Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PKPKR
“KELAINAN/GANGGUAN AKIBAT TRAUMA YANG DAPAT
MEMPENGARUHI KESEHATAN REPRODUKSI”

Disusun oleh :
Kelompok 14

1. Gebby Febrina (1715301048)


2. Indah Permata S.(1715301049)
3. Non Rachmani Y.(1715301050)

PROGRAM STUDI STR KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah “PKPKR”. Salawat berserta salam kami sanjungkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsung maupun tidak langsung . Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu
kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan tugas makalah ini.

Bandarlampung, 20 Juli 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………….1

Kata Pengantar....................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Luka Akibat Benda Tumpul.........................................................................6


2.1.1 Trauma Vagina....................................................................................6
2.1.2 Definisi Trauma Genital......................................................................6
2.1.3 Contoh Kasus......................................................................................8
2.2 Luka Akibat Benda Tajam...........................................................................9
2.3 Luka Akibat Tembakan Senjata Api............................................................9
2.4 Luka Akibat Trauma Fisika (Luka bakar)....................................................10
2.5 Luka Akibat Trauma Kimia…………………...............................................12
2.6 Intravitalitas..................................................................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................18
B. Saran ..............................................................................................................18
Daftar Pustaka.......................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cedera atau trauma pada kemaluan dapat mengenai siapa saja. Pada dasarnya
yang akan terjadi saat suatu jaringan terkena cedera atau trauma adalah adanya
kerusakan jaringan. Kerusakan jaringan tersebut akan memicu tubuh kita untuk
mengeluarkan mediator radang sebagai respon tubuh untuk menyembuhkan diri.
Mediator radang akan menimbulkan suatu proses peradangan yang ditandai dengan
kemerahan, bengkak, nyeri tekan atau rasa panas saat perabaan. Pendarahan akan
terjadi apabila jaringan atau kulit sekitar kemaluan lecet, robek atau terdapat luka
terbuka. Trauma tersebut akan mempengaruhi kesehatan reproduksi. Kesehatan
reproduksi menurut WHO dalam RISKESDAS (2010) merupakan suatu keadaan
yang utuh, sehat dan sejahtera secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya kondisi
yang bebas dari penyakit tetapi juga bebas dari kecacatan secara proses maupun
fungsi pada sistem reproduksi manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari trauma genetalia?
2. Apa contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat kekerasan benda tumpul?
3. Apa contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat kekerasan benda tajam?
4. Apa contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat tembakan senjata api?
5. Apa contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat trauma fisika(luka bakar)?
6. Apa contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat trauma kimia?
7. Apa pengertian dari intravitalitas?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari trauma genetalia
2. Untuk mengetahui contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat kekerasan
benda tumpul
3. Untuk mengetahui contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat kekerasan
benda tajam
4. Untuk mengetahui contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat tembakan
senjata api
5. Untuk mengetahui contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat trauma
fisika(luka bakar)
6. Untuk mengetahui contoh kasus yang termasuk dalam luka akibat trauma
kimia
7. Untuk mengetahui pengertian dari intravitalitas

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Luka Akibat Benda Tumpul

2.1.1 Trauma Vagina

Cedera atau trauma pada kemaluan dapat mengenai siapa saja. Tingkat
keparahan gejala yang ditimbulkan tergantung seberapa berat benturan yang
mengenai organ tsb. Pada dasarnya yang akan terjadi saat suatu jaringan
terkena cedera atau benturan adalah adanya kerusakan jaringan. Kerusakan
jaringan tsb akan memicu tubuh kita untuk mengeluarkan mediator radang
sebagai respon tubuh untuk menyembuhkan diri. Mediator radang akan
menimbulkan suatu proses peradangan yang ditandai dengan kemerahan,
bengkak, nyeri tekan atau rasa panas saat perabaan. Pendarahan akan terjadi
apabila jaringan atau kulit sekitar kemaluan lecet, robek atau terdapat luka
terbuka.

2.1.2 Definisi Trauma Genital

Trauma genital adalah cedera pada area kelamin pria atau wanita. Kebanyakan
di antaranya adalah memar (disertai pembengkakan) atau luka kecil yang
dapat sembuh dalam 3 sampai 4 hari. Tanda-tanda dan gejalanya: Jika trauma
genital terjadi karena benturan benda pada skrotum, gejala biasanya berupa
pembengkakan dan rasa sakit pada skrotum. Tanda-tandanya mungkin
termasuk skrotum berubah warna dan menjadi nyeri serta kaku.. Biasanya
pemeriksaan untuk kondisi ini agak sulit karena pasien merasa tidak nyaman.

Trauma berupa penis patah biasanya menghasilkan suara retak, munculnya


rasa sakit, dan ditandai dengan pembengkakan dan memar, bahkan biasanya
terlihat perubahan bentuk. Cedera ini dapat juga menyebabkan tersumbatnya

6
saluran urin. Cara mengatasi untuk luka minor adalah dengan bersihkan area
yang terluka dengan hati-hati menggunakan sabun dan air. Kemudian tekan
selama 10 menit dengan perban steril untuk menghentikan perdarahan. Untuk
pembengkakan, kompres dengan kain basah yang dingin sampai 20 menit
(jika bisa ditolerir). Hubungi dokter Anda buang air kecil menjadi sulit.

Hubungi dokter jika:

1.Kulit terbuka lebar dan kemungkinan membutuhkan jahitan


2.Terdapat perdarahan luar yang tidak dapat dihentikan setelah penekanan
selama10menit
3.Rasa sakit yang parah

4.Sulitnya buang air kecil

5.Terdapat darah dalam urin

6.Pada pria: skrotum membengkak

7.Pada wanita: terdapat perdarahan dari dalam vagina

8.Pada wanita: cederaberasal dari benda yang masuk ke vagina

9.Kesulitan untuk berdiri

Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga area vagina tetap


bersih. Gunakan air dan sabun yang ringan. Bilas sampai bersih Setelah
menggunakan toilet, ceboklah dari depan ke belakang untuk mencegah
penyebaran jamur atau bakteri dari anus ke vagina atau saluran urin. Gunakan
celana dalam yang dapat membantu area kemaluan tetap kering dan jangan
dibiarkan dalam kondisi panas dan lembap. Salah satu pilihan yang tepat
adalah celana dalam berbahan katun. Hindari penggunaan pakaian yang ketat,
seperti celana dalam dan jeans yang ketat. Hal tersebut dapat meningkatkan
panas tubuh dan membuat area kemaluan menjadi lembap. Segera mengganti
pakaian renang setelah selesai berenang. Menggunakan pakaian renang dalam

7
keadaan basah selama berjam-jam dapat menyebabkan area kemaluan menjadi
lembap.

2.1.3 Contoh Kasus

Alat kelamin, tepatnya pada bagian vulva, seorang wanita berusia 46 tahun
yang tidak ingin disebutkan namanya, melepuh. Wanita itu didiagnosis
mengalami gangguan autoimun langka yakni pemfigus vulgaris. Kasus yang
diterbitkan oleh BMJ Case Reports di Inggris ini memaparkan kasus seorang
wanita yang mengalami pembengkakan vulva. Hal tersebut diiringi dengan
keluarnya cairan kuning dan rasa sakit yang luar biasa.

Awalnya, ia melakukan konsultasi dengan dokter umum dan rumah sakit


setempat sebanyak dua kali. Diagnosis pertama menunjukkan wanita tersebut
mengalami infeksi jamur. Sedangkan diagnosis kedua menujukkan dirinya
mengalami folikulitis, peradangan akibat infeksi bakteri pada tempat rambut
kemaluan tumbuh.

Namun, kondisinya tidak membaik selama enam bulan. Bahkan setelah


melakukan pengobatan dari banyak dokter, ia masih harus dirawat di UGD. Ia
melakukan tes STD, infeksi virus, dan bakteri dengan hasil yang negatif.
Akhirnya dokter mendiagnosis bahwa wanita tersebut mengalami pemfigus
vulgaris. Jika cedera pada kemaluan tidak ditangani dengan baik maka proses
penyembuhannya akan terhambat dan menimbulkan ketidaknyamanan pada
anak. Jika luka terbuka tidak ditangani dengan baik, maka akan terdapat
kemungkinan terjadi infeksi pada luka yang terekspo(mengingat daerah
kemaluan merupakan suatu daerah yang lembap dan rentan menjadi tempat
bakteri bersarang) sehingga menyebabkan timbunan nanah ataupun abses
pada kemaluan. Hal tsb akan mengakibatkan anak merasa nyeri yang cukup
hebat hingga kesulitan berkemih (terutama jika infeksi menyebar hingga ke
saluran kemih). Oleh karena itu, saat ini sebaiknya Anda mengajak anak untuk

8
diperiksa oleh dokter agar penanganan yang diberikan tepat sesuai dengan
kondisi anak saat ini.

2.2. Luka Akibat benda tajam

Infeksi Luka episiotomi pasca melahirkan normal

Bekas jahitan pada area kemaluan akibat melahirkan normal memang masih dapat
terasa nyeri selama beberapa bulan tergantung dari berat ringannya robekan. Jika
robekan cukup dalam maka masih bisa menimbulkan rasa nyeri karena area tersebut
sering kali lembap dan basah maka proses penyembuhan bisa menjadi lebih lama.
Jika timbul keluhan seperti bengkak, kemerahan, adanya cairan dari bekas luka
jahitan dan juga adanya penonjolan maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada
dokter spesialis kandungan untuk memastikan kondisi luka bekas jahitan baik.

Tidak jarang bisa timbul infeksi pasca jahitan di lokasi luka dan juga bisa timbul
adanya keloid di bekas jahitan. Untuk sementara bisa kompres bagian yang nyeri
menggunakan kompres dingin atau hangat, bersihkan dengan air bersih dan keringkan
sampai kering setelah buang air.

Jika daging berlebih mengganggu ataupun merupakan keloid maka bisa diatasi
dengan beberapa cara baik dengan penyuntikan ataupun dilakukan tindakan untuk
menghilangkannya.

2.3 Luka akibat luka tembakan senjata api

Ruptur Uretra akibat luka tembakan senjata api

Ruptur uretra merupakan penyakit urologi berupa diskontinuitas jaringan pada uretra,
baik parsial/inkomplit maupun komplit, yang umumnya disebabkan oleh trauma.
Trauma yang menyebabkan ruptur uretra dapat disebabkan oleh trauma tumpul
(misalnya akibat jatuh), fraktur pelvis, trauma tembus akibat tembakan, ataupun
iatrogenik akibat pemasangan kateter ataupun pembedahan.

9
Ruptur uretra lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan karena
faktor anatomis. Uretra pada laki-laki lebih panjang, sementara uretra perempuan
lebih pendek dan mobile tanpa perlekatan bermakna pada tulang pubis. Diagnosis
ruptur uretra ditegakkan dengan baku emas uretrografi retrograde. Ekstravasasi dari
cairan kontras menandakan lokasi ruptur. Mengingat ruptur uretra erat berhubungan
dengan kejadian trauma seperti fraktur pelvis atau luka tembakan, pemeriksaan
penunjang foto polos pelvis perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya
uretrografi retrograd, guna mendeteksi adanya fraktur ataupun benda asing (peluru
atau batu). Hal ini dikarenakan pemberian kontras akan menghalangi visualisasi
fraktur atau benda asing tersebut.

Penatalaksanaan ruptur uretra tergantung dari lokasi ruptur (anterior atau posterior
uretra pada laki-laki), jenis trauma yang mendasarinya (fraktur pelvis, luka tembak,
atau benda asing), serta jenis ruptur uretra tersebut (parsial atau komplit). Secara
umum, penatalaksanaan ruptur uretra parsial cukup dilakukan dengan pemasangan
kateter uretra atau suprapubik. Penatalaksanaan ruptur uretra komplit membutuhkan
realignment dari kedua ujung uretra yang terputus dengan kateter serta uretroplasti.

2.4 Luka Akibat Trauma Fisika

Pemfigus vulgaris

Pemfigus adalah kumpulan gangguan autoimun yang menyebabkan pelepuhan pada


kulit atau selaput lendir seperti mata, hidung, mulut, atau bagian lain yang
mengeluarkan lendir. Menurut Dr. Anthony Fernandez, seorang dokter kulit di
Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat, pemfigus vulgaris mempengaruhi sekitar
empat dari satu juta orang di Amerika Utara.

Pemfigus vulgaris biasanya menyebabkan lepuh dimulai dari mulut dan kemudian
berpindah ke kulit dan alat kelamin.“Lepuh yang disebabkan oleh pemfigus vulgaris
tidaklah gatal namun terasa menyakitkan. Ia juga membuat mengunyah dan menelan

10
menjadi sangat sulit,” ucap The National Organization for Rare Disorders (NORD),
Amerika Serikat.

Menurut The Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD), Amerika
Serikat, pemfigus vulgaris dapat menyerang usia paruh baya dan lebih tua. Gangguan
ini menyebabkan munculnya lepuh yang diisi dengan cairan bening, dan ketika pecah
dapat menyakitkan dan berbahaya. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan
cairan dan protein, dan berpotensi menyebabkan komplikasi akibat infeksi.

Menurut GARD, penyebab pemfigus vulgaris secara keseluruhan belum diketahui.


Namun lepuh tersebut menjadi panas karena pemfigus vulgaris memperlakukan
protein yang disebut desmoglein seolah-olah benda asing. Padahal desmoglein
memainkan peran kunci dalam tubuh sebagai “lem” yang dapat menyatukan sel-sel
pada kulit kita.

“Ketika desmoglein diserang, maka sel-sel kulit terpisah satu sama lain dan cairan
dapat berkumpul di antara lapisan kulit dan menyebabkan pelepuhan,” jelas GARD.
Meskipun jarang, pemfigus vulgaris dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu
termasuk antibiotik atau obat untuk meningkatkan tekanan darah yang dikenal
sebagai ACE inhibitor. Faktor lain yang meningkatkan kemungkinan seseorang
mengalami pemfigus vulgaris adalah kecenderungan genetik dan usia.

Hingga saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan pemfigus vulgaris. Sehingga
dokter hanya dapat menyarankan obat yang dapat mengurangi gejala terjadinya
pemfigus vulgaris dan mencegah komplikasi akibat metode perawatan yang ada.

Metode perawatan yang diberikan biasanya berupa penggunaan kortikosteroid yang


berfungsi untuk mengurangi peradangan. Selain itu, obat imunosupresif dan
imunoterapi, yang keduanya harus disesuaikan dengan sistem kekebalan pasien.
Pasien dengan penyakit ini bisa melanjutkan kehidupan normal jika mereka dirawat
dengan benar.

Pengendalian Pemfigus Vulgaris

11
“Kita dapat mengendalikan penyakit ini sampai pasien tidak memiliki bekas apapun.
Untungnya wanita berusia 46 tahun ini menjalani pengobatan yang baik setelah enam
bulan menjalani pengobatan,” ucap Dr. Fernandez Bagi perempuan, beragam cara
pasti sering kita lakukan untuk menjaga organ intim agar berfungsi baik dan terawat.

Misalnya secara teratur mencukur atau waxing bulu, tidak menggunakan sabun
dengan pewangi, menghindari pakaian dalam terlalu ketat, juga melakukan
pemeriksaan untuk menghindari berbagai kemungkinan terserang penyakit.Di salon-
salon kecantikan lazim kita jumpai salah satu jenis perawatan organ intim yang cukup
populer, yaitu ratus vagina.

2.5 Luka Akibat Trauma Kimia

Ratus Vagina

Ratus vagina diklaim bisa menyembuhkan berbagai gangguan dan keluhan seputar
masalah kewanitaan. Mulai dari mengatasi kram karena menstruasi, mengencangkan
otot vagina yang kendur setelah melahirkan, dan meningkatkan kesuburan wanita.
Sementara itu dalam dunia medis, ratus vagina masih diragukan khasiatnya. Menurut
Dr. Draion Burch, dokter kandungan di Pittsburgh, tidak ada bukti ilmiah yang
membuktikan keefektivan ratus vagina.

Dr. Laura Riley, MD., ahli kandungan dari Massachusetts General Hospital, Boston
juga menegaskan, tak ada hubungan secara medis antara kesuburan wanita dan stress
yang bisa hilang dengan melakukan penguapan pada vagina kita.

Camilo Gonima, dokter kandungan di Texas menambahkan, uap ramuan herbal dapat
membawa beberapa efek relaksasi dan memiliki beberapa khasiat kesehatan bagi
kulit, namun tidak bagi vagina. Menurutnya, tidak ada dasar kuat untuk membuktikan
efek nyata dari penguapan vagina bagi kesuburan atau siklus menstruasi kita. Ratus
vagina justru bisa menyebabkan timbulnya gangguan pada vagina.

Beberapa di antaranya adalah:

12
1. Kulit Vagina Melepuh

Uap yang dihasilkan dari ramuan ratus memiliki suhu yang panas, sehingga luka
bakar tingkat dua adalah salah satu risiko yang mungkin terjadi. Bukaan vagina tepat
berada sejajar dengan kandung kemih dan anus, sehingga luka bakar parah dari
penguapan yang terlalu panas dan terlalu dekat dengan kulit bisa merusak jaringan
kulit. Selain itu, panas akibat penguapan juga memicu pertumbuhan ragi dan jamur
dan meningkatkan aliran darah ke vagina, sehingga vagina cepat terasa gatal.

2. Memicu Pertumbuhan Bakteri dan Jamur

Yang masih tak banyak diketahui oleh para perempuan, vagina tak perlu dibersihkan
dengan cairan atau sabun khusus karena vagina memiliki sistem pembersihan
mandiri. Melakukan penguapan pada vagina justru akan mengeringkan vagina,
sehingga menganggu keseimbangan pertumbuhan bakteri yang tumbuh di dalamnya.
Padahal, bakteri baik pada vagina penting untuk menjaga masuknya partikel asing tak
masuk terlalu dalam ke vagina. Uap dari ramuan tak bersifat melembabkan vagina,
namun justru bisa membilas minyak alami dari kulit vagina sehingga vagina menjadi
lebih kering dan rentan terhadap luka dan iritasi. Infeksi jamur kandida dan bacterial
vaginosis yang sering dikaitkan dengan risiko penularan HIV merupakan risiko yang
erat dengan ratus vagina.

3. Tidak Berpengaruh pada Lancarnya Menstruasi dan Kesuburan Wanita

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitary dalam otak dan indung telur tak akan
terpengaruh karena diuapi. Hormon kemudian ikut mengalir dalam aliran darah dan
memiliki efek masing-masing sesuai jenisnya. Jadi, menguapi vagina tidak mungkin
berdampak pada perubahan kadar hormon. Sementara itu, salah seorang klien di
Tikkun Holistic Spa, Santa Monica, California menceritakan pengalamannya
melakukan spa vagina dengan penguapan. Menurutnya, tak ada perbedaan yang
signifikan setelah melakukan spa. Perlu diingat juga, ratus vagina harus sepenuhnya
dilakukan di luar kulit eksternal, dan harus berhati-hati terhadap risiko kulit melepuh.

13
2.6 intravitalitas luka

Intravitalitas luka adalah reaksi tubuh manusia yang hidup terhadap luka. Luka
merupakan kerusakan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh kekuatan mekanis .
Reaksi ini penting untuk membedakan apakah luka terjadi pada saat seseorang masih
hidup atau sudah mati. Reaksi vital yang umum berupa perdarahan yaitu ekimosis,
petekie dan emboli. Tanda intravitalitas luka dapat pula bervariasi dari ditemukannya
resapan darah, terdapatnya proses penyembuhan luka, sebukan sel radang,
pemeriksaan histo-enzimatik, sampai pemeriksaan kadar histamin bebas dan
serotonin jaringan.

Tanda-tanda vital luka merupakan perubahan keadaan tubuh manusia yang terluka
ketika masih hidup, antara lain:

1. Perdarahan

Karena tubuh manusia ditunjang oleh sirkulasi darah dengan tekanan jantung, maka
daya kekuatan dari luar yang menyebabkan pembuluh darah pecah akan
menyebabkan perdarahan terbuka dan koagulasi. Luka terjadi pasca mati pada
jenazah, perdarahan seperti mengalir, tetapi sulit koagulasi.

2. Perdarahan di bawah kulit

Terjadi karena kulit dipukul oleh benda tumpul sehingga pembuluh darah pecah dan
terjadi perdarahan dalam jaringan lunak. Bila jenazah dipukul dengan benda tumpul
sekalipun tidak akan terjadi perdarahan di bawah kulit.

3. Mulut luka terbuka

Jaringan tubuh yang vital memiliki daya kekenyalan, sehigga bila otot kulit terpotong,
mulut luka akan terkuak besar seperti buah delima.

4. Resapan darah

14
Bila tubuh yang vital terluka, ditempat itu darah arteri terkumpul dan terjadi kongesti
darah. Akhirnya terjadi pembengkakan dan berwarna merah.

5. Terjadi bintik merah dan melepuh

Bila tubuh yang vital terkena panas, terjadi bintik merah dan melepuh. Perubahan
histologi yang terjadi akibat luka adalah sebagai berikut:

a. 30 menit-4 jam terjadi pengumpulan lekosit PMN pada luka dan terbentuknya
benang-benang fibrin.

b. 4-12 jam terjadi udem jaringan dan pembengkakan endotel pembuluh darah.

c. 12-24 jam terdapat peningkatan jumlah makrofag dan dimulainya pembersihan


jaringan mati.

d. 24-72 jam terdapat peningkatan jumlah lekosit sampai maksimal sekitar 48jam,
perbaikan dimulai,fibroblast muncul, Pembuluh darah baru mulai terbentuk,untuk
membuat jaringan granulasi.

e. 3-6 hari, epidermis mulai tumbuh.

f. 10-15 hari , epidermis menjadi tipis dan datar.

g. Minggu-bulan ,proses penyembuhan jaringan berlanjut,jaringan granulasi


terbentuk.

Beberapa luka memiliki gambaran intravitalitas khusus yang dapat digunakan untuk
membedakan dengan luka post mortem, yaitu:

A. Luka lecet

Luka lecet adalah luka yang superficial. Kerusakan tubuh terbatas pada lapisan tubuh
yang paling luar .Luka lecet intravital menunjukkan luka berwarna coklat kemerahan,
pada pemeriksaan PA ditemukan sisa epithelium dan tanda intravital lainnya, serta
lokasi luka tidak menentu. Sedangkan luka lecet post mortem didapat luka mengkilap

15
kekuningan, pada pemeriksaan PA epidermis terpisah sempurna dari dermis, serta
lokasi pada penonjolan tulang .

B. Luka memar

Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam jaringan
yang terjadi saat orang masih hidup dikarenakan pecahnya pembuluh darah kapiler
akibat kekerasan benda tumpul . Luka memar harus dibedakan dengan lebam mayat.
Luka memar merupakan suatu luka intravital yang terjadi karena adanya ekstravasasi
darah. Dalam jangka waktu 7 jam warna memar tidak hilang pada penekanan, dan
jika lebih dari 7 jam darah sudah berpindah ke jaringan sehingga batasnya menjadi
jelas, edema akan terbentuk pada daerah sekitar luka memar, warna pada luka memar
tidak akan hilang jika irisannya dibersihkan, ditemukannya sel PMN serta lokasi luka
memar tidak menentu, sedangkan lebam mayat merupakan reaksi post mortem akibat
pengumpulan darah dalam pembuluh darah kecil pada bagian tubuh yang terendah
akibat gaya gravitasi . Karena letaknya intravaskuler maka dalam waktu kurang 7
jam, warna memar akan hilang, batas tidak tegas karena hemoglobin yang berpindah
ke jaringan, edema tidak akan terbentuk, dan warna akan hilang jika irisannya
dibersihkan serta lokasinya pada bagian tubuh tertentu .

C. Luka robek

Luka robek adalah luka yang terjadi akibat kekerasan tumpul yang melampaui batas
elastisitas kulit sehingga merusak ataumerobek kulit dan jaringan di bawahnya. Luka
robek intravital berbeda dengan luka robek postmortem yaitu, luka robek intravital
banyak mengeluarkan banyak darah sedangkan post mortem hanya sedikit
mengeluarkan darah.

D. Luka iris

Luka iris adalah luka akibat kekerasan benda tajam. Ada tiga bentuk luka iris yaitu,
bentuk celah, bentuk menganga dan bentuk asimetris. Pada luka iris ditemukan tepi
dan sudut luka tajam, jembatan jaringan tidak ada, rambut pada kulit yang mengalami

16
luka iris akan terpotong, permukaan luka rata, mulut luka terbuka serta panjang luka
lebih besar daripada dalam luka pada luka iris .

E. Luka bakar

Luka bakar intravital pada derajat pertama tampak sebagai suatu daerah yang
berwarna kemerahan disertai bula yang ditutupi oleh daerah putih. Bula yang terjadi
postmortem berwarna kuning pucat, kecuali pada kulit yang hangus terbakar. Agak
jarang dengan dasar merah atau areola yang erythematous, walaupun ini bukan
merupakan tanda pasti. Secara tradisionil banyak penulis mengatakan bahwa untuk
dapat membedakan bula yang terjadi antemortem dengan bula yangterjadi
postmortem adalah dengan menganalisa protein dan chlorida dari cairan itu. Bula
yang dibentuk pada ante mortem dikatakan mengandung lebih banyak protein dan
chloride, tetapi inipun tidak merupakan angka yang absolut .

Pada luka bakar derajat I, kulit ari yang terbakar akan terlihat berwarna kemerahan.
Sedangkan pada derajat II , luka bakar menunjukkan gelembung pada kulit ari.
Gelembung berisi cairan yang mengandung banyak leukosit, dan bila terpecah kulit
dalamnya terkongesti dan berwarna merah. Bila jenazah dibakar kadang terdapat
gelembung tetapi dalamnya kosong.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trauma genital adalah cedera pada area kelamin pria atau wanita. Kebanyakan
di antaranya adalah memar (disertai pembengkakan) atau luka kecil yang dapat
sembuh dalam 3 sampai 4 hari. Bekas jahitan pada area kemaluan akibat melahirkan
normal memang masih dapat terasa nyeri selama beberapa bulan tergantung dari berat
ringannya robekan. Tidak jarang bisa timbul infeksi pasca jahitan di lokasi luka dan
juga bisa timbul adanya keloid di bekas jahitan.
Ruptur uretra merupakan penyakit urologi berupa diskontinuitas jaringan pada
uretra, baik parsial/inkomplit maupun komplit, yang umumnya disebabkan oleh
trauma. Trauma yang menyebabkan ruptur uretra dapat disebabkan oleh trauma
tumpul (misalnya akibat jatuh), fraktur pelvis, trauma tembus akibat tembakan,
ataupun iatrogenik akibat pemasangan kateter ataupun pembedahan. Pemfigus adalah
kumpulan gangguan autoimun yang menyebabkan pelepuhan pada kulit atau selaput
lendir seperti mata, hidung, mulut, atau bagian lain yang mengeluarkan lendir. Ratus
vagina diklaim bisa menyembuhkan berbagai gangguan dan keluhan seputar masalah
kewanitaan. Mulai dari mengatasi kram karena menstruasi, mengencangkan otot
vagina yang kendur setelah melahirkan, dan meningkatkan kesuburan wanita.
Intravitalitas luka adalah reaksi tubuh manusia yang hidup terhadap luka. Luka
merupakan kerusakan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh kekuatan mekanis.

3.2 Saran

Makalah PKPKR tentang “Kelainan/Gangguan Akibat Trauma Yang Dapat


Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi”  ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu diharapkan kepada dosen pembimbing dan para teman- teman pembaca
agar dapat memberi masukan berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Mason JK and Purdue BN. The Pathology of Trauma. London: Arnold Publisher.
1999.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. 2013.
Harman., KE, Albert., S, Black MM. Guidelines for the management of Pemphigus
Vulgaris. Br J Dermatol:2003
Widyastuti,Y.2009.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:Fitramaya
Boyke & Co. 2010 Natural VG SPA. Http:/wish.solusisehat.net/vgspa.php.

19

Anda mungkin juga menyukai