NPM : 181071044
Kelas : Peternakan B
Partus adalah suatu proses kelahiran yang dimulai dengan pelunakan dan dilatasi awal
dari cervix bersamaan waktunya dengan dimulainya kontraksi uterus dan berakhir ketika
fetus dan membran plasentannya dikeluarkan. Ciri – ciri ternak yang akan mendekati proses
kelahiran antara lain :
1. Pelvis
Tanda-tanda mendekati
kelahiran dapat dilihat selama bulan
terakhir kebuntingan seperti rotasi
posisi kebuntingan, pertumbuhan
kelenjar mammae, perluasan pelvis,
vulva akn jadi lunak dan
membengkak, ada mucus serta
mencari tempat sembunyi (sapi) dan
membuat sarang pada babi.
2. Vagina dan Vulva
Setelah kandungan berusia kurang lebih 5 bulan, induk kambing biasanya
menunjukan tanda-tanda melahirkan cempenya. Tanda-tanda umum adalah sebagai
berikut: (Anonim 2010)
a. Ternak gelisah, sering menggaruk-garukan kaki depan ke lantai kandang/tanah
sambil mengembik-embik.
b. Vagina berlendir dan memerah disertai dengan mencekungnya pinggul
atas.sering memperhatikan bagian belakangnya sambil mengembik.
c. Proses kelahiran biasanya dilakukan dalam posisi induk terbaring.
d. Vulva Basah dan Berdilatasi, serta keluar cairan allantois dari vagina.
e. Kebuntingan pada sapi terjadi selama 275-285 hari dengan rata-rata 280 hari.
Puting mulai membengkak dan sedikit meneteskan air susu.
Pada umumnya fase ini merupakan fase relaksasi dan dilatasi servik, chorionallantois
memasuki vagina dan merupakan awal kontraksi yang berkelanjutan dari uterus. Kontraksi
uterus merupakan awal dari periode relaksasi, sedangkan suplai darah fetus akan terhenti.
Otot pelvis akan mengendor dan perineum akan memanjang. Kontraksi uterus ini belum
menyebabkan uterus menjadi tegang, walaupun pergerakan fetus kadang melewati hingga
dinding abdomen. Selain beberapa kali kucing akan kembali mencari tempat yang nyaman
dan tingkah laku manja yang mulai terlihat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
fase ini yaitu, kucing akan mencakar-cakar, yang menunjukkan bahwa kucing tersebut
berusaha membuat tempat tidur untuk menjaga anak-anaknya, dan kadang nafasnya akan
terlihat terengah-engah pada akhir fase pertama. Pengeluaran cairan dari vagina kadang
terlihat dan dijilati. Pada kucing yang baru pertama kali melahirkan, fase pertama akan
terjadi berkepanjangan, bahkan hingga 36 jam walaupun tanpa keadaan abnormal
(Purwo,2009). Fase kedua dan ketiga Setelah relaksasi pada fase pertama, kontraksi
uterus akan menjadi lebih kuat dan lebih teratur dan mengatur gerakan fetus yang terdapat
di dalamnya dan menyesuaikan terhadap gerakan membukanya pelvis. Ketika pertama kali
fetus melalui pelvis, permukaan terluar dari membran fetus terbentuk kantung cairan pada
vulva yang mengeluarkan cairan dan biasanya akan dijilati oleh kucing. Sedangkan
permukaan terdalam melewati pelvis dan menahan cairan tersebut sebagai cairan lanjutan
yang membantu keluarnya fetus. Tekanan cairan berperan penting dalam proses kelahiran,
diantaranya membantu pelebaran servik yang telah relaksasi dan membantu keluarnya fetus
di vagina. Ketika cairan terus membasahi vulva, kantung cairan berada pada vulva yang
merupakan permulaan fetus melewati pelvis pada posisi yang telah memutar. Selama
pembentukan fetus berada pada posisi berbaring membelakangi membran, dan saat
kelahiran, kucing sudah dalam posisi yang seharusnya.
Dalam proses ini, fetus juga berperan dalam memutar tubuhnya. Jika fetus mati
sebelum menempati pelvis, kemungkinan fetus tidak akan berputar. Pada kasus normal,
seluruh bagian kepala fetus akan memasuki pelvis dan tekanannya menyebabkan
menegangnya otot abdomen. Proses menegangnya otot abdomen ini membantu
terdorongnya fetus ke ruang pelvis. Pada keadaan normal, awal dari fase kedua bisa terjadi
dari 5 hingga 30 menit. Ketika kepala mulai keluar dari vulva, beberapa tegangan kecil akan
terjadi saat tubuh melewati pelvis dan vulva. Fase ketiga segera terjadi setelah fase kedua,
ini juga merupakan awal dari involusi uterus, dimana bagian dari uterus akan kembali
berkontraksi dan memendek. Secara normal, korpus uterus dilewati segera setelah masing-
masing anak kucing yang keluar. Kadang-kadang anak kedua akan segera keluar dari kornu
uterus yang lain, dimana lapisan korpus akan tertahan sebentar dan dua anak berikutnya
akan keluar bersamaan. Setelah semua anak keluar, induk akan membersihkan mulut dan
hidung anaknya, kemudian memotong umbilicus dan memakan plasenta. Stadium kedua
dan ketiga berulang hingga semua anak keluar. Selang waktu keluarnya kucing bermacam-
macam, dari 10 menit hingga satu jam. Proses kelahiran memakan waktu yang berbeda-
beda, kucing berbulu pendek biasanya memakan waktu yang lebih singkat daripada kucing
berbulu panjang, terutama kucing persia. Kucing biasanya mempunyai rata-rata jumlah anak
4 ekor dalam sekali kelahiran.
Dystocia/distokia
a. Penyebab Genetik
Hal ini dapat terjadi akibat faktor yang terdapat pada induk yang memiliki
kecenderungan mengalami distokia. Adanya gen-gen resesif pada induk dan jantan
yang dapt menghasilkan foetus yang tidak sempurna.
b. Penyebab Tatalaksana dan pakan
Bagi sapi dara yang sedang tumbuh tetapi kurang mendapatkan makanan yang
cukup sehingga kekurangan zat makanan dapat menghambat pertumbuhan tubuh dan
pevis. Ukuran tubuh sapi yang kecil ini dapat mengakibatkan distokia. Sapi-sapi yang
dikawinkan terlalu awal atau terlalu muda dapat menimbulkan distokia. Sapi-sapi
terkurung terus-menerus dalam kandang
c. Sebab lain
Sapi-sapi yang alat reproduksinya seperti dinding uterus kena infeksi yang parah,
sehingga kesanggupan berkontraksi hilang, Posisi fetus yang tidak benar di dlam
uterus, karena kaki terlipat, atau leher dan kepala terlipat kesamping.