Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMMAD RIFKY APRIANDI

NIM : CA191220523

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAJAR : NIDAUL IZZAH SE., M.Pd

TUGAS

1. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus dimiliki wirausaha agar usahanya berhasil!
2. Jelaskan strategi pemimpin pasar!
3. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing, yaitu biaya rendah (low cost) dan diferensiasi
(differentiation), sebutkan dan Jelaskan!
4. Menurut Porter dalam keuanggulan dihasilkan tiga strategi yaitu: a. Biaya rendah (low cost) b.
Diferensiasi (differentiation) c. Fokus (focus)
5. Jelaskan Konsep” the new 7-s’s

JAWABAN NOMOR 1

1. Menurut Dun dan Badstreed business credit service (1993:11), ada 10 kompetensi yang harus
dimiliki sorang wirausahawan, antara lain yaitu:
a) Knowing your business, yaitu harus mmengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
b) Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolahan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan perusahaan,
termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membuka
kegiatan-kegiatan usaha.
c) Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sungguh-sungguh.
d) Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk
materi, tetapi juga moral. Kepercayaan dan keteguhan hati merupaka modal utama dalam
usaha.
e) Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola keuangan
secara efektif dan efesien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara tepat serta
mengendalikannya secara akurat.
f) Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefesien mungkin.
g) Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan
(memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
h) Statisfying customer by providing high quality product, yaitu mencari kepuasan kepada
pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan.
i) Knowing how to compite, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing.
j) Copying with regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas
(tersurat, tidak tersirat).

JAWABAN NOMOR 2
2. Untuk tetap bertahan sebagai yang nomor satu atau sebagai pemimpin pasar, perusahaan dituntut
untuk melakukan tindakan di tiga bidang. (Kotler, 2000:267 ). Pertama, perusahaan harus
menemukan cara untuk memperbesar permintaan pasar keseluruhan. Kedua, perusahaan harus
melindungi pangsa pasarnya sekarang melalui tindakan defensif dan ofensif yang tepat. Ketiga,
perusahaan harus berusaha meningkatkan pangsa pasarnya lebih jauh, bahkan jika ukuran
pasarnya tetap sama.
A. Memperbesar pasar keseluruhan
Perusahaan yang dominan paling diuntungkan atau memperoleh manfaat yang terbanyak, jika
pasar keseluruhan meluas. Ada tiga cara yang dapat digunakan pemimpin pasar untuk
memperluas pasarnya yaitu dengan mencari.
1. Pemakai Baru
Setiap kelas produk memiliki kelas potensi untuk menarik pembeli yang tidak mengetahui
tentang produk itu. Perusahaan dapat mencari pemakai baru dari tiga kelompok yaitu:
mereka yang menggunakan tetapi ternyata tidak menggunakannya (Strategi Potensi
Pasar ), mereka yang tidak pernah menggunakannya (Strategi Segmen Pasar Baru), atau
mereka yang tinggal di tempat lain (Strategi Ekspansi Geografis).
2. Penggunaan baru
Pasar juga dapat diperluas dengan menemukan dan mempromosikan atau mengenalkan
kegunaan baru dari suatu produk. Membantu bagaimana konsumen menggunakan produk
merupakan keharusan bagi perusahaan, karena lebih banyak gagasan yang dapat timbul
dari konsumen daripada dari laboratorium perusahaan.
3. Penggunaan yang lebih sering
Strategi yang ketiga untuk pengembangan pasar adalah dengan meyakinkan orang untuk
menggunakan lebih banyak produk pada setiap kesempatan.
B. Mempertahankan pangsa pasar.
Sambil berusaha memperluas pasar keseluruhan, perusahaan yang dominan harus terus
mempertahankan bisnisnya saat ini terhadap serangan pesaing. Pertahanan yang terbaik
adalah dengan menyerang, perusahaan yang dominan harus menjaga bisnisnya dari segala
penjuru, supaya tidak dimasuki lawan. Pemimpin pasar harus menekan biaya dan harganya
harus sesuai dengan nilai yang dilihat pelanggan. Pemimpin pasar harus melihat secara
cermat wilayah mana yang bisa dilepaskan dengan resiko yang kecil. Tujuan dari strategi
bertahan adalah mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke wilayah yang
kurang berbahaya, dan mengurangi intensitas serangan.
Ada enam strategi pertahanan yang harus digunakan oleh pemimpin pasar (Kotler
2007:426).
1. Pertahanan posisi ( Position Defence )
Bentuk pertahanan yang paling mendasar adalah dengan membangun benteng yang
kokoh dan sulit direbut disekitar daerah kekuasaan. Namun, bila hanya
mempertahankan atau menjaga posisi atau produk saat ini saja, perusahaan akan bisa
dikalahkan oleh pesaingnya. Untuk itu perusahaan harus melakukan diversifikasi usaha,
agar apabila satu unit bisnis diserang, perusahaan tidak langsung mati.
2. Pertahanan Samping ( Flanking Defence )
Selain menjaga daerah kekuasaannya, Pemimpin pasar juga perlu membangun pos-pos
pertahanan diluar daerahnya untuk melindungi front yang lemah, atau sebagai
pangkalan penyerangan dalam serangan balik.
3. Pertahanan Mendahului ( Preemptive Defence )
Pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan sebelum lawan tersebut
menyerang. Pemimpin pasar dapat menyerang pesaing yang pangsa pasarnya berada
pada tingkat yang membahayakan atau dapat juga melakukan gerilya, yaitu dengan
memukul satu pesaing di sini, pesaing lain ditempat lain, serta membiarkan masing-
masing kehilangan keseimbangan.
4. Pertahanan Serangan Balik ( Counteroffensive Defence )
Bila perusahaan pemimpin pasar diserang, maka reaksi pertamanya adalah menyerang
balik. Pemimpin tidak dapat tinggal diam dihadapkan pada penurunan harga, promosi
besar-besaran, peningkatan produk atau serangan ke wilayah penjualan oleh pesaing.
Dalam serangan baliknya, dapat menghadapi penyerang secara frontal, menghantam
rusuknya atau melancarkan serangan penjepit.
5. Pertahanan Bergerak ( Mobile Defence )
Ini dilakukan dengan memperluas daerah penjualan yang nantinya dapat berfungsi
sebagai pusat pertahanan atau penyerangan.
 Perluasan daerah ini dapat dilakukan dengan cara :
Perluasan pasar, yang menuntut perusahaan agar mengalihkan perhatiannya dari
produk yang sudah ada ke kebutuhan umum yang mendasar dan banyak melibatkan
R & D (Research and Development) untuk mengembangkan teknologi sehubungan
dengan kebutuhan tersebut.
 Diversifikasi pasar ke beberapa industri yang tidak saling berkaitan merupakan
pilihan lain dalam rangka membangun keunggulan strategi.
6. Pertahanan Penciutan / Mundur ( Contraction Defence )
Perusahaan besar sering menyadari bahwa mereka tidak dapat mempertahankan seluruh
wilayahnya. Tindakan yang terbaik adalah mundur secara terencana (Planned
Contraction) atau mundur secara strategis (Strategic with drawal). Mundur secara
terencana bukanlah tindakan menyerah / meninggalkan pasar, tetapi melepaskan daerah
yang lemah dan memperkuat daerah yang kuat.
C. Memperluas Pangsa Pasar
Pemimpin pasar dapat meningkatkan labanya dengan cara meningkatkan pangsa pasar. Ada
tiga faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan sebelum mengupayakan kenaikan pangsa
pasar yaitu :
I. Kemungkinan terjadinya tindakan antitrust.
II. Biaya ekonomis, biaya yang diperlukan untuk menambah pangsa pasar biasanya
meningkat cepat sehingga mengikis keuntungan perusahaan
III. Adanya kemungkinan perusahaan mengambil strategi bauran pemasaran yang keliru
dalam upayanya memperoleh pangsa pasar yang lebih tinggi.
STRATEGI PEMIMPIN PASAR
Memperluas Keseluruhan Pasar
PEMAKAI BARU. Setiap kelas produk memiliki potensi menarik pembeli yang tidak mengetahui produk
itu atau yang menolaknya karena harganya atau keistimewaannya yang kurang. Produsen dapat mencari
pemakai baru di antara tiga kelompok. Misalnya, pembuat parfum dapat mencoba meyakinkan wanita
yang belum menggunakan parfum untuk menggunakannya (strategi penetrasi pasar), atau menyakinkan
pria untuk mulai menggunakan parfum (strategi pasar baru), atau menjual parfum di negara lain (strategi
ekspansi geografis)
PENGGUNA BARU. Pasar bisa diperluas dengan menemukan dan mempromosikan penggunaan baru
suatu produk. Misalnya, orang Amerika umumnya makan sereal sarapan kering tiga kali seminggu.
Produsen sereal akan untung jika mereka dapat meproduksikan makan sereal di kesempatan lain selama
hari itu-mungkin sebagai makanan ringan larut malam atau pergi menjelang siang.
PENAMBAHAAN PENGGUNAAN. Strategi perluasan pasar ketiga adalah meyakinkan orang untuk
menggunakan lebih banyak produk itu setiap kali penggunaan. Jika produsen sereal dapat menyakinkan
orang untuk makan semangkok penuh sereal daripada setengah mangkok, total penjualan akan meningkat
MEMPERTAHANKAN PANGSA PASAR
Sambil berusaha memperluas pasar keseluruhan, perusahaan yang dominan harus terus memepertahankan
bisnisnya saat ini terdapat serangan pesaing. Pemimpin itu seperti gajah yang diserang oleh kawasan
lebah. Lebah yang tersebut dan terganas terus mendengung di sekeliling pemimpin.

JAWABAN NOMOR 3

Strategi Biaya Rendah (cost leadership)


Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar
(sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa)
biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price
sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan,
strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-
involvement, ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak
membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-
menawar yang signifikan.
Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan mampu bertahan
terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam
menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil
melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Sumber dari keefektifan biaya (cost
effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan skala ekonomi (economies of
scale), investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya dan pengetahuan dalam internal organisasi,
dampak kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas,
dan akses yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama
pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward integration), maupun ke
samping (horizontal integration) adalah untuk memperoleh berbagai keuntungan dari strategi biaya
rendah ini. Biasanya strategi ini dijalankan beriringan dengan strategi diferensiasi. (Lihat David, 1998;
Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi
persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin
dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal,
trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta
biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki:
kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan
target (alokasi insentif berbasis hasil). (Umar, 1999).

Strategi Pembedaan Produk (differentiation)


Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan
keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang
dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen
potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan
atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh
konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,
kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi.
Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga
dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
Perlu diperhatikan bahwa terdapat berbagai tingkatan diferensiasi. Diferensiasi tidak memberikan
jaminan terhadap keunggulan kompetitif, terutama jika produk-produk standar yang beredar telah (relatif)
memenuhi kebutuhan konsumen atau jika kompetitor/pesaing dapat melakukan peniruan dengan cepat.
Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama
(durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan produk
tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang
menawarkan produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh
karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah
berperan.
Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka
mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar.
(Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi ketika perusahaan memutuskan
untuk memanfaatkan strategi ini, yaitu: bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi. Dari
sisi sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang
tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering),
riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi organisasi,
perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait,
merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang
obyektif. (Umar, 1999)

JAWABAN NOMOR 4
Low cost strategy.
Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relatif rendah dalam menghasilkan barang dan jasa.
Keunggulan biaya berasal dari:
a) Pengerjaan berskala ekonomis
b) Teknologi milik sendiri
c) Akses preferensi ke bahan baku

Differentiation.
Keunggulan fokus diferensiasi berasal dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi secara umum dihargai pembeli. Diferensiasi
dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain:
a) Diferensiasi produk
b) Diferensiasi sistem penyerahan atau penyampaian produk
c) Diferensiasi dalam pendekatan pemasaran
d) Diferensiasi dalam peralatan dan kontruksi
e) Diferensiasi calam citra produk

Focus strategy.
Strategi fokus berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran pasar tertentu, meskipun tidak
memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan.
Ada dua fokus yaitu:
1. Fokus biaya Fokus biaya, dilakukan perusahaan dengan mengusahakan keunggulan biaya dalam
segmen sasarannya.
2. Fokus diferensiasi Sedangkan fokus diferensiasi dilakukan perusahaan dengan cara mengusahakan
diferensiasi dalam segmen sasarannya. Sasarannya adalah pembeli dengan pelayanan yang paling
baik dan berbeda dengan yang lainnya.

JAWABAN NOMOR 5
Konsep” the new 7-s’s” ini meliputi pokok-pokok dasar sebagai berikut:
1) Superior Stakeholder Satisfation. Strategi yang pertama ini bertujuan memberiksn kepuasan jauh
diatas rata-rata kepada orang-orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, tidak hanya
memegang saham, namun juga pemasok, karyawan manajer, konsumen, pemerintah, dan masyarakat
sekitar.
2) Soothsaying. Strategi ini berfokus pada sasaran, artinya mencari perusahaan harus mencari posisi
yang tepat bagi produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
3) Positioning for Speed. Strategi ini untuk memosisikan perusahaan secara tepat di pasar. perusahaan
harus segera mengomunikasikan produk yang telah dihasilkan ke pasar agar segera di kenal
konsumen.
4) Positioning for Surprise. strategi ini menbuat posisi yang mencekangkan melalui barang dan jasa-
jasa yang baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen
lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5) Shifting the role of the Game. strategi umi adalah mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang
dimaikan sehingga pesaing terganggu dengan pola-pola baru yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai