Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan ibu dan anak merupakan bagian dari kesehatan global yang menjadi prioritas bersama.
Sustainable Development Goals (SDG) sebagai tindak lanjut pasca Millenium Development
Goals (MDG) menetapkan kesehatan ibu dan anak, termasuk dalam hal ini kesehatan reproduksi,
agar mampu diakses secara universal pada tahun 2030. Kesehatan reproduksi menjadi titik awal
perkembangan kesehatan ibu dan anak yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum
seorang perempuan menjadi ibu. Persiapan tersebut dapat dilakukan melalui skrining pra nikah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), skrining pra nikah atau disebut
juga perawatan pra pembuahan, adalah serangkaian intervensi yang bertujuan mengidentifikasi
dan memodifikasi risiko biomedis, perilaku, dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan wanita
serta hasil kehamilan nantinya. Skrining pra nikah dilakukan sebagai langkah pertama untuk
memastikan kesehatan calon ibu serta calon anak sedini mungkin, bahkan sebelum proses
pembuahan terjadi.

Kehamilan merupakan suatu proses “pembentukan” calon anak sebelum dilahirkan ke dunia.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan baik pada ibu maupun janin.
Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan merencanakan
kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung proses kehamilan yang sehat
dan menghasilkan keturunan yang berkualitas, yang didambakan oleh keluarga, bangsa dan
negara.Seorang perempuan yang tengah menyiapkan kehamilan, idealnya mulai melakukannya
sejak 3-6 bulan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar tubuhnya siap untuk menerima tumbuh
kembang janin dalam rahimnya. Secara umum, persiapan tersebut meliputi persiapan fisik dan
psikis.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari skrining pra nikah dan pra hamil?


2. Apa sajakah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat skrining pra nikah dan pra hamil?
3. Apa sajakah yang perlu diperiksa pada skrining Pra Nikah dan Pra Hamil?
4. Apa manfaat dari skrining pra nikah dan pra hamil?

1.3 Tujuan

1. Mengerti tentang pengertian skrining Pra nikah dan pra hamil

2. Mengerti tentang hal- hal yang perlu diperhatikan pada saat skrining pra nikah dan pra
hamil

3. Mengerti tentang apa yang perlu diperiksa pada saat skring pra nikah dan pra hamil

4. Mengetahui manfaat skrining pra nikah dan pra hamil

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian skrining pra nikah

Tes pranikah atau pre-marital screening terdiri dari beberapa kelompok tes yang wajib dilakukan
oleh pasangan yang akan menikah. Di beberapa negara, pre-marital screening ini malah menjadi
salah satu syarat wajib untuk menikah, hal ini dikarenakan karena tidak semua orang memiliki
riwayat kesehatan yang bagus. Bisa jadi mereka yang terlihat sehat malah menjadi silent carrier.
Tes yang dilakukan biasanya adalah genetik, infeksi dan penyakit yang menular melalui darah
untuk mencegah penyakit tersebut menurun kepada keturunannya. Idealnya, 6 bulan sebelum
menikah calon mempelai harus melakukan pre-marital screening .

2.2 Persiapan Skrinning Pranikah

Secara umum terdapat hal-hal utama yang perlu diperhatikan pada skrining pra nikah, terutama
pada calon ibu. Menurut panduan American Association of Family Physician (AAFP), hal-hal
tersebut yaitu:

 Paparan lingkungan

Cek apakah terdapat paparan bahan kimia di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, dan
lakukan konseling pada calon ibu.

 Riwayat genetik di keluarga

Lakukan skrining kelainan genetik dan kelainan bawaan di keluarga. Apabila terdapat faktor
risiko, sebaiknya dilakukan tes khusus bagi kedua calon orang tua.

 Medikasi (pengobatan)

3
Pastikan tidak ada obat-obatan teratogenik (obat yang berpotensi menimbulkan kelainan bawaan)
yang digunakan calon ibu. Bagi calon ibu dengan penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing
manis, disarankan untuk menggunakan pilihan obat yang lebih aman.

 Gangguan kejiwaan

Skrining apakah terdapat gangguan cemas ataupun depresi pada calon ibu.

 Faktor psikososial

Skrining apakah terdapat risiko kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

 Penggunaan obat terlarang dan alcohol

Skrining konsumsi alkohol, merokok, dan obat terlarang pada calon ibu.

2.3 Hal-hal yang perlu diperiksa pada skrining pra nikah

Pertama, tes premarital terdiri dari tes secara umum yaitu tes pemeriksaan fisik yang
lengkap/klinis. Untuk mengetahui status kesehatan bisa dilihat dari tekanan darah. pemeriksaan
ini dapat mengetahui apakah calon pengantin memiliki bakat obesitas. Obesitas tentunya dapat
mempengaruhi tingkat kesuburan calon pengantin, sedangkan pemeriksaan
darah/hematologi rutin yang meliputi kadar hemoglobin (hb), hematokrit, sel darah putih
(leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit); pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk
mengetahui apakah calon ibu mengalami gangguan pembekuan darah, mengalami masalah
seperti anemia ataupun diabetes yang sangat beresiko untuk kesehatan ibu dan janin. Sementara
golongan darah dan rhesus, serta urinalisis lengkap bertujuan untuk menghindarkan diri dari
keadaan yang tidak diinginkan seperti kecacatan hingga kematian pada janin.

Kedua adalah pemeriksaan beberapa penyakit hereditas atau yang diturunkan dari orang tua
seperti thalassemia, penyakit kelainan darah yang menyebabkan penderitanya tidak dapat
memproduksi hemoglobin secara normal. Penderita thalassemia tidak dapat disembuhkan dan

4
membutuhkan transfusi darah seumur hidupnya. Selanjutnya adalah hemofilia, yaitu penyakit
pembekuan darah yang menyebabkan darah penderitanya tidak dapat membeku dengan
sendirinya secara normal, dan yang terakhir adalah Sickle Cell Disease atau disebut juga dengan
SCD, di Indonesia penyakit ini disebut dengan penyakit sel sabit yaitu penyakit kelainan sel
darah merah yang menyebabkan sel mudah pecah sehingga menyebabkan anemia.

Ketiga adalah pemeriksaan beberapa penyakit menular seperti HIV, hepatitis, pemeriksaan ini
penting dilakukan karena penyakit ini adalah penyakit yang mengancam jiwa. Penyakit ini dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, darah dan cairan tubuh, yang lebih mengerikan, virus-virus
penyakit ini dapat berdiam dalam waktu yang lama tanpa menunjukkan gejala apapun, penyakit
ini sangat bersiko terhadap pasangan dan juga calon bayi, sedangkan pemeriksaan TORCH dan
Veneral Disease Screen (untuk pemeriksaan penyakit sifilis dan penyakit kelamin yang lainnya)
juga tidak kalah penting, yakni untuk mencegah keguguran, kelainan bawaan pada bayi dan
kelahiran prematur.

Keempat adalah pemeriksaan yang berhubungan dengan kesuburan dan organ reproduksi yang
diperuntukkan untuk pria dan wanita. diperlukan kerjasama dari kedua calon pengantin untuk
menghasilkan keturunan yang sehat. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengecek kesehatan
organ reproduksi wanita seperti USG dan pemeriksaan hormon, sedangkan untuk pria adalah
untuk analisis sperma dan kesuburan pria.

Sedangkan yang terakhir dan tidak kalah penting adalah pemeriksaan alergi. Meskipun sering
dianggap remeh ternyata pemeriksaan alergi cukup berperan disini. Alergi bila tidak disadari
lebih awal dan ditangani dengan benar ternyata juga dapat berakibat fatal.

2.4 Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah:

Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat mengetahui kondisi
pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah
kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat mengetahui

5
penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan
pasangan termasuk calon keturunan.

2.5 Pengertian Skrining Pra Hamil

Skrining adalah sebuah upaya untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui
sebuah tes. Dengan demikian bisa diketahui sejak dini penyakit yang diderita seseorang, juga
dicari cara mengatasinya. Bila dilakukan sebelum kehamilan, diharapkan bisa mencari gen
abnormal yang dapat menyebabkan penyakit tertentu pada bayi. Contoh: sickle cell anemia
(anemia sel sabit), tay sach, talasemia ataupun cystic fibrosis, dan kanker. Bahkan, kelainan
fertilitas juga dapat diketahui.

2.6 Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh wanita pra hamil

1. Mengelola Berat Badan dan Kesehatan Fisik

Memiliki tubuh yang terlalu ramping dapat menyebabkan seorang perempuan lebih sulit untuk
hamil, begitu juga dengan berat badan yang berlebih. Kontrolah berat badan Anda setidaknya 6
bulan sebelum merencanakan kehamilan. Hindari pula diet dimasa kehamilan, karena pada masa
kehamilan tubuh memerlukan banyak nutrisi. Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
melancarkan peredaran darah lakukan olah raga secara teratur minimal 30 menit latihan setiap
hari. Latihan fisik ini dapat dilakukan dengan berjalan, bersepeda, berenang, maupun jenis olah
raga yang lainnya.

2. Mengelola dan Mengkonsumsi Makanan dengan Tepat

Hindari makanan tinggi kalori, tinggi natrium, tinggi gula, dan tinggi lemak, namun rendah
nutrisi. Tubuh nantinya akan membutuhkan banyak asupan protein, zat besi, kalsium, dan asam
folat. Zat-zat tersebut terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian,
dan produk susu rendah lemak. Hendaknya kurangi gorengan, keripik, kue, makanan yang
dipanggang, soda, dan makanan cepat saji lainnya. Sumber makanan yang mengandung banyak
protein adalah telur. Pastikan bahan makanan tersebut dimasak dengan matang. Telur mentah

6
dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella berbahaya. Begitu pula untuk bahan makanan
berupa ikan maupun daging. Untuk sayuran dan buah, cucilah dengan baik sebelum dikonsumsi.

3. AsamFolat

Asam folat membantu mencegah terjadinya cacat pada janin, terutama pada tulang belakang dan
otak. Zat ini dapat bekerja dengan baik apabila Anda mengkonsumsinya sebelum Anda hamil
dan dalam beberapa minggu pertama kehamilan Anda. Asam folat terdapat pada sayuran hijau,
jeruk, dan kacang-kacangan. Namun demikian, dengan mengkonsumsi bahan-bahan makanan
tersebut, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Perempuan yang merencanakan
kehamilan perlu tambahan 400 mikrogram asam folat setiap hari, jumlah ini dapat dipenuhi
dengan mengkonsumsi multivitamin dengan tambahan asam folat. Pada awal kehamilan (setelah
terjadinya konsepsi sampai trimester pertama) ibu hamil perlu mendapatkan tambahan asam folat
dengan dosis 600 mikrogram. Setelahnya tidak cukup bermakna dalam mencegah kecacatan pada
janin. Asam folat tetap dibutuhkan selama kehamilan sampai usia kehamilan aterm (cukup
bulan) sebagai zat pembentuk hemoglobin dalam darah.

4. Melakukan Screening Kehamilan (Pemeriksaan Pra-Hamil)

Program screening pra-hamil biasanya meliputi pemeriksaan darah, termasuk didalamnya


pemeriksaan golongan darah, hemoglobin dan rhesus factor, screening TORCH, Hepatitis B,
Tuberculosis, HIV, penyakit menular seksual, dll. Konsultasikan juga apabila Anda memiliki
riwayat penyakit (seperti diabetes atau epilepsy), atau apabila memiliki riwayat penyakit tertentu
dalam keluarga (misalnya hemofilia) untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi selama
kehamilan atau pada bayi setelah dilahirkan.Vaksinasi yang disarankan adalah vaksinasi TT,
sebagai upaya pencegahan terhadap Tetanus Toxoid pada bayi yang dilahirkan. Jadwal
pelaksanaan dapat Anda tanyakan kepada petugas kesehatan yang kompeten. Pemeriksaan
selanjutnya adalah pemeriksaan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kondisi kehamilan. Proses kehamilan dapat menimbulkan kerusakan pada email gigi dan juga
gusi. Masalah tersebut dapat memungkinkan terjadinya persalinan dini (persalinan sebelum

7
waktunya). Jadi pastikan bahwa kondisi gigi dan mulut Anda dalam keadaan sehat sebelum
hamil, dan juga mengeceknya pada petugas kesehatan yang kompeten satu kali selama hamil.

5.Kurangi Konsumsi Kafein

Beberapa ahli menyarankan agar Anda mengkonsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari,
saat Anda sedang merencanakan kehamilan dan selama kehamilan itu sendiri. Hal ini kira-kira
sekitar satu cangkir kopi atau empat cangkir teh. Apabila Anda tidak bisa berhenti dari kebiasaan
minum kopi/teh, maka kurangi porsinya atau ganti dengan minuman lain yang bebas kafein.

6.Berhenti Merokok (Aktif dan Pasif)

Di antara kelemahan lainnya, merokok dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil. Menjadi
perokok aktif/pasif selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan masalah seperti
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran. Hal ini juga menempatkan bayi
Anda pada risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Ajaklah pasangan Anda, jika dia
perokok untuk berhenti merokok, karena juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pria.

7.Berhenti Minum

Minuman yang dimaksud adalah minuman keras. Mengkonsumsi minuman keras selama
kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir dan masalah belajar pada anak. Alkohol
juga kadang-kadang dapat membuat lebih sulit untuk hamil.
Selain minuman keras, hindari juga minuman bersoda. Minuman bersoda umumnya mengandung
banyak gula, asam fosfat, karbonat, bahan pengawet, dan kafein. Dalam satu kaleng minuman
bersoda dapat mengandung hingga 12 sendok teh gula. Tak hanya berisiko membuat Anda
kelebihan berat badan, terlalu banyak asupan gula juga dapat meningkatkan risiko terkena
diabetes gestasional yang mempengaruhi bobot janin menjadi terlalu besar sehingga sulit
dilahirkan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa gula dapat melemahkan kemampuan sel
darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Atau dengan kata lain, membuat daya
tahan tubuh Anda menurun. Padahal, selama hamil, Anda dituntut untuk selalu sehat dan fit.

8
Kadar asam fosfat yang tinggi dalam minuman bersoda dapat menyebabkan peningkatan asupan
fosfor di dalam tubuh. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko terhambatnya penyerapan
kalsium dalam tubuh dan berdampak pada penurunan massa tulang.

8.Anggaran untuk Bayi

Bayi membutuhkan banyak perlengkapan. Anda akan membutuhkan pakaian, kursi mobil, dan
kereta dorong, dan mungkin breast pump untuk memerah ASI. Buatlah daftar persediaan dan
mulai mencari referensi dari sekarang. Perlu diingat, pengeluaran Anda juga akan mencakup
pemeriksaan kehamilan dan mungkin perawatan anak.

9.Meninjau Pekerjaan

Jika Anda sebagai perempuan pekerja, pertimbangkan kembali apa yang akan Anda lakukan
setelah Anda memiliki bayi. Tinjau ulang tentang cuti melahirkan yang Anda dapatkan. Anda
dan pasangan perlu merencanakan tentang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Untuk itu
perlu memikirkan pengasuhan anak dan cara pemberian ASI. Beberapa perusahaan/instansi tidak
memfasilitasi karyawatinya untuk memberikan ASI eksklusif, untuk itu perlu dipertimbangkan
apakah Anda akan mempertahankan posisi Anda ataukah melepaskannya.
Untuk pekerjaan rumah tangga, perlu juga dibicarakan dengan pasangan terkait pembagian tugas
di rumah, ataukah akan menyewa jasa asisten rumah tangga. Pastikan bahwa masalah tersebut
telah direncanakan dengan matang sebelum kehadiran buah hati.

10.Persiapan Psikis

Proses terjadinya kehamilan melibatkan hormone di dalam tubuh. Produksi hormone tersebut
dipengaruhi oleh keadaan psikologis seorang wanita. Hindarilah strees dan cobalah berfikir
positif tentang berbagai hal agar kesuburan dapat terjaga dengan baik.
Terjadinya perubahan hormonal selama kehamilan dapat mengakibatkan perubahan psikologis
pada ibu hamil. Untuk itu seorang ibu hamil memerlukan dukungan dari suami dan keluarganya.

9
Untuk menghindari stress, lakukanlah hal-hal kecil yang menyenangkan terutama saat bersama
suami atau keluarga, misalnya mendengarkan musik sambil mengelus perut ibu.

Selain persiapan di atas, Anda juga perlu mengetahui masa subur Anda berdasarkan siklus
menstruasi. Catatlah minimal 6 kali periode menstruasi sebelum Anda merencanakan kehamilan.
Catat hari pertama menstruasi terakhir (hari pertama mengeluarkan darah) pada tiap
periode/bulannya.

2.7 pemeriksaan kesehatan pra kehamilan

1. Pemeriksaan darah rutin. Yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin,


hematokrit, sel darah putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah
(trombosit). Lewat pemeriksaan ini dapat diketahui apakah Anda
mengalami anemia, infeksi, atau ganguan faktor pembekuan darah.
2. Gambaran Darah Tepi. Tes ini menunjukkan apabila ada proses
hemolitik berupa sterositosis, polikromasi maupun poikilositosis, sel
eritrosit berinti, retikulositopenia pada awal anemia.
3. Tekanan Darah. Tekanan darah ibu hamil perlu diketahui. Bila ibu hamil
memiliki tekanan darah sistolik melebihi dari 140 mmHg. Bila hal ini
terjadi maka ada kemungkinan ia menderita hipertensi dalam kehamilan
yang disebut preeklampsia atau eklampsia.
4. Golongan Darah. Setiap orang terlahir dengan golongan darah (A,B, AB,
atau O) dan faktor Rhesus (+) atau (-). Sekitar 90% perempuan Asian
memiliki Rhesus (+). Masalah akan timbul bila ibu memiliki Rhesus (-)
dan ayah memiliki Rhesus (+), sementara si janin memiliki Rhesus (+).
Janin Rhesus (+) pada ibu Rhesus (-) akan menimbulkan inkompatibilitas
Rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada janin. Dengan mengatahui
Rhesus sebelum hamil, dokter Anda dapat segera mengatasinya.
5. Hepatitis B (HBsAg). Hepatitis B merupakan penyakit yang ditularkan
melalui darah dan kontak seksual. Bisa HBsAg Anda (-), Anda dapat

10
menjalankan vaksinasi yang diberikan 3x sebelum Anda hamil. Penyuntikan
dilakukan 3 kali untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk cukup dan
bertahan seumur hidup. Sedangkan bila HBsAg Anda (+), Anda tidak boleh
malakukan vaksinasi tetapi bayi Anda harus segara divaksinasi setelah lahir.
6. TORCH. Singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan
Herpes Simplex Virus. Infeksi TORCH sebaiknya diketahui sebelum Anda
memutuskan memiliki anak, karena infeksi saat kehamilan dapat
menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan
pada bayi.
 PapSmear
Tes ini berguna untuk mengetahui adanya infeksi atau sel-sel tidak normal yang dapat
berubah menjadi sel kanker, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan. Tes
ini penting dilakukan oleh wanita-wanita yang aktif secara seksual untuk mendeteksi dini
kanker leher rahim. Caranya adalah dengan melalui pengambilan contoh sel-sel leher
rahim untuk dianalisa di laboratorium.
 Gula darah. Periksa gula darah dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa. Kedua
pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah Anda mengidap diabetes mellitus,
atau setidaknya memiliki kelainan yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus,
seperti intoleransi glukosa.
 VDRL. Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) merupakan
screening untuk sifilis, penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Janin yang terinfeksi dapat mengalami gejalanya saat lahir atau beberapa bulan setelah
lahir. Gejalanya berupa pembesaran hati dan limpa, kuning, anemia, lesi kulit,
pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan sistem saraf. Pengobatan terhadap sifilis
sebelum kehamilan bisa mencegah bayi terkena kongenital.
 Urinalisis lengkap. Pemeriksaan urin berguna untuk mengetahui infeksi saluran kemih
dan adanya darah, protein, dilirubin atau gula dana urin yang menunjukkan adanya
penyakit tententu.
 Analisa kromosom. Perlu dilakukan terutama bila ada riwayat di keluarga Anda atau
pasangan yang mengalami kecacatan secara genetika, seperti down syndrome,
thalassemia dan hemofilia. Untuk mengetahuinya, Anda dan pasangan bisa

11
memeriksakan sampel darah masing-masing di laboratorium khusus genetika (di Jakarta
terdapat Lembaga Genetika Eijckman).
 HIV. Untuk mengetahui adanya infeksi HIV, karena jika hasilnya positif, dokter akan
menyarankan Anda untuk tidak hamil karena infeksi HIV sangat membahayakan
keselamatan janin. Tes HIV biasanya menggunakan sampel darah Anda untuk dicek oleh
pihak laboratorium.

2.8 Manfaat skrining pra hamil

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut berguna untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan ibu


cukup baik untuk menjalani kehamilan dan tidak berisiko. Medical check up yang dilakukan
sebelum hamil juga diharapkan bisa membantu untuk mengurangi risiko kehamilan dan
kelahiran yang bermasalah. Dan membantu untuk menanggulangi masalah-masalah yang
bereaiko muncul pada saat kehamilan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu persiapan ilmu
tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan, persiapan
ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum menikah:
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
4. Persiapan Fisik

Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah :


Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat mengetahui kondisi
pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah
kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat mengetahui
penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan
pasangan termasuk calon keturunan.

Program skrinning pra hamil biasanya meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan gigi dan
mulut,dan pemeriksaan fisik lainnya.

Manfaat skrining pra hamil


Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut berguna untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan ibu
cukup baik untuk menjalani kehamilan dan tidak berisiko. Medical check up yang dilakukan
sebelum hamil juga diharapkan bisa membantu untuk mengurangi risiko kehamilan dan
kelahiran yang bermasalah. Dan membantu untuk menanggulangi masalah-masalah yang
bereaiko muncul pada saat kehamilan.

13
3.2 Saran
Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan diri
memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih banyak dari
masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai lupa dengan hal kecil
yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali manfaatnya. Misalnya dengan
melakukan promosi kesehatan, maka disarankan kepada calon pengantin untuk melakukan
konseling pranikah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Novita, Nesi. Franciska,Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika

Farahi Narges, Zolotor Adam. Recommendations for preconception counseling and care. Am
Fam Physician. 2013;88(8):499-506

World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

United Nations Women. SDG 3: Ensure healthy lives and promote well-being for all at all
ages.[13 Juli 2016]

Cek Kesehatan Sebelum Menikah [Internet] [13 Juli 2016] pranikah.org/pranikah/cek-kesehatan-


sebelum-menikah/

Memish ZA, Saeedi MY. Six-year outcome of the national premarital screening and genetic
counselling program for sickle cell disease and b-thalassemia in Saudi Arabia. Annals of Saudi
Medicine; 2011; 31(3): 229-235.

15

Anda mungkin juga menyukai