Anda di halaman 1dari 17

ORGANISASI PELAYANAN

KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Manajemen Rekam Medis 1

Dosen:Mona Tiorina Manurung,SE,MM.

Perry Yandri,drg,M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 7

1.Sholikun
Nim :1909023
2.FARIL EBBY SETYA
Nim :1909007

PROGRAM STUDI S1 PEREKAM DAN INFORMASI


KESEHATAN
STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala petunjuk, kemudahan dan berkahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Organisasi Pelayanan
Kesehatan dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulis
menyusun makalah ini, yaitu untuk mengenal dan memahami
tentang organisasi pelayanan kesehatan.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih atas bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian
makalah ini. Rasa terima kasih ini penulis tujukan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Kepala Pimpinan STIKES WIDYA HUSADA
3. Mona Tiorina Manurung,SE,MM dan Perry Yandri,drg,M.Kes.
selaku guru pembimbing
4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini


masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah
ini dari para pembaca untuk hasil yang lebih baik. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

SEMARANG,12September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A..Latar Belakang Masalah................................................................................................1


B..Rumusan Masalah............................................................................................................1
C.. Pembagian Tugas.............................................................................................................1
D. Jadwal Kegiatan.................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN

A..Pengertian Organisasi Pelayanan Kesehatan ....................................................3


B..Tujuan Organisasi Pelayanan Kesehatan............................................................. 4
C.. Sasaran Organisasi Pelayanan Kesehatan...........................................................4
D. Bentuk dan Jenis Organisasi Pelayanan Kesehatan........................................ 5
E.. Struktur Organisasi Pelayanan Kesehatan...........................................................6
F.. Klasifikasi Rumah Sakit................................................................................................. 7
G. Standar Rumah Sakit......................................................................................................9

BAB 3 PENUTUP

A..Kesimpulan..........................................................................................................................13
B..Saran...................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................14

III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani
yang berarti alat.Pengertian organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang berkerjasama untuk mencapai tujuan spesifik.
Pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari
pembentukan citra perusahaan,baik melalui media
berita,membentuk budaya secara internal ,maupun melakukan
komunikasi yang berujuan untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan.
Sedangkan kesehatan keadaan sejahtera dari
badan ,jiwa,dan sosial dan ekonomis.pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penanggulangan dan mencegah gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,pengobatan ,dan
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Lalu apa itu organisasi pelayanan kesehatan ? Seberapakah
penting pembelajaran mengenaiorganisasi pelayanan kesehatan
ini ? Siapa sasaran organisasi pelayanan kesehatan itu? Berbagai
hal yang menjadi pertanyaan diatas sangat penting untuk
menjadi pembahasan demi pemahaman mengenai ilmu tentang
memahami oerganisasi pelayanan kesehatan. Karena dengan
memahami berbagai hal diatas, maka kita akan mendapatkan
manfaatnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Organisasi Pelayanan Kesehatan?
2. Apa tujuan dan sasaran organisasi pelayanan
kesehatan?
3. Apa sajakah klarifikasi RS(Kepemilikan,Jenis dan Kelas
RS?
4. Apa sajakah Standar Pelayanan RS?

C. PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Tugas
1. Sholikun Menyusun makalah+mencari
materi+membuat makalah
2. Faril Ebby Setya Membuat power point+mencari
materi+membuat makalah
1
D. JADWAL KEGIATAN
NO HARI & TANGGAL KEGIATAN
1. Rabu,11 September 2019 Pembagian Kelompok
2. Rabu,11 September 2019 Pembagian Tugas
3. Kamis,12 September 2019 Mencari Materi
4. Kamis, 12 September 2019 Membuat Makalah
5. Jum’at, 13 September 2019 Membuat Power Point
6. Senin,16 September 2019 Menyempurnakan Makalah dan
Power Point

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ORGANISASI PELAYAN AN KESEHATAN


Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu
organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang
ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu atau berkualitas.Salah satu prinsip organisasi adalah
fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan
dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi.Rumah Sakit dan
Puskesmas sebagai organisasi pelayanan kesehatan apabila ingin
exist dan mampu menjalankan fungsinya secara optimal, perlu
melakukan perubahan secara internal.
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki
tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling
mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain
saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan
kegiatan,
c.Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya
berupa; pemikiran, tenaga,
d.Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

3
B.TUJUAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
1. Untuk menyusun dan melaksanakan suatu program atau
kebijakan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2.meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
meningkatnya pengendalian penyakit,
4.meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan terutama di daerah terpencil,tertinggal danperbatasan,
5. meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui
Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan,
6. terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,
serta meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

C.SASARAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN


1. Tingkat Promotif
Sasaran : Kelompok orang sehat
Tujuan : Mampu meningkatkan kesehatannya
Dalam suatu populasi 80% - 85% orang yg benar-benar sehat
(Survei di negara berkembang) diharapkan memelihara
kesehatannya sehingga jumlahnya dapat dipertahankan
2. Tingkat Preventif
• Sasaran : Kelompok orang sehat & kelompok high risk (bumil, bayi,
obesitas, PSK dll)
• Tujuan : Mencegah kelompok tersebut agar tadak jatuh sakit
• Primary Prevention
3. Tingkat Kuratif
Sasaran : Para penderita penyakit, utamanya penyakit kronis (DM,
TBC, Hipertensi)
• Tujuan : Mencegah penyakit tersebut agar tidak menjadi lebih parah
Secondary Prevention
4. Tingkat Rehabilitatif
Sasaran : Para penderita penyakit yg baru sembuh (recovery) dr
suatu penyakit
• Tujuan : Segera pulih kembali kesehatannya & / mengurangi
kecatatan seminimal mungkin
Tertiary Prevention

4
D.Bentuk dan Jenis Organisasi Pelayanan Kesehatan
1.Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau
pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan
yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat
pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau
kecelakaan.Primary health care pada pokoknya ditunjukan
kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di
pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di
perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan
(Ambulatory Services).Diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi kesehatan.Contohnya :
Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.
2.Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih
bersifat spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis,
tetapi masih terbatas.
Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan
rawat (inpantient services).
Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan
perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.
3.Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih
mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.
Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan
jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi).
Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

5
E.STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Organisasi Pelayanan Kesehatan

DEPKES

RS TIPE A

DINKES PROV

RS TIPE B

RS TIPE C

RS TIPE D

POSYANDU

6
D.Klasifikasi Rumah Sakit

Rumah sakit dapat diklasifikasikan menjadi beberapa


golongan berdasarkan jenis pelayanan, kepemilikan, jangka
waktu pelayanan, kapasitas tempat tidur dan fasilitas pelayanan,
dan afiliasi pendidikan. Berdasarkan jenis pelayanannya rumah
sakit dapat digolongkan menjadi:

1. Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum adalah rumah


sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar,
spesialistik dan subspesialistik. Rumah sakit umum memberi
pelayanan kepada berbagai penderita dengan berbagai jenis
penyakit, memberi pelayanan diagnosis dan terapi untuk
berbagai kondisi medik, seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik,
psikiatrik, ibu hamil, dan sebagainya.
2. Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus adalah rumah
sakit yang mempunyai fungsi primer, memberikan diagnosis dan
pengobatan untuk penderita yang mempunyai kondisi medik
khusus, baik bedah atau non bedah, misal: Rumah Sakit Ginjal,
Rumah Sakit Kusta, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Bersalin
dan Anak, dan lain-lain.
Berdasarkan kepemilikan, rumah sakit dibagi atas:
1. Rumah Sakit Umum Pemerintah Rumah sakit umum
pemerintah adalah rumah sakit umum milik pemerintah, baik
pusat maupun daerah, Departemen Pertahanan dan Keamanan,
maupun Badan Usaha Milik Negara. Rumah sakit umum
pemerintah dapat dibedakan berdasarkan unsur pelayanan,
ketenagaan, fisik dan peralatan menjadi empat kelas yaitu rumah
sakit umum Kelas A, B, C, dan D.
2. 2.Rumah Sakit Umum Swasta, terdiri atas:
1. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, yaitu rumah sakit umum
swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum,
setara dengan rumah sakit pemerintah kelas D.

2. Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yaitu rumah sakit umum


swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum dan
spesialistik dalam 4 cabang, setara dengan rumah sakit
pemerintah kelas C.

7
3. Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yaitu rumah sakit umum
swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum,
spesialistik dan subspesialistik, setara dengan rumah sakit
pemerintah kelas B.
Berdasarkan Fasilitas Pelayanan dan Kapasitas Tempat Tidur
1. Rumah Sakit Kelas A Rumah Sakit Kelas A yaitu rumah sakit
umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik spesialistik dan subspesialistik luas, dengan kapasitas
lebih dari 1000 tempat tidur.
2. Rumah Sakit Kelas B, dibagi menjadi: Rumah sakit B1 yaitu RS
yang melaksanakan pelayanan medik minimal 11 (sebelas)
spesialistik dan belum memiliki sub spesialistik luas dengan
kapasitas 300-500 tempat tidur. Rumah sakit B2 yaitu RS yang
melaksanakan pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik
terbatas dengan kapasitas 500-1000 tempat tidur.
3. Rumah Sakit Kelas C Rumah Sakit Kelas C yaitu rumah sakit
umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik spesialistik dasar, yaitu penyakit dalam, bedah, kebidanan
atau kandungan, dan kesehatan, dengan kapasitas 100-500
tempat tidur.
4. Rumah Sakit Kelas D Rumah Sakit Kelas D yaitu rumah sakit
umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik dasar, dengan kapasitas tempat tidur kurang dari 100.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
134/Men.Kes/SK/ IV/78 tahun 1978 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum pasal 4 menjelaskan bahwa
Rumah Sakit Umum dibagi menjadi tiga kelas yaitu:
1. Kelas A Melaksanakan pelayanan kesehatan yang spesialistis
dan sub spesialistis luas.
2. Kelas B Melaksanakan pelayanan keshatan spesialistis luas.
3. Kelas C Melaksanakan pelayanan kesehatan sedikitnya empat
cabang spesialistis yaitu penyakit dalam, kebidanan dan
kandungan, penyakit bedah dan kesehatan anak.

8
E.STANDAR RUMAH SAKIT
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki
peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan dapat dijangkau
seluruh lapisan masyarakat. Standar adalah keadaan ideal atau
tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal
(Clinical Practice Guideline, 1990 dalam Azwar, 1996).
Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter
yang telah ditetapkan (Donabedian,1980 dalam Azwar,
1996). Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang
harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa
dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan
yang diselenggarakan (Rowland dan Rowland, 1983 dalam
Azwar, 1996).Keputusan Menteri Kesehatan no. 228 tahun 2002
menyatakan bahwa standar adalah spesifikasi teknis atau
sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam
melakukan kegiatan. Standar ini dapat ditentukan berdasarkan
kesepakatan propinsi, kabupaten/kota sesuai dengan evidence
base.Standar pelayanan rumah sakit daerah adalah
penyelenggaraan pelayanan manajemen
rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan
pelayanankeperawatan, baik rawat inap maupun rawat jalan yang
minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit.Standar
pelayanan dokter/dokter gigi yang harus diatur adalah standar
pelayanan yang diberikan secara langsung oleh dokter kepada
pasien,terlepas dari strata unit pelayanan tempat dia bekerja.
Masalah keterbatasan sarana dan teknologi hanya menjadi
pertimbangan ketika kelak terjadi penyimpangan (Mohamad,
2005).Standar pelayanan yang digunakan harus sesuai dengan
standar profesi yang berlaku dan kode etik kedokteran saat ini.
Setiap rumah sakit gigi dan mulut dalam memberikan pelayanan
mempunyai kewajiban untukmelaksanakanpelayanan sesuai
dengan standar profesi kedokteran gigi yang ditetapkan.

9
Standar profesi berdasarkan Undang-Undang No.23 Tahun 1992
adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi secara baik. Tenaga kesehatan
yang berhadapan dengan pasien seperti dokter dan perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus menghormati hak pasien.
Hak pasien adalah hak informasi, hak untuk memberikan
persetujuan,hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat
kedua(second opinion)(Nasution, 2005). Setiap RSGM dalam
memberikan pelayanan mempunyai kewajiban-kewajiban, salah
satunya adalah melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan RSGM dan standar profesi kedokteran gigi yang
ditetapkan.Pelayanan kesehatan adalah suatu sistem
lembaga,orang, tekonologi dan sumber daya yang dirancang
untuk meningkatkan status kesehatan suatu populasi, misalnya
pencegahan,promosi,pengobatan dan sebagainya (Adikoesoemo,
1997).Standar pelayanan yang harus dimiliki oleh rumah sakit
menurut Azwar(1996) adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan farmasi harus dilakukan dibawah pengawasan


tenaga ahli farmasi yang baik

2. Rumah sakit harus menyediakan pelayanan laboratorium


patologi anatomi dan patologi klinik
3.Rumah sakit harus menyediakan ruang bedah lengkap dengan
fasilitasnya
4. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi dan dipelihara dengan
baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya.
Crosby dalam Azwar (1997) menyatakan bahwa mutu
adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan,
sedangkan Aditama (2002) menyatakan bahwa mutu adalah
pelayanan yang mengacu pada kemampuan rumah sakit
memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi
kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya.Mutu pelayanan
hanya dapat diketahui apabila telah dilakukan penilaian-penilaian,
baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat,wujud, ciri-ciri
pelayanan kesehatan dan kepatuhan terhadap standar
pelayanan.
10
Setiap orang mempunyai kriteria untuk kualitas dan mempunyai
cara-cara penilaian yang berbeda. Penyedia layanan kesehatan
tidak dapat mengetahui apakah para pasien yang memberikan
pendapat yang positif atau negatif bisa mewakili seluruh populasi
yang dilayani (Kongstvedt, 2000).Perbedaan tersebut dapat
diatasi dengan kesepakatan bahwa mutu suatu pelayanan
kesehatan dianggap baik apabila tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan profesi yang
telahditetapkan (Azwar, 1996).Kegiatan penilaian secara umum
harusmeliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah menetapkan
standar, kemudian tahap kedua adalah menilai kinerja yang ada
dan membandingkan dengan standar yang sudah disepakati dan
tahap ketiga meliputi upaya memperoleh kinerja yang
menyimpang dari standar yang sudah ditetapkan (Aditama,
2002).Standar ini telah dikembangkan oleh badan usaha, atau
badan usaha dapat menggunakan standar yang dikembangkan
oleh organisasi profesional dan dipublikasikan dalam literatur
medis (Kongstvedt, 2000).Tiga aspek penilaian mutu pelayanan
menurut Jonas dan Rosenberg dalam Aditama (2002), yaitu:
1.Aspekpendekatan
2. Pendekatan secara umum
Pendekatan secara umum dilakukan dengan menilai kemampuan
rumah sakit dan atau petugas dan membandingkannya dengan
standar yang ada. Para petugas dapat dinilai tingkat
pendidikannya, pengalaman kerjanya, serta pengalaman yang
dimilikinya. Rumah sakitnya dapat dinilai dalam segi bangunan
fisik, administrasi organisasi dan manajernya, kualifikasi SDM
yang tersedia dan kemampuan memberi pelayanan sesuai
standar yang berlaku saat itu.
3. Pendekatan secara khusus
Pendekatan secara khusus dilakukan dengan menilai hubungan
antara pasien dengan pemberi pelayanan di rumah sakit.
1. Aspek teknik
Dilakukan penilaian atas tiga komponen, yaitu:
11
1. Komponen struktur
Komponen struktur menilai keadaan fasilitas yang ada, keadaan
bangunan fisik, struktur organisasi, kualifikasi staf rumah sakit
dan lain-lain.

2. Komponen proses

Komponen proses menilai apa yang terjadi antara pemberi


pelayanan dengan pasiennya.

3. Komponen hasil

Komponen hasil menilai hasil pengobatan (dengan berbagai


kekurangannya). Penilaian dapat dilakukan dengan menilai
dampak pengobatan terhadap status pengobatan dan kepuasan
pasiennya.
1.Aspekkriteria
2.Kriteria eksplisit, yaitu kriteria yang nyata tertulis
3. Kriteria implisit ,yaitu kriteria yang tidak tertulis.

12
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu
organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan
yang ingin dicapai yaitu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu atau berkualitas. Organisasi memiliki sifat
yang fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis
sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan
juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi.

B. SARAN
Saran dari penulis kepada para pembaca adalah
pembaca mencoba memahami tentang materi yang kami
tulis agar menjadi lebih baik, karena makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Diharapkan pula pembaca
mampu selektif dalam mempelajari materi makalah kami.
Dan apabila terdapat kesalahan kami mohon kritikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1.Alamsyah,Dedi.2012.ManajemenpelayananKesehatan.Yogyaka
rta:Nuka Media

2.Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia.Nomor 75


Tahun 2014 tentang Puskesmas.Jakarta.

3.Wikipedia,2019,organisasi,https://id.wikipedia.org/wiki/organis
asi

4.Wikipedia,2019,kesehatan,https://id.m.wikipedia.org/wiki/kese
hatan

5.Mipa-farmasi,2016,http://www.mipa-farmasi.com/2016/09/defi
nisi-dan-klasifikasi-rumah-sakit.html

6.Wordpress,retnasiska,2012,standarpelayananrumah
sakit,https://retnasiska.wordpress.com/2012/12/10/standar-pelay
anan-rumah-sakit/

14

Anda mungkin juga menyukai