PENDAHULUAN
Bireuen, Kota yang dijuluki sebagai kota juang ini, terletak di persisir
utara provinsi aceh. Bireun dikenal semasa agresi belanda pertama dan kedua
(1947 - 1948) dalam upaya mempertahankan Republik Indonesia (RI) dari
penjajah.
Sekilas memang tidak ada ytang istimewa pada Banguna Gedung Pendopo
Bireuen. Hanya sebuah bangunan semi permanen yang berarsitektur Rumah
adat Aceh. Namun siapa sangka dibalik bangunan tua itu tersimpan sejarah
perjuangan kemerdekaan RI.
Pada tahun 1948 bangunan ini menjadi markas besar Divisi X Komandemen
Sumatera, Langkat, dan Tanah Karo yang dipimpin oleh Kolonel Husein Joesoef .
Bangunan meuligoe ini juga pernah menjadi tempat menetapnya Presiden
Sukarno selama seminggu pada tahun 1948. Segala urusan pemerintahan sempat
dikendalikan dari meuligoe ini. Saat itu presiden menumpang pesawat Dakota dan
mendarat di lapangan terbang sipil Cot Gapu pada bulan Juni 1948. Saat itu
presiden disambut oleh Abu Daud Beureuh selaku Gubernur Militer Aceh dan
Husein Joesoef selaku Panglima Divisi X bersama para perwira. alim ulama,
tokoh masyarakat.
Karakter spasial dan visual merupakan aspek penting yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasi suatu gaya bangunan tertentu. Bangunan
kolonial yang terdapat di Indonesia memiliki keragaman fisik namun memiliki
suatu keterkaitan ditinjau dari aspek spasial dan visual. Karakter spasial pada
bangunan kolonial dapat terlihat melalui komposisi ruang yang terdiri dari
simetris, irama, dan sumbu.