NIM : 1502101010099
Kelas : 5
Tugas Toksikologi
Besi bervalensi 3 tersebut, Fe (III) tertimbun dalam feritin ini pada lapisan
luarnya mengandung Fe (III) hidroksi polimer yang mengandung Fe sampai 4.500
atom. Besi dalam hemoglobin dan mioglobin adalah Fe dalam fase oksida Fe (II).
Ligan dari protein Hb ini menstabilkan oksida oleh O2 menjadi fase oksida (III),
hal tersebut menunjukkan bahwa ikatan O2 adalah seimbang (reversible),
sehingga Fe (III)-hemoglobin menjadi tidak aktif terhadap ikatan O2.
C. Defisiensi Fe
Defisiensi Fe dapat menyebabkan anemia mikrositik hipokromik yang disebabkan
oleh:
i. Perdarahan: hal ini adalah penyebab utama dari penyakit defisiensi Fe. Sering
terjadi pada wanita dewasa yang mengalami menstruasi yaitu pada umur 15-45
tahun. Sedangkan defisiansi pria dan wanita yang sudah mengalami menopause
sering disebabkan oleh perdarahan kronis pada saluran pencernaan baik pada
lambung maupun usus. Perdarahan kronis tersebut biasanya merupakan efek
samping dari adanya tukak lambung maupun usus, misalnya pada penyakit: peptic
ulcer disease, trauma mukosa, hernia, pengaruh obat, infeksi parasit dan tumor.
ii. Kurangnya asupan Fe: sering ditemukan pada bayi hal tersebut terjadi
karena bayi hanya mendapatkan air susu ibu yang kurang kandungan Fe-nya.
Dalam pemberian suplemen Fe pada ibu hamil sangat diperlukan.
iii. Gangguan absorpsi Fe: kasus malabsorpsi jarang terjadi, tetapi sering terjadi
pada orang yang pernah menjalani operasi gastrektomi atau orang yang memang
mengalami gangguan absorpsi Fe.
Gejala Defisiensi Fe
Secara klinis dan laboratorik gejala penyakit defisiensi Fe adalah:
D. Toksitas Besi
Tempat pertama dalam tubuh yang mengontrol pemasukkan Fe adalah
usus halus. Bagian dari usus ini berfungsi untuk absorpsi dan sekaligus ekskresi
Fe yang tidak diserap. Besi dari usus diabsorpsi dalam bentuk feritin, dimana
bentuk ferro lebih mudah diabsorpsi daripada bentuk ferri. Feritin masuk kedalam
darah berubah bentuk menjadi transferin. Dalam darah tersebut besi berstatus
sebagai besi bervalensi tiga (trivalent) yang kemudian ditransfer ke hati dan limpa
yang kemudian disimpan dalam organ tersebut sebagai cadangan dalam bentuk
feritin dan hemosiderin. Toksisitas terjadi bilamana terjadi kelebihan (kejenuhan)
dalam ikatan tersebut.