Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGANTAR ARSITEKTUR
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR VERNAKULAR DI ASIA

DI SUSUN OLEH :
1. ANDI MUHAMMAD YUSUF (03420190032)
2. ALI RIZQI DARAJATAN ALIYAH (03420190029)
3. ANDI ARJUNA ERSA (03420190000)
4. HENGKY (03420190000)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perkembangan Arsitektur Vernakular di Asia ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Dr. Naidah Naing, ST MSi IAI pada Mata Kuliah Pengantar Arsitektur.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Perkembangan Arsitektur Vernakular di Asia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Naidah Naing, ST MSi IAI,
selaku dosen Pengantar Arsitektur yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 06 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................…ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …….............................................................................................................1
Rumusan Masalah….......................................................................................................…2
BAB II PENDAHULUAN
BAB III PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR / TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Arsitektur berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: yaitu arkhe dan
tektoon. Arkhe berarti yang asli, awal, utama, otentik. Tektoon berarti berdiri, stabil,
kokoh, stabil statis. Jadi arkhitekton diartikan sebagai pembangunan utama, tukang ahli
bangunan (Mangunwijaya dalam Budihardjo, 1996: 61). Jadi, pengertian arsitektur
dapat disimpulkan sebagai seni dan ilmu bangunan, praktik keprofesian, proses
membangun, bukan sekadar suatu bangunan.
Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia yang
membentang dari Sumatera sampai Papua. Kata Nusantara biasa dipakai sebagai
sinonim untuk kepulauan Indonesia.
Sehingga dalam hal ini Arsitektur Nusantara dapat dimaknai sebagai seni dan ilmu
bangun yang berasal dari seluruh wilayah kepulauan Indonesia, mulai dari sabang
hingga merauke.
Arsitektur Nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan yang dilandaskan dan
dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan arsitektur, dan dengan demikian
segenap pengetahuan yang ditumbuhkembangkan dan diwarisi dari antropologi,
etnologi dan geografi budaya diletakkan sebagai pengetahuan sekunder (atau bahkan
tersier). (Prijotomo, Joseph.2004.Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan.Cetakan
Pertama.Surabaya: Wastu Lanas Grafika)
Arsitektur sebagai produk kebudayaan akan mencerminkan peradaban masyarakat
setempat. Pada kebudayaan yang bertahan karena nilai-nilainya tetap dipegang dan
diturunkan antar generasi, akan tercermin pada tampilan arsitektur lingkungan
binaannya. Wujud fisik kebudayaannya dikenal sebagai arsitektur tadisional. Arsitektur
tradisional kerap dipadankan dengan Vernakular Architecture, Indigenous, Tribal (Oliver
dalam Martana, 2006), Arsitektur Rakyat, Anonymus, Primitive, Local atau Folk
Architecture (Papanek dalam Wiranto, 1999). Juga disebut sebagai Arsitektur Etnik
(Tjahjono,1991).
Menurut Oliver (2006) arsitektur vernakular (dalam bahasan ini akan disebut sebagai
arsitektur (tradisional) dibangun oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan khusus
dalam pandangan hidup masing-masing masyarakat. Kebutuhan khusus dari nilai-nilai
yang bersifat lokal ini menimbulkan keragaman bentuk antar daerah. Kekhasan dari
masing-masing daerah tergantung dari respon dan pemanfaatan lingkungan lokalnya
yang mencerminkan hubungan erat manusia dan lingkungannya (man & enfironment).
Jadi keragaman arsitektur tradisional mencerminkan besarnya fariasi budaya dalam
luasnya spektrum hubungan masyarakat dan tempatnya. Karakter kebudayaan dan
konteks lingkungannya menjadi fokus bahasan arsitektur tradisional. Nilai-nilai yang
cocok dan dapat memenuhi kebutuhan dipertahankan dan menjadi tradisi yang
diturunkan dari ayah ke anak. Tradisi ini akan tetap dipertahankan bila mempunyai
makna, baik praktis maupun simbolis.

Rumusan Masalah

1. Pengertian Etika Profesi


2. Pengertian Networking Engineering
3. Kode Etik Network Engineering
4. Hal- hal yang dianjurkan
5. Hal-hal yang tidak dianjurkan

Tujuan

1. Kita dapat mengetahui pengertian Etika Profesi


2. Kita dapat mengetahui apa itu Networking Engineering
3. Kita dapat mengetahui kode etik seorang Network Engineering
4. Kita dapat mengetahui apa yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada profesi Network
Engineering

Anda mungkin juga menyukai