Anda di halaman 1dari 59

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN :
PENATAAN KAWASAN PANTAI BARAT DAN
PANTAI TIMUR (BANPROV)

LOKASI :
KABUPATEN PANGANDARAN

SUMBER DANA :
APBDP

TAHUN ANGGARAN 2019

PT. ………………..

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PENATAAN KAWASAN PANTAI BARAT DAN PANTAI TIMUR (BANPROV)


LOKASI : DS. PANGANDARAN, DS. PANANJUNG KABUPATEN PANGANDARAN
SUMBER DANA/TA : APBDP/2019

A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan Pekerjaan dilapangan diperlukan perencanaan yang matang untuk
mendapatkan kelancaran dan hasil pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis dan keuangan/administrasi. Untuk itu dalam rangka pelaksanaan
Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV) Kabupaten
Pangandaran ini kami selaku Calon penyedia jasa mencoba menyusun Metode
Pelaksanaan atas dasar dokumen pengadaan dan kondisi lapangan serta berdasarkan
pengalaman kami dalam menangani jenis pekerjaan yang sama. Tujuan penyusunan
metode ini untuk memberikan gambaran baik dari segi waktu pelaksanaan maupun
jumlah personil, bahan, peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan. Sedangkan maksudnya agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan
sesuai jadwal dan kualitasnya sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Pekerjaan Persiapan pada Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur
(BANPROV) Kabupaten Pangandaran meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk
mendukung pelaksanaan permulaan pekerjaan yang meliputi :

1. Administrasi dan Dokumentasi

Pembuatan photo dokumentasi selama pelaksanaan pekerjaan pada keadaan


kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, dan 100 %) pengambilan opname photo tersebut
dilakukan satu titik, / posisi pengambilan tetap. Selain itu membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi : progres
kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan bahan yang digunakan.
Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa pekerjaaan hingga selesai pekerjaan.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta masyarakat
setempat (pemuka masyarakat setempat) guna dapat membicarakan masalah –
masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut
teknis maupun non teknis.

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Patok Ukur

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ada beberapa kegiatan penunjang
pokok yang harus dilakukan yaitu antara lain :
 Koordinasi Awal Sebelum Pelaksanaan
Sebelum pelaksaan fisik dilakukan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan
dengan unsur-unsur yang terkait yang biasa disebut dengan Pree Construction
Meeting (PCM).
PCM perlu dilakukan sebagai wahana silaturahmi, saling kenal personil-personil
yang terlibat dari masing-masing Stake Holders, juga pembahasan persamaan
persepsi dalam penanganan masalah ataupun hal-hal yang ditemui dalam
gambar/spesifikasi teknik ataupun kondisi lapangan dan lain-lain.

 Mutual Check Awal


Dari hasil pengukuran dilkakukan pengeplotan perencanaan ke
lapangan/uitzet dan dilakukan penggambaran sebagai gambar kerja atau
Shop Drawing dan dilakukan perhitungan volume serta dibuatkan berita acara
Mutual Check Awal (MC.0).

3. Penyediaan Bedeng/Gudang Sementara (Sewa)


Untuk kegiatan penyimpanan bahan material dan alat akan disiapkan berupa
gudang yang terdekat dari lokasi pekerjaan dengan cara sewa kepada
masyarakat setempat dengan ukuran luasan dapat ditambah sesuai kebutuhan
dilapangan.

4. Pengadaan Kantor Lapangan/Direksikeet (Sewa)


Untuk kegiatan pengawasan dan koordinasi seluruh stakeholders dilapangan
dibuatkan direksikeet atau sewa kepada masyarakat setempat dengan ukuran
luasan dapat ditambah sesuai kebutuhan dilapangan

5. Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek perlu dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta
dipasang pada lokasi/tempat yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Papan Nama Proyek sebagai Informasi tentang proyek, sekurangnya
mencantumkan antara Lain : Nama Lembaga Pemilik/Owner, Sumber Dana dan
Besaran Dana, Nama Pekerjaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas,
Jangka waktu Pelaksanaan dan sesuai dengan ketentuan, sehingga publik bisa
mengetahui atau membaca tentang keberadaan proyek tersebut.

6. Pengujian Laboratorium

Untuk menjaga kualitas atau Mutu pekerjaan di lapangan dan untuk pengendalian
mutu Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Kabupaten Pangandaran akan menyiapkan Laboraturium di Base camp. Berbagai

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
jenis peralatan untuk pengujian seperti alat pengujian aspal, alat pengujian tanah,
alat pengujian beton dan alat pengujian agregat kasar dan agregat halus dan
sebagainya kesemuanya akan dilengkapi. Jenis peralatan pengujian yang
disediakan adalah disesuaikan dengan daftar mobilisasi dan sesuai dengan
kebutuhan lapangan.

6.1. Sistem Pengendalian Mutu


Kualitas pekerjaan dari suatu proyek benar-benar dituntut dari masing-
masing item pekerjaan. Untuk itu pelaksana akan menyiapkan Laboraturium
dilokasi pekerjaan atau base camp yang ada dengan berbagai peralatan
pengujian. Untuk menjamin mutu bahan dari hasil pekerjaan, pemeriksaan
pengujian akan dilakukan seperti sebagai berikut :
1. Pengujian Beton
 Test kubus
 Slump test
 Uji kuat tekan
 Uji kelenturan
 dll
2. Pengujian bahan Tanah
 CBR Laboraturium
 CBR Lapangan
• Kepadatan lapangan > Sand Cone
• Kepadatan Laboraturium > Proctor test
 Pemeriksaan Kadar air
 Pemeriksaan Berat Jenis
 Plastisitas Indeks, Batas-batas Atterberg
3. Pengujian Agregat
 Analisa saringan
 Berat Jenis
 Abrasi
 Dll
Referensi yang dijadikan pedoman pengendalian mutu bahan yang
digunakan dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai di lapangan ada
beberapa pedoman yaitu :
1. Spesifikasi Umum
2. Spesifikasi Khusus
3. Standar AASHTO dan SNI
Ketentuan-ketentuan lain dari Sistim Pengendalian mutu ini adalah :

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
a. Pengendalian mutu akan dilakukan sejak pengadaan seluruh bahan
dasar yang akan digunakan pada pekerjaan Kegiatan ini.
b. Pengendalian mutu ini dijalankan untuk memeriksa dan menjamin agar
bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini telah memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
c. Pemeriksaan mutu bahan akan dilaksanakan oleh pelaksana dengan
personil lapangan sebagai Quality Engineer dan Material Pavement
Engineer.
d. Hasil pemeriksaan mutu akan diperiksa oleh pihak konsultan supervisi
dan Direksi Pekerjaan untuk dapat disetujui.

7. Pemeliharaan dan Perlindungan Lalu Lintas

Membuat Rambu-rambu lalulintas dan penerangannya yang digunakan selama


pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari terjadinya kecelakaan selama
pekerjaan.
Dalam melaksanakan pekerjaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan
Pantai Timur (BANPROV) Kabupaten Pangandaran, daerah pekerjaan dalam area
Jalan. Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai dari awal
Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan
tidak mengganggu arus lalu lintas dan yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Aktifitas
arus lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan
pengguna jalan raya.
 Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak
pengguna jalan, maka Manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan
cara sebagai berikut :
 Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di
lapangan.
 Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya
secara tepat dan benar.
 Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan
mengarahkan arus lalu lintas.
Pada saat pekerjaan dilaksanakan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah
galian, tujuannya agar lalulintas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah
galian. Rambu-rambu yang dipasang haruslah mempunyai cat dengan
pantulan cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.

B. DATA PROYEK

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
- Nama Pekerjaan : Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur
(BANPROV)
- Lokasi Pekerjaan : Desa Pangandaran, Desa Pananjung Kec. Pangandaran Kab.
Pangandaran
- Sumber Dana/TA : APBDP/2019
- Jangka Waktu : 120 (seratus dua puluh) Hari Kalender Penyelesaian Pekerjaan

C. LINGKUP PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PENATAAN SEGMEN 1
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Bench Sculpture
VI. Pekerjaan Gazebo
VII. Pekerjaan Shower dan Ruang Ganti
VIII. Pekerjaan Softscape
C. PENATAAN SEGMEN 2
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Gazebo
VI. Pekerjaan Shower dan Toilet
VII. Pekerjaan Softscape
D. PENATAAN SEGMEN 3
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Bench Sculpture
VI. Pekerjaan Pembuatan Theater Raflesia
VII. Pekerjaan Gazebo
VIII. Pekerjaan Shower dan Toilet
IX Pekerjaan Softscape
E. PENATAAN SEGMEN 4

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Bench Sculpture
VI. Pekerjaan Gazebo
VII. Pekerjaan Shower dan Toilet
VIII. Pekerjaan Softscape
F. PENATAAN SEGMEN 5
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Area Rekreasi Aktif Anak
V. Pekerjaan Gazebo
VI. Pekerjaan Shower dan Toilet
VII. Pekerjaan Softscape
G. PENATAAN SEGMEN 6
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Bench Sculpture
VI. Pekerjaan Gazebo
VII. Pekerjaan Shower dan Toilet
VIII. Pekerjaan Softscape
H. PENATAAN SEGMEN 7
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
III. Pekerjaan Pedestrian/pathway
IV. Pekerjaan Boardwalk
V. Pekerjaan Bench Sculpture
VI. Pekerjaan Gazebo
VII. Pekerjaan Shower dan Toilet
VIII. Pekerjaan Softscape
I. PENATAAN SEGMEN 8
I. Pekerjaan Entrance
II. Pekerjaan Softscape
J. PENATAAN SEGMEN 9

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
I. Pekerjaan Hardscape
II. Pekerjaan Pemasangan Furniture Taman
III. Pekerjaan Softscape
K. PENATAAN SEGMEN 10
I. Pekerjaan Hardscape
II. Pekerjaan Pemasangan Furniture Taman
III. Pekerjaan Softscape
L. PENATAAN SEGMEN 11
I. Pekerjaan Hardscape
II. Pekerjaan Pemasangan Furniture Taman
III. Pekerjaan Softscape
M. PEKERJAAN ELEVATED WALKWAY
I. Pekerjaan Skywalk Type 1
II. Pekerjaan Skywalk Type 1

D. URAIAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN ENTRANCE
a. Pek. Pemasangan Pedestrian Plaza
1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
Pembersihan dan penguapasan semak-semak, tumbuh-tumbuhan lainnya,
sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan harus termasuk
pembongkaran tunggul, akar dan pembuangan semua ceceran bahan
yang diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pembersihan semak-semak ini juga termasuk penyingkiran dan
pembuangan struktur-struktur yang menghalangi, mengganggu, atau
sebaliknya menghalangi Pekerjaan kecuali bilamana disebutkan lain
dalam Spesifikasi Teknis atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan :

1. Alat Gali Manual


2. Dump truck / Pick Up
3. Alat Bantu (sekop, cangkul dll)

Tenaga Kerja :

1. Pekerja
2. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :

1. Pengajuan ijin

2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan


3. mendatangkan peralatan yang diperlukan
4. melaksanakan pemotongan pohon dan semak-semak
5. membuang hasil pemotongan

Metode Kerja :
Setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan maka Pekerjaan
pemotongan pohon dan semak-semak dilaksanakan dengan
menggunakan alat pemotong manual, kemudian hasil pemotongan
semak-semak dibuang ke areal pembuangan yang telah ditentukan
dengan menggunakan alat angkut Dump Truck/Pick Up
Pengendalian Mutu :
1. Pembersihan semak-semak sesuai batas yang telah ditentukan
2. Hasil pekerjaan harus sesuai persyaratan teknis dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.

2. Pek. Urugan Tanah untuk leveling lahan


Pekerjaan Urugan/timbunan ini adalah penumpukan tanah dan
meratakannya. Penimbunan kembali dengan bahan bekas galian harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan akan dikerjakan dengan
menggunakan tenaga manual,
Peralatan :
1. Dump Truck
2. Stamper
3. Alat Bantu (cangkul, pengki. Skop, gerobak dorong dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. mendatangkan peralatan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
4. mendatangkan material timbunan tanah pilihan atau bekas galian
yang disetujui Direksi Pekerjaan.
5. penghamparan dan pemadatan

Metode Kerja :
1. Sebelum penghamparan timbunan semua bahan yang tidak
diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
2. Material timbunan tanah pilihan didatangkan dari sumber bahan
kemudian dihamparkan kedalam lubang galian secara bertahap dan
dipadatkan dengan Stamper.
3. Pemadatan pada permukaan antara pondasi tepian pedestrian
dapat dilakukan dengan alat pemadat mekanis dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan.

Pengendalian Mutu :
1. Setelah pekerjaan pasangan pondasi yang dihasilkan cukup kuat
maka dalam waktu 14 hari setelah pekerjaan pasangan selesai
dikerjakan, penimbunan akan dilaksanakan seperti disyaratkan dalam
spesifikasi teknis atau seperti diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
2. Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah
yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Tanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt
dalam sistem USCS serta tanah yang mengandung daun-daunan,
rumput-rumputan, akar, dan sampah.
b. Tanah dengan kadar air sangat tinggi yang tidak praktis
dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan
(>Kadar Air Optimum + 1%).
c. Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat
tinggi dalam klasifikasi Van Der Merwe (Larnpiran 3.2.A) dengan
ciri-ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan urugan.

3. Pek. Lantai kerja Pedestrian/Rabat beton K.100


Pekerjaan Lantai kerja pedestrian ini adalah pembuatan Lapis rabat beton
F’c = 7,4 Mpa K.100 yang dilaksanakan sesuai dengan ketebalan dan
bentuk penampang melintang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan :
1. Concrete mixes / Truck Mixer (Agigator)
2. Concrete Vibrator

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
3. Water Tanker
4. Alat Bantu (sekop, gerobak dorong)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Material :
1. Beton F’c = 7,4 Mpa K.100 Campuran Siap Pakai (Ready Mix) dipasok
oleh pemasok yang berada di luar proyek atau bisa juga
menggunakan beton Site Mix dengan campuran sesuai petunjuk
Direksi proyek

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. pastikan bahwa lapis permukaan dan acuan selesai dikerjakan dan
disetujui Direksi Pekerjaan
4. pengecoran beton dari Truck Mixer/concrete mixer
5. perataan beton dengan Concrete Vibrator (pastikan bahwa beton
menjadi padat)

Metode Kerja :
1. Pekerjaan Lantai Kerja Pedestrian dilaksanakan setelah pekerjaan
urugan tanah leveling di daerah permukaan selesai dikerjakan dan
diterima oleh direksi pekerjaan.
2. Sebelum pengecoran dimulai pada daerah acuan harus dibasahi
atau diolesi minyak dibagian sisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas.
3. Campuran beton tidak boleh digunakan apabila beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana
yang ditunjukkan oleh perintah Direksi Pekerjaan berdasarkan
pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen
yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (adiktif) untuk
memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh
Direksi.
4. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
5. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari sugregasi
partikel kasar dan halus dari campuran.
6. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian
lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung ke dalam air.
7. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
8. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan
pekerjaan beton dalam waktu sesuai ketentuan setelah pengecoran.
9. Sambungan memanjang dari Lapis lantai kerja pedestrian/rabat
beton harus digeser sekurang-kurangnya 20 cm dari sambungan
memanjang dari perkerasan beton yang dikerjakan.
10. Sambungan konstruksi melintang dari Lapis lantai kerja
pedestrian/rabat beton harus dibentuk pada akhir kegiatan harian

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
dan harus membentuk permukaan melintang yang benar-benar
tegak.
11. Elevasi setiap titik dari lapis permukaan lantai kerja pedestrian/rabat
beton tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10 mm
diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm) dan untuk Perkerasan Beton
Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10
mm diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm)

Pengendalian Mutu :
1. Begitu beton mengeras, permukaan lantai kerja pedestrian/rabat
beton harus diuji dengan memakai mistar lures (straight-edges)
sepanjang 3,0 m Lokasi yang menunjukan ketinggian lebih dari 3 mm
tapi tidak lebih dan 12,5 mm sepanjang 3,0 m, itu harus ditandai dan
segera diturunkan elevasinya dengan gurinda yang telah disetujui.
sampai elevasinya tidak melampaui 3 mm biiamana diuji ulang
dengan mistar lurus sepanjang 3,0 m. Bilamana penyimpangan
penampang melintang terhadap yang semestinya malampaui 12,5
mm, perkerasan beton harus dibongkar dan diganti dengan biaya
sendiri.
2. lantai kerja pedestrian/rabat beton yang saat selesai dikerjakan harus
segera dirawat paling tidak sampai 70% kekuatan yang disyaratkan
tercapai. Perawatan permukaan harus dilaksanakan dengan salah
satu metoda berikut:
a. Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis
perkerasan berikutnya dihampar, dan dipasang sedemikian
hingga kadar air di bawahnya tidak menguap keluar.
3. Baik peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan proyek tidak
diperkenankan melewati permukaan lantai kerja pedestrian/rabat
beton yang telah selesai sampai beton tersebut mencapai paling
tidak 70% dari kekutan yang disyaratkan.
4. lantai kerja pedestrian/rabat beton harus dipelihara sebagaimana
mestinya sebelum lapis perkerasan berikutnya dihampar.

4. Pek. Lantai Pedestrian dengan batu/pearlstone Triwarna


Pekerjaan lantai pedestrian ini adalah lantai menggunakan batu
kerikil/pearlstone triwarna. Dengan membentuk pola lantai sesuai yang
ditunjukkan dalam Gambar.

Peralatan :
1. Jidar
2. Waterpass
3. Alat bantu (sendok semen, cangkul, sekop, gerobak dorong, ember
dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Material :
1. Portland cement
2. Pasir pasang
3. Batu kerikil/pearlstone Triwarna

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Pengadaan batu kerikil
4. pembuatan desain pola lantai
5. Pengadaan batu kerikil
6. penempatan dan penempelan adukan dan batu kerikil
7. pembersihan dan perapihan
8. Couting/pernis

Metode Kerja :
1. Bersihkan permukaan pasangan yang akan dipasang batu kerikil.
2. Buat kerangka pola yang akan dipasang batu kerikil menggunakan
hollow untuk pola yang besar, sedangkan untuk kerangka pola yang
kecil menggunakan styrofoam.
3. Penaburan adukan semen sebagai bahan perekat. Komposisi
campuran antara semen, pasir, dan air yang digunakan sama seperti
adukan untuk lantai beton. Pastikan memakai pasir yang halus dan
bebas kerikil. Adukan semen yang sudah jadi kemudian bisa
ditaburkan pada bidang yang akan dipasangi batu kerikil. Selanjutnya
ratakan adukan tersebut menggunakan roskam sampai
permukaannya benar-benar rata. Perlu diperhatikan, sebaiknya
jangan langsung menutupi seluruh bidang ini melainkan harus
dilakukan secara bertahap-tahap sesuai letak yang ingin dipasang
batu kerikil pertama kali.
4. Pemasangan batu kerikil tidak boleh dikerjakan langsung semuanya,
tetapi harus bertahap agar hasilnya rapi. Anda bisa memulainya dari
bidang yang terletak di tengah hingga menuju ke area pinggir. Pilih
batu kerikil dengan warna yang sesuai, lalu pasanglah pada adukan
semen hingga menutupi seluruhnya. Usahakan susunan batu kerikil ini
jangan sampai bertumpuk karena akan menjadi boros. Setelah dirasa
batu kerikil sudah menutupi bidang tersebut dengan apik, kini
waktunya untuk meratakan permukaan dengan menekannya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
memakai roskam secara hati-hati. Ulangi langkah ini untuk memasang
batu kerikil di tempatnya masing-masing sesuai pola yang telah
direncanakan.
5. Ketika memasang batu kerikil pasti adukan semen akan mengotori
permukaan batu tersebut. Jadi harus menyikat dan membersihkan
batu kerikil supaya pesonanya kembali muncul. Tunggu kira-kira
selama 1 jam terlebih dahulu sampai kondisi lapisan adukan semen
setengah kering. Setelah itu, lakukan penyikatan menggunakan sikat
kawat untuk mengelupas lapisan semen yang menutupi batu kerikil.
Lalu dilanjutkan dengan penyikatan memakai sikat plastik/sikat ijuk
sebanyak beberapa kali sampai warna batu koral benar-benar
terlihat. Proses selanjutnya yakni membersihkan permukaan batu kerikil
memakai busa/kain lap dan cairan pembersih lantai.
6. Coating berfungsi untuk mempertajam warna batu kerikil dan
menimbulkan efek mengkilap/dop. Karena terbuat dari bahan kimia
yang keras, penerapan coating berupa pernis juga secara tidak
langsung berguna untuk mencegah tumbuhnya jamur, kuman, dan
bakteri di batu kerikil serta melindunginya dari sengatan cahaya
matahari dan air hujan. Anda perlu menunggu minimal selama 2 x 24
jam sejak pemasangan batu kerikil sebelum dapat melakukan
coating. Jika Anda sudah yakin bahwa kondisi batu kerikil tersebut
benar-benar kering, barulah Anda bisa menerapkan pernis. Kami
sarankan gunakan kain yang lembut untuk memoleskan cairan
coating pada permukaan batu kerikil sehingga hasilnya lebih merata.

Pengendalian Mutu
1. Pekerjaan lantai pedestrian harus dimulai setelah pekerjaan lantai
kerja pedestrian selesai dikerjakan dan benar-benar mengeras sesuai
dengan spesifikasi teknis dan petunjuk direksi pekerjaan.
2. Membat pola desain sangat dibutuhkan guna menghasilkan pola
lantai yang indah sesuai dengan gambar bestek.

5. Pondasi Batu Kali tepian Pedestrian 1:5


Pasangan batu yang dimaksud adalah pasangan batu kali sebagai
penahan tepian pedestrian dengan yang dilaksanakan sesuai dengan
ketebalan dan bentuk penampang melintang seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaannya harus meliputi pemasokan semua bahan yang diperlukan,
pemasangan batu, penempatan adukan dan pemasangan lubang
sulingan maupun delatasi.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Peralatan :
1. Alat bantu (sendok bata, skop, cangkul, godam, linggis, dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Material :
1. Batu kali 15/20
2. Portland cement
3. Pasir pasang

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Mendatangkan material yang disetujui Direksi pekerjaan
4. pastikan bahwa galian selesai dikerjakan dan disetujui Direksi
Pekerjaan
5. Pembuatan adukan
6. Penempatan material dan adukan
7. Pemasangan
8. Perapihan

Metode Kerja :

1. Menggunakan Tenaga manusia


2. Bahan yang digunakan : Batu kali, Semen, Pasir
3. Alat yang digunakan : alat bantu (cangkul, godam, linggis dll).
4. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
5. Area yang sudah digali terlebih dahulu harus dipastikan bersih dari
segala macam kotoran.
6. Lakukan pengukuran untuk menentukan pondasi dan kedalaman
galian.
7. Setelah semua dipastikan baik pemasangan dan penyusunan batu
dilaksanakan, batu dipecah terlebih dahulu sesuai dengan ukuran
yang di inginkan.
8. Sela-sela diantara susunan batu ditutup dengan campuran semen
dan pasir.
9. Timbunan tanah pilihan biasa dikerjakan parallel dengan pekerjaan
pasangan batu.
10. Setelah pasangan batu dan timbunan selesai dilaksanakan dilanjutkan
dengan plesteran muka atas tpt.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Pengendalian Mutu :
1. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari jenis yang diketahui awet Bila perlu. batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu yang terdiri dari
bahan yang porous atau batu kulit tidak digunakan.
2. Batu harus lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan
saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
3. Ukuran batu dalam arah manapun tidak boleh kurang dari 15 cm.
4. Adukan harus adukan semen yang memenuhi persyaratan
sebagaimana daiam spesifikasi teknis.

6. Plesteran acian tepian rabat beton diatas batu kali


Pekerjaan plesteran dan acian ini adalah penempatan adukan tahan
cuaca setebal 2 cm pada tepian rabat beton diatas pekerjaan batu kali
sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar, dimana pekerjaan
tersebut dikerjakan sampai permukaan menjadi rata.

Peralatan :
1. Concrete Mixer
2. Jidar
3. Waterpass
4. Alat bantu (sendok semen, pacul, sekop, gerobak dorong, ember dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Material :
1. Semen
2. Pasir

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. pembuatan adukan
4. penempatan dan penempelan adukan
5. pengacian
6. perapihan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Metode Kerja :
1. Bersihkan permukaan pasangan batu yang akan diplester.
2. Buat patokan ketebalan (kelabangan/Kepalaan) yang dipasang
untuk kerataan, dan ulangi buat beberapa patokan ketebalan
tersebut dalam jarak yang terjangkau jidar.
3. Lempar adukan segaris lurus antara patokan ketebalan kesatu
dengan lainnya kemudian gesekkan jidar dari patokan ke patokan
ketebalan berikutnya hingga permukaan horizontal tercetak menjadi
rata, lakukan hal yang sama pada patokan ketebalan berikutnya.
4. Setelah permukaan rata lakukan pengacian dan setelah kering
digosokkan dengan spon/busa agar halus dan rata

Pengendalian Mutu :
1. Pekerjaan acian baru harus dimulai setelah plesteran benar-benar
kering, Kuat, karena jika terlalu cepat akan terjadi pemanasan pada
plesteran yang menyebabkan permukaan menjadi retak rambut.

b. Pek. Membuat menara pantau


1. Pek. Galian tanah pondasi sumuran = 7 titik @ 3m
Pek. Galian tanah pondasi sumuran adalah galian tanah untuk pondasi
sumuran dengan ukuran 1m x 1m kedalaman 3m adapun uraian pekerjaan
sebagai berikut:

Peralatan :
1. Alat bantu (cangkul, godam, linggis, pengki, dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Bouwplank dan pengukuran
4. penggalian
5. perapihan

Metode Kerja :
1. Untuk pemasangan pondasi sumuran harus dilakukan penggalian
tanah biasa sedalam 3 M menurut ketentuan bestek dan gambar.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Penggalian dilakukan dengan alat sederhana yaitu cangkul, linggis,
blencong, dan pengki untuk mengangkut tanah galian, penggalian
dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor dengan komposisi
pekerja memperhitungkan sesuai kondisi galian.
2. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.
3. Apabila pada dasar galian terdapat akar-akar, batu atau tanahnya
tidak baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir kemudian
ditimbris hingga padat.

Pengendalian Mutu :
1. Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
ditentukan

2. Pek. Pembuangan tanah sisa galian


Pekerjaan pembuangan tanah ini adalah pembuangan tanah sisa galian
keluar lokasi pekerjaanadapun uraian pekerjaan sebagai berikut:

Peralatan :
1. Dump truck/pick up
2. Alat bantu (cangkul, skop, pengki, gerobak dorong dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Menentukan lokasi pembuangan
5. Pengangkutan
6. perapihan

Metode Kerja :
1. Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan
akan dibuang disuatu tempat didalam dan/atau diluar daerah lokasi
pekerjaan yang disetujui oleh Direksi.
2. Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi dan
mendapat ijin pemilik tanah.

3. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
4. Bilamana memungkinkan Pengangkutan material yang tidak terpakai
akan dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti Excavator
yang digunakan untuk memuat material kedalam dump truck yang
kemudian diangkut kelokasi luar pekerjaan yang telah mendapat
persetuajuan dari Direksi pekerjaan, material tanah yang tidak
terpakai kemudian dihampar dan diratakan dengan menggunakan
alat jenis bulldozer.

Pengendalian Mutu :
1. Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
ditentukan

3. Pekerjaan Beton Bertulang


Yang termasuk Uraian pekerjaan beton bertulang adalah :
1. Pek. Cor beton pondasi sumuran
1.a. Cor beton sumuran dia. 1m K.175
1.b. Pembesian beton pondasi sumuran
1.c. Batu belah campuran beton sumuran
2. Pek. Poor plat beton bertulang dudukan tiang baja
3. Pek. Sloof beton bertulang/T beam
4. Pek. Kolom praktis K.175
5. Pek. Ring balok beton 15/20 K.175
6. Pek. Plat lantai dak beton K.175
7. Pek. Tiang kolom menara dia. 30cm K.175
8. Pek. Ring balok beton 15/20 K.175
9. Pek. Plat beton lantai

Tahapan Penyelesaian dan metode kerja yang menyangkut pekerjaan Struktur


Beton bertulang terdiri dari pekerjaan (Pondasi sumuran, poorplat, Sloof, Kolom
Beton, Ring Balk, Plat, kolom praktis) adalah sebagai berikut :

a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton tiap bagian.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, batu split, multiplek/papan, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : beton molen (concrete mixer,
kompresor, cutting well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji,
schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll).

b. Pengukuran
 Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan
pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
(dimensi) serta leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai,
tangga dan dinding penahan tanah.
 Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan
mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

c. besi tulangan
 Pelaksanaan besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas
untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya
sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah dibentuk diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
 Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru
setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
 Untuk balok, dikerjakan dahulu baru setelah itu dilanjutan dengan
pembesian tulangan.

Diagram Alir Penulangan Beton

d. bekesting
 Bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran
dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting
menjadi dekat.
 Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah,
maka bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan
batako :
1. Sebelum bekesting dipasang, lakukan pengukuran dengan
theodolith untuk kesikuan dan leveling pondasi.
2. Pasangan bekesting multiplek harus rapih, siku dan lurus sehingga
hasil pengecoran beton dapat baik.
3. Perkuatan terhadap pasangan bekisting, agar pada waktu
pengecoran pasangan bekesting tidak ambruk/runtuh.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
 Pembuatan bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah
seperti : kolom, balok, menggunakan bahan dari Papan kelas III dan
perkuatan menggunakan balok/kaso dan alat perancah
schafolding/Steger :
1. Potong dan bentuk Papan sesuai dengan ukuran gambar kerja.
2. Pasang dan rangkai potongan papan pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding/Perancah/Steger.
3. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.-
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan
siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah dibuat ke dalam bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

e. Pengecoran beton
 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran
yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai
dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat
kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan
untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan
beton sitemix mutu K-175.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area
pengecoran.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Tuang beton sitemix ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
 Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.

Diagram Alir Pengecoran Beton

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
f. Curring Beton
 Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar
disemprot air lalu dicure dengan curing compound.
 Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding
disemprot air lalu dicure dengan curing coumpound construction joint
dicure dengan air.
 Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1
minggu.
 Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Tukang kayu
4. Tukang Besi
5. Kepala Tukang
6. Mandor

Peralatan :
Disesuaikan dengan analisa

Bahan :
Disesuaikan dengan analisa

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

4. Pek. Pasangan bata merah, Plesteran dan acian


Yang termasuk pekerjaan pasangan bata merah, Plesteran dan acian adalah :
1. Pek. Pasangan bata merah
Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Bahan :
1. Bata Merah
2. Seman PC
3. Pasir pasang

Peralatan :
1. Alat bantu

2. Pek. Plesteran dan acian kasar dinding


Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Bahan :
1. Seman PC

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
2. Pasir pasang

Peralatan :
1. Alat bantu

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding dan
plesteran bataApproval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : Tembok Bata Merah, semen PC, pasir
pasang dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting,
jidar, raskam, benang, kertas gosok, dll.

Metode kerja pekerjaan Dinding Tembok Bata Merah


Untuk metode kerja pembuatan dinding bata meliputi pelaksanaan pekerjaan
setelah pemilihan bata. Karena pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding
bata atau pemasangan dinding bata berhubungan langsung dengan
pekerjaan yang lain maka keberhasilan pada tahap ini akan mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan lainnya dan secara umum akan
mempengaruhi hasil dari gedung yang dibuat.

Secara umum dinding bata ini menyangkut aspek pekerjaan arsitektural dan
aspek pekerjaan structural. Dengan bahasa yang sangat mudah diartikan jika
pelaksanaan pekerjaan bata ini jelek maka arsitektur gedung atau tampak dari
gedung menjadi jelek (misal tembok yang miring, tidak rata atau retak-retak)
sedangkan aspek strutural maka kesalahan pelaksanaan pada gedung anda
akan menjadikan kekuatan gedung anda berkurang. Sebenarnya pekerjaan
pemasangan dinding bata memang hal yang cukup sederhana di mana
pekerjaan tersebut sudah menjadi kebiasaan tukang, akan tetapi hal yang
tidak kalah pentingnya adalah detail pertemuan dinding bata dengan
komponen yang lainya yaitu :
1. Hubungan antara kolom praktis (tiang beton) dengan dinding bata,
dimana supaya menjadikan ikatan yang kuat antara dinding bata dengan
kolom maka dibuat jangkar/angkoer dengan besi diameter 10 sepanjang
minimal 40 cm dan jarak tiap 6 lapis bata.
2. Kerusakan dinding akibat gempa yang disebabkan karena kurang baiknya
hubungan antara dinding dengan kolom atau kita sebut juga kurang
baiknya penjangkaran antara dinding dengan kolom.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Metode Kerja pekerjaan plesteran dan acian
 Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4Psr dan plesteran transram
serta beton menggunakan aduka 1PC : 3Psr.
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak
bergelombang.
 Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu
pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan
alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

4. Pek. Dinding alumunium composit


Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang besi/kayu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Bahan :
1. Amunium Komposit plat 0,21
2. Rangka besi hollow 4x4
3. Sealant
4. Skrup

Peralatan :
1. Alat bantu (theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, cutting
well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll)

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Persiapan lahan kerja
5. Pelaksanaan
6. perapihan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Metode Kerja :
1. Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk
area yang akan dipasang alumunium composite panel
2. Pabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar
kerja.
3. Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium
composite panel.
4. Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
5. Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
6. Cek kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
7. Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium/hollow
dengan perkuatan sekrup.
8. Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
9. Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
10. Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada
alumunium composite panel.

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

5. Pekerjaan Besi dan pipa besi


Yang termasuk uraian pekerjaan besi dan pipa besi adalah :
1. Pek. Dinding rangka besi kaca ruang lantai dasar
2. Pek. Pemasangan jam dinding
3. Pek. Tiang safety pipa Gi 2”
4. Pek. Tangga kontruksi pipa baja Gi 2”
5. Pek. Railing balcon bahan besi hollow 40x40
6. Pek. Railing kaca 8mm rangka besi

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Menentukan lokasi workshop
5. Pabrikasi
6. Pemasangan
7. perapihan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan besi adalah :
 Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi besi/baja, seperti
pelat-pelat, profil, baut, angkur-angkur dan las
 Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti
sambungan-sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh
 Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstuksi baja seperti
pemasangan semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan
 Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting
 Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja

Metode Kerja pekerjaan Besi/baja adalah :

Fabrikasi

a. Pola Pengukuran :
Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan
untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan pada saat Pabrikasi.
Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja
yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada
gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C.

b. Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada plat, maka semua plat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya,
harus bebas dari puntiran dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila plat-
plat disusun akan terlihat rapat keseluruhannya.

c. Pemotongan
Pekerjaan besi/baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting,
menggergaji atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari
hasil pemotongan harus siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan
rata menurut ukuran yang diperlukan.

d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gurinda


Apabila plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong,
maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-
banyaknya 3 mm pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang
tebalnya lebih besar dari 12 mm.

e. Pekerjaan Las
 Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan
Langsung pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.
 Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan,
cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
 Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik
dengan kawat baja jenis RD.
 Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran
besi, minyak, cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi
mutu Las.
f. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua plat, potongan-potongan dan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan
dibor menembus seluruh tebal sekaligus.

g. Memberi code pada jenis-jenis potongan


 Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua plat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang
dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan
baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan
kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.
 Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri
dengan menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran
besi harus disingkirkan dan plat-plat dan sebagainya dapat dilepas
bila perlu.
 Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm
lebih besar dari pada diameter yang tertera pada gambar
rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam
toleransi yang diberikan.
 Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor
menembus sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka
lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan
kemudian pada saat montase percobaan

h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)


 Sebelum diangkat, pekerjaan bei/baja harus dipasang sementara
(montase percobaan) pada bengkel Pabrikasi dan terlindung dari
cuaca untuk diperiksa
 Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan
harus dimontase bersama-sarna pada kedudukan yang
dikehendaki lengkap dengan perletakan-perletakannya, gelagar
melintang dan seluruh batang-batang penguat.
 Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh
dengan menggunakan cara yang disetujui seperti wartel, jack,
baut-baut.
 Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk
membawa bagian-bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan
bukan untuk memperbesar lubang atau merusak material.

i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.


 Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan
cat). Cat dari dart Warna yang berbeda digunakan untuk
membedakan bagian-bagian yang sarna.
 Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat,
tanda-tanda itu.

j. Pengecatan di Bengkel
 Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase
percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan besi/baja,
kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan
pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand
blasting)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
 Setelah semua permukaan besi/baja dalam keadaan bersih dan
kering , diberi bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan menie
mau bahan-bahan pelindung lainnya

k. Kerangka Besi/Baja.
 Satu batang kerangka besi/baja dipasang atas tumpuan-tumpuan
sedemikian rupa, sehingga kerangka besi/baja itu dapat
membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar kerja.
 Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh
sambungan (kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah
dibuat permanent.
 Setelah kerangka besi/baja terpasang, baru sambungan batang
atas dibuat permanent

l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.


Pemasangan :

 Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel


sehingga berbagai bagian serta plat berhubungan rapat satu
sama lain secara menyeluruh.
 Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%,
atau pada setiap potongan dan plat minimal dua lubang diisi
dengan drif paralel.
 Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang
diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah
mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan
cekungnya menghadap keluar.
 Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian
rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum
sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus
terhadap as lubang.
 Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang
tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa
perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd).
 Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari
4.5 mm.
 Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat
seterusnya digunakan pada sambungan.

Megencangkan Baut :
 Dilakukan Pengecekan hubungan tegangan/torque
 Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan,
perhatian khusus perIu diberikan pada kelompok baut yang
mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan
yang diperlukan.

m. Pengecatan Baja
Pembersihan
 Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus
bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang
disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan
seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang melekat
padanya.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
 Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus
ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah
pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.

Pengecatan
 Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar
atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek.
 Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah
mengering.
 Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar
 Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan
kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.
 Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada
setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya,
kemudian diratakan dengan baik.
 Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi
air, diisi dengan cat yang tebal dengan menggunakan semen
kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat
dasar.
 Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata,
pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan
berikutnya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Tukang kayu
4. Tukang Besi
5. Kepala Tukang
6. Mandor

Peralatan :
Disesuaikan dengan analisa

Bahan :
Disesuaikan dengan analisa

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

6. Pek. Atap dan rangka bahan galvalum


Pemasangan atap dan rangka atap di atas struktur pendukungnya (kolom
atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap
dari bahan galvalume terpasang sesuai dengan persyaratannya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang Besi
3. Kepala Tukang besi
4. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Bahan :
1. Atap galvalume
2. Roof Batten / Reng
3. Screw/Dynabolt
4. Baud

Peralatan :
1. Alat bantu

Metode Kerja :
Pemasangan penutup atap dan Bubungan Galvalum
1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor,
kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar .
2. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang
digunakan, kemudian dilanjutkan dengan
3. pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi
dan tidak berbelok – belok

Inspeksi Akhir
Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat
proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada
struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan
sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi
korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko
penjalaran korosi sangat besar
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada
kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di
sekitar struktur rangka atap.

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

c. Pek. Membuat Bangunan Bale Entrance


1. Pek. Galian tanah pondasi
Pek. Galian tanah pondasi adalah galian tanah untuk pondasi menerus
sebagai berikut:

Peralatan :
1. Alat bantu (cangkul, godam, linggis, pengki, dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :
1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Bouwplank dan pengukuran
4. penggalian
5. perapihan

Metode Kerja :
1. Untuk pemasangan pondasi s harus dilakukan penggalian tanah biasa
sedalam menurut ketentuan bestek dan gambar. Penggalian
dilakukan dengan alat sederhana yaitu cangkul, linggis, blencong,
dan pengki untuk mengangkut tanah galian, penggalian dilakukan
oleh pekerja dan diawasi oleh mandor dengan komposisi pekerja
memperhitungkan sesuai kondisi galian.
2. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.
3. Apabila pada dasar galian terdapat akar-akar, batu atau tanahnya
tidak baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir kemudian
ditimbris hingga padat.

Pengendalian Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

2. Pek. Pembuangan tanah sisa galian


Pekerjaan pembuangan tanah ini adalah pembuangan tanah sisa galian
ke luar lokasi pekerjaan adapun uraian pekerjaan sebagai berikut:

Peralatan :
1. Dump truck/pick up
2. Alat bantu (cangkul, skop, pengki, gerobak dorong dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Menentukan lokasi pembuangan
5. Pengangkutan
6. perapihan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Metode Kerja :
1. Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan
akan dibuang disuatu tempat didalam dan/atau diluar daerah lokasi
pekerjaan yang disetujui oleh Direksi.
2. Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi dan
mendapat ijin pemilik tanah.

3. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.

4. Bilamana memungkinkan Pengangkutan material yang tidak terpakai


akan dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti Excavator
yang digunakan untuk memuat material kedalam dump truck yang
kemudian diangkut kelokasi luar pekerjaan yang telah mendapat
persetuajuan dari Direksi pekerjaan, material tanah yang tidak
terpakai kemudian dihampar dan diratakan dengan menggunakan
alat jenis bulldozer.

Pengendalian Mutu :
1. Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
ditentukan

Pekerjaan Beton Bertulang dan Rabat Beton


Yang termasuk Uraian pekerjaan beton bertulang adalah :
1. Pek. Lantai kerja rabat beton K.100
2. Pek. Beton bertulang plat lantai dudukan tiang
3. Pek. Pondasi setempat 1.20x1.25m K.200
4. Pek. Sloof beton bertulang 20/30
Tahapan Penyelesaian dan metode kerja yang menyangkut pekerjaan Struktur
Beton bertulang terdiri dari pekerjaan (Pondasi sumuran, pondasi setempat,
Sloof, Kolom Beton, Ring Balk, Plat, kolom praktis) adalah sebagai berikut :

a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton tiap bagian.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, batu split, multiplek/papan, paku, minyak bekesting, balok,
kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : beton molen (concrete mixer,
kompresor, cutting well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji,
schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll).

b. Pengukuran
 Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan
pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran
(dimensi) serta leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai,
tangga dan dinding penahan tanah.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
 Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan
mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

c. besi tulangan
 Pelaksanaan besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas
untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya
sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter
(spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah dibentuk diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk saat akan dipasang.
 Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru
setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
 Untuk balok, dikerjakan dahulu baru setelah itu dilanjutan dengan
pembesian tulangan.

Diagram Alir Penulangan Beton

d. bekesting
 Bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran
dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting
menjadi dekat.
 Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah,
maka bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan
batako :
4. Sebelum bekesting dipasang, lakukan pengukuran dengan
theodolith untuk kesikuan dan leveling pondasi.
5. Pasangan bekesting multiplek harus rapih, siku dan lurus sehingga
hasil pengecoran beton dapat baik.
6. Perkuatan terhadap pasangan bekisting, agar pada waktu
pengecoran pasangan bekesting tidak ambruk/runtuh.
 Pembuatan bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah
seperti : kolom, balok, menggunakan bahan dari Papan kelas III dan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
perkuatan menggunakan balok/kaso dan alat perancah
schafolding/Steger :
7. Potong dan bentuk Papan sesuai dengan ukuran gambar kerja.
8. Pasang dan rangkai potongan papan pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan
schaffolding/Perancah/Steger.
9. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.-
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan
siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah dibuat ke dalam bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

e. Pengecoran beton
 Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran
yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai
dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat
kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan
untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan
beton sitemix mutu K-175.
 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua
ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh
konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
 Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area
pengecoran.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
 Tuang beton sitemix ke dalam area pengecoran, pada saat
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan
vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
 Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.

Diagram Alir Pengecoran Beton

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
f. Curring Beton
 Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar
disemprot air lalu dicure dengan curing compound.
 Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding
disemprot air lalu dicure dengan curing coumpound construction joint
dicure dengan air.
 Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1
minggu.
 Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Tukang kayu
4. Tukang Besi
5. Kepala Tukang
6. Mandor

Peralatan :
Disesuaikan dengan analisa

Bahan :
Disesuaikan dengan analisa

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Pekerjaan Pipa Besi dan Plat Besi


Yang termasuk uraian pekerjaan Pipa besi dan plat besi adalah :
1. Pek. Pipa besi struktur atap bale entrance dia. 6”
2. Pek. Pipa besi struktur atap bale entrance dia. 2”
3. Pek. Besi plat T-9mm termasuk angkur
4. Pek. Finishing cat rangka besi atap

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Menentukan lokasi workshop
5. Pabrikasi
6. Pemasangan
7. perapihan

Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan besi adalah :


 Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi besi/baja, seperti
pelat-pelat, profil, baut, angkur-angkur dan las

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
 Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti
sambungan-sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh
 Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstuksi baja seperti
pemasangan semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan
 Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting
 Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja

Metode Kerja pekerjaan Besi/baja adalah :

Fabrikasi

a. Pola Pengukuran :
Pola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan
untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan pada saat Pabrikasi.
Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja
yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada
gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C.

b. Pelurusan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada plat, maka semua plat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya,
harus bebas dari puntiran dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila plat-
plat disusun akan terlihat rapat keseluruhannya.

c. Pemotongan
Pekerjaan besi/baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting,
menggergaji atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari
hasil pemotongan harus siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan
rata menurut ukuran yang diperlukan.

d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gurinda


Apabila plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong,
maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-
banyaknya 3 mm pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang
tebalnya lebih besar dari 12 mm.

e. Pekerjaan Las
 Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan
Langsung pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.
 Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan,
cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
 Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik
dengan kawat baja jenis RD.
 Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran
besi, minyak, cat, karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi
mutu Las.

f. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua plat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan
dibor menembus seluruh tebal sekaligus.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
g. Memberi code pada jenis-jenis potongan
 Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua plat, potongan-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang
dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan
baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan
kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.
 Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri
dengan menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran
besi harus disingkirkan dan plat-plat dan sebagainya dapat dilepas
bila perlu.
 Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm
lebih besar dari pada diameter yang tertera pada gambar
rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam
toleransi yang diberikan.
 Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor
menembus sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka
lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan
kemudian pada saat montase percobaan

h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)


 Sebelum diangkat, pekerjaan bei/baja harus dipasang sementara
(montase percobaan) pada bengkel Pabrikasi dan terlindung dari
cuaca untuk diperiksa
 Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan
harus dimontase bersama-sarna pada kedudukan yang
dikehendaki lengkap dengan perletakan-perletakannya, gelagar
melintang dan seluruh batang-batang penguat.
 Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh
dengan menggunakan cara yang disetujui seperti wartel, jack,
baut-baut.
 Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk
membawa bagian-bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan
bukan untuk memperbesar lubang atau merusak material.

i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.


 Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan
cat). Cat dari dart Warna yang berbeda digunakan untuk
membedakan bagian-bagian yang sarna.
 Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat,
tanda-tanda itu.

j. Pengecatan di Bengkel
 Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase
percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan besi/baja,
kecuali pada bagian yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan
pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam
yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand
blasting)
 Setelah semua permukaan besi/baja dalam keadaan bersih dan
kering , diberi bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan menie
mau bahan-bahan pelindung lainnya

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
k. Kerangka Besi/Baja.
 Satu batang kerangka besi/baja dipasang atas tumpuan-tumpuan
sedemikian rupa, sehingga kerangka besi/baja itu dapat
membentuk lawan lendut seperti tertera pada gambar kerja.
 Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh
sambungan (kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah
dibuat permanent.
 Setelah kerangka besi/baja terpasang, baru sambungan batang
atas dibuat permanent

l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.


Pemasangan :

 Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel


sehingga berbagai bagian serta plat berhubungan rapat satu
sama lain secara menyeluruh.
 Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%,
atau pada setiap potongan dan plat minimal dua lubang diisi
dengan drif paralel.
 Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang
diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah
mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan
cekungnya menghadap keluar.
 Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian
rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum
sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus
terhadap as lubang.
 Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang
tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat dan bila dirasa
perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd).
 Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari
4.5 mm.
 Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat
seterusnya digunakan pada sambungan.

Megencangkan Baut :
 Dilakukan Pengecekan hubungan tegangan/torque
 Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan,
perhatian khusus perIu diberikan pada kelompok baut yang
mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan
yang diperlukan.

m. Pengecatan Baja
Pembersihan
 Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus
bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang
disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan
seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang melekat
padanya.
 Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus
ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah
pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Pengecatan
 Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar
atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek.
 Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah
mengering.
 Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang
lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar
 Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan
kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.
 Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada
setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya,
kemudian diratakan dengan baik.
 Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi
air, diisi dengan cat yang tebal dengan menggunakan semen
kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat
dasar.
 Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata,
pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk lapisan
berikutnya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang Besi
3. Kepala Tukang
4. Mandor

Peralatan :
Disesuaikan dengan analisa

Bahan :
Disesuaikan dengan analisa

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Pekerjaan Atap
Yang termasuk uraian pekerjaan atap adalah :
1. Pek. Memasang atap sirap
2. Pek. Ornamen bubungan atap GRC
3. Listplank GRC wood panel
Pemasangan atap di atas struktur pendukungnya harus dilaksanakan secara
benar dan cermat, agar atap terpasang sesuai dengan persyaratannya.

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang Besi
3. Tukang kayu
4. Kepala Tukang besi
5. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Bahan :
1. Penutup Atap Sirap
2. GRC
3. Listplank GRC wood panel

Peralatan :
1. Alat bantu

Metode Kerja :

1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor,


kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar .
2. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang
digunakan, kemudian dilanjutkan dengan
3. pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
4. Memasang Listplank GRD type wood panel terlebih dahulu.
5. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi
dan tidak berbelok – belok.
6. Setelah penutup atap selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pemasangan
bubungan atap.

Inspeksi Akhir
Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat
proses pemotongan baja) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur
baja, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang
tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi korosi pada suatu
logam yang menempel pada baja, maka resiko penjalaran korosi sangat besar
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada
kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di
sekitar struktur bajan.

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Pekerjaan Alumunium
Yang termasuk uraian pekerjaan Alumunium adalah :
1. Pek. Plasing dan talang plat alumunium
2. Pek. Bubungan plat alumunium
3. Pek. Jure talang
4. Pek. Plesing akhiran atap

Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang besi
3. Tkang kayu
4. Kepala tukang
5. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Bahan :
1. Alumunium plat
2. Rangka besi hollow 4x4
3. Sealant
4. Skrup

Peralatan :
1. Alat bantu (theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, cutting
well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll)

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Persiapan lahan kerja
5. Pelaksanaan
6. perapihan

Metode Kerja :
1. Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk
area yang akan dipasang alumunium plat
2. Pabrikasi rangka dan alumunium plat sesuai ukuran gambar kerja.
3. Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium
composite panel.
4. Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt.
5. Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
6. Cek kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
7. Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium/hollow
dengan perkuatan sekrup.
8. Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
9. Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
10. Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada
alumunium composite panel.

Program Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
II. Pekerjaan Pembuatan Lahan Parkir
a. Galian dan Urugan Lahan
1. Pek. Pembersihan Lahan
Pembersihan dan penguapasan semak-semak, tumbuh-tumbuhan lainnya,
sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan harus termasuk
pembongkaran tunggul, akar dan pembuangan semua ceceran bahan
yang diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pembersihan semak-semak ini juga termasuk penyingkiran dan
pembuangan struktur-struktur yang menghalangi, mengganggu, atau
sebaliknya menghalangi Pekerjaan kecuali bilamana disebutkan lain
dalam Spesifikasi Teknis atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan :

1. Alat Gali Manual


2. Dump truck / Pick Up
3. Alat Bantu (sekop, cangkul dll)

Tenaga Kerja :

1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :

1. Pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. mendatangkan peralatan yang diperlukan
4. melaksanakan pemotongan pohon dan semak-semak
5. membuang hasil pemotongan

Metode Kerja :
Setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan maka Pekerjaan
pemotongan pohon dan semak-semak dilaksanakan dengan
menggunakan alat pemotong manual, kemudian hasil pemotongan
semak-semak dibuang ke areal pembuangan yang telah ditentukan
dengan menggunakan alat angkut Dump Truck/Pick Up
Pengendalian Mutu :
1. Pembersihan semak-semak sesuai batas yang telah ditentukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
2. Hasil pekerjaan harus sesuai persyaratan teknis dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.

Pekerjaan Galian
Yang termasuk pekerjaan galian tanah adalah :
1. Pek. Galian tanah untuk area parkir bahan Grass block
2. Pek. Galian tanah untuk area parkir bahan Rabat beton
3. Pek. Galian tanah untuk untuk drainase

Peralatan :
1. Alat bantu (cangkul, godam, linggis, pengki, dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Bouwplank dan pengukuran
4. penggalian
5. perapihan

Metode Kerja :
1. Untuk pemasangan drainase dan area parkir harus dilakukan
penggalian tanah biasa sedalam menurut ketentuan bestek dan
gambar. Penggalian dilakukan dengan alat sederhana yaitu cangkul,
linggis, blencong, dan pengki untuk mengangkut tanah galian,
penggalian dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor dengan
komposisi pekerja memperhitungkan sesuai kondisi galian.
2. Bila memungkinkan galian tanah akan menggunakan alat berat.
3. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.
4. Apabila pada dasar galian terdapat akar-akar, batu atau tanahnya
tidak baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir kemudian
ditimbris hingga padat.

Pengendalian Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
4. Pek. Pembuangan tanah sisa galian
Pekerjaan pembuangan tanah ini adalah pembuangan tanah sisa galian
keluar lokasi pekerjaan, adapun uraian pekerjaan sebagai berikut:

Peralatan :
1. Dump truck/pick up
2. Alat bantu (cangkul, skop, pengki, gerobak dorong dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Persiapan alat
4. Menentukan lokasi pembuangan
5. Pengangkutan
6. perapihan

Metode Kerja :
1. Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan
akan dibuang disuatu tempat didalam dan/atau diluar daerah lokasi
pekerjaan yang disetujui oleh Direksi.

2. Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi dan


mendapat ijin pemilik tanah.

3. Lubang galian harus cukup lebar sesuai gambar detail, hingga waktu
mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan
terganggu dan dasar pondasi harus rata.

4. Bilamana memungkinkan Pengangkutan material yang tidak terpakai


akan dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti Excavator
yang digunakan untuk memuat material kedalam dump truck yang
kemudian diangkut kelokasi luar pekerjaan yang telah mendapat
persetuajuan dari Direksi pekerjaan, material tanah yang tidak
terpakai kemudian dihampar dan diratakan dengan menggunakan
alat jenis bulldozer.

Pengendalian Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
5. Pek. Pemadatan lahan parkir
Pekerjaan Pemadatan ini adalah menggunakan tenaga manual,
Peralatan :
1. Stamper
2. Alat Bantu (cangkul, pengki. Skop, gerobak dorong dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. mendatangkan peralatan
4. Pemadatan

Metode Kerja :
1. Sebelum pemadatan dilakukan elevasi tanah harus sudah sesuai
dengan gambar bestek sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
2. Pemadatan pada permukaan antara pondasi tepian pedestrian
dapat dilakukan dengan alat pemadat mekanis dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan.

Pengendalian Mutu :
Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah ditentukan

b. Pek. Pas. Grassblock Lahan Parkir dan Saluran Drainase


1. Urugan Sirtu dipadatkan
Pekerjaan Urugan Sirtu berfungsi untuk pondasi yang menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, sehingga beban yang
dipikul permukaan tanah merata. Urugan sirtu dibawah grassblock adalah
pengurugan yang ditempatkan di permukaan tanah yang akan dipasang
grassblock,

Peralatan
1. Alat Bantu (sekop, cangkul, pengki dll)

Tenaga Kerja
1. Pekerja
2. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Material:
1. Pasir Urug/Sirtu

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan


1. Pengajuan ijin
2. Ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Pengiriman material ke site
4. Kontrol kualitas material
5. Dihampar sesuai ketebalan
6. cek ketebalan hamparan (apabila belum memenuhi persyaratan
perbaiki)

Metode Kerja :
1. Urugan pasir harus dilaksanakan sebelum pemasangan batu pondasi
dengan tebal urugan pasir sesuai yang dipersyaratkan serta
dipadatkan, lapisan pasir urug harus ditimbun, dipadatkan/ditimbris
serta pasir urug harus bersih dari akar-akar dan kotoran.
2. Pengurugan pasir dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor
serta personil yang tercantum dalam personil inti sesuai kebutuhan.

Pengendalian Mutu :
1. Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
ditentukan

2. Pek. Grassblock 40x40cm, tebal 8cm eks setara dan


3. Pek. Urugan tanah humus pada lubang grassblock
Pemasangan Grassblock adalah pekerjaan pemasangan grassblock untuk
lahan parkir dengan ukuran 40 x 40cm tebal 8cm dilanjutkan dengan
urugan tanah humus pada lubang grassblock

Peralatan
1. Alat bantu

Tenaga Kerja
1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Material;
1. Grassblock 40x40cm
2. Abu batu

Metode Kerja :
1. Sebelum grassblock dipasang pastikan struktur dari lahan yang
hendak di kerjakan dalam keadaan benar-benar padat. Apabila
belum padat dapat dipadatkan dengan menggunakan mesin Roller

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
(Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang
grassblock tidak amblas.
2. Pastikan permukaan lahan yang akan di grassblock dalam kondisi
rata/sudah level. Jika belum maka kita harus melaksanakan pekerjaan
tambahan yaitu Cut and Fill.
3. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian
diratakan.
4. Untuk tepian lahan/sudut-sudut yang belum terpasang brassblock (las-
lasan), potong grassblock dengan menggunakan alat mesin
pemotong/cutter.
5. Setelah lahan 100% sudah terpasang grassblock, selanjutnya kita
lakukan pengisian pada lubang grassblock tersebut (dengan
menggunakan tanah yang mengandung humus.
6. Bersihkan area lahan yang telah terpasang ubin dari sisa-sisa abu batu.

Program Mutu :
1. Harus memperhatikan gambar kerja dan spesifikasi yang telah
ditentukan

4. Pek. Pas. Kansteen 60x30x14


Pekerjaan Pas. Kansteen 60x30x14 ini adalah pekerjaan Kansteen
pembatas antara trotoar dan jalan.

Peralatan
1. Alat Bantu (Cangkul, sekop, gerobak dorong, ember dll)

Tenaga Kerja
1. Pekerja
2. Tukang
3. Kepala Tukang
4. Mandor

Material;
1. Kansteen 60x30x14
2. Pasir pasang
3. Semen

Tahapan Pcnyelesaian Pekerjaan


1. Pengajuan ijin
2. Ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Pengiriman material ke site
4. Persiapan dan Pembersihan area kerb
5. Membuat alas pelapis kerb dari adukan mortar
6. Peletakan dan pemasangan kerb kansteen
7. Membuat pengunci kerb dari adukan mortar

Metode Kerja
1. Pemasangan kerb atau kansteen yang pertama adalah melakukan
persiapan dan pembersihan area yang akan dipasang kansteen.
Pastikan lokasi yang akan dipasang sudah memiliki permukaan tanah
yang padat dan rata, selain itu pastikan pula pemasangan kansteen

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
nantinya tidak mengganggu saluran pengairan di sekitarnya, sehingga
tidak akan muncul genangan pada permukaan tanah yang sulit
mengalir ke saluran air karena tersumbat.
2. Alas kansten dibuat dengan menggunakan adukan mortar yang
memiliki ketebalan minimal 150mm. Fungsi alas dibuat agar tanah
yang akan dipasang kansten menjadi lebih stabil dan tidak mudah
tergeser atau turun serta menguatkan susunan kansten nantinya.
3. Setelah alas kerb atau kansten sudah siap selanjutnya kansten sudah
bisa mulai diletakkan dan dipasang. Pastikn kansten dipasang dengan
sangat hati-hati dan mengikuti standar pengukuran yang telah
ditentukan oleh Direksi pekerjaan.
4. Agar proses pemasangan kansten tetap konsisten dan teliti maka
dapat dipasang alat bantu berupa benang setiap 4 s/d 5m. Yang
fungsinya menjaga proses pemasangan agar tetap berada dalam
track yang seharusnya dan untuk menghindari kemiringan atau
pemasangan yang berantakan.
5. Kansten yang telah terpasang dan diletakkan dengan baik
selanjutnya diberi hauncing atau mortar pengunci.

Pengendalian Mutu
1. Bahan mortar akan di uji laboratorium terlebih dahulu.
2. Permukaan kansteen yang selesai dikerjakan harus menampilkan
permukaan yang rata tanpa adanya kansteen yang menonjol atau
terbenam dari elevasi permukaan yang di tentukan direksi
3. Melakukan pemasangan dan peletakan hingga batas elevasi dan
dimensi yang telah ditentukan yang sesuai dengan gambar kerja
(shop drawing)

5. Pek. Rabat beton antara U ditch dengan jalan K.200


Pekerjaan Rabat Beton ini adalah pembuatan Lapis rabat beton K.200
yang dilaksanakan sesuai dengan ketebalan dan bentuk penampang
melintang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Peralatan :
1. Concrete mixes / Truck Mixer (Agigator)
2. Concrete Vibrator
3. Water Tanker
4. Alat Bantu (sekop, gerobak dorong)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor

Material :
1. Beton K.200 Campuran Siap Pakai (Ready Mix) dipasok oleh pemasok
yang berada di luar proyek atau bisa juga menggunakan beton Site
Mix dengan campuran sesuai petunjuk Direksi proyek

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
3. pastikan bahwa lapis permukaan dan acuan selesai dikerjakan dan
disetujui Direksi Pekerjaan
4. pengecoran beton dari Truck Mixer/concrete mixer
5. perataan beton dengan Concrete Vibrator (pastikan bahwa beton
menjadi padat)

Metode Kerja :
1. Pekerjaan Rabat beton dilaksanakan setelah pekerjaan U ditch
dengan pasang grassblock selesai dikerjakan dan diterima oleh direksi
pekerjaan.
2. Sebelum pengecoran dimulai pada daerah acuan harus dibasahi
atau diolesi minyak dibagian sisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas.
3. Campuran beton tidak boleh digunakan apabila beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana
yang ditunjukkan oleh perintah Direksi Pekerjaan berdasarkan
pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen
yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (adiktif) untuk
memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh
Direksi.
4. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
5. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari sugregasi
partikel kasar dan halus dari campuran.
6. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian
lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung ke dalam air.
7. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
8. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan
pekerjaan beton dalam waktu sesuai ketentuan setelah pengecoran.
9. Sambungan memanjang dari Lapis lantai kerja pedestrian/rabat
beton harus digeser sekurang-kurangnya 20 cm dari sambungan
memanjang dari perkerasan beton yang dikerjakan.
10. Sambungan konstruksi melintang dari Lapis lantai kerja
pedestrian/rabat beton harus dibentuk pada akhir kegiatan harian
dan harus membentuk permukaan melintang yang benar-benar
tegak.
11. Elevasi setiap titik dari lapis permukaan lantai kerja pedestrian/rabat
beton tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10 mm
diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm) dan untuk Perkerasan Beton
Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10
mm diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm)

Pengendalian Mutu :
1. Begitu beton mengeras, permukaan rabat beton harus diuji dengan
memakai mistar lures (straight-edges) sepanjang 3,0 m Lokasi yang
menunjukan ketinggian lebih dari 3 mm tapi tidak lebih dan 12,5 mm
sepanjang 3,0 m, itu harus ditandai dan segera diturunkan elevasinya
dengan gurinda yang telah disetujui. sampai elevasinya tidak
melampaui 3 mm biiamana diuji ulang dengan mistar lurus sepanjang
3,0 m. Bilamana penyimpangan penampang melintang terhadap
yang semestinya malampaui 12,5 mm, perkerasan beton harus
dibongkar dan diganti dengan biaya sendiri.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
2. rabat beton yang saat selesai dikerjakan harus segera dirawat paling
tidak sampai 70% kekuatan yang disyaratkan tercapai. Perawatan
permukaan harus dilaksanakan dengan salah satu metoda berikut:
b. Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis
perkerasan berikutnya dihampar, dan dipasang sedemikian
hingga kadar air di bawahnya tidak menguap keluar.
3. Baik peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan proyek tidak
diperkenankan melewati permukaan rabat beton yang telah selesai
sampai beton tersebut mencapai paling tidak 70% dari kekutan yang
disyaratkan.

c. Pek. Pas. U Ditch Saluran Drainase


1. Pas. U Ditch beton precast 30x30x100cm + tutup
2. Pek. Pas. Greell bahan besi siku
3. Pek. Urugan kembali celah U Ditch
U Ditch adalah saluran drainase cor dari pabrik (pracetak), dimensi
tergantung kepada debit air yang akan dialirkan melalui saluran. saluran
yang dicor di pabrik dapat utuh dengan bentuk sesuai spesifikasi teknis.

Peralatan
1. Alat Bantu

Tenaga Kerja
1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor
Bahan :
1. U Ditch beton precast 30x30x100cm + tutup
2. Portland cement
3. Pasir pasang

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan


1. Pengajuan ijin
2. Ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Mendatangkan peralatan yang diperlukan
4. Melaksanakan penggalian dan membuang hasil galian
5. Pengalihan aliran air selama proses galian sampai pemasangan U ditch
6. Penggalian dilakukan per segmen, misalnya 12 m, setiap pengerjaan 1
segmen meliputi penggalian sampai dengan pemasangan U Ditch beton
pracetak
7. Memindahkan material ke area terdekat
8. Kontrol elevasi dan lebar galian
9. Pemasangan beton pracetak
10. Pengurugan dan pemadatan

Metode Kerja
1. Pembuatan parit yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Kedalamannya harus mengikuti kedalaman minimal yang dipersyaratkan
oleh pabrik beton prcetak pembuat produk tersebut. Sedangkan lebar

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
dari parit harus memperhatikan lebar beton pracetak untuk kemudahan
pada saat meletakkan U Ditch. Area galian yang tidak diperlukan harus
segera ditutup kembali dan dipadatkan. Untuk pengurugan kemiringan
saluran air harus diperhatikan sesuai perencanaan. Apabila pada parit
terdapat air atau memang diletakkan pada parit air maka harus
dilakukan dewatering terlebih dahulu.
2. Setelah galian terbentuk, proses kedua adalah peletakan pelapisan
untuk dudukan U Ditch. Material pelapis sesuai dengan yang dibutuhkan.
Alas tidak perlu material yang kasar, karena akan merusak U Ditch.
3. Pemasangan dilakukan pertama adalah membuat barisan dari U Ditch,
dimana perletakan U Ditch pertama akan menentukan kelurusan
penempatan U Ditch selanjutnya. Peletakannya harus sesuai dengan
ketinggian dan kemiringan yang dipersyaratkan pada perencanaan.
4. Peletakan U Ditch adalah dengan menempatkan spigot atau lidah di hilir
sedangkan socket di hulu.
5. Penyambungan antar U Ditch sangat memerlukan sealent untuk
menghindari migrasi tanah dan air terhadap U Ditch. U Ditch yang telah
ditata sebagai awal dari saluran harus disambung dengan U Ditch
6. Setelah U Ditch terpasang dengan baik, selanjutnya dilakukan
pengurugan kembali. Tanah urug harus bebas dari bahan organik dan
harus segera dipadatkan.
7. Pek. Pas. Greell bahan besi siku dipasang setelah pekerjaan U Ditch
selesai dikerjakan.

Pengendalian Mutu
1. Pengecekan elevasi pasangan U Ditch telah benar
2. Hasil pekerjaan harus sesuai persyaratan teknis dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.

III. Pekerjaan Pedestrian/pathway


a. Galian dan Urugan Lahan
Yang termasuk uraian pekerjaan galian dan urugan lahan adalah :
1. Pek. Pembersihan Lapangan
2. Pek. Galian tanah untuk pasang kansteen
3. Pek. Striping area empat pejalan kaki
4. Pek. Tanah untuk leveling lahan

Peralatan :

1. Excavator
2. Dump truck / Pick Up
3. Stemper
4. Alat Bantu (sekop, cangkul dll)

Tenaga Kerja :

1. Pekerja
2. Mandor

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :

1. Pengajuan ijin

6. ijin disetujui Direksi Pekerjaan


7. mendatangkan peralatan yang diperlukan
8. melaksanakan pemotongan pohon dan semak-semak
9. melaksanakan Striping area
10. leveling area
11. membuang hasil galian

Metode Kerja :
1. Pertama yang akan dikerjakan adalah Pembersihan dan
pengupasan lapangan dari semak-semak, tumbuh-tumbuhan
lainnya, sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan
harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan pembuangan
semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh pembersihan dan
pengupasan sesuai dengan Spesifikasi Teknis atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan pembersihan semak-
semak ini juga termasuk penyingkiran dan pembuangan struktur-
struktur yang menghalangi, mengganggu, atau sebaliknya
menghalangi Pekerjaan kecuali bilamana disebutkan lain dalam
Spesifikasi Teknis atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan maka Pekerjaan
pemotongan pohon dan semak-semak dilaksanakan dengan
menggunakan alat pemotong manual, kemudian hasil pemotongan
semak-semak dibuang ke areal pembuangan yang telah ditentukan
dengan menggunakan alat angkut Dump Truck/Pick Up
3. Sebelum penghamparan timbunan semua bahan yang tidak
diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
4. Material timbunan tanah pilihan didatangkan dari sumber bahan
kemudian dihamparkan kedalam lubang galian secara bertahap
dan dipadatkan dengan Stamper.
5. Pemadatan pada permukaan antara pondasi tepian pedestrian
dapat dilakukan dengan alat pemadat mekanis dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan.

Pengendalian Mutu :

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
1. Pembersihan semak-semak sesuai batas yang telah ditentukan
2. Hasil pekerjaan harus sesuai persyaratan teknis dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.
3. Setelah pekerjaan pasangan pondasi yang dihasilkan cukup kuat
maka dalam waktu 14 hari setelah pekerjaan pasangan selesai
dikerjakan, penimbunan akan dilaksanakan seperti disyaratkan
dalam spesifikasi teknis atau seperti diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan
4. Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah
yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
d. Tanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt
dalam sistem USCS serta tanah yang mengandung daun-daunan,
rumput-rumputan, akar, dan sampah.
e. Tanah dengan kadar air sangat tinggi yang tidak praktis
dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan
(>Kadar Air Optimum + 1%).
f. Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat
tinggi dalam klasifikasi Van Der Merwe (Larnpiran 3.2.A) dengan
ciri-ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan urugan.

b. Pek. Pasang Lantai Pejalan Kaki dengan Batu Sikat


Yang termasuk uraian pekerjaan galian dan urugan lahan adalah :
1. Pek. Urugan pasir T. 5cm dasar pemasangan batu sikat
2. Pek. Rabat beton T. 10cm K.100
3. Pek. Lantai pedestrian dengan batu sikat warna abu
4. Pek. Lantai pedestrian dengan batu sikat warna hitam
5. Pek. Pas. Kansteen 39x9x20 cm (k.02.1)

Peralatan :
1. Concrete mixer
2. Jidar
3. Waterpass
4. Alat bantu (sendok semen, cangkul, sekop, gerobak dorong, ember
dll)

Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
3. Kepala tukang
4. Mandor

Material :
1. Portland cement
2. Pasir pasang
3. Batu sikat
4. Kansteen
5. Kerikil

Tahapan Penyelesaian Pekerjaan :


1. pengajuan ijin
2. ijin disetujui Direksi Pekerjaan
3. Pengadaan material
4. pembuatan desain
5. pengerjaan
6. pembersihan dan perapihan

Metode Kerja :
1. Bersihkan permukaan pasangan area yang akan dipasang batu sikat
dan rabat beton .
2. Urugan pasir harus dilaksanakan sebelum pemasangan batu sikat
dengan tebal 5cm sesuai yang dipersyaratkan serta dipadatkan,
lapisan pasir urug harus ditimbun, dipadatkan/ditimbris serta pasir urug
harus bersih dari akar-akar dan kotoran.
3. Pemasangan kerb atau kansteen yang pertama adalah melakukan
persiapan dan pembersihan area yang akan dipasang kansteen.
Pastikan lokasi yang akan dipasang sudah memiliki permukaan tanah
yang padat dan rata, selain itu pastikan pula pemasangan kansteen
nantinya tidak mengganggu saluran pengairan di sekitarnya, sehingga
tidak akan muncul genangan pada permukaan tanah yang sulit
mengalir ke saluran air karena tersumbat.
4. Alas kansten dibuat dengan menggunakan adukan mortar yang
memiliki ketebalan minimal 150mm. Fungsi alas dibuat agar tanah
yang akan dipasang kansten menjadi lebih stabil dan tidak mudah
tergeser atau turun serta menguatkan susunan kansten nantinya.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
5. Setelah alas kerb atau kansten sudah siap selanjutnya kansten sudah
bisa mulai diletakkan dan dipasang. Pastikn kansten dipasang dengan
sangat hati-hati dan mengikuti standar pengukuran yang telah
ditentukan oleh Direksi pekerjaan.
6. Agar proses pemasangan kansten tetap konsisten dan teliti maka
dapat dipasang alat bantu berupa benang setiap 4 s/d 5m. Yang
fungsinya menjaga proses pemasangan agar tetap berada dalam
track yang seharusnya dan untuk menghindari kemiringan atau
pemasangan yang berantakan.
Kansten yang telah terpasang dan diletakkan dengan baik
selanjutnya diberi hauncing atau mortar pengunci.
7. Pengurugan pasir dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor
serta personil yang tercantum dalam personil inti sesuai kebutuhan.
8. Buat kerangka pola yang akan dipasang batu sikat menggunakan
hollow untuk pola yang besar, sedangkan untuk kerangka pola yang
kecil menggunakan styrofoam.
9. Penaburan adukan semen sebagai bahan perekat. Komposisi
campuran antara semen, pasir, dan air yang digunakan sama seperti
adukan untuk lantai beton. Pastikan memakai pasir yang halus dan
bebas kerikil. Adukan semen yang sudah jadi kemudian bisa
ditaburkan pada bidang yang akan dipasangi batu kerikil. Selanjutnya
ratakan adukan tersebut menggunakan roskam sampai
permukaannya benar-benar rata. Perlu diperhatikan, sebaiknya
jangan langsung menutupi seluruh bidang ini melainkan harus
dilakukan secara bertahap-tahap sesuai letak yang ingin dipasang
batu kerikil pertama kali.
10. Pemasangan batu sikat tidak boleh dikerjakan langsung semuanya,
tetapi harus bertahap agar hasilnya rapi. Anda bisa memulainya dari
bidang yang terletak di tengah hingga menuju ke area pinggir. Pilih
batu sikat dengan warna yang sesuai, lalu pasanglah pada adukan
semen hingga menutupi seluruhnya. Usahakan susunan batu sikat ini
jangan sampai bertumpuk karena akan menjadi boros. Setelah dirasa
batu sikat sudah menutupi bidang tersebut dengan apik, kini
waktunya untuk meratakan permukaan dengan menekannya
memakai roskam secara hati-hati. Ulangi langkah ini untuk memasang
batu kerikil di tempatnya masing-masing sesuai pola yang telah
direncanakan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
11. Ketika memasang batu sikat pasti adukan semen akan mengotori
permukaan batu tersebut. Jadi harus menyikat dan membersihkan
batu sikat supaya pesonanya kembali muncul. Tunggu kira-kira selama
1 jam terlebih dahulu sampai kondisi lapisan adukan semen setengah
kering. Setelah itu, lakukan penyikatan menggunakan sikat kawat
untuk mengelupas lapisan semen yang menutupi batu kerikil. Lalu
dilanjutkan dengan penyikatan memakai sikat plastik/sikat ijuk
sebanyak beberapa kali sampai warna batu koral benar-benar
terlihat. Proses selanjutnya yakni membersihkan permukaan batu kerikil
memakai busa/kain lap dan cairan pembersih lantai.
12. Coating berfungsi untuk mempertajam warna batu kerikil dan
menimbulkan efek mengkilap/dop. Karena terbuat dari bahan kimia
yang keras, penerapan coating berupa pernis juga secara tidak
langsung berguna untuk mencegah tumbuhnya jamur, kuman, dan
bakteri di batu kerikil serta melindunginya dari sengatan cahaya
matahari dan air hujan. Anda perlu menunggu minimal selama 2 x 24
jam sejak pemasangan batu kerikil sebelum dapat melakukan
coating. Jika Anda sudah yakin bahwa kondisi batu kerikil tersebut
benar-benar kering, barulah Anda bisa menerapkan pernis. Kami
sarankan gunakan kain yang lembut untuk memoleskan cairan
coating pada permukaan batu kerikil sehingga hasilnya lebih merata.
13. Pekerjaan Rabat beton dilaksanakan setelah pekerjaan U ditch
dengan pasang grassblock selesai dikerjakan dan diterima oleh direksi
pekerjaan.
14. Sebelum pengecoran dimulai pada daerah acuan harus dibasahi
atau diolesi minyak dibagian sisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas.
15. Campuran beton tidak boleh digunakan apabila beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah
pencampuran atau dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana
yang ditunjukkan oleh perintah Direksi Pekerjaan berdasarkan
pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen
yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambahan (adiktif) untuk
memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh
Direksi.
16. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
17. Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga terhindar dari sugregasi
partikel kasar dan halus dari campuran.
18. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian
lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung ke dalam air.
19. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
hingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga
dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
20. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikkan ke permukaan
pekerjaan beton dalam waktu sesuai ketentuan setelah pengecoran.
21. Sambungan memanjang dari Lapis lantai kerja pedestrian/rabat beton
harus digeser sekurang-kurangnya 20 cm dari sambungan memanjang
dari perkerasan beton yang dikerjakan.
22. Sambungan konstruksi melintang dari Lapis lantai kerja
pedestrian/rabat beton harus dibentuk pada akhir kegiatan harian
dan harus membentuk permukaan melintang yang benar-benar
tegak.
23. Elevasi setiap titik dari lapis permukaan lantai kerja pedestrian/rabat
beton tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10 mm
diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm) dan untuk Perkerasan Beton
Semen juga tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dibawah atau 10
mm diatas elevasi rancangan (-10, +10 mm)

Pengendalian Mutu
1. Pekerjaan lantai pedestrian harus dimulai paralel dengan pekerjaan
pek pas kansteen dan urugan pasir selesai dikerjakan dan benar-
benar mengeras sesuai dengan spesifikasi teknis dan petunjuk direksi
pekerjaan.
2. Membat pola desain sangat dibutuhkan guna menghasilkan pola
lantai yang indah sesuai dengan gambar bestek.
3. Bahan mortar akan di uji laboratorium terlebih dahulu.
4. Permukaan kansteen yang selesai dikerjakan harus menampilkan
permukaan yang rata tanpa adanya kansteen yang menonjol atau
terbenam dari elevasi permukaan yang di tentukan direksi
5. Melakukan pemasangan dan peletakan hingga batas elevasi dan
dimensi yang telah ditentukan yang sesuai dengan gambar kerja
(shop drawing).
6. Begitu beton mengeras, permukaan rabat beton harus diuji dengan
memakai mistar lures (straight-edges) sepanjang 3,0 m Lokasi yang
menunjukan ketinggian lebih dari 3 mm tapi tidak lebih dan 12,5 mm
sepanjang 3,0 m, itu harus ditandai dan segera diturunkan elevasinya
dengan gurinda yang telah disetujui. sampai elevasinya tidak
melampaui 3 mm biiamana diuji ulang dengan mistar lurus sepanjang

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
3,0 m. Bilamana penyimpangan penampang melintang terhadap
yang semestinya malampaui 12,5 mm, perkerasan beton harus
dibongkar dan diganti dengan biaya sendiri.
7. rabat beton yang saat selesai dikerjakan harus segera dirawat paling
tidak sampai 70% kekuatan yang disyaratkan tercapai. Perawatan
permukaan harus dilaksanakan dengan salah satu metoda berikut:
Penutupan dengan lembaran plastik yang kedap sampai lapis
perkerasan berikutnya dihampar, dan dipasang sedemikian hingga
kadar air di bawahnya tidak menguap keluar.
8. Baik peralatan maupun lalu lintas, termasuk kendaraan proyek tidak
diperkenankan melewati permukaan rabat beton yang telah selesai
sampai beton tersebut mencapai paling tidak 70% dari kekutan yang
disyaratkan.

IV. Pekerjaan Boardwalk


a. Pek. Pasang Boardwalk
1. Pek. Pondasi batu kali dudukan boardwalk 30x40 ad. 1:4
2. Pek. Beton sloof dudukan boardwalk 15x20 K.175
3. Rabat beton lantai dudukan papan kayu K.100
4. Pek. Papan Boardwalk Kayu Pasang 4x10 di skoneng

V. Pekerjaan Bench Sculpture


a. Pek. Pedestrian area Bench dan Dudukan Sculpture
b. Pek. Pedestrian area Sculpture
VI. Pekerjaan Gazebo
a. Pek. Galian dan Struktur Pondasi
b. Pek. Kontruksi Kayu dan Atap
VII. Pekerjaan Shower dan Ruang Ganti
a. Pek. Shower dan Ruang Ganti
b. Pek. Pemasangan Closet
VIII. Pekerjaan Softscape
a. Pek. Persiapan Media Tanam
b. Penanaman Tanaman

Demikian Metode Pelaksanaan ini dibuat, agar dalam pelaksanaan pekerjaan ini tepat
waktu, tepat mutu dan sesuai jadwal waktu pelaksanaan yang telah rencanakan.

Serang, ….2017
CV. ……………

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)
………………
Direktur

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur (BANPROV)

Anda mungkin juga menyukai