PENYAJIAN KASUS
I. Keterangan Umum
Nama : An. R
Usia : 9 tahun
Alamat : Jl.Tebu Komplek Tebu Mandala Blok C 03
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Belum Menikah
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal Pemeriksaan : 05 Januari 2016
II. Anamnesa
Keluhan Utama : Hidung kanan tersumbat
19
20
Sekitar ±1 tahun yang lalu (bulan Maret 2015), pasien pernah mengalami keluhan
yang sama, yaitu hidung tersumbat dan tampak benjolan di dalam hidung kanan,
yang juga semakin membesar. Pasien telah menjalani operasi pada bulan Maret
2015 tersebut. Setelah operasi, pasien mendapat terapi dari dokter yang
merawatnya dan keluhan hidung tersumbatdan serta keluar ingus terus menerus
sudah mulai berkurang.
Sekitar ±3 bulan post operasi (bulan Mei 2015), ibu pasien mengatakan keluhan
hidung tersumbat mulai muncul lagi, dan tampak benjolan di dalam hidung
terlihat muncul kembali, namun masih dalam ukuran yang kecil.
Sekitar ±8 bulan post operasi (bulan November 2015), ibu pasien mengatakan
keluhan hidung tersumbat mulai semakin memberat dan benjolan di hidung
semakin membesar, sehingga oleh dokter yang merawatnya, pasien tersebut
disarankan untuk persiapan operasi lagi.
Pasien mempunyai kebiasaan tidur mengorok (+) sejak 1 tahun yang lalu dan
bernapas dari mulut (+). Pasien kadang seperti merasa menelan ingus (+). Keluhan
bersin-bersin di pagi hari disangkal. Hidung berdarah (-). Nyeri saat menelan (-).
Benjolan di dalam hidung terasa nyeri (-). Demam hilang timbul (-). Gangguan
mendengar (-). Telinga keluar cairan (-). Nyeri kepala (-). Wajah terasa penuh dan
nyeri tekan di wajah (-). Penciuman berkurang (-).
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital :
- Tekanan Darah = Tidak diperiksa - Respirasi = 20x/menit
- Nadi = 88x/menit - Suhu = Tidak diperiksa
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)
Thorax : suara napas dasar vesicular (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Penggunaan otot bantu pernapasan (-)
Neurologis :
n.V sensoris wajah normal
n.VII wajah simetris, ekspresi wajah saat menggerakkan alis, menutup mata
normal
n.IX,X,XII lidah dan uvula normal, uvula simetris
22
STATUS LOKALIS
Telinga
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Tes Pendengaran
Auris
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
Hidung
Nasal
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
Bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran
normal, pernapasan normal, pernapasan
Keadaan Luar Bentuk dan Ukuran mulut (+), tampak mulut (-), benjolan di
benjolan di rongga rongga hidung (-)
hidung kanan (+)
Transiluminasi
Kesan : tidak dapat dinilai karena tidak diperiska
Tidak diperiksa
Tidak diperiksa
Halitosis (-)
Besar T1/T1
Kripta (-)
Detritus (-)
Tonsil
Perlengketan (-)
Polip antrokoanal
Epiglotis
Kartilago aritenoid
Plika ariepiglotika
Tidak dilakukan pemeriksaan
Laring Plika vestibularis
Plika vokalis
Rima glottis
Trakea
Maksilofasial
Bentuk : simetris (+), deformitas (-), fraktur (-)
Leher : deviasi trakea (-), pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)
Laboratorium
Hemoglobin : 12,2 gr/dL HBsAg : non reaktif
Hematokrit : 36,5 % Ureum/creatinin :21,6 / 0,79
Leukosit : 8.600 /UL SGOT/SGPT : 20,5 / 13,0
Trombosit : 350.000 /UL GDS : 106 mg/dL
Eritrosit :4.82 juta /UL BT/CT : 1’30” / 12’00”
Kesan : pemeriksaan hematologi dalam batas normal
Foto Thorax PA
Corakan bronkovaskular paru-aru kesan kasar, tak tampak bercak/konsolidasi.
Cor : besar dan bentuk normal.
Kedua sinus lancip, diafragma licin.
Tulang-tulang costae tervisualisasi intak
Kesan : tidak tampak kelainan radiologik pada cor dan pulmo
III. Resume
Dari anamnesis, diperoleh data seorang anak laki-laki, usia 9 tahun dibawa oleh
ibunya dengan keluhan hidung kanan tersumbat (+) yang semakin memberat sejak
3 bulan yang lalu. Rhinnorea (+), secret kental warna kehijauan/ mukopurulen (+),
hidung kanan sumbat terus menerus (+), tidak terpengaruh oleh cuaca, sulit
bernapas (+), bernapas lewat mulut (+), tidur mengorok (+). Tampak massa polip
di kavum nasi dextra (+), warna putih kekuningan (+), bertangkai, nyeri (-), tidak
mudah berdarah, post nasal drip (+). Nyeri kepala (-), hiposmia (-).
Hidung kiri sekret serosa (+), bening (+).
Riwayat operasi polip nasi kanan (+) ±1 tahun lalu.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan di telinga, tes rinne (+), tes
weber tidak ada lateralisasi. Pada rhinoskopi anterior kanan tampak kavum nasi
yang sempit (+), dipenuhi oleh massa putih kekuningan yang berasal dari dinding
lateral hidung kanan (+), pasase udara hidung kanan tersumbat (+)
Rhinoskopi posterior tampak massa warna putih di nasofaring yang berasal dari
koana dextra, tampak secret seromukosa mengalir ke tenggorokan (+).
Pemeriksaan tenggorok memberikan gambaran dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik
- Status Generalis :
Keadaan Umum : Baik, Compos Mentis
- Status Lokalis :
ADS : normal
NPOP : tampak massa warna putih di nasofaring yang berasal dari koana
dextra, tampak secret seromukosa mengalir ke tenggorokan (+).
Pemeriksaan tenggorok memberikan gambaran dalam batas normal.
MF : normal
V. Diagnosis Kerja
Polip antrokoanal
VII. Penatalaksanaan
1. Umum
Preventif :
- Hindari faktor pencetus seperti alergi
- Menjaga stamina tubuh, makan yang cukup dan bergizi
- Banyak makan buah-buahan dan sayuran
- Kurangi makanan berminyak, serta makanan atau minuman dingin
- Olahraga ringan namun teratur, maksimal 60 menit dalam sehari,
dilakukan 2 kali dalam seminggu. Olahraga ringan yang bisa dilakukan
misalnya bersepeda.
Kuratif :
- Kortikosteroid : dapat diberikana topical ataupun sistemik karena
memiliki efek antiinflamasi dan imunosupressif untuk menekan respon
imun humoral dan respon imun seluler.
- Dekongestan : sebagai vasokonstriksi dalam mukosa hidung melalui
reseptor α1 sehingga mengurangi volume mukosa dan dengan demikian
mengurangi penyumbatan hidung.
- Antibiotik : untuk mencegah infeksi sekunder
- Antipiretik : dapat diberikan bila terdapat demam
- Antihistamin : pemberian AH1 berguna untuk mengobati alergi,
membatasi dan menghambat efek histamine yang dilepaskan sewaktu
reaksi alergi terjadi.
- Rencana operasi untuk mengangkat massa pada cavum nasi dextra
melalui tindakan polipektomi
2. Medikamentosa
- Loratadin tablet 1x10 mg p.o
- Nasacort® (triamcinolon acetonide) nasal spray 2 kali sehari
- Paracetamol tablet 3x500 mg p.o
- Amoxicillin tablet 3x500 mg p.o
VIII. Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam