Anda di halaman 1dari 13

Screen Time

Devi Raissa Rahmawati, M.Psi., Psikolog


VS
Obesitas
¡  Penelitian (1985) : anak yang jam menonton TV-
nya lebih panjang, lebih besar kemungkinan
untuk obesitas

Penyebab : iklan makanan dan tidak bergerak


selama menonton.

(news.harvard.edu)
Neurologis
¡  Anak yang kecanduan gadget memiliki gray
matter areas yang menyusut (mempengaruhi
frontal lobe yang mengatur fungsi eksekutif
(merencanakan, prioritas, mengorganisasi,
kontrol impuls), merusak insula (kapasitas untuk
mengembangkan empati dan kasih sayang
pada orang lain).

¡  Kurang komunikasi antara hemispheres kanan


dan kiri, serta jalur antara pusat otak yang lebih
tinggi (kognitif) dan lebih rendah (emosi dan
survival).
¡  Menurunkan cortical thickness : berkorelasi pada
kerusakan kognitif.
Masalah tidur
¡  Anak yang mengakses gadget sebelum tidur
menjadi sulit tidur

“screen tend to keep kids up at night”

¡  Blue light dari gadget akan diinterpretasikan


tubuh sebagai siang hari, dan otak mengirim
sinyal untuk bangun. Hal tersebut membuat anak
bangun bahkan setelah gadget sudah
dimatikan.
Performa sekolah
¡  Penelitian Boston College : murid dari negara
berkembang di asia lebih baik skor matematika,
science, dan membaca dibanding murid dari US
atau negara yang anak-anaknya terlalu
terpapar dengan teknologi.
Agresi
¡  Penelitian : anak remaja yang menghabiskan
waktu untuk menonton atau memainkan games
agresif, kemungkinan besar akan agresif di
rumah maupun sekolah.

¡  Penelitian National Institutes of Health :


meningkatnya penggunaan teknologi dapat
merusak batasan keluarga, nilai, tingkah laku,
dan kesehatan mental anak.
Psychological difficulties
¡  PEACH Project : penelitian ke lebih dari 1.000
anak antara usia 10-11 tahun menemukan anak
yang menghabiskan lebih dari 2 jam screen time
cenderung lebih mungkin untuk mengalami
psychological difficulties (kecemasan, depresi,
kesulitan perhatian, dst).
Empati
¡  Penelitian (Computers in Human Behavior) : anak
kelas 6 yang 5 hari tidak terpapar dengan
teknologi lebih baik dalam ‘membaca’ emosi
dibanding anak yang secara rutin memiliki akses
ke telephone, TV, dan komputer.
¡  University of Wisconsin assistant professor, Heather
Kirkorian says that touch screens could hold
educational potential for toddlers. Being an
expert on child development, "Kids who are
interacting with the screen get better much
faster, make fewer mistakes and learn faster. But
we're not turning them into geniuses, just helping
them get a little more information,” she explains.

Anda mungkin juga menyukai