Anda di halaman 1dari 4

1. Identifikasi perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang?

Jawab:
Perusahaan dagang mempunyai siklus operasi yang lebih panjang dari perusahaan jasa.
Perbedaan mendasar antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah:

Perusahaan Jasa:
 Tidak memiliki persediaan
 Tidak ada harga pokok penjualan (HPP)
 Pembelian barang dimasukkan dalam peralatan atau perlengkapan
 Produk yang dijual hanya dalam bentuk jasa

Perusahaan dagang:
 Memiliki persediaan Barang Dagang
 Ada harga pokok penjualan (HPP)
 Pembelian barang dipisahkan antara Barang persediaan atau perlengkapan
 Produk utama yang dijual adalah barang dan tidak menutup juga adanya pendapatan
atas jasa

2. Bagaimana pencatatan untuk pembelian pada perusahaan merchandising jika menggunakan


system perpetual inventory?
Jawab:
Pencatatan untuk pembelian pada perusahaan merchandising jika menggunakan system
perpetual inventory adalah:
 Sistem perpetual akan mencatat persediaan barang dagangan secara langsung pada
akun persediaan.
 Penghitungan COGS/Inventory sistem perpetual dilakukan setiap ada transaksi
pembelian.
Jurnal Pembelian:
Dr. Persediaan Barang XXX
Cr. Kas / Hutang XXX

3. Jelaskan penerapan akuntansi untuk persediaan dan jelaskan mengenai metode arus biaya
persediaan (inventory cost flow methods).
Jawab:
Persediaan adalah semua barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali atau
dikonsumsi dalam operasi normal perusahaan. Persediaan dicatat sebesar biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut sampai barang tersebut siap untuk dijual.
Selain itu, perusahaan harus menentukan berapa biaya yang harus diakui pada saat barang
tersebut dijual (cost of goods sold/harga pokok penjualan).
Perusahaan mengklasifikasikan persediaannya bergantung pada bentuk perusahaannya, yaitu:
1. Perusahaan Dagang
Bagi perusahaan dagang yang bisnisnya adalah membeli dan menjual kembali barang
dagangan, pada umumnya persediaan digolongkan menjadi 2 yaitu:
1) Persediaan barang dagangan, barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah
sampai dengan barang tersebut dijual.
2) Persediaan lain-lain, barang-barang ini dipakai dalam jangka waktu yang pendek
dan biasanya akan dibebankan sebagai beban administrasi dan umum atau biasanya
juga sebagai beban pemasaran

2. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur yang bisnisnya mengubah bahan baku menjadi barang jadi,
pada umumnya persediaan diklasifikasikan menjadi:
1) Finished goods inventory: yaitu barang yang telah selesai diproduksi dan siap
untuk dijual
2) Work in process: barang belum selesai diproduksi
3) Raw material inventory: bahan dasar yang akan digunakan untuk produksi

3. Sistem yang dipakai dalam inventory terdiri dari periodic system dan perpetual
system.

Menentukan Jumlah Persediaan:


1) Menghitung fisik persediaan yaitu dengan melaksanakan aktivitas penjumlahan,
penimbangan, pengukuran persediaan yang ada di gudang dan tempat penyimpanan
lain.
2) Menentukan kepemilikan barang, apakah terdapat barang dalam tempat penyimpanan
perusahaan yang bukan milik perusahaan.
Metode yang digunakan untuk menentukan dan mencatat biaya persediaan adalah:
 Metode FIFO (First In First Out) : Barang yang dibeli pertama kali adalah barang
pertama akan dijual. Metode ini sesuai dengan arus biaya aktual (cash flow). Metode
FIFO merupakan metode yang paling umum digunakan dalam penilaian persediaan.
 Metode LIFO (Last In First Out) : Metode pencatatan persediaan di mana
persediaan yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu dan persediaan yang
pertama kali dibeli akan dikeluarkan kemudian hari. Menurut PSAK 14 (revisi 2008)
perusahaan tidak diperbolehkan lagi menggunakan metode LIFO dalam menghitung
pencatatan persediaannya.
 Metode Average : Metode mengalokasikan harga pokok ke COGS dan persediaan
akhir secara rata-rata. Caranya dengan membagi jumlah biaya barang yang tersedia
untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual sehingga akan didapatkan
biaya rata-rata per unit.

4. Jelaskan apa yang di maksud dengan LCRNV?


Jawab:
Yang di maksud dengan LOWER OF COST OR NET REALIZABLE VALUE (LCRNV) /
Biaya Terendah atau Nilai Realisasi Bersih adalah nilai persediaan yang dicatat dengan nilai
yang lebih rendah antara nilai yang berdasarkan biaya dan nilai realiasasi bersih.
Penurunan nilai menjadi nilai realisasi bersih ini mungkin saja terjadi apabila barang
persediaan mengalami hal berikut:
 Persediaan Rusak
 Persediaan telah usang, atau
 Harga jualnya menrun.

Persediaan akan mengalami penurunan nilai ketika estimasi biaya penyelesaian atau estimasi
biaya untuk membuat penjualan telah meningkat.
Tahap penentuan persediaan menggunakan metode LCNRV dilakukan sebagai berikut:
1. Menentukan biaya persediaan
2. Menentukan taksiran nilai realisasi neto, NRV = Taksiran Harga Jual – Taksiran
Biaya Penyelesaian – Biaya Penjualan
3. Membandingkan biaya dengan NRV
Ada 3 prosedur yang dapat digunakan untuk mencatat aturan harga pokok atau nilai realisasi
bersih yang lebih rendah.
1. Metode pengurangan persediaan langsung, metode beban pokok penjualan di mana
kerugian penurunan harga persediaan tidak dilaporkan tersendiri.
2. Metode pengurangan persediaan tidak langsung, metode kerugian di mana hanya
kerugian penurunan harga persediaan akhir yang dilaporkan tersendiri.
3. Metode cadangan persediaan, di mana kerugian penurunan harga persediaan awal dan
akhir dilaporkan tersendiri.

Referensi Bacaan:
1. Nuraini Sari, S.E., M.Acc. Lecture Note, Accounting for Merchandising Operations &
Inventories: Jakarta, Minggu 3, Sesi 4.
2. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-perbedaan-akuntansi-perusahaan-jasa-dagang-dan-
manufaktur/
3. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-2-jenis-metode-pencatatan-yang-harus-anda-
pahami-pada-perusahaan-dagang/
4. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-metode-penentuan-biaya-persediaan-yang-perlu-
anda-ketahui/
5. http://eva-nurpitasari.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai