Oleh:
SHALEH ABDURRAHIM
1304793
Pembimbing I
ttd.
Nama
NIP
Pembimbing II
ttd.
Nama
NIP
Mengetahui
Ketua Departemen ................
ttd.
Nama
NIP
BAB 1
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada
bagian tubuh lainnya untuk bergerak sehingga menjadi lebih aktif. Pentingnya
olahraga bagi tubuh dapat diilustrasikan seperti mesin yang tidak pernah digunakan
karena tidak terlatih untuk terus bekerja. Demikian pula dengan tubuh manusia, jika
tubuh manusia mengalami kondisi kurang aktif dalam bergerak atau beraktifitas
Olahraga dapat menyebabkan otot menjadi lebih aktif dan sirkulasi darah
dapat lebih optimal sehingga dapat menyebabkan penyaluran atau sirkulasi oksigen
ke dalam tubuh terutama bagian otak menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh
menjadi optimal. Tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat saraf pun akan
bekerja menjadi lebih baik karena sirkulasi oksigen kedalam otak menjadi lebih
stabil. Manfaat lain dari berolahraga, diantaranya adalah dapat meningkatkan daya
Menurut Renstrom & Roux (dikutip dalam Giriwijoyo dkk, 2012), dalam
memelihara kesehatan tubuh, olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur
dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan
terus menerus, artinya olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina
menjadi lebih unggul, khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan
olahraga.
yang menggunakan energi tertentu untuk meningkatkan kualitas hidup” maka dapat
disimpulkan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana untuk meningkatkan kualitas hidup dan juga sangat membantu dalam
keperluan untuk memelihara kesehatan tubuh tetapi juga sebagai ajang kompetisi
yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara, bahkan sebagian orang
memotifasi seseorang atau masyarakat untuk menjadi seorang atlet, salah satunya
sebagai arena yang menantang dan menarik. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang
mengikuti kejuaraan olahraga memiliki satu tujuan yaitu untuk memperoleh
semakin banyak prestasi yang diraih maka semakin banyak pula penghargaan-
pendapatan yang cukup tinggi dan bahkan di tambah dengan iming-iming bonus
Salah satu contoh, atlet PON XIX dan Peparnas XV di daerah Jawa Barat,
dalam laporannya kepada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kepala Dinas Pemuda
tersebut diberikan kepada 1514 orang kontingen PON XIX dan 302 orang
kontingen Peparnas XV. "Total uang kadeudeuhnya untuk kontingen PON XIX
miliar," ujarnya.
motivasi para atlet agar bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi di level internasional
dan mengikat mereka untuk tetap membela Jabar di ajang PON XX dan Peparnas
XVI, Papua 2020. Dalam waktu dekat ini, Yudha mengharapkan penghargaan itu
bisa memotivasi atlet Jabar bisa berprestasi membela bangsa di SEA Games 2017
dalam mengukir prestasi, dan tidak dapat di pungkiri bahwa untuk mencapai
terhadap kesiapan dan potensi yang dimiliki atlet, rasa takut ketika menghadapi
lawan, desakan untuk menang dari pelatih, orang tua,sponsor, dan lain sebagainya,
emosional atlet seperti mudah panik, mudah marah, dan lain-lain, dan berbagai
kekhawatiran baik yang muncul dari dalam diri maupun lingkungan atlet.
tantangan yang dihadapi atlet secara tidak sportif atau tidak tepat, salah satunya
oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Penggunaan doping
dilarang karena berdampak negatif bagi karir dan masa depan seorang atlet. Hal ini
dikarenakan, dampak negatif dari penggunaan doping dalam jangka panjang seperti
terserang penyakit, hilangnya karir dalam dunia olahraga dan lain sebagainya. Oleh
sebab itu penggunaan doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga seluruh
dunia.
Indian di Amerika Tengah dan beberapa suku di Afrika. Mereka menggunakan zat
– zat dari tumbuhan liar tertentu, ataupun madu yang digunakan untuk persiapan
perjalanan jauh atau berburu. Amfetamin telah digunakan pada perang dunia II
adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang
dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya
kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping)
yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Selain obat, bentuk lain dari doping
ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormon
Banyak dampak negatif dari penggunaan doping bagi atlet, diantaranya atlet
darah, stroke dan lain sebagainya. Maka dari itu penggunaan obat-obatan
pendongkrak stamina perlu dihindari disamping tidak adanya sikap sportivitas juga
cara, yaitu dengan cara formal dan informal. Contoh cara formal ialah dengan
WADA (World Anti Doping Agency) dan LADI (Lembaga Anti Doping
penggunaan doping dapat dilakukan dengan membentuk etika dan karakter atlet
melalui latihan. Konsep fair play harus ditanamkan kepada atlet. Oleh karena itu
sangat tepat bila penghargaan diberikan kepada para atlet apabila dapat
menunjukkan perilaku yang terpuji yang terkandung dalam konsep fair play
Meski larangan penggunaan doping untuk atlet sudah jelas, tetapi masih
pertandingan. Sebagai contoh, Ben Johnson seorang atlet pelari (sprinter) dunia dari
Kanada, telah menggunakan doping jenis stanazolol suatu devirat dari androgen
(testosteron) dan pada Olympiade Seoul, 1988 mencatat rekor sprint 100 M yang
amat sensasional pada waktu itu, yaitu dengan catatan waktu 9,78 detik. Satu tahun
sebelumnya yaitu pada tahun 1987 pada kejuaraan dunia Atletik di Roma, Ben
Johnson juga mencatat waktu yang amat sensasional yaitu 9,83 detik untuk sprint
100 M, sedangkan pesaingnya, yaitu Carl Lewis sprinter dari Amerika Serikat
mencatat waktu 9,93 detik; suatu perbedaan waktu yang relatif besar untuk jarak
100 M. Namun oleh karena ia terbukti menggunakan stanazolol, maka rekor dan
medalinya dibatalkan. Pada waktu itu masih amat jarang ada sprinter yang dapat
menembus waktu di bawah 10 detik, apalagi menembus dengan waktu yang begitu
spektakuler. Begitu pula pada PON XIV di Jakarta terdapat enam orang atlet yang
juga terbukti menggunakan doping, yang oleh karena itu medalinya dibatalkan.
Dari fenomena diatas, meskipun sudah diketahui cara pemeriksaan maupun
bahayanya oleh atlet, hingga saat ini penggunaan doping tetap dilakukan oleh atlet
saat perlombaan, (4) Atlet merasa yakin obat yang mereka pergunakan adalah hal
penggunaan doping salah satu obat stimulan yang dilarang. Dengan demikian
pengetahuan tentang penggunaan doping untuk para atlet dapat lebih jelas sehingga
B. Rumusan Masalah
mengenai doping?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan Atlet Mengenai
mengenai doping
D. Manfaat Penelitian
Struktur organisasi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab
dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi
penelitian, tujuan.
BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitan termasuk