Anda di halaman 1dari 9

DIETETIKA DASAR

“NCP TERAPI DIET HATI KASUS 2”

Disusun oleh

D-IV B Semester IV

Kelompok 7

1. Ni Luh Putu Wulandari Pebrianti (P07131217047)

2. Ni Kadek Ary Suryaniti (P07131217060)

3. Komang Windayani (P07131217073)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN 2019

LEMBAR KERJA UNTUK ASUHAN GIZI TERAPI DIET HATI


KASUS II

Nama : Mr.X

Umur : 35 th

Pekerjaan : Petani

Jenis Kelamin : Laki-laki

1. PENGKAJIAN GIZI

DATA TERKAIT GIZI STANDAR MASALAH


PEMBANDING/NILAI
NORMAL
Antropometri :
BB = 55 kg IMT normal = 18,5 - 25 Malnutrisi
TB = 170 cm BBI = 70
IMT = 15,5
Biokimia :
- Hb = 9,13 g/dl - Hb = 13-17 g/dl
- Anemia
- Albumin = 2,69 mg/dl - Albumin = 3,5 - 4,5 mg/dl
- Hipoalbumin
- Bil Total = 11,72 mg/dl - Bil Total = 0,3 -1,2 mg/dl
- Bilirubin total tinggi
- Bil Direk = 10,32 - Bil Direk = 0,1 - 0,3 mg/dl
- Bilirubin direk tinggi
- AST = 253 U/I - AST = 5 - 43 U/I
- AST tinggi
- ALT = 65 U/I - ALT = 5 - 60 U/I
- ALT tinggi
- LED = 20/75 mnt - LED = 0 - 15 mm/jam
- LED tinggi
- - Tekanan Darah = 120/80
Ket. Gangguan fungsi
mmHg
hati

Diet/Riwayat Gizi
- Energi = kkal
- Protein =gram
- Lemak = gram
- KH =gram

Fisik /Klinis :
Suhu tubuh 37,5˚C, Acites ++, Suhu tubuh normal 36,5 - 37 ˚C Infeksi
Hipermetabolisne
Spider Nevi, Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Tekanan Darah = 120/80 mmHg
Nafsu makan sudah meningkat,
tapi masih mual, oedem kaki
sudah hilang
Riwayat Individu :

2. DIAGNOSA GIZI

NO PROBLEM ETIOLOGI /AKAR TANDA /GEJALA


MASALAH
Kemungkinan asupan kurang, IMT = 15.2 g
proses patologis dg
1.
NC3.1 BB kurang hipermetabokime/gangguan
metabolisme sebab penyakit
infeksi itu sendiri
Perubahan metabolisme zat gizi - Hb = 9,13 g/dl
NC 2.2 Perubahan nilai dlm tubuh, proses patologis pada - Albumin = 2,69 mg/dl
2.
laboratorium terkait gizi penyakit sirosis hati

3. INTERVENSI GIZI

DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI

1 P (Problem ) Berat Badan kurang Tujuan : untuk


meningkatkan berat
badan secara bertahap
agar mencapai normal
E (Etiologi) Asupan kurang dan gangguan Cara : memberikan
metabolisme makanan sesuai
kebutuhan dengan porsi
kecil sering, memberi
makanan yg bisa
meningkat daya tahan
tubuh (prot) + suplemen
+ ekstrak albumin
S ( Sign/Simptom) IMT 15.2 Kg Target : peningkatan BB
0.5-1 Kg/ minggu

2 P (Problem ) Perubahan nilai laboratorium Tujuan : memperbaiki


terkait gizi kadar Hb dan albumin
agar normal kembali
E (Etiologi) Patologis penyakit Cara : memberikan
asupan protein, zat besi
dalam menu serta
pemberian suplemen
S ( Sign/Simptom) - Hb = 9,13 g/dl Target : kadar albumin
- Albumin = 2,69 mg/dl
dan kadar Hb meningkat
kadar normal dalam
setiap minggu

PRESKREPSI DIET

 Jenis Diet : Diet Hati II


 Tujuan Diet :
1. Tujuan Diet Hati II
- Meningkatkan regenarasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
- Mencegah katabolisme protein
- Mencegah/mengurangi acites dan hipertensi portal
- Mencegah koma hepaticum
2. Tujuan Diet Rendah Garam
- Menghilangkan resistensi garam/air dalam jaringan tubuh
 Syarat Diet :
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan bertahap sesuai
dengan kemampuan pasien, 30 kkal/ kg BB
2. Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan energy total, dalam bentuk MCT yang mudah
cerna dan diserap dan tidak memerlukan empedu untuk pencernaanya
3. Asupan minimal protein hendaknya 1g/kg BB. Protein nabati/ hewani yang biologis
tinggi memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat
pengeluaran amoniak melalui feses.
4. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi,bila perlu diberikan
suplemen vitamin B kompleks, C dan K serta mineral seng dan zat besi serta vitamin
A jika ada anemia
5. Natrium dibatasi karena memiliki oedem batas pemberian natrium 600 – 800 mg
6. Pemberian cairan dibatasi karena adanya oedem 1 L/hari
7. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa sesuai
kemapuan saluran cerna
8. Makanan yang diberikan dalam porsi kecil dan sering
 Bentuk : Makanan Biasa atau Lunak
 Jalur pemberian : Oral
 Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2-3 makanan selingan
 Nilai Gizi :
Perhitungan menggunakan BB yang sudah di koreksi dengan oedem yg sedang , oedem
sedang (10-20%)

BB Sebenarnya = BB sekarang x 20%


= 55 x 20% = 11
= 55 –11 = 44 ( BB sebenarnya)

HBE = 66 + (13,7 x 44) + (5 x TB) – (6,8 x U)


= 66 + (13,7 x 44) + (5 x 170) – (6,8 x 35)
= 66 + 602.8 + 850 - 238
= 1.280. 8 kkal
Faktor stres 1,3 – 1,5

TEE = HBE x F.A x F.S


= 1.280,8 x 1,2 x 1,3
=1.998.04 kkal

Protein = 1 g x BBI
= 1 g x 44 = 44 gram

Lemak = 25℅ × 1.998,04= 55.50


9
KH = Energi total – (Protein x 4) – (Lemak x 9)
4

= 1.998,04– (44 x 4) – (55.50 x 9)


4

= 1.998,04– 176 – 499.5


4

= 330, 635 gram

EDUKASI GIZI :

1. Tujuan : Meningkatkan pemahaman tentang diet penyakit hati


untuk meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan
lebih lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa dan
diharapkan dapat merubah perilaku pola makan pasien.
2. Konten Materi : Diet Hati II
A. Pengertian Sirosis Hati
Sirosis hati adalah salah satu jenis kerusakan hati yang bersifat kronis. Sirosis hati atau
yang bisa juga disebut dengan sirosis hepatik atau sirosis hepatis adalah kondisi
terbentuknya jaringan parut pada hati yang disebabkan oleh berbagai sebab. Jaringan
parut atau luka di hati ini akan menyebabkan aliran darah di hati menajdi terhambat.
Jaringan parut ini bisa terus bertambah jumlahnya dan menyebabkan fungsi hati terus
menurun hingga akhirnya dapat berhenti berfungsi sama sekali. Sirosis hepatik adalah
jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun hanya bisa dicegah agar kerusakan
tidak semakin meluas pada jaringan hati yang masih normal.Akibatnya kerja hati seperti
produksi berbagai zat yang dibutuhkan tubuh dan fungsi penetralisasi zat racun yang
masuk ke dalam tubuh menjadi berkurang
Menurut Riset Kesehatan Oasar (Riskesdas, 2013), diperkirakan sebanyak 18 juta
orang menderita hepatitis B dan 3 juta orang menderita hepatitis C di Indonesia. Sekitar
50 % dari orang tersebut memiliki penyakit hati yang berpotensi kronis dan 10 %
persennya menuju sirosis hati.
B. Gejala Sirosis Hati
Sirosis hati ditandai dengan beberapa gejala. Gejala sirosis tidak selalu terlihat jelas
ketika awal penyakit ini menyerang. Terkadang munculnya gejala sirosis hepatis adalah
tanda bahwa penyakit ini mulai memasuki fase parah. Seiring dengan berjalannya waktu
dan semakin bertambah parahnya penyakit, gejala yang muncul juga akan semakin jelas
dan semakin parah.Berikut adalah gejala sirosis hati yang umum dirasakan oleh
penderitanya:
- Nyeri di daerah perut
- Mual
- Gatal
- Penumpukan cairan di perut
- Mual, Muntah, terkadang muntah darah
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna gelap dan kadang berdarah
- Mudah lelah
- Nafsu makan berkurang drastis
- Kulit dan mata menjadi kuning
- Penurunan berat badan atau bahkan kenaikan berat badan bagi sebagian orang
- Kesulitan bernapas
- Pembengkakan di perut atau bagian tubuh lainnya seperti lengan, tungkai,
tenggorokan bagian bawah, payudara
Kemunculan gejala sirosis hati di atas bisa berbeda pada setiap orang dan sangat
bergantung pada parahnya penyakit. Namun jika gejala yang muncul sudah terkait
dengan pendarahan, maka kemungkinan sirosis sudah mencapai tahap paling parah atau
stadium akhir.
C. Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Dihindari
Sumber Karbohidrat Nasi, kentang, roti, mie, Ketan, ubi, singkong, talas,
Kue gurih dan cake
makaroni, bihun, gula, tepung
tepungan yang dibuat bubur
atau puding.
Sumber Protein Hewani Daging berlemak, daging
Asap, sosis, sarden,
daging/ikan yang
-
diawetkan. Susu full
cream, susu kental manis
dan hasil olahnya keju, es
krim
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat Sayuran yang berserat dan
dan tidak menimbulkan gas: menimbulkan gas seperti:
bayam, labu kuning, labu siam, kol, sawi, lobak, daun
wortel, kacang panjang dll
singkong, nangka muda,
kembang kol
Buah-Buahan Pepaya, pisang, melon, jeruk, Buah-buahan yang tinggi
semangka dll serat, tinggi lemak, dapat
menimbulkan gas seperti:
nangka, nanas, durian,
kedondong

9. MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Target/Tujuan Capaian/Hasil Evaluasi Tindak lanjut


Monitor
Meningkatkan Peningkatan BB Jika BB tidak
asupan oral 0,5 kg/minggu meningkat
Asupan dan BB
hingga 100% setiap 2-3 hari Lanjutkan
pemberian diet
konseling gizi ,
Kadar albumin Kadar albumin Kadar albumin Tingkatan
meningkat 3,5 mg/dl meningkat konsumsi protein
mencapai 3,5 agar kadar albumin
mg/dl dalam tetap normal
seminggu
Kadar Hb 13 g/dl Kadar Hb Mempertahankan
Hasil Lab
meningkat Kadar Hb normal
Peningkatan
dan lanjutkan
kadar Hb
pemberian diet
mencapai 13 g/dl
Lanjutkan
pemberian diet dan
konseling gizi
NB :

1. Jika dalam 2 minggu tidak ada perubahan dalam status gizi maka perlu dilakukan pengkajian ulang

2. 1 mg natrium = 2 ½ gram garam

3. Hipertensi, odem dan acites sedang - tinggu tidak boleh mengandung garam dalam makanan namun
menggunakan garam meja

Lampiran

HBE = 66 + (13,7 x 44) + (5 x TB) – (6,8 x U)


= 66 + (13,7 x 44) + (5 x 170) – (6,8 x 35)

= 66 + 602.8 + 850 - 238

= 1.280. 8 kkal

Faktor stres 1,3 – 1,5

TEE = HBE x F.A x F.S

= 1.280,8 x 1,2 x 1,3

=1.998.04 kkal

Protein = 1 g x BBI

= 1 g x 44 = 44 gram

Lemak = 25℅ × 1.998,04= 55.50

KH = Energi total – (Protein x 4) – (Lemak x 9)

= 1.998,04– (44 x 4) – (55.50 x 9)


4

= 1.998,04– 176 – 499.5


4

= 330, 635 gram

Anda mungkin juga menyukai