Seringkali dalam kegiatan pemeriksaan reguler di OPD-OPD di lingkup Kabupaten
Madiun, para pemeriksa yaitu Auditor dan P2UPD memiliki perbedaan dalam melakukan metode pemeriksaan yang mempengaruhi hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan jika di periksa oleh pemeriksa lainya memeliki perbedaan. Hal ini dikarenakan oleh kompetensi dari pemeriksa satu dengan yang lainya berbeda dan adanya perbedaan ego dari pemeriksa dengan pemeriksa lain serta Ini sering saya temui ketika saya mengikuti pemeriksaan dengan para senior kantor, yang mengakibatakan waktu pemeriksaan menjadi kurang efektif dan efisien, yang harusnya pada saat memeriksa digunakan untuk memeriksa malah digunakan untuk berdebat.
Solusi : Membuat suatu kegitan dan pedoman agar para pemeriksa yaitu Auditor dan P2UPD memiliki kompetensi pemeriksa yang sama (fokus pada audit keuangan)
Kegiatan yang menunjang Solusi :
1. Melakukan konsultasi dengan Irban Wilayah IV untuk masalah ini dan memebrikan alternative solusi (WoG) 2. Melakukan koordinasi dengan para Auditor dan P2UPD yang ada pada Irban Wilayah IV (WoG) 3. Mencari pedoman” yang bisa meningkatkan kompetensi para pemeriksa 4. Mengikuti Diklat kemudian membagikan ilmu kepada para Auditor dan P2UPD 5. Mengikuti kegitan bimtek kemudian membagikan ilmu kepada para Auditor dan P2UPD 6. Pada saat pemeriksaan reguler harus sering melakukan koordinasi dengan sesama pemeriksa (WoG)