KE Jumat GJL 2019 Mod-12
KE Jumat GJL 2019 Mod-12
KE Jumat GJL 2019 Mod-12
13
Teknik Teknik Mesin 13066 Henry Carles, ST., MT
Abstract Kompetensi
Modul ini diharapkan dapat membantu Mampu menguasai dan menjelaskan tentang
mahasiswa dalam mempelajari mata Prinsip dan Performance Mesin Pendingin,
kuliah Mesin Konversi Energi. terkait dengan :
Kompetensi yang diharapkan dari 1. Parmeter Performance dan Optimasi
Mesin Pendingin
modul ini adalah mahasiswa
menguasai dan mampu menjelaskan
tentang Prinsip dan Performance Mesin
Pendingin.
2. Beban Pendingin
Mesin pendingin merupakan mesin yang mekanisme kerja siklusnya mengambil energi
(thermal) dari daerah bertemperatur rendah dan dibuang ke daerah temperatur tinggi
(lingkungan), sehingga beban pendingin sangat berpengaruh terhadap prestasi mesin
pendingin.
Semakin besar beban pendingin yang diinginkan maka akan diperlukan daya mesin
pendingin yang lebih besar dan sebaliknya. Semakin tinggi beban pendingin maka
kapasitas pendingin (𝑄𝑒𝑣𝑎 ) akan semakin tinggi dan akan semakin tinggi pula nilai
COP.
3. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk merubah fluida pendingin dari bentuk gas menjadi
bentuk cair. Fluida refrigran dari kompressor dengan suhu dan tekanan yang tinggi
panasnya akan dikeluarkan melalui alat peneukar kalor (kondensor) melalui
permukaan luas bidang yang kontak dengan fluida pendingin (air atau udara)
Pada kondensor terjadi proses pelepasan kalor secara kondensasi dan kalor sensibel.
Media pendingin yang digunakan pada kondensor biasa air atau udara untuk
melepaskan kalor ke atmosfer.
Efek pendinginan (efek refrigrasi) pada mesin pendingin sangat dipengaruhi dan
tergantung pada kinerja dari kondensor. Kinerja kondensor akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
4. Evaporator
Evaporator adalah alat penukar kalor yang memegang peran penting didalam siklus
refrigrasi untuk mendinginkan media disekitarnya. Beberapa hal yang mempengaruhi
perpindahan kalor didalam evaporator antara lain :
1. Kapasitas pendingin dari evaporator
Jumlah kalor yang diserap oleh refrigran dari benda atau fluida dipengaruhi dan
berbanding langsung dengan oleh luasan bidang evaporator, keofisien
perpindahan kalor bahan dan temperatur refrigran masuk evaporator.
2. Keofisien perpindahan kalor
Semakin besar keofisein perpindahan kalor dari material yang dipakai evaporator
maka semakin kecil luas bidang pendingin yang diperlukan . salah satu yang
memnentukan dan mempengaruhi keofisein perpindahan kalor adalah kecepatan
aliran fluida yang akan didinginkan.
3. Perbedaan Temperatur rata-rata logaritmik (LMTD)
5. KatuP Ekspansi
Katup ekspansi dipergunakan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan
refrigran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan
tekanan dan temperatur rendah; jadi melaksanakan proses trotel atau proses ekspansi
entalpi konstan. Selain itu katup ekspansi mengatur pemasukan refrigrran sesuai
dengan beban pendingin yang harus dilayani oleh evaporator.
Katup ekspansi mengatur supaya evaporator selalu dapat bekerja sehingga diperoleh
effisiensi siklus refrigrasi yang maksimal.
Aapabila katup ekspansi dibuka atau membuka lebih besar maka refrigran didalam
evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigran yang terhisap masuk kedalam
kompressor mengandung cairan. Apabila hal terseebut terjadi dalam waktu cukup
lama, sebagian uap akan mencair kembali dan katup kompressor akan mengalami
kerusakan. Jika jumlah uap refrigrran yang mengalir bertambah banyak atau apabila
kompressor menghisap cairan maka akan terjadi pukulan cairan (liquid hummer) yang
dapat merusak kompressor.
Apabila beban pendingin bertambah besar atau apabila katup ekspansi diperkecil atau
bertambah kecil cairan refrigran akan menguap sempurna sehingga ada pada kondisi
superpanas ketika mencapai seksi keluar evaporator. Dalam hal tersebut kalor yang
diserap akan menjadi bertambah besar sehingga temperatur uap refrigran akan
Daftar Pustaka
1. Mesin Konversi Energi, Astu Pudjanarsa, Djati Nursuhud, ANDI Yogyakarta, Edisi 3
tahun 2013
2. Nag, P. K...,Power Plant Engineering, 2nd edition, New Delhi, Tata McGraw-Hill, 2002
3. Astu Pudjanarsa.., Mesin Konversi Energi, ANDI Yogyakarta, 2008
4. Cengel, Yunus A. & Boles, Michael A., Thermodynamics ; An Engineering Approach,
New York, MacGraw-Hill, 2007
5. M. M El-Wakil.., power Plant Technology, New York, MacGraw-Hill, 1985
6. Werlin S Nainggolan., Thermodinamika Teori dan Soal Penyelesaian, Armico, 1976