Anda di halaman 1dari 15

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik dan Perencanaan


Universitas Mercu Buana
8
MODUL 8
REKAYASA LALU-LINTAS (3sks)
8.1. MATERI KULIAH :
Pengertian tentang kapasitas jalan, Manual Kapasitas Jalan Indonsia ’93 (MKJI)

8.2. POKOK BAHASAN :.

Pengertian tentang kapasitas jalan menurut MKJI

Oleh Ir. Nunung Widyaningsih,Pg.Dip.(Eng)


8.3. UMUM

Kapasitas jalan adalah volume kendaraan maksimum yang dapat melewati jalan per satuan
waktu dalam kondisi tertentu. Besarnya kapasitas jalan tergantung pada lebar jalan dan
gangguan terhadap arus lalu lintas yang melalui jalan tersebut.

8.4. KAPASITAS JALAN

Kecepatan, volume dan kepadatan saling berhubungan, makin banyak kendaraan ada di
jalan berarti bahwa kecepatan rata-rata kendaraan berkurang.

Kurva hubungan antara kecepatan dan volume arus lalu lintas dapat didefinikan sebagai
berikut:
1. Arus bebas terjadi pada volume lalu lintas rendah, dimana kendaraan dapat dengan
bebas memilih kecepatan.
2. Arus stabil terjadi pada volume yang meningkat dan kecepatan berkurang karena
pengemudi tidak bebas lagi memilih kecepatannya mengingat kendaraan sudah
saling menghalangi.
3. Arus tidak stabil terjadi pada saat volume mencapai kapasitasnya, pertambahan
volume lalu litas dapat mengurangi kecepatan rata-rata yang besar.
4. Arus dipaksakan terjadi pada saat lebih banyak kendaraan yang mencoba memakai
jalan.

Hubungan kecepatan dan volume dapat dikelompokan dalam gambar tersebut dibawah ini:

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


2

8.4.1. Kapasitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas yaitu:
1. Kondisi Ideal
Kondisi ideal dapat dinyatakan sebagai kondisi yang mana peningkatan kondisi jalan
lebih lanjut dan perubahan kondasi cuaca tidak akan menghasilkan pertambahan
nilai kapasitas.

2. Kondisi Jalan
Kondisi jalan yang mempengaruhi kapasitas meliputi:
 Tipe fasilitas atau kelas jalan
 Lingkungan sekitar (misalnya antar kota atau perkotaan)
 Lebar lajur
 Lebar bahu jalan
 Kebebasan lateral (dari fasilitas pelengkap lalu lintas)
 Kecepatan rencana
 Alinemen horizontal dan vertical
 Kondisi permukaan jalan dan cuaca

3. Kondisi Medan
Tiga katagori dari kondisi medan umumnya dikenal:
1. Medan datar semua kombinasi dari alinemen horizontal dan vertical dan
kelandaian yang tidak menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangan
kecepatan dan dapat mempertahankan kecepatan seperti kecepatan mobil
penumpang.
2. Medan bukit semua kombinasi dari alinemen horizontal dan vertical dan
kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangan

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


3

kecepatan jauh dibawah kecepatan mobil penumpang tetapi tidak menyebabkan


mereka merayap untuk periode waktu yang panjang.
3. Medan gunung semua kombinasi dari alinemen horizontal dan vertical dan
kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang merayap untuk
periode waktu yang cukup panjang dengan interval yang sering.

4. Kondisi Lalu lintas


Tiga katagori dari lalu lintas jalan yang umumnya dikenal adalah:
1. Mobil Penumpang: van, pick-up, jeep dll
2. Kendaraan Barang
3. Bis

5. Populasi Pengemudi
Karakteristik arus lalu lintas sering dihubungkan dengan kondisi lalu lintas pada hari
kerja yang teratur, misalnya komuter dan pemakai jalan lainnya yang rutin.

6. Kondisi Pengendalian Lalu lintas


Kondisi pengendalian lalu lintas mempunyai pengaruh yang nyata pada kapasitas
jalan, tingkat pelayanan dan arus jenuh. Bentuk pengendalian lalu lintas adalah:
 Lampu lalu lintas
 Lambu/marka henti
 Rambu/marka beri jalan

8.4.2. Perhitungan Kapasitas Jalan Kota.


Rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas jalan kota berdasarkan Kapasitas Jalan
Indonesia adalah sebagai berikut:

C  C o  FW  FSP  FSF  FCS


dim ana :
C  Kapasitas (SMP/jam)
C o  Kapasitas dasar
FW  Faktor penyesuaian lebar jalan
FSP  Faktor penyesuaian arah lalu lintas
FSF  Faktor penyesuaiangesekan samping dan kerb
FCS  Faktor ukuran kota

Kapasitas dasar didefinisikan sebagai:

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


4

Volume maksimum per jam yang dapat lewat suatu potonan lajur jalan (untuk jalan multi
lajur) atau suatu potongan jalan (untuk jalan dua lajur) pada kondisi jalan dan arus lalu lintas
ideal.

Kondisi ideal terjadi bila:


 Lebar lajur tidak kurang dari 3.5 m
 Kebebasan lateral tidak kurang dari 1.75 m
 Standard geometric baik
 Hanya kendaraan ringan/ligt vehicle yang menggunakan jalan
 Tidak ada batas kecepatan

Satuan mobil penumpang (SMP) yang digunakan untuk jalan kota berdasarkan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia dapat ditunjukan dalam daftar berikut:

8.4.4. Perhitungan Kapasitas Jalan Antar Kota.


Rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas jalan antar kota berdasarkan Kapasitas
Jalan Indonesia adalah sebagai berikut:

C  C o  FC W  FC SP  FC SF
dim ana :
C  Kapasitas (SMP/jam)
C o  Kapasitas dasar
FC W  Faktor penyesuaian lebar jalan
FC SP  Faktor penyesuaian arah lalu lintas
FC SF  Faktor penyesuaiangesekan samping

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


5

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


6

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


7

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


8

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


9

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


10

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


11

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


12

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


13

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


14

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8


15

Rekayasa Lalu-lintas/Teknik Sipil/FTSP/Universitas Mercu Buana/Modul ke 8

Anda mungkin juga menyukai