Anda di halaman 1dari 16

HALAMAN 1

Demam Dan Ruam Pada Anak

Abstrak

Penyakit yang ditandai dengan demam dan ruam pada anak sering dijumpai. Upaya
penegakan diagnosis memerlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama, yang
berhubungan pula dengan pemahaman mengenai ruam dan penguasaan teori yang memadai.
Hanya sepertiga pasien yang membutuhkan pemeriksaan tambahan. Ada beberapa algoritma
penegakan diagnosis penyakit demam dan ruam mi. Di klinik, dijumpai beberapa kesalahan
menyangkut diagnosis dan pengobatan. Pengobatan sangat bergantung pada penyebab
penyakit.

Abstract

Fever and rash is a common spectrum of diseases in children. Diagnosis algorithm requires
good history taking and complete physical examination, which related to the knowledge of
most diseases in the group. Only few cases need additional examination in order to make the
final diagnosis. There are several diagnostic algorithms to be used in daily practices. In
hospital and clinical setting, some pitfalls regarding fever and rash in children were noted.
The treatment modalities much depend on the etiology.

Pendahuluan

Penyaldt yang ditandai dengan demam dan ruam pada anak (fever and rush in children)
adalah kelompok yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Secara umum, kelompok
penyakit tersebut mencakup infeksi lokal, infeksi sistemik, kelainan yang diperantarai toksin,
dan kelainan pembuluh darah.

Buku teks kedokteran tidak selalu menyebut istilah “kelompok penyakit dengan demam dan
ruam'. Digunakan pula beberapa terminologi lain seperti "penyakit eksantema akut",
“manifestasi kulit dari infeksi sistemik', dan 'mucocutaneous symptom complexes".

Dokumentasi mengenai penyakit dengan demam dan ruam mencatat terjadinya campak dan
cacar sejak awal abad masehi di Kekaisaran Romawi Clan China. Cacar air dan rubella baru
bisa diidentifikasi sejak abad ke-18

HALAMAN 2

dan 19. Di awal abad ke-20 para ahli membuat nomenklatur penyakit ini berdasarkan nomer
urut sehingga dikenal first disease ( campak ) hingga sixth disease (Human Herpes Virus 6
atau roseola ).

Penegakan diagnosis setepat dan secepat mungkin panting mengingat sebagian penyakit ini
berefek fatal. Seperti biasa elemen yang sangat penting adalah anamnesis dan pemeriksaan
fisik Dalam hal ini kemampuan mengenali lesi dan memahami berbagai pola yang terjadi
adalah elemen mutlak Diperkirakan hanya sekitar sepertiga diagnosis saja yang memerlukan
bantuan pemeriksaan lanjutan. Pengobatan penyakit ini dapat bersifat empiris/presumtif.
spesifik, maupun suportif.
Janis Ruam

Ada berbagai cara menggolongkan ruam seperti: berdasarkan ketinggiannya terhadap


permukaan kulit, urutan munculnya (primer dan sekunder), morfologi, penyebaran dan lokasi,
atau juga berdasarkan ukuran. Berikut adalah berbagai definisi dari ruam yang paling sering
didapatkan.

RUAM DEFINISI
Makula Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna, datar,
nonpalpable. Bentuk, warna, dan batas bervariasi
Eritema Kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh
darah kapiler pada dermis papiler dan retikuler yang reversibel.
Eritema menunjukkan perubahan yang “blanchable” pada warna
kulit atau mukosa membran. Eritema (blanched lesion) perlu
dibedakan dari purpura (non-blanched lesion)
Vesikel Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½
cm garis tengah dan mempunyai dasar. Vesikel hemoragik =
vesikel berisi darah. Vesikel pada mukosa mudah pecah. Vesikel
dan bula muncul sebagai akibat rekahan pada berbagai tingkatan
pada epidermis (intra-epidermal) maupun dermal epidermal (sub-
epidermal)
Bula Vesikel berukuran lebih besar. Bulla hemoragik, bulla hipopion,
dan bulla purulen. Jika robek atau kemps, bulla akan
meninggkalkan erosi. Dinding sering tipis sehingga memungkinkan
melihat isinya
Papula Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, diameter lebih
kecil dari ½ cm, berisi zat padat. Bentuk dan warna bervariasi.
Papul dengan pengelupasan disebut lesi papuloskuamus.
Eksantema Kelainan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat. Pada
umumnya didahului demam.
Petekie Macula pin point, kecil

Purpura Ekstravasasi sel darah merah dari pembuluh darah kulit ke lapisan
kulit atau membrana mukosa
Ekimose Bercak seperti purpura yang lebih besar. Ptekie, purpura, dan
ekimosis berhubungan dengan ekstravasasi sel darah merah non
inflamasi

HALAMAN 3

GAMBAR CARI SENDIRI DI GOOGLE

HALAMAN 4

PATOGENESIS RUAM

Patogenesis manifestasi kulit dari penyakit sistemik secara singkat dan terbagi menjadi 4
jenis. Pertama, penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi melalui darah yang
menghasilkan infeksi sekunder di kulit ( misalnya cacar air. meningokoksemia, maupun
infeksi virus ). Kedua, patogenesis yang berhubungan dengan penyebaran toksin dari
penyebab infeksi ( misialnya demam skarlatina, staphylococcal scalded skin syndrome, dan
sin droma syok toksik ). Ketiga. eksantema yang belum dapat dijelaskan secara memuaskan
namun diduga merupakan akibat proses imunologis ( seperti Sindroma Stevens-Johnsons ).
Terakhir, melalui keterlibatan vaskuler yang menghasilkan lesi kulit.

Pola Berpikir Penegakan diagnosis penyakit yang ditandai dengan demam dan ruam

Pada anak pada umumnya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menentukan proses lokal ataukah sistemik. Kelainan kulit lokal akan diselesaikan melalui
pendekatan dermatologis yang lebih sederhana. Pada umumnya demam pada penderita
menunjukkan adanya proses sistemik, sekalipun hal ini tidak bisa diberlakukan secara
menyeluruh.

2. Menentukan jenis ruam. Yang paling sering dijumpai ( seperti yang dimuat pada Algoritma
dari Pomeranz dkk) adalah : petekiae, purpura, makula atau makulopapular, eritroderma
difus, urtikarial, vesikel, bulla, pustula, dan eritema nodosum.

3. Memikirkan diagnosis banding. Dari setiap jenis mam terdapat beberapa diagnosis
banding. Diagnosis banding mencakup : infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, infeksi
rickettsia, dan penyaldt lain-lain.

4, Dari beberapa diagnosis banding tersebut, yang harus diprioritaskan adalah : yang
berpotensi fatal (seperti infeksi virus dengue, infeksi meningokokal, dan Penyakit Kawasaki
), yang disebabkan oleh bakteri, dan yang pengobatannya tersedia.

Berikut adalah contoh algoritma pengambilan keputusan dan diagnosis banding yang perlu
dipikirkan jika menjumpai penderita anak dengan demam dan ruam.

HALAMAN 5
Viruses :

Enterovirus

Congenital rubella

Adapted from : Prince A. CBC with differential CMV


Infectious diseases. In: and platelet count
Behrman RE, Kliegman RM Petechial or Atypical measles
(eds). Nelson Essentials of purpuric rash Consider :
HIV
Pediatrics, 3rd ed.
Philadelphia. WB Saunders Coagulation studies
Hemorrhagic fever virus
1998: 317
Blood culture
Hemorrhagic varicella
CSF cytology and
culture Bacteria :

Sepsis (meningococcal,

gonococcal, pneumococcal,

Haemophilus influenzae)

Endocarditis
Viruses :
Pseudomonas aeruginosa
Roseola ( HHV-6 )
Rickettsia
Macular or Epstein-Barr virus
maculopapular Rocky Mountain spotted fever
FEVER AND RASH rash Adenovirus
Endemic typhus
Measles
Ehrlichiosis
History and Appearance Rubella
physical of the rash Others :
examination Fifth disease (parvovirus)
Henoch-Schonlein purpura
Enterovirus
Vasculitis
Hepatitis B virus (papular
Thrombocytopenia
acrodermatitis)

HIV

Dengue virus

Bacteria :

Mycoplasma pneumoniae

Group A Streptococcus (scarlet

fever)

Arcanobacterium hemolyticus

Secondary syphilis
Bacteria :
Leptospirosis
Diffuse Scarlet fever (Group A
erythroderma Pseudomonas
streptococcus)
Meningococcal infection (early)
Toxic shock syndrome
Salmonella
Other rashes (Staphylococcus aureus)
Lyme disease
Staphylococcal scarlet fever
Listeria monocytogenes
Gambar 7. Algoritma untuk Demam dan Ruam menurut Pomeranz dkk (1)
Rickettsia :
Sumber: Staphylococcal scalded skin
Early
Pomeranz AJ, Busey SL, Sabnis S, Behrman RE, Kliegman RM. Pediatric decision-making strategies to accompany RockyMountain
Nelson textbook of spotted fever
pediatrics. Edisi keenam belas. WB Saunders Company. Philadelphia, 2002; 224-9. Fungi (Candida albicans)
Typhus

Ehrlichiosis

Others :

Kawasaki disease

Coccidioides immitis
Adapted from : Prince A. Viruses :
Infectious diseases. In:
Behrman RE, Kliegman RM Epstein-Barr virus
(eds). Nelson Essentials of
Pediatrics, 3rd ed. Hepatitis B virus
Philadelphia. WB Saunders
HIV
1998: 317
Enteroviruses

Bacteria :

Urticarial rash Mycoplasma pneumoniae

Group A streptococcus

Shigella

Meningococcus
Viruses :

Consider : Yersinia
Herpes simplex
Vesicular,
bullous, Gram stain and Others : zoster
Varicella
pustular rash
culture of the lesion Parasites
Coxsackie virus A and B

Tzanck preparation Insect


ECHO bites
(enteric cytopathogenic

PCR testing Drug reaction


human orphan) virus

Bacteria :
FEVER
Staphylococcal scalded skin syndrome
AND RASH
(continued) Staphylococcal bullous impetigo

Group :A streptococcus impetigo


Viruses

Others :
Epstein-Barr virus
Consider :
Toxic epidermal
Hepatitis B necrolysis
Streptococcal culture
Erythema
Bacteria : multiforme (Stevens-Johnson
Erythema or antigen detection
nodosum syndrome)
Group A streptococci
tests
Rickettsial pox
Tuberculosis
Hepatitis B serology
Yersinia
PPD (tuberculous skin
Cat-scratch disease
test)
Fungi :
Chest X-ray
Coccidiomycosis
Ecthyma gangrenosum Pseudomonas aeruginosa
Histoplasmosis
Erythema chronicum migrans Lyme disease
Others :
Distinctive Necrotic eschar Aspergillosis, mucormycosis
rashes Sarcoidosis
Erysipelasrashes Group A streptococcus
Inflammatory bowel disease
Koplik spots Measles
Systemic lupus erythematosus
Erythema marginatum Rheumatic fever
Behcet disease

Gambar 7. Algoritma untuk Demam dan Ruam menurut Pomeranz dkk (2)
Sumber:
Pomeranz AJ, Busey SL, Sabnis S, Behrman RE, Kliegman RM. Pediatric decision-making strategies to accompany Nelson textbook of
pediatrics. Edisi keenam belas. WB Saunders Company. Philadelphia, 2002; 224-9.
HALAMAN 6.
Anamnesis
Anamnesis yang lengkap dan terarah sangat penting. Pertanyaan menyangkut ruam secara
mendetail merupakan kunci yang harus didahulukan. Paparan terhadap penyebab infeksi, riwayat
penyakit sebelumnya, pengobatan yang diterima, dan riwayat sosial sering memberikan petunjuk
diagnosis yang berharga. Perlu juga dicermati adanya beberapa gejala dan tanda yang bisa
menyesatkan.

Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis dapat dilihat pada tabel berikut.

BIKIN SORANG YE YANG hehe

HALAMAN 7

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis. Dimulai dari keadaanumum dan tanda vital,
pemeriksaan kemudian dilanjutkan pada status tiap organsecara umum, dan akhirnya mengamati
ruam dengan seksama. Sedikitnya ada 3 hal yang harus diamati pada setiap ruam yaitu: warna,
konsistensi dan “feel of lesion”, serta komponen anatomidari kulit yang terlibat (epidermal, dermal,
subkutan, atau kombinasi). Sudah tentu semua ini memerlukan latihan dan pengalaman berulang.

Berikut adalah skema diagram beberapa penyakit eksantema akutmakulopapular dan papula
vesikular yang dapat diketahui dengan anamnesis danpemeriksaan fisik:
HALAMAN 8-10 BELOM AKU EDIT. EDIT SENDIRI YE T__T

HALAMAN 8

Pemeriksaan Tambahan

Beberapa penyakit membutuhkan bantuan pemeriksaan tambahan untuk kepentingan


diagnosis. Yang paling sering digunakan antara lain adalah beberapa metode di bawah ini.

Darah Tepi

Demam dengue bisa ditandai dengan leukopenia, trombositopenia, dan netropenia. Pada fase
kebocoran plasma, apalagi jika sampai syok, akan dis jumpai kenaikan hemoglobin yang
nyata. Pada campak. pola darah tepi yang unik mungldn tidak begitu jelas.

Netrofil normal atau rendah dengan pergeseran ke kiri yang signikaan sering mempakan
bagian clan efek toksik bakteri.Trombositosis sering ditemukan pada minggu kedua
perjalanan penyakit Kawasaki. Trombositopenia senng muncul pada infeksi bakteri invasif
dan sindroma syok toksik. Semua pasien dengan trombosit di bawah 50 ribu/mm3 disarankan
untuk diobservasi di mmah sakit.

Serologi

Deteksi infeksi streptokokus grup A dapat ditunjukkan dengan kenaikan titer ASO lebih dari
3 kali lipat. Aglutinasi partikel lateks adalah sistem de~ teksi yang cepat memberi basil dan
mudah dikerjakan yang ditujukan untuk mengetahui adanya infeksi stretokokus grup A, S.
Pneumoniae, H. Influenzae tipe b, N. Meningitidis, Streptokokus grup B, dan E. Coli BK].

Mikrobiologi

Klim'si perlu selalu melakukan pengecatan gram pada setiap lesi ulseratif, pustular, petekial,
dan purpurik. Diagnosis infeksi sistemik mungkin memerlukan kultur bakten, virus. dan
jamur khusus yang tidak selalu mudah dikerjakan. Lesi vesikula: dan bula pada anak dengan
demam tanpa diagnosis yang jelas hams dibuka di lapisan atasnya, dilakukan scrapping pada
bagian dasar, dan diperiksa secara mikroskopis setelah preparasi Tzanck. Adanya
multinudeated giant cells atau inklusi intranuldear epsinofllik menunjukkan infeksi virus
herpes maupun varicella-zoster.

Beberapa Penyakit Dengan Demam Dan Ruam Yang Disebabkan Oleh Virus Dan
Bakteri

Tabel di bagian akhir tulisan ini memuat beberapa penyakit dengan de4 mam dan ruam pada
anak yang sering dijumpai yang disebabkan oleh infek

HALAMAN 9

si virus dan bakteri. Oleh karena buku teks umumnya dibuat di eropa atau amerika, beberapa
penyakit yang penting bagi negara tropis seperti infeksi mus dengue tidak mendapat porsi yang
cukup.

Syndromic Diagnosis

Pada kelompok penyakit dengan demam dan mam pada anak,d1jumpai peberapa yang belum
dapat dipastikan penyebabnya. Diagnosis; penyakit di yelompok ini dibuat berdasarkan
kriten'a eksplisit, sekumpulan gejala dan mnda, dan serangkaian hasil tes laboratorium.
Contoh yang paling terkenal ,dalah Sindroma Syok Toksik dan Penyakit Kawasaki.

Pada Penyakit Kawasaki adanya demam ditambah 4 dari_5 kriteria diagnostik cukup untuk
konnrmasi klinis pada pasien yang tidak mempunyai bukti diagnosis lain.

Mel 3.K.riteria Diagnostik Penyaldt Kawasaki

No. GBJALA / TANDA

Demam lebih dari 38°C

Injeksi konjungtiva noneksudatjf, bilateral. bulbar

Ruam polimorf terutama di daerah perianal dan perineal

Pembahan pada ekstremitas : edema induratif tangan dan kaki,


eritema palmar dan plantar, atau deskuamasi terutama di daerah

pedungual

5 Pembahan mukosa 'mulut termasuk pecah-pecah dan fisura pada lidah. lidah strawberry,
dan eritema orofaring difus

6 Pembesaran kelenjar limfe leher tunggal atau ganda yang berdiamcter lebih dari 1,5 cm

@WMH

Penyakit ini berbahaya karena sering meninggalkan sekuelae kardioVaskular. Pemeriksaan


klinis yang cermat, EKG. dan ekokardiogran untuk henna-i bukti disfungsi kardiovaskular
atau abnormalitas arteri koroner ha~ ms dilakukan sejak dini.

Penatalaksanaan

Infeksi virus pada umumnya hanya mendapat pengobatan suportif. Pengobatan kausatif
hanya dibetikan terbatas. seperti misalnya asiklovir untuk kasus herpes dan cacar air, dan
gansiklovir untuk CMV. Infeksi virus dengue Rmnerlulun pemtaan cairan yang unik
sedangkan HIV hams diobati denRan obat anti retroviral.

HALAMAN 10

Di sisi lain, infeksi bakten' umumnya bisa mendapatkan pengobatax} Imusatif. Pemilihan
antibiotika perlu disesuaikan dengan dugaan penyebal; ihfeksi. Karena terbatasnya sauna
pembiakan, sebagian pengobatan hanys bersifat empiris. lnfeksi non-bakterial seperti jamur
dan rickettsia juga mem. bumhkan pengobatan kausatif sesuai usia penderitanya.

Penyakit Kawasaki memerlukan imunoglobulin intra vena pada fase akut_ Texdapat
perbedaan yang signifzkan dalam insiden terjadinya komplikasi ke. lainan pembuluh darah
koroner apabila pendedta sempat diterapi dengan imunoglobulin.

Beberapa Kesalahan Yang Sering Diiumpai Sekalipun belum pemah dilakukan penelitian
dengan desain yang baik

untuk mengetahui banyaknya kesalahan dalam penentuan dagnosis dan ter~

api penyakit dengan demam dan ruam, pengalaman di ldinik menunjukkan adanya beberapa
kekeliruan seperti:

1. Mendiagnosis sebagian beset penyakit dengan demam dan ruam pada anak sebagai
campak. Kenyataan menunjukkan jumlah penyakit cam~ pak yang tercatat di dinas kesehatan
di seluruh Indonesia sudah sangat menurun.

2. Mendiagnosis infeksi virus dengue untuk sebagian besar kasus dengan mam
eritromalmlopapular. Ruam pada infeksi dengue hampir semuanya berupa petekiae.
3. Memberikan antibiotika untuk sebagian besar pasien. Kenyataannya sebagian besar
diagnosis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus.

4. Memberikan asildovir untuk sebagian besar kasus yang diduga infeksi virus. Asildovir
hanya memberikan basil pada sebagian kasus saja, terutama pada infeksi virus Varicella-
Zoster.

S. Menganggap sepele prognosis pendenta anak dengan demam dan mam Kenyataannya,
sebagian pendenta Penyakit Kawasaki mendedta aneurisma koroner. Infeksi virus dengue
yang terlambat diketahui dan mengalami syok memiliki prognosis yang lebih buruk
dibandingkan yang diterapi dengan benax sejak awal.

Penutup

Dengan jumlah kasus yang cukup banyak, tantangan terbesar penyakit dengan demam dan
ruam pada anak tetaplah pada penegakan diagnosis. Ket‘ erbafasan penguasaan teori di
betbagai lapisan perlu diatasi dengan beragam upaya secara bertahap. Tentu saja semak‘m
tinggi kewaspadaan dan kemam' puan mendiagnosis akan membuat basil akhir yang
diperoleh semakin baik.
HALAMAN 75

Tabel 4. Eksantema pada Infeksi Virus yang Umum menurut Lembo (1)

PENYAKIT PENYE UMUR MU TRANS INKU PRODROMAL GAMBARAN DAN ENAN KOMPLIKASI PREVENSI KOMENTAR
BAB SIM MISI BASI STRUKTUR RUAM TEMA

Measles Virus Bayi, Dingin, Droplet 10-12 Demamtinggi, Makulopapular Koplik’s Kejang demam, Umum: vaksin Laporan
campak remaja semi pernapas batuk, pilek, (konfluen), mulai dari spot pada otitis, campak 12-15 bulan, kesehatan
an konjungtivitis, 2- wajah, menyebar ke mukosa pneumonia, dan ulangan pada 12 masyarakat;
4 hari tubuh; 3-6 hari; bukal ensefalitis, tahun; Paparan: laporan epidemi;
menjadi coklat; sebelum laringotrakeitis, vaksin campak jika menular 3 hari
deskuamasi halus; ruam trombositopenia; dalam 72 jam: sebelum muncul
toksik, tampak tidak SSPE yang globulin serum jika gejala sampai 4
nyaman, fotofobia; tertunda dalam 6 hari (lalu hari setelah ruam
ruam mungkin tidak menunggu 5-6 bulan
muncul pada infeksi untuk vaksinasi)
HIV
Rubella Virus Bayi, Dingin, Droplet 14-21 Malaise, Diskrit, nonkonfluen, Berbagai Artritis, Umum vaksin rubella Laporan
(German rubella dewasa semi pernapas demamtidaktingg makula dan papula makula trombositopenia, 12-15 bulan dan kesehatan
measles, muda an i, berwarna merah eritematus ensefalopati, ulangan pada 12 masyarakat;
minor pembesarankele muda, dimulai dari pada embriopati fetal tahun; Paparan: laporan epidemi,
measles) njarleher, wajah dan menyebar palatum kemungkinan globulin menular 2 hari
belakangtelinga, ke bawah; 1-3 hari molle serum pra gejala dan 5-
danoksipital; 0-4 7 hari pasca
hari ruam
Roseola HHV 6 Bayi (6 Semu Tidakdik 5-15 Makula diskrit pada Berbagai Kejang demam Tidak ada Tidak ada
(exanthema dan 7 bulan-2 a etahui; (?) Rewel, demam tubuh dan leher; ruam makula tunggal atau epidemi
subitum) tahun) saliva tinggi, 3-4 hari, mendadak timbul lalu eritematus beerulang;
ataukarie pembesaran menghilang; 0,5-2 pada sindroma
rtanpagej kelenjar servikal hari; beberapa pasien palatum hemofagositik;
ala dan oksipital tanpa ruam molle ensefalopati;
penyebaran
pada pasien
imunokomproma
Droplet is
Fifth disease Parvoviru Prepuber Dingin, pernapas 5-15 Eritema lokal pada Tidak ada Artritis, krisis Isolasi pasien dengan Laporan epidemi;
(erythema s B19 tal, guru semi an; Nyeri kepala, pipi (slapped cheek); aplastik pada krisis aplastik namun sekali ruam
infectiosum) sekolah transfuse malaise, mialgia, eritema merah muda pasien anemia tidak pasien normal muncul, host
darah; sering demam pada tubuh dan hemolitik kronik, dengan fifth disease normal tidak
plasenta ekstremitas; mungkin hidrops anemia menular; pasien
gatal; ruam mungkin pada fetus, dengan krisis
tertunda masa vaskulitis, aplastik sering
prodromal hingga 3-7 granulomatosis tidak
hari; berlangsung 2-4 Wegener menunjukkan
hari; dapat berulang ruam
2-3 minggu kemudian
HALAMAN 76

Tabel 5. Eksantema pada Infeksi Virus yang Umum menurut Lembo (2)

PENYAKIT PENYE UMUR MU TRANS INKU PRODROMAL GAMBARAN DAN ENAN KOMPLIKASI PREVENSI KOMENTAR
BAB SIM MISI BASI STRUKTUR RUAM TEMA

Chickenpox Virus 1-14 Akhirm Droplet 12-21 Demam Papulapruritik, Mukosa Infeksi kulit VZIG untuk pasien Asiklovir pada
(varicella) varicella- tahun usimg pernapas vesikeldenganberbag mulut, lidah stafilokokus atau imunokompromais pasien
zoster ugur, an aiderajat; 2-4 tumbuh, streptokokus, yang terpapar, wanita imunokompromai
dingin, kemudianmenjadikrus artritis, serebelar hamil yang suseptibel, s dan mungkin
awal ta; ataxia, neonatus preterm, pasien normal
semi tersebarpadatubuhda ensefalitis, dan bayi yang ibunya (kontroversial);
nkemudianwajahdane trombositopenia, mengalami varicella 5 menular 1-2 hari
kstremitas; 7-10 hari; sindroma Reye hari sebelum sampai sebelum ruam
terulangbeberapatahu (dengan aspirin), 2 hari sesudah lahir; dan 5 hari
nkemudianmengikutid miokarditis, imunisasi aktif setelah ruam
istribusidermatomal nefritis, hepatitis, mungkin dengan (biasanya tidak
(zoster, shingles) pneumonia, vaksin hidup lagi menular
embriopati fetal, dilemahkan ketika semua lesi
diseminasi pada menjadi krusta
pasien dan tidak ada
imunokomproma lesi baru muncul)
is
Tangan-kaki-mulut:
Enteroviruse Coxsacki Bayi, Panas, Fekal- 4-6 Bervariasi; vesikel di Ya Meningitis Tidak ada Ruam mungkin
s evirus, young gugur oral rewel, demam, lokasitersebut; Yang aseptik, muncul dengan
ECHOvir children nyeritenggorok, lain: tidakspesifik, hepatitis, demam atau
us, dan mialgia, biasanyahalus, miokarditis, setelah
lain-lain nyerikepala nonkonfluen, pleurodinia, deferfesen; ruam
ruammakularataumak paralisis: mungkin muncul
ulopapular, biasanya pada pada <50%
jarangpetekie, pasien yang penyakit virus;
urtikaria, atauvesikel; lebih muda epidemi mungkin
berlangsung 3-7 hari terjadi, menular
hingga 2 minggu
HALAMAN 77

Tabel 6. Eksantema pada Infeksi Virus yang Umum menurut Lembo (3)

PENYAKIT PENYE UMUR MU TRANS INKU PRODROMAL GAMBARAN DAN ENAN KOMPLIKASI PREVENSI KOMENTAR
BAB SIM MISI BASI STRUKTUR RUAM TEMA

Mononucleos Virus Anak- Semu Kontak 28-49 Demam, Makulopapular atau Bervariasi Anemia, Tidak ada CMV dan
is Epstein- anak, a dekat; adenopati, morbiliformis pada trombositopenia, toksoplasmosis
Barr remaja saliva, edema palpebra, tubuh dan anemia aplastik, juga
transfusi nyeri tenggorok, ekstremitas, mungkin hepatitis; jarang: menghasilkan
darah hepatosplenome konfluen; sering sindroma penyakit seperti
gali, malaise, dipicu pemberian hemofagositik, mononukleosis;
limfositosis ampisilin atau sindroma hasil tes
alopurinol; ruam pada limfoproliferatif monospot dan
15-50% berbetuk heterofil negatif
drug-induced;
berlangsung 2-7 hari

SindromaGia Virus 1-6 tahun Semu Bervarias Takdik Biasanya tidak Papula, Bervariasi Seperti penyakit Hepatitis B: HBIG dan -
notti-Crosti hepatitis a i; fekal, etahui; ada, kecuali papulovesikel, diskrit spesifiknya vaksin
(popular NB, seksual, 5-180 pada penyakit atau konfluen; wajah,
acrodermatiti Epstein- produk hari virus spesifik; lengan, ekstremitas,
s of Barr, dan darah (hepati artritis-artralgia sering pada tubuh
childhood) lain-lain (hepatitis tis B) untuk hepatitis B juga; 4-10 hari
B)

Sumber:
LemboRM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy. Edisikedua. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2004; 997-1015.
HALAMAN 78

Tabel 7. Eksantema pada Infeksi Bakteri yang Umum menurut Lembo (1)

PENYA PENYE UMUR MUSIM TRANS INKU PRO GAMBARAN DAN ENAN KOMPLI PREVENSI KOMENTAR
KIT BAB MISI BASI DROMAL STRUKTUR RASH TEMA KASI

Scarlet Group A Usia Musimgu Kontaklang 1-4 Nyeri Eritema difus Petekiae di Abses Cegahdemam Ruam yang sama
fever streptoco seko gur, sung, tenggoro seperti sandpaper palatum, peritonsilar, reuma pada
ccus lah dingin, droplet kan, nyeri pada perabaan, lidah demam denganpenisili Arcanobacterium
semi kepala, dan tampilan goose strawberry reuma, ndalam 10 haemolyticum pada
nyeri perut, flesh; aksentuasi glomerulon harionset remaja;
pembesa eritema pada efritis faringitis; streptococcus gup
ran kelenjar lipatan fleksural obatidenganp A dapat juga
leher, (garis pastia); enisilin memproduksi syok
demam, 0-2 kepucatan toksik atau
hari, onset sekeliling mulut, sindroma syok
akut selama 2-7 hari, bakteriemik yang
bisa mengalami sebenarnya,
eksfoliasi sebagai tambahan
Obati dengan selulitis, limfangitis,
Scalded S aureus Neona Semua Kolonisasi, Tak Tidak ada Onset mendadak, Tidak Syok nafsilin iv atau atau erisipelas; S
skin producing tus kontak diketahui eritroderma yang umum vankomisin aureus bisa
syndrome exfoliative dan tender menuju jika MRSA memproduksi ruam
toxin bayi bulla flaksid yang skarlatiniform
difus;
pengelupasan
sekitar mulut dan
hidung yang nyata,
eksfoliasi difus
(tanda Nikolsky),
demam,
konjungtivitis,
hidung berair
Nafsilin iv atau
Toxic S aureus Biasa Semua Kolonisasi, Bervaria Myalgia, Eritroderma difus Konjungti Syok, vankomisin
shock producing nyare kontak si, umum mendahului menyerupai vitis disfungsimu jika resisten,
syndrome toxic shock majap nya 1-5 croup virus sunburn; hipotensi- ltiorgan, klindamisin
syndrome utri atau kemungkinan SIRS plus cairan iv,
toxins pneumonia ortostatik, diare, dopamine,
jika bifasik; tmesis, kemungkinan
mungkin kebingungan; IVIG, steroid;
sekunder deskuamasi pada cegah dengan
setelah tahap akhir pergantian
infeksi luka tampon
berulang
HALAMAN 79

Tabel 8. Eksantema pada Infeksi Bakteri yang Umum menurut Lembo (2)

PENYA PENYE UMUR MUSIM TRANS INKU PRO GAMBARAN DAN ENAN KOMPLI PREVENSI KOMENTAR
KIT BAB MISI BASI DROMAL STRUKTUR RASH TEMA KASI

Meningoco N Semu Dingin, Kontak 5-15 Demam, Eritematus, Petekie Syok, Kontak: N gonorrhoeae,
ccemia meningitidis a ( <5 semi, dekat yang malaise, nonkonfluen, papul meningitis, rifampisin; pneumococcus, H
thn) mengikut lama mialgia, 1- diskrit (awal); perikarditis, Umum: influenzae type b,
i epidemi 10 hari petekie, purpura, artritis, vaksin, obati streptococcus grup
influenza ekimosis pada endoptalmiti dengan A dapat
tubuh, ekstremitas, s, gangren, ceftriakson, memproduksi
telapak tangan dan DIC cefotaksim, manifestasi klinik
kaki penisilin (jika serupa
sensitif)

Rocky R rickettsii Semu Panas Karier ticks 3-12 Demam, Makulopapular Petekie Syok, Lepaskan Ehrlichia
Mountain a (>5 mialgia, awal, kemudian bervariasi miokarditis, ticks sesegera chaffeensis dan
spotted thn) nyeri petekie atau ensefalitis, mungkin; rickettsiae lainnya
fever Laki > kepala, purpura (jarang); pneumonia gunakan dapat
Perem malaise, pada ekstremitas, repelen tick; memproduksi
puan tampak telapak tangan dan obati dengan penyakit yang
sakit, 2-4 kaki, tubuh doksisiklin serupa dengan
hari atau tanpa ruam

Rickettsial R akari Semu Semua Mite 7-14 Demam, Pada lokasi gigitan Tidak Biasanya Obati dengan Sering
pox a penghisap menggigil, primer, eskar, diketahui tidak ada doksisiklin dibingungkan
darah nyeri papulovesikel dengan cacar air;
kepala, sekunder pada mungkin lebih
malaise, 4- derajat yang sama banyak dari yang
7 hari sepanjang masa diduga, terutama
sakit; vesikel lebih pada daerah kota
sedikit daripada yang padat dengan
cacar air (5-30); perumahan yang
pada tubuh dan buruk
ekstremitas
proksimal

Sumber:
LemboRM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy. Edisikedua. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2004; 997-1015.

Anda mungkin juga menyukai