Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lusianie

Nim :17.01.036

1. Bidang Keilmuan : KMB


2. Lingkup Keperawatan : KMB (SNH) Stroke Non Hemarogik
1. Hambatan mobilitas fisik
2. Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
3. Gangguan Hambatan Komonikasi Verbal
4. Gangguan Kerusakan Perfusi Jaringan
3. Topik
Kebutuhan Mobilitas Fisik dan Ambulasi Pada Kasus SNH
4. Judul
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Mobilisasi Fisik dan Ambulasi : Gangguan
Mobilitas Fisik Pada Pasien Tn.H ( Usia 57 Tahun ) Dengan Stroke Non Hemoragik
5. BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke hemoragik merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa

kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak (Junaidi,

2011). Stroke hemoragik merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang

berpengaruh terhadap arteri utama menuju dan berada di otak (National Stroke

Association, 2012). Stroke hemoragik dikenal dengan penyakit serebrovaskuler,

merupakan penyakit neurologik yang terjadi karena gangguan suplai darah menuju ke
otak ( black, & hawks, 2009 ). Faktor yang menimbulkan terjadinya resiko stroke

hemoregik salah satunya adalah hipertensi , hipertensi merupakan factor resiko yang bisa

dikendalikan. Akan tetapi, para penderita hipertensi jarang memeriksa tekanan

darahnya dan terkadang meremehkan keluhan yang dirasakan dengan hanya membeli

obat di warung, serta terkadang gejalanya tidak muncul atau tidak dirasakan. Hipertensi

dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila

pembuluh darah otak pecah, maka timbul pendarahan otak dan apabila pembuluh darah

otak menyempit , maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel-sel akan mengalami

kematia ( ariani, 2012). Pada pasien stroke hemoragik biasanya di dapatkan peningkatan

intrakranial dengan tanda klinis berupa nyeri yang tidak hilang dan semakin meningkat,

peningkatan intrakranial salah satunya seperti peningkatan pada tekanan darah sistol,

tekanan darah diastol, peningkatan rate respration dan nadi. Merupakan kasus gawat

darurat dimana cedera otak irrevesibel atau kematian dapat dihindari dengan intervensi

tepat pada wakPeran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan adalah membantu

klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Peran perawat

dalam kasus stroke hemoregik (SH) dengan penurunan perfusi jaringan serebral

berhubungan dengan defisit motorik. Tujuan yang dibuat penulis setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3x24 jam penurunan perfusi jaringan serebral efektif

dengan kriteria hasil, vital sign normal tekanan darah : 120/ 80 mmHg nadi : 84 kali per

menit suhu 36,4 oC Saturasi pernapasan 98 kali permenit , disorientasi , gaslow coma

scale 3 2 5 total = 10. Intervensi keperawatan , monitor vital sign, monitor tingkat

kesadaran, tentukan factor penyebab penurunan perfusi jaringan serebral, pertahankan

tirah baring, pertahankan lingkungan yang nyaman dan aman, kolaborasi dengan tim

medis pemberian obat antibiotik. Rasional, menidentifikasi hipertensi, mengetahui

perkembangan, acuan intervensi yang tepat, meningkatkan tekanan arteri dan sirkulasi
atau perfusi serebral, membuat pasien lebih tenang dan untuk mempercepat

penyembuhan pasien.

B. Masalah

Meningkatnya Jumblah Penderita SNH

Menurut RISKESDAS pada tahun 2013 terjadi peningkatan penderita stroke,

diantaranya usian 55 tahun ketas tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa

terserang pada usia anak muda juga. Menurut Spesialis saraf Dr Muhamad

Kurniawan, sps ( K) dari RS Cipto mangununkusumo,faktor penyebab peningkatan

jumblah penderita stroke antara lain lifestyle orang yang cenderung malas dan faktor

yang bisa memicu adalah genetik namun,jika gaya hidup dijaga dengan baik maka

resiko terkena stroke bisa terhindar.

1. Faktor Resiko Yang Tidak Terkendali,Misalnya :

a.Usia

Semakin Bertambah Usia, maka semakin tinggi resikonya bisa terkena

penyakit Stroke. Setelah berusia 55 Tahun Resikonya bisa berlipat ganda setiap

kurun waktu bisa terjadi pada siapa saja.

Tidak berarti bahwa stroke hanya terjadi pada lanjut usia saja karena stroke dapat

menyerang semua kelompok umur.

Pengaruh latihan Bola...,Risty Tegar Arita Dewi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

UMP,2017

b. Ras dan Etik/Keturunan

orang asia cenderung memiliki terkena Stroke lebih besar dari eropa,hal ini

ada kaitanya dengan lingkungan hidup. Pola makan dan sosial ekonomi makanan

asia lebih banyak mengandung minyak dari pada orang eropa menurut kesehatan

amerika serikat ,penduduk yang berasal dari kerturunan afrika-amerika beresiko


terkena serangan stroke 2 kali lebih besar dari penduduk keturunan eropa keadaan

ini semakin meningkat hampir 4 kali lipaat umur 50 tahun namun pada usia

sekitar 65 tahun penduduk amerika yang terkena stroke sama dengan keturunan

afrika-amerika ( wardhana,2011)

Pengaruh latihan Bola...,Risty Tegar Arita Dewi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

UMP,2017

Anda mungkin juga menyukai