41
42
3. Pelaksanaan penelitian
1) Observasi hari pertama
Hari /Tanggal : Sabtu 16 April, 2016
Waktu : 08.00 - 13.00 WIB
Tempat : Kampus AKPER
Observasi : Peneliti
2) Observasi hari kedua
Hari/ Tanggal : Minggu 17 April, 2016
Waktu : 09.00 - 13.00 WIB
Tempat : Kampus AKPER
Obsevasi : Peneliti
3) Wawancara subyek primer
Hari/ Tanggal : Senin 18 April, 2016
Waktu : 08.30 - 09.30 WIB
Tempat : Kampus Akper
Wawancara : Peneliti
4) Wawancara subyek sekunder
Hari/ Tanggal : Senin 18 April 2016
Waktu : 15.00 - 15.20 WIB
Tempat : Rumah Subyek
Wawancara : Peneliti
4. Hasil penelitian
1) Obsevasi pertama
a. Observasi terhadap setting
Observasi dilakukan di kampus Stikes Hafshawaty Zainul
Hasan Genggong, yang memiliki enam institusi pendidikan.
Waktu itu subyek di depan kantor s1 keperawatan yang
bersebelahan dengan kantor akademi keperawatan, di sinilah
tempat subyek menyiapkan berkas-berkas karya tulis
ilmiahnya untuk dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
Setelah selesai konsultasi, subyek beralih ke perpustakaan
43
3. Pelaksanaan penelitian
1) Observasi hari pertama pada subyek primer
Hari /Tanggal : Selasa 19 April 2016
Waktu : 15.00 - 16.30 wib
Tempat : Rumah Subyek
Observasi : Peneliti
2) Observasi hari kedua pada subyek primer
Hari/ Tanggal : Rabu 20 April 2016
Waktu : 09.30 - 12.00 wib
Tempat : Kampus Akper
Observasi : Peneliti
3) Wawancara pada subyek primer
Hari/ Tanggal : Kamis 21 April 2016
Waktu : 10.00 - 11.00
Tempat : Kampus AKPER
Wawancara : Peneliti
4) Wawancara pada subyek sekunder
Hari/ Tanggal : Kamis 21 April 2016
Waktu : 14.30 - 15.00
Tempat : Asrama Rusunawa
Wawancara : Peneliti
52
4. Hasil penelitian
1) Observasi hari pertama pada subyek primer
a. Observasi terhadap setting
Observasi pertama dilakukan di rumah subyek, yang
merupakan daerah pesisir. saat peneliti datang pintu rumah
tertutup, terlihat tak ada seorangpun, ternyata setelah peneliti
mengetuk pintu dan memanggil subyek, barulah subyek
keluar membuka pintu. saat itu subyek sedang sendirian di
rumah, karena nenek subyek berada di pasar sebagai penjual
buah-buahan, subyek mempersilahkan masuk dan mengajak
ke kamarnya, sebuah kamar dengan luas ruangan 4 x 5 meter
berbetuk persegi dengan beberapa ventilasi yang cukup,
keadaan kamarnya agak sedikit berantakan dengan tempat
tidur tampa ranjang dan terdapat alas di sampingnya sebagai
tempat untuk mengerjakan tugas akhirnya, terlihat laptop
sedang menyala, tampak subyek baru saja mengerjakan tugas
akhirnya saat peneliti belum datang. subyek belum sempat
merapikan kamarnya karena terkendala dalam pengerjaan
tugas akhirnya yang harus cepat diselesaikan sebelum
pengumpulan tugas terakhir.
b. Observasi terhadap subyek
Subyek merupakan mahasiswa tingkat akhir akademi
keperawatan, yang saat ini memiliki kesibukan dalam proses
perkuliahan di tingkat akhir, seperti pembuatan karya tulis
ilmiah yang saat ini belum terselesaikan. Di sore harinya
peneliti berkunjung ke rumah subyek, terlihat subyek begitu
sibuk memperbaiki tugas akhir yang harus direvisi saat
konsultasi kepada dosen pembimbingnya. Subyek
menanyakan beberapa masalah terkait penyusunan tugas
akhir peneliti yang sudah dibenarkan oleh dosen
pembimbing. Subyek menyatakan merasa senang ada teman
53
2. Pelaksanaan penelitian
1) Observasi hari pertama pada subyek primer
Hari/Tanggal : Sabtu 23 April 2016
Waktu : 09.00 – 12.00 wib
Tempat : Rumah Subyek
Observasi : Peneliti
2) Observasi hari kedua pada subyek primer
Hari/ Tanggal : Minggu 24 April 2016
Waktu : 08.00 – 12.30 wib
Tempat : Kampus Akper
Observasi : Peneliti
3) Wawancara pada subyek primer
Hari/ Tanggal : Senin 25 April 2016
Waktu : 10.00 - 11.00
Tempat : Kampus AKPER
Wawancara : peneliti
59
4. Hasil penelitian
1) Observasi hari pertama pada subyek primer
a. Observasi terhadap setting
Observasi dilakukan di kampus Stikes Hafshawaty Zainul
Hasan Genggong, yang memiliki enam institusi pendidikan.
Waktu itu suyek di depan kantor s1 keperawatan yang
bersebelahan dengan kantor akademi keperawatan, di sinilah
tempat subyek menyiapkan berkas-berkas karya tulis
ilmiahnya untuk dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
b. Observasi terhadap subyek
Subyek merupakan mahasiswa tingkat akhir akademi
keperawatan, yang saat ini memiliki kesibukan dalam proses
perkuliahan di tingkat akhir, seperti pembuatan karya tulis
ilmiah yang saat ini belum terselesaikan. Subyek tergolong
mahasiswa dengan intelektual menonjol dari teman-teman
yang lain. saat observasi, subyek baru selesai
mengkonsultasikan tugas akhirnya. Subyek tampak tenang,
tidak ada raut wajah yang menandakan kekhawatiran dalam
dirinya. Saat itu peneliti menghampiri subyek dan mengajak
subyek untuk bercerita tentang bagaimana dengan tugas
akhirnya, subyek mengungkapkan tidak ada kendala yang
60
4.2 Pembahasan
4.2.1 Cara Meningkatkan Motivasi
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga responden,
ditemukan beberapa kesamaan, ketiganya mengungkapkan bahwasannya proses
perkuliahan di tingkat akhir ini memiliki banyak perbedaan, meliputi kegiatan-
kegiatan yang sangat padat dan persiapan-persipan yang membutuhkan tenaga,
mental, dan biaya yang lebih dibandingkan dengan proses perkuliahan di tingkat
sebelumnya, sehinggga menambah beban psikologis dan strseor bagi mahasiswa
tingkat akhir, terutama dalam pembuatan karya tulis ilmiah dan persiapan uji
kompetensi. akan tetapi dari ketiga responden tersebut memiliki anggapan stres
yang berbeda, bentuk maupun derajat stres yang berbeda, dan dampak dari stres
yang juga berbeda satu sama lain.
bentuk stres pada subyek pertama “AS” ialah perasaan khawatir akan
sanksi-sanksi yang berhubungan dengan peraturan, takut, dan cemas tidak bisa
menyelesaikan perkuliahan di tingkat akhir dengan berbagai kendala yang ada,
dan juga kekhawatiran akan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan yang
dikarena pesaing kerja yang sudah melebihi kebutuhan. Stres tersebut berdmpak
kecemasan, gangguan istirahat tidur, serta perasaan malas untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang biasa “AS” lakukan. “AS” menanggapi stres-stres yang
terjadi dengan hal yang lumrah terjadi pada siapapun, merupakan hal yang sulit
dikelola dan membutuhkan penanganan yang segera, subyek menangani stres
tersebut dengan menonton tv, mencari kesibukan dan dengan mencurahkan
perasaan yang ia alami kepada orang yang ia percaya. Untuk subyek kedua “SM”,
mengungkapkan bentuk stres yang dialami ialah hanya perasaan jenuh dan cemas
yang menjadi tekanan psikologis ringan sebagai dampak dari stres trsebut, tetapi
tidak sampai ke arah depresi atau gangguan psikologis berat lainnya. “SM”,
menanggapi stres tersebut sebagai hal yang sudah biasa untuk mahasiswa,
sehingga mahasiswa harus mampu bertahan dan menyelesaikan masalah penyebab
stres yang terjadi, biasanya “SM” menangani stres tersebut dengan berolah raga,
berkumpul dengan teman-teman, dan berdoa serta memasrahkan segala
masalahnya kepada yang maha kuasa. Sedangkan untuk subyek ketiga “HL”
adalah salah satu mahasiswa dengan intelektual yang cukup menonjol di antara
64
teman-teman yang lain, termasuk subyek pertama dan kedua. ”HL” mengatakan
stres yang ia alami hanyalah perasaan jenuh saat terlalu lama mengerjakan tugas-
tugasnya, hingga pada akhirnya akan berdampak pada kemampuan konsentrasinya
yang mulai menurun. “HL” menanggapi stres tersebut sebagai sesuatu yang baik
atau positif, dan sesuatu yang buruk atau negatif, tergantung bagaimana persepsi
individu, “HL” menangani stres tersebut dengan istirahat sejenak dari tugasnya
sambil bermain dengan anak tetangganya yang masih kecil.
Ketiga responden berpendapat sama, bahwa dosen, orang tua, sahabat,
teman, atau bahkan pacar adalah orang-orang yang berperan dalam memotivasi.
Tetapi untuk membangun rasa percaya diri mahasiswa tingkat akhir ialah dengan
meningkatkan motivasi yang dimiliki setiap individu dengan cara memotivasi
yang sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan mahasiswa, seperti dalam teori
motivasi yang dikemukakan oleh Mubarok (2007), yaitu tentang teori kebutuhan,
teori ini beranggapan bahwa “tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun psikis ”, Oleh karena itu menurut teori
ini apabila seseorang akan memotivasi maka ia harus mengetahui terlebih dahulu
apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang akan dimotivasinya.
Pada kenyataannya kebanyakan motivasi mahasiswa berada di alam bawah
sadar mereka, sehingga orang-orang yang berperan dalam memotivasi tersebut
perlu membangunkan motivasi yang tertidur dalam diri individu, lalu
menyadarkannya dengan beberapa cara untuk meningkatkan motivasi tersebut.
Dalam buku Psikologi Untuk Kesehatan karangan Sunaryo, (2006).
Terdapat beberapa konsep cara untuk meningkatkan motivasi, antara lain sebagai
berikut.
dilakukan oleh semua dosen adalah hal yang positif dan baik, entah itu cara
memotivasi dengan motivating by identification on egoinvoiremen maupun cara
memotivasi dengan motivating by force, baginya itu sama saja dan menganggap
itu semua demi kebaikan mahasiswa tingkat akhir, sehingga tidak menimbulkan
ketegangan dalam dirinya yang disebut stres.
peneliti berpendapat hal ini terjadi karena kepribadian setiap individu
mahasiswa berbeda satu sama lain, terdapat kepribadian yang kuat, kepribadian
yang sedang, dan kepribadian yang lemah. jika kepribadian individu kuat maka
akan mampu menyesuaikan atau beradaptasi dengan ketiga konsep cara
meningkatkan motivasi (motivating by force, motivating by enticement dan
motivating by identification on egoinvoiremen), seperti responden ketiga yaitu
“HL” adalah salah satu mahasiswa yang memiliki intelektual yang lebih menonjol
dari teman-temannya yang lain, serta memiliki kepribadian yang kuat dan mampu
menyesuaikan dengan semua cara motivasi yang dilakukan oleh dosen-dosen
tersebut, sehingga mampu membawaya untuk lebih semangat, lebih giat, dan
mampu membawa stres yang dialami ke arah yang lebih positif mekipun motivasi
tersebut dianggap hal yang negatif oleh subyek pertama “SM” dan subyek kedua
kedua ”SM”. Padahal harapan ketiga responden terhadap cara memotivasi yang
dilakukan oleh mereka yang berperan dalam memotivasi mahasiswa tingkat akhir
ialah cara yang mampu meningkatkan rasa percaya diri, menumbuhkan semangat
dan tentunya mampu meredam stres dan membawa stres tersebut ke arah yang
lebih positif sesuai dengan tema penelitian ini.
Dari pendapat peneliti di atas, penerapan dalam memotivasi mahasiswa
kurang efektif dikarenakan kepribadian mereka yang berbeda-beda, jika motivasi
yang diberikan oleh mereka yang berperan dalam memotivasi cocok untuk
mahasiswa yang satu dan tidak untuk yang lain, maka motivasi tersebut hanya
berlaku dan menguntungkan individu tertentu, tetapi tidak untuk yang lain, malah
akan menimbulkan stres atau malah merugikan, jadi akan lebih baik jika cara
memotivasi yang dilakukan cocok dengan seluruh mahasiswa tingkat akhir,
sehingga semuanya mampu berdaptasi dan menguntungkan bagi semua
mahasiswa tampa terkecuali dengan karakter atau kepribadian yang berbeda-beda.
Jika pembahasan ini tentang bagaimana cara motivasi agar sesuai dengan semua
67
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Untuk mampu meredam stres pada mahasiswa terkait proses perkuliahan
di tingkat akhir ini, di harapkan orang yang berperan dalam memotivasi
hendaknya menggunakan cara yang sesuai dengan semua kepribadian mahasiswa
sehingga bisa menumbuhkan dan membangun atau meningkatkan rasa percaya
diri mahasiswa.
70
DAFTAR PUSTAKA