Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF


DI PUSKESMAS TAGOG APU

Disusun untuk memenuhi tugas

Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :

Yogi Andriansyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES RAJAWALI BANDUNG

TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Pentingnya ASI eksklusif

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian ASI
2. Keunggulan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Cara menyimpan ASI yang baik
6. Kapan dan bagaimana ASI diberikan
7. Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah ASI

Waktu dan Pelaksanaan : Rabu, 8 Januari 2020

Pukul 10.00 WIB

Tempat : Puskesmas Tagog Apu

Audiens / sasaran : Ibu pasien neonatus di Puskesmas Tagog ApU

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan seluruh
pasien mengetahui pentingnya ASI eksklusif.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh peserta penkes dapat:

1. Menjelaskan kembali pengertian pentingnya ASI eksklusif


2. Menyebutkan keunggulan pemberian ASI
3. Menjelaskan manfaat ASI : bagi bayi dan bagi ibu)
4. Menjelaskan cara pemberian ASI
5. Menyebutkan cara menyimpan ASI yang baik
6. Menjelaskan kapan dan bagaimana ASI diberikan
7. Menjelaskan cara menjaga mutu dan jumlah ASI
III. MATERI
1. Pengertian ASI
2. Keunggulan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Cara menyimpan ASI yang baik
6. Kapan dan bagaimana ASI diberikan
7. Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah ASI
IV. PELAKSANAAN
TAHAP KEGIATAN

Pendahuluan 1. Memberis alam


2. Mempekenalkan diri
(3 menit)
3. Mengkaji pengetahuan seluruh audiens tentang
pentingnya ASI eksklusif
Pemberian materi 1. Menjelaskan tentang:

(30 menit) 1. Pengertian ASI


2. Keunggulan pemberian ASI
3. Manfaat ASI bagi bayi dan bagi Ibu
4. Cara pemberian ASI
5. Cara menyimpan ASI yang baik
6. Kapan dan bagaimana ASI diberikan
7. Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah
ASI
2. Diskusi dengan cara memberikan kesempatan pada
peserta penkes untuk bertanya.

Penutup 1. Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan


2. Evaluasi dengan tanya jawab.
(5 menit)

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab.

Pertanyaan yang akan diajukan pada audient :

1. Sebutkan manfaat ASI bagi bayi dan bagi ibu?

2. Jelaskan cara menyimpan ASI yang baik?

3. Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah ASI?

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat
Jarak Jauh, Jakarta

Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC,


Jakarta.

FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,

Persis Mary Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 2005, EGC,


Jakarta.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan


Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2,
Jakarta

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


A. PENGERTIAN

Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan

pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid-

nakita.com, 2005 ). Menurut laporan tahun 2000 WHO, ± 15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI

eksklusif selama 4 bulan dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan

tidak aman sehingga menyebabkan ± 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang

tidak benar.

Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI

eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan

Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6

bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka

kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B. KEUNTUNGAN MENYUSUI SECARA EKSLUSIF

Ada beberapa keuntungan menyusui eksklusif secara umum, yaitu :

1. Memberikan nutrisi yang optimal dalam hal kulitas dan kuantitas bagi bayi.

Dalam ASI terkandung kolostrum, yang merupakan cairan kental yang berwarna kekuning-

kuningan yang dihasilkan oleh alveoli payudara ibu, pada periode akhir atau trimester ketiga

kehamilan kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah kelahiran.

Kolostrum sangat penting bagi bayi, karena :

a. Kolostrum pada hari pertama sampai hari ke empat, merupakan cairan yang kaya akan

nutrisi dan antibodi


b. Jumlah kolostrum bervariasi antara 10-100 ml per hari.
c. Jumlah kolostrum akan bertambah da mencapai komposisi ASI biasa/matur sekitar 3-14 hari
d. Kolostrum memberi nutrisi dan melindungi terhadap infeksi dan alergi
e. Memberikan imunisasi pertama, ASI dapat dikatakan sebagai “cairan hidup”
f. Kandungan pada kolostrum :
1) Lysozyme, yaitu enzim yang aktif di saluran pencernaan yang jumlahnya ribuan kali

dibandingkan kadar lysozyme yang ada di susu formula. Tugasnya menghancurkan

dinding sel patogen dan melindungi saluran pencernaan bayi.


2) Bifidobakteri, bertugas mengasamkan lambung sehingga bakteri patogen dan parasit

tidak mampu bertahan hidup


3) Lactoferin, bertugas mengikat besi sehingga bakteri patogen yang membutuhkan zat

besi diboikot, tidak mendapat suplay zat besi hingga mati


4) Lactoperoksida, bersma unsur lain berperang melawan serangan bakteri sterptococus

(yang dapat menimbulkan gejala penyakit paru-paru)


5) Makrofage, berfungsi melindungi kelenjar susu ibu dan saluran pencernaan bayi.
2. Meningkatkan kecerdasan secara :
a. Asuh ( fisik-biomedis)

Menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu jaringan

sangan dibutuhkan nutrisi atau makanan bergizi. Dan, ASI memenuhi kebutuhan ini.

b. Asah (stimulasi-pendidikan)

Menunjukan kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang perkembangan

kecerdasan anak secara optimal. Ibu menyusui termasuk guru pertama yang terbaik bagi

anaknya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah

berinteraksi dengan lingkunganya kelak.

ASI dan menyusui secara eklusif akan menciptakan faktor lingkungan yang optomal untuk

meningkatkan kecerdasan bayi melalui pemenuhan semuakebutuhan awal dari faktor-faktor

lingkungan.

c. Asih (fisik-biomedis)

Menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya. Yang terpenting disini

adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman. Seorang anak yang merasa disayangi akan

mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang menjadi manusia dengan

budu pekerti dan nurani yang baik. Selain itu seorang bayi merasa aman, karena merasa

dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dan emosi yang stabil.

C. MANFAAT ASI BAGI BAYI


1. ASI mengandung protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi
2. Secar alamiah, ASI memberikan kebutuhan yang sesuai dengan usia kelahiran bayi (seperti

pada bayi prematur, ASDI memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding pada

bayi yang cukup bulan)


3. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
4. ASI sebagai zat antivirus dan bakteri
5. ASI bebas kuman karena diberikan secara langsung
6. Suhu ASI sesuai dengan kebutuhan bayi
7. ASI lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi
8. ASI mengandung banyak kadar selenium yang melindungi gigi dari kerusakan
9. ASI akan melatih daya isap bayi dan membantuk otot pipi yang baik

D. MANFAAT ASI BAGI IBU


1. Membantu mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi pendarahan

setelah kelahiran
2. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu dibeli
3. Mencegah kanker payudara (karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami

penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan

inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya

keseimbangan hormon esterogen dan progesteron)


4. Menyusui secara teratur akan menurunkan berat badan ibu secara bertahap
5. Memberikan secara puas, bangga dan bahagia pada ibu yang berhasil menyusui bayinya
6. Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6 bulan setelah kelahiran

karena isapan bayi merangsang prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi/ pematangan

telur sehingga menunda kesuburan


E. CARA PEMBERIAN
1. Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan

dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI


2. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada

sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak

bayi tidak terlalu jauh dari payudara


3. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada

siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu. Lengan kiri

bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha

kanan bayi. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri

dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam

( aerola mamae ). Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu. Tunggu sampai bayi

membuka mulut lebar-lebar. Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut

sampai daerah berwarna hitam.


4. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi

dengan cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
b. Dengan menekan dagu bayi kebawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

5. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan

payudara yang lain, dengan cara :


a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai

keluar sendawa
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
6. Tanda-tanda menyusui yang benar
a. Bayi cukup tenang
b. Mulut bayi terbuka lebar
c. Bayi menempel betul pada ibu
d. Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
e. Seluruh areola tertutup mulut bayi
f. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
g. Putting susu ibu tidak terasa nyeri
h. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
i. Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
7. Hal-hal yang perlu diingat
a. Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
b. Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
c. Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi
E. MASALAH DALAM MENYUSUI
1. Asi Kurang.
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,

apalagi bila bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan

tambahan susu formula. Penanggulangannya :


a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan

membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk

memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan

mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-

putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya. Penanggulangan :


a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI

mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal

ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal

tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa. Penanggulangan :
1) Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
2) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
3) Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet
Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk

ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga

disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada payudara. Penanggulangan :


a. Lakukan tehnik menyususi yang benar
b. Menyususi pada payudara yang tidak lecet
c. Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada

minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada

putting yang terinfeksi. Penanggulangan :


a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotik
f. Lakukan perawatan payudara
6. Kurang optimalnya pemberian ASI karena ibu bekerja
ASI merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-6

bulan. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan

diberikan makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman globalisasi ini dimana

semakin banyak wanita yang sibuk bekerja, maka semakin sedikit waktu yang

dimiliki seorang ibu untuk menyusui bayinya.


Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada bayi

tanpa mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan

menyimpannya sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja oleh

pengganti ibu dalam mengasuh bayi. Namun sekarang ini banyak sekali

kesalahan baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan pemberian ASI

sehingga memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut tips-tips cara

penyimpanan ASI agar tetap aman di konsumsi oleh bayi;


a. Siapkan wadah penampung ASI yang mudah disterilkan, biasanya

berupa botol bertutup rapat yang terbuat dari gelas tahan panas.
b. Gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi

untuk sekali minum, misalnya 125 ml.


c. Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu

di simpan di lemari pendingin. Sebaiknya jangan menyimpan ASI

di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.


d. Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke

dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan

sampai beku).
e. Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih,

maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari

pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat


celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat

disimpan antara 3 – 6 bulan.


f. Bila mungkin, simpanlah ASI di lemari pendingin bagian tengah,

atau di bagian terdalam freezer, karena lokasi-lokasi tersebut

memiliki temperatur yang lebih dingin dan konstan.


g. Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari

pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika

pintu dibuka dan ditutup.


h. Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI

tersebut diperah.
i. Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan

memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.


j. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk

diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.


k. Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah

komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa

lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan

organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-

tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.


l. Simpan ASI beku sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika

sedang di rumah, susui bayi. (me)

F. KAPAN DAN BAGAIMANA ASI DIBERIKAN

1. Ibu harus yakin mampu menyusui

2. ASI mulai diberikan segera 30 menit setelah ibu melahirkan

3. Waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan tidak perlu dijadwal

4. Berikan ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan

5. Setelah bayi berusia 6 bulan, selai ASI diberikan pula MP-ASI

6. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi beruasia 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai