PERNIKAHAN DINI

I.PENDAHULUAN

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan remaja di bawah usia 20 tahun yang belum
siap untuk melaksanakan pernikahan (Kusmiran,2011).Sekjen PBB menargetkan khusus dalam
tujuan pembangunan berkelanjutan pasca 2015 untuk menghapus perkawinan usia anak.Rekomendasi
ini di dukung oleh 116 negara anggota termasuk Indonesia.Di Indonesia sendiri persentase perkawinan
muda di Indonesia masih tergolong tinggi,yaitu peringkat 37 dunia dan tertinggi kedua di Asia Tenggara
(Biometrika dan kependudukan,2015).Daerah yang termasuk peringkat pertama perkawinan dini
tertinggi adalah provinsi Sulawesi Barat dengan presentase 37 persen (BPS,2016).

II.FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. FAKTOR EKONOMI
Biasanya ini terjadi ketika keluarga berasal dari keluarga kurang mampu.Orang tua pun
menikahkan putrinya dari laki-laki keluarga mapan.Hal ini tentu akan berdampak baik pada
si putri maupun orang tua.Keputusan menikah kadangkala muncul dari inisiatif anak itu
sendiri yang ingin meringankan beban ekonomi orangtuanya dengan cara menikah pada usia
muda.
2. FAKTOR PENDIDIKAN
Rendahnya tingkat pendidikan orang tua,anak dan masyarakat membuat pernikahan dini
semakin marak.
3. FAKTOR ORANG TUA
Orang tua khawatir anak menyebabkan aib keluarga saat berpacaran maka orang tua
langsung menikahkan anaknya dengan pacarnya.

III.PENUTUP
1.KESIMPULAN
Ada berbagai penyebab pernikahan dini contohnya ekonomi,pendidikan dan Orang
Tua.Pada dasarnya Rumah tangga di bangun atas komitmen bersama dan merupakan
pertemuan dua pribadi yang berbeda.Hal tersebut memacu terjadinya konflik bahkan
perceraian.Itu semua karena emosi remaja masih labil dan bingung memikirkan tentang
kehidupan keluarga.
2.SARAN
Sebelum melakukan pernikahan dini hendaknya kita memikirkan resiko yang akan terjadi.Dan
juga melakukan persiapan yang akan dibutuhkan dalam pernikahan.Serta perlunya
penyuluhan terhadap dampak pernikahan usia dini yang biasa dilakukan di Sekolah – sekolah
dan selalu menekankan pendidikan anak dengan ilmu agama.