic, D., & Cupic, M. (2019). Immune-Escape
http://dx.doi.org/10.20546/ijcmas.2016.506.067
14. Tan, A., Koh, S., & Bertoletti, A. (2015). Immune Response in Hepatitis B
doi:10.1101/cshperspect.a021428
Publishers.
17. Yen, T.S. Benedict. 2002. The Molecular Biology of Hepatitis B Virus. In
Hepatitis Viruses, ed. Ou, J.-H. James. Kluwer Academic Publishers, Norwell,
Massachusetts, pp 51-79.
18. Stares, James H. and Ellen G. Stares. 2002. Viruses and Human Disease.
19. Kivel RM. Hematologic aspects of acute viral hepatitis. The american journal
18
20. Hardjoeno UL. 2007. Kapita selekta hepatitis virus dan interpretasi hasil
23. Rahman M, Khan SA, Lodhi Y. 2008. Unconfirmed rective screening tests
19