Anda di halaman 1dari 2

Tatalaksana Aritmia

Aritmia adalah suatu keadaan abnormal irama jantung, baik kecepatan, keteraturan
maupun sequence-nya. Umumnya terjadi pada pasien-pasien dengan riwayat penyakit jantung
iskemik atau infark miokard (Vitria, 2014).. Pasien dengan aritmia harus dievaluasi secara hati-
hati oleh dokter gigi yang menangani jika diperlukan diberi pengobatan yang memadai seperti
konsumsi obat anticemas (anxiolytic) dan tindakan lain (seperti implantable cardioverter-
defibrillator) sebelum dilakukan tindakan kedokteran gigi (Chaudhry , Jaiswal , and Sachdeva,
S, 2016). Perawatan gigi pada pasien ini jika aritmianya terkontrol, maka tidak dibutuhkan
penanganan khusus, yang terpenting adalah hindari pemakaian vasokonstriktor yang
berlebihan. Pemberian vasokonstriktor maksimal sampai 0,04 mg (Vitria, 2014)..

Jika pasien mengalami aritmia saat perawatan maka perawatan gigi harus ditunda
sampai kondisi pasien stabil kembali, posisikan pasien dengan posisi trendelenburg dengan
manuver vagal jika perlu. Selanjutnya jika diperlukan pemberian oksigen tambahan, dan status
pasien dipantau secara ketat. nitrit sublingual harus diberikan jika pasien mengeluh nyeri dada.
Jika pasien pulih dengan cepat, kelanjutan perawatan dapat dilanjutkan jika pasien
menginginkannya (Singh et al, 2017). Namun apabila terjadi kehilangan kesadaran singkat
pada pasien itu mengindikasikan aritmia jantung yang signifikan, dan pasien harus dirujuk ke
rumah sakit. Jika seorang pasien dengan penyakit jantung tiba-tiba tidak sadarkan diri dan
sudah tidak merespon pada rangsangan di kursi praktek dokter gigi, maka dapat dicurigai
bahwa pasien mengalami cardiac arrest. Dan tindakan yang harus langsung dilakukan tanpa
ditunda adalah dilakukan resusitasi jantung paru atau CPR (Cardiopulmonary
resuscitation).CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti
napas yang bertujuan untuk menjaga darah dan oksigen tetep beredar ke seluruh tubuh.
Sembari dilakukan CPR hubungi layanan medis darurat terdekat untuk meminta pertolongan.
Pasien-pasien ini disarankan untuk minum obat secara teratur. Beta-blocker adalah obat pilihan
(Chaudhry , Jaiswal , and Sachdeva, S, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Vitria, E. E. 2014. Evaluasi dan penatalaksanaan pasien medically-compromised di


tempat praktek gigi Evaluation and management of medically compromised patient in dental
practice. Journal of Dentomaxillofacial Science, 10(1), pp. 51-52

Chaudhry S., Jaiswal R., & Sachdeva, S. 2016. Dental considerations in cardiovascular
patients: A practical perspective. Indian heart journal, 68(4), pp.3-4

Singh S., Gupta K., Garg K. N., Fulori, N. K., Fuloria S., & Jain, T. 2017. Dental management
of the cardiovascular compromised patient: a clinical approach. Journal of Young Pharmacists, 9(4),
pp. 454

Anda mungkin juga menyukai