Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJASAMA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Chusnul Hidayat
Tempat, Tgl. Lahir : Pasuruan, 3 maret 1973
Pekerjaan : Direktur CV. Mutiara Indonesia
Alamat : Keputih III No. 24 Sukolilo Surabaya.
Selanjutnya di sebut sebagai Pihak I.

Nama : Bpk.Apan
Alamat : Rancagoong
Luas Sawah : 16000 M2
Panen : 12000 Kg
Selanjutnya di sebut sebagai Pihak II.
Pihak I dan Pihak II secara bersama-sama disebut Para Pihak.

Bahwa para pihak dengan ini menyatakan sepakat untuk mengadakan kerjasama dibidang
pertanian yang dilaksanakan dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
Ruang Lingkup Kerjasama

1) Pihak I merupakan distributor tunggal dari produk Pupuk pertanian dengan merek
HENBOS.
2) Pihak II merupakan petani dan/atau pemilik lahan pertanian yang akan digunakan sebagai
obyek kerjasama dibidang pertanian oleh para pihak.

Pasal 2
Jangka waktu pelaksanaan

1) Perjanjian kerjasama ini dilakukan dan diterima untuk jenis tanaman padi dengan jangka
waktu 6 (enam) kali masa panen serta dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah
pihak.
2) Jangka waktu perjanjian ini dapat berakhir manakala para pihak sepakat untuk mengakhiri
perjanjian ini.
Pasal 3
Hak dan kewajiban pihak I

1) Dalam perjanjian ini, pihak I memiliki hak sebagai berikut :


a. Bersama pihak II berhak menentukan target hasil panen dalam satu masa tanam, biaya
produksi yang diantaranya meliputi biaya bibit dan biaya pupuk.
b. Berhak keseluruhan atas kelebihan dari target hasil panen yang telah ditentukan bersama
oleh para pihak.
c. Berhak melibatkan tenaga ahli dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini.
d. Berhak turut serta dalam setiap proses berlangsungnya perjanjian kerjasama ini.

1
2) Dalam perjanjian ini, pihak I memiliki kewajiban sebagai berikut :
a. Wajib menyediakan bibit dan pupuk pertanian merek HENBOS selama berlangsungnya
perjanjian kerjasama ini.
b. Ketentuan mengenai jumlah bibit maupun pupuk pertanian merek HENBOS yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini akan disepakati lebih lanjut oleh
para pihak.
c. Apabila hasil pertanian ternyata tidak mencapai target yang telah ditentukan para pihak,
pihak I wajib mengganti/memenuhi kekurangan dari target yang telah ditentukan para
pihak, kecuali dalam keadaan memaksa sebagaimana dalam pasal 5 perjajian kerjasama
ini.
Pasal 4
Hak dan kewajiban pihak II

1) Dalam Perjanjian Kerjasama ini, pihak II memiliki hak sebagai berikut :


a. Bersama pihak I berhak menentukan target hasil panen dalam satu masa tanam, baiaya
produksi yang diantaranya meliputi biaya bibit dan biaya pupuk..
b. Berhak atas keseluruhan hasil panen sesuai target yang telah ditentukan bersama oleh
para pihak.
c. Berhak atas kekurangan dari target yang telah ditentukan para pihak apabila hasil
pertanian ternyata tidak mencapai target yang telah ditentukan para pihak, kecuali dalam
keadaan memaksa sebagaimana dalam pasal 5 perjajian kerjasama ini.
2) Dalam perjanjian ini, pihak II memiliki kewajiban sebagai berikut :
a. Wajib dengan baik menggarap sepenuhnya lahan pertanian dalam perjanjian kerjasama
ini sesuai arahan dari pihak I.
b. Wajib menyerahkan dengan segera kelebihan hasil panen yang telah ditentukan dalam
target hasil panen oleh para pihak yang menjadi hak pihak I.

Pasal 5
Keadaan Memaksa (Force Majeur)

1) Yang termasuk Force Majeur adalah akibat dari kejadian-keadian diluar kuasa dan
kehendak dari kedua belah pihak. Seperti bencana alam, perubahan cuaca extrim, atau
keadaan lain yang tidak dapat di antisipasi dan ditanggulangi oleh kedua belah pihak.
2) Jika dalam pelaksanaan kerjasama ini terhambat ataupun tertunda akibat terjadinya Force
Majeur sebagimana diterangkan dalam ayat (1) diatas maka segala kerugian yang timbul
ditanggung bersama oleh para pihak.
3) Pelaksanaan ketentuan ayat (2) diatas, dilakukan berdasarkan kesepakatan dari hasil
musyawarah antara para pihak.

Pasal 8
Wanprestasi

1) Dalam hal salah satu pihak telah melanggar kewajibannya sebagaimana tercantum dalam
salah satu pasal perjanjian ini, telah cukup bukti maupun tidak perlu dibuktikan lebih lanjut,
bahwa pihak yang melanggar tersebut adalah telah melakukan wanprestasi.
2) Pihak yang merasa telah dirugikan atas tindankan wanprestasi sebagaimana ayat (1), berhak
menuntut secara perdata terhadap pihak yang telah melakukan wanprestasi sejumlah uang
sebesar keuntungan yang akan diperoleh apabila perjanjian kerjasama ini berjalan dengan
baik, kecuali kerugian tersebut diakibatkan oleh keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 5
ayat (1).

2
Pasal 9
Perselisihan

1) Bilamana dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini terdapat perselisihan antara para
pihak baik dalam pelaksanaannya maupun dalam penafsiran salah satu atau beberapa pasal
dalam perjanjian ini, maka para pihak sepakat untuk sedapat mungkin menyelesaikan
perselisihan tersebut dengan cara musyawarah.
2) Apabila musyawarah telah dilakukan oleh kedua belah pihak, namun ternyata tidak berhasil
mencapai suatu kemufakatan, maka para pihak sepakat bahwa semua sengketa yang timbul
dari perjanjian kerjasama ini akan diselesaiakan secara hukum pada Pengadilan Negeri
...............
Pasal 10
Ketentuan Penutup

1) Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini, apabila
dikemudian hari dibutuhkan dan dipandang perlu, akan ditetapkan sendiri secara
musyawarah dan untuk selanjutnya akan di tetapkan dalam suatu ADENDUM yang berlaku
mengikat bagi para pihak yang akan direkatkan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.
2) Demikian surat perjanjian ini dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara para pihak
dengan memperhatikan asasa pacta sunservanda dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) untuk
masing-masing pihak yang ditandatangani diatas materai yang cukup, yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan berlaku sejak ditandatangani.
..................., ...................................
Pihak I Pihak II

Chusnul Hidayat Bp.Apan

Saksi :

Anda mungkin juga menyukai